Home , , � Urang Banjar Bapak KH Idham Chalid meninggal dunia...bumi Lambung Mangkurat bersedih..

Urang Banjar Bapak KH Idham Chalid meninggal dunia...bumi Lambung Mangkurat bersedih..

KH Idham Chalid Berpulang

example2
KH Idham Chalid
KH Idham Chalid kelahiran Satui, Kabupaten Tanahbumbu (Tanbu), Kalsel, 27 Agustus 1921.

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Inalilahi Wainailaihi Rojiun, Mantan Ketua PBNU dan Ketua MPR/DPR KH Dr Idham Chalid (88) meninggal dunia di kediamannya di kawasan pendidikan Darrul Maarif, Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (11/7/2010), pukul 08.00 WIB, karena sakit yang diderita selama 10 tahun terakhir.

Saiful Hadi, putera mantan Wakil Perdana Menteri II pada era Soekarno itu, mengatakan jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka di Cipete dan akan dimakamkan Senin (12/7/2010) di Pondok Pesantren Darul Quran, milik keluarga, di Cisarua, Jawa Barat.

"Kami mohon doa dan maaf atas wafatnya ayahanda," kata Saiful, Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara. KH Dr Idham Chalid meninggalkan isteri, anak dan sejumlah cucu. Ia lahir di Satui, Kabupaten Tanahbumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1921.

Idham Chalid adalah tokoh agama, tokoh bangsa, dan tokoh organisasi besar Islam Nahdlatul Ulama dan juga deklarator sekaligus pemimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Suryadharma Ali, Menteri Agama (Menag) yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengatakan bahwa bangsa Indonesia kembali kehilangan tokoh besar dengan wafatnya Kyai Idham Chalid. "Beliau adalah tokoh panutan. Bukan hanya keluarga besar PPP yang kehilangan, tapi seluruh bangsa Indonesia," katanya.

Menurut Suryadharma Ali, Idham Chalid adalah tokoh bangsa, tokoh agama, tokoh organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU), dan juga deklarator sekaligus pemimpin partai, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pengabdian dan jasa yang telah diberikan oleh Idham Chalid, putra kelahiran Setui, Kalimantan Selatan, pada 27 Agustus 1922 itu tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa dan negara ini, katanya.

(repol/Banjarmasinpost.co.id - Minggu, 11 Juli 2010 )

Mengenang Tokoh Penting Perjalanan RI

example2
kcm
KH Idham Chalid

BANJARMASINPOST.CO.ID, BOGOR - Meninggalnya Kiai Haji Idham Chalid merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia, yang telah memberi warna perjalanan bangsa melalui kiprahnya baik semasa Orde Lama maupun Orde Baru.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah Ciomas, Kabupaten Bogor, KH Saeful Millah Hasbi, Minggu (11/7/2010), mengatakan, pengabdian terbesar diberikan oleh Idham kepada bangsa ini melalui kiprahnya di Nahdlatul Ulama (NU).

Idham tercatat menakhodai ormas Islam terbesar di Indonesia itu selama 28 tahun mulai 1956 hingga 1984. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)/Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI tahun 1972-1977.

Saat memimpin NU, Idham merupakan tokoh kunci dalam berbagai fase krusial perjalanan yang dilalui Indonesia. Bahkan ia menjadi tokoh kunci dalam fase-fase genting yang dijalani Indonesia.

Saat muda Idham ikut berjuang mengusir penjajah Belanda dari bumi pertiwi, yang telah diduduki selama 350 tahun lamanya. Begitu juga saat terjadinya peristiwa revolusi fisik yaitu transisi dari era penjajahan ke kemerdekaan, Idham menjadi salah satu tokoh pelaku sejarah.

Idham juga berada di pusat pusaran peristiwa saat penumpasan pemberontakan PKI tahun 1965-1966. "Saat itu NU berhadap-hadapan secara langsung dalam konfrontasi dengan PKI," ujarnya.

Saat Orde Baru berkuasa, ketika semua orang dihantui rasa takut oleh rezim militer yang bertahta selama 32 tahun, Idham pun menjadi tokoh kunci percaturan nasional baik melalui NU maupun melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berdiri tahun 1975.

Menurut Saeful Millah, pengabdian tanpa pamrih dan sumbangan besar yang diberikan Kiai Idham kepada bangsa ini, patut diapresiasi bersama baik oleh masyarakat maupun negara. "Wafatnya Kiai Idham merupakan kehilangan besar bagi bangsa ini," ujar Saeful Millah.

Hal senada diutarakan oleh Nailul Abrar, aktivis Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia mengatakan, Kiai Idham merupakan tokoh besar yang pernah dimiliki bangsa ini. "Kiai Idham merupakan salah satu putra terbaik yang dilahirkan NU. Beliau sebagai salah satu pemimpin besar yang pernah dimiliki Indonesia," ungkapnya.

(kcm/Banjarmasinpost.co.id - Minggu, 11 Juli 2010 )

0 comments to "Urang Banjar Bapak KH Idham Chalid meninggal dunia...bumi Lambung Mangkurat bersedih.."

Leave a comment