Home , , , , � YAPI Diserang, Ketua NU dan Muhammadiyah Akan Kunjungi Iran !!!!!

YAPI Diserang, Ketua NU dan Muhammadiyah Akan Kunjungi Iran !!!!!

Ketua Umum NU, KH Said Aqil Siradj dan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Internasional Persatuan di Tehran, Iran. Menurut rencana, Mantan Ketua NU Hasyim Muzadi dan Ustadzah Tuti Alawiyah akan mendampingi kedua tokoh organisasi terbesar Islam di Indonesia. Konferensi Persatuan Internasional digelar hari ini (Sabtu, 19/2) hingga Senin (21/2).

Kunjungan Agil Siradj dan Din Syamsuddin menjadi perhatian tersendiri mengingat santernya isu-isu penyudutan kelompok minoritas seperti kasus Ahmadiyah, Temanggung dan penyerangan Ponpes YAPI di Bangil, Pasuruan. Ketika YAPI diserang, isu aliran Syiah menjadi alasan penyerangan tersebut. Banyak tokoh yang menilai bahwa serangan tersebut sudah terkoordinasi oleh pihak-pihak tertentu. Bahkan Din Syamsuddin menegaskan, kerusuhan yang terjadi akhir-akhir ini seakan ingin mendiskreditkan tokoh agama, seolah-olah semua yang terjadi atas nama agama, seakan ada pesan yang mau disampaikan bahwa tokoh-tokoh agama tidak mengurus umatnya.

Pada tanggal 15 Februari 2011, massa yang berjumlah ratusan dengan mengenakan sarung dan naik motor itu menyerang Ponpes YAPI dan menyusup masuk ke dalam pondok. Perusuh yang diperkirakan mencapai 300 orang itu secara brutal melemparkan batu ke arah Ponpes YAPI dan para santri. Serangan terjadi pukul 15:00, saat para santri Ponpes menyelenggarakan pertandingan futsal.

Sangat disesalkan, serangan itu terjadi bulan Rabiul Awal dan Pekan Persatuan. Rabiul Awal menjadi momentum penting karena Nabi Besar Muhammad Saw dilahirkan pada bulan ini. Mayoritas Ahlussunnah meyakini bahwa Nabi Saw lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah yang bertepatan dengan tahun 570 Masehi. Sementara kebanyakan Syiah berpendapat bahwa hari ke-17 Rabiul Awwal adalah hari kelahiran Nabi Saw. Perbedaan pendapat mengenai hari kelahiran Rasulullah Saw kemudian dijadikan peluang oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Imam Khomeini untuk memprakarsai penamaan hari-hari antara 12 dan 17 Rabiul Awwal sebagai Pekan Persatuan Islam. (IRIB/AR/19/2/2011)

Kronologi Penyerangan YAPI

Penyerangan Ponpes YAPI menjadi sorotan media-media nasional. Mengingat simpang siurnya pemberitaan media-media, YAPI tertuntut mengeluarkan koronologi penyerangan yang juga menjadi bahan pertimbangan bagi media, kepolisian dan pihak-pihak yang bersangkutan. Kronologi penyerangan YAPI sebagai berikut:

Jam 14.05
Pada hari Selasa, tanggal 15 Februari 2011, sekelompok orang tak dikenal dengan memakai baju koko dan berpeci datang dari arah Pandaan dengan mengendarai sepeda motor yang diperkirakan berjumlah 200 motor.

Jam 14.15
Massa tak dikenal sambil meneriakkan cacian terhadap pondok pesantren, mereka masuk ke area Pesantren dengan melewati pintu gerbang utama dan melakukan pelemparan yang mengakibatkan pecahnya kaca-kaca pos penjagaan dan ruang tamu, serta menyerang petugas pos penjagaan.
Melihat kejadian yang semakin brutal dan beringas, para santri berusaha menghadang mereka untuk mengantisipasi upaya penghancuran dan perusakan yang lebih besar yang akan menimpa sarana prasarana pesantren seperti masjid, kantor dan lain-lain.

Jam 14.20
Terjadi bentrok fisik dan saling lempar batu antara para penyerang dan santri YAPI di halaman area pondok pesantren. Hal ini mengakibatkan jatuhnya korban dari pihak santri sebanyak 4 orang dan 2 orang karyawan pesantren. Akhirnya mereka terpaksa keluar dari pesantren setelah melihat perlawanan gigih dari para santri, sehingga bentrok akhirnya berpindah ke luar area yang mengakibatkan jatuhnya beberapa korban dari para penyerang. Dan terdengar beberapa letusan tembakan ke udara oleh intel kepolisian untuk membubarkan massa penyerang.

Jam 14.30
Pasukan kepolisian datang ke lokasi kejadian. Dan dengan kedatangan Polisi dari Polsek Beji dan Polres Pasuruan situasi berangsur pulih, bersamaan dengan datangnya para pendukung pondok pesantren dari berbagai wilayah. Dalam kasus ini Kapolda Jatim juga turun dan datang ke TKP serta menggelar pertemuan dengan jajaran Muspida dan pengurus yayasan di Kantor Pesantren.

Jam 15.00
Seluruh korban luka dari pihak pesantren langsung dilarikan ke RSI Masyitoh Bangil untuk dilakukan visum dan perawatan, serta satu dari korban dirujuk ke Rumah sakit mata Undaan Surabaya. (IRIB/Yapibangil.org/AR/17/2/2011)


Yenny Wahid: Ada Provokator di Balik Kasus YAPI

Yenny Wahid dari The Wahid Institute mengecam tindakan penyerangan dan kekerasan yang dilakukan sebagian masyarakat terhadap Yayasan Pondok Pesantren Islam Al-Ma`hadul Islami (YAPI) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

"Aksi kekerasan ini tidak bisa dilepaskan dari letupan konflik di beberapa tempat sebelumnya. Berdasarkan rentetan peristiwa selama dua pekan ini, jelas pihak-pihak atau kelompok yang terlibat dalam kekerasan sengaja memprovokasi munculnya konflik horizontal, khususnya terhadap kaum minoritas," demikian siaran pers The Wahid Institute yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pada Selasa sore, 15 Februari 2011, ratusan massa menyerang dan merusak komplek Yayasan Pondok Pesantren Islam Al-Ma`hadul Islami (YAPI) di Pasuruan yang mengakibatkan sembilan santri luka serius dan beberapa komplek pesantren rusak.

Hal ini mengakibatkan hilangnya rasa aman bagi kelompok minoritas Syiah di Pasuruan. Oleh karena itu, The Wahid Institute menuntut pemerintah pusat maupun daerah untuk memberi instruksi tegas dan langkah konkrit atas kekerasan dan konflik horizontal yang terjadi akhir-akhir ini.

Kapolri Timur Pradopo hingga jajaran kepolisian daerah dituntut untuk segera menangkap dan mengusut para pelaku dan ormas atau kelompok yang terlibat secara adil berdasarkan hukum yang berlaku.

Diharapkan adanya penegakan hukum yang tidak berpihak dan pandang bulu terhadap seluruh perilaku ormas, kelompok, atau perorangan yang terbukti melakukan tindak kekerasan, perusakan, dan penganiayaan terhadap Warga Negara Indonesia. Mereka juga menyerukan kepada seluruh ormas islam untuk ikut serta menjaga keharmonisan hubungan antar intra umat beragama. (IRIB/Antara/AR/17/2/2011)

Hasan Daliel: Mabes Jangan Anggap Remeh Kasus YAPI

Organisasi Islam Ahlul Bait Indonesia (ABI) mendesak Bareskrim Polri mengambil alih penanganan kasus penyerangan Pondok Pesantren (Ponpes) Yayasan Pesantren Islam (Yapi) di Pasuruan, Jawa Timur. Pasalnya, Polda Jawa Timur dinilai tidak serius menangani kasus yang terus berulang itu.

"Kita minta Mabes Polri melakukan supervisi karena pihak Polda (Jawa Timur) hanya menganggap kasus itu tawuran biasa," ucap Iqbal Tawakal Pasaribu, pengacara ABI, seusai berkoordinasi dengan Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Didik M, di Mabes Polri, Rabu (16/2/2011).
Iqbal mengatakan, kejadian serupa sudah terjadi tujuh kali dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya terjadi pengerusakan asrama putri dan rumah ustaz. Bahkan, kata dia, ada teror akan memperkosa santriwati. "Kami menyesalkan selama ini kepolisian tak mengambil tindakan menghukum para pelaku dan tidak mencegah," ucap dia.

Hasan Daliel, Ketua ABI, mengatakan, otak penyerangan itu adalah TA, tokoh organisasi Islam Al-Bainat. "Dia provokator nomor satu. Dia dengan Al-Bainatnya mengkafirkan kelompok kami. Dia tidak bisa dinasihati siapa pun," ucap dia.

"Modus memprovokasi sama. Di mimbar, dia menghasut massa. Ini kelompok kafir, ini kelompok yang harus dibasmi. Bahkan sampai mengeluarkan kalimat paling kasar, sampai menyerang kelompok lain," ucap Hasan.

Dikatakan Hasan, pihaknya berharap kasus ini diselesaikan oleh kepolisian dengan menangkap auktor intelektualis. "Jika tidak dituntaskan, kami khawatir akan mendorong anarkisme di berbagai tempat, melibatkan komunitas lain. Itu akan mengancam keberagaman di Indonesia," ucap dia. (IRIB/Kompas/AR/17/2/2011)

33 Saksi Diperiksa Terkait Penyerangan Ponpes YAPI

Ditetapkan 6 tersangka terkait penyerangan sekelompok orang terhadap Ponpes Al Ma'hadul Islam Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Pasuruan, hingga kini polisi sudah memeriksa 33 saksi.

"Penangkapan 6 orang itu setelah kita memeriksa saksi sebanyak 33 orang," kata Kapolres Pasuruan AKBP Syahardiantono kepada detiksurabaya.com di mapolres, Kamis (17/2/2011).

Dari 33 saksi yang diperiksa, lanjut Syahardiantono, sebagian besar dari santri Ponpes YAPI dan beberapa lagi dari anggota kepolisian Polres Pasuruan.

"Sebagian saksi dari santri dan beberapa lagi dari anggota kami yang ada di lokasi saat kejadian," tambahnya.

Sementara bertambahnya 3 tersangka lagi I (25), H (25), S (22) setelah ada keterangan dari 3 tersangka yang ditangkap sebelumnya. "Berdasarkan penyelidikan dan keterangan tersangka, akhirnya kami berhasil menangkap mereka," imbuhnya.

Saat ditanya ada kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah, perwira dua melati ini mengatakan hal itu sangat mungkin terjadi karena proses penyelidikan masih berlangsung.

"Mungkin saja ada penambahan tersangka, penyelidikan kan masih berjalan," pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan massa yang tidak dikenal mengenakan sarung sambil mengendarai sepeda motor menyerbu dan melempari ponpes dengan batu, Selasa (15/2/2011) sekitar pukul 14.00 WIB. Polisi dari Polres Pasuruan dan di-backup 2 Kompi Brimob Polda Jatim, telah mengamankan lokasi sehingga kembali kondusif. (IRIB/Detik/AR/17/2/2011)

Lily Wahid: Pasti Ada Aktor Intelektualnya

Anggota DPR, Lily Wahid, menyesali kembali terjadinya penyerangan berlatar belakang agama dan kepercayaan di Pasuruan, Jawa Timur, pasca-penyerangan di Cikeusik, Banten, dan Temanggung, Jawa Tengah.

Lily sangat yakin, kekerasan yang terjadi beruntun ini memiliki aktor intelektual di belakangnya. "Kekerasan yang terjadi beruntun mulai dari Cikeusik, Temanggung, Pasuruan, jelas ada aktor intelektualnya. Aktor itu sangat dekat dengan kelompok radikal. Polisi harusnya bisa tahu tentang itu dan bisa mencari," katanya di Gedung DPR, Rabu (16/2/2011).

Politisi PKB ini mengungkapkan, kekerasan beruntun tampak jelas sebagai rekayasa yang sengaja digulirkan untuk meresahkan masyarakat. Ada kesan rekayasa kondisi bahwa masyarakat tidak bisa lagi saling mengayomi. Pemerintah juga sudah didiskreditkan. "Pemerintah tampaknya sudah tidak bisa menjaga keamanan, Menteri Agama tak bisa membina warga," tambahnya.

Dilaporkan sebelumnya, sejak awal terjadinya bentrokan, sejumlah aparat polisi berpakaian preman juga berada di lokasi. Namun mereka tidak segera bertindak mencegah bentrokan. Setelah para penyerang terdesak ke luar Ponpes dan para santri mulai mengejar mereka, aparat baru menembakkan peluru ke udara. (IRIB/Kompas/AR/17/2/2011)

Albayyinat : Penyerangan Pesantren YAPI karena Akumulasi Kemarahan Umat


TEMPO Interaktif, Surabaya - Habib Achmad Zein, Ketua Bidang Yayasan Albayyinat Indonesia mengatakan, pemicu utama penyerangan yang terjadi di pondok pesantren YAPI karena penyerangan akumulasi kemarahan umat karena ceramah-ceramah para pengasuh YAPI yang dinilai selalu provokatif dan menyudutkan umat Islam.

Menurut dia, YAPI secara terus menerus menebar permusuhan dengan menerbitkan berbagai buku yang memancing reaksi umat Islam pada umumnya. Buku yang dimaksud salah satunya berisi tentang hinaan terhadap istri-istri Nabi Muhammad.

Tak hanya itu, beberapa lulusan Yapi secara sengaja juga menguasai masjid-masjid umum untuk kemudian dipaksa untuk mengikuti cara beribadah orang-orang Yapi.

"Kepada pihak Syiah, kami berharap kalian jangan suka memancing kemarahan umat Islam. Bagaimanapun kalian adalah kelompok minoritas yang harus menghormati kelompok Islam mayoritas di Indonesia," kata Achmad Zein dalam siaran persnya yang diterima Tempo hari ini.

Dihubungi Tempo seusai mengirimkan keterangan tertulisnya, Achmad Zein Alkaf mengatakan, meskipun Yayasan Albayyinat getol memerangi aliran Syiah, namun penyerangan secara fisik merupakan bentuk dari pelanggaran hukum dan harus diusut tuntas.

"Kami selalu perangi Syiah, tapi caranya dengan santun dengan dakwah dan dialog, jangan pakai cara-cara kekerasan," kata Habib Achmad yang memiliki tempat tinggal tak jauh dari kompleks makam Sunan Ampel Surabaya ini.

Terkait penyerangan di Yapi, Yayasan Albayyinat Indonesia memiliki versi sendiri. Jika polisi berkesimpulan YAPI diserang duluan, namun menurut Habib Achmad Zein Alkaf, massa YAPI-lah yang menyerang duluan.

“Saat melintasi pondok YAPI, massa yang baru pulang dari perayaan Maulid Nabi di pondok Kiai Lutfi Basori Alwi dilempari batu batu dari dalam kompleks YAPI,” katanya..

Fatkhurrohman Taufiq

mainsource:http://www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2011/02/17/brk,20110217-314060,id.html

Sejak 2007 Pesantren YAPI Alami Puluhan Kali Kekerasan

TEMPO Interaktif, Pasuruan - Pondok Pesantren Al Ma'hadul Islami Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, menjadi korban aksi kekerasan sejak 2007 silam. Selama empat tahun terakhir, diperkirakan aksi kekerasan dan intimidasi mereka terima puluhan kali. "Selasa kemarin yang terbesar," kata juru bicara YAPI, Muchsin Assegaf, Rabu (16/2).

Selain itu, pelaku juga melakukan serangan ke dalam kompleks Pesantren yang juga menyelengarakan pendidikan umum setingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Sehingga, para santri juga melakukan perlawanan sehingga empat santri mengalami luka robek. Bahkan seorang santri mengalami cidera di mata kanan sehingga harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya.

Aksi kekerasan tersebut, kata dia, semakin gencar sepekan terakhir. Tiap hari, mereka diintimidasi dan diteror. Namun, kata Assegaf, para santri YAPI tak melakukan serangan balasan. Mereka tetap menahan diri dan tetap berada di asrama dan sekolah. Ia mengaku telah melaporkan aksi tersebut kepada aparat Kepolisian dan Pemerintah setempat. "Tapi tak ada tindak lanjut," katanya.

Ia juga mengaku memiliki sejumlah bukti berupa gambar video atas rekaman tersebut. Gambar video segera diserahkan ke Kepolisian untuk memudahkan Kepolisian mengungkap perkara ini. Serta untuk mengenali para pelaku yang melakukan serangan tersebut. Ia berharap agar aksi kekerasan tak kembali terulang di Pesantren ini. "Kami punya bukti lengkap," jelasnya.

Ketua Yayasan YAPI, Muhammad Alwi mengatakan, pelaku perusakan tersebut sering menggelar pengajian setiap Sabtu malam. Mereka kerap melakukan intimidasi dan teror saat melintas berangkat dan pulang dari pengajian. "Mereka memprovokasi dan menjelekkan lembaga kami," ujarnya.

EKO WIDIANTO

mainsource:http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2011/02/16/brk,20110216-313885,id.html

Ini YAPI, Bung!

February 19, 2011
Oleh : Muhsin Labib

Insiden penyerbuan ke YAPI putra mencuat ke permukaan. Hampir semua media mengangkatnya dan sebagian selama beberapa hari menjadikannya sebagai headline. Tidak sedikit pula yang melengkapinya dengan analisis dan komentar-komentar yang nyaris seluruhnya bernada simpati. Kita mesti berterimakasih kpd teman-teman jurnalis terutama di milis jurnalisme, Farid Gaban dan Alfian Hamzah, yang saya tahu persis bergerilya all out utk mengajak komunitas pers memblow-upnya demi memberikan tekanan kepada aparat keamanan mulai hilir hingga hingga hulu agar menangani secara serius dan adil tragedi yang melukasi kemanusiaan dan mencederai kebhinekaan Ibu Pertiwi ini.

Penghargaan juga patut dihaturkan kepada para simpatisan di jejaring sosial maya di FB dan twitter yg dengan caranya masing-masing memberilkan support. Teman-teman lawyer juga mesti diacungi jempol karena telah memperlihatkan semangat spartan utk memperjuangkan hak sipil sesama warga negara yg telah menjadi korban kebiadaan atas nama agama dan kelompok itu. Ormas2 Islam terutana NU dan Muhammadiyah serta lembaga MUI, meski terkesan lamban, cukup memberikan respon yang positif. Meski bukan lagi pengurus YAPi, saya merasa perlu untuk menyampaikan terimakasih. Semoga YAPI dan kelompok-kelompok minoritas agama, mazhab dan etnik di Indonesia merasakan dan menikmati haknya sebagai warga negara. Mungkin sebagian friend tidak tahu bahwa penulis note ini mempunyai hubungan emosional dan historis dengan YAPI, bahkan mungkin berhak mengaku sebagai salah satu produk asli YAPI. Ia adalah buah perjuangan fenomenal ayahanda -secara emosional dan ideologis saya- Ust. Husin Alhabsyi. Beliau laksana ensiklopedia duka dan ketabahan dalam menegakkan Tauhid Allah dan Tauhid Umat sejak Bondowoso hingga Bangil lalu Kenep. Saudara-saudaraku, tidak lama lagi YAPI akan menyelenggaran event tahunan yang rutin pd bulan Rabiul Awal, yaitu Peringatan Maulid Nabi Termulia SAW. Inilah momentum untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan atas eksistensi lembaga yang didirikan diatas semboyan Persatuan mazhab-mazhab Islam.

Karenanya, bila tidak berhalangan, mari kita marakkan acara tersebut sembari menunjukkan besarnya pengaruh YAPI bagi alumnusnya. Bagi saya, semua pengikut AB dan pendukung persatuan Islam adalah alumni YAPI. Mereka terhubung ke figur bijak yang istirahat bestari di pusaranya di samping masjd Al-Tsaqalain. Kita semua punya hak berbangga, “ini YAPI, bung!” Salam persatuan dalam dan luar mazhab!

mainsource:http://www.muhsinlabib.com/dunia-islam/ini-yapi-bung

0 comments to "YAPI Diserang, Ketua NU dan Muhammadiyah Akan Kunjungi Iran !!!!!"

Leave a comment