Home , , � Turki-Israel, Musuh Atau Sahabat?

Turki-Israel, Musuh Atau Sahabat?

Sikap pemerintah Turki yang siap membantu mamadamkan kebakaran hutan di wilayah Palestina pendudukan menjadi perbicangan media massa negara itu dan regional. Televisi chanel 5 Turki dalam laporannya melontarkan pertanyaan, Apakah kerjasama Turki dalam memadamkan kebakaran hutan di Israel dapat mencairkan ketegangan hubungan Ankara-Tel Aviv?

Sementara itu Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan dalam peryataanya menandaskan bahwa rasa kemanusiaan berbeda dengan politik. Ia mengatakan, Turki mengirim dua pesawat pemadam kebakaran ke Israel. Ia menepis bahwa pengiriman pesawat ini mengindikasikan pulihnya hubungan antara Ankara-Tel Aviv. Turki hingga kini masih menunggu permintaan maaf Israel atas pembantaian aktivis kemanusiaan Turki di kapal Mavi Marmara. Tak hanya itu, Ankara juga menuntut Tel Aviv memberikan ganti rugi kepada keluarga korban.

Di sisi lain, Israel sepertinya tidak menanggapi tuntutan Turki tersebut. Hal ini dinilai banyak pengamat sebagai kegagalan diplomasi Turki. Menanggapi sikap dingin Tel Aviv, Ankara tak putus asa. Turki pun mengancam akan memutus hubungan diplomatiknya dengan Israel jika rezim Zionis ini masih bersikap acuh tak acuh. Lagi-lagi para pengamat tidak percaya dengan ancaman pemerintahan Erdogan ini mengingat ruwetnya hubungan yang terjalin antara Turki, Israel dan Amerika Serikat.

Oleh karena itu, kebakaran hutan dan permintaan bantuan para petinggi Zionis kepada sejumlah negara membuka peluang bagi Ankara dan Tel Aviv untuk berunding memperbaiki hubungan mereka yang retak. Salah satu stasiun televisi Turki dalam hal ini melaporkan, kebijakan terbaru Turki dan Israel sepertinya mampu memperbaiki hubungan bilateral keduanya.

Sebelumnya dalam kasus gempa bumi di Turki pada 17 Agustus 1999 dan gempa bumi di Yunani, Ankara dan Tel Aviv meski memendam permusuhan juga melakukan kebijakan serupa. Dan kali ini pun saat Israel dilanda kebakaran yang telah menewaskan lebih dari 60 orang dan memaksa 15.000 warga Zionis lari dari rumah mereka, Turki tetap siap membantu Israel meski saat ini Ankara masih geram dengan sikap Tel Aviv.

Sepertinya masalah kebakaran hutan ini menjadi kesempatan bagi Israel dan Turki untuk mencoba berunding dan memulihkan hubungan mereka yang retak. Lantas bagaimana dengan tuntutan Ankara terhadap Tel Aviv. Apakah Turki akan bersikap lunak dalam masalah ini. Ini adalah sejumlah pertanyaan yang memenuhi benak kita bersama saat ini. Kita tunggu saja pekembangan lebih lanjut. (IRIB/MF/RM/5/12/2010)

PM Turki Sebut WikiLeaks Jalankan Skenario AS

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut para diplomat Amerika Serikat sebagai orang-orang yang rajin menebar tuduhan. Erdogan mengatakan, dokumen yang diklaim rahasia dan telah dipublikasikan oleh situs WikiLeaks adalah skenario untuk merusak hubungan antara negara.

Berbicara lewat televisi pemberitaan NTV, PM Turki menyatakan bahwa kumpulan dokumen itu sebenarnya adalah isu, tuduhan, dan klaim yang sengaja disebarkan lewat internet.

Erdogan lebih lanjut menyampaikan satu pertanyaan, apakah publikasi dokumen-dokumen itu tindakan pemerintah AS sendiri atau sengaja dilakukan untuk tujuan-tujuan lain?

Menjawab pertanyaan itu PM Turki mengatakan, publikasi dokumen-dokumen tersebut adalah satu bentuk skenario media untuk merusak hubungan antara negara.

Pernyataan senada sebelumnya sudah ditegaskan oleh Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam sebuah jumpa pers pekan lalu. Ahmadinejad menyebut publikasi dokumen itu sebagai permainan AS sendiri.

Dalam sebuah langkah terbarunya situs WikiLeaks memublikasikan lebih dari 250 ribu dokumen rahasia tentang pertukaran pesan pemerintah AS dengan para pemimpin sejumlah negara. (IRIB/AHF/6/12/2010)

Rabbi Zionis: Kebakaran Hutan Haifa Adalah Kemurkaan Tuhan

Seorang rabbi Zionis Ovadia Yosef memepringatkan bahwa kebakaran hutan masih yang terus berlangsung di utara Israel adalah kemurkaan Tuhan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh penduduk setempat.

Pemimpin spiritual Shas Ovadia Yosef, Sabtu (4/12) juga mengimbau warga Israel untuk mempelajari Taurat, berbuat baik, dan bertobat, guna menghindari bencana seperti itu.

Sebelumnya, sebuah surat kabar ultra-Ortodoks Zionis juga menyebut bencana itu adalah peringatan dari Tuhan.

Api mulai berkobar Kamis (2/12) dan melahap lebih dari 10.000 hektar area hanya dalam 24 jam.

Setidaknya 41 orang tewas dan banyak lainnya cedera dalam bencana kebakaran hutan terburuk di Israel. Sekitar 17.000 warga juga telah dievakuasi dari daerah di dekat kota pelabuhan Haifa. (IRIB/MZ/SL/5/12/2010)

Hutan Haifa Terbakar, Israel Tak Punya Pesawat Pedamam Kebakaran

Rezim Zionis Israel meminta bantuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di hutan dekat kota Haifa.

Menurut laporan kanal televisi TV 5 Turki, rezim Zionis Israel secara resmi meminta bantuan kepada NATO untuk ikut memadamkan api di hutan dekat Haifa dan rencananya sebagian besar bantuan NATO ke Israel itu akan melewati Turki.

Kebarakan hutan yang terjadi di dekat kota Haifa di Palestina pendudukan terjadi di beberapa titik dan sampai saat ini api belum berhasil dipadamkan. Sekitar lebih dari 10 ribu hektar pohon di daerah itu telah berubah menjadi arang.

Sementara laporan televisi Turki menilai permintaan bantuan Israel itu sebagai sebuah keanehan. Karena rezim Zionis Israel memiliki banyak jet tempur dan pembom, tapi tidak memiliki satupun pesawat untuk memadamkan kebakaran. (IRIB/SL/MZ/5/12/2010)

Abdulllah Gul: Tel Aviv Bukan Sahabat Ankara !

Presiden Turki, Abdullah Gul seraya mengritik politik rezim Zionis Israel mengatakan, "Tel Aviv tidak punya keberuntungan menjadi sahabat Ankara." Demikian diberitakan Fars mengutip kanal televisi TV 5 Turki.

Abdullah Gul dalam ucapannya kembali mengingatkan serangan pasukan komando Zionis Israel terhadap para aktivis perdamaian yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza dan mengritik politik rezim ini.

Di bagian lain dari ucapannya Presiden Gul menegaskan bahwa pihak-pihak yang tidak menjadi anggota NATO tidak mungkin ikut dalam rencana sistem pertahanan rudal yang bakal ditempatkan NATO di kawasan. Menurutnya, Zionis Israel tidak dapat memanfaatkan fasilitas NATO di Timur Tengah.

Pasca serangan brutal pasukan komando rezim Zionis Israel terhadap para aktivis perdamaian yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza yang mengakibatkan 19 aktivis perdamaian tewas, termasuk 9 aktivis warga Turki mengakibatkan hubungan Ankara dan Tel Aviv berada dalam tingkatnya yang paling rendah. (IRIB/SL/MZ/5/12/2010)

Konspirasi Anti-Islam Makin Meradang, Menlu Israel Undang Wilders

Politisi anti-Islam garis keras Belanda Geert Wilders mengunjungi Israel pada hari Minggu untuk berpidato di Tel Aviv.

Berbeda dengan kunjungan pribadi ke Israel sebelumnya, kali ini politisi penjual kebencian ini resmi diundang oleh Menteri Luar Negeri rezim Zionis Israel Avigdor Lieberman. Demikian harian Israel Ha'aretz melaporkan.

Politisi anti Islam berusia 47 tahun ini disebut-sebut sebagai salah satu pendukung paling vokal rezim Israel di Eropa. Kedatangan Wilders akan disambut oleh protes besar, karena banyak aktivis hak sipil bangsa Arab di Israel telah menggambarkan politisi itu sebagai "penjual kebencian dari Belanda."

Wilders dihujani kecaman masyarakat internasional setelah memproduksi sebuah film anti-Islam, berjudul 'Fitna'.

Jerman dan Inggris melancarkan aksi protes terhadap Wilders, ketika ia mengunjungi negara-negara mereka untuk memutar film Islamaphobia.

Film Fitna, memicu kritik keras dari Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, yang menyebut film berdurasi 17menit itu sebagai " serangan ofensif anti-Islam."

Pada tahun 2009, pejabat London menolak masuknya politisi Belanda ini ke Inggris Mereka menyebut Wilders sebagai ancaman utama bagi salah satu kepentingan fundamental masyarakat Inggris. Larangan itu, bagaimanapun, terbalik pada bulan Oktober setelah Wilders mengajukan banding.

Politisi kontroversial ini diadili di negerinya sendiri dengan berbagai tuduhan yang mencakup penghasutan dan kebencian rasial dan agama. Wilders juga menyerukan pelarangan Al-Qur'an serta melarang pembangunan mesjid baru.(IRIB/PH/5/12/2010)

0 comments to "Turki-Israel, Musuh Atau Sahabat?"

Leave a comment