Home , � Press TV di blokir, kebebasan insan pers untuk menyuarakan keadilan di belenggu di India..!!!! Hingga pimpinan televisi dipecat sebut Wahabi Teroris

Press TV di blokir, kebebasan insan pers untuk menyuarakan keadilan di belenggu di India..!!!! Hingga pimpinan televisi dipecat sebut Wahabi Teroris


Menyoal Pemblokiran Press TV di India

Buntut dari aksi pencerahan Press TV yang menayangkan insiden pembakaran Al-Quran di AS, akhirnya mendorong pemerintah India melarang penyiaran saluran berita berbahasa Inggris milik Iran itu. Tentu saja langkah pemerintah India ini memunculkan tanda tanya besar sebagai negara yang mengklaim dirinya sebagai negara demokratis terbesar di dunia.

Cukup beralasan kiranya jika kemudian aksi pemblokiran siaran Press TV yang dilakukan New Delhi kali ini tampaknya sekedar upaya untuk memuaskan hati Washington. Di samping itu, bila kita tengok kembali hubungan India dan rezim zionis Israel, tindakan semacam itu dikehendaki atau tidak, justru menguntungkan Tel Aviv. Apalagi selama beberapa tahun terakhir, India telah menjalin 10 perjanjian nuklir dengan AS dan di saat yang sama New Delhi juga memperluas kerjasama militernya dengan Tel Aviv.

Namun bila kita teropong lebih jauh situasi dalam negeri India, maka harus dicatat bahwa masyarakat muslim merupakan kelompok minoritas terbesar di negeri yang berpenduduk lebih dari satu miliar jiwa ini. Hanya saja, meski terbilang minoritas, namun populasi masyarakat muslim India tidak bisa dianggap sedikit. Hampir 200 juta jiwa penduduk muslim hidup di negeri ini.

Selama ini masyarakat muslim di India dikenal sebagai masyarakat yang toleran. Namun begitu, mereka juga tidak akan tinggal diam begitu saja ketika kesucian agamanya diinjak-injak dan dinistakan. Masyarakat muslim India telah berkali-kali menunjukkan kepedulian tinggi mereka dalam menyikapi beragam tindakan anti-Islam. Dukungan luas muslim India terhadap perjuangan rakyat Palestina, dan kecaman pedas mereka terhadap orang-orang yang menghina kesucian dan kehormatan Islam seperti Salman Rusdie dan penulis Bangladesh, Taslima Nasrin merupakan bukti kuat atas kenyataan ini.

Karena itu wajar jika kemudian pemerintah India merasa kebakaran jenggot dan merasa terancam dengan gaya penyiaran Press TV yang dikenal sebagai media alternatif dan getol menyuarakan keadilan. New Delhi khawatir aksi pencerahan Press TV bisa mengobarkan semangat gerakan kebangkitan Islam di India, terutama di Kashmir, sebuah wilayah yang didominasi penduduk muslim dan masih dibayang-bayangi gerakan separatisme.

Apalagi sudah beberapa dekade belakangan ini, masyarakat muslim di Kashmir merasa diperlakukan secara tidak adil oleh pemerintahan pusat India. Karena itu, pemblokiran siaran Press TV di India tampaknya memiliki benang merah yang cukup kuat dengan kebijakan New Delhi di Kashmir. Pemblokiran semacam itu setidaknya bisa menyumbat katup-katup potensial yang bisa menghembuskan semangat pergerakan Islam di India, terutama di wilayah Kahsmir yang selama ini mencoba untuk memisahkan diri dari New Delhi. (IRIB/LV/NA/15/9/2010)


Nara Sumber Sebut Wahabi Teroris, Pimpinan Al-Arabiya Dipecat

Pimpinan televisi al-Arabiya terpaksa mengundurkan diri setelah salah satu tamu yang diundang dalam acara televisi ini mengkritik Wahabi.

Televisi al-Alam Kamis (16/9) melaporkan, Abdul Rahman al-Rashed, direktur al-Arabiya terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya setelah salah satu tamu undangan dalam program Islam dan Barat mengkritik Wahabi serta menyebutnya sebagai induk idiologi terorisme.

Nara sumber program Islam dan Barat televisi al-Arabiya yang ditayangkan bulan Suci Ramadhan terkait Wahabisme mengatakan, Barat menuding Islam sebagai agama kekerasan, radikal dan penyebar terorisme dan hal ini diakibatkan oleh kinerja Wahabi.

Al-Rashed sebelum menjabat pimpinan al-Arabiya aktif sebagai penulis di Koran Asharq Al-Awsat yang berpusat di London. (IRIB/al-Alam/MF/16/9/2010)

0 comments to "Press TV di blokir, kebebasan insan pers untuk menyuarakan keadilan di belenggu di India..!!!! Hingga pimpinan televisi dipecat sebut Wahabi Teroris"

Leave a comment