Menyusul kelanjutan proyek Islamophobia yang dilancarkan Zionis Amerika baru-baru ini, pemukim Zionis di kota Quds mengoyak-ngoyak jantung dunia Islam dengan merobek kitab suci satu setengah miliar umat Islam dunia itu.
Pemukim Zionis Selasa (14/9) merobek al-Quran dan menginjak-injak kitab suci itu. Penistaan ini menambahkan daftar panjang kejahatan Zionis Israel. Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan penyelenggaraan perundingan kompromi babak kedua antara rezim Zionis dan Otorita Ramallah di Sharm el Sheikh Mesir dengan mediasi Amerika. Perundingan tersebut mendapat penentangan keras dari bangsa Palestina sendiri.
Kini Israel melanjutkan pembangunan permukiman Zionis di Tepi Barat Sungai Jordan dan mengusir paksa warga Palestina dari Baitul Maqdis untuk mengubah demografi kawasan demi kepentingan Zionis. Ironisnya di saat rezim Zionis meningkatkan brutalitasnya, Otorita Ramallah justru memberikan konsesi terus-menerus kepada rezim agresor Israel. Tentu saja sikap Otorita Ramallah tersebut berperan besar dalam penistaan terhadap kitab suci al-Quran.
Sejatinya gelombang anti Islam yang dirancang Zionis dengan merekayasa Peristiwa 11 September tengah mengincar tujuan berbahaya di antaranya meningkatkan dan memanfaatkan gelombang radikalisme agama.
Skenario Zionis mengadu domba Muslim dan Kristen dilakukan dengan menebarkan Islamophobia, lalu menginvasi Afghanistan dan Irak dengan dalih menumpas terorisme dan senjata pemusnah massal. Kemudian, setelah publik dunia termasuk warga AS sendiri memprotes kebijakan haus perang Gedung Putih, Amerika dan negara-negara Barat mengubah kebijakan haus perang dengan strategi anti-Islam.
Menyusul protes global terhadap kebijakan haus perang Gedung Putih dan kejahatan rezim Zionis Israel menyerang Gaza serta serangan brutal militer Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan Gaza Mavi Marmara, Washington dan rezim Zionis merancang gerakan anti-Islam untuk meraih dukungan warga AS dan negara-negara Eropa.
Sebelumnya, Dinas Intelijen Israel dan Amerika membentuk jaringan teroris seperti al-Qaeda, untuk menjustifikasi stempel pejoratif teroris atas negara-negara Muslim sebagai sarana untuk menyerang negara-negara Islam. Kini dengan menghina kitab suci Al-Quran, mereka berupaya memunculkan kelompok ekstrim dan menyulut friksi antara muslim dan kristen demi kepentingan Israel dan lobi Zionis di Amerika.
Padahal komunitas Muslim dan Kristen memahami dan mewaspadai konspirasi tersebut. Gelombang kecaman atas penghinaan terhadap kitab suci al-Quran yang dikemukakan tokoh agama Kristen menunjukan bahwa kedua pengikut agama Ilahi ini hidup berdampingan secara damai.(IRIB/PH/RM/14/9/2010)
0 comments to "Penistaan Islam di Baitul Maqdis"