Televisi Arab Saudi al-Arabiya yang dikenal sebagai jaringan televisi yang punya permusuhan kental dengan Syiah membela para pembantai dan musuh-musuh Ahlul Bait as.
Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Ahlul Bait (ABNA), televisi al-Arabiya yang sering disebut televisi al-Ibriyah dikarenakan mendukung rezim Zionis Israel dalam menindaklanjuti permusuhannya dengan Iran dan Syiah telah menayangkan sebuah laporan di salah satu programnya yang mengulas serial Mokhtar Nameh membela musuh-musuh Imam Husein as dan para pendengki Imam Ali as!
Sementara itu televisi satelit Irak, al-Anwar 2 dalam menjawab klaim-klaim tidak berdasar al-Arabiya menyatakan bahwa serial Mokhtar Nameh yang ditayangkan di televisi Iran membahas pembalasan Mukhtar al-Tsaqafi atas para pembunuh Imam Husein as. Serial ini di negara-negara Arab ditayangkan juga dengan nama al-Mukhtar. Film ini, menurut televisi al-Anwar 2, sebagai jawaban atas Islam yang dibuat oleh dinasti Umayyah, khususnya Yazid yang punya permusuhan mendalam terhadap Islam.
Televisi satelit Irak al-Anwar 2 menegaskan, sebelum ini televisi al-Arabiya dalam pelbagai program dan laporannya membela para khalifah zalim dan haus darah dinasti Umayyah dan Abbasiah seperti Hajjaj bin Yusuf dan ini mendapat reaksi negatif dari mayoritas umat Islam, bahkan dari kalangan Ahli Sunnah sendiri!
Menurut media-media Timur Tengah, sejumlah ulama Wahhabi Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya mengharamkan menonton tayangan serial Mokhtar Nameh!
Dukungan televisi al-Arabiya terhadap para pembantai dan musuh-musuh Ahlul Bait dilakukan dengan gencar di mana seluruh mazhab membenci perilaku anti Islam mereka yang berujung pada pembantaian Imam Husein as dan para sahabatnya.(IRIB/SL/PH/30/12/2010)
AS Tolak Penayangan Film Iran Kingdom of Solomon
Amerika Serikat menentang penayangan film Iran "Kingdom of Solomon" di negara itu. Sebagaimana dilaporkan situs Adyannews, Rabu (29/12), Produser Film Kingdom of Solomon, Mojtaba Faravardeh seraya mengkritik keputusan itu, mengatakan, AS ingin menjaga hegemoni budaya dan pemikirannya melalui film-film Hollywood yang didektekan kepada warga AS.Pada kesempatan itu, Faravarde mengkonfirmasikan penayangan film tersebut di Uni Emirat Arab, Suriah, dan Mesir dalam waktu dekat.
Film Kingdom of Solomon garapan Shahriar Bahrani merupakan film produksi Republik Islam Iran yang baru saja ditampilkan di layar lebar. Film ini mempersembahkan sebagian perjalanan hidup Nabi Sulaiman as yang berlandaskan kisah al-Quran dan hadis.
Film yang berhasil menyabet lima penghargaan utama dalam Festival Film Fajr 2010 Tehran itu dimulai dengan kisah pengangkatan Nabi Sulaiman as sebagai Raja pasca wafatnya sang ayah, Nabi Daud as. Kala itu muncul ramalan yang mengisyaratkan bahwa setan-setan dan jin berencana menghancurkan dunia manusia. Nabi Sulaiman as segera mengumpulkan para rohaniawan dan ilmuwan Bani Israel untuk menghadapi konspirasi tersebut.
Ironisnya mereka justru sering melakukan perbuatan zalim dan memakan harta riba dari rakyatya. Mereka bahkan menuding Nabi Sulaiman as sebagai pengkhayal dan bodoh. Melihat kenyataan itu, Nabi Sulaiman as lantas memberi tugas kepada para saudara dan orang-orang terdekatnya untuk melindungi rakyat.
Dalam menggarap film Kingdom of Solomon, Bahrani banyak menampilkan bintang-bintang ternama Iran dan menggunakan teknologi visual-digital CGI (Computer-Generated Imagery) berupa pencitraan grafik komputer tiga dimensi. Bahkan film ini terbilang sebagai pengalaman pertama para sineas Iran dalam menggunakan teknologi pencitraan digital. (IRIB/RM/AR/30/12/2010)Tahun lalu, tanggal 30 Desember 2009, jalanan seluruh kota di Iran dipenuhi oleh massa yang melakukan aksi pawai akbar untuk mengumumkan kesetiaan mereka kepada kepemimpinan agama dan imamah. Dunia tersentak menyaksikan pawai rakyat yang mungkin paling besar sepanjang sejarah di sebuah negeri. Pawai ini sekaligus memadamkan api fitnah yang sejak delapan bulan sebelumnya membara di Iran pasca pemilu. Gerakan massa itu dipicu oleh keliaran aksi para pelaku fitnah yang menistakan kehormatan hari Asyura dan peringatan syahidnya Imam Husain, cucu tercinta Rasulullah Saw.
Di hari Asyura tahun lalu yang jatuh pada tanggal 27 Desember, di saat kebanyakan warga Iran sedang melangsungkan acara berkabung mengenang syahidnya Imam Husain dalam peristiwa pembantaian di Padang Karbala 10 Asyura tahun 61 hijriyah, anasir fitnah melakukan aksi penistaan yang menorehkan luka di hati para pencinta Ahlul Bait. Para pelaku fitnah melakukan hurahara di kota Tehran, membakar sejumlah mobil, merusak fasilitas umum dan menghancurkan tempat-tempat yang menjadi simbol duka Asyura. Rakyat Iran yang mencintai Ahlul Bait tak bisa menerima perlakuan itu. Secara spontan rakyat menggelar aksi demo dan pawai di seluruh penjuru negeri dengan meneriakkan yel-yel yang mengutuk tindakan para pelaku fitnah. Mereka juga mengikrarkan kembali baiat dan sumpah setia kepada pemerintahan Islam dan kepemimpinan Wali Faqih, Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei.
Pentas kekuatan massa yang terjadi secara spontan itu menunjukkan bahwa rakyat Iran tetap setia dengan pemerintahan Islam dan kepemimpinan Wali Faqih. Pentas ini juga menggagalkan seluruh upaya dan kerja keras musuh-musuh Islam untuk memisahkan rakyat dari pemerintahan Islam. Ini terjadi berkat ketercerahan dan kearifan atau basirah bangsa yang mencintai keluarga Nabi Saw ini. Berkat itulah, tanggal 30 Desember yang dalam penanggalan Iran adalah tanggal 9 Dey, menjadi hari yang bersejarah bagi bangsa dan negeri Iran. Hari ini ditetapkan sebagai hari ‘basirah dan ikrar kesetiaan umat kepada kepemimpinan agama'.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Khamenei mengenai hari 9 Dey menyebut apa yang terjadi di hari ini tahun lalu sebagai bukti kesadaran dan kecerdasan rakyat Iran. Beliau mengatakan, "Musuh-musuh bangsa Iran dan mereka yang berkhayal bisa memisahkan rakyat dan sistem kenegaraan Islam sudah seharusnya menangkap pesan 9 Dey. Mereka harus tahu bahwa sistem pemerintahan ini milik rakyat dan rakyat pula yang menjadi pengawalnya."
Fitnah tahun lalu hanyalah satu dari sekian banyak konspirasi berbahaya yang dicanangkan dan dijalankan musuh untuk menghancurkan pemerintahan Islam di Iran. Namun berkat kecerdasan, kesetiaan dan pengorbanan bangsa ini serta kepemimpinan bijak Wali Faqih, semua konspirasi itu tak membuahkan hasil apapun. Semua makar itu bahkan tak ubahnya bagai suntikan imunisasi yang semakin memperkuat daya tahan revolusi dan pemerintahan Islam menghadapi segala macam gangguan dan serangan. (IRIB/AHF/30/12/2010)
0 comments to "Ulama Wahhabi Haramkan Nonton Film Pembela Islam !!!!! Ummat Islam tetap setia dengan pemerintahan Islam dan kepemimpinan Wali Faqih!!!"