SETELAH beberapa lama menghadapi ketidakjelasan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) akhirnya memenuhi janjinya merehab Stadion 17 Mei Banjarmasin menjelang Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.

Sejumlah pekerja sedang melakukan perbaikan di tribun sebelah timur. Hamparan batu bata bersegi ditutup dengan semen agar tidak tumbuh rumput.

Selokan pembuangan air juga sudah dibersihkan pengelola stadion. Sayangnya, kamar mandi dan WC di Stadion itu masih tercium aroma tak sedap.

Menurut salah satu Pengelola Kebersihan Stadion, Albert Haryadi, pihaknya sudah menutup aktivitas kecuali bagi atlet PASI, sejak 1 Oktober untuk perbaikan stadion, sesuai dengan surat dari Gubernur Kalsel, tertanggal 30 September 2010.

"Perbaikan sepertinya bertahap. Seperti kanopi, kalau datang langsung dipasang di depan pintu utama. Tribun terbuka dicat dan papan skor diganti dan letaknya dipindah di tribun Selatan," ujarnya, Rabu (27/10).

Diharapkan, perbaikan itu akan memuluskan upaya tim Barito Putera untuk tetap bisa bermarkas di stadion berkapasitas 15 ribu penonton itu.

"Kita berharap tim verifikasi dari BLI akan menyetujui stadion ini menjadi homebase Barito Putera. Kasihan Barito kalau main di stadion lain," ujarnya.

Sementara, Manajer Operasional Barito Putera, M Noor mengaku senang dengan upaya Pemprov Kalsel melakukan perbaikan Stadion 17 Mei sebelum tim verifikasi BLAI datang meninjau.

Menurutnya, sudah seharusnya stadion kebanggaan urang banua itu mendapat perbaikan karena sebagian sudah tidak berpungsi. Sarana yang paling penting untuk diperbaiki, ruang ganti pemain, ruang wasit, saluran air di sisi lapangan dan kanopi depan pintu utama.

Mengenai waktu kedatangan tim verifikasi BLI, dia mengaku belum mendapat konfirmasi. Namun, dia berharap, kedatangannya setelah renovasi selesai.