Surat dari Seorang Kristiani untuk Wanita Muslim
Surat dari Seorang Kristiani untuk Wanita Muslim
Oleh: Joanna Francis © 2006 (Penulis, Jurnalis USA)
Selama serangan “Israel” ke Lebanon dan “perang melawan teror” Zionis, dunia Islam menjadi pusat perhatian di setiap rumah warga Amerika. Saya melihat pembunuhan, kematian dan kehancuran yang menimpa Lebanon, tapi saya juga melihat sesuatu yang lain: Saya melihat Anda. Saya tidak bisa menolong, tapi yang menjadi perhatian bahwa setiap perempuan yang saya lihat selalu menggendong bayi atau anak-anak disekelilingnya. Meskipun mereka berpakaian sederhana, kecantikan mereka tetap bersinar. Tapi bukan sekedar kecantikan lahiriah. Saya juga merasakan keanehan dalam diri saya: saya merasa iri. Saya merasa tidak senang atas kejadian mengerikan dan kejahatan perang yang rakyat Lebanon derita dan menjadi target oleh musuh kita bersama. Tapi saya hanya bisa mengagumi kekuatan, kecantikan, kesederhanaan, dan lebih dari itu, kebahagiaan kalian.
Ya, ini aneh, tapi itu yang saya rasakan bahwa meskipun dalam keadaan dibom, kalian tetap terlihat lebih bahagia dari pada kami, karena kalian menjalani kehidupan natural sebagai seorang wanita. Cara yang selalu wanita jalani sejak masa awal. Cara yang digunakan di Barat hingga tahun 60-an, ketika kami dibombardir oleh musuh yang sama. Hanya saja kami tidak dibom dengan perlengkapan perang sesungguhnya, tapi dengan tipu daya licik dan kerusakan moral.
Melalui Godaan
Mereka menyerang kami—orang-orang Amerika—dari Hollywood, bukan dari jet tempur atau tank buatan Amerika. Mereka juga akan “membom” kalian dengan cara ini, setelah mereka selesai membom prasarana negara kalian. Saya tidak ingin hal ini terjadi pada kalian. Kalian akan merasa rendah sebagaimana yang kami rasakan. Kalian bisa menghindar dari bom semacam ini kalau kalian mendengar dengan ramah kepada mereka yang sudah menderita dan menjadi korban serius dari pengaruh jahat musuh. Karena segala sesuatu yang kalian lihat dari Hollywood hanyalah kumpulan kebohongan, penyimpangan realita, rokok dan bayangan semu. Mereka menghadirkan masalah seks sebagai “hiburan yang aman” karena tujuan mereka adalah menghancurkan susunan moral masyarakat menjadi apa yang mereka arahkan ke program beracun. Saya meminta kepada kalian agar tidak meminum racun mereka. Tidak ada penangkal baginya sekali Anda mengkonsumsinya. Kalian mungkin bisa pulih setengah-setengah, tapi tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. Lebih baik menghindar dari racun sepenuhnya dari pada mencoba untuk sembuh dari penyebab kerusakan ini.
Mereka akan berusaha menggoda kalian dengan rangsangan film dan video musik; dengan licik menggambarkan kami, wanita Amerika, dengan bahagia dan senang, bangga berpakaian layaknya pelacur dan konten tanpa kekeluargaan. Banyak dari kami tidak bahagia, percayalah. Jutaan dari kami menjalani pengobatan anti-depresi, tidak menyukai pekerjaan, dan menangis semalaman karena lelaki yang mengatakan cinta kepada kami, kemudian dengan serakah menggunakan kami lalu pergi. Mereka ingin menghancurkan keluarga kalian dan meyakinkan kalian untuk punya sedikit anak. Mereka melakukan ini dengan menghadirkan pernikahan sebagai sebuah bentuk perbudakan, (tugas) keibuan sebagai kutukan, menjadi sederhana dan murni sebagai model kuno. Mereka ingin merendahkan kalian dan menghilangkan agama kalian. Mereka seperti ular yang menggoda Hawa dengan apel. Don’t bite!
Harga Diri
Saya melihat kalian sebagai mutiara berharga, emas murni, atau “mutiara bernilai tinggi” yang dibicarakan Injil (Matius 13: 45). Semua wanita adalah mutiara bernilai tinggi, tapi beberapa orang memperdaya kita ke dalam keraguan akan nilai kemurnian ini. Yesus (Nabi Isa as.) mengatakan: “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.” (Matius 7: 6) Mutiara-mutiara kita tak ternilai harganya, tapi musuh meyakinkan kita bahwa hal itu bernilai rendah. Tapi percayalah; tidak ada pengganti yang dapat memandang ke dalam cermin dan melihat kesucian, kemurnian dan rasa harga diri yang ada pada kalian.
Mode atau fashion yang datang dari para penjahit Barat dirancang agar kalian yakin bahwa asset tak ternilai milik kalian adalah seksualitas. Tapi keindahan busana dan hijab kalian sesungguhnya lebih menarik dibandingkan mode Barat manapun, karena pakaian itu menyelubungi kalian dalam misteri dan menunjukkan harga diri serta kepercayaan. Seksualitas seorang wanita harus dijaga dari mata-mata yang tak layak, karena hal itu seharusnya menjadi hadiah bagi lelaki yang benar-benar mencintai dan menghormati untuk menikahi Anda…
Asset tak ternilai milik kalian adalah inner-beauty, kemurnian, dan segala hal yang membuat kalian apa adanya. Tapi saya melihat beberapa wanita Muslim mendorong batasan itu dan mencoba menjadi kebarat-baratan sebisa mungkin, meskipun tetap menggunakan kerudung (dengan memperlihatkan sebagian rambut mereka). Mengapa meniru wanita yang sudah menyesal, atau akan menyesal, karena kehilangan kebaikannya? Tidak ada pengganti atas kehilangan hal tersebut. Kalian adalah permata yang sempurna. Jangan biarkan mereka menipu kalian dengan menjadi berlian palsu. Karena segala hal yang kalian lihat di majalah mode dan televisi Barat adalah kebohongan. Itu adalah jebakan setan. It is fool’s gold.
Hati Seorang Wanita
Saya akan beri tahu kalian sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian ingin tahu: seks sebelum menikah tidaklah “sehebat” yang kalian kira. Kita memberikan tubuh kita kepada lelaki yang kita cintai, yakin bahwa itu adalah cara agar mereka mencintai dan menikahi kita. Sebagaimana yang kita lihat di televisi belakangan ini. Tapi tanpa jaminan pernikahan dan kepastian pengetahuan bahwa ia akan bersama dengan kita, ini bukanlah hal yang menyenangkan! Inilah ironinya. Ini adalah hal yang sia-sia. Hanya akan meninggalkan air mata pada kalian.
Berbicara sebagai seorang wanita kepada wanita lain; saya percaya bahwa kalian sudah mengerti. Karena hanya seorang wanita yang benar-benar mengerti apa yang ada di hati wanita lain. Kita benar-benar sama. Ras kita, keyakinan, atau kebangsaan kita bukanlah persoalan. Hati seorang wanita sama di mana pun mereka berada. We love. Itu hal terbaik yang kita lakukan. Kita memelihara keluarga kita dan memberikan kenyamanan dan kekuatan kepada lelaki yang kita cintai.
Tapi kami wanita Amerika telah dibodohi untuk percaya bahwa kita lebih bahagia dengan berkarier, rumah sendiri untuk hidup sendiri, dan kebebasan memberikan cinta kepada siapapun yang kami pilih. Itu bukanlah kebebasan, dan itu bukanlah cinta. Jangan menerima sesuatu yang penuh kekurangan. Itu tidaklah berharga. Kalian tidak akan menyukainya dan bahkan setelah itu kalian tidak akan menyukai diri kalian sendiri. Lalu dia akan pergi meninggalkan kalian.
Pengorbanan
Sin never pays. It always cheats you. Meskipun saya memperoleh kembali kehormatan, tetap saja tidak ada gantinya… Kami wanita di Barat telah didoktrin ke dalam pemikiran bahwa kalian, wanita Muslim, tertindas. Tapi sejatinya, kamilah yang sedang tertindas; diperbudak oleh mode yang merendahkan kami, terobsesi dengan berat badan, mengharap cinta dari pria yang tidak menginginkan kami bangkit. Jauh dalam diri, kami tahu bahwa kami telah ditipu. Kami dengan diam-diam mengagumi dan iri pada kalian, meski sebagian dari kami tidak akan mengakui hal ini.
Please, jangan remehkan kami atau berpikir bahwa kami menyukai hal-hal seperti ini. Ini semua bukan kesalahan kami. Banyak dari kami tidak memiliki ayah yang menjaga kami sewaktu kami muda karena keluarga kami telah berantakan. Kalian tahu siapa dibalik semua rencana ini. Don’t be fooled, my sisters. Jangan biarkan mereka merampas kalian. Stay innocent and pure. Kami wanita Kristiani butuh untuk melihat bagaimana hidup selayaknya seorang wanita. Kami butuh kalian untuk menyiapkan sebuah teladan bagi kami, karena kami telah kehilangan kesempatan. Jagalah kemurnian kalian. Remember: you can’t put the toothpaste back in the tube. Jadi, jagalah “pasta gigi” kalian dengan baik!
Saya harap kalian menerima pesan ini dalam semangat persahabatan, rasa hormat, dan kebanggaan. Dari saudari Kristiani kalian—with love.
Penerjemah (Bebas): ejajufri © 2009Catatan: Dipublikasi ulang tanpa izin penulis
Foto: Khalil Shah
Wanita Muslim, Wanita Kristiani, Sama-Sama Wanita
Wawancara dengan Joanna Francis (Penulis, Jurnalis USA) mengenai dunia Islam dan wanita Muslim. Seseorang yang menginspirasi wanita lintas dunia dan lintas agama…
Oleh: Mahvish Akhtar, Muslim Media News Service (MMNS)
Ceritakan pada saya sedikit tentang diri Anda… Latar belakang Anda?
Saya seorang wanita Katolik Amerika yang tumbuh sebagian besar waktunya bersama ibu tunggal saya beserta tiga kakak lelaki. Saya mengikuti sekolah Katolik tapi lulus dari sebuah universitas negeri.
Bagaimana Anda bisa begitu terlibat dengan masalah Muslim?
Saya menjadi tertarik tentang persoalan Muslim setelah 11 September 2001, seperti kebanyakan orang Amerika, karena saya ingin tahu mengapa mereka sangat membenci Amerika hingga ingin membunuh kami dengan cara mengerikan dan kejam. Apa yang saya temukan, di antara sekian banyak hal, bahwa umat Muslim punya keluhan yang masuk akal dalam melawan negara saya karena kebijakan berat sebelah kami terhadap “Israel” dalam melawan bangsa Palestina.
Saya tidak pernah mengerti persoalan sebenarnya tentang masalah “Israel”/Palestina, karena media kami dikontrol oleh Zionis. Saya sadar bahwa kami rakyat Amerika telah dimanipulasi untuk membenci Muslim sehingga kami harus melawan musuh “Israel” di Timur Tengah. Tapi, dalam penelitian saya tentang kejadian 9/11, saya menyimpulkan bahwa 9/11 adalah pekerjaan jahat (orang dalam), dilakukan oleh orang-orang yang loyal terhadap “Israel” di dalam pemerintahan kami; yang sangat mungkin dibantu oleh agen Mossad “Israel”. Warga Amerika sebenarnya juga korban dari Zionis sama seperti warga Palestina. Hanya saja warga Palestina tahu dengan jelas siapa musuh mereka, sedangkan kebanyakan warga Amerika telah dibodohi dengan percaya bahwa Muslim adalah musuh kami.
Bagaimana Anda merasa wanita dapat berkontribusi dalam membantu situasi di dunia?
Wanita bisa berkontribusi terhadap situasi di dunia ini dengan berbagai cara. Pertama dan cara yang paling nyata adalah dengan membesarkan anak-anak yang meyakini kebenaran dan keadilan bagi semua (orang), dan dengan menanamkan pada anak-anak kita rasa hormat terhadap hak asasi seluruh manusia di dunia ini. Selagi saya percaya bahwa peran terbesar wanita adalah keibuan, saya juga percaya bahwa wanita bisa aktif di dunia profesi jika itu yang mereka pilih. Saya percaya wanita punya hak untuk pendidikan dan karenanya tidak ada wanita yang boleh menerima kekerasan fisik atau psikologis. Tapi saya pikir banyak wanita memilih untuk berkarier di luar rumah karena alasan yang keliru, mungkin agar merasa lebih modern atau pintar, dan sayangnya, anak-anak mereka dilupakan. Ini memang keseimbangan yang sulit, tapi saya yakin bahwa membesarkan generasi pelanjut untuk menegakkan perdamaian dan keadilan merupakan kontribusi wanita yang paling mulia bagi dunia. Motherhood is a great blessing. Terlalu banyak wanita yang lupa akan hal ini.
Bagaimana Anda bisa tahu banyak tentang Islam dan wanita Muslim?
Seperti yang saya katakan di awal, saya memulai riset dunia Islam setelah 9/11 dan saya menemukan bahwa banyak dari kita telah didoktrin untuk percaya tentang Muslim yang keliru. Saya juga menyempatkan untuk bicara dengan Muslim Amerika tentang pandangan mereka terhadap politik dan opini mereka tentang mengenakan hijab, misalnya, dan saya kaget bahwa kebanyakan wanita Muslim yang saya ajak bicara sebenarnya menikmati mengenakan hijab dan merasakannya sebagai sebuah kehormatan dan tanda harga diri. Saya mulai mengagumi kesederhanaan dan rasa harga diri mereka. Saya sadar bahwa budaya manapun di mana wanitanya sopan dan tradisionil direncakan oleh Zionis agar menjadi liberal. Bukan untuk kebaikan wanita itu, sebagaimana yang mereka katakan. Tapi, untuk merusak mereka dan akhirnya menghancurkan kultur dan masyarakat mereka…
Apa Anda merasa bahwa wanita Muslim memainkan peran penting dalam masyarakat kita…?
Saya yakin di kebanyakan masyarakat, meskipun masyarakat yang dilabeli patriarkal, sesungguhnya wanitalah pemimpin keluarga. Mereka memiliki pengaruh terbesar terhadap anak-anak, dan walaupun lelaki mungkin secara formal sebagai kepala keluarga, wanita yang selalu tahu bagaimana mengarahkan segala hal dengan cara yang terbaik bagi seluruh keluarga. Sebagaimana ibu saya pernah mengatakan sewaktu saya kecil: wanita pintar akan membiarkan lelaki berpikir bahwa ia (he) adalah kepala keluarga! Saya yakin wanita Muslim juga sama. Mereka adalah hati dan jiwa bagi keluarganya.
Bagaimana Anda mendefinisikan modernisme vs. penindasan (oppression) berkenaan dengan wanita?
Modernisme dan oppression adalah dua hal yang bertentangan. Jika modernisme yang Anda maksud adalah apa yang ada di Barat, maka saya menolak modernisme. Feminisme yang dipraktikkan di Barat sejak 1960-an adalah hal yang paling merusak bagi wanita. Para feminis berpura-pura menginginkan kebebasan wanita dari peran mereka sebagai istri dan ibu lalu membiarkan mereka bebas untuk bekerja, mempunyai rumah sendiri dan bebas secara seksual. Tapi sebenarnya hal seperti itu tidak membawa kebahagian bagi wanita. Seorang wanita hanya benar-benar terpenuhi dalam perannya sebagai istri dan ibu. Dia juga bisa meraih karier yang sukses, tapi tanyalah beberapa wanita karier yang tidak memiliki anaknya sendiri, dan akan dikatakan kepada Anda bahwa ia akan menjual seluruh keberhasilan profesinya hanya untuk mendapatkan seorang anak. Penindasan sangat berlawanan, di mana wanita tidak punya hak. Keseimbangan yang sehat merupakan yang terbaik bagi wanita dan masyarakat secara umum.
Banyak orang saat ini melihat Barat, yakni Amerika Serikat, sebagai tempat modern dan bebas dan banyak umat Islam mendorong wanita Muslim untuk menyesuaikan cara seperti mereka… apa yang ingin Anda katakan pada orang-orang seperti itu?
Saya akan sangat menganjurkan wanita Muslim untuk melanjutkan mengenakan hijab (jilbab). Mereka bisa menjadi modern dalam pengertian mereka menghadiri universitas dan memiliki karier, tapi ada saat di mana mereka tergoda untuk menghilangkan kesopanannya, (setan) yang jahat akan mulai mengalahkan mereka. Pertamanya memang terlihat tidak terlalu salah. “Hanya” berpakaian sedikit lebih terbuka dan lebih mirip wanita di Barat. Kemudian mereka akan menggodamu terus-menerus dengan ide melepaskan moral seksual kalian, lalu datanglah aborsi dan ganti-ganti pasangan. Semua ini membawa kesengsaraan bagi wanita. Wanita merasa lebih aman dan bahagia ketika mereka berpakaian sederhana dan menjaga seksualitas mereka hanya untuk suami mereka.
Apa hal pertama yang ingin Anda ubah atau perbaiki tentang wanita Amerika?
Hal pertama yang ingin saya perbaiki tentang wanita Amerika sebenarnya adalah apa yang saya jelaskan di atas. Saya melihat foto tua wanita di masa nenek saya dan saya bisa melihat mereka mengenakan pakaian panjang, pakaian yang indah. Mereka tidak mengenakan kerudung, tapi jelas mereka tidak mengenakan rok pendek atau menunjukkan kaki mereka dalam berbagai cara. Lalu saya melihat gambar tahun 1960-an dan melihat wanita mulai mengenakan rok pendek dan lebih banyak pakaian terbuka dan saat itulah tingkat perceraian meningkat (sekarang 50% di AS), aborsi meningkat, dan menjadi mustahil bagi wanita untuk mendapatkan cinta lelaki tanpa seks. Nasihat saya untuk wantia Amerika adalah untuk berpakaian sederhana (sopan) dan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Jika seorang lelaki tidak mencintai, cukuplah menunggu, berarti dia tidak patut untuknya. Modesty, modesty, modesty!
Apa persamaan yang Anda temukan antara wanita Muslim dan wanita Kristiani?
Persamaan antara wanita Muslim dan wanita Kristiani adalah bahwa mereka semua wanita, karenanya kami punya emosi yang sama, dengan kekuatan yang dalam untuk mencintai, dan juga kekuatan yang dalam untuk disakiti. Inilah sebabnya dibutuhkan bagi wanita untuk melindungi diri mereka sendiri secara emosional dengan menjadi sederhana dan rendah hati. Hal ini memberikan pesan kepada para lelaki bahwa mereka bukanlah mainan seksual dan memperkuat dalam diri kami ide bahwa kami layak dihormati dan dihargai berdasarkan siapa kami dan bukan bagaimana kami dilihat. Kedua agama kita sangat tradisionil dalam hal moral seksual dan peran wanita dan pria, tapi sejak Barat merusaknya, sulit untuk menemukan wanita Kristiani yang menyadari bahwa menjadi tidak sopan (immodest) sebenarnya bukanlah Kristiani (un-Christian). Saya pikir kerudung sangatlah indah dan innocent dan saya mengagumi wanta Muslim yang mengenakannya dengan kebanggaan dan harga diri.
Apakah Anda mengira hal itu akan berubah suatu saat nanti bagi wanita? Akankah kita bisa benar-benar keluar dari tekanan pria sepenuhnya?
Seperti yang saya katakan sebelumnya, adalah hal penting untuk menemukan keseimbangan antara modernisme dan penindasan. Keduanya berlawanan, dan ironisnya, modernisme hanyalah bentuk lain dari penindasan terhadap wanita. Bukannya wanita ditindas oleh pria dengan tidak diizinkan keluar rumah, misalnya, modernisme justru menindas wanita dengan membuat kami sendirian, kekerasan seksual tanpa anak-anak. Kita bisa menemukan keseimbangan yang tepat, tapi hal itu membutuhkan wanita yang tepat sederhana dengan berjuang untuk hak-hak seperti pendidikan dan kebebasan dari kekerasan rumah tangga. Jangan pergi terlalu jauh dan mendengar feminis Barat, kebanyakan dari mereka bukanlah Kristiani. Mereka pembohong.
Siapa pengaruh terbesar dalam hidup Anda?
Bunda Teresa dari Calcutta adalah pengaruh terbesar bagi saya. Sebenarnya dia mengenakan kerudung sebagai seorang biarawati Katolik! Tapi (sesungguhnya) cinta besar dia terhadap kemanusiaan dan khususnya rakyat miskin yang sangat mempengaruhi saya. Saya sempat berencana untuk menjadi biarawati seperti dia tapi saya berpikir bahwa Tuhan memanggil saya untuk melakukannya. Mungkin Tuhan memanggil saya untuk menasihati wanita lain agar tidak melakukan kesalahan seperti yang dilakukan wanita Barat. Saya tahu dari pengalaman bahwa kebebasan seksual yang dijanjikan para pembohong itu lebih buruk dari bentuk perbudakan. Bunda Teresa akan setuju.
sumber:http://ejajufri.wordpress.com/2009/11/10/wanita-muslim-wanita-kristiani-sama-sama-wanita/
0 comments to "Surat ''TERLARANG'' untuk Wanita Muslim"