Home , , , , , � Pita Biru ditangkap.....pita hijau menyusul....!!!!! Syarat Pemimpin hingga Sunni dan Syiah mau diadu domba lagi??? Apakah Wahabi bermain???!!!

Pita Biru ditangkap.....pita hijau menyusul....!!!!! Syarat Pemimpin hingga Sunni dan Syiah mau diadu domba lagi??? Apakah Wahabi bermain???!!!


Polisi Tangkap Pria Berjaket Hitam


Sosok pria berjaket hitam dan mengenakan peci pada rekaman video insiden Cikeusik akhirnya ditangkap polisi. Pria itu ditangkap tim resmob Bareskrim Mabes Polri. “Tersangka terakhir adalah D alias I,” ujar Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar melalui pesan singkat kepada detikcom, Jumat (18/2/2011).


D merupakan sosok pria yang terekam kamera Arif saat insiden terjadi. D tampak membawa golok dan bajunya mengenakan pita biru. Bersama rekannya 2 orang, D memperagakan jurus silat saat menghadapi anggota Ahmadiyah. “Tertangkap di Ulujami, yang bersangkutan merupakan orang yang berjaket hitam di video rekaman pada peristiwa tersebut,” jelas Boy.

Dengan ditangkapnya D, maka jumlah tersangka untuk kasus penyerangan Ahmadiyah di Cikeusik bertambah menjadi 8 orang. Sebelumnya, Boy menyatakan bahwa sudah ada 7 tersangka yang ditahan terkait kasus penyerangan anggota Ahmadiyah. Mereka yakni U, E, M, S, Y, U, dan M. detikNews


mainsource:http://kabarnet.wordpress.com/2011/02/18/polisi-tangkap-pria-berjaket-hitam/

Nasehat Habib Rizieq untuk Pemerintah


“Kalau SBY dan kelompok liberal berani mati untuk membela Ahmadiyah, kita juga lebih siap mati membela agama Allah. Kita tidak akan pernah mundur, tidak akan pernah takut”



Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab MA, meminta kepada pemerintah SBY dan kelompok liberal di Indonesia untuk tidak melakukan makar terhadap umat Islam dengan membiarkan dan membela kelompok penoda Islam seperti Ahmadiyah dan membubarkan ormas Islam. Karena menurut habib yang dikenal sebagai orator ulung ini, siapapun yang coba-coba membiarkan Nabinya dihina, agamanya dinodai, kemudian justru berniat memberangus ormas Islam yang berupaya menjaga akidahnya dari ajaran sesat Ahmadiyah, maka mereka semua akan berakhir dengan kehinaan di dunia maupun akhirat.

Kepada Presiden SBY, para pembantunya, dan kelompok liberal yang selama ini kerap melakukan pelecehan-pelecehan dan fitnah terhadap Islam dan membela aliran sesat, Habib Rizieq yang merupakan alumnus King Saud University, Saudi Arabia, ini menyitir firman Allah dalam Surah Al-Buruj ayat 10, yang menegaskan kepada siapapun untuk tidak coba-coba membuat makar terhadap umat Islam.

Allahu Subhanahu wa Ta’ala berfirman [Maksud Ayat]:

“Sesungguhnya orang yang mendatangkan fitnah (cobaan) terhadap orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat kepada Allah, maka bagi mereka azab neraka jahannam dan bagi mereka azab neraka yang panas membakar.” (Al-Buruj:10)

Di hadapan ratusan umat Islam yang datang memenuhi lapangan di samping kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, Rabu (16/2), Habib Rizieq meminta seluruh elemen yang ada di Indonesia, baik presiden atau pejabat negara, sipil atau militer, kelompok liberal dan orang-orang yang selama ini memasarkan aliran-aliran sesat di Indonesia untuk menghentikan permusuhan dan makar terhadap umat Islam. Habib Rizieq mengatakan, mereka bisa saja merasa menang di dunia ini, tapi Allah, Rabb Yang Maha Menggenggam Kekuatan tak akan pernah luput untuk mengazab mereka kelak. “Saya ingatkan mereka untuk tidak coba-coba membuat fitnah kepada umat Islam dan segera bertaubat dan kepada Allah,” katanya.

Kepada aparat kepolisian yang hadir dalam acara tersebut, yang selama ini dijadikan alat oleh pemerintah SBY untuk memusuhi dan memberangus Islam, Habib Rizieq menegaskan, “Saat ini, di tempat ini, banyak aparat kepolisian, intel-intel dan sebagainya yang hadir. Saya mengingatkan kepada Anda, jangan coba-coba memata-matai umat Islam. Jangan coba-coba membuat permusuhan terhadap umat Islam. Demi Allah! Anda mungkin bisa bebas dari hukuman dunia, tapi Anda tidak akan bebas, tidak akan luput dari azab neraka yang panas membakar!” tegasnya disambut pekik takbir umat Islam.

Habib Rizieq juga membuat garis batas yang tegas antara mereka yang membela Ahmadiyah dan mereka yang selama ini gencar menyuarakan pembubaran Ahmadiyah. Mereka yang membela Ahmadiyah, yang membiarkan penodaan terhadap Islam merebak dimana-mana, adalah orang-orang yang berjuang di jalan Thagut. Sedangkan umat Islam yang selama ini berusaha menjaga kemurnian akidahnya adalah mereka yang berjuang di jalan Allah. Beliau menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, [Maksud ayat]:

“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” (An-Nisaa’:76)

“Ada perbedaan tegas antara kita dan mereka. Mereka berjuang di jalan thagut, membela dan menjadi penolong bagi iblis, sedangkan kita umat Islam berjuang di jalan Allah. Dan Allah memberikan kabar gembira kepada kita, bahwasanya tipu daya setan itu lemah. Mereka lemah, rapuh, mudah dihancurkan!” terang Habib Rizieq. “Kalau SBY dan kelompok liberal berani mati untuk membela Ahmadiyah, kita juga lebih siap mati membela agama Allah. Kita tidak akan pernah mundur, tidak akan pernah takut,” tambahnya.

Silakan SBY Pilih, Mau Hina atau Mulia

Secara tulus Habib Rizieq mengatakan, jika SBY berani membubarkan Ahmadiyah, maka dia akan mendapat tempat terhormat di sisi Allah dan di sisi umat Islam. Jika presiden dari Partai Demokrat ini berani mengeluarkan Keppres Pembubaran Ahmadiyah, maka umat Islam akan setia berada di belakang SBY.

“Bola ada di tangan SBY,” kata Habib Rizieq. Ia menambahkan, FPI tak pernah mempunyai sentimen pribadi kepada SBY, apalagi berusaha merebut kekuasaan. “FPI tidak ada urusan dengan kekuasaan, selama kekuasaan itu berpihak pada umat Islam,” tegasnya.

Habib kemudian menjelaskan, bahwa siapapun yang membiarkan penghinaan terhadap Islam, membiarkan Rasulullah ternodai, apalagi dia seorang pemimpin Muslim, maka Allah akan memberikan kehinaan kepadanya di dunia. Allah akan menjadikan dirinya dihina dengan hinaan yang terus menerus. “Kalau dia membiarkan penghinaan terhadap Islam ini terjadi, demi Allah! Allah akan menghinakannya di dunia!”

Habib mengingatkan, berbagai pelecehan dan penghinaan yang menimpa SBY secara beruntun harusnya membuat presiden berbadan bongsor itu sadar dan melakukan introspeksi. Kalau sebagai pemimpin SBY tidak berani menstop segala bentuk penghinaan terhadap Islam, maka satu persatu, Allah akan menimpakan kehinaan kepadanya. “SBY disamakan dengan kebo, dikasih uang recehan sama rakyat, dan dikatakan sebagai presiden pembohong oleh tokoh-tokoh agama. Ini adalah penghinaan yang dia terima. Baru kali ini ada presiden yang dilecehkan seperti itu. Kalau dia nggak mau taubat, kehinaan-kehinaan lain akan menimpanya di dunia!” [slm/kn]

Voa-Islam.Com


23 Tanggapan to “Nasehat Habib Rizieq untuk Pemerintah”

  1. thahir berkata

    Habib gila justru yg makar dan bejat memberontak dr NKRI itu adalah kelompok fpi!! agendamu dah jelas subversif memutar balikkan fakta dan menghina islam dgn cara kampungan – bubar aza fpi dan kluar dr Indonesia balik sono ke Arab – apa memang kelompok mu saja yg Islam??? mayoritas muslim Indonesia muak dgn aksi kampungan fpi dan malu agama islam di dompleng teroris kampungan

  2. Suara Timur berkata

    Perlu anda ketahui hai manusia bebal,
    Musuh Tuhan dan juga musuh Islam telah membuat skenario untuk membunuh,memenjarakan tokoh-tokoh Islam dengan pola sebagaimana yang dilakukan Zionis Amerika terhadap Orang2PKI diIndonesia yang dituduh akan mendirikan negara Komunis.

    Wahai bangsa yang bebal jangan lupakan sejarah masa lalu jangan hanya karena anda sudah bisa makan dengan menjual harga diri bangsa sehingga anda sudah tidak mampu lagi membedakan yang HAK dan BATHIL.

    Kini pola gaya lama diulang-ulang hanya sekedar untuk memenuhi agendanya membantai umat Islam di Indonesia dengan mengindikasikan perang melawan Teroris. yang dibantu dengan antek-antek bayaran yang mengatas namakan Islam Liberal.

    Dengan terjadinya kasus Cikiusik/pandeglang sudah merupakan bukti bahwa gerakan non Muslim yang ada dibawah kordinasi Ahmadiyah telah melakukan pembantaian terhadap kelompok Ahmadiyah, yang kemudian dialamatkan kepada kelompok Muslim sebagai pelakunya,(FPI).

    Cara2 demikian adalah Pola gaya lama, dan Polri sendiri pun tidak akan mampu melakukan penangkapan kecuali hanya mencari kambing hitam yang jauh2 sebelumnya sudah diagendakan.

  3. Nurviana berkata

    Fenomina diakhir Zaman Kelompok Islam baik secara organisasi ataupun individu telah menghadapi tantangan dari kelompok Dajjal.

    Merupakan batu ujian bagi pengikut ajaran Muhamad saw untuk menghadapi antek-antek Dajjal dan merupakan batu ujian keimanan diri kita yang menamakan orang beriman supaya tidak sampai mati dalam kondisi kekafiran.

    Apabila Umat Islam sudah lari untuk menghadapi musuh-musuh Allah dan Islam, maka bisa dipastikan bahwa kematian akan mengantarkan diri kita kepada penjara Allah,
    “berperanglah kalian di jalan Allah sesungguhnya berperang menegakan kebenaran jauh lebih baik jika kamu mengetahui”

    Kematian bukan hanya karena perang semata tetapi bisa dengan peristiwa2 yang lain hanya saja yang perlu diperhatikan “Sesungguhnya kamu tidak bisa lari dari ancaman Tuhan,

    Sekalipun kelompok Islam Liberal,AKKBB,Pluralisme merasa dirinya hebat menjadi antek Israel, tetapi anda tidak bisa hebat dihadapan Allah.

    Ingat sejarah membuktikan tentang dibalik kejahatan yang dilakukan Abdul Rahman Wahid terhadap Islam, maka Allah tidak segan-segan membutakan kedua matanya.

    Sekali lagi Islam dalam kehadiranya tidak untuk mencari Musuh,tetapi Islam tidak mengenal lari bila agama Allah dilecehkan,!!!!!!!!!!!!!!!!

  4. BIMA HARUS berkata

    “JANGANLAH KALIAN MATI KECUALI DALAM KEADAAN ISLAM”

    PERANG MENGHADAPI MUSUH-MUSUH ISLAM DAN SELURUH ANTEK-ANTEKNYA JAUH LEBIH MULIA DARI PADA SEMUA IBADAH YANG KALIAN LAKUKAN DISEPANJANG HIDUPMU,

    DAN PERANG ADALAH SUATU HAL YANG MENYAKITKAN DAN PALING DIBENCI OLEH SEMUA PERADABAN MANUSIA KHUSUSNYA ORANG BERIMAN,

    “Bisa jadi apa yang kalian benci sesungguhnya bisa membawakan kebaikan dalam dirimu,(Rahmat Allah) dan adapun yang kalian anggap suatu kebaikan bisa jadi akan membawa keburukan dalam dirimu (Laqnat Allah)”

  5. Gerakan Jihad berkata

    Waspadai kejahatan Zionis yang dibantu antek-anteknya yang akan melaksanakan sebuah agendanya untuk melakukan Nazifikasi terhadap Umat Islam di Indonesia,

  6. jUBAH pUTIH berkata

    ALLAHU AKBAR…..ALLAHU AKBAR…..ALLAHU AKBAR…..!!!!!!
    MAJU TERUSSS HABIB DAN FPI….
    UMAT ISLAM MEMBUTUHKANMU SEMUA….

    UNTUK KALIAN WAHAI PARA PENCUNDANG !!!!
    YG TIDAK ADA RASA CEMBURU JIKA AGAMANYA DIHINA….
    TUNGGU BALASAN DARI TUHAN YANG MAHA MENGHINAKAN….

  7. “SEBURUK-BURUK KEHIDUPAN DIAKHIR PENGHUJUNG ZAMAN”

    Yang perlu anda untuk “Mengetahui”
    Zionis sudah lama mencengkeram negeri ini semenjak Presiden Soekarno dikudeta oleh Soeharto yang dibantu oleh CIA dan MOSSAD.

    Sekarang saatnya bangsa Indonesia untuk menerima kenyataan sebagai mimpi buruk dalam menyongsong Apokaliptik yang merupakan agenda besar dibalik sebuah Konspirasi “JAHAT” yang dilakukan Musuh-musuh Islam dan seluruh anteknya,

    Rencana jahat Zionisme tidak akan melakukan kejahatannya kecuali dengan menggunakan bangsa kita sendiri untuk membantai bangsa sendiri!! (Peritiwa G30S/PKI 4,6 juta jiwa Rakyat Indonesia mati terbantai)

  8. Pengamat Zionis berkata

    Jangan untuk tidak “Mengetahui” rencana jahat Zionisme.
    Zionis sudah lama mencengkeram negeri ini semenjak Presiden Soekarno dikudeta oleh Soeharto yang dibantu oleh CIA dan MOSSAD.

    Sekarang saatnya bangsa Indonesia untuk menerima kenyataan sebagai mimpi buruk dalam menyongsong Apokaliptik yang merupakan agenda besar dibalik sebuah Konspirasi “JAHAT” yang dilakukan Musuh-musuh Islam dan seluruh anteknya,

    Rencana jahat Zionisme tidak akan melakukan kejahatannya kecuali dengan menggunakan bangsa kita sendiri untuk membantai bangsa sendiri!! (Peritiwa G30S/PKI 4,6 juta jiwa Rakyat Indonesia mati terbantai)

  9. Rendra Revolusi berkata

    Zionis sudah lama mencengkeram negeri ini semenjak Presiden Soekarno dikudeta oleh Soeharto yang dibantu oleh CIA dan MOSSAD.

    Sekarang saatnya bangsa Indonesia untuk menerima kenyataan sebagai mimpi buruk dalam menyongsong Apokaliptik yang merupakan agenda besar dibalik sebuah Konspirasi “JAHAT” yang dilakukan Musuh-musuh Islam dan seluruh anteknya,

    Rencana jahat Zionisme tidak akan melakukan kejahatannya kecuali dengan menggunakan bangsa kita sendiri untuk membantai bangsa sendiri!! (Peritiwa G30S/PKI 4,6 juta jiwa Rakyat Indonesia mati terbantai)

  10. Bocah Rembang berkata

    Waspadai bahaya Zionisme yang mengandalkan Media sebagai Provokator

  11. INTEL●▲●MUSLIM berkata

    Awas.

    Kaum SEPILIS (Sekularisme-Plurarisme-Liberalisme) agen2 yahudi bergentayangan di kampus2 dan ormas2 dan blog2 internet menyusup kesana kemari dan menyamar untuk menyesatkan umat islam. Mereka mengaku muslim. Pake sarung dan kopiah, juga mengucapkan asalamualaikum. Ini lebih berbahaya ketimbang yang suka bagi2 sembako dan indomie!

    Kalau manulis di blog internet mereka berlagak sebagai islam moderat yang penuh toleran. Jualan mereka adalah kebebasan beragama dan berkeyakinan. Anjuran mereka adalah agar umat islam mengandalkan dialog, dialog, dan dialog terus sampai mati.

    Di blog inipun mereka beredar di forum2 bagaikan virus. Perhatikan tulisan2 mereka yang memojokkan islam dan ormas islam. Anda pasti bisa dengan mudah mengenali.

    Waspadalah wahai Umat Islam.

    dari: INTEL●▲●MUSLIM

  12. Mochamad Iqbal berkata

    Bangsa Indonesia adalah bangsa yang Besar!

    Para intelektualnya banyak yang mengasai bahasa Asing, diantaranya Bhs Inggris,Jepang,Mandarin,Arab,Germany dan Belanda.

    Tetapi anehnya sangat amat Goblog dalam bahasa Indonesia dalam memberikan difinisi diMedia TV.

    Terbukti sampai sekarang mereka belum bisa memahami maksud dari arti yang sebenarnya salah satunya”KEBEBASAN DALAM BERAGAMA”

    Saya akhirnya bisa menjadi curiga jangan-jangan memang dikondisikan sedemikian rupa untuk dijadikan sarana pemicu Konflik “SARA”

    Kalau memang dugaan saya benar maka “Haram hukumnya untuk seluruh bangsa Indonesia berbicara atau membahas tentang kerusuhan yang terjadi dinegei kita.

  13. Mochamad Iqbal berkata

    Berbanggalah kita sebagai bangsa yang Besar!

    Para intelektualnya banyak yang mengasai bahasa Asing, diantaranya Bhs Inggris,Jepang,Mandarin,Arab,Germany dan Belanda.

    Tetapi anehnya sangat amat Goblog dalam bahasa Indonesia dalam memberikan difinisi diMedia TV.

    Terbukti sampai sekarang mereka belum bisa memahami maksud dari arti yang sebenarnya salah satunya”KEBEBASAN DALAM BERAGAMA”

    Saya akhirnya bisa menjadi curiga jangan-jangan memang dikondisikan sedemikian rupa untuk dijadikan sarana pemicu Konflik “SARA”

    Kalau memang dugaan saya benar maka “Haram hukumnya untuk seluruh bangsa Indonesia berbicara atau membahas tentang kerusuhan yang terjadi dinegei kita.

  14. Pramudya berkata

    “Miskinnya bangsa kita tentang bahasa Indonesia”

    Para intelektualnya banyak yang mengasai bahasa Asing, diantaranya Bhs Inggris,Jepang,Mandarin,Arab,Germany dan Belanda.

    Tetapi anehnya sangat amat Goblog dalam bahasa Indonesia dalam memberikan difinisi diMedia TV.

    Terbukti sampai sekarang mereka belum bisa memahami maksud dari arti yang sebenarnya salah satunya”KEBEBASAN DALAM BERAGAMA”

    Saya akhirnya bisa menjadi curiga jangan-jangan memang dikondisikan sedemikian rupa untuk dijadikan sarana pemicu Konflik “SARA”

    Kalau memang dugaan saya benar maka “Haram hukumnya untuk seluruh bangsa Indonesia berbicara atau membahas tentang kerusuhan yang terjadi dinegei kita.

  15. ISRAEL MOSLEM berkata

    HABIB elo jgn banyak cakap.. Ente tu org arab,, org yg belakangan masuk islam.. lo tu arab jahiliyah… Untung saja Nabi Muhamad Saw turun ke daerahmu.. klo tdk lo tu bkn Islam..
    Sadarlh lah kau habib..
    Ilmu Kalian tu hanya rimah2 bekas makanan kami..

  16. ISRAEL MOSLEM berkata

    Satu Lagi Habib…Ini Bkn negara Sariah Islam ..Seperti negara Arab Kau itu…INI NEGARA DEMOKRASI ..Memberikan kebebasan dalam Beragama.. Buat Pak Kapolda Dan Presiden RI.. Jg kedaulatan NKRI ini.. Bila ada yg membangkang TEMBAK MATI SAJA SEPERTI ZAMAN PAK HARTO..

  17. mirza ghulam ahmad = Allah berkata

    aku coba jawab komen dari israel moslem

    ISRAEL MOSLEM berkata
    17/02/2011 pada 11:36

    HABIB elo jgn banyak cakap.. Ente tu org arab,, org yg belakangan masuk islam.. lo tu arab jahiliyah… Untung saja Nabi Muhamad Saw turun ke daerahmu.. klo tdk lo tu bkn Islam..
    Sadarlh lah kau habib..
    Ilmu Kalian tu hanya rimah2 bekas makanan kami..

    jujurlah kau adalah kafir. jangan bawa embel-embel Islam

    lebih baik kau yang jangan banyak cakap orang dungu.
    habib itu adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. beliau juga dapat menjabarkan garis keturunannya hingga sampai kepada Nabi Muhammad SAW

    ilmumu tak ada seujung kuku jari kaki kelingkingnya habib Riziq, BUKAN TIDAK MUNGKIN kenistaanmu dihadapan Allah sudah layaknya iblis

  18. mirza ghulam ahmad = Allah berkata

    satu lagi orang dungu

    negara ini memberikan kebebasan dalam beragama, TAPI BUKAN MEMBERIKAN KEBEBASAN MENGACAK-ACAK AGAMA

    sadarlah kau orang dungu

  19. Jangkrik berkata

    @Mirza Ghulam Ahmad = Allah

    Setuju!!

    si israel itu orang kafir yg lagi stress. Kl dia masih muda nanti wkt tuanya pasti gila dan masuk rumah sakit jiwa.

  20. Narendra berkata

    Buka matamu dan pasang telingamu wahai para pemimpin,
    Saya yakin 100% bahwa dibalik peristiwa Cikeusik dan Temanggung ada Sekenario Besar yang tujuan utamanya adalah untuk membubarkan organisasi Islam yang konsisten menyampaikan kebenaran dan memerangi kemaksiatan di negeri ini, serta menangkapi para tokoh agama islam.

    Karena bila sudah tidak ada lagi organisasi Islam yang berani menyampaikan kebenaran dan memerangi kemaksiatan maka akan leluasalah para penyembah hawa nafsu dan penyembah iblis dalam melampiaskan kebejatannya, itulah para syetan-syetan berwajah manusia.

    Sekenario tersebut sebenarnya sangat kasar dan arogan, namun anehnya para petinggi negeri ini seakan buta dan tuli sehingga tidak bisa melihat dan mendengar adanya sekenario dalam peristiwa tersebut dan begitu yakin bahwa organisasi tertentulah yang menyadi provokator, dalang sekaligus pelaku terjadinya peristiwa tersebut.

    Yang paling mencolok, provokator yang menyulut terjadinya peristiwa tersebut justru dilindungi bahkan dianggap sebagai pahlawan, hingga saat ini saya belum mendengar mereka dijadikan tersangka.

    Kalau kita mau menggunakan sedikit otak, jelas merupakan fakta yang nyata bahwa bentrokan terjadi karena adanya provokator dari pihak Ahmadiyah yang datang dari luar daerah dengan membawa berbagai senjata tajam dan senjata lainnya yang telah dipersiapkan sebelumnya bahkan dengan terang-terangan menantang warga dan mengabaikan himbauan aparat..

    Para provokator tersebut bahkan dengan terang-terangan mengatakan kepada aparat :

    “Biar Saja Kita Bentrok, Biar Seru.. Kan Asyik Pak.. Masa Kita Diginiin Diam Saja Pak.. Biar Banjir Darah di Sini”

    Bahkan dengan arogannya mereka mengatakan :

    “Kalau Polri dan TNI tidak bisa mengamankan, kami akan tetap bertahan di tempat ini untuk mempertahankan aqidah kami dan asset Ahmadiyah. Sampai titik darah penghabisan.”

    Saya juga yakin se-yakin-yakinnya bahwa sekenario tersebut sudah dipersiapan dengan sangat rapi sebelumnya, diantaranya :

    Pertama didatangkannya orang asing ( Jakarta dan Bogor ) yang menjadi provokator dengan membawa berbagai senjata yang menantang warga, agar warga terpancing amarahnya.

    Kedua adanya penyebaran SMS, saya tidak yakin bahwa ide penyebaran SMS berasal dari para kiyai yang ditangkapi, saya justru yakin kalau merekalah sebenarnya sasaran utama dalam sekenario tersebut yang tujuan utamanya dijadikan tersangka

    Saya tidak bisa bayangkan, seandainya FPI datang ke suatu daerah dengan membawa berbagai senjata tajam dan senjata lainnya, lantas menantang warga setempat, apa jadinya.

    Saya yakin se-yakin-yakinnya jika hal itu terjadi maka Habib Rizieg akan ditangkap Densus 88 dan dituduh sebagai teroris dengan ancaman hukuman mati

    Wahai para ulama dan pemimpin agama sadarlah bahwa umat ini sedang dibentur-benturkan satu sama lain, buka matamu, dan pasang telingamu, bela umatmu, jangan sebaliknya engkau malah berpelukan mesra dengan musuh-musuh Allah bahkan engkau begitu tega ikut menghujat para penegak kebenaran dinegeri ini.
    Ingatlah engkau pasti akan mati, dan jika mati engkau akan dimintai pertanggungan jawaban atas kepemimpinanmu dan neraka jahanam akan setia menunggu bagi para pemimpin yang fasik dan munafik.
    Ingatlah, ingatlah, ingatlah !!!!!!!!

  21. herryfree second berkata

    narendra@
    ulama yang dimaksud yang mana? amien rais? ulil abshar? atau siapa?

    amien rais & ulil abshor berpaham liberal

  22. herryfree second berkata

    satu lagi, mereka juga bukan ulama, ulama selain ilmunya tinggi, tapi ketaqwaannya juga luar biasa

  23. Saleh ihsan berkata

    Aku harap kejadian di Ambon jangan terulang lagi, Pejabat diam2 sebagai dalang untuk menghancurkan Umat Islam , dengan bersembunyi di belakang Orang2 kafir .. Ingatlah bahwa dunia takut pada negara ini akan Musmin yg ada, bukan pada baret2nya .. ingatlah itu…! trima kasih

mainsource:http://kabarnet.wordpress.com/2011/02/16/nasehat-habib-rizieq-untuk-pemerintah/

Syarat-Syarat Rahbari (Kepemimpinan) Dalam Pandangan Imam Khomeini ra


Dua Syarat Dasar

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk memimpin secara langsung bersumber dari model alami pemerintahan Islam. Setelah syarat-syarat umum, seperti berakal dan pengelola, ada dua syarat dasar antara lain:

1. Ahli hukum
2. Keadilan

Meski sepeninggal Rasulullah saw terjadi perselisihan dalam masalah siapakah yang berhak memegang kekhalifahan, namun di antara kaum muslimin tidak terjadi perselisihan bahwa yang berhak memegang tampuk kekhalifahan harus orang yang utama. Ada dua poin yang diperselisihkan:

1. Berhubung pemerintahan Islam adalah pemerintahan berdasarkan undang-undang, maka syarat seorang pemimpin harus mengetahui undang-undang. Syarat ini disebutkan dalam berbagai riwayat. Pengetahuan akan undang-undang ini tidak hanya diharuskan bagi seorang pemimpin saja, tetapi juga bagi setiap pejabat. Perbedaannya seorang pemimpin harus lebih mengetahui ketimbang yang lainnya. Para imam maksum kita mengargumentasikan keimamahan dan kepeimimpinannya dengan metode ini bahwa seorang imam harus lebih utama dibandingkan oran lain. Kritikan-kritikan yang diajukan oleh ulama Syiah terhadap yang lain juga terkait dengan masalah ini. Ada seseorang menyebut dirinya khalifah tapi ketika ditanya ia tidak mampu menjawab. Ketidakmampuannya menjawab membuktikan ia tidak layak menjadi seorang khalifat dan pemimpin. Bila ada satu perbuatan yang dilakukannya bertentangan dengan hukum Islam berarti ia tidak pantas untuk menjadi pemimpin.

Menurut umat Islam ahli hukum dan adil merupakan syarat dan rukun asli bagi seorang pemimpin, sementara syarat-syarat lain hanya sebagai pelengkap seperti ilmu tentang malaikat dan sifat-sifat Allah. Dua ilmu ini tidak punya hubungan dengan masalah kepemimpinan. Begitu juga bila seseorang menguasai ilmu fisika dan berhasil menyingkap seluruh potensi yang dimiliki alam atau seseorang yang menguasai musik tidak serta merta membuatnya layak memimpin. Penguasaan terhadap hal-hal demikian tidak membuatnya lebih didahulukan dalam urusan kepemimpinan dari orang yang mengetahui undang-undang Islam sekaligus adil.

Hal-hal yang terkait dengan masalah kekhalifahan di masa Rasulullah saw, para imam maksum as dan dibahas secara serius oleh umat Islam adalah seorang khalifah atau pemimpin syarat pertama yang harus dimiliki adalah mengetahui ukum-hukum Islam. Artinya seorang khalifah harus ahli hukum. Syarat kedua ia harus adil dan sempurna dari sisi akidah dan akhlak. Akal manusia juga menuntut hal yang demikian. Karena pemerintahan Islam adalah pemerintahan yang berdasarkan undang-undang, bukan pemerintahan arogan dan juga bukan pemerintahan individu atas rakyat. Bila seorang pemimpin tidak mengenal hukum, berarti ia tidak punya kelayakan untuk memerintah. Karena bila ia bertaklid akan merusak kekuatan pemerintahan dan bila tidak bertaklid, ia tidak menjadi penguasa dan pelaksana hukum Islam. Dengan demikian menjadi jelas hadis yang menyebut fuqaha adalah pemimpin para penguasa. Jika para penguasa mengikuti Islam, artinya mereka harus mengikuti para ahli fiqih dan menanyakan undang-undang dan hukum-hukum Islam kepada fuqaha kemudian melaksanakannya. Dalam kondisi seperti ini, penguasa sejati adalah fuqaha. Oleh karena itu, kekuasaan secara resmi harus dipegang oleh fuqaha, bukan dipegang oleh orang-orang yang tidak mengetahui hukum Islam yang terpaks harus mengikuti fuqaha.

2. Seorang pemimpin harus sempurna dari sisi akidah dan akhlak. Ia harus adil dan tidak berbuat dosa. Barang siapa yang ingin melaksanakan hukum Islam, yakni memelaksanakan hukum pidana Islam, mengelola baitul mal, pemasukan dan pengeluaran negara dan Allah menyerahkan urusan hamba-hamba-Nya kepadanya, maka ia tidak boleh berbuat dosa. "Wa La Yanalu ‘Ahdi adh-Dhalimin” Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". Allah swt tidak akan memberikan hak semacam ini kepada seorang zalim. Bila seorang pemimpin tidak adil, maka ia tidak akan bisa berlaku adil dalam memberikan hak-hak umat Islam, mengambil pajak dan menggunakannya serta menjalankan hukum pidana. Boleh jadi ia akan memaksakan teman-teman dan keluarganya terhadap masyarakat dan menggunakan baitul mal untuk kepentingan pribadi dan hawa nafsunya.

Rahbar (Pemimpin) Tidak Harus Seorang Marja

Sejak awal saya berkeyakinan dan menekankan bahwa seorang rahbar tidak harus seorang marja. Seorang mujtahid cukup disetujui oleh anggota Dewan Ahli dari seluruh negeri. Bila rakyat memilih anggota Dewan Ahli supaya mereka menentukan seorang Rahbar (pemimpin) pemerintahan mereka dan ketika Dewan Ahli menentukan seseorang sebagai Rahbar (pemimpin), maka kepemimpinannya dengan sendirinya telah disetujui oleh rakyat. Dalam kondisi yang demikian ia adalah pemimpin yang dipilih oleh rakyat dan perintahnya harus dijalankan.

Teladan Rahbari
Rahbar di Pengadilan

Di masa permulaan Islam ada dua periode di mana pemerintahan Islam dapat diterapkan. Pertama, di zaman Rasulullah saw dan yang kedua saat Imam Ali bin Abi Thalib as memerintah di Kufah. Dalam dua periode inilah nilai-nilai spiritual memerintah. Yakni berdirinya sebuah pemerintahan adil dan pemimpin yang berkuasa tidak sedikit pun melanggar undang-undang. Dalam dua periode ini pemerintahan berdasarkan undang-undang. Boleh dikata mungkin kita tidak akan memiliki pemerintahan yang berdasarkan supremasi hukum seperti dalam dua periode itu. Pemerintahan yang pemimpinnya, sekarang terkadang disebut raja atau presiden, sama dengan seorang masyarakat biasa di hadapan undang-undang. Pemerintahan di awal Islam seperti itu. Sejarah mencatat satu kasus terkait Imam Ali as. Saat itu Imam Ali as dalam posisi sebagai khalifah umat Islam dan kekuasaannya terbentang mulai dari Hijaz sampai Mesir, Iran dan daerah-daerah lain. Imam Ali as yang menentukan hakim-hakim. Dalam sebuah kasus antara Imam Ali as dengan seorang warga Yaman yang masih berada di bawah kekuasaan pemerintahan Imam Alia as, hakim menghadirkan beliau, padahal beliau sendirilah yang mengangkat hakim itu. Ketika Imam Ali as memasuki ruang sidang, hakim hendak berdiri untuk menghormatinya. Imam Ali as langsung berkata, di ruang sidang seorang hakim tidak boleh hanya menghormati seseorang saja. Karena kedua belah pihak berada dalam posisi yang sama. Keputusan hakim ternyata merugikan Imam Ali as dan diterima oleh beliau dengan gembira.

Inilah sebuah pemerintahan di mana semua orang posisinya sama di hadapan undang-undang. Karena undang-undang Islam adalah undang-undang ilahi. Semua hadir di hadapan Allah, baik pemimpin atau yang dipimpin, baik Nabi, imam maupun rakyat lainnya.

Rahbar di Tengah-Tengah Masyarakat

Pemimpin Islam berbeda dengan pemimpin-pemimpin lainnya seperti raja atau presiden. Pemimpin Islam adalah seorang pemimpin yang selalu berada di tengah-tengah masyarakat. Ia selalu hadir di masjid kecil di Madinah mendengarkan kata-kata masyarakat. Mereka yang berada di jajaran pemerintahan duduk bersama berbagai kalangan masyarakat di masjid. Mereka berkumpul sedemikian rupa sehingga bila ada orang lain masuk ke masjid, maka ia tidak akan dapat membedakan mana pemimpin pemerintahan, pejabat pemerinah dan mana yang menjadi rakyat biasa. Pakaian yang dikenakannya sama seperti yang dipakai rakyat biasa. Ia bergaul sama dengan pergaulan rakyat biasa. Begitu adilnya dalam melaksanakan keadilan sehingga bila rakyat yang paling rendah pergi ke pengadilan menuntut pemimpin tertinggi pemerintahan, maka hakim dengan mudah memanggil orang tertinggi di pemerintahan dan ia pasti hadir.

Wilayat Fakih Anti Kediktatoran

Dalam Islam yang memimpin adalah undang-undang. Rasulullah saw juga menaati undang-undang. Menaati undang-undang ilahi dan tidak melanggarnya. Allah swt berfirman: “Seandainya kamu mengatakan sesuatu bertentangan dengan apa yang Aku katakan, maka Aku pegang tangan kananmu dan Aku potong urat tali jantungmu”. Bila Rasulullah saw seorang diktator dan ditakuti jangan sampai suatu saat ia melakukan kediktatoran dengan semua kekuatan yang dimilikinya. Seandainya Rasulullah adalah seorang diktator, maka seorang faqih juga bisa berlaku sebagai seorang diktator.

Faqih tidak boleh orang yang zalim. Faqih yang berada dalam posisi sebagai Rahbar (pemimpin) harus punya sifat adil. Keadilan selain keadilan sosial. Bila seorang faqih berkata satu kebohongan saja berarti ia telah keluar dari sifat adil. Bila ia memandang seseorang yang bukan muhrimnya berarti ia sudah tidak adil. Orang yang semacam ini tidak dapat melanggar dan tidak akan melanggar.

Wewenang Rahbari dan Pemerintahan

Bila seseorang yang layak dan memiliki dua sifat ini (ahli hukum dan adil) bangkit dan membentuk sebuah pemerintahan, maka ia juga memiliki kekuasaan sebagaimana yang dimiliki oleh Rasulullah saw dalam mengatur urusan sosial dan seluruh masyarakat wajib menaatinya.

Anggapan yang mengatakan bahwa wewenang pemerintahan Rasulullah saw lebih besar dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as atau wewenang pemerintahan Imam Ali as lebih besar dari seorang faqih adalah pemikiran yang batil dan salah. Tentu saja keutamaan Rasulullah saw lebih tinggi dari semuanya. Setelah Rasulullah saw keutamaan Imam Ali as lebih tinggi dari yang lainnya. Namun, kelebihan keutamaan spiritual tidak memperluas wewenang pemerintahan. Allah swt juga memberikan wewenang kepada pemerintahan saat ini sebagaimana wewenang dan kekuasaan yang dimiliki oleh Rasulullah saw dan para imam maksum lainnya baik dalam memobilisasi sukarelawan dan pasukan, menentukan wakil-wakil dan gubernur, menarik pajak dan menggunakannya demi kepentingan umat Islam. Bedanya pemimpin setelah kegaiban Imam Mahdi af tidak ditentukan individunya tapi atas nama “faqih yang adil”.

Ketika kita katakan bahwa setelah masa gaibnya imam Mahdi af kekuasaan yang dimiliki oleh Rasulullah saw dan para imam maksum as dimiliki oleh faqih yang adil, jangan sampai ada yang berpikiran bahwa kedudukan para ahli fiqih adalah kedudukan para imam maksum as dan Rasulullah saw. Karena di sini tidak berbicara tentang kedudukan tapi berbicara tentang tugas. Wilayah adalah pemerintahan, mengatur negara dan menerapkan undang-undang syariat. Sebuah tugas yang sangat berat dan penting, bukannya mendatangkan posisi dan kedudukan luar biasa bagi seseorang atau menaikkan derajatnya dari batas manusia biasa. Dengan kata lain, kekuasaan yang menjadi bahasan adalah pemerintahan, melaksanakan dan mengatur. Berbeda jauh dengan yang dibayangkan oleh banyak orang. Kekuasaan bukan keistimewaan, tapi sebuah tugas berat.

Salah satu tugas seorang faqih pemegang kekuasaan adalah menjalankan hukum. Yakni hukum pidana Islam. Apakah dalam menjalankan hukum pidana ada perbedaan antara Rasulullah saw, Amirul Mukminin as dan seorang faqih? Apakah seorang faqih yang kedudukannya lebih rendah ia harus memukulnya lebih sedikit? Sebagai contoh, hukuman seseorang yangmelakukan zina adalah seratus cambukan. Apakah bila Rasulullah saw yang menjalankan hukum tersebut ia harus mencambuknya sebanyak seratus lima puluh kali cambukan, Amirul Mukminin Ali as seratus kali cambukan dan seorang faqih lima puluh cambukan? Ataukah seorang pemimpin selaku lembaga ekskutif ia harus menjalankan hukum Allah sesuai yang ditentukan, baik dia Rasulullah saw, Imam Ali as, wakil dan hakim beliau di Basrah dan Kufah atau seorang faqih masa kini. Tugas-tugas lain Rasulullah saw dan Amirul Mukminin Ali as adalah menarik pajak, khumus, zakat, jizyah dan upeti tanah baik yang dihasilkan dari perang atau penduduknya berdamai. Bila Rasulullah saw harus menarik zakat, maka berapakah beliau harus mengambilnya? Apakah dari satu tempat beliau mengambil sepuluh dan di tempat lain dua puluh?

Apa yang dilakukan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as saat menjadi khalifah? Bagaimana dengan kalian sebagai faqih masa kini dan hukumnya harus dilaksanakan? Apakah dalam hal ini ada perbedaan antara kekuasaan Rasulullah saw, Amirul Mukminin Ali as dan kekuasaan seorang faqih? Allah swt telah menetapkan Rasulullah saw sebagai pemimpin seluruh umat Islam. Semasa hidup Rasulullah saw, beliau menjadi pemimpin umat Islam termasuk pemimpin Imam Ali as. Sepeninggal beliau yang memimpin adalah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as. Beliau menjadi pemimpin atas imam setelahnya. Artinya, semua perintahnya berlaku bagi seluruh umat Islam. Beliau punya wewenang untuk mengangkat atau memberhentikan wakilnya.

Sebagaimana Rasullah saw diperintahkan untuk menjalankan hukum-hukum Islam dan menciptakan sistem Islam, Allah menjadikan beliau sebagai pemimpin umat Islam dan mereka harus menaatinya, seorang faqih yang adil juga harus menjadi pemimpin umat Islam, menjalankan hukum-hukum Islam dan menciptakan sistem sosial Islam.

Pemerintahan hukum awwali dan lebih utama dari hukum cabang

Bila wewenang pemerintahan berada dalam bingkai hukum-hukum cabang ilahi, maka wewenang pemerintahan ilahi dan kepemimpinan mutlak yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw merupakan sebuah fenomena yang tidak bermakna. Pemerintahan merupakan cabang kekuasaan mutlak Rasulullah saw, salah satu hukum awwali Islam dan lebih utama dari seluruh hukum cabang, bahkan atas shalat, puasa dan haji. Seorang pemimpin berhak merusak masjid atau rumah yang berada di tengah jalan dan memberikan ganti rugi kepada pemiliknya. Bila kondisi mengharuskan, seorang pemimpin bisa menghentikan aktiftas masjid dan merusak masjid yang membahayakan bila penyelesaiannya hanya dengan jalan membongkarnya. Pemerintah bisa membatalkan perjanjian syar’i yang dilakukannya dengan masyarakat secara sepihak, bila perjanjian tersebut bertentangan dengan kepentingan negara dan Islam. Pemerintah bisa mencegah segala perkara baik yang bersifat ibadah maupun selain ibadah bila itu bertentangan dengan kepentingan Islam. Pemerintah untuk sementara waktu bisa memboikot haji yang merupakan salah satu kewajiban ilahi yang penting bila kondisinya bertentangan dengan kepentingan negara Islam.

Kepemimpinan dan hak membatasi kepemilikan

Dalam Islam harta yang dimiliki lewat proses yang sesuai dengan syariat dibatasi dengan beberapa batasan. Salah satunya pembatasnya terkait dengan wewenang Wilayah Faqih. Patut disesalkan betapa para cendekiawan kita tidak memahami masalah. Mereka tidak tahu apa yang dimaksud dengan Wilayah Faqih. Salah satu wewenang Wali Faqih terkait dengan pembatasan kepemilikan. Benar Allah menghormati kepemilikan, namun pada saat yang sama seorang Wali Faqih dapat membatasi kepemilikan itu bila melihatnya bertentangan dengan kepentingan umat Islam dan Islam. Di sini kepemilikan yang dihormati dan legal itu dapat dibatasi dengan sebuah pembatasan tertentu lewat hukum yang dikeluarkan seorang Wali Faqih dan bahkan menyitanya.


Sumber : http://www.leader.ir/langs/id/index.php?p=leader_imam
mainsource:http://mulyadirazak.blogspot.com/2011/02/syarat-syarat-rahbari-kepemimpinan.html

Mencari Titik Kesamaan Sunah-Syiah

Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah pemuda muslim dari negara-negara Islam, bahkan Republik Islam Iran, berhasil dibujuk untuk meninggalkan agamanya dan berpindah kepada ajaran Kristen atau aliran kepercayaan baru. Fenomena menyedihkan itu lahir karena beberapa faktor dan salah satunya perpecahan dan konflik sektarian antara Syiah dan ahlusunah. Kedua kelompok besar ini senantiasa memfokuskan diri pada perbedaan yang minim dan melupakan prinsip-prinsip kesamaan yang cukup besar.

Keesaan Tuhan, kesamaan Rasul saw., keyakinan tentang hari kiamat, puasa, haji, zakat, jihad, amar makruf dan nahi mungkar, ahlulbait nabi as. dan masalah-masalah lain, merupakan dimensi-dimensi kesamaan umat Islam. Namun sayangnya kesamaan-kesamaan ini telah digunakan oleh pihak tertentu untuk menyulut perpecahan dan konflik terutama di dunia maya.

Sudah tiba waktunya bagi para tokoh Syiah dan ahlusunah untuk lebih memperhatikan poros-poros kesamaan kedua mazhab dan menjalin hubungan bersahabat serta ilmiah satu sama lain. Mereka juga perlu mengumpulkan dan membukukan hadis dan riwayat dalam berbagai tema sehingga pengikut Syiah dan ahlusunah lebih mengenal prinsip-prinsip kesamaan kedua mazhab tersebut. Sementara menyangkut sisi perbedaan pandangan dan akidah perlu dibahas secara ilmiah, argumentatif dan bersahabat serta jauh dari sikap saling menghina dan melecehkan.

Sikap mengabaikan para ulama dan tokoh yang diterima di kalangan Syiah dan ahlusunah dan menebarkan kebohongan dan hal-hal subjektif tentang mazhab-mazhab Islam tentu tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Politisasi dan pencitraan Syiah sebagai mazhab yang baru muncul serta menuding kelompok ini sebagai ajaran sesat merupakan sebuah langkah keliru dan bentuk kezaliman. Sejarah kemunculan Syiah kembali kepada zaman Rasul saw. dan untuk lebih jelasnya tentang sejarah mazhab ini dapat mempelajari kitab al-Ghadir karya Allamah Amini dan al-Murajaat karya Allamah Abdul Husain Syarafuddin al-Musawi serta merujuk sumber-sumber otentik Syiah.

Di pihak lain juga tidak benar sikap menghina ahlusunah dan melecehkan keyakinan mereka. Ahlulbait as. dan para ulama Syiah tidak pernah berbuat seperti itu dan tidak merekomendasikan sikap tersebut. Teladan ahlulbait as. adalah hidup berdampingan dan menjalin interaksi dengan ahlusunah. Para Imam maksum as. menyeru pengikutnya untuk membangun hubungan dan hidup damai dengan ahlusunah. Imam maksum as. selain meminta pengikutnya untuk menjaga identitas Syiah, juga mengajarkan prinsip-prinsip kesamaan kepada mereka. Para pembesar dan imam fikih ahlusunah juga berbuat demikian dengan imam maksum as. dan tokoh-tokoh Syiah. Para imam fikih ahlusunah menjalin hubungan baik dan interaksi dengan Imam maksum as. Abu Hanifah dan Imam Malik senantiasa hadir di madrasah Imam Jafar ash-Shadiq as. dan berkali-kali terlibat dialog ilmiah dengan beliau as. Rahasia kelanggengan mereka karena bentuk interaksi dan sifat personal dan sosial. Para tokoh agama memanfaatkan ilmu dan kesantunannya untuk membimbing umat manusia.

Pada prinsipnya akhlak mulia dan tata krama Islam dan kemanusiaan dapat menjadi sarana untuk menjelaskan kebenaran dengan lebih baik dan dapat diterima pihak lain. Penghinaan terhadap sakralitas Syiah dan ahlusunah di dunia maya merupakan sebuah kesalahan besar. Sayangnya tindakan negatif ini semakin meluas dari hari ke hari dan dampaknya akan menimpa seluruh umat Islam. Uniknya, Alquran mengajarkan umat Islam bagaimana menyikapi sakralitas kaum musyrik, apalagi sakralitas antarsesama. Alquran meminta muslimin untuk tidak menghina berhala-berhala yang disembah oleh kaum musyrik, karena benda-benda itu suci bagi mereka.

Sesuatu yang sakral lebih bernilai bagi manusia ketimbang keluarganya. Mereka siap mengorbankan harta, jiwa, dan anak-anaknya demi membela nilai-nilai suci. Akidah dan keyakinan sebuah kelompok tentu saja bernilai dan mulia bagi para pengikutnya. Meski demikian diskusi ilmiah tentang keyakinan beragama dan bermazhab yang jauh dari sikap menghina dan melecehkan adalah sesuatu yang positif dan konstruktif.

Kini apa yang menjadi tragedi dakwah agama via internet adalah debat liar atas nama Syiah dan ahlusunnah dengan mebiarkan musuh kolektif bebas melakukan aksinya. Pihak tertentu meluncurkan berbagai situs untuk menyerang sakralitas Syiah atau ahlusunah dan menebarkan fitnah. Kelompok ini telah melupakan ajaran Alquran yang menyebut fitnah lebih kejam dari pembunuhan.

Selama berabad-abad para tokoh Syiah dan ahlusunah menjalin tali persaudaraan dan membangun hubungan keluarga. Mereka menyimak pandangan satu sama lain dan senantiasa melakukan diskusi ilmiah. Kini pihak tertentu atas nama Syiah atau ahlusunah terlibat konflik di dunia maya dan menilai dirinya lebih rasional dari para tokoh mazhab tersebut. Alangkah baiknya jika tokoh kedua kelompok itu secara resmi mencegah fenomena berbahaya tersebut dan meningkatkan hubungan antarsesama. Maksud dari hubungan bersahabat, persatuan dan solidaritas umat Islam bukan berarti mensyiahkan yang suni atau mensunikan yang Syiah, tapi menjelaskan kebenaran dan titik-titik kesamaan kedua mazhab.

Sepertinya ada pihak asing dan musuh-musuh Islam yang mendukung aksi saling hujat di dunia maya lewat berbagai situs. Oleh karena itu kaum muda Islam perlu bersikap hati-hati dan tidak terjebak dengan skenario musuh kolektif yang ingin menghancurkan Islam. Situs-situs islami juga perlu didesain atas prinsip-prinsip Islam dan kesamaan mazhab untuk melawan Islamphobia dan dan menyebarkan ajaran Islam.
Sumber: Lembaga Pendekatan Mazhab-Mazhab Islam
Halaman Terkait:

* Foto Persatuan Para Ulama dan Tokoh Sunah-Syiah
* Kumpulan Artikel Suni-Syiah


Tags: , , , , ,

0 comments to "Pita Biru ditangkap.....pita hijau menyusul....!!!!! Syarat Pemimpin hingga Sunni dan Syiah mau diadu domba lagi??? Apakah Wahabi bermain???!!!"

Leave a comment