Home , , , � Koran AS Bongkar Hubungan Dunia Arab-Israel

Koran AS Bongkar Hubungan Dunia Arab-Israel






Skenario Israel Melawan Kehendak Dunia
-
Penegasan rezim Zionis Israel untuk menjalankan konspirasi tanah air alternatif bagi rakyat Palestina menuai protes luas dari bangsa yang berada di bawah penindasan Zionis tersebut. Dalam hal ini, Pemimpin Otorita Ramallah Mahmoud Abbas juga mengecam dan memperingatkan rencana busuk tersebut. Program Zionis mencanangkan Yordania atau negara lain sebagai tanah air alternatif bagi bangsa Palestina.

Program tanah air alternatif bagi bangsa Palestina merupakan upaya Israel untuk mencegah terbentuknya negara merdeka Palestina dengan ibukota Quds. Israel lewat berbagai cara tengah berupaya merampas secara penuh hak-hak bangsa Palestina. Zionis ingin merampas hak tinggal bangsa Palestina di tanah air mereka.

Upaya lain Israel adalah membangun proyek permukiman Zionis di wilayah Palestina. Meski proyek ilegal ini ditentang oleh masyarakat internasional dan dapat menghambat perdamaian di kawasan, tapi Israel tetap ingin memecah wilayah Palestina satu sama lain sehingga bisa menghalangi terbentuknya negara merdeka Palestina.

Tujuan-tujuan di balik program tanah air alternatif bagi bangsa Palestina antara lain bertujuan mengusir lebih banyak lagi warga Palestina dari tanah air mereka, menguasai secara penuh wilayah Palestina dan memaksa masyarakat internasional untuk menerima rezim itu sebagai Negara Yahudi. Target lain program itu adalah melaksanakan kebijakan ekspansionisnya di negara-negara Arab seperti Yordania.

Skenario lain Zionis untuk menguasai bangsa-bangsa di kawasan adalah menciptakan friksi dan perpecahan di tengah mereka. Israel memanfaatkan kondisi itu guna menyimpangkan opini publik dunia dari masalah pendudukan di wilayah Palestina. Tel Aviv bermaksud menghalangi bangsa Palestina dan masyarakat internasional untuk menindaklanjuti masalah pelaksanaan resolusi-resolusi PBB.

Kebanyakan resolusi PBB terkait krisis Palestina menegaskan penarikan penuh Israel dari wilayah pendudukan dan mewujudkan hak bangsa Palestina untuk membentuk sebuah negara merdeka.

Kementerian Luar Negeri Brazil Jumat lalu mengumumkan bahwa Brasilia mengakui negara Palestina berdasarkan perbatasan sebelum rezim Zionis Israel menduduki Tepi Barat pada tahun 1967.

Sementara itu Argentina menjadi negara Amerika Latin kedua setelah Brazil yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Dalam sebuah surat kepada Mahmud Abbas pada hari Senin (6/12), Presiden Argentina Cristina Kirchner menulis bahwa negaranya mengakui Palestina sebagai negara bebas dan mandiri seperti yang didefinisikan oleh perbatasan tahun 1967.

Masyarakat internasional mendukung tuntutan bangsa Palestina menjadi sebuah negara merdeka di sebagian besar Jalur Gaza, Tepi Barat dan Timur al-Quds, semua wilayah yang diduduki Israel dalam Perang Enam Hari 1967. (IRIB/RM/SL/7/12/2010)

Amerika Selatan Akui Palestina, Israel Berang

Israel memprotes pengakuan terhadap negara Palestina oleh beberapa negara Amerika Selatan seraya menekankan bahwa langkah ini bertentangan dengan inti dialog Timur Tengah.

Jerusalem Post mengutip statemen Kementerian Luar Negeri Israel Senin malam (6/12) menulis, "Pengakuan terhadap sebuah negara Palestina merupakan pelanggaran dari perjanjian interim yang ditandatangani Israel dan Otoritas Palestina pada tahun 1995. Dalam kesepakatan disebutkan bahwa status Tepi Barat dan Jalur Gaza akan dibahas dan diselesaikan melalui perundingan."

Selain dinilai bertentangan dengan peta jalan, pengakuan atas negara Palestina juga dinilai tidak akan membantu mengubah ketegangan antara Israel dan Palestina.

Statemen Kemlu Zionis itu menambahkan, "Semua upaya untuk memotong perundingan dan menentukan masalah-masalah secara sepihak hanya akan merusak kepercayaan dari dua pihak dan komitmen yang disepakati dalam perundingan."

Argentina, Brasil dan Uruguay melayangkan surat kepada Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas, pekan lalu, menyatakan pengakuan negara Palestina yang bebas dan independen dengan perbatasan yang telah ditentukan tahun 1967.

Surat-surat itu dilayangkan di saat AS berupaya merancang paket ekonomi-militer untuk membujuk Israel agar bersedia memperpanjang moratorium konstruksi permukiman Zionis yang berakhir 26 September lalu.

Penolakan Tel Aviv memperpanjang moratorium selama 10 bulan itu langsung direaksi oleh Abbas dengan keluar dari perundingan yang dimediasi oleh AS di Washington beberapa pekan lalu.

Resolusi PBB menuntut pengembalian wilayah Palestina yang diduduki oleh Tel Aviv selama Perang Enam Hari pada tahun 1967. (IRIB/MZ/SL/7/12/2010)

Rahbar: Pemimpin Revolusi Islam Sejak Dahulu

Serukan Persatuan Umat
Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini (25/11) dalam pertemuan dengan para pejabat dan petugas haji mengatakan, "Para pemimpin revolusi Islam sejak dulu bahkan ketika revolusi Islam belum mencapai kemenangannya, sudah dikenal sebagai tokoh-tokoh yang terdepan dalam mengupayakan persatuan di dunia Islam." Beliau juga menyinggung signifikansi persatuan Islam dan upaya menekan perselisihan di antara Syiah dan Sunni.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyampaikan penghargaan kepada para pengurus haji atas kerja keras mereka dalam membantu pelaksanaan haji dengan baik, seraya menyatakan, "Seiring dengan adanya langkah-langkah dan upaya kondusif jangan sampai kita melupakan kekurangan dan kelemahan yang ada sehingga tahun demi tahun jarak perbedaan kita dengan pelaksanaan haji yang ideal semakin kecil."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut penting hubungan antara para pengurus haji dengan jamaah haji dan kelaziman untuk melanjutkan hubungan itu, seraya menandaskan, "Dengan menyaksikan kesucian, spiritualitas, keagungan dan kebesaran tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah orang akan mengalami perubahan yang besar dalam dirinya. Kondisi ini harus dipertahankan dengan cara menjalin hubungan yang berkesinambungan dengan para jamaah haji dan membudayakan kondisi tersebut."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut tilawah al-Qur'an yang melibatkan para qari Iran di Masjidul Haram sebagai hal yang membanggakan bagi negara Islam ini. (IRIB/AHF/7/12/2010)

Lagi, Israel Langgar Zona Udara Lebanon

Rezim Zionis Israel kembali melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, dengan memasuki zona udara negara lain.

Militer Lebanon menyatakan bahwa tiga pesawat pengintai Israel kemarin memasuki zona udara negara ini.

Sebuah pesawat tanpa awak Israel terbang di udara daerah al-Fakiha di Baalbek, yang berlokasi 86 km timur laut Beirut, ibu kota Lebanon.

Sebelumnya, sebuah pesawat tanpa Israel berpatroli di beberapa daerah Lebanon selatan, termasuk desa al-Naqoura, yang terletak 91 km selatan Beirut. Pada hari yang sama, pesawat tanpa awak Israel juga terbang di wilayah Alma al-Shaab dan Rmeish.

Pemerintah Lebanon, gerakan perlawanan Hizbullah, dan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) berulang kali memperingatkan rezim Zionis dan menyebut penerbangan udara Israel di zona udara Lebanon sebagai pelanggaran atas resolusi Dewan Keamanan PBB No.1701 dan kedaulatan negara lain.(IRIB/PH/LV/7/12/2010)

Jihad Islam Dukung Pembubaran Otorita Palestina

Faksi perjuangan Jihad Islam Palestina menyatakan mendukung prakarsa pembubaran otorita Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan. Situs al-Risalah hari Senin menulis, Khalid al-Batsh salah seorang pimpinan Jihad Islam dalam sebuah pernyataan mengaku mendukung wacana pembubaran otorita Palestina, seraya mengatakan, "Dengan demikian, Rezim Zionis Israel dan masyarakat internasional akan menjadi pihak yang bertanggung jawab atas berlanjutnya pendudukan tanah Palestina."

Al-Batsh mengenai kondisi Palestina saat ini mendesak seluruh faksi untuk serius mengupayakan penyelesaian friksi internal Palestina, memupuk persatuan dan menyatukan pandangan membela opsi muqawama melawan rezim pendudukan Zionis.

Kepala Otorita Palestina Mahmoud Abbas baru-baru ini mengancam akan membubarkan pemerintahan otorita jika Israel tidak menghentikan program pembangunan permukiman zionis dan dunia tidak bersedia mengakui kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka. (IRIB/AHF/7/12/2010)

Maladewa Khawatirkan Kehadiran Tim Medis Israel

Departemen Kesehatan Maladewa memperingatkan kunjungan sebuah tim medis rezim Zionis Israel ke negara itu dan juga masalah pencurian organ tubuh para pasien Maladewa oleh mereka.

Sebagaimana dilaporkan kantor berita Qodsna, media-media nasional Maladewa menyatakan sebuah tim medis Israel rencananya pekan ini akan berkunjung ke Maladewa untuk melakukan operasi mata bagi sejumlah pasien di negara itu.

Peringatan tersebut terkait kekhawatiran para pejabat negara itu tentang pencurian organ tubuh oleh Israel. Mereka mengkawatirkan warga Maladewa akan diperlakukan seperti warga Palestina yaitu mencuri organ tubuh mereka.

Israel hingga kini beberapa kali telah menghadapi tuduhan mencuri dan menyelundupkan organ tubuh manusia. (IRIB/RM/SL/6/12/2010)

Koran AS Bongkar Hubungan Dunia Arab-Israel

Koran The Washington Times dalam sebuah laporannya kemarin (Ahad,5/12) mengungkap perluasan hubungan beberapa negara Arab dengan rezim Zionis Israel.

Menyinggung hubungan terselubung beberapa negara Arab dengan Israel, The Washington Times menulis, Israel senantiasa punya hubungan rahasia dengan Arab, tapi negara-negara Arab secara lahir menampakkan permusuhannya dengan Israel.

Menurut koran itu, Israel menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab terutama Arab Saudi, Qatar, Oman dan Uni Emirat Arab sebagai negara yang tidak memberi pengakuan resmi kepada Tel Aviv. (IRIB/RM/SL/6/12/2010)

0 comments to "Koran AS Bongkar Hubungan Dunia Arab-Israel"

Leave a comment