Foto:MAHDAN BASUKI, SPd
TANJUNG - Tim gabungan, Kreamsak, Tagana, SAR Adaro, BPK, polisi dan TNI, Senin (13/9/2010) sekitar pukul 14.15 Wita kembali menemukan satu korban tewas perempuan dengan kondisi badan sudah membengkak di Perbatasan Desa Kinarum, Kacamatan Upau dan Desa Marindi Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Kalsel.
Korban yang ditemukan satu kilometer dari tempat kali pertama terjatuh, bernama Rianti (16), asal Desa Palapi, Kecamatan Muara Uya.
Dengan ditemukannya Rianti berarti jumlah korban tragedi objek wisata bebatuan Riam Kinarum Desa Kinarum Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong menewaskan enam ABG.
Daftar korban musibah air bah di objek wisata Riam Kinarum Desa Kinarum di posko bencana, korban tewas ada enam orang, yaitu:
1. Muriani (16) warga Desa Palapi
2. Sriprihatin (16) warga Desa Palapi
3. Lutfi Diah Puspita Rini (17) warga Tanjung
4. Risna Iliyani (16) warga Desa Sulingan 5. Ahmad Muzakir (20) warga Desa Kapar.
6. Rianti (16) warga Palapi
Sedangkan korban yang belum ditemukan atau masih dalam pencarian yakni:
1. Riyan (20) warga Barunak
2. Faridah (16) warga Puain Pemarangan.
Foto:KHAIRIL RAHIM, SH
BARABAI - Hujan deras yang mengguyur kawasan pegunungan Meratus di wilayah Batang Alai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu (11/9) berdampak besar. Volume air yang datang dari sungai Barabai yang berhilir di saluran irigasi Batang Alai Timur meluap dan tak bisa tertampung.
Akibatnya sekitar 700 rumah warga di sejumlah desa dan kelurahan di Barabai terendam banjir. Kawasan ini terendam air setinggi pinggang sampai dada orang dewasa. Hingga, Senin (13/9/2010) air belum surut dan memaksa sebagian warga mengungsi ketempat keluarga yang tidak digenangi banjir.
Mereka berupaya menyelamatkan barang-barang berharga dari dalam rumah. Hujan juga membuat genangan air terjadi di kelurahan Barabai, terutama terparah di Bukat Seberang, kampung Kadi dan Hevea. Banjir juga merendam kawasan Desa Pajukungan, Desa Padawangan dan Desa Bungur.
Tidak hanya perumahan warga banjir juga meluap ke jalan raya seperti di Jalan Tri Kusuma, Jalan Ulama, jalan Kemasan dan Jalan Hasan Basry.
Foto:KHAIRIL RAHIM, SH
BARABAI - Selain air masuk ke dalam rumah, banjir di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) juga membuat aktivitas warga terganggu. Bahkah luapan air membuat tiga acara resepsi pernikahan di Kampung Kadi, Jalan SMP dan Jalan Ulama, Barabai, berantakan.
Kendati harus berbasah-basah, namun mereka tetap nekat menggelar pernikahan sekaligus perkawinan.
Seperti pada pernikahan pasangan M Helmi dan Siti Aisyah di Kampung Kadi, Barabai Darat. Para tamu undangan rela menerobos genangan air setinggi lutut untuk memberi doa dan restu.
Meski tak semeriah seperti yang diharapkan, senyum tetap merekah di bibir anak pasangan Udin dan Habibah ini.
“Resepsi pernikahan ini sudah lama kami rencanankan, saying kan kalau mendadak dibatalkan meski keadaanya demikian,” kata Norma keluarga dekat kedua mempelai.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur kawasan Pegunungan Meratus di wilayah Batang Alai, HST, Sabtu (11/9) berdampak besar. Volume air yang datang dari sungai Barabai yang berhilir di saluran irigasi Batang Alai Timur meluap dan tak bisa tertampung.
Akibatnya sekitar 700 rumah warga di sejumlah desa dan kelurahan di Barabai terendam banjir. Kawasan ini terendam air setinggi pinggang sampai dada orang dewasa. Hingga, Senin (13/9/2010) air belum surut dan memaksa sebagian warga mengungsi ketempat keluarga yang tidak digenangi banjir.
0 comments to "Banjir melanda daerah Banjar..!!!!..(meski banjir tetep kawin.^_^...)"