Athena, IRIBNews--Sebuah kelompok radikal Yunani berencana membakar hidup-hidup 40 imigran muslim asal Indonesia di sebuah tempat yang dijadikan tempat ibadah umat Islam. Berita ini dinukil Fars News dari Koran Eleftherotypia cetakanYunani.

Kelompok radikal Yunani memenjarakan 40 imigran muslim asal Indonesia di sebuah tempat yang dijadikan tempat ibadah dan berusaha untuk membakar mereka.

Menurut sumber ini, kelompok radikal tersebut setelah mengunci pintu dan jendela sebuah rumah apartemen di bundaran Amerikis di Athena yang ditempati 40 imigran asal Indonesia berusaha membakar tempat tersebut dengan melempari bahan-bahan yang mudah terbakar.

Masih menurut sumber ini, para imigran memadamkan nyala api untuk mencegah meluasnya kebakaran. Dalam insiden ini, dua orang mengalami cidera parah dan kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit.

Insiden yang terjadi pekan lalu ini jauh hari sebelum terjadi telah dilaporkan ke pihak keamanan dan tempat tersebut juga telah dijaga polisi namun kelompok radikal ini masih saja melancarkan aksinya dan berhasil meloloskan diri.

Naim al-Qandur, ketua persatuan muslim Yunani kepada Koran Eleftherotypia menandaskan, para penyerbu dengan bebas menutup jendela dan pintu masjid serta melemparkan bahan-bahan yang mudah terbakar ke tempat ibadah umat Islam ini. Ia menambahkan, yang menyakitkan adalah saat peristiwa ini terjadi polisi berada di lokasi kejadian dan tidak melakukan tindakan apapun. (IRIB/Fars/MF/6/11/2010)


Athena, IRIBNews--Eropa menempatkan sekitar seratus pasukannya di perbatasan Turki dan Yunani menyusul permohonan Athena.

Sumber-sumber Eropa Jum'at (5/11) menyebutkan, sekitar 100 tentara penjaga perbatasan Eropa mulai menjalankan misinya di perbatasan Turki dan Yunani untuk mencegah masuknya imigran gelap ke negara-negara Eropa melalui Yunani.

Menurut laporan AFP, setelah Yunani meminta bantuan kepada Uni Eropa untuk mengawasai perbatasannya yang kerap digunakan para imigran gelap yang hendak menuju negara Eropa, organisasi ini mengirim sekitar 170 pasukan penjaga perbatasan yang ditempatkan di perbatasan Athena dan Ankara.

Misi pasukan penjaga perbatasan dari 26 negara Eropa ini akan berakhir bulan Desembar mendatang.

Anna Cecilia Malmström, komisaris Eropa di bidang urusan internal yang juga hadir di lokasi penempatan pasukan ini mengingatkan, penempatan pasukan dengan nama tim reaksi cepat di perbatasan adalah langkah antisipasi untuk solidaritas. (IRIB/AFP/MF/6/11/2010)