Home , , , , , , , , , � Waspadai Syiah...ratusan dibilang ribuan...Paranoid Mazhab....

Waspadai Syiah...ratusan dibilang ribuan...Paranoid Mazhab....



Ribuan Pemuda Belajar di Iran, Polri Diminta Waspadai Syiah
Antara/Kamis, 03 Maret 2011, 16:18 WIB
Sisa-sisa bentrokan warga dengan jemaat Ahmadiyah, Ahad (6/2), di Cikeusik, Pandeglang

Ribuan Pemuda Belajar di Iran, Polri Diminta Waspadai Syiah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Anggota Komisi VIII, Ali Maschan Musa, mengatakan Polri juga harus ikut memerhatikan aliran Syiah selain mewaspadai penyebaran Ahmadiyah di Indonesia. Saat ini, kata dia, ada ribuan pemuda-pemuda Indonesia yang belajar Syiah langsung di Iran. Beberapa tahun lagi mereka akan kembali.

“Saya tahun 2007 ke Iran dan bertemu dengan beberapa anak-anak Indonesia di sana yang belajar Syiah. Mereka nanti minta di Indonesia punya masjid sendiri dan sebagainya,” kata Ali dalam rapat dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komjen (Pol) Ito Sumardi, di ruang rapat Komisi VIII DPR, Jakarta, Kamis (3/3).

Kondisi macam itu, kata Ali, juga harus menjadi perhatian Polri ke depan. Ali berharap kejadian kekerasan Cikeusik yang melibatkan Ahmadiyah dan kelompok masyarakat bulan lalu tidak terulang lagi. “Kalau memang kembali, mereka (pelajar Indonesia di Iran) itu akan menjadi pekerjaan Polri,” katanya.

Ali mengatakan adanya pelajar Indonesia yang belajar Syiah di Iran itu datang atas beasiswa dari pemerintah Iran. Jumlah penerima beasiswa itu sebanyak 5000 orang. “Belum lagi beasiswa yang diberikan langsung oleh mullah-mullah di Iran itu. Saya perkirakan jumlahnya bisa 6.000-7.000 orang,” katanya.

Ito Sumardi menganggap informasi dari Ali Maschan Musa merupakan masukan yang baik bagi Polri. Namun, Ito mengatakan Polri perlu kepastian mengenai paham Syiah itu diperbolehkan di Indonesia atau tidak. “Ini masukan yang bagus,” ujarnya singkat.

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/Red: Didi Purwadi
mainsource:http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/11/03/03/167288-ribuan-pemuda-belajar-di-iran-polri-diminta-waspadai-syiah
Pelajar Indonesia di Iran Rilis Pernyataan untuk Anggota DPR Pernyataan Sikap HPI: Prof. Dr. KH. Ali Maschan Musa dan Republika
Release
Sabtu, 05 Maret 2011
Nomor : 16/SPS/BP-HPI/XII/2011

Perihal : Pernyataan Sikap


Kepada Yth.

Bapak Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat RI

Di jakarta


Merujuk pemberitaan Republika Online yang memuat pernyataan anggota Komisi VIII DPR-RI, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Musa, dalam rubrik Breaking News - Nasional pada 03 Maret 2011 di bawah tajuk "Ribuan Pemuda Belajar di Iran, Polri Diminta Waspadai Syiah", Kami Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) sebagai organisasi kepelajaran terbesar dan tertua di Republik Islam Iran memandang perlu dikemukakan kepada masyarakat Indonesia bahwa:


1. Berdasarkan Data Pemilih Tetap Pemilu, Maret 2009, jumlah masyarakat di Republik Islam Iran adalah 304 WNI. Dari jumlah tersebut, 257 WNI tercatat sebagai pelajar Indonesia di Republik Islam Iran dari berbagai bidang studi. Angka ini sudah termasuk di dalamnya jumlah anggota keluarga yang ikut bersama mereka. Ini dikuatkan oleh data pelajar RI 31 Januari 2011 dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tehran. Maka, pernyataan Prof. Dr. KH. Ali Maschan Musa, "Saya perkirakan jumlahnya bisa 6.000-7.000 orang", adalah semata-mata kecerobohan.

2. Kami tidak pernah memiliki pengalaman bertemu apalagi menyampaikan permintaan seperti yang dinyatakan anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan RI, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Musa, pada tahun 2007 di Iran. Dan adanya sejumlah pelajar Indonesia di Iran yang "nanti minta di Indonesia punya masjid sendiri dan sebagainya" hanyalah klaim sepihak beliau yang tak berdasar.

3. Dalam rangka kunjungan silaturahmi dengan sejumlah ayatollah dan pejabat tinggi Iran, mantan Ketua PBNU KH. Hasyim Muzadi beserta rombongan delegasi bertemu dengan Presiden Mahmoud Ahmadi Nejad dan, sebagaimana diberitakan Republika, Senin 24 April 2006, menyatakan pihaknya juga berupaya mendekatkan kelompok-kelompok Islam, termasuk di dalamnya antara Sunni dan Syiah. Sebagai anggota delegasi yang turut hadir dalam pertemuan itu, sudah sepatutnya Prof. Dr. KH. Ali Maschan Musa dengan segenap kapasitas moral dan status sosial-politiknya lebih menyadari dan berkomitmen lebih serius dalam mendesakkan upaya pendekatan positif tersebut.

4. Selama ini, kami mendapatkan pelayanan, dukungan dan kepercayaan layaknya status kami sebagai WNI pelajar dan peneliti dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tehran. Alih-alih meminta agar pelajar diwaspadai, penghargaan ini sepatutnya menjadi referensi bagi Prof. Dr. KH. Ali Maschan Musa sebagai pejabat publik dan figur agama untuk juga memandang kami layaknya pelajar dan peneliti serta turut memberikan motivasi yang bijak dan arahan yang memadai.

Demikian pernyataan ini kami sampaikan agar menjadi perimbangan informasi, pelurusan fakta dan andil dalam menjaga keutuhan kerukunan serta membangun masa depan bangsa dan negara.


Hormat Kami

BADAN PENGURUS

HIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (HPI)

Periode 2010-2011

05 Maret 2011, Republik Islam Iran


Ammar Fauzi, MA
Ketua Umum


-------

Tembusan:

1. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Tehran
2. Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi RII
3. Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta
4. Al-Musfata International University, Iran
5. Republika Online
6. Media massa cetak dan elektronik yang lain

mainsource:irib

Berikut adalah kutipan Piagam Amman dari Konferensi Islam Internasional yang diadakan di Amman, Yordania, dengan tema “Islam Hakiki dan Perannya dalam Masyarakat Modern” (27-29 Jumadil Ula 1426 H. / 4-6 Juli 2005 M.) dan dihadiri oleh ratusan Ulama' dari seluruh dunia:

Sesuai dengan pengetahuan tulus ikhlas kita pada Allah SWT; Dan sesuai dengan seluruh makalah penelitian dan kajian yang tersaji dalam konferensi ini, serta seluruh diskusi yang timbul darinya; Kami, yang bertandatangan di bawah ini, dengan ini menyetujui dan menegaskan kebenaran butir-butir yang tertera di bawah ini:

(1) Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas. Darah, kehormatan dan harta benda salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas tidak boleh dihalalkan. Lebih lanjut, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti akidah Asy’ari atau siapa saja yang mengamalkan tasawuf (sufisme). Demikian pula, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti pemikiran Salafi yang sejati. Sejalan dengan itu, tidak diperbolehkan mengkafirkan kelompok Muslim manapun yang percaya pada Allah, mengagungkan dan mensucikan-Nya, meyakini Rasulullah (saw) dan rukun-rukun iman, mengakui lima rukun Islam, serta tidak mengingkari ajaran-ajaran yang sudah pasti dan disepakati dalam agama Islam.

(2) Ada jauh lebih banyak kesamaan dalam mazhab-mazhab Islam dibandingkan dengan perbedaan-perbedaan di antara mereka. Para pengikut/penganut kedelapan mazhab Islam yang telah disebutkan di atas semuanya sepakat dalam prinsip prinsip utama Islam (Ushuluddin). Semua mazhab yang disebut di atas percaya pada satu Allah yang Mahaesa dan Makakuasa; percaya pada al-Qur'an sebagai wahyu Allah; dan bahwa Baginda Muhammad saw adalah Nabi dan Rasul untuk seluruh manusia. Semua sepakat pada lima rukun Islam: dua kalimat syahadat(syahadatayn); kewajiban shalat; zakat; puasa di bulan Ramadhan, dan Haji ke Baitullah di Mekkah. Semua percaya pada dasar-dasar akidah Islam:
kepercayaan pada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk dari sisi Allah. Perbedaan di antara ulama kedelapan mazhab Islam tersebut hanya menyangkut masalah-masalah cabang agama (furu’) dan tidak menyangkut prinsip-prinsip dasar (ushul) Islam.
Perbedaan pada masalah-masalah cabang agama tersebut adalah rahmat Ilahi. Sejak dahulu dikatakan bahwa keragaman pendapat di antara 'ulama adalah hal yang baik.

(3) Mengakui kedelapan mazhab dalam Islam tersebut berarti bahwa mengikuti suatu metodologi dasar dalam mengeluarkan fatwa: tidak ada orang yang berhak mengeluarkan fatwa tanpa keahlihan pribadi khusus yang telah ditentukan oleh masing-masing mazhab bagi para pengikutnya. Tidak ada orang yang boleh mengeluarkan fatwa tanpa mengikuti metodologi yang telah ditentukan oleh mazhab-mazhab Islam tersebut di atas. Tidak ada orang yang boleh mengklaim untuk melakukan ijtihad mutlak dan menciptakan mazhab baru atau mengeluarkan fatwa-fatwa yang tidak bisa diterima hingga membawa umat Islam keluar dari prinsip-prinsip dan kepastian-kepastian Syariah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh masing-masing mazhab yang telah disebut di atas.

...

Amman, 27-29 Jumadil Ula 1426 H./ 4-6 Juli 2005 M.

(bisa merujuk ke situs resmi http://www.ammanmessage.com/)


Para penandatangan:

AFGHANISTAN
1. YTH. Nusair Ahmad Nour
Dubes Afghanistan untuk Qatar

Aljazair
1. YTH. Lakhdar Ibrahimi
Utusan Khusus Sekjen PBB; Mantan Menlu Aljazair
2. Prof. Dr. Abd Allah bin al-Hajj Muhammad Al Ghulam Allah
Menteri Agama
3. Dr. Mustafa Sharif
Menteri Pendidikan
4. Dr. Sa'id Shayban
Mantan Menteri Agama
5. Prof. Dr. Ammar Al-Talibi
Departemen Filsafat, University of Algeria
6. Mr. Abu Jara Al-Sultani
Ketua LSM Algerian Peace Society Movement

AUSTRIA
1. Prof. Anas Al-Shaqfa
Ketua Komisi Islam
2. Mr. Tar afa Baghaj ati
Ketua LSM Initiative of Austrian Muslims

AUSTRALIA
1. Shaykh Salim 'Ulwan al-Hassani
Sekjen, Darulfatwa, Dewan Tinggi Islam

AZERBAIJAN
1. Shaykh Al-Islam Allah-Shakur bin Hemmat Bashazada
Ketua Muslim Administration of the Caucasus

BAHRAIN
1. Syaikh Dr. Muhammad Ali Al-Sutri
Menteri Kehakiman
2. Dr. Farid bin Ya'qub Al-Miftah
sekretaris Kementerian Agama

BANGLADESH
1. Prof. Dr. Abu Al-Hasan Sadiq
Rektor Asian University of Bangladesh

BOSNIA dan HERZEGOVINA
1. Prof. Dr. Syaikh Mustafa Ceric
Ketua Majlis 'Ulama'dan Mufti Besar Bosnia dan Herzegovina
2. Prof. Hasan Makic
Mufti Bihac
3. Prof. Anes Lj evakovic
Peneliti dan Pengajar, Islamic Studies College

BRAZIL
1. Syaikh Ali Muhmmad Abduni
Perwakilan International Islamic Youth Club di Amerika Latin

KANADA
1. Shaykh Faraz Rabbani
Guru, Hanafijurisprudence, Sunnipath.com

REPUBLIk CHAD
1. Shaykh Dr. Hussein Hasan Abkar
Presiden, Higher Council for Islamic Affair; Imam Muslim, Chad

MESIR
1. Prof. Dr. Mahmud Hamdi Zaqzuq
Menteri Agama
2. Prof. Dr. Ali Jumu'a
Mufti Besar Mesir
3. Prof. Dr. Ahmad Muhammad Al-Tayyib
Rektor Universitas Al-Azhar University
4. Prof. Dr. Kamal Abu Al-Majd
Pemikir Islam; Mantan Menteri Informasi;
5. Dr. Muhammad Al-Ahmadi Abu Al-Nur
Mantan Menteri Agama Mesir; Profesor Fakultas Syariah, Yarmouk University, Jordan
6. Prof. Dr. Fawzi Al-Zifzaf
Ketua Masyayikh Al-Azhar; Anggota the Academy of Islamic Research
7. Prof. Dr. Hasan Hanafi
Peneliti dan Cendekiawan Muslim, Departemen Filsafat, Cairo University
8. Prof. Dr. Muhammad Muhammad Al-Kahlawi
Sekjen Perserikatan Arkeolog Islam; Dekan Fakultas Studi Kesejarahan Kuno, Cairo University
9. Prof. Dr. Ayman Fuad Sayyid
Mantan Sekjen, Dar al-Kutub Al-Misriyya
10. Syaikh Dr. Zaghlul Najjar
Anggota Dewan Tinggi Urusan Islam, Mesir
11. Syaikh Moez Masood
Dai Islam
12. Dr. Raged al-Sirjani
13. Dr. Muhammad Hidaya

Perancis
1. Syaikh Prof. Dalil Abu Bakr
Ketua Dewan Tinggi Urusan Agama Islam dan Dekan Masjid Paris
2. Dr. Husayn Rais
Direktur Urusan Budaya, Masjid Jami’ Paris

JERMAN
1. Prof. Dr. Murad Hofmann
Mantan Dubes Jerman untuk Maroko
2. Syaikh Salah Al-Din Al- Ja'farawi
Asisten Sekjen World Council for Islamic Propagation

INDIA
1. H.E. Maulana Mahmood Madani
Anggota Parlemen
Sekjen Jamiat Ulema-i-Hind
2. Ja'far Al-Sadiq Mufaddal Sayf Al-Din
Cendikiawan Muslim
3. Taha Sayf Al-Din
Cendikiawan Muslim
4. Prof. Dr. Sayyid Awsaf Ali
Rektor Hamdard University
5. Prof. Dr. Akhtar Al-Wasi
Dekan College of Humanities and Languages

INDONESIA
1. Dr. Tutty Alawiyah
Rektor Universitas Islam Al-Syafi'iyah
2. Rabhan Abd Al-Wahhab
Dubes RI untuk Yordania
3. KH Ahmad Hasyim Muzadi
Mantan Ketua PBNU
4. Rozy Munir
Mantan Wakil Ketua PBNU
5. Muhamad Iqbal Sullam
International Conference of Islamic Scholars, Indonesia

IRAN
1. Ayatollah Syaikh Muhammad Ali Al-Taskhiri
Sekjen Majma Taqrib baynal Madzahib Al-Islamiyyah.
2. Ayatollah Muhammad Waez-zadeh Al-Khorasani
Mantan Sekjen Majma Taqrib baynal Madzahib Al-Islamiyyah
3. Prof. Dr. Mustafa Mohaghegh Damad
Direktur the Academy of Sciences; Jaksa; Irjen Kementerian Kehakiman
4. Dr. Mahmoud Mohammadi Iraqi
Ketua LSM Cultural League and Islamic Relations in the Islamic Republic of Iran
5. Dr. Mahmoud Mar'ashi Al-Najafi
Kepala Perpustakaan Nasional Ayatollah Mar'ashi Al-Najafi
6. Dr. Muhammad Ali Adharshah
Sekjen Masyarakat Persahabatan Arab-Iran
7. Shaykh Abbas Ali Sulaymani
Wakil Pemimpin Spiritual Iran di wilayah Timur Iran

IRAK
1. Grand Ayatollah Shaykh Husayn Al-Mu'ayyad
Pengelola Knowledge Forum
2. Ayatollah Ahmad al-Bahadili
Dai Islam
3. Dr. Ahmad Abd Al-Ghaffur Al-Samara'i
Ketua Diwan Waqaf Sunni

ITALIA
1. Mr. Yahya Sergio Pallavicini
Wakil Ketua, Islamic Religious Community of Italy (CO.RE.IS.)

Yordania
1. Prof. Dr. Ghazi bin Muhammad
Utusan Khusus Raja Abdullah II bin Al-Hussein
2. Syaikh Izzedine Al-Khatib Al-Tamimi
Jaksa Agung
3. Prof. Dr. Abdul-Salam Al-Abbadi
Mantan Menteri Agama
4. Prof. Dr. Syaikh Ahmad Hlayyel
Penasehat Khusus Raja Abdullah dan Imam Istana Raja
5. Syaikh Said Al-Hijjawi
Mufti Besar Yordania
6. Akel Bultaji
Penasehat Raja
7. Prof. Dr. Khalid Touqan
Menteri Pendidikan dan Riset
8. Syaikh Salim Falahat
Ketua Umum Ikhwanul Muslimin Yordania
9. Syaikh Dr. Abd Al-Aziz Khayyat
Mantan Menteri Agama
10. Syaikh Nuh Al-Quda
Mantan Mufti Angkatan Bersenjata Yordania
11. Prof. Dr. Ishaq Al-Farhan
Mantan Menteri Pendidikan
12. Dr. Abd Al-Latif Arabiyyat
Mantan Ketua DPR Yordania;
Shaykh Abd Al-Karim Salim Sulayman Al-Khasawneh
Mufti Besar Angkatan Bersenjata Yordania
13. Prof. Dr. Adel Al-Toweisi
Menteri Kebudayaan
14. Mr.BilalAl-Tall
Pemimpin Redaksi Koran Liwa'
15. Dr. Rahid Sa'id Shahwan
Fakultas Ushuluddin, Balqa Applied University

KUWAIT
1. Prof. Dr. Abdullah Yusuf Al-Ghoneim
Kepala Pusat Riset dan Studi Agama
2. Dr. Adel Abdullah Al-Fallah
Wakil Menteri Agama

LEBANON
1. Prof. Dr. Hisham Nashabeh
Ketua Badan Pendidikan Tinggi
2. Prof. Dr. Sayyid Hani Fahs
Anggota Dewan Tinggi Syiah
3. Syaikh Abdullah al-Harari
Ketua Tarekat Habashi
4. Mr. Husam Mustafa Qaraqi
Anggota Tarekat Habashi
5. Prof. Dr. Ridwan Al-Sayyid
Fakultas Humaniora, Lebanese University; Pemred Majalah Al-Ijtihad
6. Syaikh Khalil Al-Mays
Mufti Zahleh and Beqa' bagian Barat

LiBya
1. Prof. Ibrahim Al-Rabu
Sekretaris Dewan Dakwah Internasional
2. Dr. Al-Ujaili Farhat Al-Miri
Pengurus International Islamic Popular Leadership

MALAYSIA
1. Dato' Dr. Abdul Hamid Othman
Menteri Sekretariat Negara
2. Anwar Ibrahim
Mantan Perdana Menteri
3. Prof. Dr. Muhamad Hashem Kamaly
Dekan International Institute of Islamic Thought and Civilisation
4. Mr. Shahidan Kasem
Menteri Negara Bagian Perlis, Malaysia
5. Mr. Khayri Jamal Al-Din
Wakil Ketua Bidang Kepemudaan UMNO

Maladewa
1. Dr. Mahmud Al-Shawqi
Menteri Pendidikan

Maroko
1. Prof. Dr. Abbas Al-Jarari
Penasehat Raja
2. Prof. Dr. Mohammad Farouk Al-Nabhan
Mantan Kepala DarAl-Hadits Al-Hasaniyya
3. Prof. Dr. Ahmad Shawqi Benbin
Direktur Perpustakaan Hasaniyya
4. Prof. Dr. Najat Al-Marini
Departemen Bahasa Arab, Mohammed V University

NIGERIA
1. H.H. Prince Haji Ado Bayero
Amir Kano
2. Mr. Sulayman Osho
Sekjen Konferensi Islam Afrika

kesultanan OMAN
1. Shaykh Ahmad bin Hamad Al-Khalili
Mufti Besar Kesultanan Oman
2. Shaykh Ahmad bin Sa'ud Al-Siyabi
Sekjen Kantor Mufti Besar

PAKISTAN
1. Prof. Dr. Zafar Ishaq Ansari
Direktur Umum, Pusat Riset Islam, Islamabad
2. Dr. Reza Shah-Kazemi
Cendikiawan Muslim
3. Arif Kamal
Dubes Pakistan untuk Yordania
4. Prof. Dr. Mahmoud Ahmad Ghazi
Rektor Islamic University, Islamabad; Mantan Menteri Agama Pakistan

PALESTINA
1. Shaykh Dr. Ikrimah Sabri
Mufti Besar Al-Quds dan Imam Besar Masjid Al-Aqsa
2. Shaykh Taysir Raj ab Al-Tamimi
Hakim Agung Palestina

PORTUGAL
1. Mr. Abdool Magid Vakil
Ketua LSM Banco Efisa
2. Mr. Sohail Nakhooda
Pemred Islamica Magazine

QATAR
1. Prof. Dr. Shaykh Yusuf Al-Qaradawi
Ketua Persatuan Internasional Ulama Islam
2. Prof. Dr. Aisha Al-Mana'i
Dekan Fakultas Hukum Islam, University of Qatar

RUSIA
1. Shaykh Rawi Ayn Al-Din
Ketua Urusan Muslim
2. Prof. Dr. Said Hibatullah Kamilev
Direktur, Moscow Institute of Islamic Civilisation
3. Dr. Murad Murtazein
Rektor, Islamic University, Moskow

Arab SAUDI
1. Dr. Abd Al-Aziz bin Uthman Al-Touaijiri
Direktur Umum, The Islamic Educational, Scientific and Cultural
Organization (ISESCO)
2. Syaikh al-Habib Muhammad bin Abdurrahman al-Saqqaf

SENEGAL
1. Al-Hajj Mustafa Sisi
Penasehat Khusus Presiden Senegal

SINGAPURA
1. Dr. Yaqub Ibrahim
Menteri Lingkuhan Hidup dan Urusan Muslim

Afrika Selatan
1. Shaykh Ibrahim Gabriels
Ketua Majlis Ulama Afrika Utara South African 'Ulama'

SUDAN
1. Abd Al-Rahman Sawar Al-Dhahab
Mantan Presiden Sudan
2. Dr. Isam Ahmad Al-Bashir
Menteri Agama

SWISS
1. Prof. Tariq Ramadan
Cendikiawan Muslim

SYRIA
1. Dr. Muhammad Sa'id Ramadan Al-Buti
Dai, Pemikir dan Penulis Islam
2. Prof. Dr. Syaikh Wahba Mustafa Al-Zuhayli
Ketua Departemen Fiqih, Damascus University
3. Syaikh Dr. Ahmad Badr Hasoun
Mufti Besar Syria

THAILAND
1. Mr. Wan Muhammad Nur Matha
Penasehat Perdana Menteri
2. Wiboon Khusakul
Dubes Thailand untuk Irak

TUNISIA
1. Prof. Dr. Al-Hadi Al-Bakkoush
Mantan Perdana Menteri Tunisia
2. Dr. Abu Baker Al-Akhzuri
Menteri Agama

TURKI
1. Prof. Dr. Ekmeleddin I lis an og hi
Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI)
2. Prof. Dr. Mualla Saljuq
Dekan Fakultas Hukum, University of Ankara
3. Prof. Dr. Mustafa Qag nci
Mufti Besar Istanbul
4. Prof. Ibrahim Kafi Donmez
Profesor Fiqih University of Marmara

UKRAINA
1. Shaykh Dr. Ahmad Tamim
Mufti Ukraina

Uni emirat Arab
1. Mr. Ali bin Al-Sayyid Abd Al-Rahman Al-Hashim
Penasehat Menteri Agama
2. Syaikh Muhammad Al-Banani
Hakim Pengadilan Tinggi
3. Dr. Abd al-Salam Muhammad Darwish al-Marzuqi
Hakim Pengadilan Dubai

Inggris
1. Syaikh Abdal Hakim Murad / Tim Winter
Dosen, University of Cambridge
2. Syaikh Yusuf Islam /Cat Steven
Dai Islam dan mantan penyanyi
3. Dr.FuadNahdi
Pemimpin Redaksi Q-News International
4. SamiYusuf
Penyanyi Lagu-lagu Islam
Amerika Serikat
1. Prof. Dr. Seyyed Hossein Nasr
Penulis dan profesor Studi-studi Islam, George Washington University
2. Syaikh Hamza Yusuf
Ketua Zaytuna Institute
3. Syaikh Faisal Abdur Rauf
Imam Masjid Jami Kota New York
4. Prof. Dr. Ingrid Mattson
Profesor Studi-studi Islam, Hartford Seminary; Ketua Masyarakat Islam
Amerika Utara (ISNA)

UZBEKISTAN
1. Syaikh Muhammad Al-Sadiq Muhammad Yusuf
Mufti Besar
Yaman
1. Syaikh Habib 'Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafiz
Ketua Madrasah Dar al-Mustafa, Tarim
2. Syaikh Habib Ali Al-Jufri
Dai Internasional
3. Prof. Dr. Husayn Al-Umari
Anggota UNESCO; Profesor Sejarah, Universitas Sana'a'

Mereka yang Menginjak-injak Syariat Islam, Tidak Layak Jadi Pemimpin

Kembali Syaikh Yusuf Qhardawi menyatakan penolakannya atas fatwa pengharaman demonstrasi dan kebangkitan rakyat oleh ulama-ulama Arab Saudi.


Mereka yang Menginjak-injak Syariat Islam, Tidak Layak Jadi Pemimpin

Menurut Kantor Berita ABNA, Syaikh Yusuf Qhardawi, ketua persatuan ulama Islam se dunia dalam sebuah konferensi Islam di Doha Qatar terkait dengan kebangkitan umat Islam di beberapa Negara Arab menyatakan, "Kebangkitan pemuda-pemuda Arab adalah sesuatu yang sudah semestinya, dan tidak dalil apapun yang bisa mengkategorikan kebangkitan mereka sebagai fitnah bagi umat Islam. Karena Islam adalah ajaran yang paling menentang pemerintahan yang zalim."

Beliau mengenai beberapa fatwa ulama Arab Saudi yang mengkategorikan haram kebangkitan rakyat tersebut, menegaskan, "Ulama-ulama Salafi lewat fatwa-fatwa mereka berusaha memadamkan kebangkitan rakyat dan api revolusi yang sedang menjalar dimana-mana. Mereka menyebut kebangkitan tersebut adalah fitnah, padahal yang melatar belakangi munculnya kebangkitan tersebut adalah penguasa yang zalim. Tidaklah layak orang-orang yang justru menginjak-injak syariat Islam yang menjadi pemimpin bagi umat Islam."

Menarik; PBB Puji Iran

Komite Internasional Pemberantasan Narkotika yang merupakan salah satu lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memuji upaya dan keseriusan Republik Islam selama ini dalam memerangi perdagangan narkotika. Hamid Quds, Direktur Komite Internasional Pemberantasan Narkotika dalam sidang membahas laporan PBB di London menyebutkan keseriusan Iran dalam memerangi penyelundupan narkotika. Hamid Quds mengatakan, badan-badan PBB termasuk Komite Pemberantasan Narkotika sudah berkali-kali mengapresiasi upaya Iran dalam melawan perdagangan haram ini.

Dalam sidang itu, disinggung pula koordinasi Iran dengan Pakistan, Afghanistan dan Qatar dalam upaya memerangi narkotika. Sebagai negara yang memiliki garis perbatasan yang panjang dengan Afghanistan, Iran memang menjadi transit penyelundupan barang-barang haram yang diproduksi di Afghanistan.

Upaya Iran memerangi perdagangan narkotika telah dibuktikan dengan mempersembahkan 3000 syuhada dari tentara dan polisi dalam pertempuran melawan para penyendup. Jumlah syuhada sebesar itu adalah dalam rangka mencegah masuknya narkotika dari Afghanistan ke Eropa melalui Iran. Karena itu, tak berlebihan jika pemerintah Iran mengharapkan lembaga-lembaga dunia terutama Eropa untuk ikut membantu Tehran dalam perang melawan narkotika. Berdasarkan laporan resmi, 90 persen heroin yang ditemukan di Eropa berasal dari Afghanistan. Menurut Profesor Quds, Inggris adalah negara pusat penyebaran obat-obatan terlarang di Eropa. Ini berarti bahwa barang-barang haram itu setelah tiba di Inggris disebar ke berbagai negara Eropa lainnya.

Laporan PBB menyebutkan bahwa produksi opium di Afghanistan dan negara-negara sekitarnya menurun hampir setengahnya di tahun 2010 dibanding produksi tahun 2009. Namun hal ini bukan berarti penurunan produksi heroin. Sebab, gudang-gudang masih menyimpan cadangan opium yang menjadi bahan dasar pembuatan heroin dalam jumlah besar. Dari sisi lain, harga tinggi barang haram ini semakin meningkatkan jumlah petani di Afghanistan untuk menanam opium.

Selain opium, heroin dan bahan-bahan narkotika lainnya yang sudah dikenal sejak lama, muncul fenomena baru dengan semakin maraknya bahan narkotika industri yang dibuat dengan cara-cara modern. Barang-barang haram ini lebih cepat dibuat dan lebih mudah diselundupkan dengan cara mengubah bentuk molekulernya. Di Eropa tercatat 16 macam bahan narkotika industri yang sedang diteliti sementara bahan-bahan itu di Jepang tercatat sebanyak 51 macam.

Narkotika dan obat bius menimbulkan dampak yang buruk pada kesehatan fisik, kejiwaan dan moral. Laporan resmi PBB mengungkapkan bahwa fenomena buruk ini semakin hari semakin menjamur di berbagai belahan dunia. Karenanya, semua negara diharap bisa bekerjasama untuk memerangi perdagangan narkotika. (IRIB/AHF/4/3/2011)

Gates: Militer Iran Mampu Hapus Pengaruh Militer AS di Dunia

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates dalam sebuah pidatonya di Akademi Angkatan Udara Colorado (AFA) mengakui peningkatan kemampuan militer Republik Islam Iran. "Kemajuan militer Iran menghapus pengaruh militer AS di dunia," aku Gates.

Hal ini disampaikan Gates saat memberikan sambutan di depan para taruna akademi angkatan udara AS di Colorado. Menurutnya kemajuan militer Iran, Cina dan Korea Utara menghapus pengaruh militer AS di dunia. Demikian dilaporkan Fars mengutip Reuters.

Ia menekankan, mencermati produksi senjata Cina, Iran dan Korea Utara mulai dari rudal Cruise dan Balistik hingga kapal selam canggih serta sistem anti udara sepertinya kesemuanya itu ditujukan untuk melumpuhkan persenjataan militer Amerika. (IRIB/Fars/MF/5/3/2011)

Kali ini, Clinton Berterimakasih Kepada Iran

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dalam sebuah statemennya, mengapresiasi dan berterimakasih atas upaya Republik Islam Iran yang mencari tahu kondisi mantan anggota FBI, Robert Levinson.

Sebagaimana dilaporkan IRNA, Jumat (4/3), Clinton dalam keterangannya menyebutkan, "Kami dengan penuh rasa hormat, memohon kepada pemerintah Iran untuk melanjutkan upaya kemanusiaannya guna mengembalikan Levinson kepada keluarganya."
Dalam pernyataannya, Clinton mengklaim bahwa Robert Levinson, empat tahun lalu hilang di wilayah Iran dan kini masih hidup dan berada di Asia Barat Daya.

"Berbagai laporan yang kami terima menunjukkan bahwa Levinson ditawan di sebuah tempat di Asia Barat Daya," jelas Clinton.

Pada bagian akhir statemennya, Clinton kembali mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Iran. Dikatakannya, Iran pada masa lalu telah melakukan usaha yang baik untuk menemukan agen Amerika tersebut. (IRIB/RM/4/3/2011)

Jika Menjadi Muslim adalah Penjahat

Nasib masyarakat muslim di Negeri Paman Sam masih juga tragis. Kali ini, sejumlah legislator dari Negara Bagian Tennessee tengah berupaya meloloskan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang akan memperketat batasan lebih luas terhadap masyarakat muslim. Berdasarkan RUU tersebut, praktek muslim terhadap sejumlah hukum syariah dianggap sebagai tindak kriminal. Sejumlah hukum syariah seperti jihad dan penentangan terhadap kezaliman dianggap sebagai bentuk nyata terorisme, karena itu setiap muslim yang mempraktekkan hukum tersebut layak disebut teroris dan harus ditindak tegas.

Terkait hal ini, Judd Matheny dan Bill Ketron anggota dewan perwakilan rakyat AS dari kubu Republik menyatakan, "Orang-orang yang dihukum berdasarkan UU tersebut akan dipenjara hingga 15 tahun. Karena tindakan mereka dianggap sebagai aksi pengkhianatan". Kedua legislator AS itu beralasan, pihaknya khawatir hukum Islam akan mempengaruhi konstitusi AS.

Padahal berdasarkan amandemen pertama konstitusi AS dan sembilan amandemen lainnya yang dikenal sebagai Undang-Undang Hak Asasi Manusia AS (US Bill of Rights) kebebasan beragama dan penghormatan terhadap hak-hak pemeluk setiap agama diakui oleh negara. UU HAM AS itu menggariskan bahwa pemerintah dilarang mengabaikan hak-hak warganya berdasarkan latar belakang keagamaannya.

Namun demikian, untuk menghindar dari tudingan anti-Islam, kedua anggota kongres AS itu berdalih bahwa selama hukum syariah yang dipraktekkan bersifat damai, maka hal itu tidak termasuk dalam ketentuan RUU yang diusulkannya itu.

Karuan saja jika RUU anti-Islam itu berhasil disahkan, tentu masyarakat muslim AS bakal menghadapi tekanan yang lebih keras lagi dalam menjalankan praktek keagamaannya di negeri yang selama ini mengklaim dirinya sebagai pejuang hak asasi manusia dan kebebasan.

Meski gerakan anti-Islam dan Islamfobia telah lama tumbuh dan berkembang di Barat, namun dalam beberapa tahun terakhi ini gerakan tersebut makin mengemuka dan memiliki target yang lebih nyata dan bersifat jangka panjang. Pasca tragedi 11 September 2001, Barat terutama AS melancarkan kebijakan yang keras terhadap umat Islam lewat pelbagai aksi militer seperti invasi ke Afghanistan dan Irak.

Di samping itu, Barat juga melancarkan perang propaganda anti-Islam besar-besaran dan berusaha mengindektikkan Islam sebagai agama kekerasan dan pemeluknya sebagai teroris. Akumulasi dari semua gerakan anti-Islam ini tak lain adalah untuk menebar ketakutan terhadap Islam dan merusak citra agama ini, sebagai upaya untuk membendung berkobarnya kebangkitan Islam di berbagai belahan dunia. (IRIB/LV/NA/5/3/2011)

Haiti Berterimakasih Atas Bantuan Kemanusiaan Iran

Presiden Haiti Rene Preval menyatakan terima kasih kepada Republik Islam Iran atas bantuan kemanusiaan kepada rakyat negara itu, yang terkena gempa dahsyat pada Januari 2010.

Pernyataan itu disampaikan Preval dalam pertemuan Sabtu (5/3) untuk menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Iran baru ke Port-au-Prince. Demikian dilaporkan IRNA.

Preval mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan bangsa Iran atas bantuan medis dan pangan selama gempa menghancurkan negara itu. Bencana tersebut menewaskan 316.000 orang dan membuat ibukota Haiti porak-poranda.

Iran mengirim sekitar 30 ton bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, tenda dan obat-obatan ke Haiti beberapa hari setelah gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter. Selain itu, Tehran juga juga mengirim tim medis yang berjumlah 30 orang dan regu penyelamat.

Pada bagian lain pernyataanya, Preval menyatakan ketertarikannya untuk memperkuat hubungan antara Iran dan Haiti, khususnya di bidang perdagangan dan alih teknologi. Ditambahkannya, Haiti menyambut pengusaha dan investor Iran dalam proyek industri dan konstruksi. Dia juga berharap dapat berkunjung ke Tehran di masa mendatang.

Di saat dampak musibah gempa belum berakhir, Haiti kini didera wabah kolera, yang telah merenggut nyawa sedikitnya 4.000 orang sejak pertama kali muncul di negara itu sekitar tiga bulan lalu. (IRIB/RM/PH/6/3/2011)

Ahmadinejad: Eropa dan Adidaya yang Tidak Ingin Hubungan Damai Terwujud

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, "Sanksi yang dijatuhkan hanya akan mempercepat proses pembangunan, kemajuan, dan memperkuat solidaritas nasional Iran."

Hal itu dikatakan Ahmadinejad kepada The Business Year bahwa bangsa Iran bangkit menghadapi semua ancaman dan sanksi, serta melewati semua rintangan dalam menjaga martabat dan independensinya.

Ditambahkannya, "Republik Islam Iran memiliki hubungan baik dan persaudaraan dengan sebagian besar pemerintah dan bangsa-bangsa di seluruh dunia, serta selalu menekankan perluasan hubungan berdasarkan keadilan, asas saling menghormati, persahabatan dan persaudaraan. Iran bangkit melawan keserakahan internasional dan ekspansionisme, dan melontarkan penentangannya terhadap agresi, pendudukan dan pelanggaran hak-hak bangsa."

Ia juga mengatakan bahwa perluasan hubungan khususnya di sektor ekonomi antarnegara Asia akan menjamin kepentingan kolektif mengingat nasib negara-negara regional saling terkait dan kemajuan masing-masing negara akan menjadi kemajuan bagi negara lain."

Ahmadinejad menekankan bahwa semua negara Asia menentang ekspansionisme, keserakahan, instabilitas, perang, dan terorisme.

"Sayangnya, sejumlah negara Eropa yang telah dipengaruhi oleh kekuatan ‘pengganggu' internasional yang dipimpin oleh rezim Zionis, tidak membiarkan hubungan yang adil dan damai itu terwujud." (IRIB/MZ/7/3/2011)


Dengan ini kami selaku pengurus YAPI menyatakan beberapa point berikut ini:

  1. YAPI lembaga pendidikan yang beridiri sejak tahun 1973 yang didirikan oleh ustadz Husein Habsyi. Dimana beliau selalu menekankan Persatuan Ummat Islam.
  2. Lembaga ini adalah sebuah lembaga pendidikan yang terbuka bagi siapa saja dan non sektarian. Selama ini YAPI sudah mengeluarkan para alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, dan menjadi tokoh-tokoh di tempatnya masing-masing. Dan dalam pendidikan sudah berkali-kali mendapat prestasi yang cukup baik, sehingga mengharumkan nama baik kota Pasuruan dan Jatim.
  3. Kejadian ini bukan yang pertama kali. Kejadian anarkis terjadi sejak tahun 2007 sampai saat ini.
  4. Sejak tahun 2007 YAPI tidak pernah putus-putus mengalami teror dan kekerasan dan tindakan-tindakan anarkis. Dan kami sudah melaporkan kepada pihak aparat baik mulai dari Polsek hingga Kapolri, sedangkan dari pihak sipil dan pemerintahan dari RT hingga Presiden.
  5. Sejak 2007 mereka secara rutin melakukan pengajian-pengajian ataupun acara-acara lain yang isinya menghujat kami dan memanas-manasi masyarakat untuk melakukan tindakan anarkis. Dan seringkali karena itu, sepulang dari acara-acara, mereka melakukan tindakan pelemparan, hujatan-hujatan, makian dan lain-lain.
  6. Karena kejadian-kejadian itu tidak ada penanganan yang tuntas, sehingga akhirnya mereka lebih berani dalam melakukan tindakan anarkis. Yang menyebabkan beberapa santri yang masih anak-anak (SMP/SMA) mengalami luka yang serius, yang sampai dirujuk ke rumah sakit Surabaya.
  7. Biasanya mereka dalam melakukan aksinya menggunakan atribut-atribut dan mengatas-namakan ASWAJA Bangil (dan dari informasi baik formal atau informal, juga pernyataan-pernyataan resmi bahwa ASWAJA Bangil itu oknum penceramah-pencerah bermasalah dan bukan bagian dari NU).
  8. Dan selama ini, setiap kejadian dan aksi-aksi terror mereka, kami sebagai warga Negara yang baik, patuh kepada hukum dan arahan aparat terkait. Dan sebagai warga Negara yang pancasilais dan menjunjung Bhenika Tuggal Ika, serta memiliki hak hukum yang sama sebagai warga Negara, maka kami berharap agar pihak terkait melakukan tindakan penanganan secara tuntas. Baik oknum pelaku maupun aktor intelektual dibelakangnya.
mainsource:Rabu, 16 Februari 2011 06:03 YAPI/http://yapibangil.org/Berita-YAPI/pernyataan-resmi-ponpes-yapi.html

Muspida Pasuruan Bentuk Forum Bersama

AddThis  Social Bookmark Button

ASWAJA Bangil tak hadir - Lahirkan 11 Kesepakatan

Kamis, 3 Maret 2011, Muspida Kab. Pasuruan menggelar pertemuan untuk membentuk forum bersama di Pendapa Kabupaten Pasuruan. Dalam pertemuan ini hadir hampir seluruh tokoh masyarakat dari ormas dan organisasi keagamaan diantaranya Rais Suriah NU, KH. Fuad Sya’ban, KH. Khoiron Syakur, Sonhaji Abdus Somad, Ketua PCNU Kab. Pasuruan, Nurul Huda, juga ketua MUI Kab. Pasuruan.

Dari pihak Muspida sendiri yang hadir diantaranya, Wabup Edy Paripurna, Widyantoro, Kajari Bangil, Bagus Irawan, Ketua Pengadilan Negeri Bangil, AKBP Syahardiantono, Kapolres Pasuruan, Letkol Inf Abu Bakar, Dandim pasuruan, serta Irsyad Yusuf Ketua DPRD Kab. Pasuruan.

Adapun dari pihak YAPI diwakili oleh Ust. Muchsin Assegaf, dan Ust. M. Alwi Al-Habsyi. Sementara sangat disayangkan pertemuan yang digelar untuk menciptakan wilayah Pasuruan yang kondusif ini tidak dihadiri pihak ASWAJA Bangil. "Walau ada yang tidak datang, forum ini harus dilaksanakan" ujar Wabup menyikapi ketidakhadiran Aswaja tersebut.

Pertemuan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini menghasilkan 11 butir kesepakatan, yakni:

  1. Ketentraman dan Ketertiban masyarakat merupakan kondisi yang diharapkan masyarakat Kabupaten Pasuruan. Oleh karena itu setiap warga Pasuruan agar berpartisipasi aktif.
  2. Setiap kegiatan masyarakat baik secara pribadi maupun kelompok tanpa terkecuali harus memperhatikan aspek keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum.
  3. Penggunaan pengeras suara dalam kegiatan pengajian volume pengeras suara tidak berlebihan agar tidak menganggu ketentraman lingkungan sekitar.
  4. Materi pengajian dilarang menyinggung, menghujat, memfitnah kelompok, paham, atau agama orang lain.
  5. Cara penyampaian ceramah agama tidak provokatif dan atau menghasut pihak lain.
  6. Tidak akan memaksakan keyakinan yang sudah dianutnya dengan cara apapun kepada orang lain yang sudah memiliki keyakinan tersendiri.
  7. Dilarang melakukan pawai, konvoi, atau arak-arakan dengan membawa tongkat, atribut yang menurut pertimbangan aparat berpotensi menganggu keamanan.
  8. Apabila terjadi perbedaan paham atau salah pengertian, mengutamakan penyelesaian dengan cara dialog dengan mengedepankan persaudaraan, menghindari kekerasan dan meminta difasilitasi forum bersama bila dipandang perlu.
  9. Penutupan jalan untuk suatu diluar fungsinya harus mendapat izin dari kepolisian sesuai dengan ketentuan pasal 127 dan 128 UU 22/2009 tentang LLAJ. Setelah mendapat rekomendasi dari pejabat lingkungan setempat.
  10. Pengawasan terhadap pelaksanaan bersama ini, dilakukan oleh forum bersama dengan kewenangan melakukan tindakan menegur, memperingatkan, menghentikan kegiatan dimaksud.
  11. Apabila dalam kegiatan pengajian terdapat pelanggaran hukum, maka masing-masing pihak sepakat untuk menyerahkan pada proses hukum yang berlaku.

sumber: Radar Bangil - Jawa Pos.


Konferensi Pers Resmi YAPI

E-mail Cetak PDF
AddThis  Social Bookmark Button


0 comments to "Waspadai Syiah...ratusan dibilang ribuan...Paranoid Mazhab...."

Leave a comment