Home , , , , , , , , � Kerusuhan di Tehran? Media massa Internasional telan mentah-mentah berita demi siapa??? Demi Zionis !!!???!!! Semoga tidak demikian....

Kerusuhan di Tehran? Media massa Internasional telan mentah-mentah berita demi siapa??? Demi Zionis !!!???!!! Semoga tidak demikian....

Dalam beberapa hari terakhir ini, media-media Barat ramai memberitakan Iran dan berupaya menyudutkan negara ini. Iran berusaha dikesankan bergejolak imbas Revolusi Rakyat di Tunisia, Mesir dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Bahkan pemberitaan itu juga ramai dimuat oleh media-media Indonesia seperti Antara, Detik dan bahkan Republika.

Kemarin (Selasa, 1/3), media-media Barat dan sejumlah media Indonesia serentak memberitakan penangkapan dua pemimpin oposisi Iran, Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karoubi. Dilaporkan pula, mereka ditangkap bersama istri mereka dan dijebloskan ke dalam penjara Heshmatiyeh Teheran.

Provokasi

Berita penangkapan Mousavi dan Karoubi dibesar-besarkan oleh BBC Persia yang juga dijadikan peluang untuk mendorong sekelompok masyarakat supaya melakukan aksi unjuk rasa. Langkah yang sama juga dilakukan oleh sejumlah media Barat lainnya. Situs-situs oposisi di Iran seperti Rahesabz dan Kalemeh aktif melakukan provokasi dengan dalih penangkapan dua pemimpin kelompok oposisi Iran. Senada dengan upya provokasi itu, Situs Departemen Israel juga memuat berita-berita yang sama.

Pada faktanya, tidak ada penangkapan pada kedua tokoh tersebut. Isu itu sengaja diangkat untuk memprovokasi massa. Sabtu (26/2) lalu, situs-situs berita gerakan makar pendukung Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi memasang seruan untuk mengadakan protes pada hari Selasa (1/3) di Tehran dan kota-kota provinsi lain. Mereka meniupkan isu penangkapan kedua tokoh pimpinan oposisi itu untuk memprovokasi dan menjaring masa.

Sebelumnya, Jurubicara Badan Yudikatif Republik Islam Iran Gholam-Hossein Mohseni-Ejei Senin (28/2) menyatakan "Kedua orang tersebut saat ini di rumah masing-masing. Mereka hanya dikenakan pembatasan hubungan dengan unsur-unsur mencurigakan."

Mohseni-Ejei memperingatkan, "Jika diperlukan maka langkah-langkah lebih keras akan diambil terhadap gerakan kontra-revolusioner dalam negeri." Ia menegaskan bahwa kini gerakan oposisi telah melampaui hasutan dan berubah menjadi sebuah gerakan kontra-revolusi.

Juru bicara badan yudikatif Iran itu juga mengungkapkan keterlibatan pihak-pihak asing dalam rangkaian aksi kerusuhan yang terjadi belakangan ini di Iran. Mohseni-Ejei menjelaskan bahwa motif dari gerakan kontra-revolusioner sudah jelas dan menekankan bahwa badan yudikatif pasti akan mengambil sikap yang berbeda dari masa lalu.

Kerusuhan?

Seruan kelompok oposisi yang menyerukan turun jalan pada hari Selasa (1/2) ternyata tidak mendapat tanggapan dari masyarakat. Tidak ada massa yang turun jalan pada hari Selasa. Situs Tabnak yang juga termasuk media oposisi yang relative lunak mengakui bahwa tidak ada gerakan massa pada hari Selasa. Padahal situs-situs Gerakan Hijau yang juga mengklaim sebagai pendukung Mir Hossein Mousavi dan Karoubi yang masing-masing kalah dalam pemilu, gencar mengumumkan aksi unjuk rasa pada hari Selasa.

Akan tetapi uniknya, sejumlah media Barat termasuk BBC Persia, memberitakan, terjadi kerusuhan pada hari Selasa. Akan tetapi BBC Persia tidak mendapatkan bukti terkait adanya kerusuhan di Iran. Bahkan gambar-gamabr yang ditayangkan di BBC Persia itu adalah rekaman-rekaman lama. Secara gegabah, BBC Persia melaporkan data infaktual yang menyebutkan bahwa aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah para pendemo.

Sangat disayangkan Antara dan Republika juga melaporkan informasi infaktual tersebut. Dalam laporannya disebutkan, pasukan keamanan Iran pada Selasa menembakkan gas air mata dalam bentrokan di Tehran dengan pemrotes antipemerintah meminta pembebasan dua pemimpin oposisi, menurut laporan dari jejaring oposisi.

Mengutip laporan Kaleme.com dan Sahamnews.org, jejaring milik pemimpin oposisi Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi, Antara dan Republika melaporkan perseteruan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan yang terjadi dekat Universitas Teheran dan beberapa bagian dalam ibu kota, termasuk di Lapangan Azadi atau Lapangan Kebebasan. Ditambahkannya pula, mereka mengatakan pasukan keamanan, menembakkan gas air mata dalam jumlah banyak ke arah demonstran.

Namun faktanya melaporkan Tehran berada dalam kondisi aman. Akan tetapi Gerakan Hijau mengeluarkan data infaktual yang ditelan mentah-mentah oleh media-media Barat bahkan sejumlah media Indonesia.

Kelompok kontra-revolusi itu tentunya menghendaki adanya kerusuhan yang sudah dipancing dengan pemberitaan penangkapan Mousavi dan Karoubi. Namun seruan itu lagi-lagi tidak mendapat tanggapan dari masyarkat.

Seruaan semacam itu bukan untuk pertama kalinya digencarkan Koordinator Gerakan Hijau. Sebelumnya, terjadi kerusuhan kecil dengan tingkat anarkis tinggi pada tanggal 14 Februari. Akibatnya, dua orang gugur syahid yang salah satunya adalah seorang mahasiwa yang bernama Sane Jaleh.

Menteri Intelijen Republik Islam Iran, Hujjatul Islam Haedar Moslehi, dalam keterangannya terkait peristiwa ini menjelaskan, "Dalam kerusuhan yang terjadi pada tanggal 14 Februari, para perusuh yang turun jalan adalah kelompok anti-Revolusi Islam. Kelompok munafikin yang biasa dikenal dengan istilah MKO (Organisasi Mujahidin Khalq) juga ada di tempat-tempat kerusuhan." Dikatakannya pula, "Kelompok munafikin seenjak awal sudah menskenario kerusuhan 25 Bahman (14 Februari), bahkan sudah mengincar korban yang bakal menjadi sasaran."

Setelah itu, kelompok munafikin pada tanggal 20 Februari, kembali berupaya mengkoordinasi aksi unjuk rasa baru. Namun pada hari itu tidak terdengar adanya aksi unjuk rasa. Padahal pada hari itu telah tersebar pesan pendek atau SMS yang mendorong masyarakat supaya melakukan aksi unjuk rasa.

Menurut rencana sebelumnya, kelompok munafikin akan membentuk kumpulan kecil dengan tingkat kekerasan yang tinggi , dan kemudian akan berujung pada korban tewas yang lebih banyak. Konspirasi ini diharapkan akan memprovokasi amarah masyarakat. Akan tetapi pada faktanya, tidak ada aksi dan kondisi negara ini normal-normal saja seperti yang disinggung Menteri Intelijen Iran, Moslehi.

Revolusi Islam Iran

Tak diragukan lagi, upaya menyulut fitnah dan keonaran di Iran adalah target Barat untuk membungkam pengaruh Revolusi Islam Iran atas Revolusi Rakyat di Timur Tengah. Mau tidak mau, Revolusi Islam Iran adalah satu-satunya revolusi rakyat yang hingga kini masih bertahan. Lebih dari itu, Revolusi Rakyat di Timur Tengah dan Revolusi Islam Iran mempunyai kesamaan dari sisi ideologi.

Sejumlah analis Barat mengakui bahwa kebangkitan rakyat di Timur Tengah menguntungkan posisi Republik Islam Iran dan kekuatan Islam di kawasan. Tak disangsikan lagi, kekuatan ini tentunya akan merugikan Barat, bahkan mengancam Zionis Israel di kawasan. Selama tiga dekade, Iran mampu membuktikan sebagai negara yang dapat bertahan di bawah tekanan Barat. Yang lebih mengejutkan lagi, Iran bahkan bisa lebih maju dari berbagai bidang, bahkan dari sisi high technology.

Belum lama ini, Kamal al-Halbavi, seorang anggota senior Ikhwanul Muslimin di Mesir, menyatakan terima kasih kepada Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei atas dukungannya terhadap revolusi Mesir.

Halbavi lebih lanjut menyatakan harapan bahwa "Mesir berharap memiliki pemerintahan yang baik, seperti pemerintah Iran, dan presiden yang baik seperti bapak Ahmadinejad, yang sangat berani."

Ketika ditanya tentang pendapat Ikhwanul Muslimin perspektif Ayatullah Khamenei mengenai perkembangan Mesir, Halbavi berkata, "Terima kasih banyak untuk Imam Khamenei dan semua yang mendukung revolusi di Mesir."

Anggota senior Ikhwanul Muslimin itu menegaskan, pihaknya berharap negaranya dapat berkembang di segala bidang seperti Iran yang mencapai kemajuan pesat di bidang ilmiah dan teknologi serta menjadi kekuatan regional.(IRIB/Detik/Republika/AR/2/3/2011)

Mengandung Kata “Zion”, Iran Tolak Logo Olimpiade 2012

Komite Nasional Olimpiade Republik Islam Iran memprotes logo Olimpiade London 2012 yang dinilai rasis karena menyerupai kata Zion. Namun protes itu diabaikan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (1/3), Iran beranggapan logo berwarna merah muda dengan bayangan kuning itu bertuliskan "Zion". Kata yang berhubungan erat dengan Jerussalem, Israel. Sekretaris Jenderal Komite Olimpide Nasional Iran Bahram Afsharzade mengatakan, "Logo ini jika dibaca dari atas ke bawah bertuliskan Zion. Hal ini sangat mengecewakan umat muslim. Kami mengimbau negara-negara Islam lainnya untuk melakukan protes.

kendati demikian, sebagaimana dikutip Reuters, Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak menggubris protes tersebut, IOC kemarin (Selasa, 1/3) menyatakan, "Logo London 2012 mewakili figur 2012 itu. Tidak ada yang lain,"

Logo London tersebut, yang diluncurkan pada tahun 2007, memperlihatkan angka 2012 dalam empat "bentuk". Iran keberatan dengan logo tersebut karena jika dilihat lebih teliti membentuk huruf "Zion", yang mengacu pada bukit suci di Yerussalem, bukit yang diagungkan kaum zionis dan sebagai cikal-bakal istilah zionisme. Banyak negara termasuk Iran menilai zionisme sebagai simbol rasisme dan bertentangan nyata dengan semangat dan nilai-nilai sportifitas Olimpiade.

Sekretaris Jenderal Komite Nasional Olimpiade Iran Bahram Afsharzadeh, kepada kantor berita IRNA menyatakan, "Beberapa negara, termasuk negara-negara Islam, akan bereaksi pada logo yang rasis ini dan ini akan menjadi kematian bagi tujuan-tujuan Olimpiade di dunia".

Dalam surat protes yang diajukan kepada Presiden IOC Jacques Rogge, Komite Nasional Olimpiade Iran menyebutkan bahwa IOC telah mengabaikan isu-isu yang bisa saja mempengaruhi keberadaan beberapa negara, termasuk Iran.

Kecurigaan Iran ini memang tidak berlebihan. Pasalnya karakter maskot Olimpiade London 2012 juga sarat dengan simbol-simbol zionisme. Hal itu terlihat pada maskot olimpiade yang berbentuk model boneka bermata tunggal. Simbol mata tunggal itu sendiri sering diidentikkan dengan Mata Horus atau mata Dajjal sebagaimana yang terlihat dalam logo piramida bermata tunggal dalam uang pecahan 100 dolar AS. Sebuah logo yang kerap dikaitkan dengan sekte-sekte zionis seperti Freemason.(irib/2/3/2011)

Isu Penangkapan Mousavi dan Karoubi Hanya Provokasi

Seorang pejabat hukum Iran menampik laporan yang mengklaim bahwa para pemimpin gerakan makar, Mir-Hossein Mousavi dan Mehdi Karoubi, telah ditangkap. Sebagaimana dikutip Kantor Berita Fars, Jurubicara Badan Yudikatif Republik Islam Iran Gholam-Hossein Mohseni-Ejei Senin (28/2) menyatakan "Kedua orang tersebut saat ini di rumah masing-masing. Mereka hanya dikenakan pembatasan hubungan dengan unsur-unsur mencurigakan".

Mohseni-Ejei memperingatkan, "Jika diperlukan maka langkah-langkah lebih keras akan diambil terhadap gerakan kontra-revolusioner dalam negeri." Ia menegaskan bahwa kini gerakan oposisi telah melampaui hasutan dan berubah menjadi sebuah gerakan kontra-revolusi.

Juru bicara badan yudikatif Iran itu juga mengungkapkan keterlibatan pihak-pihak asing dalam rangkaian aksi kerusuhan yang terjadi belakangan ini di Iran. Mohseni-Ejei menjelaskan bahwa motif dari gerakan kontra-revolusioner sudah jelas dan menekankan bahwa badan yudikatif pasti akan mengambil sikap yang berbeda dari masa lalu.

Dia juga menegaskan bahwa para pemimpin gerakan makar kini tak lagi memiliki tempat di kalangan rakyat Iran.

Sabtu (26/2) lalu, situs-situs berita gerakan makar pendukung Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi memasang seruan untuk mengadakan protes pada hari Selasa (1/3) di Tehran dan kota-kota provinsi lain. Mereka meniupkan isu penangkapan kedua tokoh pimpinan oposisi itu untuk memprovokasi dan menjaring masa. Namun seruan dan provokasi itu tidak mendapat tanggapan dari masyarakat Iran. Suasana di Tehran dan kota-kota besar Iran lainnya juga masih dalam situasi tenang dan jauh dari kegaduhan sebagaimana yang ramai diberitakan situs-situs kubu oposisi termasuk televisi BBC Bahasa Persia dan VOA.

Mousavi dan Karroubi adalah calon-calon presiden yang kalah dalam pemilihan dua tahun lalu. Mereka lantas menggelar serangkaian aksi unjuk rasa dan menuding telah terjadi kecurangan dalam pemilu.

Sebelumnya, 14 Februari lalu, para pendukung gerakan makar dan beberapa anggota teroris Organisasi Mujahidin Khalq berkumpul dalam jumlah kecil di beberapa sudut kota Tehran dalam upaya untuk menyulut kerusuhan. Akibat aksi makar tersebut, dua orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.(irib/2/3/2011)


GEJOLAK di IRAN

Kapal Khark

Pekan lalu, isu-isu hangat yang menghiasi media-media Iran antara lain, laporan terbaru Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan penegasan lembaga itu atas misi damai aktivitas nuklir Iran, pembahasan draft anggaran tahunan pemerintah Iran di parlemen (Hijriah Syamsiah), pengerahan kapal-kapal perang Angkatan Laut Iran ke Laut Mediterania menuju pelabuhan Latakia, Suriah, lawatan Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi ke Jenewa, Swiss untuk menghadiri sidang Dewan Hak Asasi Manusia dan konferensi perlucutan senjata, dan demonstrasi para mahasiswa Universitas Tehran untuk mendukung gerakan rakyat di negara-negara Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Peristiwa lainnya yang menjadi sorotan media nasional dan internasional adalah pernyataan para pejabat Tehran tentang pengosongan inti reaktor Bushehr di Iran selatan dari lempengan-lempengan bahan bakar karena alasan teknis dan melakukan uji coba lebih lanjut dengan tujuan meningkatkan keamanan reaktor. Wakil Republik Islam Iran di IAEA, Ali Asghar Soltanieh terkait alasan mengeluarkan kembali bahan bakar dari inti reaktor Bushehr, mengatakan, "Berdasarkan permintaan Rusia sebagai penanggung jawab penyempurna reaktor nuklir Bushehr, bahan bakar dalam inti reaktor untuk beberapa waktu dikeluarkan guna melakukan uji coba dan langkah-langkah teknis. Setelah uji coba selesai, bahan bakar kembali ditempatkan di inti reaktor."

Soltanieh menegaskan bahwa penanggung jawab penuh penyempurna reaktor nuklir Bushehr dengan keamanan tingkat tinggi ada di pundak Rusia dan Iran senantiasa memprioritaskan keamanan reaktor dengan standar maksimal dunia. Dirjen IAEA, Yukiya Amano dalam laporan terbarunya kepada Dewan Gubernur IAEA, menyatakan, Iran pada 23 Februari 2011 memberitahukan organisasi ini bahwa lempengan-lempengan bahan bakar harus dikeluarkan dari inti reaktor. IAEA dan Iran juga telah sepakat dalam masalah tersebut.

Laporan terbaru IAEA untuk ke-26 kalinya mengkorfirmasikan tujuan damai program nuklir Iran. Badan dunia itu kembali menyatakan bahwa Iran sebagai negara yang bertanggung jawab, telah melaksanakan komitmen-komitmennya berdasarkan Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) dan memiliki kerjasama maksimal dengan IAEA. Karakteristik laporan itu adalah disusun dalam dua bagian. Bagian pertama menyoroti komitmen Iran sesuai dengan pakta larangan perluasan senjata nuklir. Sementara bagian kedua berhubungan dengan permintaan IAEA dalam kerangka resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menurut dokumen-dokumen internasional, Republik Islam Iran telah membuktikan bahwa resolusi-resolusi itu tidak punya kekuatan hukum dan tidak dapat dilaksanakan.

Masih mengenai laporan terbaru IAEA tentang aktivitas nuklir Iran. Dalam laporan itu secara transparan disebutkan bahwa pernyataan-pernyataan Iran selama ini tentang tidak adanya penyimpangan dalam aktivitas nuklirnya, sepenuhnya benar dan permintaan Dewan Keamanan PBB untuk menangguhkan sebuah aktivitas yang tidak pernah dijalankan oleh Iran, adalah tidak rasional. Namun pengulangan klaim-klaim tak berdasar soal adanya kemungkinan dimensi militer dalam program nuklir Iran, merupakan sebuah klaim yang selalu diselipkan di tengah-tengah laporan IAEA.

Lembaga dunia tersebut tidak punya jalan lain kecuali menyusun laporan dengan pertimbangan politik, klaim-klaim tak berdasar dan asumsi-asumsi yang dilontarkan Barat. Semangat seperti ini jelas bertentangan dengan tanggung jawab IAEA, sebab sama sekali tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Iran punya program produksi senjata nuklir. Sebelumnya dalam 25 kali laporannya, IAEA juga menyatakan bahwa kebijakan Iran telah sesuai dengan komitmen-komitmennya dalam bidang nuklir dan sama sekali tidak ada penyimpangan yang mengarah ke program senjata nuklir.

Pekan lalu, kapal perang Angkatan Laut Iran yang membawa pesan damai dan persahabatan, bersandar di pelabuhan Latakia, Suriah setelah melewati Terusan Suez dan Laut Mediterania. Inilah kapal perang Iran pertama yang melalui Terusan Suez sejak Revolusi Islam pada 1979. Alvand dan Khark, adalah kapal perang dan pendukung operasi dengan bobot masing-masing 1.500 ton dan 33.000 ribu ton. Kapal perang Khark mengangkut 250 pelaut dan dapat membawa tiga unit helikopter serta dilengkapi dengan torpedo dan rudal anti-kapal.

Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Habibbollah Sayyari memuji perjalanan baru-baru ini dua kapal perang Iran di Laut Mediterania melalui Terusan Suez dan selanjutnya menuju Suriah. Dikatakannya, "Kehadiran angkatan laut kita di kawasan strategis ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa Republik Islam Iran punya kemampuan industri dan sains yang canggih." Laksamana Habibollah Sayyari dalam kunjungan resmi enam hari ke Suriah sebagai kepala delegasi otoritas Angkatan Laut Iran, juga menandatangani kesepakatan kerja sama angkatan laut dengan mitra Suriah Jenderal Taleb al-Barri.

Sebelumnya, Wakil Panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Gholam-Reza Khadem Bigham menginformasikan bahwa Angkatan Laut Iran sebagai kekuatan strategis harus senantiasa hadir di kawasan dan perairan internasional. Ditambahkannya, unit permukaan dan bawah permukaan Angkatan Laut Iran akan dikirim ke Laut Merah dan Mediterania. Menurutnya, misi kapal-kapal tersebut selain memberikan pendidikan praktis kepada mahasiswa akademi angkatan laut, juga mengidentifikasi kondisi di kawasan.

Pekan lalu, Presiden Mahmoud Ahmadinejad menyerahkan draft anggaran negara untuk tahun 1390 hijri syamsi kepada parlemen. Menurut penanggalan nasional Iran, Isfand yang tahun ini jatuh pada bulan Februari adalah bulan di penghujung tahun Iran. Ahmadinejad menyerahkan draft anggaran negara yang lebih konsentrasi pada sektor ekonomi dan sosial. Terlebih, pemerintah tahun ini berhasil menerapkan program subsidi terarah. Draft anggaran senilai sekitar 539 miliar dolar menunjukkan peningkatan hampir 50 persen dibanding anggaran tahun lalu. Dalam anggaran tahun depan, meski adanya kemungkinan lonjakan harga minyak dunia, pemerintah mematok harga minyak 80 dolar per barel.

Salah satu ciri khas paling penting anggaran tahun depan adalah perhatian khusus terhadap masalah keadilan dan upaya untuk memberi perhatian kepada seluruh daerah di Iran. Seiring pelaksanaan program subsidi terarah, pemerintah telah mengambil langkah maju dalam bidang pendistribusian seluruh sumber daya, perlindungan dan investasi di berbagai sektor. Selain itu, program ini juga ikut mempersempit jurang pemisah antara berbagai daerah, lapisan sosial masyarakat dan kelompok dengan beragam pendapatan.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyatakan dukungan penuhnya atas kelompok perusuh yang hanya segelintir orang di Tehran. Dikatakannya, "Washington ada di samping para pendemo anti-pemerintah Iran. Saya berharap masyarakat pemberani Iran dapat melakukan seperti apa yang dilakukan rakyat Mesir yang mampu menggulingkan rezim Hosni Mubarak." Sebelumnya, Departemen Menteri Luar AS mengoperasikan lembaran khusus di Twitter dengan bahasa Persia. Lembaran itu sengaja disediakan untuk mengakomodasi kelompok fitnah yang merasa dirugikan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah Iran.

Para pendemo mengklaim bahwa aksi unjuk rasa yang digelar pekan lalu di Tehran bertujuan mendukung revolusi di Tunisia dan Mesir. Akan tetapi di lapangan, yel-yel dan seruan para pendemo sama sekali tidak mencerminkan dukungan atas kedua revolusi tersebut.

Sejumlah analis mengatakan, "Sejumlah pendemo yang hanya segelintir orang adalah anak-anak muda bergaya hedonis yang menghendaki kebebasan hawa nafsu. Sementara revolusi di Tunisia dan Mesir malah menuntut penegakkan nilai-nilai Islam. Untuk itu, sangat konyol jika para pemuda elit yang hidup foya-foya di kawasan elit Tehran meniru gerakan seperti masyarakat Tunisia dan Mesir." Selama ini, pemerintah Iran berkomitmen dengan prinsip-prinsip Revolusi Islam Iran yang menjunjung tinggi ajaran Islam sehingga tempat-tempat hiburan seperti diskotik yang menerjang nilai-nilai Islam, dilarang di negara ini.(irib/1/3/2011)


Ayatullah Mahdavi Kani, Kandidat Ketua Dewan Ahli Kepemimpinan Iran

Anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran (Majlise Khebregan-e Rahbari) seraya mengisyaratkan pencalonan Ayatullah Mohammad-Reza Mahdavi Kani sebagai ketua dewan ini memprediksikan bahwa beliau adalah sosok yang layak untuk menempati jabatan ini.

Ayatollah Abdolnabi Namazi saat diwawancarai Mehr News terkait pencalonan Ayatollah Kani sebagai ketua Dewan Ahli Kepemimpinan Iran mengatakan, mengingat banyaknya permintaan dari para anggota kepada Ayatullah Kani untuk mencalonkan diri sebagai ketua dan sikap beliau yang bersedia maju maka besar kemungkinan Ayatullah Kani terpilih menjadi ketua Dewan Ahli.

Ayatullah Namazi terkait pesan Ayatullah Ali Akbar Hashemi Rafsanjani terkait pencalonan Ayatullah Kani mengatakan, sepertinya Ayatullah Rafsanjani menyampaikan pesannya kepada Ayatullah Kani melalui Ayatullah Emami Kashani. Dalam pesan tersebut dinyatakan dengan jelas bahwa Ayatullah Rafsanjani bersedia mundur dari pencalonan ketua Dewan Ahli karena Ayatullah Kani siap maju.

Ayatullah Namazi yang juga Imam Shalat Jum'at Kashan menambahkan, dengan demikian Ayatullah Kani akan mendapat suara mayoritas. Disebutkan pula bahwa sidang kesembilan Dewan Ahli akan digelar Rabu (8/3). Sidang tersebut untuk menentukan dewan kepemimpinan di Dewan Ahli. (IRIB/Mehr/MF/AR/1/3/2011)

Iran Siap Luncurkan Jet Tempur Baru Saingan F/A-18

Angkatan Udara Republik Islam Iran telah meluncurkan sebuah proyek untuk merancang dan membuat jet tempur tercanggih di negara itu.

Brigadir Jenderal Mohammad Reza Karshki kepada kantor berita Fars mengatakan bahwa Angkatan Udara Iran akan menggalang kerjasama dengan Departemen Pertahanan dalam proyek tersebut dan saat ini proyek itu masih berada pada tahap awal.

Komandan senior Angkatan Udara Iran itu menambahkan bahwa proyek pesawat tempur baru tersebut adalah generasi baru dari jet temput buatan pertama Iran Saeqeh (Thunderbolt) dengan fitur yang disempurnakan.

Menurut laporan Press TV, kemampuan jet tempur baru Iran itu mirip dengan pesawat tempur F/A-18 buatan AS namun penampilannya mirip dengan F-5E/F Tiger II.

Pesawat pembom berkursi tunggal itu memiliki kemampuan untuk melacak pesawat musuh, terlibat dalam pertempuran, membidik target di darat, dan membawa berbagai jenis senjata dan peledak.

Pada September 2010, Iran meluncurkan skuadron pertama dari pesawat pembom Saeqeh dalam suatu manuver pertunjukan udara.(irib/28/2/2011)

Pengusaha Iran Beli Mobil Ahmadinejad 2,5 Juta Dolar

Akhirnya mobil Peugeot 504 tahun 1977 milik Presiden Ahmadinejad yang dipampang di Pameran Internasional Mobil Ahmadinejad di wilayah Arvand terjual dengan harga 25 miliar real atau sekitar 2,5 juta dolar.

Menurut laporan Mehr News dari Abadan, Selasa malam (1/3) di acara penutupan pameran internasional mobil klasik sebuah perusahaan yang tidak bersedia disebutkan identitasnya bersedia membeli mobil Ahmadinejad sebesar 2,5 juta dolar dalam sebuah lelang.

Dalam acara penutupan pameran tersebut, Mahmoud Itsari, mewakili pembeli menyatakan bahwa perusahaan dan pemiliknya enggan untuk disebutkan identitasnya. Dikatakannya, pembeli mengaku sangat tertarik dengan kepribadian Ahmadinejad dan semangatnya yang anti imperialis serta Zionis sehingga bersedia membeli mobil sang presiden dengan harga tinggi.

Wakil perusahaan ini menyatakan sikap presiden yang berencana menyumbangkan hasil lelang mobilnya untuk membantu rumah para penderita cacad patut dihargai. Ditambahkannya, kliennya berencana membuat pameran tetap bagi mobil ini di Abadan. (IRIB/Mehr/MF/AR/2/3/2011)

0 comments to "Kerusuhan di Tehran? Media massa Internasional telan mentah-mentah berita demi siapa??? Demi Zionis !!!???!!! Semoga tidak demikian...."

Leave a comment