Home , � Emansipasi wanita meneror Wahabi...!!!!!...

Emansipasi wanita meneror Wahabi...!!!!!...

Buku Wanita Boleh Aktif di Arab Saudi Bikin Gempar

Sebuah buku tentang Wanita Muslim yang beredar di tengah masyarakat Arab Saudi menimbulkan kegempara. Buku ini dicetak oleh Departemen Pendidikan Riyadh dan membicarakan hak wanita untuk berkiprah di berbagai sektor di Arab Saudi.

Mantan Menteri Pendidikan Arab Saudi, Mohammad ar-Rashid, penulis buku ini menekankan pentingnya peran wanita di berbagai sektor dan lapangan pekerjaan di negara ini. Sontak buku menuai reaksi keras khususnya dari kelompok Wahabi. Demikian dilaporkan Televisi al-Alam Rabu (17/11).

Ar-Rashid dalam bukunya mengkritik kebijakan anti peran wanita di berbagai sektor di Arab Saudi. Ia menandaskan, undang-undang yang melarang wanita berkarir termasuk menyupir adalah bentuk pembatasan ilegal bagi kelompok wanita di tengah masyarakat.

Sikap ar-Rashid ini mendapat penetangan keras dari tokoh dan kelompok Wahabi di Arab Saudi dan menyebutnya sebagai pembangkangan terhadap fatwa ulama serta mufti negara ini. (IRIB/al-Alam/MF/17/11/2010)

Bush: Saudi Dukung AS Invasi Irak

Mantan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush mengakui bahwa sejumlah pemimpin negara-negara Arab mendukung Washington dalam menginvasi Irak.

Bush berusaha menyelamatkan dirinya dalam kejahatan di Irak dengan menyerat sejumlah negara Arab, tulis Foreign Policy sebagaimana dikutip Farsnews.

Bush dalam statemen terbarunya mengatakan, Pangeran Bandar bin Sultan yang menjabat sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat selama 20 tahun mendukung Washington menginvasi Irak.

Mantan Presiden AS ini juga mengklaim, pemerintah Mesir melaporkan kepemilikan senjata biologis rezim Saddam Irak kepada Washington.(IRIB/PH/LV/16/11/2010)

Bandar bin Sultan “Pemain Utama” Arab Saudi Balik Kandang

Pusat Studi Timur Tengah di Washington (The Washington Institute) dalam makalahnya menganalisa kembalinya Pangeran Bandar bin Sultan ke Riyadh dan dampaknya dalam perang perebutan kekuasaan di keluarga Ibn Saud. Pusat Studi Timur Tengah di Washington menyebut Bandar bin Sultan sebagai pemain utama di kancah politik Arab Saudi.

Simon Henderson, staf di Pusat Studi Timur Tengah di Washington dalam tulisannya menganalisa kepulangan Bandar bin Sultan ke Arab Saudi. Menurutnya, keputusan Bandar bin Sultan kembali ke Arab Saudi berkaitan dengan masalah pengganti Raja yang akan memimpin negara ini. Demikian dilaporkan Fars News mengutip Koran As-Sharq al-Awsat Ahad (14/11).

Di tulisannya, Henderson menyebutkan, lebih dari 20 tahun Pangeran Bandar bin Sultan tinggal di Washington. Sejak tahun 1983 hingga 2005 ia menjabat Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika. Karena kedekatannya dengan keluarga Bush, ia kemudian dikenal dengan sebutan Bandar Bush. Setelah meninggalkan Washington, ia kemudian kembali ke Arab Saudi dan menjabat Dewan Keamanan Nasional yang hanya sebutan saja, karena lembaga ini tidak ada wujudnya. Lagi pula, peran Bandar di lembaga ini juga tidak jelas.

Sementara itu, Bandar selama di Arab Saudi juga kerap berkunjung ke Amerika khusunya ketika ia menjadi penghubung Raja Abdullah dengan Gedung Putih. Posisi ini kian kuat setelah Raja Abdullah lebih memilih Bandar bin Sulatan sebagai penghubungnya dengan AS ketimbang Turki al-Faisal. Sampai akhirnya, Faisal terpaksa mengundurkan diri.

Sejak tahun 2008, Bandar bin Sultan hilang dari peredaran dan hingga kini alasan dari sikapnya tersebut masih belum jelas. Yang pasti, jumlah pihak yang memusuhi Bandar khususnya di kalangan keluarga kerajaan semakin banyak.

Menurut Henderson, lenyapnya Bandar saat itu mengingatkan kembali pada teori konspirasi. Berbagai laporan menyebutkan, Bandar menjadi otak dari aktivitas al-Qaeda di Irak dan penyadang dana kelompok-kelompok Suni yang berafiliasi dengan al-Qaeda di Lebanon. Kelompok Suni di Lebanon ini memiliki misi untuk menggembosi Gerakan Perlawanan Islam Hizbullah.

Pusat Studi Timur Tengah di Washington ini menilai bahwa yang penting adalah Bandar bin Sultan kembali dan kantor berita resmi Arab Saudi melaporkan kedatangan Bandar disambut secara resmi oleh Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz, ketua Dinas Intelijen negara ini. Acara penyambutan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting Arab Saudi.

Pangeran Khalid bin Sultan, Deputi Menteri Pertahanan, Muhammad bin Nayef, Deputi Menteri Dalam Negeri bidang keamanan, Abdul Aziz bin Fahd, Menteri Penasehat, Faisal bin Khalid bin Sultan, Penasehat Putra Mahkota dan Salman bin Sultan, Deputi Sekjen Dewan Keamanan Nasional adalah para petinggi yang terlihat hadir dalam acara penyambutan Bandar bin Sultan. Selain itu, terdapat pula pangeran senior yang menyambut kepulangan Bandar.

Menurut Simon, penyambutan ini luar biasa dan jarang terjadi dalam sejarah keluarga Saud. Karena menurutnya, para pangeran yang hadir adalah salah satu paman Bandar, seorang saudara dan tiga anaknya serta saorang keponakan. Belum lagi pangeran senior yang tidak disebutkan namanya oleh kantor berita resmi Arab Saudi. (IRIB/Fars/MF/AR/14/11/2010)

Tags: ,

0 comments to "Emansipasi wanita meneror Wahabi...!!!!!..."

Leave a comment