Home , , � Tanpa Negara Islam Masalah Internasional Tak Bakal Terselesaikan!!!

Tanpa Negara Islam Masalah Internasional Tak Bakal Terselesaikan!!!

Hamas dan Fatah Siap Berunding

Pejabat Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Gerakan Fatah akan memulai perundingan damai pasca Hari Raya Idul Adha pekan depan.

Musa Abu Marzouk, pejabat Hamas mengatakan, kami telah mencapai kesepakatan untuk memulai perundingan damai pekan depan setelah liburan Hari Raya Idul Kurban. Demikian seperti dilaporkan AFP Rabu (10/11)

Abu Marzouk menambahkan, kami telah mencapai kesepakatan dalam sejumlah masalah, namun kini masih tersisa isu keamanan dan kami akan membahasnya dalam pertemuan nanti.

Sementara itu, Ismail Haniyah Perdana Menteri pilihan rakyat Palestina di Jalur Gaza menjelaskan, babak baru dialog antara Hamas dan Fatah yang digelar di Damaskus, Suriah tidak akan menyelesaikan masalah keamanan.

Ia menambahkan, saat ini kondisi sangat sulit dan runyam serta sangat kecil kemungkinan delegasi Hamas dan Fatah mampu mencapai kesepakatan soal isu keamanan Palestina.

Menurut Haniyah, masalah keamanan dan sejumlah masalah lainnya memerlukan waktu panjang untuk menyelesaikannya serta harus melibatkan seluruh kelompok. (IRIB/AFP/MF/11/11/2010)

Sebut Iran Tak Bekerjasama Dengan IAEA, Amano Dikecam

Ismail Kautsari dan Mahmoud Ahmadi Bighash, dua anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran menyebut pernyataan Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano terkait program nuklir Tehran dipengaruhi oleh Amerika Serikat (AS).

Ismail Kautsari Rabu (10/11) saat diwawancarai IRNA mengatakan, Amano dipengaruhi AS, Inggris dan Perancis, oleh karena itu pernyataannya tersebut tidak benar. Hal ini dinyatakan Kautsari menyusul pernyataan Amano di sidang Majelis Umum PBB yang menuding Iran tidak bersedia bekerjasama dengan IAEA.

Kautsari menambahkan, seluruh aktivitas damai nuklir Iran berada dalam koridor IAEA. Sementara itu, Mahmoud Ahmadi Bigash menilai pernyataan Amano membuktikan bahwa ia diperalat Eropa dan AS. Menurutnya Iran hanya berniat memanfaatkan energi nuklir untuk kepentingan damai. (IRIB/IRNA/MF/11/11/2010)

Pengusaha Emirat Protes Sanksi Atas Iran

Para pengusaha Uni Emirat Arab memprotes pembatasan perdagangan dengan Republik Islam Iran sebagai dampak sanksi Barat atas Tehran.

Para eksportir dan importir makanan, bahan bangunan, obat-obatan dan suku cadang mobil di Dubai bertemu dengan Perdana Menteri Sheikh Maktoum Rashid al-Maktoum untuk memintanya melindungi sektor perdagangan dari kerugian yang ditimbulkan oleh sanksi AS. Demikian dilaporkan Press TV hari ini (Rabu,10/11).

Para pengusaha dilaporkan meminta Sheikh Maktoum untuk campur tangan dan mengurangi hambatan yang dipaksakan oleh Dewan Keamanan PBB. Sanksi telah mengganggu perdagangan negara itu dengan Iran.

Mereka juga mengeluhkan batasan yang diberlakukan bank dalam hal pembukaan dan pencairan L/C (letter of credit) untuk dapat memenuhi kewajiban kontrak mereka dengan mitra bisnisnya.

Sejalan dengan sanksi sepihak DK-PBB, pemerintah Emirat telah melarang 41 perusahaan internasional dan domestik melakukan perdagangan dengan Iran. Republik Islam Iran merupakan salah satu mitra utama dagang Uni Emirat Arab dengan nilai transaksi sekitar delapan miliar dolar pada tahun 2009.

Sejumlah perusahaan di Emirat yang melakukan hubungan dagang dengan Iran selama lebih dari empat dekade telah kehilangan 40 persen dari bisnis mereka akibat pembatasan perbankan. (IRIB/RM/AR/10/11/2010)

Ahmadinejad Bertemu Kardinal Vatikan di Tehran

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, ulama Islam dan Kristen dapat mempersiapkan kondisi dunia bagi keadilan dan kemunculan Juru Selamat dengan menyatukan barisan dan kerjasama.

Ahmadinejad dalam pertemuannya dengan Kardinal Jean-Louis Tauran, Ketua Dewan Kepausan Vatikan, Rabu (10/11) di Tehran, menyinggung peran agama dalam kehidupan manusia. Ditambahkannya, kebahagiaan manusia terletak pada ketaatan kepada ajaran-ajaran para Nabi as dan seluruh problema manusia muncul karena meninggalkan ajaran itu.

Seraya menegaskan agama sebagai pedoman hidup manusia, Ahmadinejad menuturkan, "Telah tiba saatnya bagi kebangkitan ulama dan dengan menumbangkan berhala-berhala dunia, mereka dapat menyebarkan kebenaran agama sebagaimana yang disampaikan oleh para Nabi as."

Pada kesempatan itu, Kardinal Tauran seraya menyerahkan pesan Pemimpin Katolik Dunia, Paus Benediktus XVI, mengatakan, umat Kristen dan Islam sebagai hamba yang taat harus menjadikan perilakunya sebagai teladan dan contoh bagi masyarakat dunia. (IRIB/RM/AR/10/11/2010)

Ahmadinejad, Tanpa Iran Masalah Internasional Tak Bakal Terselesaikan

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menjelaskan, saat ini bangsa Iran mencapai posisi tinggi di mana tanpa keterlibatan negara ini setiap parmasalahan di tingkat regional dan internasional tak dapat diselesaikan.

Hal ini diungkapkan Ahmadinejad Rabu malam (10/11) saat bertemu dengan keluarga para syuhada di kota Qazwain. Demikian dilaporkan IRNA. Ahmadinejad menambahkan,"Kekuatan arogan dunia memahami dengan jelas bahwa tidak ada permasalahan apapun di dunia yang tidak dipengaruhi oleh wilayah Timur Tengah."

Presiden Iran ini menyebut masalah terpenting di dunia saat ini adalah Timur Tengah. Ia mengatakan, siapa saja yang berminat berkuasa di dunia pasti melirik Timur Tengah sebagai lahannya dan persaingan global sebenarnya berada di wilayah ini. (IRIB/IRNA/MF/11/11/2010)

Iran Reaksi Ancaman Perang Israel

Republik Islam Iran mengecam pernyataan Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu yang mendorong AS untuk mengambil tindakan militer terhadap Tehran.

Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengatakan kepada Press TV kemarin (Selasa,9/11) bahwa Tehran akan menempuh langkah hukum di PBB terhadap ancaman Israel.

"Wakil kami di New York akan mengirim surat kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon dan mendaftarkan bentuk ancaman Israel di kawasan," tambahnya. Ditegaskannya, eksistensi rezim ilegal ini dibentuk atas dasar teror, ancaman dan agresi.

Pernyataan ini disampaikan setelah Netanyahu meminta Washington melancarkan serangan militer terhadap reaktor nuklir Iran.

"Satu-satunya cara untuk memastikan bahwa Iran tidak memperkuat diri dengan senjata nuklir adalah menciptakan sebuah ancaman yang nyata melalui aksi militer," kata kantor PM Israel itu.

Israel sebagai satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah berulang kali menyatakan tekadnya untuk menghentikan program nuklir Iran bahkan dengan cara-cara militer.

Berbeda dengan Israel, Republik Islam Iran merupakan negara penandatangan Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) dan telah sering menegaskan program nuklirnya bertujuan damai.

Namun AS dan beberapa negara Barat menuduh Iran mengembangkan program nuklir militer. Padahal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam sejumlah laporannya soal program nuklir Iran, menyatakan bahwa tim inspeksi mereka sama sekali tidak menemukan bukti yang mengindikasikan rencana Tehran mengembangkan program nuklir militer. (IRIB/RM/AR/10/11/2010)

Ahmadinejad Kirim Pesan Keras ke Barat

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menekankan pentingnya menggelar perundingan atas prinsip yang sama dan Iran tidak akan pernah merundingkan hak-hak absolutnya.

"Iran siap mengadakan perundingan atas dasar prinsip kesetaraan untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang terjadi dan meredakan kekhawatiran internasional serta menciptakan perdamaian dan keamanan di dunia," tegas Ahmadinejad dalam pidatonya di hadapan ribuan warga kota Qazvin hari ini (Rabu,10/11).

Dia menambahkan, Iran akan menyambut setiap tangan yang diulurkan dengan kejujuran dan akan menggagalkan tipu daya. "Bangsa Iran tidak akan mengizinkan siapapun untuk melanggar hak-hak sahnya. Perundingan harus didasarkan pada keadilan dan sikap saling menghormati," ujar Ahmadinejad disertai pekikan takbir warga.

"Barat harus duduk di meja perundingan dengan status yang sama seperti kita dan berdasarkan sikap saling menghormati. Dalam kondisi seperti itu, Tehran dapat mengadakan perundingan menyangkut isu-isu global," tambahnya.

Presiden Iran menyatakan, Barat harus mengubah pandangan mereka terhadap sejumlah isu global. "Jika sebagian Anda masih berpikir untuk bersikap seperti kolonialis, Anda harus tahu bahwa respon Iran akan sama seperti di masa lalu," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Ahmadinejad juga menyoroti pentingnya memperhatikan hak-hak bangsa dunia. Ditandaskannya, "Jika Mantan Presiden AS George W. Bush menghormati hak bangsa-bangsa lain, maka Irak dan Afghanistan tidak akan pernah diduduki dan ratusan ribu orang di sana tidak akan terbunuh, terluka dan kehilangan tempat tinggal," tukasnya. (IRIB/RM/AR/10/11/2010)

0 comments to "Tanpa Negara Islam Masalah Internasional Tak Bakal Terselesaikan!!!"

Leave a comment