Home , , � Pengaruh cerita terhadap pendidikan kejiwaan anak jauh lebih berpengaruh ketimbang pengaruh olahraga terhadap fisik mereka

Pengaruh cerita terhadap pendidikan kejiwaan anak jauh lebih berpengaruh ketimbang pengaruh olahraga terhadap fisik mereka

Anak-Anak dan Dunia Animasi (1)

Anak-Anak dan Dunia Animasi (1)

Animasi merupakan salah satu daya tarik industri sinema yang sangat menarik dan tidak terbatas pada kalangan anak-anak semata. Banyak film animasi yang berhasil menduduki posisi puncak box office dan menyedot penonton dewasa. Meski demikian tidak dipungkiri juga anak-anak memiliki ikatan emosional yang lebih erat dengan film animasi. Karena itu, film jenis ini bisa memainkan peran yang signifikan dalam pertumbuhan anak.

Semenjak lahir di lingkungan keluarga, anak-anak senantiasa mendapat perlindungan dan dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Mereka pun berusaha keras untuk memberikan yang terbaik bagi pertumbuhan dan kebahagiaan si anak. Dalam kebudayaan Timur, terutama Islam, keluarga memiliki posisi yang istimewa dan strategis. Keluarga merupakan agen pendidikan pertama bagi anak-anak sebelum mereka terjun ke lingkungan sosial yang lebih luas. Karena itu peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya memainkan peran yang sangat berpengaruh.

Beragam fasilitas seperti alat permainan, buku, film, permainan komputer, dan acara televisi merupakan bagian dari kehidupan anak-anak zaman sekarang yang bisa berdampak terhadap masa depan generasi mendatang. Karena itu banyak para pakar pendidikan dan psikologis yang mewanti-wantikan agar orang tua harus selalu mengawasi dan mengatur anak-anak mereka dalam menggunakan perangkat hiburan dan pendidikan yang ada.

Sekarang ini, sering sekali kita menyaksikan banyaknya orang tua yang membiarkan anak-anaknya bebas menonton film animasi tanpa pengawasan bahkan sebagian menjadikan film tersebut sebagai hadiah bagi anak-anak mereka. Tentu saja, film semacam itu bukan sekedar tontonan menghibur bagi anak tapi juga menjadi faktor berpengaruh bagi pertumbuhan mental dan fisik anak. Menurut para peneliti, anak pada usia tiga hingga lima tahun hanya menjadi penonton dan belum memiliki kekuatan untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Karena itu apa yang dilihatnya, mereka anggap sebagai kenyataan.

Kemampuan animasi dalam membidik rasa tertarik dan daya imajinasi anak membuat jenis film tersebut mampu memainkan peran yang berpengaruh terhadap perkembangan daya pikir anak. Ironisnya saat ini banyak film animasi yang semestinya tidak layak ditonton anak-anak dan banyak mengandung tema-tema kekerasan, horor, dan bahkan masalah orang-orang dewasa seperti seks dan hubungan percintaan. Namun sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, minimnya kemampuan daya pikir dan analisa anak, tontonan animasi semacam itu bisa menjadi faktor perusak bagi masa depan mereka.

Plato, filosof Yunani kuno dalam buku The Republic menyatakan, "Tugas pertama kita adalah mengawasi para pencipta dongeng. Jika mereka menciptakan dongeng yang bagus, maka kita pun menerimanya. Namun jika buruk, kita pun harus menolaknya. Selanjutnya adalah memaksa para ibu dan pengasuh anak supaya hanya menceritakan kisah-kisah yang baik bagi anak-anak mereka dan mendapatkan kisah-kisah tersebut dari para arif yang bijaksana. Kita harus menyadari bahwa pengaruh cerita terhadap pendidikan kejiwaan anak jauh lebih berpengaruh ketimbang pengaruh olahraga terhadap fisik mereka".

Dengan demikian, animasi sebagai bentuk modern dongeng bisa memainkan peran yang jauh lebih signifikan terhadap psikologi anak.

Tahun 2009 bisa dibilang sebagai masa keemasan dalam sejarah industri film animasi dunia. Pada tahun itu, banyak diproduksi beragam jenis film animasi. Bahkan banyak bintang film kawakan yang turut terlibat. Beberapa contoh di antaranya adalah A Christmas Carol, Ponyo, Nine, The Princes and The Frog, dan Up, dan sebagainya.

Maraknya produksi film-film animasi itu juga terus berlanjut hingga tahun 2010. Toy Story 3 ataupun Sherk Forever After merupakan film-film animasi produksi tahun ini yang relatif berhasil mendapat tempat di hati publik dunia. Tentu saja pangsa pasar yang luas membuat banyak film animasi yang berhasil banyak meraup keuntungan. Sebagaimana diketahui, film Toy Story 3 terbilang sebagai film animasi terlaris di sepanjang sejarah.

Meski sudah sejak lama animasi mendapat sambutan luas masyarakat baik di layar kaca maupun layar lebar, namun perkembangan teknologi visual digital semakin memperkuat daya tarik film animasi terhadap masyarakat terutama anak-anak.

Sayangnya perkembangan pesat film animasi dalam beberapa tahun belakangan ini tidak diimbangi dengan aturan dan pengawasan yang jelas. Di era dekade 80-an dan awal 90-an, sensor terhadap film dan segmentasi usia penonton diberlakukan secara lebih ketat. Sebagai misal, dalam film kartun pada masa itu penggambaran senjata secara real tidak diperkenankan. Adanya pengawasan dan pembatasan semacam itu relatif memberikan ketenangan bagi para orang tua dan pendidik.

Sayangnya, film-film animasi yang diproduksi dalam beberapa tahun terakhir ini banyak mengandung muatan yang tidak sesuai dengan usia perkembangan anak. Banyak di antara film-film animasi yang sukses justru lebih layak ditonton untuk usia dewasa lantaran memuat aksi-aksi kekerasan dan percintaan.

Saat ini, meningkatnya kekerasan di kalangan generasi muda merupakan salah satu dampak buruk media massa yang paling mengkhawatirkan. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa media massa memiliki andil besar dalam menyebarkan kekerasan. Penayangan film-film kekerasan dan kriminal disinyalir bisa membangkitkan mental kekerasan, sikap radikal, dan aksi kejahatan bagi para penontonnya. Selain itu, kebiasaan menonton film kekerasan oleh anak-anak dan remaja juga bisa mengganggu ketenangan keluarga.

Maraknya Penayangan aksi kejahatan dan kekerasan dalam film animasi secara tidak langsung akan mengesankan pada anak-anak bahwa hal semacam itu merupakan kejadian biasa dan bagian dari kenyataan sehari-hari yang tak perlu dikhawatirkan. Karena itu, maraknya rangkaian aksi penembakan di lingkungan sekolah dan kampus di AS belakangan ini merupakan dampak dari tayangan film-film dan permainan komputer yang bertemakan kekerasan. Sebab sang pelaku mencoba mengalihkan kekerasan yang selama ini hanya terbayang di imajinasi dan dunia maya ke dunia nyata.(IRIB/LV/SL/18/9/2010)

Anak-Anak dan Dunia Animasi (2)

Anak-Anak dan Dunia Animasi (2)

Animasi merupakan salah satu tontonan visual yang paling menarik. Karena itu, tak heran jika industri perfileman animasi kini berkembang makin pesat. Sampai sekarang, industri animasi dunia masih dikuasai oleh produsen film Hollywood seperti Walt Disney, Pixar, dan perusahaan lainnya yang mendapat dukungan dana dari pemodal Hollywood. Masalahnya, sudah galib diketahui jika lobi dan pengaruh gerakan zionisme telah menyusup hingga ke dalam industri perfileman Hollywood, lantas bagaimana pergerakan mereka di dunia animasi?

Dengan melihat besarnya promosi dan pembuatan beragam alat permainan berdasarkan tokoh-tokoh animasi, jelas bahwa para produsen film animasi tidak hanya menarget anak-anak sekedar untuk menonton film, tetapi juga menarget pikiran dan imajinasi mereka hingga menjadi bagian dari gaya hidup si anak. Sedemikian besarnya potensi daya tarik animasi sampai-sampai para orang tua pun jarang menyadari pengaruh laten di balik tontonan film semacam itu. Karena itu para orang tua dan pendidik perlu lebih waspada terhadap pengaruh animasi bagi kesehatan psikologis dan kejiwaan anak-anak mereka.

Salah satu faktor yang membuat animasi berbahaya bagi kesehatan mental anak adalah kandungan kekerasan, menakut-nakuti, dan kenakalan yang biasa ditampilkan dalam sejumlah film animasi terkenal. Tentu saja, secara perlahan dan jangka panjang, kandungan semacam itu akan berpengaruh terhadap kejiwaan anak. Salah satu misalnya adalah film kartun Tom and Jerry. Film ini mempertontonkan bentuk kekerasan yang amat brutal terhadap musuh. Karena itu, di mata para pakar pendidikan anak, film yang sudah sangat melegenda di mancanegara ini sangat tidak dianjurkan menjadi tontonan anak.

Hubungan timbal-balik kucing dan tikus selain sarat dengan kekerasan, juga mengesankan bahwa tindakan mempermainkan orang lain dengan kekerasan merupakan sesuatu hal yang lucu dan menyenangkan. Bahkan pihak yang mempermainkan itu pun dikesankan sebagai pemenang. Tentu saja, tayangan semacam itu secara tidak langsung mengajarkan pada anak bahwa kekerasan dan mempermainkan orang lain secara brutal merupakan hal yang wajar dan menyenangkan.

Dunia animasi adalah dunia impian dan imajinasi tanpa batas. Dunia ini memberikan ruang untuk menciptakan ide apapun dan merealisasikan segala bentuk harapan. Ironisnya, dunia imajinasi yang identik dengan anak-anak ini pun tak luput dari pemikiran dan pengaruh zionisme. Film animasi Chicken Run merupakan salah satu contoh yang berusaha menampilkan peristiwa Holocaust dan kamp kerja paksa di era Nazi secara simbolik.

Peternakan ayam yang ditampilkan dalam film tersebut mengingatkan kita pada kamp tawanan Nazi yang dikeliling pagar kawat berduri. Semenatara juruselamat dan pahlawan yang menyelamatkan kawanan ayam ternak di peternakan tersebut adalah seekor ayam jago dari Amerika Serikat. Hingga pada akhirnya sang ayam jago berhasil membebaskan ayam-ayam itu dari kurungan peternakan dan mengantarkannya pada sebuah lembah indah yang mengingatkan kita pada tanah yang dijanjikan bagi zionis Israel. Film ini merupakan contoh simbolis dari animasi yang menyebarkan pemikiran zionis.

Contoh lain adalah film 9 yang diproduksi tahun lalu. Film ini mengajarkan secara tersirat tradisi dan landasan pemikiran zionisme. Film yang disutradarai oleh Shane Acker ini secara terang-terangan mempromosikan aliran mistik yahudi bernama Kabala. Film 9 diawali dengan latar pembuatan sebuah boneka kain lantas perlahan penonton dibawa ke gambaran sebuah dunia yang sudah porak-poranda.

Dikisahkan, di akhir zaman kelak, umat manusia di Bumi musnah akibat perang dengan kaum mesin yang diciptakan seorang ilmuwan. Dalam kondisi planet yang hancur, sang ilmuwan berusaha menyelamatkan manusia dengan memindahkan spirit kemanusiaan ke dalam boneka-boneka kecil buatannya.

Salah satu boneka yang dibuat terakhir dinamai #9 (dibaca Number Nine, Nomor Sembilan). Ia dibekali kunci untuk membangkitkan sebuah kekuatan yang dahsyat. #9 lantas berkelana di reruntuhan kota dan bertemu dengan #2 dan komunitas boneka hidup lainnya yang membawa spirit kemanusiaan yang sama.
#9 pun memimpin teman-temannya menghadapi musuh terbesar mereka, yakni sebuah mesin yang bisa menciptakan mesin-mesin lain dan sangat memusuhi mereka. #9 dituntut harus bisa mengalahkan mesin jahat tersebut. Karena hanya dengan cara itu, kemanusiaan dapat dilestarikan kembali dan bumi dapat dihidupkan ulang.

Film-film bertemakan eskatologi atau hari kiamat semacam 9 memang marak diproduksi dalam beberapa tahun belakangan ini. Tim Burton, sang produser film penayangan perdana film garapannya itu menyatakan, "Memang sudah banyak film-film tentang hari kiamat, namun film ini adalah yang terbaik. Sebab para penontonnya adalah anak-anak, generasi masa depan".

Film yang menghabiskan dana 30 juta dolar ini juga menyinggung beberapa isu yang menjadi favorit zionisme seperti peristiwa pembantaian yahudi di era Perang Dunia II dan secara tersirat mengesankan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelamatkan dunia adalah memberikan kekuasaan yang seluas-luasnya kepada kaum zionis.

Tak syak, keyakinan dan kepercayaan agama merupakan salah satu faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pemikiran dan perilaku manusia. landasan keyakinan semacam itu akan mengakar kuat ketika dipupuk sejak masa kecil anak-anak. Ironisnya banyak upaya sekulerisme radikal dan gerakan zionisme yang berusaha merusak doktrin keagamaan dengan beragam cara termasuk melalui media seperti film animasi. Doktrin-doktrin keagamaan seperti hari kiamat direkayasa sedemikian rupa sehingga memunculkan beragam keraguan dan pemikiran menyimpang di kalangan umat beragama.

Karena itu, mesin-mesin propaganda zionis berusaha mengikis keyakinan agama masyarakat dunia mulai sejak anak-anak. Sebab kini animasi bukan sekedar media pendidikan dan hiburan tetapi telah dimanfaatkan juga alat politik untuk merusak keyakinan keagamaan dan pola pikir masyarakat. Ironisnya lagi, upaya semacam itu telah dirintis semenjak dini mulai dari usia anak-anak. Karena itu, jika para orang tua dan pendidik kurang waspada akan hal ini, niscaya masa depan anak-anak mereka pun bakal terancam dan menjadi korban penyesatan pemikiran film-film animasi produksi zionis. (IRIB/LV/SL/20/9/2010)

0 comments to "Pengaruh cerita terhadap pendidikan kejiwaan anak jauh lebih berpengaruh ketimbang pengaruh olahraga terhadap fisik mereka"

Leave a comment