5 Bocah Berbakat TI Unjuk Kebolehan di ITB
Di hadapan ratusan mahasiswa dan siswa sekolah yang memadati Aula Timur ITB, 5 anak berbakat di bidang teknologi dan informasi (TI), yaitu Arrival Dwi Sentosa (13), Taufik Aditya Utama (18), Muhammad Yahya Harlan (12), Fahma Waluya Rosmansyah (12), serta Hania Pracika Rosmansyah (6), menunjukkan kebolehannya di acara peluncuran Kelas Juara SKACI (Sekolah Komputer Anak Cinta Indonesia) yang diadakan oleh STEI ITB pada 11 Februari 2011.
Kelima pelajar muda tersebut secara bergantian memperkenalkan tiga produk TI buatan mereka sendiri, yaitu program antivirus Artav, situs jejaring sosial SalingSapa.com, dan aplikasi untuk ponsel Nokia.
Taufik dan Arrival mengawali presentasi dari kelima anak tersebut dengan memaparkan sekaligus mendemonstrasikan program antivirus buatannya yang diberi nama Artav. Program antivirus yang namanya diambil dari nama kedua kakak-beradik ini tidak hanya mampu mendeteksi dan menghapus beragam virus, melainkan juga menawarkan fitur-fitur unik. Hingga saat ini, Artav bisa mengatasi 1.031 jenis virus dan ratusan ribu varian lainnya.
“Enam puluh persen database virus yang ada di Artav merupakan virus lokal,” kata Arrival.
Ia mengungkapkan, pembuatan program aplikasi berbasis visual basic ini sudah diunduh oleh lebih dari 250 orang dengan urutan asal negara terbanyak dari Indonesia, Malaysia, Jepang, Singapura, lalu Amerika Serikat. Pakar keamanan jaringan internet yang juga dikenal sebagai analis forensik digital, Ruby Alamsyah, mengaku salut atas hasil karya Taufik dan Arrival.
“Program ini bisa mengatasi virus-virus yang tidak bisa dideteksi antivirus lain,” kata Ruby, yang bertindak sebagai panelis di acara tersebut.
Untuk membuktikan kehandalan Artav, Ruby meminta Arrival dan Taufik membersihkan FlashDisk miliknya dari virus. Hasilnya, ditemukan virus lokal bernama “Yuyun”. Para hadirin spontan berdiri dan menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.
Setelah Arrival dan Taufik, giliran Yahya memperkenalkan situs jejaring sosial buatannya, SalingSapa.com. Sosial media mirip Facebook ini awalnya dibuat Yahya untuk kalangan keluarga.
“Tapi saya kurang puas. Akhirnya saya kembangkan jadi seperti sekarang,” jelas Yahya.
Siswa kelas 1 SMP Alam Bandung ini sengaja membuat tampilan SalingSapa.com mirip dengan Facebook agar orang mudah dan cepat akrab. Dibantu sang ayah, Yan Harlan, website ini dilengkapi dengan fitur-fitur Islami seperti Al Quran digital.
Namun, selama berada di atas panggung, Yahya terlihat lesu. Harlan menjelaskan, anaknya memiliki penyakit asma. “Semalam dia kena asma berat, jadi tidak tidur,” tutur Harlan.
Usai Yahya, selanjutnya Fahma dan adiknya, Haniya, mendemonstrasikan keahlian dalam membuat aplikasi untuk ponsel. Duo bersaudara ini sudah lebih dulu dikenal banyak orang esensi memenangi lomba software APICTA International 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, Oktober 2010.
Keduanya juga dikenal sebagai pengembang aplikasi Nokia OVI termuda dan sudah menghasilkan banyak aplikasi untuk ponsel pintar berbasis Symbian. Setelah Fahma menyampaikan presentasi seputar kegemarannya dalam membuat aplikasi, sang adik yang saat ini duduk di kelas satu SD itu, membuat sebuah program animasi ikan dalam waktu 10 menit.
“Kalau si Haniya bukan cuma adiknya, tapi juga murid Fahma yang sudah berhasil membuat aplikasi,” ujar Yusep Rosmansyah, ayah Fahma dan Haniya, dengan bangga.
Hatta Rajasa Beri Bantuan
Ketua Ikatan Alumni ITB, Hatta Rajasa memberikan bantuan kepada 5 bocah jagoan TI. Usai memberikan kuliah umum di Aula Barat ITB, Hatta pun menyaksikan kehebatan kelima bocah tersebut yang sebelumnya bersiap-siap di ruang VIP Aula Barat. Di depan Hatta, masing-masing mendemonstrasikan karyanya.
Dihadapan dengan lima bocah berprestasi ini, Hatta pun spontan menanyakan apa yang mau diminta dari dirinya. Berbinar mata kelima bocah ini. Terlebih Arrival dan Taufik. Sambil malu-malu, Arrival pun mengungkapkan keinginannya.
“Saya ingin buku. Sama saat ini kan kita baru dapat 1 laptop dari XL. Sedangkan kakak saya butuh buat membantu saya mendesain. Jadi kalau boleh, saya mau laptop satu lagi buat kakak saya,” katanya.
Hatta pun menanyakan kepada Taufik, sang kakak. “Kamu mau apa lagi,” tanyanya.
“Saya ingin kuliah pak. Saya dari kecil ingin masuk ITB. Kalau ada saya mau beasiswa pak,” kata Taufik.
Hatta yang sebelumnya menjanjikan akan memberikan beasiswa pun langsung menyanggupi. “Saya tahu dari rektor kamu sudah mendaftar kan? Kalau sudah diterima, hubungi saya. Saya akan berikan beasiswa,” tegasnya.
Setali tiga uang, Fahma dan Hania pun melontarkan keinginannya di hadapan menteri. “Saya butuh laptop,” kata Fahma. “Saya juga,” sambung adiknya.
Permintaan yang berbeda disampaikan oleh Yahya. Bukan meminta fasilitas beasiswa atau perangkat, dirinya malah meminta ke Hatta Rajasa untuk disediakan server guna menunjang situs buatannya.
“Sekarang trafiknya sudah 1,6 juta. Sudah tidak kuat. Lagian ini kan situs yang dinamis, jadi saya butuh 3 server untuk ini,” ucapnya.
Mendengarkan kebutuhan-kebutuhan kelima bocah ini, Hatta pun langsung menyanggupinya. Bahkan dirinya berpesan agar mereka terus mengembangkan kreativitasnya. Disamping itu juga mereka harus perhatikan pendidikan formalnya.
“Mulai sekarang kalian harus bertekad akan memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa ini. Terus kembangkan kreativitas dan sekolah juga harus sampai selesai. Serta jangan lupa untuk berbakti kepada kedua orang tua kalian,” pesan Hatta.
lihat video Hatta beri beasiswa bagi 5 Siswa Berprestasi di TVone
Sumber: Kompas.com, DetikInet
0 comments to "5 Bocah Berbakat asli Indonesia"