Hari Al-Quds Sedunia yang digagas oleh Pendiri Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini, digelar secara serentak di seluruh penjuru dunia pada hari ini, Jumat (3/9).

Tidak lama setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini ra menyatakan hari Jumat terakhir bulan Ramadhan sebagai Hari Al-Quds Sedunia.

Pernyataan monumental Imam Khomeini hingga hari ini masih dipertahankan oleh ummat Islam sedunia sebagai bentuk dukungan ummat Islam dan masyarakat independen atas ketertindasan bangsa Palestina.

Ummat Islam dan masyarakat independen di seluruh penjuru dunia, setiap tahunnya, menggelar demonstrasi damai sebagai bentuk solidaritas penuh atas bangsa Palestina. Para pengunjuk rasa menuntut pentingnya pemulangan para pengungsi Palestina ke tanah air mereka, penghapusan pendudukan di bumi Palestina, pembentukan negara independen yang beribukotakan Baitul Maqdis, perhatian penuh komunitas internasional atas masalah Palestina dan pencabutan aksi blokade Zionis Israel atas Jalur Gaza.

Di Indonesia, Hari Al-Quds juga digelar secara serempak di seluruh penjuru nusantara. Ummat Islam yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya dapat berpartisipasi dalam acara demonstrasi damai anti-Zionis Israel pada hari ini (Jumat 3/9/2010) di Monas-Thamrin, tepatnya pukul 14.00-16.00 WIB.

Adapun ummat Islam yang berdomisili di Semarang dan sekitarnya juga dapat berpartisipasi dalam demonstrasi damai anti-Zionis Israel di Simpang Lima Semarang, hari ini (Jumat, 3/9) pada pukul 13.00 WIB hingga selesai. Demonstrasi yang sama juga digelar di Surabaya depan Konjen AS. (IRIB/AR/3/9/2010)

Syiah, Sunni, Kristen dan Yahudi Meriahkan Hari Al-Quds Sedunia

Para marji, ulama dan pembesar agama serempak mengeluarkan statemen resmi untuk ikut serta memeriahkan Hari Al-Quds Sedunia sebagai bentuk perlawanan terhadap Rezim Zionis Israel.

Para tokoh Sunni, Syiah, Kristen dan Yahudi secara serentak mengimbau ummat masing-masing di dunia supaya menghadiri Hari Al-Quds Sedunia yang jatuh pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan.

Ayatollah Nouri Hamedamni, marji terkemuka di Iran, hari Kamis (2/9) dalam acara kesyahidan Imam Ali as di kota Mashad, meminta ummat Islam supaya menghadiri demonstrasi damai Hari Al-Quds Sedunia dan mengecam kejahatan Zionis Israel sebagai bentuk bara'ah atau berlepas diri dari kezaliman rezim ini.

Tokoh Sunni asal Sistan dan Baluchistan, timur Iran, Maulavi Nazir Ahmad Salami mengatakan, "Ummat Islam baik Sunni maupun Syiah, harus mempunyai rasa tanggung jawab bersama dan selalu mendukung para pejuang Palestina untuk mencapai hak legal mereka."

Tokoh Sunni lainnya yang juga Imam Shalat Jumat di Azarbeijan Barat, Iran juga mengatakan, "Pelaksanaan Hari Al-Qus Sedunia dengan meriah mencerminkan solidaritas dan kebersamaan masyarakat independen dalam menentang arogansi dunia."

Pernyataan anti-Israel juga ditegaskan Ketua Organisasi Yahudi Shiraz, Javid Khan Dadash. Tokoh Yahudi asal Iran ini juga mengatakan, "Para pengikut agama Yahudi di Provinsi Fars, Iran, akan ikut serta dalam demonstrasi Hari Al-Quds Sedunia pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan, sebagai bentuk kecaman anti Israel dan perlawanan atas arogansi rezim ini." Menurut Javid Khan Dadash, Hari Al-Quds Sedunia adalah hari solidaritas seluruh masyarakat independen di dunia dalam melawan Zionis Israel yang arogan di muka bumi ini."

Lebih lanjut Tokoh Yahudi ini mengatakan, "Zionis Israel menganggap rezim ini berhubungan dengan agama Yahudi. Akan tetapi ummat Yahudi tidak mengakui hubungan itu, bahkan menyebutnya sebagai hubungan ilegal. Seluruh ummat Yahudi menegaskan bahwa ajaran dan praktik Zionis Israel bertentangan dengan agama Yahudi. Untuk itu, kami yang juga pengikut Yahudi, ikut serta dalam Hari Al-Quds Sedunia sebagai bentuk antipati dengan Zionis Israel."

Di Indonesia, Hari Al-Quds juga digelar secara serempak di seluruh penjuru nusantara. Ummat Islam yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya dapat berpartisipasi dalam acara demonstrasi damai anti-Zionis Israel pada hari ini (Jumat 3/9/2010) di Monas-Thamrin, tepatnya pukul 14.00-16.00.

Adapun ummat Islam yang berdomisili di Semarang dan sekitarnya juga dapat berpartisipasi dalam demonstrasi damai anti-Zionis Israel di Simpang Lima Semarang, hari ini (Jumat, 3/9) pada pukul 13.00 hingga selesai. Demonstrasi yang sama juga digelar di Surabaya depan Konjen AS. (IRIB/AR/3/9/2010)


Voice of Palestine (VOP) yang bermarkas di Jakarta mengundang ummat Islam di nusantara untuk berpartisipasi menghidupkan Hari Al-Quds Sedunia pada Jumat terakhir bulan Ramadhan.

VOP dalam statemen resminya menyatakan, Hari Al-Quds Sedunia yang digelar pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan adalah hari pembebasan, hari kaum kaum tertindas (mustadzafin) sedunia.

Direktur VOP, Mujtahed Hashem ketika dihubungi wartawan IRIB mengatakan, "Pada Hari Al-Quds, kita semua harus keluar rumah sebagai bentuk penegasan sikap kita yang menolak penindasan dan ketidakadilan." Dikatakannya pula, "Berpartisipasi pada Hari Al-Quds Sedunia sama halnya dengan perlawanan terhadap kesombongan, arogansi, rasisme, penjajahan dan apartheid Zionis Israel."

VOP mengundang ummat Islam yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya supaya berpartisipasi dalam acara demonstrasi damai anti-Zionis Israel pada hari ini (Jumat 3/9/2010) di Monas-Thamrin, tepatnya pukul 14.00-16.00 WIB.

Adapun ummat Islam yang berdomisili di Semarang dan sekitarnya dapat berpartisipasi dalam demonstrasi damai ant-Zionis Israel di Simpang Lima Semarang, hari ini (Jumat, 3/9) pada pukul 13.00 WIB hingga selesai. Demonstrasi yang sama juga digelar di Surabaya depan Konjen AS.

VOP dalam statemen resminya juga meminta para pengunjuk rasa yang datang dari luar kota sehingga harus membatalkan puasa, supaya tetap menjaga suasana bulan puasa Ramadhan dan menghormati bulan puasa. (IRIB/AR3/9/2010)


Sehari menjelang peringatan Hari Al-Quds Internasional, Voice of Palestine (VOP) bekerja sama dengan HMI cabang Jakarta Selatan, hari Kamis (2/9) menggelar sebuah acara indoor bertema: Dunia Tanpa Israel: Dunia Tanpa Apartheid (Rasisme) di Wisma Syahida Inn Kampus II UIN Jakarta.

Acara ini diawali dengan seremonial dan penganugerahan Humanitarian Awards kepada Ketua DPR RI, Marzuki Alie atas kepemimpinannya dalam mendukung Palestina. Kemudian dilanjutkan dengan musikalisasi puisi oleh anak-anak UIN dan pemutaran film dokumenter VOP tentang Rasisme Israel terhadap bangsa Palestina.

Kajian tema acara kali ini disampaikan melalui diskusi publik dengan menampilkan dua narasumber, dr. Jose Rizal dari Mer-C dan Musa Kazem dari VOP yang juga seorang dosen pengamat Timur Tengah.

Kesimpulan dari diskusi pendek ini yang melibatkan Jose Rizal dan Musa Kazem itu adalah perlu adanya sikap optimisme di kalangan umat Islam untuk terus melawan simbol-simbol penindasan, yang dalam abad ini telah ditunjukkan secara nyata oleh rezim Zionis-Israel. Perlawanan terhadap Israel adalah perlawanan terhadap rasisme, apartheid, dan kolonialisme yang menjadi musuh kemanusiaan. Menurut Jose, jika menggunakan kekuatan militer belum siap, maka kita bisa menggunakan kekuatan civil society dalam bentuk kampanye atau tindakan radikal lain yang dilakukan secara massif dan terorganisir.

Menurut Jose Rizal, Tragedi Mavi Marmara adalah bukti bahwa kekuatan civil society dapat dijadikan alat ampuh membuat Israel kehilangan dukungan dunia sehingga menyebabkan mereka kehilangan kepercayaan diri dan hancur.
Jose Rizal menambahkan, momen Jumat terakhir bulan Ramadhan yang dicanangkan sebagai Hari Al-Quds Internasional oleh Imam Khomeini haruslah kita jadikan sebagai bagian dari kampanye global dalam menggalang civil society untuk melawan Israel.

Usai diskusi publik, acara ditutup dengan soft launching album "We are Palestinians" dengan menampilkan 3 band yang terpilih dari album tersebut dan buka puasa bersama.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, VOP mengundang partisipasi masyarakat untuk menguatkan gerakan ini dengan hadir pada pawai dan orasi kemanusiaan usai shalat Jum'at, tanggal 3 September 2010 di depan Kedubes AS Jakarta dan PBB.

VOP mengundang ummat Islam yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya supaya berpartisipasi dalam acara demonstrasi damai anti-Zionis Israel pada hari ini (Jumat 3/9/2010) di Monas-Thamrin, tepatnya pukul 14.00-16.00 WIB.

Adapun ummat Islam yang berdomisili di Semarang dan sekitarnya juga dapat berpartisipasi dalam demonstrasi damai anti-Zionis Israel di Simpang Lima Semarang, hari ini (Jumat, 3/9) pada pukul 13.00 WIB hingga selesai. Demonstrasi yang sama juga digelar di Surabaya depan Konjen AS. (IRIB/AR/3/9/2010)

Tehran, IRIB News-Ketua Dewan Penentu Kebijakan Negara, Ayatullah Hashemi Rafsanjani menilai dukungan bangsa Iran terhadap rakyat Palestina di Hari Quds Sedunia tahun ini kian sensitif.

Ayatullah Hashemi Rafsanjani Kamis (2/9) menandaskan, keputusan Imam Khomeini menentukan hari Jum'at terakhir di bulan suci Ramadhan sebagai Hari Quds Sedunia membuat bangsa Palestina memiliki dukungan luas di tingkat internasional.

Menyinggung kondisi Timur Tengah dan dunia, Rafsanjani menyatakan, kehadiran luas bangsa Iran di peringatan Hari Quds Sedunia membuat rakyat Palestina terhibur.

Menjelang peringatan Hari Quds Sedunia, berbagai tokoh Islam, partai, organisasi keislaman menyeru partisipasi luas umat Islam di acara ini.

Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani menyebut Quds sebagai bagian dari jantung umat Islam dan menekankan dukungan terhadap bangsa Palestina. Seraya mengisyaratkan pentingnya membela rakyat Palestina, Larijani menambahkan, cita-cita dan nilai-nilai yang ditanamkan Imam Khomeini ditujukan untuk mempersatukan umat Islam sehingga tidak kuasai oleh bangsa arogan.

Ketua Mahkamah Agung Iran, Ayatullah Sadeq Amoli Larijani juga menyeru seluruh rakyat dan bangsa dunia untuk hadir dalam peringatan Hari Quds Sedunia. Ia mengatakan, peringatan Hari Quds Sedunia setiap tahunnya mampu memperlemah gerak musuh dan membuat Islam kian berkibar. Ia menyebut hari Quds sebagai hari keagungan Islam dan muslim. Ditambahkannya, perlawanan muqawama Lebanon dan Palestina adalah buah dari Hari Quds Sedunia. (IRIB/MF/SL/2/9/2010)