Home , , , � Oh Pejabat ku Sayang, oh Pejabatku malang, yang penting Happy biar rakyat sengsara???!!!???

Oh Pejabat ku Sayang, oh Pejabatku malang, yang penting Happy biar rakyat sengsara???!!!???






Dosa-Dosa' Ical di Mata Sri Mulyani

DI saat ramainya berita Golkar isyaratkan petieskan kasus Century, seorang mantan anggota Pansus Angket Century DPR menelepon jakartapress.com. Ia mengaku sejak awal sudah meduga bahwa kepentingan Golkar berteriak lantang di Pansus, sejatinya sasaran utama Golkar adalah ‘mendepak’ Menteri Keuangan Sri Mulyani. Lantas, Pansus pun bisa diadikan alat "perang" ketua umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) melawan Sri Mulyani.
Siapa mantan anggota pansus tsb?

Bahkan, kalangan pengamat sudah memprediksi sejak Pansus pertama bersidang, bahwa setelah Sri Mulyani dicopot dari jabatan Menteri Keuangan, maka sasaran Pansus sudah selesai dan kader Golkar di Pansus dilarang vokal lagi. Sri Mulyani dianggap memulai pertempuran setelah menyampaikan pandangannya bahwa Golkar tidak akan bersikap fair kepadanya. Tudingan Sri Mulyani dijawab Golkar dengan pembeberan rekaman pembicaraan Menteri Keuangan tersebut dengan Robert Tantular, meski akhirnya dibantah langsung oleh Sekretaris KSSK Raden Pardede.

Mundurnya Sri Mulyani bisa jadi karena adanya kompromi politik yang harus mengorbankan Sri Mulyani sebagai tumbal. Bisa jadi juga Sri Mulyani berkorban untuk atasannya. Tapi jika hal ini yang terjadi, maka Sri Mulyani bukan hanya bodoh tetapi dia juga tidak berpihak pada kebenaran karena tidak berani melawan kezaliman atas dirinya. Sri Mulyani bisa jadi merasa muak pula terhadap perilaku partai politik yang sebenarnya sadar bahwa Menkeu/Ketua KSSK ini hanya menjalankan perintah atasannya, namun belagak tidak tahu dan hanya menyasar dirinya.


Partai politik (parpol) tidak ada satu pun yang berani menyasar Presiden SBY sebagai penanggungjawab atas skandal Century. Parpol pun meniadakan fakta-fakta hukum dengan alasan politik yang sungguh tidak masuk akal bahwa semuanya sekali lagi seharusnya ada Presiden atau Wapres saat itu yang harus bertanggungjawab. Sayangnya, media massa juga terlena dengan permainan parpol utamanya Golkar yang memang hanya menyasar Sri Mulyani atas dasar pribadi ketua umum Golkar yang diduga tidak menyukai Sri Mulyani. Media cetak misalnya tidak pernah menulis dan memperhatikan apakah bosnya Golkar (Aburizal Bakrie) telah membayar tunggakan pajak perusahaannya atau tidak. Sehingga, wajar apabila kini ada penilaian bahwa mundurnya Sri Mulyani identik dengan kemenangan Golkar.

Lapindo
Apa sebenarnya asal mula yang menjadi pemicu konflik antara Ical dengan Sri Mulyani? Diambil dari Referensi ‘Summary Audit Investigatif BPK atas Lumpur Lapindo’ dan ‘Audit Investigasi BPK atas Lumpur Lapindo’ maka bisa dijelaskan sebagai berikut. Bermula dari Kasus Luapan Lumpur Lapindo sejak 28 Mei 2006, telah terjadi perdebatan sengit siapa pihak yang bertanggungjawab atas biaya penanggulangannya : PT Lapindo (Bakrie Family), negara atau dua pihak. Berdasarkan sumber-sumber yang saya himpun (Jusuf Kalla dan 3 Tahun Lumpur Lapindo), sebagian besar ahli drilling dan geologi menyatakan bahwa luapan lumpur Lapindo disebabkan oleh tindakan eksplorasi yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh keluarga Bakrie. Fakta ini pun didukung oleh hasil Audit Investigatif BPK atas Lumpur Lapindo yang mengindikasi terjadi pelanggaran prosedur dan peraturan mulai dari proses tender, peralatan teknis hingga prosedur teknis pengeboran sumur-sumur minyak di Sidoarjo.

Fakta yang lebih meyakinkan adalah dokumen serta pernyataan Arifin Panigoro sebagai pemilik perusahaan operator pengeboran sumur PT Lumpur Lapindo yang mengaku PT Lapindo telah melakukan pelanggaran atas SOP serta tidak mau melaksanakan tindaka preventif. Karena penyebab utama terjadi sumburan lumpur di Sidoardjo adalah aktivitas pengeboran, maka pihak yang bertanggungjawab adalah PT Lapindo Brantas sebagaimana diatur dalam UU 23/1997 dan PP 27/1999.

SBY hutang budi?
Meskipun sudah cukup jelas penyebab dan siapa penanggungjawabnya, namun alih-alih Presiden SBY mengeluarkan Per.Pres 14 tahun 2007 jo Per.Pres 48/2008, yang mana pemerintah (dengan anggaran rakyat) membantu biaya lumpur Lapindo yang disebabkan oleh kesalahan manusia mengundang bencana. Terbitnya peraturan presiden tersebut sangat merugikan uang negara. Dalam kurun 3 tahun, 795 miliar APBN dikucurkan untuk membantu kelalaian pengeboran Lapindo selama 2007-2009. Rinciannya sebagai berikut : Rp 114 miliar pada 2007, Rp 513 miliar pada 2008, dan 168 miliar pada 2009. [LKPP 2007, LKPP 2008 dan UU APBN P 2009]. Baca juga : Jusuf Kalla dan 3 Tahun Lumpur Lapindo. Dalam kasus lumpur Lapindo, saya sepakat dengan Bu Sri Mulyani yang menginginkan “Perusahaan Bakrielah (Lapindo) yang bertanggung atas biaya penanggulangan lumpur Lapindo, bukan negara”.

Saham PT Bumi Resource Tbk anjlok Bakri minta disuspend, SMI menolak
Kesalahan kedua Bakrie dimata Sri Mulyani adalah karena adanya usaha pemerintah SBY-JK dalam mengintervensi penjualan saham PT Bumi Resource Tbk yang notabene adalah milik keluarga Bakrie. Pada Oktober 2008 silam, bersamaan krisis finansial dunia, saham-saham perusahaan nasional di BEI jatuh bebas tidak terkendali. Saham BUMI yang 3 bulan sebelumnya mencapai Rp 7000 per saham, anjlok dibawah Rp 1000 per saham. Tapi, pihak otoritas saham tiba-tiba menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham bumi yang diduga adanya tekanan Bakrie melalui pemerintah SBY-JK. Sri Mulyani yang ikut membidani masalah keuangan berang. Sri meminta pencabutan penghentian sementara perdagangan saham PT Bumi Resources Tbk pada 7 Oktober 2008. Atas kasus ini, beredar kabar bahwa Menkeu Sri Mulyani sempat ‘mengancam’ mengundurkan diri jika saham Bakrie masih disuspensi.

Royalti/Pajak Batubara menunggak bertahun-tahun
Kesalahan ketiga Bakrie dimata Sri Mulyani adalah kasus royalti batubara yang ditunggak oleh perusahaan Bakrie (berbeda-beda menurut versi Menkeu, BPK dan ICW).Kesalahan ketiga Bakrie dimata Sri Mulyani adalah pembakangan royalti batubara yang dilakukan perusahaan batubara, yang sebagian diantaranya adalah perusahaan milik Bakrie. Sri Mulyani tidak habis berpikir, mengapa ada perusahaan yang berani menghindari pajak/royalti dan bahkan menunggak bertahun-tahun. Sedikitnya 2-5 triliun Tidak hanya sampai disitu, SM juga membuat keputusan pencekalan terhadap sejumlah petinggi perusahaan batu bara Bakrie.

Bakri mau menguasai saham PT Newmont
Kesalahan keempat Bakrie dimata Sri Mulyani adalah rencana Bakrie menguasai saham 14% PT Newmont Nusa Tenggara. Mengingat potensi yang besar dari Newmont, Sri Mulyani menolak keinginan Bakrie membeli 14 persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara. Saat menjabat pelaksana tugas Menko Perekonomian, Sri Mulyani meminta agar seluruh saham dibestasi Newmont dibeli oleh perusahaan negara. Meski begitu, ketika jabatan Menteri Koordinator Perekonomian berpindah ke Hatta Rajasa, melalui Multicapital akhirnya Bakrie bisa mendapatkan 75 persen dari 14 persen saham Newmont. Keinginan Bakrie terwujud walau tak sampai 100 persen. Tentu saja, tunggakan pajak di atas sudah ada yang diselesaikan oleh Ical. Paparan tersebut di atas hanya sekedar memutar kembali tentang faktor apa sebenarnya yang menjadi pemicu awal konflik antara Ical dan Sri Mulyani. (*)

Sumber

SBY lebih memilih Ical Dan menurut saya SMI seorang profesional dan Boediono juga seorang profesional. saya kira keduanya mempuyai persepsi yang sama tentang Ical dan "saya duga" keduanya masih sering "berkomunikasi".
Sekarang Ical sangat mendukung adanya reshuffle dan ditentang berat oleh Boediono, diduga Boediono mencium hal2 yang tidak beres dengan reshuffle ini. Nampaknya Boediono mau tidak mau sudah mulai belajar "berpolitik".
__________________
Korupsi sudah seperti lingkaran setan, dan Parpol berada di titik pusatnya

sumber:http://forum.detik.com/dosa-dosa-ical-di-mata-sri-mulyani-t219585.html?nd991103frm

BK DPR KUNKER ke Yunani ternyata jalan-jalan ke Turki

Jakarta - Akhirnya anggota Badan Kehormatan (BK) DPR mengaku mampir ke Turki. Pengakuan meluncur dari Wakil Ketua BK Nudirman Munir. Namun, mengapa alasan anggota BK DPR tidak konsisten, alias mencla-mencle?

Rombongan BK di Turki selama dua hari. Mereka beralasan berada di Turki karena tidak kebagian tiket pesawat, sehingga menginap di hotel di Turki.

Namun, Nudirman menepis dugaan, kalau selama di Turki dia dan 7 anggota lainnya, menikmati suguhan tari perut. "Nggak ada tari perut, itu bohong, itu memberikan upaya jelek kepada badan kehormatan," papar Nudirman, politisi dari Partai Golkar, dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/11/2010).

Bukan hanya sekedar menginap, akhirnya rombongan BK DPR ini pun mengaku menyempatkan diri berjalan-jalan ke Istana Raja Turki. "Bahwa kami sempat mengunjungi istana raja Turki yang dikenal Istana Imperium, iya," ujar Anggota BK DPR, Chaeruman Harahap, politisi yang satu partai dengan Nudirman.

Kalau ditilik, rasanya pengakuan tidak kebagian tiket juga menjadi tanda tanya. Rombongan berangkat dengan menggunakan travel yang pastinya sudah terjadwal, tidak mungkin sampai tidak kebagian tiket.

Nah, terkait pengakuan soal mampir ke Turki ini, sebenarnya bertolak belakang dengan apa yang disampaikan Chaeruman Harahap saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu. Sebelumnya, saat dikonfirmasi dia mengaku pesawat yang ditumpanginya hanya transit saja di Turki.

"Sudahlah, pokoknya itu siapa yang bikin rumor? Karena kita pakai pesawat Turki itu transit. Nanti kita juga berhenti di Singapura, nanti dibilang rumor-rumor apa lagi. Padahal cuma transit saja," kata Chaeruman Harahap saat dihubungi, Rabu (27/10/2010).

Benar atau tidaknya soal nonton tari perut ini, pastinya sejumlah LSM telah mengadukan mereka atas pelesiran ke Turki. 8 Anggota BK DPR yang dilaporkan adalah Nudirman Munir (FPG), Salim Mengga (FPD), Darizal Basir (FPD), Chaeruman Harahap (Golkar), Anshori Siregar (FPKS), Abdul Rozaq Rais (FPAN), Usman Jafar (FPPP), Ali Maschan Moesa (FPKB).

"Agenda ke Yunani dijadwalkan tanggal 23 sampai 29 Oktober 2010. Namun pada prakteknya hanya dilakukan sampai tanggal 27 Oktober 2010. Selanjutnya berada di Turki dari tanggal 27-29 Oktober 2010," kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, mewakili 10 LSM yang hadir menyerahkan bukti penyelewengan anggota BK DPR ke Yunani.

Hal ini disampaikan Ray saat menyampaikan laporan 10 LSM ke BK DPR terkait kunjungan anggota BK ke Yunani, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/11).

sumber:http://forum.detik.com/bk-dpr-kunker-ke-yunani-ternyata-jalan-jalan-ke-turki-t219805.html?df9911tpil?nd991103frm

  • Studi Banding
    'Happy-happy' di Turki

    TAK ada kekebalan bagi pelanggar etika." Ancaman itu diucapkan Gayus Lumbuun, Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat malam pekan lalu. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini kecewa berat atas perilaku delapan anggota Badan yang dipimpinnya.

    Perilaku tak terpuji itu mengundang aksi demonstrasi di Gedung DPR, dua pekan lalu. Anggota Dewan dituding bertamasya di Turki sepulang dari studi banding di Yunani. Kedelapan wakil rakyat itu adalah Nudirman Munir (Wakil Ketua Badan Kehormatan dari Fraksi Partai Golkar), Chairuman Harahap (Partai Golkar), Ali Maschan Musa (Partai Kebangkitan Bangsa), Abdul Razak Rois (Partai Amanat Nasional), Salim Mengga (Partai Demokrat), Darizal Basir (Partai Demokrat), Ansory Siregar (Partai Keadilan Sejahtera), dan Usman Jafar (Partai Persatuan Pembangunan).

    Berangkat ke Yunani pada 23 Oktober, seharusnya rombongan tiba kembali di Jakarta pada 27 Oktober-sesuai dengan surat tugas. "Ternyata mereka mampir ke Turki dua hari dua malam," ujar Gayus. "Akan saya usut tuntas."

    Studi banding ke Yunani memang penugasan resmi. Di negeri para dewa, konon mereka belajar etika dan kedisiplinan-entah dari mana aspirasi absurd ini datang. Tiga dari sebelas anggota Badan Kehormatan-termasuk Gayus Lumbuun-membatalkan kepergian dengan berbagai alasan.

    Dari Athena, Kedutaan Besar RI melaporkan bahwa delapan anggota Dewan itu meninggalkan Yunani pada sore hari 27 Oktober-dua hari setelah tsunami mengamuk di Mentawai. Mau cepat menengok korban bencana? Tidak. Mereka menyeberang ke Turki, yang hanya sejam terbang dari Yunani. Padahal surat tugas yang ditandatangani Gayus hanya untuk kunjungan ke Yunani.

    Gayus menduga acara ke Turki direncanakan jauh-jauh hari. Apalagi empat anggota Dewan membawa istri mereka. "Istri Pak Nudirman Munir, Chairuman Harahap, Ali Maschan Musa, dan Abdul Razak Rois juga ikut," kata Gayus.

    Rupanya, mereka menyiasati biaya dengan menukar tiket pesawat kelas bisnis menjadi ekonomi. Harga kelas bisnis sekitar 8.000 euro, kelas ekonomi separuhnya. Nah, empat orang yang tak membawa istri mendapatkan tambahan uang separuh harga tiket bisnis. Menurut Gayus, selama di Turki, ada uang hotel setara kunjungan resmi, 235 euro per orang. Uang saku per orang sehari US$ 376. Uang makan US$ 450 per hari. "Anehnya, di Turki, mereka mendapatkan fasilitas yang sama. Saya sudah menerima laporan keuangan dari Sekretariat Dewan," kata Gayus.

    Sumber di Kedutaan Besar RI di Turki membenarkan soal pelesiran anggota DPR itu. Setiba di Turki, mereka dinner di restoran Kervansaray. Esok harinya melancong ke Blue Mosque, Istana Topkapi, Selat Bosphorus, dan-ini yang tak mungkin ketinggalan-pusat-pusat belanja. "Acaranya happy-happy," kata sang sumber. Termasuk menonton tari perut?

    Dari delapan "turis" itu, hanya Ali Maschan Musa yang mau buka suara. Yang lain menutup diri dan tak bisa dikontak. Ali membantah nonton belly dance alias tari perut. "Kami hanya transit, pesawat kami Turkish Airlines," kata Ali, yang sedang mengawasi pelaksanaan haji di Madinah.

    Ali mengakui bahwa istrinya ikut serta. Soal biaya pesawat, semula dia mengaku membayar dengan uang sendiri. Tapi kemudian, "Kami bikin kelas bisnis jadi ekonomi sehingga bisa bawa istri."

    Tuduhan berpelesir ke Turki, menurut Ali, tersebar karena konflik internal di tubuh Badan Kehormatan. "Blakblakan saja, kami ada persoalan dengan Gayus." Empat bulan lalu, sembilan dari sebelas anggota Badan menandatangani mosi tak percaya dan minta Gayus turun dari kursi ketua. Hanya PDI Perjuangan yang tak mau memberikan tanda tangan. Gayus hanya tertawa ketika dimintai konfirmasi. "Urusan Turki tak ada hubungannya dengan mosi itu. Saya tetap Ketua BK."

    Zarman Syah, mantan anggota Dewan Kehormatan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki, mengatakan, "Menteri, anggota DPR, dan pengusaha Indonesia biasa nonton belly dance di Turki." Delapan tahun tinggal di Turki, dia kerap diminta menemani pejabat dari Indonesia. Doktor hubungan internasional dari Universitas Ankara ini bercerita bahwa kawasan favorit pejabat Indonesia adalah Taksim, kota tua pusat hiburan malam Istanbul. Di semua restoran, mejanya dipasangi bendera negara masing-masing tamu, membuat pengunjung bagai raja semalam. Sambil makan, minum bir dan anggur, ada suguhan belly dance.

    Paket nonton tari perut plus makan sekitar Rp 4 juta per orang. "Jika ingin berlanjut ke ranjang, tinggal pindah ke bar khusus," ujar Zarman. "Penari yang bisa diajak kencan rata-rata berasal dari Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet, seperti Georgia, Kirgistan, dan Azerbaijan."

    Untuk membongkar perjalanan "gelap" Turki itu, Gayus menunggu pengaduan masyarakat. "Agar kami bisa memanggil mereka," kata Gayus.

    sumber:http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/NAS/mbm.20101115.NAS135113.id.html/Dwidjo U. Maksum

5 comments to "Oh Pejabat ku Sayang, oh Pejabatku malang, yang penting Happy biar rakyat sengsara???!!!???"

  1. Anonymous says:

    Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda

  2. Suka tidak Suka... Islam sekarang terbagi 3, yaitu Islam ala wahabi salafi takfiri kerajaan arab saudi pendukung teroris isis sang penebar kebencian sesama ummat manusia dan ummat islam (BENCI MAULID, HAUL,TAWASSUL dan ZIARAH KUBUR), Islam Sunni yang diwakili Islam Sunni Syafe'i ala Indonesia yang dianut mayoritas penduduk dan pemerintah Republik Indonesia (CINTA MAULID, HAUL,TAWASSUL dan ZIARAH KUBUR), kemudian Islam Syi'ah yang diwakili Islam Syi'ah 12 Imam / Mazhab Jakfari yang dianut mayoritas penduduk dan pemerintah Republik Islam Iran (CINTA MAULID, HAUL,TAWASSUL dan ZIARAH KUBUR)..... Jadi PILIH yang MANA ???? pilih pendukung teroris atau pendukung perdamaian seperti Republik Indonesia dan Republik Islam Iran ...?????!!!!


  3. saya IBU WINDA posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 ATAU KLIK SITUS KAMI PESUGIHAN TAMPA TUMBAL tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan

  4. Siapa sih Bachtiar Nasir ??? Ternyata bukan hanya Hizbut Tahrir Indonesia yang menunjukkan gejala aneh di detik- detik menjelang pemilihan umum. Kemarin, tak sengaja saya melihat seorang teman berkicau mengkritik seorang ulama – yang sebelumnya pernah dilihat berceramah tentang kemusyrikkan demokrasi, namun tiba-tiba saja pasca Pileg, ulama ini menjadi salah satu penggagas Poros Tengah, bersama Amien Rais. Namanya Ustadz Bachtiar Nasir, saat ini beliau adalah Sekjen MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia). Pada acara Tadabbur Al Quran Damai Indonesiaku di TV One, beliau mengulas tentang syirik – dan dalam video yang berdurasi hanya delapan menit tersebut, beliau berkata, “ … demokrasi bisa saja menjadi berhala sistem baru, orang-orang yang menggunakannya dan mengatakan bahwa tidak ada sistem yang lebih baik bahkan sistem Allah tidak penting untuk diterapkan ketimbang sistem demokrasi, dia sudah musyrik, dia sudah kafir.” Selengkapnya bisa dilihat di http://hakunnay.blogspot.co.id/2016/10/mamah-dede-bahchtiar-nasir-amin-rais.html

  5. Ini adalah dialog imajiner yang menyindir ironisme umat Islam Indonesia yang menggunakan ayat Al-Quran untuk menolak pemimpin kafir dan juga melengserkan pemimpin muslim. Ketika ayat Al-Qur'an sudah ditafsirkan pakai kepentingan, ya sudah, yang ada hanya perpecahan. ==== "Tidak ada yang kurang dari Indonesia. Pernah dikaruniai presiden proklamator, Bung Karno, yang membanggakan. Pernah pula mencicipi presiden yang murah senyum, Pak Harto. Puncaknya saat negara mayoritas Muslim ini dianugerahi presiden dari kalangan ulama/kiai yang negarawan yang kompetensinya diakui dunia, Gus Dur. Namun kenyataannya justeru hanya bertahan sangat singkat, digulingkan oleh orang Islam sendiri. "Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu (orang Islam) dustakan?" Ucap seorang pemuda Nahdliyin menyitir ayat al-Quran sembari mengisap sebatang rokoknya. "Jadi wajar jika sekarang yang muncul justeru Ahok, orang kafir non-muslim, sebagai balasan atas kufur nikmat itu, ya Kang?" Seloroh pemuda di sebelahnya menanggapi. "Semua ini alasannya cuma satu, gemar jual ayat demi kepentingan politik pribadinya!" Tegas kader muda NU itu. "Sebenarnya Akang memihak yang mana sih, Ahok yang mengatakan dibodohi pakai ayat 51 surat al-Maidah atau para ulama dan umat muslim yang mengatakannya sebagai penistaan terhadap agama?" Pemuda NU itu seketika mematikan rokoknya dan menatap serius ke arah penanya, "Saya berada di pihak Zakir Naik! Beliau seorang muslim idola banyak orang Islam. Kemana-mana yang dibacanya bukan saja ayat Al-Quran, tapi juga ayat Injil, Weda dan Taurat. Luar biasa!" "Maksudnya, jika Ahok menyitir ayat al-Quran berarti tak masalah? Bukan penistaan agama? Menurut saya Sampean keliru Kang, karena Ahok kapasitasnya bukan sebagai ulama seperti Zakir Naik." Timpalnya. Pemuda NU itu semakin serius sampai melototkan matanya lalu berteriak, "Apa kamu kira yang diperbuat Zakir Naik itu tidak ditiru oleh orang-orang Islam yang kapasitasnya setara dengan Ahok? Bahkan ditiru oleh kalangan yang awam ilmu agama!" "Lha kok malah jadi bela Ahok sih Kang?" Sembari berdiri, pemuda NU itu memungkasi, "Salah besar jika dikatakan saya membela Ahok! Apa kamu kira saat Gus Dur berusaha dilengserkan, saat Gus Dur dihina dan dicaci-maki, saat Gus Dur diusir dari forum diskusi, oleh beberapa oknum yang ngakunya ulama dan pengikut ulama tidak pakai ayat Al-Quran?! Tidak jauh beda seperti yang mereka lakukan sekarang terhadap Ahok! Sudahi dulu, saya mau ngimami shalat Maghrib." Usai mengimami shalat Maghrib, pemuda NU itu mendapati si penanya sudah menunggu di depan dipan rumahnya. Tanpa basa-basi, ia katakan: "Atheis dimusuhi karena tidak bertuhan. Bertuhan dimusuhi karena tuhannya beda. Tuhannya sama dimusuhi karena nabinya beda. Nabinya sama dimusuhi karena alirannya beda. Alirannya sama dimusuhi karena pendapatnya beda. Pendapatnya sama dimusuhi karena partainya beda. Partainya sama dimusuhi karena pendapatannya beda." Pertanyaannya, "Sampean wis ngopi Kang...?" Info lengkap klik di http://hakunnay.blogspot.co.id/2016/10/mamah-dede-bahchtiar-nasir-amin-rais.html

Leave a comment