Panglima Angkatan Darat Pasdaran, Brigjen Mohammad Pakpour, mengkonfirmasikan tewasnya gembong teroris yang juga dalang berbagai kriminalitas di Sistan Baluchistan, tenggara Iran. Pakpour mengatakan, "Khuda Bakhsh Sheh Bakhsh, gembong teroris Iran, tewas dalam operasi pasukan Angkatan Darat Pasdaran di tenggara Iran." Menurut data yang ada, Sheh Bakhsh kerap melakukan aksi kriminal di tenggara Iran seperti penyelundupan narkotika. Selain itu, gembong teroris ini juga menculik warga-warga setempat dan menyerahkan mereka ke kelompok anti-revolusi Islam. (IRIB/AR/MF/23/9/2010)
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyebut tindakan teroris yang dilakukan antek-antek arogansi dunia di kota Mahabad, tenggara Iran sebagai bukti lain kejahatan sistem lalim yang berkuasa di dunia. Demikian seperti dilansir situs presiden Iran.
Serangan teror tersebut terjadi kemarin (Rabu,22/9) di saat warga tengah menyaksikan parade militer di Iran memperingati Pekan Pertahanan Suci era perang Irak-Iran pada tahun 1980-1988.
Data sebelumnya menyebutkan sembilan orang tewas dan 20 lainnya cedera. Akan tetapi Kepala Humas Departemen Kesehatan Republik Islam Iran menyatakan berdasarkan data terbaru 12 orang tewas dan 75 lainnya cidera dalam serangan teror itu.
"Tindakan anti-kemanusiaan para antek arogansi dunia terhadap warga sipil dan tak bersenjata di Mahabad menyingkap wajah pembohong yang mengklaim kebebasan dan hak asasi manusia, serta menambahkan data kriminalitas arogansi dunia." ungkap Ahmadinejad dalam pesannya menyusul gugur syahidnya sejumlah warga Mahabad dalam ledakan bom.
Dalam pesan tersebut, Presiden Republik Islam Iran menegaskan, masyarakat mukmin dan pecinta tanah air dalam 31 tahun terakhir ini kian bergolak dan kokoh. Disebutkannya, "Hari ini, rakyat Iran dengan iman dan tekad kuat kian kokoh di puncak kemajuan dan kemuliaan." (IRIB/AR/MF/23/9/2010)Dokumen-dokumen baru menunjukkan bahwa serangan Amerika Serikat ke Irak setelah George W. Bush menjabat sebagai presiden, sama sekali tidak ada kaitannya dengan serangan 11 September.
Mehr mengutip keterangan Markas Arsip Keamanan Nasional Amerika Serikat, dokumen rahasia terbaru yang dibocorkan oleh lembaga di Washington ini menunjukkan bahwa Bush dan timnya sudah lama merencanakan serangan ke Irak.
Dokumen-dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa beberapa jam setelah serangan 11 September dan runtuhnya menara kembar WTC New York, menteri pertahanan Amerika kala itu, Donald Rumsfeld langsung mengemukakan serangan ke Irak. Berdasarkan dokumen tersebut, Rumsfeld juga telah melontarkan ide serangan ke Irak hanya dua bulan setelah invasi ke Afghanistan.
Namun di sisi lain, sejumlah media massa Amerika menyebutkan, lembaga Proyek Abad Baru Amerika yang juga dianggotai oleh para neo-kons dalam pemerintahan Bush telah menyusun rencana serangan ke Irak pada dekade 1990-an.
Amerika Serikat memboyong pasukannya menduduki Irak pada tahun 2003 dengan alasan rezim Saddam Husein bekerjasama dengan al-Qaeda dan berupaya memproduksi senjata destruksi massal. Kedua klaim tersebut hingga kini tidak dapat dibuktikan oleh Amerika. (IRIB/MZ/SL/23/9/2010)
0 comments to "Serangan 11 September hanya pembuka untuk mendududki Iraq dan minyaknya"