Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam acara perhelatan akbar warga desa Qana Lebanon Selatan mengatakan, Qana adalah bukti hidup bagi perlawanan yang heroik. Dalam pidatonya, hari Kamis (14/10), Ahmadinejad menyebut para syuhada Qana sebagai bukti kemazluman rakyat Lebanon.

Kepada para hadirin, Presiden Ahmadinejad mengatakan, "Anda semua adalah bukti yang hidup dari sebuah aksi pembantaian rakyat oleh tentara Zionis."

Ditambahkannya, "Anda adalah orang-orang yang terhormat dan mulia sementara musuh Zionis kalian adalah orang-orang yang hina."

Saat berpidato di wilayah Lebanon selatan, pesawat tempur Zionis melanggar wilayah udara Lebanon dan terbang rendah di kawasan itu. Tanpa mempedulikan aksi tersebut, Presiden Ahmadinejad melanjutkan pidatonya.

Sejak lahirnya gerakan Moqawamah, Lebanon Selatan merupakan kawasan yang selalu menjadi sasaran agresi rezim Zionis Israel. Di kawasan inilah para pejuang Hizbullah Lebanon melumpuhkan militer Zionis dan memaksa mereka meninggalkan sebagian besar kawasan yang diduduki di selatan negara itu.

Tahun 1996 desa Qana menjadi sasaran aksi brutal tentara Zionis yang menggempur kantor perwakilan PBB dan membantai banyak warga sipil. Aksi serupa terjadi lagi pada tahun 2006. Tentara Zionis dengan brutal membombardir desa itu dari udara yang menewaskan puluhan anak dan perempuan. (IRIB/AHF/15/10/2010)


Lawatan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad ke Lebanon dan sambutan meriah warga Beirut tetap menjadi perhatian media internasional. Amerika Serikat seteru Iran melalui menteri luar negerinya kembali memandang negatif lawatan Ahmadinejad ke Lebanon. Menlu Hillary Clinton menuding Iran tengah berupaya mengacaukan stabilitas kawasan. Ia juga memperingatkan upaya-upaya untuk menggoyang kedaulatan Lebanon.

Lain lagi sikap Rezim Zionis Israel menghadapi lawatan Ahmadinejad ke Lebanon. Rezim ini bersikap pasif dan mengisyaratkan perubahan Lebanon menjadi negara radikal serta menyatakan kekhawatirannya atas lawatan presiden Iran ke negara itu. Klaim-klaim tersebut muncul di saat propaganda anti-Iran malah membuat Israel kian dibenci dan AS semakin tersudut khususnya terkait perundingan damai antara Otorita Ramallah dan Tel Aviv. Gedung Putih bekerja keras untuk menyelamatkan Israel dari kehancuran.

Sementara itu, Republik Islam Iran meski diserang berbagai propaganda palsu AS dan Israel justru mendapat posisi kuat di kawasan. Iran juga berhasil memainkan peran signifikan di tingkat regional dalam menghadapi fitnah dan ambisi busuk musuh. Iran sendiri tak mempedulikan sikap permusuhan kekuatan arogan dunia terhadap Tehran disebabkan kebijakan beraninya dalam membela hak bangsa tertindas Palestina dan persatuan Islam.

Di hari kedua kunjungannya ke Lebanon, Ahmadinejad dalam pidatonya kembali mengulang seruannya kepada seluruh umat Islam untuk bersatu. Bahkan seruan presiden Iran soal persatuan bukan terbatas bagi umat Islam tapi seluruh umat beragama. Ia mengharapkan pengikut setiap agama saling menghormati dan menjaga persatuan. "Persatuan bukan berarti menghapus identitas etnis dan bangsa namun persatuan bermakna saling menghormati," tegas Ahmadinejad.

Dalam kesempatan tersebut Ahmadinejad membongkar rahasia keutuhan dan persatuan bangsa Iran. Menurutnya yang membuat bangsa Iran bersatu adalah perhatian serius terhadap nilai-nilai relegius dan kemanusiaan. Ia juga memuji perjuangan rakyat Lebanon dalam menghadapi agresor Israel. Masyarakat Lebanon menurut Ahmadinejad dapat menjadi contoh bagi model persatuan.

Sejatinya bangsa-bangsa regional saat ini tengah menyaksikan Iran sebagai pendukung persatuan dan memikirkan keagungan Islam. Begitu halnya dengan para petinggi Lebanon. Mereka tidak terlalu menggubris pernyataan intervensif AS dan Israel terkait lawatan Ahmadinejad. Menurut keterangan Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah, rakyat Lebanon menilai klaim AS dan Israel sebagai langkah-langkah setan yang hanya menghasilkan peperangan dan kehancuran. (IRIB/MF/LV/14/10/2010)


Washington dengan seksama mengikuti lawatan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad ke Lebanon, ungkap Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Philip Crowley seperti dilaporkan IRNA.

Di depan para wartawan Crowley mengklaim bahwa negara-negara seperti Iran dan gerakan seperti Hizbullah berupaya menggembosi kedaulatan pemeritah Lebanon. "Kami konsekuen menjaga keamanan Lebanon," papar Crowley.

Amerika tetap akan melanjutkan kerjasamanya dengan pemerintah Lebanon. Jubir Deplu AS. Crowley menandaskan, sebagaimana yang telah kami nyatakan sebelumnya terkait dalih Iran dan kelompok dukungan Tehran, Washington tetap ragu terhadap itikad baik Iran.

Jubir Deplu Iran ini tetap mengulang klaim bohongnya soal Iran. "Iran harus jujur kepada komunitas internasional terkait berbagai masalah dan kekhawatiran yang ada dan salah satu masalah tersebut adalah kasus nuklir Tehran," kata Crowley.

Menjawab pertanyaan wartawan soal kunjungan Ahmadinejad ke kawasan Lebanon selatan dan kemungkinan meningkatnya aksi kekerasan di tingkat regional, Crowley mengatakan, "Kami sangat khawatir terkait lakon yang diperankan Iran saat ini di kawasan dan Washington mengawasi dengan ketat setiap langkah Ahmadinejad di Lebanon." (IRIB/IRNA/MF/14/10/2010)

Televisi al-Manar melaporkan, sebuah keluarga Lebanon kemarin pagi (Rabu,13/10) melahirkan bayi di rumah sakit Bahman yang langsung dinamai Ahmadinejad, ketika pesawat yang membawa presiden Iran tiba di bandara Beirut.

Dilaporkan, alasan keluarga tersebut menamai bayinya dengan Ahmadinejad sebagai hadiah atas dukungan Presiden Iran terhadap Lebanon, dan tanda terima kasih atas keberaniaannya dalam mendukung kaum tertindas di dunia.

Ahmadinejad Ghamlosh tidak hanya sebuah nama. Lebih dari itu, sebuah kesadaran bangsa Lebanon mengenai Revolusi Islam.

Ibu bayi ini menuturkan, "Setelah saya mengetahui bayi yang baru lahir adalah laki-laki, saya langsung menamainya Ahmadinejad."

Ahmadinejad Ghalmosh adalah bayi Lebanon yang diberi nama sama seperti nama presiden Iran.(IRIB/PH/MF/14/10/2010)


Seorang anggota parlemen rezim Zionis Israel dalam sebuah pernyataannya meminta agar para penembak jitu Israel segera meneror Ahmadinejad di perbatasan Israel dengan Lebanon. Demikian diberitakan situs INN hari ini (Kamis,14/10) mengutip situs Anti War.

Arieh Eldad, anggota parlemen Zionis Israel (Knesset) kemarin (Rabu,12/10) dalam sebuah wawancara dengan radio rezim Zionis Israel menyatakan, "Rezim ini harus memanfaatkan kesempatan kunjungan resmi Presiden Republik Islam Iran untuk meneror Ahmadinejad dengan cara apapun."

Sesuai dengan laporan Anti War, warga Zionis ekstrim ini pada 2008 di Pittsburgh, AS menyatakan bahwa kehidupannya dibagi menjadi dua. Pertama difokuskan untuk mencegah terbentuknya negara Palestina dan bagian kedua dari hidupnya dimanfaatkan untuk memberantas korupsi!!

"Meneror Ahmadinejad saat ini sama dengan meneror Adolf Hitler pada 1939. Ahmadinejad akan meninjau sebuah masjid yang berada di dekat perbatasan Israel dan tampaknya tidak terlalu jauh dari jarak tembak para penembak jitu Israel," tandas Eldad.

Menurut Anti War, sekalipun ada pernyataan seperti ini yang dikeluarkan seorang anggota Knesset, tapi aksi teror seperti ini secara diplomatik harus dibayar mahal, bahkan untuk sebuah rezim seperti Zionis Israel. Sebuah rezim yang mayoritas hidupnya digunakan untuk menyusun program dan mengeksekusi operasi-operasi teror. Bila dilakukan, aksi ini harus dibayar mahal oleh rezim Zionis Israel dan hanya akan membuat Ahmadinejad akan lebih dikenang sebagai pahlawan dari sebelum-sebelumnya. (IRIB/SL/RM/14/10/2010)