Home , , , � Unsur Unsur Dasar Bergabung dengan Ahlulbayt as.

Unsur Unsur Dasar Bergabung dengan Ahlulbayt as.

ilustrasi ini hanya untuk intermezzo jelang Indonesia VS Malaysia di GBK


Hubungan yang harus dibangun masyarakat Muslim Syi'ah (pengikut setia Ahlulbayt) dgn Ahlulbayt as adalah hubungan Wala' dengan sederetan konsekuensi logis dan agamis yang dilahirkan.

Unsur unsur dasar yang harus terpenuhi dalam berwilayah kepada Ahlulbayt as adalah:

Unsur Pertama: Kesadaran penuh akan arti Wala'

Hendaknya hubungan wala' itu dibangun di atas fondasi kesadaran penuh dan pemahaman yg utuh. Dan atas dasar kesadaran dan pemahaman itu,nilai wala' tersebut akan ditentukan.

Dalam doa az Ziarah al Jami'ah, kita diajarkan mengikrarkan:
"Aku persaksikan Allah,dan aku persaksikan kalian (wahai para imam) bahwa aku beriman dengan kalian dan dengan apa yang kalian imani, ingkar kepada musuh kalian dan apa yang kalian ingkari. Aku mengenal dengan baik urusan kalian,dan mengakui kesesatan sesiapa yang menyalahi kalian. Aku beriman kepada rahasia kalian dan apa yang kalian tampakkan,dengan yang hadir dari kalian dan yang ghaib."

Dalam paragraf doa di atas,wala' kepada Ahlulbayt as terdiri dari dua sisi penting,pertama, sisi positif (aku beriman dengan kalian dan dengan apa yang kalian imani) dan kedua,sisi negatif, yaitu Bara'ah (ingkar kepada musuh kalian dan apa ...yang kalian ingkari)

Dan nilai wala'ditentukan dengan menggabungkan antara dua sisi tersebut,sisi positif dan sisi negatif; menerima dan menolak.
Sebab,menerima saja tidak cukup,ia tidak membebani banyak konsekuensi selama tidak disertai penolakan.


Penerimaan dan penolakan tersebut harus ditegakkan di atas fondasi kesadaran dan pemahaman yang utuh. Sehingga penerimaan itu bersifat sempurna dan kaffah. Tiga unsur inti telah disebutkan dalam doa Ziarah di atas:

A) Menerima dengan sempurna: Aku beriman kepada rahasia kalian dan apa yang kalian tampakkan.

B) Menolak secara total musuh musuh Ahlulbayt as dan semua yang diingkari dan ditolak Ahlulbayt as: Ingkar kepada musuh kalian dan apa yang kalian ingkari.

C) Dan penerimaan dan penolakan itu dengan kesadaran dan pemahaman: Aku mengenal dengan baik urusan kalian,dan mengakui kesesatan sesiapa yang menyalahi kalian.

Unsur Kedua: Membenarkan.

Berwilayah tidak mungkin dapat dipisahkan dari pembenaran. Tiada sesuatu yg merusak hubungan wala' seperti keraguan dan syak. Allah telah menggandengkannya dgn konsep Tauhid dan menjadikannya poros dalam kehidupan individu dan mayarakat Muslim. Dia tidak menjadikannnya kesamaran barang sedikitpun pada konsep wilayah,
sehingga manusia berada dalam kejelasan agar dgn demikian,wala' tersebut tidak terpisah dari penerimaan,tashdik,dan tashdik tidak terpisah dari keyakinan dan keyakinan tidak terpisah dari keterangan,bayyinah.

Dalam doa Ziarah Jami'ah kita di tuntun:
"Berbahagialah orang yang berwilayah kepada kalian,dan binasalah orang yang memusuhi kalian, kecewalah orang ya menentang kalian, sesatlah orang yg berpisah/meninggalkan kalian, dan sukseslah orang yg berpegang teguh dengan kalian, amanlah orang yg berlindung
kepada kalian, selamatlah orang yang membenarkan kalian, dan terbimbinglah orang yg berbenteng dengan kalian.

Unsur Ketiga: Bara'ah

Wajah lain dari wala' adalah berbara'ah. Wala' dan Bara'ah adalah dua unsur bagi satu konsep intima' (bergabung).
Ia adalah sisi tersulit dari konsep ini. Wala' tanpa disertai dengan Bara'ah adalah Wala' yang kurang dan dungu.

Ada seseorang datang menemui Amirul Mukminin Ali as seraya berkata:

"Aku mencintai Anda dan juga aku mencintai musuh musuh Anda."


Maka Ali as berkata kepadanya:
"Sekarang ini engkau sedang buta sebelah,a'war,jadi apakah engkau buta total atau melek total."

Penglihatan seorang a'war adalah penglihatan yang separuh separuh, jadi pilihlah apakah engkau buta total (dgn kehilangan total wala'), atau melek total (dgn menggabungkan antara dua sisi; Wala' dan Bara'ah)

Ketika disampaikan kepada Imam Ja'far as bahwa ada seorang mencintai dan berwilayah kepada kalian Ahlulbayt as, hanya saja ia lemah dalam berlepas diri dari musuh musuh
kalian. Maka beliau as bersabda:
"Jauhlah! Bohonglah orang yg mengaku mencintai kami tetapi ia tidak berlepas diri (berbara'ah) dari musuh musuh kami."

Syi'atu Ahlilbayt as; Mahdi al Ashafi:85
Mustathfar as Sarair,147 hadis ke 2


Dalam doa Ziarah Asyura' konsep penolakan terhadap musuh musuh Allah ini dipertegas:
"Semoga Allah melaknat umat yang telah membantai kalian, semoga Allah melaknat orang orang yang menyiapkan jalan utk memerangi kalian. Aku berlepas diri kepada Allah dan kepada kalian dari mereka dan dari pendukung pendukung mereka."

Dalam doa di atas,sikap murka dan berlepas diri tidak hanya dari musuh musuh Allah SWT, akan tetapi juga dari para pembela,pendukung dan pengikut mereka dan siapapun yang merestui tindakan
murka mereka.

Sebagaimana kita bertaqarrub kepada Allah dengan berwilayah kepada wali wali Allah, demikian juga kita bertaqarrub kepada Allah dengan memusuhi musuh musuh Allah SWT dan para pendukung mereka.

"Aku bertaqarrub kepada Allah dan kepada Rasul Nya dengan berwilayah kepada kalian dan dengan berbara'ah dari orang yang memusuhimu (Imam Husain as), mengobarkan peperangan kepadamu dan dengan berbara'ah dari orang yang menegakkan asas bangunannya di atas permusuhan kepada kalian."


Prinsip ini telah ditegaskan dalam ayat 22 surah al Mujadilah (58)

Unsur Keempat: Berteladan.

Di antara unsur penting dalam berwilayah adalah meneladani Ahlulbayt as dan menjadikan mereka sebagai panutan kita dalam segala urusan agama. Para I...mam suci Ahlulbayt as telah mengikatkan keimanan dengan dan menegaskan bahwa kesempurnaan iman tak akan tercapai kecuali melalui amal kebajikan.

Imam Ali as bersabda:
"Aku bersama Rasulullah Sawa dan bersamaku ithrahku dan kedua cucu (Rasulullah Saw),maka
sesiapa menghendaki kami hendaklah ia mengambil ucapan kami dan beramal dengan amal kami."

"Sesiapa mencintai kami hendaknya ia beramal dengan amal kami,dan hendaknya mengenakan baju wara' (kehati hatian dalam agama)"

Al Khishal:624 hadis no ...10 dari Abu al Bashir dan Muhammad ibn Muslim dari Imam Ja'far as. dari ayah ayah beliau
Tafsir Furat al Kufi:367 hadis no 499
Jami' al Akhbar:495 hadis no 1376
8483


Imam Ja'far as bersabda:
"Bukanlah dari Syi'ah kami orang yang mengatakan dengan lisannya sementara itu ia menentang kami dalam perbuatan dan tingkah laku kami. Akan tetapi Syi'ah kami adalah orang yang sesuai dengan kami dalam ucapan lisannya dan hatinya serta mengikuti tingkah laku dan amal kami. Merekalah Syi'ah kami.

Dalam doa Ziarah Jami'h diajarkan:
"Org yang meninggalkan kalian pasti celaka,dan yang mendahului kalian pasti tersesat dan org yg menempel (konsisten mngikuti) kalian sampai (tujuan)"

Kita juga diajarkan agar berdoa

"Semoga Allah menjadikan hamba tergolong orang yang berjalan di atas jejak kalian, menempuh jalan kalian dan berpetunjuk dengan petunjuk kalian."


Unsur Kelima: Bergembira dengan Kegembiraan Ahlulbayt dan Bersedih dengan Kesedihan Ahlulbayt as

Gembira dan sedih adakah dua kondisi wala' dan tanda kecintaan. Sesiapa mencintai seseorang pastilah ia akan bersedih karena kesedihannya dan be...rgembira karena kegembiraannya.

Imam Ja'far as bersabda:
"Syi'ah kami dari kami,menyusahkan mereka apa yang menyusahkan kami dan menggembirakan mereka apa yang menggembirakan kami."

Amali Syeikh ath Thusi,1/305.

Dalam sebuah riwayat sahih dari Rayan ibn Syabib ra, paman Khalifah al Mu'tasim,dari Imam Ali Ridha as
beliau bersabda:
"Hai putra Syabib,jika engkau ingin dibuat gembira dengan berada bersama kami di derajat tertinggi di surga maka hendaknya... engkau bersedih karena kesedihan kami dan bergembira karena kegembiraan kami, dan hendaknya kamu berpegang dengan wilayah kami. Andai seorang itu berwilayah kepada batu,pastilah ia akan dikumpulkan bersamanya."

Amali Syeikh Shaduq: 79 majlis ke 27


Aban ibn Taghlib meriwayatkan dari Imam Ja'far as:
"Nafas seorang yang bersedih karena kezaliman yang menimpa kami adalah tasbih,dan kesedihannya adalah ibadah,dan menyimpan rahasia kami adalah jihad di jalan Allah."

Amali Syeikh Shaduq Mufid:200
Al Bihar:44/278


Unsur Keenam: Kebersamaan.

Kebersamaan adalah ungkapan paling indah untuk mengungkap kondisi intima' (bergabung total) dangan Ahlulbayt as.

Kebersamaan di kala suka dan di kala duka,dalam perang dan damai.
Doa Ziarah Jami'ah mengajarkan kepada kita satu paragraf indah yang membentuk jaringan wala':
"Bersama kalian,bersama kalian,
tidak bersama musuh musuh kalian."

Dalam riwayat lain dgn redaksi yg memberi makna lebih luas:

"...Tidak bersama selain kalian."Mengapa hanya bersama Ahlulbayt as dalam segala hal dan urusan agama, tidak yang lainnya?

Karena kebenaran,al Haq adalah bersama mereka,pada mereka,dari mereka dan untuk mereka!
"Sesiapa yang menolak kalian pasti meleset,sesiapa yang bersama kalian akan sampai,yang teledor terhadap hak kalian pasti binasa. Kebenaran,al Haq adalah bersama kalian,pada kalian,dari kalian dan untuk kalian.
Dan kalian adalah tambang keb...enaran dan peleraian masalah ada pada kalian, ayat ayat Allah berada di sisi kalian,cahaya dan bukti Nya ada pada kalian."

Unsur Ketujuh: Ketaatan dan Pasrah

Jawhar,inti dari wala' adalah ketaatan dan tunduk pasrah.

Ketaatan adalah utama apabila dialamatkan secara benar,dan ia adalah kesesatan jika dialamatkan secara salah.

Ketaatan hanya kepada Allah Swt,kepada Rasul Nya dan kepada Ahlulbayt as adalah bernilai tinggi.
Ketaatan kepada Thaghut adalah terkecam dan inti kesesatan.

QS.39:17 telah menggabungkan 2 sisi nilai ketaatan di atas:
"Dan orang orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali.kepada Allah,bagi mereka berita gembira,sbb itu sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba hamba Ku."

Para Imam suci Ahlulbayt as adalah pengurus hamba dan pilar pilar negeri,mereka adalah hujjah hujjah Allah atas penghuni bumi,oleh karenanya ketaatan kepada mereka adalah wajib.

Kita beriman dgn puncak keimanan bhw ketaatan hanya untuk Allah semata,tidak untuk selainNya. Dan ketaatan kepada Rasul dan Ahlulbayt as adalah kepanjangan dari ketaatan kepada Allah SWT.

Dalam Ziarah Jami'ah:
"Sesiapa yang taat kepada kalian sungguh ia telah taat kepada Allah, dan sesiapa membangkang kalian berarti ia benar benar telah membangkang Allah."

Demikian juga dengan sikap pasrah,taslim,yaitu ketundukan total tanpa s...edikitpun dicampuri protes atau penolakan adalah wujud konkrit dari ketaatan itu sendiri.

Dalam doa Ziarah Jami'ah:
"Dan qalbuku hanya pasrah total kepada kalian, dan pendapatku mengikuti kalian."

Dan juga:
"Aku berdamai dengan sesiapa yang berdamai dengan kalian dan berperang dengan sesiapa yang berperang dengan kalian. Bermesra dengan sesiapa yang berwilayah kepada kalian dan memusuhi yang memusuhi kalian."

Demikianlah yang diajarkan Nabi Sawa dgn sabda beliau tentang Ali as:
"Sesungguhnya ia dariku dan aku darinya, perangnya adalah perangku,damainya adalah damaiku dan damaiku adalah damai Allah."

Semoga kita benar benar memahami makna mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.
Karena kita adalah pendusta jika menyatakan sesuatu tanpa ilmu dan pengetahuan.
Di sinilah pentingnya kita memahami akan konsep wala' dan ...bara'ah.
At Turmudzi meriwayatkan dari Zaid ibn Arqam,bahwa Rasulullah Sawa bersabda untuk Ali,Fathimah,Hasan dan Husain as:
"Aku berperang dengan sesiapa yang kalian perangi dan berdamai dengan sesiapa yang kalian berdamai dengannya."

Sunan At Turmudzi,Kitab al Manaqib bab 16: Fadhl Keutamaan Fathimah binti Muhammad Saw,2/319.



Unsur Kedelapan: Membela dan Menuntut Balas

Masalah al Wala' adalah sebuah masalah yang pelik sebab ia harus berperan dalam kondisi damai dan perang,dalam suka dan duka. Andai ia hanya berperan dalam kondisi damai dan suka cita saja akan mudahlah konsekuensinya. Satu diantara tuntutan al Wala' adalah tekad untuk membela dan menuntut balas atas kejahatan yang pernah dialamatkan kepada Ahlulbayt as. Tidaklah berarti al Wala' tanpa pembelaan.

Dalam ziarah Asyura kita dibimbing agar memohon kemuliaan kepada Allah SWT dengan diberi kesempatan membalas kejahatan kaum durjana atas Ahlulbayt as.
"Maka aku memohon kepada Allah yang telah memuliakan maqam Anda dan memuliakanku demi Anda agar Dia berkenan menganugerahiku kesempatan menuntut balas atas kematian Anda bersama Imam yang tertolong dari Ahlulbayt Muhammad Saww."

Dan dalam doa Ziarah Jami'ah kita diajarkan agar mempersiapkan diri utk pembelaan kepada Ahlulbayt as:

"Dan pertolonganku untuk kalian selalu siap."

Unsur Kesembilan: Kecintaan dan Mawaddah

Kecintaan dan mawaddah adalah tonggak al Wala' kepada Ahlulbayt as. Ayat ayat Al Quran telah turun untuk menegaskan prinsip ini,Allah SWT berfirman:

"Katakanlah:'Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang kepada Al Qurba".
Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengamoun Maha Mensyukuri." QS.42:23
Dari Ibnu Abbas ra,ia berkata,
"Ketika turun ayat 'Katakanlah,Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang kepada Al Qurba'
para sahabat Nabi bertanya, "Wahai Rasulullah,siapakah keluargamu yang wajib atas kita untuk mencintai mereka?"
Nabi Saww menjawab:
"Ali,Fathimah dan kedua putra mereka."

Ibnu Abbas ra berkata tentang maksud ayat: 'Dan siapa yang mengerjakan kebaikan yaitu kecintaan kpd keluarga Muhammad Sawa maka Kami akan menambah baginya kebaikan/pahala'

Hadis di atas diriwayatkan oleh Ulama Ahklussunnah,diantaranya Ahmad,Al Thabarani,Al Hakim,Ibnu Abi Hatim,Ibnu Murdawaih,Ibnu Mundzir dan Ath Thabari.

Kecintaan dan Mawaddah wajib inilah yang diisyaratkan dalam Ziarah Jami'ah:
"Dan untuk kalian telah tetap kecintaan wajib dan derajat yang tinggi."

Ketaatan dan kecintaan adalah jiwa dan inti al Wala' sejati.

Imam Ja'far as pernah ditanya ttg cinta,apakah ia bagian dari agama? Maka beliau bersabda:

"Dan bukanlah agama itu melainkan kecintaan! Andai seseorang mencintai batu pastilah Allah kumpulkan ia bersamanya."

Kecintaan adalah konsekuensi Tauhid sejati. Barangsiapa mencintai Allah pasti ia mencintai Rasul Nya dan barangsiapa mencintai Rasul Nya pasti ia mencintai Ahlulbayt Rasul Nya, dan barangsiapa mencintai Rasul dan Ahlulbaytnya pastilah ia mencintai Allah SWT.

Dlm Ziarah Jami'ah:
"Sesiapa mencintai kalian pastilah ia mencintai Allah dan sesiapa membenci kalian pastilah ia membenci Allah"



Unsur Kesepuluh: Berziarah

Diantara wujud penampakan dan sekaligus bukti al Wala' adalah berziarah.

Diantara efek yg ditimbulkan oleh ziarah ke pusara pusara suci Ahlulbayt adalah keterikatan batin,sbb ia memberikan atmosfir batiniah yang san...gat kuat yang menegaskan keanggotaan seorang dalam Kafilah Mubarakah.

Butir butir doa ziarah yg diajarkan para imam suci Ahlulbayt kepada Syi'ahnya sarat dengan muatan ini.
Ia mengikat anggota Kafilah Ahlulbayt as agar senantiasa mengokohkan ikatan keanggotaan

nya dalam Kafilah tersebut dan menyatakan berlepas diri dari musuh musuh kebenaran dan musuh musuh Ahlulbayt as.

Inilah sepuluh unsur dasar kesyi'ahan yang harus terpenuhi.

Unsur Unsur Dasar Bergabung dengan Ahlulbayt as, adalah bagian dari b...uku yang di tulis oleh Ustadz kami Ali Umar Al Habsyi,sbg ringkasan sendi sendi dasar Syi'asme sebagi model alternatif dalam pengamalan ajaran Islam sesuai dgn yg diajarkan Al Quran dan Sunnah Nabi Sawa.Ia menjadi keutamaan dan ciri khas Syiah
Semoga bermanfaat.


sumber:sebuah buku hasil tulisan Ustadz Ali Umar al Habsyi.
"Keistimewaan & Tanggung jawab Syi'ah Ali" /http://www.facebook.com/photo.php?fbid=152515038131944&set=a.131437273573054.38406.100001203459535&comments

0 comments to "Unsur Unsur Dasar Bergabung dengan Ahlulbayt as."

Leave a comment