BANJARMASIN - SUASANA yang nyaman memiliki peran yang sangat besar atas keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk itu, guru dituntut tidak hanya bisa menyampaikan materi pelajaran tetapi juga mampu menghadirkan rasa nyaman bagi siswa saat pelajaran berlangsung.

Hal itu diungkapkan Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Yogyakarta, Prof Dr Suharsimi Arikunto di hadapan ratusan dosen dan guru yang mengikuti Workshop Penelitian Tindakan Kelas di Aula STKIP PGRI Banjarmasin, Sabtu (29/1/2011).

"Siswa adalah subjek proses belajar mengarjar. Untuk itu diperlukan tindakan-tindakan yang tepat oleh para guru agar siswa merasa nyaman mengikuti proses belajar mengajar. Dengan merasa nyaman siswa lebih mudah menyerap materi pelajaran," katanya.

Menurut Suharsimi, sukses tidaknya sebuah proses belajar mengajar dapat diukur dengan menggunakan metode Pentelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan teknik PTK tenaga pendidik bisa lebih memahami situasai di dalam kelas.

"Tak kalah penting, dalam proses belajar mengajar juga harus memiliki target. Jika ada peserta didik yang daya berpikirnya lambat, jangan menyerah. Justru kumpulkan mereka untuk dididik secara khusus dengan pendekatan yang lebih baik," ujarnya.

Sementara itu Pembantu Ketua Bidang Akademik STKIP PGRI Banjarmasin, Hj Endang Sulistiowati mengatakan, workshop tersebut mereka laksanakan sebagai upaya meningkatkan dan menyempurnakan aturan baku yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

"Harapannya peserta workshop dapat mengetahui metode pembelajaran yang akan mereka terapkan. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kualitas guru yang akan mengajukan sertifikasi," ujarnya.

Workshop Penelitian Tindakan Kelas berlangsung selama dua hari, 29-30 Januari. Acara diisi dengan diskusi, evaluasi tata cara penyusunan tulisan penelitian yang baku serta lokakarya. (gep)