Al-Ustadz Al-Habib Muhammad Al Bagir Al-Habsyi, tokoh pemersatu dan pencerah ummat, tutup usia pada umur 80 tahun, hari Senin (13/9) pukul 19.00 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Menurut rencana, jenazah Ustadz Muhammad Bagir Al-Habsyi akan dimakamkan hari ini (Selasa, 14/9) setelah Dzuhur di Archamanik Bandung.
Ustadz Muhammad Bagir Al-Habsyi dikenal sebagai tokoh yang selalu memperjuangkan kerukunan ummat. Selain itu, Ustadz Bagir Al-Habsyi yang juga Ayah Dr Haidar Bagir, mengenalkan madzhab Syiah di nusantara melalui karya Dialog Sunnah-Syiah, hasil dari terjemahan buku Muraja'at. Buku Muraja'at itu berhasil diterjemahkan oleh Ustadz Bagir Al-Habsyi. Melalui buku itu, Ustadz Muhammad Bagir Al-Habsyi ingin menyadarkan masyarakat Indonesia supaya tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang berupaya mengadu domba ummat Islam melalui Sunni dan Syiah.
Buku Dialog Sunnah Syiah itu juga termasuk buku pertama yang diterbitkan oleh penerbit Mizan. Kini, Mizan menjadi salah satu penerbit tersohor di nusantara, bahkan bisa dikatakan sebagai penerbit yang menyodorkan buku-buku inovatif yang mencerdaskan bangsa dan mengajak masyarakat Indonesia pada keterbukaan berfikir.
Dialog Sunnah-Syiah adalah buku yang disusun dari surat menyurat antara Asy-Syaikh Salim Al-Bisyri Al-Maliki, Rektor Al-Azhar, Mesir, dan As-Sayyid Syarafuddin Al-Musawi Al-‘Amili, Ulama besar Syiah asal Lebanon.
Selain itu,Ustadz Al Habib Muhammmad Bagir Al Habsyi menyumbangkan banyak karyanya seperti Mutiara Nahjul Balaghah, Khilafah dan Kerajaan karya Abu'l-A'la Al Maududi, Thariqah Menuju Kebahagiaan, dan Menuju Kesempurnaan Hidup karya Allamah Sayyid Abdullah Al Haddad, Misykat Cahaya-Cahaya, Rahasia-Rahasia Shalat, Rahasia Puasa dan Zakat, Rahasia Haji & Umrah, Hakikat Perkawinan, Mengobati Penyakit Hati, Rahasia Zikir dan Doa, Ilmu dalam Perspektif Tasawuf karya Abu Hamid Al Ghazali, Tauhid dan Syirik karya Ayatollah Jaafar Sobhani, Menjangkau Masa Depan karya Murtadha Muthahari, Bagaimana Memahami Hadis Nabi Saw karya Yusuf Qardawi, Hadis Nabi Saw: antara Pemahaman Tekstual dan Kontekstual, Syaikh Muhammad Al Ghazali, Tafsir Juz Amma karya Syaikh Muhammad Abduh.
Selain berkiprah di dunia penulisan dan penerjemahan, Ustadz Muhammad Bagir Al-Habsyi juga tergolong aktivis gigih. Beliau juga pernah menjadi salah satu pengurus Sekolah Dipenogoro, Solo. Di sekolah itu, Ustadz Muhammad Bagir mengajar fikih Islam. Setelah itu, beliau meninggalkan kota Solo dan menetap di kota Bandung pada tahun 1977.
Meski sudah menginjak usia tua, Ustadz Muhammad Bagir Al-Habsyi masih semangat beraktivitas di bidang sosial. Beliau di masa tuanya berhasil mendirikan sekolah gratis di Cinere. Bahkan, Ustadz Muhammad Bagir Al-Habsyi menyediakan sarana pelatihan menjahit bagi ibu-ibu yang anak mereka disekolahkan di sekolah gratis. Kepedulian besarnya pada rakyat kecil itu membuat banyak orang kehilangan tokoh semulia dan seagung beliau. (IRIB/AR/MZ/14/9/2010)
0 comments to "Satu lagi Tokoh pencerah Ummat meninggalkan kita semua....."