Kunjungan kedua delegasi industri dan perdagangan Republik Islam Iran ke Indonesia, dan sambutan hangat tuan rumah terhadap delegasi tersebut, serta penekankan para pejabat tinggi Indonesia, menunjukkan bahwa pemerintah Jakarta siap untuk menjalin kerjasama di segala bidang dengan Teheran, menyusul posisi penting Republik Islam di Timur Tengah.

Kantor berita IRNA hari ini (3/6) melaporkan, pasca kunjungan sukses pertama delegasi perdagangan Iran ke Indonesia pada bulan Januari lalu, lawatan kedua delegasi perdagangan dan industri Iran berkunjung ke Jakarta sejak tanggal 29 Mei lalu, berakhir hari ini. Kunjungan tersebut dikoordinasi oleh Kedutaan Besar Iran di Jakarta, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Delegasi tersebut terdiri dari 43 direktur berbagai perusahaan Iran dari sektor minyak, gas, kelautan, mineral, makanan, minyak kelapa sawit, kertas, petrokimia, pupuk, properti, dan tekstil.

Kunjungan itu berlangsung di saat pada tahun 2010 volume pertukaran dagang kedua negara telah melampaui 1,23 milyar dolar yang merupakan rekor dalam sejarah kerjasama kedua negara.

Selama kunjungan, delegasi Iran meninjau berbagai pabrik termasuk tekstil, kertas, dan makanan di Indonesia dan juga digelar forum perdagangan Iran-Indonesia yang dihadiri oleh para anggota delegasi dari Tehran dan juga perwakilan dari berbagai perusahaan dari Indonesia.

Ketua Kadin, Bambang Surya Sulistio dalam forum tersebut, menyatkan dukungan pihaknya atas perluasan kerjasama dengan Iran dan menyatakan bahwa Kadin siap untuk memberikan berbagai pelayanan untuk meningkatkan kerjasama bilateral bersahabat dan konstruktif kedua negara.

Menyinggung aktivitas ekonomi ASEAN, implementasi kesepakatan dagang bebas antara Cina dan ASEAN, serta posisi Indonesia sebagai pasar terbesar dalam perekonomian ASEAN, Bambang menegaskan pula bahwa hubungan dagang Iran-Indonesia akan membuka jalan bagi Tehran untuk memasuki pasar luas ASEAN.
(IRIB/MZ/3/6/2011)