Home , � Sumpah!!! Mesir Jongos Israel dan sandiwara Libya, Mesir dan Israel

Sumpah!!! Mesir Jongos Israel dan sandiwara Libya, Mesir dan Israel

Tehran, Aktualpress--Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Ahmad Vahidi memberitakan penyerahan sebuah kapal selam baru yang diperlengkapi senjata modern kepada Angkatan Laut Republik Islam Iran hingga pertengahan bulan Mordad (dua pekan mendatang).

Brigjend Ahmad Vahidi yang hadir di Isfahan untuk meninjau dari dekat Perlombaan Pertama Kapal Selam Tanpa Awak menjelaskan bahwa dua pekan mendatang sebuah kapal selam baru akan diserahkan kepada Angkatan Laut Republik Islam Iran.

“Kapal selam ini diperlengkapi teknologi canggih dan mampu melakukan manuver dan operasi bawah laut yang luar biasa serta dipersenjatai dengan pelbagai senjata modern,” jelas Vahidi.

Menhan Iran menambahkan, “Keputusan Amerika terkait penempatan anti rudal baru menangkal bahaya dari Iran tidak lebih dari isu politik, ketimbang militer. Karena persenjataan militer Iran murni untuk membela diri.”(Ap/SL/MZ)


Vahidi: Dua Pekan, Iran Luncurkan Kapal Selam Modern

Tehran, IRIB News--Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Ahmad Vahidi memberitakan penyerahan sebuah kapal selam baru yang diperlengkapi senjata modern kepada Angkatan Laut Republik Islam Iran hingga pertengahan bulan Mordad (dua pekan mendatang).

Brigjend Ahmad Vahidi yang hadir di Isfahan untuk meninjau dari dekat Perlombaan Pertama Kapal Selam Tanpa Awak menjelaskan bahwa dua pekan mendatang sebuah kapal selam baru akan diserahkan kepada Angkatan Laut Republik Islam Iran.

"Kapal selam ini diperlengkapi teknologi canggih dan mampu melakukan manuver dan operasi bawah laut yang luar biasa serta dipersenjatai dengan pelbagai senjata modern," jelas Vahidi.

Menhan Iran menambahkan, "Keputusan Amerika terkait penempatan anti rudal baru menangkal bahaya dari Iran tidak lebih dari isu politik, ketimbang militer. Karena persenjataan militer Iran murni untuk membela diri."(IRIB/SL/MZ/19/7/2010)

Sumpah!!! Mesir Jongos Israel

Perdana Menteri Zionis Israel, Benyamin Netanyahu, berkunjung ke Mesir dan bertemu dengan Presiden Mesir, Husni Mobarak. Bersamaan dengan kunjungan itu, Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas, juga melakukan pertemuan terpisah dengan Mobarak.

Husni Mobarak sebelum bertemu dengan Benyamin Netanyahu dan Mahmoud Abbas, juga bertemu dengan George Mitchell, utusan khusus Washington untuk urusan Timur Tengah. Menurut laporan tersebut, Husni Mobrak bertemu dengan Benyamin Netanyahu dan Mahmoud Abbas untuk membahas proses yang diistilahkan perdamaian antara Palestina dan Rezim Zionis Israel.

Penekanan para pejabat Mesir untuk normalisasi hubungan Israel dan Palestina dilakukan saat proses yang diistilahkan perdamaian dengan Tel Aviv malah membuat rezim ini kian arogan di kawasan. Para analis menilai kebijakan Mesir itu sebagai langkah keliru yang sama sekali tidak menguntungkan perdamaian di kawasan. Apalagi upaya normalisasi Palestina dan Israel dengan mediasi Mesir itu terjadi saat AS terbentur dengan jalan buntu untuk mengakurkan Israel dan Palestina. Pada dasarnya, apa yang dilakukan Mesir tidak berbeda dengan AS, bahkan bisa dikatakan bahwa Kairo adalah boneka AS untuk urusan yang diistilahkan perdamaian.

Di mata Washington, perdamaian yang diistilahkannya tidak lebih dari basa-basi politik untuk menekan opini publik. Upaya Mesir ini pada faktanya, hanya menekan opini publik negara ini dan Palestina yang terus mengecam politik radikal Israel.

Kunjungan Benyamin Netanyahu ke Mesir tentunya mengecewakan dunia Islam. Apalagi Israel hingga kini, tidak menunjukkan sikap konsisten terhadap perjanjian yang ada. Lebih dari itu, Tel Aviv tengah terpojok menuai kritikan keras dari berbagai lembaga internasional. Bahkan, dunia saat ini menuntut para pejabat Israel supaya diadili di Mahkamah Internasional.

Yang mengenaskan lagi, Husni Mobarak tega menjamu Netanyahu saat Gaza terkepung dengan blokade Israel. Ini sama halnya dengan keikutsertaaan Kairo dalam kejahatan Israel. Apalagi Mesir berulangkali mempermainkan Gaza dengan membuka dan menutup kembali pintu gerbang Rafah yang menyambung ke Gaza.

Akhir-akhir ini, Mesir juga bersedia menjadi mitra Israel untuk mengalihkan konvoi kapal pengangkut bantuan yang ingin menjebol blokade Gaza. Pelabuhan el-Arish di Mesir, saat ini dapat dikatakan sebagai pelabuhan yang setara dengan Ashdod di Israel. Berlabuh ke el-Arish sama halnya dengan berlabuh dengan Ashdod.

Belum lama ini, Libya mengirimkan kapal ke Gaza yang kemudian digiring ke pelabuhan Mesir, Al Arish. Pengiriman ini diduga sandiwara Libya, Mesir dan Israel untuk mengalihkan kapal-kapal pengangkut bantuan Gaza ke pelabuhan el-Arish, Mesir.

Dengan memperhatikan fenomena yang ada, bagaimana mungkin aktivis-aktivis peduli Palestina bersedia mengirimkan bantuan-bantuannya ke Mesir yang selama ini masih bersikap setengah hati kepada Gaza. Jika Mesir serius membantu warga Gaza, negara ini cukup membuka pintu gerbang Rafah yang menyambung ke Gaza. Akan tetapi pada faktanya, Mesir hingga kini menutup pintu Rafah.(IRIB/AR/SL/19/7/2010)

94 Persen Setuju Hukuman Mati untuk Agen Israel

Doha, Aktualpress--Hasil jajak pendapat terbaru situs Aljazeera menunjukkan dukungan 94 persen warga Timur Tengah atas pernyataan Sayid Hasan Nasrullah agar para agen spionase Zionis Israel dihukum mati.

Situs Aljazeera dalam jajak pendapatnya mengajukan pertanyaan kepada para respondennya, apakah kalian setuju agen Israel di Lebanon dihukum mati?

Sekalipun tampaknya pertanyaan ini punya orientasi lain dan berharap agar para responden menolak usulan ini, namun dari 11.415 responden yang sampai kini mengikuti jajak pendapat ini, 10.742 responden ternyata menyetujui usulan ini. Sementara hanya 673 responden yang menolak.

Sayid Hasan Nasrullah, Sekjen Hizbullah Lebanon dalam pidato terbarunya menegaskan bahwa para agen Israel tidak boleh memiliki rasa aman sedikitpun di Lebanon dan mengusulkan agar mereka segera dihukum mati. Karena langkah ini dapat segera mengakhiri jaringan aksi spionase rezim Zionis Israel.

Para agen rezim Zionis Israel sebelum perang tahun 2006 memberikan sejumlah informasi penting kepada musuh dan berdasarkan informasi itu, militer Zionis Israel dapat dengan mudah mengebom bangunan, rumah, pabrik dan sejumlah kantor penting di Lebanon.(IRIB/SL/MZ/19/7/2010)

0 comments to "Sumpah!!! Mesir Jongos Israel dan sandiwara Libya, Mesir dan Israel"

Leave a comment