Home , , , , , , , � Sunni-Syiah Berkolaborasi di Jakarta

Sunni-Syiah Berkolaborasi di Jakarta

Organisasi International Conference of Islamic Scholars (ICIS) dan The Islamic Tajamo Ulama Lebanon, hari Sabtu (5/2) berkolaborasi di Jakarta untuk mewujudkan konsep persatuan ummat. Sekjen ICIS, Hasyim Muzadi, dan Ketua The Islamic Tajamo Ulama, Syekh Husein Ghabrisy, memimpin langsung pertemuan tersebut.

Pertemuan itu dapat dikatakan sebagai fenomena tersendiri menyusul isu sektarian yang tengah melanda di nusantara akhir-akhir ini. Apalagi Indonesia kali ini menjadi tuan rumah pertemuan dua organisasi besar tersebut. ICIS yang bermarkas di Jakarta dan The Islamic Tajamo Ulama yang berpusat di Beirut sepakat menandatangani nota kesepakatan .

Butir-butir nota kesepakatan antara ICIS dan The Islamic Tajamo Ulama mengandung lima poin. Poin pertama, kerjasama dalam memfasilitasi terciptanya masyarakat muslim rukun dan damai yang berlandaskan prinsip "rahmatan lil alamin". Kedua, kerjasama dalam memfasilitasi terciptanya kerukunan, kedamaian dan persatuan Sunni-Syiah, serta membendung berbagai bentuk gerakan ekstrim takfiri atau kelompok yang mudah mengkafirkan pihak-pihak yang berseberangan secara pemikiran dan ideologi. Ketiga, kerjasama dalam memfasilitasi pemberian beasiswa bagi putra-putri pelajar Palestina untuk dapat belajar di Indonesia. Keempat, kerjasama menggencarkan penyelenggaraan forum-forum kajian yang dapat mendorong terciptanya masyarakat madani berasaskan rahmatan lil alamin. Kelima, The Islamic Tajammo bersedia mendanai program-program tersebut di atas.

Berdasarkan laporan yang diterima IRIB, nota kesepakatan itu ditandatangani di penghujung pertemuan antartokoh lintas agama Libanon dari aliran Druze, Sunni, Syiah, Kristen dengan Sekjen ICIS, KH. Hasyim Muzadi, di Kulliyyatul Qur'an, Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Beji, Depok.

Para tokoh lintas agama Lebanon berkunjung ke Indonesia dalam rangka memenuhi undangan ICIS dalam acara Interfaith Dialog Agama dan Peradaban RI-Lebanon yang digelar dari tangga 1 hingga 4 Maret di kota Malang. ICIS, Deplu, Depag, dan KBRI Beirut adalah pihak-pihak yang terlibat dalam mewujudkan acara tersebut.

The Islamic Tajammo Ulama adalah sebuah organisasi persatuan Sunnah-Syiah yang pendiriannya dilatarbelakangi oleh agresi Zionis ke Beirut, Juni 1982. Pendiri organisasi itu adalah para ulama terkemuka baik dari kalangan Sunni-Syiah.

Organisasi tersebut terbentuk setelah para ulama menghadiri Muktamar Al-Mustadhafin yang digelar di Iran. Muktamar Al-Mustadhafin yang saat itu digelar di Tehran semestinya berlangsung selama tujuh hari. Akan tetapi di tengah pelaksanaan Muktamar terjadi agresi Zionis Israel ke Beirut. Pada akhirnya, Muktamat Mustadhafin hanya digelar selama tiga hari setelah mendapat restu dari Imam Khomeini (ra). Sepulang dari Muktamar itu, para tokoh dan ulama membentuk The Islamic Tajammo Ulama.

Lebanon dan Indonesia mempunyai ciri khas kemajemukan masyarakat yang sama karena kedua negara ini dilatarbelakangi beragam agama. Program dialog yang diprakarsai oleh Hasyim Muzadi dan para tokoh lintas agama Lebanon menghasilkan banyak pengalaman dan pelajaran bagi Indonesia tentang rahasia kekompakan dan kerukunan para penganut mazhab dan agama di Lebanon. Apalagi pelaksanaan acara terjadi saat Indonesia dipicu isu-isu sektarian akhir-akhir ini. (IRIB/AR/SL7/3/2011)

0 comments to "Sunni-Syiah Berkolaborasi di Jakarta"

Leave a comment