Home , , , , , , � Amien Rais: " Osama Dianggap Pahlawan........." PKS pun puji Osama..Ck..Ck..Ck..Ck...

Amien Rais: " Osama Dianggap Pahlawan........." PKS pun puji Osama..Ck..Ck..Ck..Ck...



Para Pembela Osama di Indonesia(1)

Tak Sedikit Yang Anggap Osama Pahlawan


Tak Sedikit Yang Anggap Osama PahlawanJakarta - "Osama Pahlawan!" Pekikan itu terus bergemuruh di markas Front Pembela Islam (FPI), Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat. FPI, Rabu (4/5/2011) usai salat isya malam itu menggelar doa bersama untuk kematian Pemimpin Al Qaeda Usamah bin Muhammad bin Awad bin Ladin atau Osama bin Laden.

Ratusan anggota FPI dengan seragam khas mereka, putih-putih, malam itu memberi penghormatan terakhir untuk Osama. Dalam acara itu FPI juga memuja Osama yang dianggap sebagai simbol perlawanan Islam terhadap Amerika Serikat (AS).

"Osama bin Laden (mati) sebagai syahid," kata Sekjen FPI Ahmad Sobhari Lubis dalam pernyataan sikapnya yang diawali pembacaan shalawat dan do’a.

Pekikan 'Osama Pahlawan', malam itu terus membahana diselingi pekikan 'Obama teroris' dan 'Amerika Hancurkan'.

FPI sebenarnya tidak masuk dalam daftar jaringan Al Qaeda di Indonesia. Tapi toh kematian Osama disesali kelompok garis keras ini.

Doa bersama yang digelar FPI cukup merefleksikan betapa Osama mempunyai banyak pemuja, pembela dan bahkan pengikut di Indonesia. FPI memandang Osama sebagai mujahid sejati yang berjuang untuk membela kepentingan Islam. Osama juga dinilai telah berjasa mengajarkan kepada umat Islam tentang arti perjuangan dan pengorbanan.

FPI tidak sendirian mengagumi Osama. Dalang pengeboman Menara Kembar World Trade Center (WTC) New York 11 September 201 itu juga dikagumi oleh terdakwa terorisme Abu Bakar Baasyir. Ia pun mengutuk AS atas tewasnya Osama. Bagi Baasyir, Osama merupakan ulama besar yang berjihad. "Osama itu merupakan seorang ulama mujahid besar," kata Baasyir lewat asisten pribadinya, Hasyim.

Baasyir merupakan pemimpin Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) yang disebut-sebut sebagai pendukung gerakan Osama bin Laden. Maka tidaklah aneh bila Baasyir pun mengutuk AS atas tewasnya Osama. "Terbunuhnya dia akan menimbulkan azab dari Allah. Begitu yang dikatakan beliau [Ba'asyir]," ujar Hasyim.

Meski mengutuk AS atas tewasnya Osama, JAT tidak akan melakukan aksi doa untuk Osama. Pasalnya, kepastian kematian Osama belum mereka percayai kebenarannya. "Kita belum meyakini 100 persen kebenaran berita itu," kata juru bicara JAT, Sonhadi, kepada detikcom.

Menurut Sonhadi, yang juga menerima pesan khusus dari Abu Bakar Ba’asyir, dengan tewasnya Osama bin Laden justru tidak akan menyurutan perjuangan pada pendukungnya selama ini. "Malah akan semakin membangkitkan semangat," begitu ujarnya singkat.

Para anggota Jamaah Islamiyah (JI) juga menjadikan Osama sebagai panutannya. Mantan anggota JI Farihin menganggap Osama sebagai sosok yang komplet untuk diidolakan sebagai pejuang Islam.

"Saya menilai Osama sebagai Mujahid yang menjadi inspirator untuk melawan AS dan sekutunya. Dalam jidhad ada tiga hal, dengan tangan, lisan dan harta. Sosok Osama paling komplit, semua ada sama dia," ungkap Farihin kepada detikcom seraya memuji pimpinan Al Qaeda itu.

Osama bin Laden ditembak mati pasukan elite khusus AS, SEAL Team 6, di kota Abbottabad, Pakistan, Senin (2/5/2011) dini hari waktu Pakistan, atau Minggu (1/5/2011) waktu AS. Jasad gembong teroris itu segera dibuang ke laut dalam waktu 24 jam setelah tewas.

Sosok Osama selama ini memang menjadi kontroversi. Ia dibenci dan diburu AS sebagai dalang rangkaian pengeboman di dunia. Tapi di sisi lain, tidak sedikit yang justru mengaguminya dan menjadikannya simbol 'pejuang' yang melawan Amerika Serikat (AS) atas penindasan terhadap negara muslim terutama dalam kasus Afghanistan dan Palestina.

Di Indonesia sendiri, keberadaan Osama bin Laden dan Al Qaeda menjadi inpisari bagi kelompok teroris dan kelompok radikal. Beberapa kasus teror bom yang terjadi di tanah air, misanya Bom Bali I dan II, Bom Kedubes Australia, Bom Marriot I, II dan Ritz Carlton hampir mirip dengan serangan yang dilakukan oleh kelompok Al Qaeda. Walau pun keterkaitan langsung dengan Al Qaeda juga masih tanda tanya.

Kegiatan para pembela Osama di Indonesia bila masih sebatas menggelar doa tentu masih bisa dibiarkan. Tapi acara itu menjadi peringatan betapa radikalisme di Indonesia sudah pada titik yang mengkhawatirkan. Penelitian Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) menjadi buktinya. Survei LaKIP menunjukkan 48,9 persen siswa dan guru di Jabodetabek setuju dengan aksi radikal demi agama. Padahal radikalisme menjadi akar dari terorisme.

"Selama radikalisme ada, jaringan teroris itu akan tetap hidup. Terorisme merupakan anak kandung dari radikalisme dan radikalisme merupakan gerakan politik yang dilakukan dengan cara kekerasan," jelas Kepala Desk Koordinasi Penanggulangan Terorisme (DKPT) Kementerian Polhukam, Ansyaad Mbai.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengimbau keseriusan seluruh elemen masyarakat, utamanya pemerintah agar terus meningkatkan langkah-langkah untuk membendung radikalisme.

"Konsistensi dan komitmen menolak radikalisme tidak boleh pudar. Kita tidak boleh berkata lelah untuk menolak ajaran-ajaran radikal," katanya.

Said menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membatasi ajaran radikal adalah melalui pendekatan konsititusi, pendekatan sosial, dan pendekatan keamanan adalah langkah terakhir. Menurut dia masyarakat harus diingatkan kembali bahwa Indonesia dengan adat ketimurannya adalah bangsa yang santun dan ramah, jauh dari radikalisme.


(zal/iy/Didi Syafirdi,M. Rizal - detikNews/Kamis, 05/05/2011 11:52 WIB)

Para Pembela Osama di Indonesia(2)
Percaya Tak Percaya Tewasnya Osama

 Percaya Tak Percaya Tewasnya OsamaJakarta - Hingga kini kematian pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden masih menyulut kontroversi. Kontroversi itu antara lain benarkah Osama sudah tewas, apakah ia melakukan perlawanan serta soal penguburan jenazahnya.
Amerika Serikat (AS) telah memastikan Osama benar-benar telah tewas. Bahkan Presiden AS Barack Obama menggelar pidato nasional untuk mengumumkan kematian dalang pengeboman menara kembar World Trade Center (WTC) 11 September 2001 itu. "Matinya Bin Laden menandai pencapaian paling tinggi upaya bangsa kami memukul Al Qaeda," kata Obama. Menurut AS, Osama tewas ditembak pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat (Navy Seal) pada Minggu, 1 Mei 2011 lalu, waktu AS atau Senin, 2 Mei 2011 dini hari waktu Pakistan. Ia tewas di tempat peristirahatannya, mansion seharga US$ 1 juta atau sekitar Rp 8,6 miliar, bukan di gua-gua. Mansion itu berada di dekat Akademi Militer di Abottabad, 10 km dari Islamabad, Pakistan. Jenazah Osama lalu dibawa ke kapal induk USS Carl Vinson dan dimakamkan ke laut Arab. Hingga kini AS belum merilis foto jenazah Osama dengan alasan kondisi jenazah sangat mengerikan. Tapi AS memastikan DNA jenazah Osama 99 persen identik dengan DNA anggota keluarganya. "Sangat tidak pantas memperlihatkannya ke publik. Kondisinya sangat mengerikan," kata Direktur Dinas Intelijen AS, CIA, Leon Panetta. Anggota Al Qaeda di Semenanjung Arab yang merupakan jaringan Osama bin Laden di Yaman,telah membenarkan Osama telah tewas. Kelompok Hamas juga mengakui kematian Osama ini. Namun pada Senin (2/5/2011), wajah Osama muncul di layar TV Pakistan, PTV. Sejumlah kalangan di Indonesia hingga saat ini masih banyak yang menyangsikan Osama tewas. Sejumlah organisasi massa Islam di Indonesia secara tegas meragukan pernyataan Presiden AS Barack Obama soal kematian Osama. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) misalnya ragu Osama memang telah tewas ditembak. Bagi HTI, belum ada bukti kongkret kematian gembong teroris yang paling diincar AS itu. "Sampai sekarang belum ada bukti kongkret Osama telah tewas. Jasadnya tidak ada, katanya ditenggelamkan, semakin tidak jelas. Saya pikir reputasi AS harus dipertanyakan," ungkap juru HTI Ismail Yusanto pada detikcom. Keraguan muncul karena sudah berulang kali pemerintah AS menyebarkan informasi soal tewasnya Osama tapi kemudian ternyata tidak terbukti kebenarannya. Misalnya, George W Bush sempat mengatakan Osama tewas, tapi hanya isapan jempol."Amerika Serikat sering melakukan kebohongan publik," tegas Ismail lagi. FPI meskipun telah menggelar doa bersama untuk menghormati Osama, juga belum yakin soal kematiannya. Juru Bicara FPI Munarman menganggap, kabar tewasnya pemimpin Al Qaeda ini memang sengaja dihembuskan sebagai pencitraan politik pemerintahan Barack Obama. "Ada atau tidak adanya Osama, perlawanan terhadap ketidakadilan dan kesewenang-wenangan, serta kezoliman yang dilakukan AS akan terus dilakukan," kata mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini. Keraguan kabar tewasnya Osama juga dilontarkan mantan anggota Jamaah Islamiyah Fahirin. Ia belum percaya karena belum mendapat kepastian benar atau tidaknya secara resmi kabar itu dari Al Qaeda sendiri. "Sulit bagi saya untuk mempercayai kabar itu," kata Farihin. Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba’asyir yang disebut-sebut sebagai pendukung gerakan Osama bin Laden juga belum percaya soal tewasnya Osama. "Kita belum meyakini 100 persen kebenaran berita itu," kata juru bicara JAT, Sonhadi, kepada detikcom. Selain meragukan kematian Osama, yang menjadi kontroversi lain adalah soal pemakaman Osama, apakah di laut atau di darat. AS awalnya mengklaim jasad Osama dibawa ke kapal induk USS Carl Vinson dan dimakamkan di laut Arab. Tapi klaim baru muncul jasad Osama dimakamkan di Afghanistan. Soal penguburan Osama ini juga dipersoalkan sejumlah kalangan di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk tindakan AS jika benar menenggelamkan jasad Osama di laut karena tidak sesuai dengan ajaran Islam. "Kita mengutuk hal itu, karena katakanlah jenazah itu adalah jenazah penjahat sekalipun, ketika sudah meninggal tetap harus diberikan hak-haknya sebagai seorang Muslim. Dalam Islam orang meninggal harus dikuburkan ke tanah," ujar Ketua MUI Amidhan. Menurut Amidhan, setiap orang Islam yang meninggal harus ada ikhram atau penghormatan kepada jenazah. Penghormatan tersebut salah satunya dengan menguburkan ke dalam liang lahat. Kecuali dalam kondisi darurat baru bisa ditenggelamkan ke dasar laut. FPI juga mempersoalkan soal penguburan Osama di laut. FPI menuntut agar pemerinah AS mengembalikan jenazah osama kepada keluarga atau kerabatnya agar dimakamkan secara Islami. "Jenazahnya tidak perlu dimandikan atau disalati, tetapi dikafankan dengan pakaian yang dikenakan dan wajib dikuburkan secara Islam," ucap Sekjen FPI, Ahmad Sobhari Lubis. Kontroversi lainnya adalah soal perlawanan Osama sebelum tewas. AS awalnya menyatakan Osama ditembak mati karena melakukan perlawanan dengan senjata AK-47. Namun yang terbaru disampaikan Osama tidak bersenjata, tapi melawan saat akan ditangkap.
(zal/iy/Didi Syafirdi,M. Rizal - detikNews/Kamis, 05/05/2011 13:19 WIB)

Para Pembela Osama di Indonesia(3)
Osama Tewas, Teroris Kembali Bersatu Rancang Serangan Besar

Osama Tewas, Teroris Kembali Bersatu Rancang Serangan BesarJakarta - Osama bin Laden memiliki banyak pengagum, pembela dan bahkan pengikut di Indonesia. Jaringan teroris di Indonesia selama ini terindikasi terhubung dengan Al Qaeda yang dipimpin Osama. Kini setelah Osama tewas, apa yang akan mereka lakukan?
Meski Osama tewas, jaringan Al Qaeda tidak mati. Osama memang dikenal sebagai sosok yang menciptakan Al Qaeda. Hanya saja, tentunya di Al Qaeda itu bukan hanya ada sosok Osama. Al Qaeda sudah menjadi jaringan organisasi sistemik dengan basis ideologi, jaringan, sistem perekrutan dan aksi yang mandiri. Bagi pengamat terorisme Noor Huda Ismail, Al Qaeda ini tidak ubahnya merk dagang. Siapa pun yang tertarik dan memiliki dagangan yang sama pasti akan bergabung. "Jadi tanpa Osama pun Al Qaeda tetap akan ada," ungkap Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian itu. Menurut Noor Huda, memang ada sejumlah kelompok pendukung atau pembela Osama di Indonesia. Kelompok ini bisa dilihat dari visi dan misinya. Kelompok ini umumnya adalah mereka yang pernah ke Afghanistan. Sebelum Rusia jatuh, Osama pernah dua kali ke Afghanistan, yang banyak dijadikan tempat umat Islam untuk berjihad. "Osama kan dua kali ke Afghanistan, yaitu sebelum dan setelah Rusia jatuh kekuasaannya. Yang terakhir ini kan lalu dibentuk Al Qaeda, nah di sini ada beberapa orang yang memiliki kedekatan, tapi tidak langsung bertemu,” tegasnya. Ada dua orang Indonesia yang terhubung dengan Osama. Hambali merupakan orang Indonesia yang bisa mendapatkan kedudukan di Al Qaeda. Kemudian Umar Patek. Namun Umar tidak berhubungan langsung dengan Osama. Umar Patek berkaitan langsung dengan kelompok Abu Sayap di Filipina Selatan. Kedekatanya dengan kelompok Abu Sayyaf membuat Umar Patek dekat dengan keponakan Osama, yaitu Jamal Al Khalifah yang mendapatkan tugas langsung membantu perjuangan Abu Sayap atau NLF. "Kelompok Abu Sayap ini yang terdekat ke Osama di Asia Tenggara. Harus diingat, Osama ini seperti bisa menyerap organisasi-organisasi kecil atau individu yang merasa satu pikiran. Jadi bukan Osama yang mencari, tapi kelompok-kelompok kecil inilah yang mencari atau mendekati Osama," terang penulis buku 'Temanku Teroris?' Itu. Merujuk kedudukan Hambali dan Umar Patek, aksi teror dan radikal di Indonesia tidak dapat dipungkiri merupakan perkawinan antara kelompok lokal, regional dan internasional.Kematian Osama tentu saja akan berpengaruh terhadap kelompok teroris dan radikal di Indonesia. Artinya, akan terjadi perubahan pola serangan kelompok teroris. Kelompok teroris yang pasca tewasnya gembong teroris Noordin M Top dan Dr Azahari melakukan teror dengan jumlah korban kecil akan kembali merancang teror dengan sasaran kepentingan AS. "Jadi yang di Indonesia akan tetap seperti dulu lagi. Malah yang sel-sel kecil akan bergabung untuk menyerang kepentingan AS lagi daripada apa yang mereka lakukan selama ini seperti disorientasi dengan menyerang pos-pos polisi. Nah dengan kematian Osama ini, mereka akan dagang atau jualan ini lagi, menyerang kepentingan AS," terangnya. Mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Farihin, membenarkan jaringan pendukung Osama akan melakukan perlawanan terhadap AS. Perlawanan akan banyak terjadi di negara konflik seperti Afghanistan. Tapi tidak menutup kemungkinan di wilayah lain. "Osama selama ini menjadi simbol perlawanan terhadap AS. Di mana pun berada, AS akan diperangi,"tegas Farihin. Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As’ad Said Ali meminta semua kalangan untuk mewaspadai kelompok teror yang memiliki afiliasi dengan Al Qaeda yang akan melalukan serangan. "Karena mereka melihat kondisi di Timur Tengah. Juga saat ini struktur Al Qaeda sejak tahun 2002 sudah tidak tersentralisir lagi, karena bekerja menggunakan sistem sel," tegasnya. As’ad menambahan, secara ideologis jaringan Al Qaeda sangat kuat dan terus menyebar melalui jaringan internet. Justru gerakan teror ini semakin terpupuk akibat sikap atau perlakuan Amerika Serikat yang tidak adil atas konflik Arab dan Israel yang terus berkepanjangan. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berharap kematian Osama tidak memunculkan bom balas dendam di tanah air. Indonesia bukan merupakan medan untuk jihad secara fisik, karena Islam sendiri melarang orang membunuh tanpa alasan dan menimbulkan ketakutan. "Kita berharap tidak ada teror bom," kata juru bicara HTI, Ismail Yusanto.
(zal/iy/Didi Syafirdi,M. Rizal - detikNews/Kamis, 05/05/2011 14:53 WIB)

Para Pembela Osama di Indonesia(4) Awas Muncul Rebutan Mati Syahid

 Awas Muncul Rebutan Mati SyahidJakarta - Bagaimana agar kelompok pembela Osama bin Laden tidak membahayakan keamanan Indonesia? Tidak bisa dipungkiri Osama memiliki pengagum, pembela dan bahkan pengikut di negeri ini. Sangat mengkhawatirkan bila kelompok pembela ini kemudian meniru aksi terorisme Osama.
Kematian Osama bin Laden tentunya akan berpengaruh kepada kelompok teroris dan pembelanya di Indonesia. Kematian Osama yang banyak diidolakan oleh kekompok fundamentalis dan radikal akan membangkitkan semangat balas dendam terhadap kepentingan AS. “Tentunya hal itu akan berbahaya bagi Indonesia. Sebab kelompok atau individu-individu yang radikal akan berlomba-lomba untuk mendapatkan atau label 'mati syahid',” ujar mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono. Hanya saja seberapa berbahayanya kelompok dan individu ini, sulit untuk diprediksikan, karena ini berangkat dari pikiran perorangan yang kemungkinan bocornya lebih kecil. Pengamat teroris, Noor Huda Ismail memprediksi jaringan teroris akan kembali melakukan serangan besar seperti dulu dengan sasaran kepentingan AS. Sel-sel teroris yang selama ini kocar-kacir dan mengalami disorientasi dengan melakukan serangan kecil akan bersatu demi balas dendam menyerang kepentingan AS. "Kalau belakangan ini mengalami disorientasi dengan menyerang polisi, markas polisi dan aksi teror bom buku dan lainnya. Nah, dengan kematian Osama bin Laden, mereka akan jualan ini (AS sebagai musuh) lagi," ungkap Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian ini kepada detikcom. Menurut Hendropriyono, kelompok radikal yang dianggap berbahaya dan memiliki ikatan ideologis dengan Osama adalah kelompok fundamentalis yang beraliran Taqfiriyah, yaitu orang yang memiliki pemahaman dan kerap gampang mengkafirkan semua yang bukan kelompoknya. "Apa yang harus kita lakukan? Bersatu padu melancarkan perlawanan semesta dengan meningkatkan kewaspadaan, menebarkan kedamaian dan tidak memberikan kesempatan kepada para tokoh fundamentalis untuk menebarkan kebencian di berbagai forum dan kelembagaan sosial," tegas Hendro. Guna mengantisipasi aksi balas dendam pengikut Osama, Kapolri Jenderal Pol Timor Pradopo telah mengirimkan telegram ke seluruh wilayah, khususya tempat yang menjadi konsentrasi warga negara asing di Indonesia, agar bersiap-siap memantau kemungkinan gerakan tersebut. "Kita tidak mengatakan Siaga I, kita tetap siaga. Jadi statusnya tetap siaga. Polri kan tentunya harus mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi," kata Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi. Osama, ditegaskan Ito, memiliki keterkaitan dengan gerakan kelompok radikal di Indonesia. Oleh sebab itu, kelompok radikal di Indonesia perlu diwaspadai agar tidak terjadi aksi balas dendam. "Apapun yang terjadi kita harus menjaga negara kita agar situasinya tetap kondusif," tegas Ito. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membatasi ajaran radikal adalah melalui pendekatan konsititusi, pendekatan sosial, dan pendekatan keamanan adalah langkah terakhir. Menurutnya, masyarakat harus diingatkan kembali bahwa Indonesia dengan adat ketimurannya adalah bangsa yang santun dan ramah, jauh dari radikalisme. "Begitu pula bentuk negara ini adalah NKRI. Ini sudah final. Para pelajar juga harus diperkuat nasionalismenya dengan menjelaskan arti pentingnya Pancasila sebagai dasar negara," jelas Kiai Said. Sementara Amerika Serikat justru yakin kematian Osama tidak akan memicu radikalisme secara masif di Indonesia. Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel sangat yakin masyarakat Indonesia lebih memilih sikap hidup yang damai. "Saya hanya melihat sedikit orang yang mendukung jalan itu (teroris). Sebagian besar orang di dunia dan Indonesi atau di mana pun tempatnya ingin hidup yang lebih baik untuk keluarga dan peningkatan ekonomi," kata Scot. Tapi Kiai Said balik mengkritik AS karena masih sering melakukan tindakan-tindakan radikal. Bentuk penyerangan yang dilakukan Amerika dan menghilangkan nyawa masyarakat sipil di Pakistan, Afganistan, Irak, dan Libya adalah tindakan yang biadab. Menghentikan terorisme, AS juga harus berhenti melakukan teror terhadap negara muslim. "Amerika terus menerus melakukan teror, dan ini berbanding terbalik dengan teriakan lantang Amerika dalam usahanya menghilangkan radikalisme," tegas Kiai Said. Noor Huda Ismail sepakat untuk membendung radikalisme, pemerintah harus melakukan good governance, yaitu bisa memberikan kesempatakan kepada kalangan muda untuk lebih maju dan peningkatan ekonomi keluarga. "Ini harus dilakukan agar mereka tidak mengalami keputusasaan secara sosial. Karena ini yang bisa dibajak oleh kelompok radikal," pungkasnya.
(zal/iy/M. Rizal - detikNews/Kamis, 05/05/2011 16:17 WIB)


Para Pembela Osama di Indonesia(5)
Amien Rais: Osama Dianggap Pahlawan Kenyataan Yang Sulit Dimengerti


 Amien Rais: Osama Dianggap Pahlawan Kenyataan Yang Sulit DimengertiJakarta - Berapa kalangan muslim menganggap Osama bin Laden sebagai pahlawan. Bagi Amien Rais, hal tersebut merupakan kenyataan yang sulit untuk bisa dimengerti. Meski banyak pengagum Osama, Amien yakin terorisme di Indonesia lebih disebabkan masalah dalam negeri.

"Inilah kenyataan hidup yang sulit dimengerti bahwa seorang tokoh yang dituduh sebagai teroris oleh kalangan tertentu, tapi bagi kalangan lain dianggap sebagai pahlawan, kata pengamat Timur Tengah tersebut.

Menurut Amien, kelompok radikal dan terorisme di Indonesia tidak memiliki kaitan langsung dengan Al Qeda. Aksi terorisme dan radikalisme di Indonesia justru terkait persoalan domestik di dalam negeri, seperti ketidakpuasan dan ketidakadilan sosial ekonomi.

"Jadi kematian Osama bin Laden itu, barangkali tidak ada hubungan dengan semakin marak atau semakin surutnya dengan terorisme di Indonesia," kata pengamat Timur Tengah ini.

Berikut petikan wawancara M Rizal dari detikcom bersama Amien Rais:

Bagaimana tanggapan Pak Amien soal kematian pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden. Apa pengaruhnya bagi Indonesia?

Jadi, sejauh yang saya ketahui, beberapa oknum yang ditengarai menggerakkan terorisme di Indonesia itu memang tidak terkait langsung dengan Osama. Jadi kematian Osama bin Laden itu barangkali tidak ada hubungan dengan semakin maraknya atau semakin surutnya dengan terorisme di Indonesia.

Karena itu, saya melihat, kemunculan terorisme di Indonesia itu lebih banyak bermotivasi rasa ketidakpuasan atas masalah-masalah domestik. Saya yakin, teror di Indonesia tidak mengkaitkan dengan penindasan Israel atas Palestina yang sudah setengah abad, atau juga imperialisme ekonomi Amerika Serikat. Tetapi umumnya dialamatkan kepada isu-isu di dalam negeri.

Secara umum, saya mengatakan bahwa kalau kita ingin memberantas terorisme sampai keakar-akarnya, maka akar permasalahan itu harus diketahui, yaitu masalah ketidakadilan sosial ekonomi, frustasi sosial, marginalisasi sosial yang dialami oleh sebagian anggota masyarakat kita.

Kemudian orang-orang yang terpinggirkan ini mendapatkan semacam fatamorgana, semacam bayang-bayang yang tidak relevan dengan kenyataan. Seolah-olah dengan terorisme mereka bisa menghasilkan kehidupan yang lebih bagus bagi Indonesia.

Memang ini bukan masalah yang sifatnya ideologis, tapi porsinya lebih pada banyak masalah sosial. Jadi frustrasi sebagian anggota masyarakat, terutama anak muda dipengaruhi dengan mengangkat isu itu dengan iming-iming dan jualan ideologis. Mungkin namanya Negara Islam Indonesia (NII), namanya mungkin Syiar Fisabillilah untuk mempercepat jalan menuju surga. Jadi memang menurut saya kaitan Al Qaeda dengan terorisme domestik tidak terlau Nampak.

Tapi di Indonesia ini banyak kelompok dan individu yang begitu ngefans dan membela perjuangan Osama bin Laden?

Betul, karena dia diangap hero (pahlawan). Tidak usah di Indonesia, tapi banyak kalangan umat Islam di dunia pun, khususnya tempat-tempat yang minus dan tertekan menganggap Osama bin Laden sebagai pahlawan, sehingga inilah kenyataan hidup yang sulit dimengerti bahwa seorang tokoh yang dituduh sebagai teroris oleh kalangan tertentu, tapi bagi kalangan lain dianggap sebagai pahlawan.

Ini mirip dengan keadaan kita saat di zaman merebut kemerdekaan. Saat itu, seorang Bung Karno saat zaman merebut kemerdekaan dianggap pahlawan sejati, tapi oleh kalangan lain Bung Karno dianggap sebagai teroris. Jadi ini ada perbedaan sudut pandang.

Artinya perjuangan Osama bin Laden sendiri tidak mewakili semua umat Islam?

Saya sendiri tidak pernah percaya bahwa terorisme bisa menyelesaikan masalah. Karena di dalam Alquran, Tuhan itu menyuruh kaum atau orang beriman untuk memiliki kekuatan, kekuatan sosial, kekuatan ekonomi sampai kekuatan pertahanan dan keamanan. Untuk memperoleh kekuatan itu memerlukan satu atau dua generasi untuk periode lama, butuh ketekunan, butuh ilmu, wawasan dan ketangguhan mental spiritual.

Nah terorisme ini merupakan jalan pintas yang masih keliru, karena dia tidak sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Apalagi di dalam Alquran itu ada diktum atau ayat yang menyatakan bahwa membunuh seorang yang tidak berdosa, sama saja membunuh semua umat manusia sedunia. Jadi terorisme tidak ada aturannya di dalam Alquran. Muncul terorisme tentunya ada sebab musababnya, yaitu umumnya akibat ketertindasan, kezaliman dan ketidakpuasan.

Bagaimana memberikan pemahaman bahwa terorisme ini salah dan Osama bin Laden tidak mewakili semua umat Islam, baik kepada pembela Osama dan kelompok radikal?

Saya kira, semua ulama, semua tokoh yang membaca Alquran dan memahami ini harus menjelaskan bahwa terorisme tidak ada tempat secuil pun di dalam ajaran Islam. Jadi bahwa menyebutkan terorisme ini soal agama itu keliru total, karena Islam sudah jelas tidak pernah membenarkan adanya pembunuhan kepada orang tidak berdosa.

Yang penting itu adalah perlunya semacam pendidikan masal kepada umat Islam bahwa memang Alquran maupun Sunnah (Hadist) tidak merekomendasikan perbuatan dan aksi teror, titik. Saya kira bahwa terorisme mengatasnamakan agama adalah sesuatu iklan yang sangat buruk, bukan agama yang sangat luhur dan suci, poinnya di situ.

Bagaimana mengelola kelompok atau individu yang mendukung perjuangan Osama bin Laden agar tidak membahayakan keamanan Indonesia?

Saya kira, caranya itu kembali kepada Alquran lagi. Jadi menghadapi orang yang berbeda pendapat itu kita tidak menggunakan kekerasan, tapi dengan imbauan yang penuh dengan kearifan, mujadalah atau tukar pikiran. Kalau kita mau mengembalikan ke tafsir Alquran itu sebenarnya langkah-langkah penanganan terorisme sudah sangat jelas. Kalau kita baca, kita hayati, kita maknai kita tidak akan terkecoh seolah-olah teror atas nama agama Islam itu dibenarkan, padahal itu tidak dibenarkan.

Bagaimana hubungan Amerika Serikat dan Timur Tengah, serta negara muslim lainnya ke depan pasca kematian Osama bin Laden ini?

Negara Amerika Serikat itu, baik di bawah Partai Republik maupun Partai Demokrat, di bawah orang kulit hitam atau kulit putih, ya sama saja. Mereka selalu memiliki pretisi besar untuk menjadikan negara lain, khususnya Timur Tengah sebagai wilayah pengaruh, wilayah kontrol, di mana sumber daya alamnya akan terus dihisap.

Kemudian semua negara di Timur Tengah harus tunduk kepada kemauan Amerika Serikat. Kalau tidak tunduk akan dijadikan lawan, dan dengan segala macam alasan bisa diduduki, bisa diteror dan segala macamnya. Amerika Serikat ini akan memerankan peran penindas, invasionis, agresor. Jadi kalau mau tenang, Amerika harus memperlakukan sama negara-negara di Timur Tengah seperti di negara lainnya.

(zal/iy/M. Rizal - detikNews/Kamis, 05/05/2011 17:22 WIB)

Anis Matta: Osama oh Osama.. Osama oh Osama..


Meski dipropagandakan Amerika Serikat sebagai teroris dunia yang sangat keji, namun nama Osama bin Laden sebagai mujahid Islam melekat di hati umat Islam Indonesia. Salah satu tokoh pengagum perjuangan Osama bin Laden itu adalah Anis Matta Lc.
Bagi ustadz dan politikus yang sekarang menjabat Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, Osama bin Laden adalah teladan mujahid yang gagah berani melawan tirani bangsa-bangsa adidaya. Keberaniannya melawan kesewenang-wenangan AS menginspirasi para aktivis di seluruh penjuru dunia untuk memberontak terhadap kesewenang-wenangan bangsa adidaya yang arogan.

Pujian Anis Matta terhadap sosok Syaikh Usamah bin Ladin itu dituangkan dalam dua puisi berjudul “Surat untuk Osama” dan “Jawaban Osama” yang digubahnya pada tahun 2001. Dalam bentuk imajiner, Anis Mata melakukan koresponden perjuangan secara tertulis dengan Osama bin Laden.

Puisi kondang tahun 2001 ini pernah dibacakan oleh penulisnya dalam acara Konser Amal “Indahnya Kebersamaan” dalam rangka Milad ke-11 Daarut Tauhid di Plenary Hall JHCC (Jakarta Hilton Convention Center), Jumat (12/10/2001) yang dihadiri sekitar 7000 hadirin.

Dari konser amal yang dibuka oleh KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) itu, terkumpul dana perjuangan yang disalurkan ke Afghanistan.

Inilah puisi ‘imajiner’ Anis Matta tentang Osama bin Laden:

“Surat Untuk Osama”

Osama,
Kamu tidak pernah bilang padaku
Kalau kamu mau meledakkan WTC dan Pentagon
Bush juga tidak punya bukti sampai sekarang
Jadi aku memilih percaya
Pada cinta yang terpancar
Di balik keteduhan matamu
Pada semangat pembelaan yang tersimpan
Di balik lebat janggutmu.

Osama,
Kamulah yang mengajar
Bangsa-bangsa yang bisu untuk bisa bicara
Maka mereka berteriak.

Kamulah yang menanam bibit-bibit keberanian,
Di ladang jiwa orang-orang penakut
Maka mereka melawan.

Kamulah yang menebar nikmat kemerdekaan,
Di renung kalbu orang-orang tertindas
Maka mereka berjuang.

Kamulah yang mengobarkan harapan di langit
Hati orang-orang terjaga
Maka mereka memberontak.

Osama…
Kamulah yang mengunci mulut bangsa-bangsa adidaya,
Supaya mereka terdiam
Maka mereka hanya bisa mengamuk.

Kamulah yang meruntuhkan keangkuhan
Dari jidat bangsa-bangsa arogan
Maka mereka terbungkam.

Kamulah yang merampas rasa aman
Dari jiwa bangsa-bangsa tirani
Maka mereka tak pernah bisa tidur nyenyak.

Kamulah yang merenggut selera hidup
Dari langit hati bangsa-bangsa makmur itu
Maka mereka tak lagi menikmati hidup.

Osama oh Osama… Osama oh Osama…
Mari kita nyanyikan lagu kemenangan
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang telah menemukan kehidupannya.

Osama oh Osama… Osama oh Osama…
Mari kita senandungkan lagu keabadian
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang merindukan taman surga.

“Jawaban Osama”

Saudaraku,
Surat ini sudah kuterima
Aku baik-baik saja di sini
Aku masih minum teh di pagi hari
Dan menikmati sunset di sore hari
Aku juga masih mengendalikan bisnis
Dan mengontrol jaringan Al-Qaidah
Dari balik gua-gua Afghanistan.

Tenanglah saudaraku,
Karena jadwal kematianku
Tidak ditulis di Pentagon atau Gedung Putih.

Saudaraku,
Aku menonton aksi-aksi kalian di TV Al-Jazirah
Aku senang kalian mulai berani berbicara
Aku suka kalian sudah bisa bikin Bush marah-marah
Aku gembira kalian sudah bisa bilang tidak
Aku bahagia kalian mulai belajar jadi singa
Aku terharu kalian miskin-miskin tapi mau nyumbang…
Aku terheran-heran kalian kecil-kecil
Tapi mau jihad ke Afghanistan
Aku pikir kalian ini anak-anak ajaib.

Saudaraku aku mau buka rahasia sama kamu
Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.

Kamu tahu nggak,
Kenapa orang-orang Taliban sayang sama aku
Kata mereka ternyata karena aku lucu
Bocah-bocah Afghan juga senang padaku
Kata mereka karena aku bawa mainan
Pesawat-pesawat Amerika untuk mereka
Para pemulung Afghanistan juga suka padaku
Kata mereka karena roda-roda lama mereka itu
Bisa jadi besi tua yang laris.

Orang-orang Amerika itu terlalu serius
Padahal kita cuma sedang bermain di halaman surga.

Saudaraku,
Kalau nanti Allah memilihku jadi syahid
Utusanku akan datang menemuimu
Membawa sebuah pundi kecil
Itulah darahku,
Siramlah taman jihad di Ambon, di Ternate dan Poso
Tapi kalau aku bisa mengubur keangkuhan Amerika di sini
Aku akan datang ke Indonesia
Kamu tahu apa yang akan aku lakukan
Aku hanya mau investasi di negerimu.

Voa-Islam.COM/Posted by K@barNet pada 06/05/2011


0 comments to "Amien Rais: " Osama Dianggap Pahlawan........." PKS pun puji Osama..Ck..Ck..Ck..Ck..."

Leave a comment