Menteri Perminyakan Venezuela mengatakan, jika krisis Mesir berujung pada penutupan terusan Suez, harga minyak mentah dunia bisa melambung sampai 200 USD perbarel. Kantor berita Fars yang mengutip dari Reauter melaporkan, Menteri Perminyakan dan Enegeri Venezuela Rafael Ramirez mengatakan, sampai saat ini belum ada tanda-tanda penutupan terusan Suez. Tapi kemungkinan itu tetap ada.
Ramirez menambahkan, jika kanal Suez ditutup para menteri perminyakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menggelar sidang darurat. Untuk saat ini meski kondisi di Mesir sudah mencapai tahap krisis, belum ada kekhawatiran yang mendesak untuk menggelar sidang darurat.
Menurutnya, harga minyak untuk saat ini cukup memuaskan dan Venezuela akan tetap komitmen dengan janjinya terkait jatah produksi yang sudah ditentukan OPEC. (IRIB/AHF/6/2/2011)Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, memperingatkan bahwa Timur Tengah sedang meluncur menuju instabilitas dahsyat.
Berbicara pada pertemuan puncak keamanan internasional di Munich, Jerman, Clinton mengakui bahwa masalah-masalah ekonomi dan ketidakpuasan terhadap rezim-rezim otokrat mengancam stabilitas global.
"Timur Tengah sedang menghadapi badai kerusuhan besar," katanya mengacu pada situasi terkini di Mesir dan Tunisia.
Menyinggung demonstrasi di Mesir, Tunisia dan Yaman, pejabat AS ini mengatakan bahwa tingginya tingkat pengangguran, menipisnya sumber minyak dan cadangan air, serta mendidihnya ketidakpuasan terhadap rezim-rezim otokratis dapat mengancam stabilitas global.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa masa transisi menuju demokrasi dapat menjadi kacau, namun pada akhirnya "orang-orang yang bebas dapat mengatur diri lebih baik."
Clinton mendesak Eropa untuk kembali mendukung Amerika Serikat dalam memperluas reformasi seraya mengatakan bahwa langkah-langkah tambahan yang tidak menawarkan kebebasan penuh, hanya akan mengembangkan ketidakpuasan.
Dia juga mengharapkan dukungan internasional terhadap reformasi yang diusulkan oleh para pemimpin Mesir yang tengah didemo rakyat sehingga kelompok-kelompok ekstrim tidak membajak transisi politik di negara itu. (IRIB/MZ/6/2/2011)
Sumber-sumber terpercaya di Mesir, Ahad (6/2) menginformasikan bahwa dokumen-dokumen penting keamanan dan intelijen Mesir diamankan ke Kedutaan Besar AS atas perintah langsung Wakil Presiden Omar Suleiman.
Instruksi itu dikeluarkan Sabtu malam setelah media-media Barat menurunkan berita tentang rencana Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk lari ke Jerman. Omar Suleiman sebelumnya menjabat sebagai kepala Dinas Intelijen Mesir.
Para pejabat Pentagon telah memerintahkan Suleiman untuk mengamankan dokumen-dokumen rahasia tersebut ke kedutaan AS di Kairo. Washington
mengkhwatirkan meningkatnya kekacauan di Mesir dan kemungkinan dokumen-dokumen instruksi AS dan rezim Zionis Israel kepada Mubarak jatuh ke tangan warga.
Dalam beberapa hari ini, atmosfir politik Mesir diwarnai perbincangan tentang intervensi langsung AS dalam hubungan Mesir dan Israel, kerjasama terselubung pemerintah Otorita Ramallah, kesepakatan Camp David, peran rezim Mubarak dalam membantai warga Gaza dan pengkhianatannya terhadap rakyat Palestina serta konspirasi atas bangsa-bangsa Arab.
Beberapa pegawai pemerintah Mesir kepada wartawan IRNA, mengatakan, "Warga mendengar bahwa kedutaan AS dan Israel beberapa hari lalu juga telah memusnahkan dokumen dan kawat diplomatik penting miliknya."
Pemerintah AS secara resmi mengkhawatirkan lengsernya rezim Mubarak, sebagai sebuah sekutu strategisnya di kawasan.
Sejumlah pengamat politik meyakini bahwa pejabat Pentagon sangat mengkawatirkan terbongkarnya 30 tahun kejahatan dan penjajahan AS terhadap bangsa Mesir. (IRIB/RM/6/2/2011)
0 comments to "Dahsyat…Minyak Bisa Tembus 200 USD Perbarel?"