“Ada kemungkinan kudeta bisa terjadi, dan saya tidak melihat ada yang dapat mencegah hal itu terjadi,” kata Dr Kamal Helbawy dari Pusat Studi Terorisme dalam sebuah wawancara dengan Press TV yang ditayangkan pada hari Sabtu.
“Seperti di Qatar dan Oman di masa lalu, anak-anak raja-raja mencuri kepemimpinan dari nenek moyang mereka, dan saya pikir ada keretakan di keluarga Saud,” tambahnya.
Raja Arab Saudi Abdullah dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat pada tanggal 22 November disebabkan herniasi melemahkan, menderita hematoma yang menekan punggungnya.
Menteri Kesehatan Saudi Abdullah al-Rabeeah mengatakan, keadaan kesehatan raja itu “sangat meyakinkan” setelah operasi pertama pada disk nya.
Awal bulan, ahli bedah AS melakukan operasi lain di punggung raja, yang dilaporkan berlangsung lancar.
“Dengan usia tua dan penyakitnya itu, ada kekhawatiran tentang suksesi. Telah ada ketegangan dalam keluarga selama beberapa dekade. Saya percaya ada krisis politik dan agama,” kata Helbawy.
Raja Abdullah telah meninggalkan saudara tirinya, Putra Mahkota Sultan bin Abdul-Aziz, yang diduga menderita kanker, di kepalanya.
Penyembuhan yang berkepanjangan dari penguasa Saudi telah meningkatkan keraguan tentang suksesi Raja Abdullah. (Sumber)/http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2010/12/20/menjelang-berakhirnya-kekuasaan-bani-saud-di-arabia/(Posted on Desember 20, 2010 by Musadiq Marhaban)
Akankah Perang Dunia ke-III Berawal Di Asia?!
“Hingga apabila dibukakan Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (QS. 21:96)
Korea Utara pada Senin mengatakan Amerika Serikat dan “boneka penghasut” perangnya, Korea Selatan, mendorong semenanjung Korea ke ambang peperangan, karena Seoul bersiap untuk menggelar latihan militer di tengah ancaman pembalasan Pyongyang.
“Tugas penting saat ini adalah meredakan ancaman perang yang meningkat dan melindungi negara untuk menghindari perang serta memelihara perdamaian,” tulis harian partai komunis Korut Rodong Sinmun, merujuk kepada kedua Korea yang bersitegang di perbatasan.
Korut pada bulan lalu membombardir pulau Yeonpeyang yang dekat dengan perbatasan sengketa kedua negara di Laut Kuning, menewaskan dua marinir dan empat warga sipil serta merusak puluhan rumah warga.
Mereka mengatakan bahwa aksi mereka dilakukan dalam upaya menanggapi latihan perang yang dilancarkan Korsel, dan bersumpah akan melakukan pembalasan yang lebih parah jika latihan baru digelar di pulau tersebut pada pekan ini.
“Respon kami akan lebih mematikan dari apa yang telah terjadi sebelumnya pada 23 November dalam konteks kedigdayaan dan lingkup serangan,” kata pihak militer Korut pada Jumat.
Rodong Sinmun pada Senin berulang kali menyatakan dugaan bahwa Korsel telah memprovokasi aksi bombardir Korut pada bulan lalu itu.
“Hanya ketika semua orang Korea bersatu dan mengikat darah untuk berjuang mempertahankan perdamaian melawan peperangan, mereka dapat memastikan dan menggagalkan langkah di luar kekuatan eksternal dan para penghasut perang untuk memprovokasi perang baru,” tulisnya dikutip AFP. (Sumber)/http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2010/12/20/akankah-perang-dunia-ke-iii-berawal-di-asia/(Posted on Desember 20, 2010 by Musadiq Marhaban)
Saudi Masih Diam, Sementara Ahmadinejad Tuding AS Sengaja Lepas Dokumen WikiLeaks!
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad kembali melontarkan pernyataan tajam terhadap pemerintah Amerika Serikat. Menurut pemimpin republik Islam itu, pemerintah AS telah dengan sengaja melepas informasi-informasi rahasia yang dibocorkan situs WikiLeaks.
Hal itu disampaikan Ahmadinejad ketika ditanyai oleh media Iran, Press TV mengenai dibocorkannya dokumen-dokumen rahasia AS oleh WikiLeaks.
“Biar saya koreksi Anda. Material itu tidak bocor, melainkan dilepas secara terorganisir,” cetus Ahmadinejad seperti dilansir Press TV, Selasa (30/11/2010).
Menurut Ahmadinejad, pemerintah AS sengaja merilis dokumen-dokumen itu. “Itu (dokumen) tak punya nilai hukum dan tak akan berdampak politik seperti yang mereka upayakan,” kata Ahmadinejad.
Ditekankan Ahmadinejad, “permainan” WikiLeaks tak layak untuk dikomentari dan tak seorang pun yang akan membuang-buang waktu mereka untuk mengkajinya. Menurutnya, pemerintah AS mencoba merusak hubungan Iran dengan negara-negara Arab lewat WikiLeaks.
“Negara-negara di wilayah ini seperti teman dan saudara dan tindakan jahat ini tak akan berdampak pada hubungan mereka,” tandas Ahmadinejad.
Berdasarkan salah satu informasi rahasia yang dirilis WikiLeaks pada Minggu, 28 November lalu, Raja Arab Saudi Abdullah telah berulang kali mendesak pemerintah AS untuk menyerang Iran. Tujuannya untuk menghancurkan program nuklir Iran.
Menurut media Guardian, Raja Abdullah mengingatkan AS bahwa program nuklir Iran bisa memicu adu lomba senjata di wilayah Timur Tengah.
Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa dan anggota parlemen Yordania Zeid Rifai juga menyampaikan kekhawatiran senada. Rifai mengatakan pada pejabat AS untuk “mengebom Iran dan mengingatkan bahwa sanksi-sanksi terhadap Iran tak akan berarti apa-apa”. (Sumber)/http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2010/11/30/saudi-masih-diam-sementara-ahmadinejad-tuding-as-sengaja-lepas-dokumen-wikileaks/(Posted on November 30, 2010 by Musadiq Marhaban)
Arab Saudi Minta Amerika Serikat Serang Iran!
Permintaan Raja Abdullah termuat di dokumen yang dibocorkan Wikileaks
Salah satu dokumen resmi yang dibocorkan Wikileaks, situs pengungkap dokumen rahasia, menyebutkan bahwa Raja Abdullah dari Arab Saudi meminta Amerika Serikat menyerang dan menghancurkan fasilitas nuklir Iran.
Pesan dari raja Saudi soal Iran dilaporkan berbunyi: “Potong kepala ular.”
Dokumen tentang permintaan Saudi dan berbagai pesan penting lain dimuat oleh lima surat kabar, di antaranya oleh The New York Times di AS dan The Guardian di Inggris.
Wartawan bidang Timur Tengah BBC Jeremy Bowen mengatakan kecurigaan Saudi, Yordania, dan beberapa negara lain di Timur Tengah tentang program nuklir Iran telah lama diketahui.
Yang mengejutkan adalah, kata Bowen, permintaan beberapa negara agar AS mengambil tindakan militer terhadap Iran.
Wartawan BBC mengatakan bocoran ini akan mempertajam pembahasan tentang program nuklir Iran dan kemungkinan aksi militer AS atau Israel terhadap Iran.
Dokumen tersebut juga akan membuat malu AS dan bagi para pemimpin Arab hampir dapat dipastikan mereka pasti akan marah karena pernyataan mereka dikutip di dokumen tersebut.
SABOTASE KOMPUTER
Pesan-pesan lain yang dibocorkan Wikileaks mencakup Cina yang mengatur aksi sabotase komputer, termasuk upaya memasuki sistem komputer milik Google.
Ada pula dokumen yang menunjukkan agen-agen rahasia AS yang melancarkan operasi mata-mata terhadap para pejabat PBB.
Pemerintah AS mengecam keras penerbitan ratusan ribu dokumen rahasia dengan alasan pengungkapan dokumen tersebut mengancam jiwa diplomat dan sejumlah pihak lain.
Pernyataan Gedung Putih menyebutkan semua pihak yang selama mendukung pemerintah AS mendorong demokrasi dan pemerintah yang terbuka akan terancam dengan penerbitan dokumen ini.
“Presiden Obama mendukung pemerintah yang bertanggung jawab, akuntabel, dan terbuka di seluruh dunia. Penerbitan dokumen ini berbahaya dan mementahkan upaya pemerintah AS,” kata Gedung Putih.
Pendiri Wikileaks, Julian Assange, menjawab tudingan ini dengan mengatakan pemerintah AS khawatir mereka akan dimintai pertanggungjawaban.
(Sumber)/http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2010/11/29/arab-saudi-minta-amerika-serikat-serang-iran/(Posted on November 29, 2010 by Musadiq Marhaban)
Rahasia Pesta Miras dan Narkoba Para Pangeran Saud Di Saudi Arabia!
Para diplomat AS, dalam kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks, menggambarkan dunia seks, narkoba dan rock’n'roll di balik kasalehan formal kerajaan Arab Saudi.
Para pejabat Konsulat AS di Jeddah menggambarkan sebuah pesta Halloween bawah tanah, yang digelar tahun lalu oleh seorang anggota keluarga kerajaan, yang menabrak semua tabu di negara Islam itu. Minuman keras dan para pelacur hadir dalam jumlah berlimpah, demikian menurut bocoran itu, di balik pintu gerbang vila yang dijaga ketat.
Pesta tersebut digelar oleh seorang pangeran kaya dari keluarga besar Al-Thunayan. Para diplomat itu mengatakan identitasnya harus dirahasiakan.
“Alkohol, meskipun sangat dilarang oleh hukum dan pabean Saudi, sangat berlimpah di bar pesta itu dengan koleksi yang lengkap. Bartender Filipina yang disewa menyajikan koktail sadiqi, sebuah minuman keras buatan lokal,” kata kawat itu sebagaimana dilasir The Guardian. “Juga diketahui dari mulut ke mulut bahwa sejumlah tamu (pada pesta itu) pada kenyataan adalah ‘gadis panggilan’, sesuatu yang tidak biasa untuk pesta semacam itu.
Kiriman informasi dari para diplomat AS itu, ditandatangani oleh konsul AS di Jeddah, Martin Quinn, yang menambahkan, “Meski tidak menyaksikan langsung peristiwa tersebut, kokain dan hashishsh (ganja) digunakan secara umum dalam lingkungan sosial semacam itu.”
Pesta bawah tanah sedang “berkembang dan berdenyut” di Arab Saudi berkat perlindungan dari kerajaan Saudi, kata kawat itu. Namun pesta semacam itu hanya tersedia di balik pintu tertutup dan untuk orang yang sangat kaya. Terdapat sedikitnya 10.000 pangeran di kerajaan itu. Beberapa masih merupakan keturunan langsung Raja Abdul Aziz, sementara yang lain berasal dari cabang keluarga yang tidak langsung.
Para diplomat yang hadir dalam pesta itu melaporkan, lebih dari 150 pria dan perempuan Saudi, sebagian besar berusia 20-an dan 30-an tahun, hadir dalam pesta tersebut. Perlindungan dari kerajaan berarti kecemasan akan diserga polisi agama menjadi tidak mungkin. Orang-orang yang masuk dikontrol melalui daftar tamu yang ketat. “Adegannya mirip sebuah klub malam di manapun di luar kerajaan itu: banyak alkohol, pasangan muda yang menari-nari, seorang DJ di turntable dan semua orang berdandan.”
Bocoran itu mengatakan, rak di bar tempat pesta itu menampilkan jenis-jenis minuman keras terkenal.
Para diplomat itu juga mencoba menjelaskan mengapa sang tuan rumah begitu lengket dengan pengawal Nigeria, beberapa di antaranya berjaga-jaga di pintu. “Sebagian besar pasukan keamanan sang pangeran adalah laki-laki muda Nigeria. Merupakan praktek yang umum di kalangan para pangeran Saudi untuk tumbuh bersama para pengawal yang disewa dari Nigeria atau negara-negara Afrika lainnya yang berusia muda, (seusia dengan para pangeran itu) dan akan tetap bersama dengan pangeran tersebut hingga dewasa. Waktu bersama yang lama menciptakan ikatan kesetiaan yang intens”
Seorang pemuda Saudi mengatakan kepada diplomat itu bahwa pesta besar merupakan tren baru. Hingga beberapa tahun lalu, katanya, kegiatan akhir pekan hanya berupa “kencan” dalam kelompok-kelompok kecil yang bertemu di dalam rumah orang kaya. Menurut bocaran itu, beberapa rumah mewah di Jeddah memiliki basement bar, diskotik dan klub. (Sumber)/http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2010/12/14/rahasia-pesta-miras-dan-narkoba-para-pangeran-saud-di-saudi-arabia/(Posted on Desember 14, 2010 by Musadiq Marhaban)
0 comments to "Menjelang Berakhirnya Kekuasaan Bani Saud Di Arabia!"