Home , , , , , � Hari Kemarahan Bagi Rakyat Libya..!!!

Hari Kemarahan Bagi Rakyat Libya..!!!































Rakyat Libya kemarin (Kamis 17/2) menjawab seruan situs internet dengan turun ke jalan-jalan menggelar aksi protes guna memperjuangkan kebebasan dan hak mereka.

Laporan IRNA mengutip Aljazeera menyebutkan, ketererangan saksi mata menunjukkan warga yang turun demo ke jalan-jalan tak kurang dari lima ribu orang. Warga turut dalam aksi penguburan empat korban tewas dalam aksi demo Selasa lalu di kota al-Bayda, Libya timur.

Para pelayat dari berbagai kalangan masyarakat dan suku dalam kesempatan tersebut melakukan aksi demo damai memprotes brutalitas polisi terhadap para demonstran.

Sementara itu, Reuters dalam laporannya menyebutkan, ratusan pendukung Muammar el-Qaddafi kemarin juga turun ke jalan-jalan menghadapi para demonstran anti pemerintah. Mereka bergerak ke arah Bundaran al-Akhdar di Tripoli dan meneriakkan yel-yel mendukung Qaddafi serta revolusi. Patut dicatat bahwa kudeta militer tahun 1969 yang menghantarkan Qaddari sebagai presiden Libya disebut sebagai revolusi.

Menurut berbagai laporan saat ini kondisi dan lalu lintas di jalan Umar al-Mukhtar, jalan utama di Tripoli dilaporkan aman dan terkendali. Bank dan pusat perbelanjaan melakukan aktivitas sebagaimana hari-hari biasa dan tidak ada laporan penambahan pasukan keamanan di jalan-jalan.

Sementara itu, aksi protes anti pemerintah di Libya sangat jarang terjadi. Protes baru-baru ini dipicu oleh seruan aktivis tak dikenal di laman-laman seperti Facebook dan Twitter. Menurut laporan lembaga Hak Asasi Manusia (HAM), pemerintah Libya telah menangkap 14 aktivis, penulis dan demonstran yang mengepalai aksi demo ini.

Muammar Qaddafi telah berkuasa di Libya selama 40 tahun dan terhitung kepala negara terlama di benua Afrika. Kini Libya pun bergolak pasca tumbangnya rezim Hosni Mubarak di Mesir dan Zine El Abidine Ben Ali di Tunisia.

BBC melaporkan, Qaddafi menyebut para demonstran sebagai musuh serta antek-antek Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel. Tak hanya itu, menurut Qaddafi para demonstran ibaratnya daun-daun di musim gugur yang akan segera berjatuhan dengan sendirinya.

Sementara itu menurut para pengamat, kondisi di Libya berbeda dan meski rakyat mengeluh akan pengangguran, jurang pemisah antara miskin dan kaya serta pembatasan yang ekstra, namun kondisi Mesir dan Tunisia kecil kemungkinan akan terulang di negara ini. Hal ini menurut mereka karena pemerintah Tripoli dengan penghasilan minyaknya yang cukup besar akan digunakan untuk menyelesaikan masalah sosial yang dihadapinya. (IRIB/IRNA/MF/18/2/2011)

Pasukan Qadhafi Semakin Brutal

Pihak berwenang Libya dilaporkan telah menutup akses ke kota yang bergolak, al-Baida setelah pengunjuk rasa pro-demokrasi mengambil kendali atas wilayah tersebut.

Bentrokan meletus setelah pasukan pemerintah dikerahkan ke al-Baida dalam upaya untuk merebut kembali kota itu pada hari Jumat. Sebelumnya, dua kelompok Libya di pengasingan mengatakan perebutan kota al-Baida dilakukan setelah beberapa polisi setempat bergabung dengan para pengunjuk rasa.

Polisi berpakaian preman dan penembak jitu berjanji akan memberi respon keras terhadap para demonstran yang ingin mengakhiri kekuasaan Muammar Qadhafi.

Pengunjuk rasa Libya yang terinspirasi oleh gerakan di Mesir dan Tunisia juga menyebutkan "Hari Kemarahan" pada Kamis untuk menentang kemepimpinan Qadhafi yang sudah berumur 41 tahun.

Qadhafi yang mendapat kekuasaan dalam kudeta 1969, merupakan pemimpin yang berkuasa paling lama di negara-negara Afrika dan Arab.

Pihak oposisi menuduh pemerintah mempersenjatai para imigran Afrika di utara untuk menembak demonstran pro-demokrasi. Mereka juga menginformasikan bahwa sedikitnya 30 orang tewas sepanjang aksi kekerasan. Menurut sumber medis, 14 orang meninggal di kota kedua terbeasar Libya, Benghazi.

Kelompok hak asasi manusia, Amnesty Internasional juga mendesak pemerintah Libya untuk menghentikan tindakan kekerasan terhadap demonstrasi damai. (IRIB/RM/18/2/2011)

0 comments to "Hari Kemarahan Bagi Rakyat Libya..!!!"

Leave a comment