SURABAYA - Menteri Pertanian Malaysia Noh Omar dipaksa turun dari pesawat carter yang melintasi wilayah Indonesia, dan transit di bandara Juanda Surabaya tanpa otoritas penerbangan Indonesia, Selasa (14/12/2010). Menteri beserta rombongan terpaksa menumpang pesawat komersial untuk melanjutkan perjalanan dari Dili, Timor Leste menuju Malaysia, sedangkan pesawat masih ditahan pihak TNI.

"Pesawat carter komersil ditumpangi enam pejabat negara Malaysia, salah satunya Menteri Pertanian. Kejadiannya tadi pukul 12.45 WIB, ditahan karena mendarat tanpa security clearance. Sekarang di Bandara Djuanda," kata Kapuspen TNI, Laksamana Pertama Iskandar Sitompul, Selasa (14/12/2010).

Iskandar menuturkan, rombongan pejabat negara tersebut baru saja melawat ke Timor Leste. Belum ada penjelasan alasan pendaratan di Bandara Djuanda. "Rombongan berjumlah 81 orang. Baru saja pulang dari Timor Leste," terang Iskandar.

Karena belum ada izin yang diterbitkan pemerintah Indonesia, rombongan belum diperbolehkan terbang ke Malaysia. Saat ini sebagian besar rombongan istirahat di sekitar bandara Djuanda, Surabaya.

"Pesawat beserta penumpangnya masih di Bandara Djuanda," terangnya.

TNI menahan pesawat carter Malaysia jenis BAE 146-200 karena telah memasuki wilayah Indonesia tanpa izin resmi. Pesawat tersebut kini ditahan di Bandara Internasional Juanda. "Pesawat yang membawa 81 penumpang termasuk kru pesawat itu, berangkat dari Dili Timor Leste," kata juru bicara TNI Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul di Jakarta, Selasa (14/12/2010).