Home , , , , � Sunni dan Syiah Bersatu di Indonesia MUHSIN = Majelis Ukhuwah SunniSyiah Indonesia

Sunni dan Syiah Bersatu di Indonesia MUHSIN = Majelis Ukhuwah SunniSyiah Indonesia


HADIRILAH !!!!!

Salam, Hari Jum'at, adalah hari yang mulya dan di hari ini juga akan dideklarasikan MUHSIN ( Majelis Ukhuwah SunniSyiah Indonesia ) yang pertama kali sejak abad 15 Abad di Perintahkan Al Qur'an. Tempat : Mesjid Akbar Kemayoran Jakarta Tanggal: 20 Mei 2011 Waktu : Pukul 08.00 pagi - 11.30 siang Hanya Persatuan Islam lah yang membuat Keadilan dan Kedamaian !!!!!

Sunni-Syiah Indonesia Dideklarasikan

Sedianya acara ini digelar di Masjid Istiqlal pada bulan lalu. Tetapi, rencana itu ditolak
Jum'at, 20 Mei 2011, 08:31 WIB
Ismoko Widjaya, Nur Eka Sukmawati
Ilustrasi: Warga Irak (AP Photo/ Hussein Malla)

VIVAnews - Untuk pertamakalinya di dunia, aliran Islam Sunni dan Syiah tergabung dalam institusi resmi di Indonesia. Organisasi dengan nama Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin) akan dideklarasikan di Masjid Akbar Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat.

"Ini pertama kalinya di dunia, organisasi gabungan antara Syiah dan Ahlussunah (Sunni)," kata penggagas Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin), Jalaluddin Rahmat dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 20 Mei 2011.

Menurut Jalaluddin, upaya untuk menyatukan dua organisasi besar ini tidak mudah. Ada banyak hambatan dan pertentangan dari banyak pihak. Buktinya, kata dia, sedianya acara ini digelar di Masjid Istiqlal pada bulan lalu. Tetapi, rencana itu ditolak.

"Sampai saat ini, semua undangan termasuk dari Kementerian Polhukam dipastikan hadir. Hanya dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang menolak hadir," kata Jalaluddin.

Organisasi Sunni-Syiah ini merupakan inisiatif dari Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi). Karena di seluruh dunia, dua aliran ini kerap bertentangan.

Sunni atau Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah adalah mereka yang senantiasa tegak di atas Islam berdasarkan Al Qur'an dan hadits yang shahih dengan pemahaman para sahabat Nabi. Sekitar 90 persen umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 10 persen menganut aliran Syiah. Pengikut Sunni sebagian besar berada di negara-negara Arab, seperti Arab Saudi, Bahran, dan Qatar.

Sedangkan Syiah ialah salah satu aliran atau mazhab dalam Islam yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya (keluarga). Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Pengikut Syiah sebagian besar berada di negara Iran dan Irak.

"Seorang tokoh di Mesir pernah membentuk institusi gabungan antara Sunni dan Syiah. Dia adalah Hasan Albana. Tetapi, dia tewas dibunuh orang," kata Jalaluddin. Meski demikian, inisitaif Hasan Albana itu baru dalam tataran inisiatif secara individu.

Rencananya, dalam deklarasi ini akan hadir Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam, Laksma TNI Christina M Rantetana, dan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nasaruddin Umar.

• VIVAnews
mainsource:http://us.nasional.vivanews.com/news/read/221482-sunni-syiah-indonesia-dideklarasikan


Wow, Kang Jalal Bentuk Lembaga Syiah-Sunni di Indonesia

Jumat, 20/05/2011 16:34 WIB

Untuk pertamakalinya di dunia, aliran Islam Sunni dan Syiah tergabung dalam institusi resmi di Indonesia. Organisasi dengan nama Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin) akan dideklarasikan di Masjid Akbar Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat.

"Ini pertama kalinya di dunia, organisasi gabungan antara Syiah dan Ahlussunah (Sunni)," kata penggagas Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin), Jalaluddin Rahmat, Jumat 20 Mei 2011.

Menurut Jalaluddin, upaya untuk menyatukan dua organisasi besar ini tidak mudah. Ada banyak hambatan dan pertentangan dari banyak pihak. Buktinya, kata dia, sedianya acara ini digelar di Masjid Istiqlal pada bulan lalu. Tetapi, rencana itu ditolak.

"Sampai saat ini, semua undangan termasuk dari Kementerian Polhukam dipastikan hadir. Hanya dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang menolak hadir," kata Jalaluddin.

Organisasi Sunni-Syiah ini merupakan inisiatif dari Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi). Karena di seluruh dunia, dua aliran ini kerap bertentangan. (pz/vn)

mainsource:http://www.eramuslim.com/berita/nasional/wow-kang-jalal-mau-satukan-syiah-dan-sunni-di-indonesia.htm


Sunni-Syiah Indonesia Dideklarasikan

VIVAnews - Untuk pertamakalinya di dunia, aliran Islam Sunni dan Syiah tergabung dalam institusi resmi di Indonesia. Organisasi dengan nama Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin) akan dideklarasikan di Masjid Akbar Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat."Ini pertama kalinya di dunia, organisasi gabungan antara Syiah dan Ahlussunah (Sunni)," kata penggagas Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin), Jalaluddin Rahmat dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 20 Mei 2011. Menurut Jalaluddin, upaya untuk menyatukan dua organisasi besar ini tidak mudah. Ada banyak hambatan dan pertentangan dari banyak pihak. Buktinya, kata dia, sedianya acara ini digelar di Masjid Istiqlal pada bulan lalu. Tetapi, rencana itu ditolak. "Sampai saat ini, semua undangan termasuk dari Kementerian Polhukam dipastikan hadir. Hanya dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang menolak hadir," kata

Jalaluddin. Organisasi Sunni-Syiah ini merupakan inisiatif dari Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi). Karena di seluruh dunia, dua aliran ini kerap bertentangan.Sunni atau Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah adalah mereka yang senantiasa tegak di atas Islam berdasarkan Al Qur'an dan hadits yang shahih dengan pemahaman para sahabat Nabi. Sekitar 90 persen umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 10 persen menganut aliran Syiah. Pengikut Sunni sebagian besar berada di negara-negara Arab, seperti Arab Saudi, Bahran, dan Qatar. Sedangkan Syiah ialah salah satu aliran atau mazhab dalam Islam yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya (keluarga). Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Pengikut Syiah sebagian besar berada di negara Iran dan Irak. "Seorang tokoh di Mesir pernah membentuk institusi gabungan antara Sunni dan Syiah. Dia adalah Hasan Albana. Tetapi, dia tewas dibunuh orang," kata Jalaluddin. Meski demikian, inisitaif Hasan Albana itu baru dalam tataran inisiatif secara individu. Rencananya, dalam deklarasi ini akan hadir Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam, Laksma TNI Christina M Rantetana, dan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nasaruddin Umar.
mainsource:http://www.sasak.net/nasional/politik/97584-sunni-syiah-indonesia-dideklarasikan.html

MUI Kritik Deklarasi Sunni-Syiah Indonesia

Amidhan menegaskan, dari segi ajaran, antara Sunni dan Syiah itu sangat berbeda.
Jum'at, 20 Mei 2011, 09:21 WIB
Ismoko Widjaya
Ketua MUI Amidhan (Antara/ Widodo S Jusuf)

VIVAnews - Majelis Ulama Indonesia mengkritik rencana deklarasi Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia atau Muhsin, yang diprakarsai Dewan Masjid Indonesia dan Jamaah Ahlulbait Indonesia yang mewakili aliran Syiah. MUI juga menolak bila Dewan Masjid Indonesia disebut sebagai pihak yang mewakili Sunni.

"Karena, tidak semua Dewan Masjid itu mewakili Sunni. Sebaiknya deklarasi ini bukan gabungan organisasi tapi sekadar kerjasama dua organisasi," kata Ketua MUI Amidhan dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 20 Mei 2011.

Untuk pertamakalinya di dunia, aliran Islam Sunni dan Syiah tergabung dalam institusi resmi di Indonesia. Organisasi dengan nama Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin) akan dideklarasikan di Masjid Akbar Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat pagi ini. Amidhan sendiri hingga kini mengaku belum menerima undangan untuk deklarasi acara ini.

"Ini pertama kalinya di dunia, organisasi gabungan antara Syiah dan Ahlussunah (Sunni)," kata penggagas Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin), Jalaluddin Rahmat kepada VIVAnews.com.

Menurut Amidhan, persoalan 'mahzab' Syiah di Indonesia sangat sensitif. Apalagi setelah terjadi konflik kontak fisik antara Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Al-Ma'hadul Islami yang berisi jamaah Syiah dengan kelompok Aswaja di Pasuruan, Jawa Timur, awal tahun ini. Akibatnya, enam orang terluka.

Amidhan menegaskan, dari segi ajaran, antara Sunni dan Syiah itu sangat berbeda. Sedikit penjelasan dari Amidhan, Syiah hanya menganggap ada lima Imam atau khalifah yang juga Ahlulbait atau keluarga Rasul. Lima orang itu yakni, pasangan Ali bin Abi Thalib dan Siti Fatimah (putri Rasul), Al Hasan dan Husein (anak dari Fatimah-Ali), dan Nabi Muhammad. "Jadi, Syiah itu hanya mengakui hadits-hadits yang diriwayatkan oleh lima Ahlulbait ini," jelas Amidhan.

Sedangkan, Sunni atau Ahlussunah Waljamaah itu menganggap Ahlulbait itu tidak hanya lima sosok tadi. Tapi semua orang atau kelompok yang taat dan melaksanakan ajaran Rasul dan Sahabat-sahabat. "Tidak dibatasi hanya yang lima tadi (pada ajaran Syiah)," ujar dia. Pengikut Sunni mengakui empat khalifah yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Tapi, Syiah tidak mengakui itu.

Maka itu, MUI mengimbau agar deklarasi itu sebaiknya bukan dalam bentuk penggabungan atau mewakili Sunni dan Syiah. Sebaiknya diubah menjadi deklarasi kerjasama antara Dewan Masjid dan Jamaah Ahlulbait Indonesia.

Rencananya, deklarasi akan digelar di Masjid Istiqlal, tapi ditolak? Mengapa? "Pengelola Masjid Istiqlal sendiri tidak mau mengakomodasi hal-hal yang masih menjadi masalah. Jadi saya kira, bila ada penolakan itu wajar. Karena masjid ini milik Allah dan untuk semua," kata dia. (umi)

• VIVAnews
mainsource:http://nasional.vivanews.com/news/read/221489-mui--dewan-masjid-indonesia-bukan-sunni



Dewan Masjid Kawinkan Islam dengan Sekte Sesat Syi'ah. Waspadalah!!!

Jum'at, 20 May 2011

JAKARTA (voa-islam.com)Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yang mengawinkan Islam dengan sekte Syi’ah dalam Majelis Ukhuwah Sunni-Syi’ah (MUHSIN).

Seyogianya, MUHSIN dideklarasikan di Masjid Istiqlal bulan lalu, tapi rencana itu ditolak berbagai pihak. Sebagai alternatifnya, MUHSIN akan dideklarasikan di Masjid Akbar Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat.

"Ini pertama kalinya di dunia, organisasi gabungan antara Syiah dan Ahlussunah (Sunni)," kata penggagas Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin), Jalaluddin Rahmat, Jumat (20/5/2011).

Menurut Jalaluddin, upaya untuk menyatukan dua organisasi besar ini tidak mudah. Ada banyak hambatan dan pertentangan dari banyak pihak. Buktinya, kata dia, sedianya acara ini digelar di Masjid Istiqlal pada bulan lalu. Tetapi, rencana itu ditolak.

"Sampai saat ini, semua undangan termasuk dari Kementerian Polhukam dipastikan hadir. Hanya dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang menolak hadir," kata tokoh Syi’ah yang akrab disapa Kang Jalal itu.

Kang Jalal mengaku, organisasi gabungan Sunni-Syi’ah ini adalah inisiatif dari Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI). Karena di seluruh dunia, dua aliran ini kerap bertentangan.

Sunni atau Ahlussunnah wa al-Jama'ah adalah mereka yang senantiasa tegak di atas Islam berdasarkan Al-Qur'an dan hadits yang shahih dengan pemahaman para sahabat Nabi. Sekitar 90 persen umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 10 persen menganut sekte Syi’ah.

Di berbagai negara, Syi’ah secara resmi dilarang. Di Arab Saudi, pemerintah bersikap tegas melarang Syi’ah karena doktrinnya yang mengafirkan para sahabat Nabi SAW, seperti Abu Bakar dan Umar. Syi’ah juga mengafirkan kaum muslimin di luar kelompoknya, khususnya Ahlussunnah Waljama'ah, dan menghalalkan darah mereka. [taz/viva]

mainsource:http://m.voa-islam.com//news/indonesiana/2011/05/20/14828/dewan-masjid-kawinkan-islam-dengan-sekte-sesat-syiah-waspadalah/


Sunny-Syiah Bersatu dalam Wadah Muhsin
Penulis : Laras Pratiwi
Jumat, 20 Mei 2011 17:12 WIB
Untuk pertama kalinya di dunia, dua mazhab besar dalam Islam, Sunni dan Syiah secara resmi tergabung dalam organisasi resmi, dan itu terjadi di Indonesia. Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) bekerja sama dengan Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (PP IJABI) mengumumkan deklarasi kelahiran Muhsin (Majelis Ukhuwah Sunni—Syiah Indonesia) di Masjid Agung Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/5).

"Kami yakin Sunni-Syiah bisa bersatu dalam bingkai kebhinekaan dan semangat persatuan NKRI tanpa memandang aspek fiqih," kata Ketua Departemen Kepemudaan Dewan Masjid Indonesia Daud Poliradja saat ditemui pada acara deklarasi dan seminar "Kerukunan Ummat Beragama sebagai Modal Dasar untuk Kelestarian Kebangkitan Nasional".

Semangat deklarasi itu, lanjut Daud, diharapkan dapat membangun persatuan umat Islam dan juga menjadi langkah baru sebagai modal dasar kerukunan antarumat beragama dalam lingkup NKRI. Hal itu dikarenakan di Indonesia kerap kali terjadi konflik horizontal bermotif agama.

"Kita mengharapkan ini memberikan efek informasi psikologi dan efek perubahan sikap untuk Islam dunia. Kita tentu prihatin akan masalah-masalah yang ada di Iran dan negara Islam lainnya. Indonesia berada di barisan depan untuk menunjukan bahwa Sunni dan Syiah menjadi pelopor bahwa perbedaan mazhab justru harus semakin mempererat setiap perbedaan," papar Daud.

Deklarasi itu dihadiri oleh Lembaga Macan Kemayoran (LMK), Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa (AMPB), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Dihadiri pula oleh Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Laksma TNI Christina M Rantetana, Sekretaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional Manahan Daulay, dan Duta Besar Republik Islam Iran Mahmoud Farazandeh.

"Kami mengundang dari berbagai pihak, termasuk dari Kementerian Polhukam, walau tidak dapat hadir karena ada acara lain. Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga kami undang tetapi menolak untuk hadir," kata Ketua Dewan Syura IJABI Jalaludin Rakhmat di sela pendeklarasian. (OL-8)
sumber:http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/20/227510/284/1/Sunny-Syiah-Bersatu-dalam-Wadah-Muhsin

Sunni dan Syiah Bersatu di Indonesia
Jumat, 20 Mei 2011 16:27 WIB | Dibaca 916 kali

Jakarta (ANTARA News) - Untuk pertama kalinya terjadi di dunia, dua aliran besar dalam Islam, Sunni dan Syiah, menyatu dalam satu majelis, dan itu terjadi di Indonesia.

Kumpulan bernama majelis Sunni Syiah Indonesia (MUHSIN) itu dideklarasikan sebelum salat Jumat di Masjid Akbar, Kemayoran, Jakarta, oleh Pengurus Pusat Dewan Mesjid Indonesia (DMI) yang mewakili Sunni dan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) yang mewakili Syi'ah.

"Majelis ini adalah yang pertama di dunia," kata Ketua IJABI Jalaluddin Rahmat dalam seminar bertema "Kerukunan Ummat Beragama Sebagai Modal Dasar Untuk Kelestarian dan Kebangkitan Bangsa" yang juga ajang deklarasi majelis itu di Jakarta, Jumat (20/5).

Jalaluddin mengatakan, umat Islam harus bangga pada majelis ini karena ini sejarah baru bagi kedua mazhab yang sering diliputi perpecahan, untuk menjalin ikatan persaudaraan antarsesama muslim.

Jalaluddin menegaskan majelis itu tidak mencampurkan dua paham atau ajaran kedua mazhab itu, melainkan hanya sebagai tempat untuk berkumpul, berdialog, dan melakukan kegiatan sosial.

"Masalah ajaran itu masing-masing, Lakum Dinukum Waliyadin (Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku) dan menjalin ukhuwah Islamiyah adalah perintah Allah dalam Alquran," katanya mengutip surat Al-Kafirun dalam Alquran.

Sementara anggota Pengurus Pusat DMI Daud Poliradja menyebut majelis itu didirikan atas latar belakang banyaknya perpecahan yang mengatasnamakan agama di Indonesia, padahal semua agama mengajarkan kebaikan dan bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk hidup rukun.

"Umat beragama saling menjelekkan agamanya, sedangkan kita hidup di Indonesia yang berasaskan Pancasila," sambung Daud.

Selain dihadiri Jalaluddin Rahmat dan Daud Poliradja, deklarasi MUHSIN itu dihadiri pula Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh dan Pembantu Deputi Bidang Politik Nasional Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Brigjen (Pol) Manahan Daulay.

Sementara Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dan beberapa perwakilan lembaga Islam dan organisasi masyarakat seperti MUI, FPI dan FBR, tidak tampak hadir, padahal mereka sudah diundang.

"Kami tidak tahu mengapa tidak hadir, tapi kami sudah mengirimkan undangannya,"kata Daud.

Salah satu dari lima poin deklarasi MUHSIN menyebutklan, "memendam dalam-dalam warisan perpecahan dan permusuhan di antara kaum mukmin." (*)

Adam

sumber:http://m.antaranews.com/berita/259460/sunni-dan-syiah-bersatu-di-indonesia

0 comments to "Sunni dan Syiah Bersatu di Indonesia MUHSIN = Majelis Ukhuwah SunniSyiah Indonesia"

Leave a comment