Home , , , , , , , , � Acara Pembukaan MTQ Internasional ke XXVIII Ditutup Qari Kehormatan Indonesia

Acara Pembukaan MTQ Internasional ke XXVIII Ditutup Qari Kehormatan Indonesia

Acara Pembukaan MTQ Internasional  Ditutup  Qari Kehormatan IndonesiaAcara Pembukaan MTQ Internasional  Ditutup  Qari Kehormatan IndonesiaAcara Pembukaan MTQ Internasional  Ditutup  Qari Kehormatan IndonesiaAcara Pembukaan MTQ Internasional  Ditutup  Qari Kehormatan IndonesiaLaporan dari MTQ Internasional ke XXVIII di Tehran
Acara Pembukaan MTQ Internasional Ditutup Qari Kehormatan Indonesia

Acara pembukaan MTQ Internasional ke 28 Kamis (30/6) di Teheran Republik Islam Iran ditutup oleh qari' internasional dan kehormatan MTQ dari Indonesia, Fakhruddin Sarungpait.


Acara Pembukaan MTQ Internasional  Ditutup  Qari Kehormatan Indonesia

Menurut Kantor Berita ABNA, Acara pembukaan MTQ Internasional ke XXVIII yang diselenggarakan di Teheran, Republik Islam Iran dimulai dengan pembacaan Al Quran yang dibawakan oleh Ust. Rahim Khaki, seorang qari' tingkat internasional dan merupakan qari kehormatan di MTQ tahun ini. Setelah pembukaan tampil seorang peserta dari Gurjistan bernama Qanbab Alif, kemudian dilanjutkan Mahir Mudzaffar, peserta dari Bosnia Herzegovina semua menampilkan kebolehannya dalam seni qiraah.

Adapun di kelompok menghafal seluruh al Quran tampil Mohammad Farzan, dari Srilanka, dilanjutkan dengan pembacaan Sami Ath Thusi dari Tunisia. Selanjutnya Mohammad Batiy dari Uganda, Abdurrahman Awadh dari Lebanon, Habib Abdul Muthalib dari Austria dan diakhiri dengan persembahan nasyid Thaha Group. Pada sesi kedua tampil Usamah Al Husain dari Saudi Arabia, Ibrahim Al Hasyimi dari Belgia, Ahmad sulaiman dari Afrika Selatan, Bann Musthafa dari Thailand semua di bidang menghafal seluruh Al quran .

Dalam acara penutupan tampil Sayid Karim Musavi membawakan sejumlah doa dan munajat serta karim Mansuriy, qari' internasional membacakan beberapa ayat Al Quran dan diakhiri oleh Hasan Ridhaiyan yang juga qari' internasional dari Iran membawakan adzan maghrib.

Setelah pelaksanaan shalat Isya yang diikuti oleh seluruh peserta, juri, pers dan para pejabat negara yang hadir, pelaksanaan lomba dilanjutkan dengan Khalid Aunillah dari Al Jazair yang menampilkan kemampuan hafalannya, kemudian dilanjutkan oleh Kujer Umar Ali dari irak, Gubiyal Muntashir dari Filipina, Abdul Mun'im Ahmad Muhammad Umar dari Sudan dan Muslim Qahriman Uf dari Azerbeyjan. Selanjutnya tampil Murtadha Mohammad Nejad dari Iran, Musthafa Uzjan dari Jerman.

Pada penutupan acara Menteri Kebudayaan dan Penerangan Islami Sayid Mohammad Husainiy menyampaikan sambutannya dan mengucapkan selamat kepada seluruh peserta. sebagaimana juga menyampaikan ucapan selamat memperingati hari BI'TSAH (pengangkatan Nabi) seraya menyebutkan, bahwa Allah SWT telah memberikan tugas berat risalah kepada Nabi Muhammad saw yang memiliki keutamaan dan kepribadian yang sangat tinggi.

Nabi pun telah menjalankan tugasnya dengan baik, memperkenalkan tauhid dan keadilan kepada seluruh dunia demi kehidupan manusia yang penuh dengan kebahagian di dunia dan akhirat, tegasnya.

Acara ditutup dengan pembacaan Fakhruddin Sarungpait, Qari' kehormatan dari Indonesia. pada MTQ kali ini juga dilaksanakan pameran dengan beberapa stand diantaranya IQNA, Hijab, hasil karya Qurani, kesenian kaligrafi Al Quran, lukisan ayat Al Quran serta buku dan penerbitan Al Quran.

mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=251155

Pesan Rahbar di Hari Bi'tsah:
Kebangkitan Rakyat di Kawasan Adalah Kelanjutan Gerakan Kenabian

Kebangkitan bangsa-bangsa Muslim di kawasan adalah gerakan di jalur kenabian. Bangsa-bangsa Muslim dan bangsa Iran yang besar dengan cerdas tak akan membiarkan Amerika Serikat (AS) dan kaum Zionis menyimpangkan gerakan yang besar ini atau mengeksploitasinya dengan menebar perselisihan dan menebar berbagai konspirasi."





Kebangkitan Rakyat di Kawasan Adalah Kelanjutan  Gerakan Kenabian

Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Kamis (30/6) dalam pertemuan memperingati hari Bi'tsah Rasulullah (Pengangkatan Nabi SAW sebagai utusan Allah) yang dihadiri oleh para pejabat tinggi negara dan warga umum menyebut bi'tsah Rasulullah sebagai nikmat Ilahi terbesar dan hari yang penuh berkah. Beliau menandaskan, "Kebangkitan bangsa-bangsa Muslim di kawasan adalah gerakan di jalur kenabian. Bangsa-bangsa Muslim dan bangsa Iran yang besar dengan cerdas tak akan membiarkan Amerika Serikat (AS) dan kaum Zionis menyimpangkan gerakan yang besar ini atau mengeksploitasinya dengan menebar perselisihan dan menebar berbagai konspirasi."


Menyinggung keberhasilan dan pengaruh besar yang menentukan sepanjang masa 23 tahun kenabian Rasulullah Saw dalam sejarah umat manusia, beliau mengatakan, dari masa itu, dalam 10 tahun Nabi Saw telah membentuk sebuah "pemerintahan Islam" dan membangun masyarakat yang dilandasi keimanan, akal, perjuangan, dan kehormatan. Dan peradaban manusia saat ini berhutang budi kepada peradaban Islam yang dibangun pada landasan itu.
Kesulitan dan derita yang dirasakan oleh umat Islam di masa lalu dan saat ini, menurut Rahbar, terjadi karena ketidakacuhan akan nikmat bi'tsah yang agung ini. Beliau menambahkan, jika bangsa-bangsa Muslim memperkuat keimanan di hati dan dalam konteks amal, memanfaatkan dengan benar akal dan logika insani sebagai hadiah agung Ilahi, berjihad di jalan Allah di medan militer, politik, ekonomi dan budaya, serta menghargai kemuliaan insani, pasti mereka akan mencapai kedudukannya yang layak.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut transformasi yang tengah terjadi di kawasan utara Afrika dan Timur Tengah sebagai bukti akan kesadaran bangsa-bangsa Muslim terhadap nikmat Islam ini, seraya mengatakan, kebangkitan Islam yang agung di Mesir, Tunisia, dan negara-negara lain menunjukkan keruntuhan perimbangan peta kekuatan yang kejam dan menghinakan yang sengaja dipaksakan kubu hegemoni Barat dan rezim-rezim kaki tangannya dalam 150 tahun terakhir terhadap bangsa-bangsa di kawasan. Dan kini sebuah periode baru dalam sejarah kawasan telah dimulai.


Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan, berkat inayah Allah, transformasi di kawasan ini akan menemukan titik terangnya. Beliau menyinggung sikap adidaya dunia dan kubu arogan serta zionis yang menolak dan mengingkari hubungan transformasi ini dengan kebangkitan Islam, seraya menegaskan, AS dan Zionis bersama kaki tangan dan sekutu mereka telah mengerahkan segenap sarana untuk menyimpangkan gerakan bangsa-bangsa Muslim dan melalui kaki tangan mereka berusaha mengembalikan kondisi kepada sebelumnya. Akan tetapi ketika rakyat sudah tersadarkan dan siap berkorban dalam perjuangannya tak ada satupun kekuatan yang bisa mengalahkannya.


Seraya menekankan keharusan bangsa-bangsa Muslim dan kalangan elit Dunia Islam untuk memupuk kesadaran, kecerdasan dan kearifan menghadapi konspirasi sistematis dari AS dan Rezim Zionis Israel, Rahbar mengatakan, tentunya, aksi-aksi yang dilakukan kubu hegemoni akan menciptakan masalah bagi bangsa-bangsa yang telah tersadarkan ini. Akan tetapi berkat kecerdasan dan kewaspadaan rakyat dan para elit umat Islam jalan terang yang sudah terbuka di kawasan ini insya Allah akan berlanjut dengan kekuatan penuh.


Beliau mengingatkan adanya beragam konspirasi musuh-musuh Islam untuk mencegah kemenangan revolusi Islam, seraya menandaskan, menebar perselisihan, menyusup, meneror, menciptakan konflik kesukuan dan madzhab, menyulut fitnah, dan memprovokasi musuh asing untuk menyerang Iran adalah sebagian dari tindakan kaum arogan yang berujung gagal dalam rangka merongrong gerakan agung bangsa Iran. Konspirasi-konspirasi itu dan yang sejenisnya kini tengah dirancang dan dijalankan oleh musuh terhadap bangsa-bangsa kawasan yang sudah tersadarkan.


Langkah fundamental untuk menghadapi semua konspirasi itu, menurut beliau, adalah menghindari hal-hal yang remeh dan tak berguna, menjauhi perselisihan madzhab, kesukuan dan pandangan, serta menyadari keagungan sejarah kebangkitan bangsa-bangsa Muslim.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa bangsa Iran dan pemerintahan Islam selalu mendukung semua gerakan keadilan dan anti arogansi, seraya mengungkapkan, bangsa Iran yang arif akan selalu membela gerakan anti AS dan zionisme di mana pun juga dan mendukung semua bangsa yang bangkit melawan kediktatoran internasional AS dan diktator-diktator kawasan.


Ayatollah al-Udzma Khamenei dalam pembicaraannya menyinggung pula skenario AS untuk menciptakan gerakan rakyat di sejumlah negara seperti Suriah. Beliau mengatakan, dengan menciptakan gerakan yang mirip dengan kebangkitan rakyat Mesir, Tunisia, Yaman dan Libya di Suriah, AS berusaha membenturkan negara yang berada di front terdepan moqawama itu dengan kesulitan besar. Akan tetapi, apa yang terjadi di Suriah secara esensial berbeda dengan apa yang terjadi di negara-negara lain di kawasan.


Beliau menambahkan, esensi kebangkitan Islam di negara-negara kawasan adalah gerakan anti zionisme dan anti AS. Akan tetapi yang terjadi di Suriah adalah konspirasi terbuka yang dilakukan AS dan Israel. "Logika kita bangsa Iran adalah di mana saja kepentingan AS dan zionisme dipekikkan sebagai slogan berarti gerakan itu adalah gerakan menyimpang," tegas beliau.


Rahbar mengungkapkan, resistensi bangsa Iran dan pemerintahan Islam dengan logika ini telah membuat berang musuh. Karena itu mereka meningkatkan konspirasinya, akan tetapi bangsa Iran sebagai bangsa pejuang dan kaya pengalaman tak akan lemah menghadapinya.
Mengenai transformasi d Bahrain dan kemazluman rakyat Bahrain, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, gerakan rakyat Bahrain secara esensial mirip dengan gerakan rakyat Mesir, Tunisia dan Yaman. Tak ada maknanya membedakan gerakan ini dari gerakan-gerakan semisalnya. Akan tetapi sayangnya, sebagian kalangan justeru berjalan ke arah yang dimaukan musuh-musuh Islam.


Di awal pertemuan yang juga dihadiri oleh para Duta Besar dan Perwakilan negara-negara Muslim, Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam kata sambutannya menyebut Nabi Muhammad Saw sebagai hadiah Ilahi yang paling agung kepada umat manusia, seraya mengatakan, "Bitsah Rasulullah adalah peristiwa yang paling besar dalam sejarah yang bisa membawa umat manusia kepada kehidupan yang indah dan kebahagiaan hakiki melalui perjalanan tauhid yang terang."


Ahmadinejad menyatakan bahwa kebodohan dan kelalaian manusia serta kezaliman dan ketidakadilan para thaghut adalah penghalang utama bagi umat manusia dalam memanfaatkan pesan bi'tsah Rasul yang membawa kepada kebahagiaan. "Setan Besar, AS dan Rezim Penjajah Zionis dengan tindakannya yang membantai bangsa-bangsa dunia menghalangi masyarakat manusia untuk melangkah di jalan Ilahi yang lurus," katanya.
Ditambahkannya, umat manusia saat ini lebih memerlukan pesan kenabian. "Kedatangan Imam Mahdi (aj) akan menjadi penyempurna peristiwa sejarah kenabian dan memberikan kebahagiaan yang hakiki untuk umat manusia," tandasnya.

mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=251154


Rahbar: Kesabaran Faktor Utama Kemajuan Iran


Rahbar mengenang jasa para syuhada khususnya Ayatullah Beheshti, seraya mengatakan, peristiwa 7 Tir benar-benar sebuah cobaan besar. Akan tetapi bangsa Iran berkat kesabaran dan kearifan yang ajarkan oleh Imam Khomeini berhasil mengubah cobaan itu menjadi nikmat dan memantulkan balik gelombang yang muncul ke arah musuh.


Rahbar: Kesabaran Faktor Utama Kemajuan Iran

Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan Ketua Mahkamah Agung, para pejabat tinggi lembaga yudikatif dan sejumlah hakim (27/6) menyebut kesabaran yang disertai dengan kearifan dalam menghadapi segala kesulitan sebagai faktor utama mencapai kemajuan bagi bangsa Iran dalam 33 tahun terakhir. Seraya menyinggung kekuatan dan kepercayaan umum sebagai dua hal penting yang diperlukan oleh lembaga yudikatif, beliau mengatakan, tindakan apapun yang ditujukan untuk meragukan kinerja, laporan dan data yang dibuat secara resmi oleh ketiga lembaga tinggi negara khususnya lembaga yudikatif adalah tindakan yang tidak benar.


Pertemuan ini yang diselenggarakan untuk mengenang peristiwa teror ledakan gedung pusat Partai Republik Islam yang terjadi 7 Tir 1360 (28 Juni 1980) yang menggugurkan Ayatullah Dr Mohammad Huseini Beheshti dan 72 tokoh revolusi Islam, dihadiri pula oleh keluarga para syuhada 7 Tir. Dalam pertemuan tersebut, Rahbar mengenang jasa para syuhada khususnya Ayatullah Beheshti, seraya mengatakan, peristiwa 7 Tir benar-benar sebuah cobaan besar. Akan tetapi bangsa Iran berkat kesabaran dan kearifan yang ajarkan oleh Imam Khomeini berhasil mengubah cobaan itu menjadi nikmat dan memantulkan balik gelombang yang muncul ke arah musuh.


Ayatullah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa pelajaran ini menjadi penggerak utama bangsa Iran ke arah kemajuan. "Karena cita-citanya yang tinggi, yaitu mencapai nilai-nilai luhur Islam dan mewujudkan penegakan ajaran Islam di tengah masyarakat serta menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia, bangsa Iran selalu berhadapan dengan kubu arogansi dunia, kaum imperialis, para diktator dan berbagai kesulitan yang ditimpakan kepadanya. Karenanya, segala kesulitan itu harus dihadapi dengan kesabaran yang dibarengi kearifan dan cobaan harus diubah menjadi anak tangga yang membawa kepada kemajuan dan ketinggian," imbuh beliau.


Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pembicaraannya menyebut kekuatan dan kepercayaan umum sebagai dua hal penting yang diperlukan oleh lembaga yudikatif. "Keteguhan dan kekuatan lembaga yudikatif diperoleh dengan menyiapkan infrastruktur sumber daya manusia dan teknisnya yang sesuai," ungkap beliau.


Beliau menambahkan, menciptakan kader-kader insani yang handal, pandai, amanah, dan jujur, kreativitas dan inovasi, penyusunan undang-undang yang benar, memanfaatkan logika dengan baik, semua itu adalah kemajuan teknis dan kelembagaan yang membuat lembaga yudikatif semakin kuat dari dalam.


Mengenai kepercayaan umum sebagai rukun kedua bagi lembaga yudikatif, Rahbar menjelaskan bahwa kepercayaan itu meniscayakan tegaknya keadilan. "Untuk mengubah keadilan menjadi gerakan yang menyeluruh dan lestari di tubuh lembaga ini diperlukan ketaqwaan, obyektifitas dalam menyikapi peristiwa besar dan kecil serta kinerja yang tepat dan bijak dalam menjalankan hukum," jelas beliau.

Berbicara tentang krisis kepercayaan umum, beliau menyinggung adanya tindakan yang menyoal kinerja dan laporan resmi lembaga yudikatif untuk melemahkan lembaga ini. Beliau meyebut hal itu sebagai tindakan yang salah seraya mengatakan, menyoal kerja keras dan laporan resmi yang dibuat oleh para pejabat tinggi negara di tiga lembaga tinggi yang bertujuan untuk meruntuhkan kepercayaan umum adalah tindakan yang salah. Semua pejabat, mereka yang memiliki tribun dan media harus menaruh kepeduliaan pada masalah yang urgen ini.


Meski tak menutup kemungkinan adanya kesalahan dalam laporan dan data itu, beliau mengingatkan, "Mengeneralisasi masalah ini dan menebar keraguan hanya akan meruntuhkan kepercayaan umum."


Ayatullah al-Udzma Khamenei menyinggung pula masalah publikasi dakwaan seraya menandaskan, menjadi terdakwa dalam satu kasus bukan berarti seseorang sudah dipastikan bersalah. Karena itu, di dalam lembaga peradilan maupun di luar lembaga itu dan di lingkungan media massa tidak ada orang yang berhak memuplikasikan kasus jika belum terbukti kesalahannya.


Beliau juga menyoal tindakan sebagian kalangan yang menekan lembaga yudikatif untuk membeberkan kasus-kasus yang ada. "Tidak ada keharusan untuk membeberkan masalah itu. Tidak ada seorangpun yang berhak merusak nama baik seorang muslim," tegas beliau.
Seraya menjelaskan bahwa syariat Islam hanya membolehkan publikasi kasus-kasus tertentu dan pembeberan nama orang yang terkait di dalamnya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, "Bahkan ketika seseorang telah diputuskan bersalah oleh pengadilan, nama orang tersebut tidak boleh dipublikasikan kepada umum. Sebab hal itu akan membuat keluarganya tertekan di tengah masyarakat."


Di bagian lain pembicaraannya, Rahbar menjelaskan kemajuan yang dicapai lembaga yudikatif sejak kemenangan revolusi Islam dalam beberapa periodenya, seraya mengatakan, untuk periode ini lembaga yudikatif dipimpin oleh sosok figur yang menonjol dari sisi keilmuan, kreativitas, semangat, motivasi dan keteguhan yang sampai saat ini telah melakukan berbagai langkah cerdas, penuh kreativitas dan layak diapresiasi.
Di awal pertemuan, Ketua Lembaga Yudikatif Ayatollah Amoli Larijani dalam kata sambutannya mengenang jasa para syuhada 7 Tir khususnya Syahid Ayatullah Beheshti. Seraya membawakan laporan singkat lembaga yang dipimpinnya dalam dua tahun terakhir, Amoli Larijani mengatakan, "Lembaga Yudikatif akan tetap bersikap tegas dan adil dalam memerangi kejahatan-kejahatan khusus, penyelundupan narkotika, perampokan bersenjata, pemerkosaan, para penjahat dan koruptor."

mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=251153


Israel Masih Lemah untuk Melumpuhkan Hizbullah


Dengan lantang Nasrullah mengatakan bahwa Israel sampai sekarang masih begitu lemah dihadapan Hizbullah.
Alasannya karena Israel dalam usahanya sampai-sampai meminta pertolongan pada CIA.


Israel Masih Lemah untuk Melumpuhkan Hizbullah

Menurut Kantor Berita ABNA, Sayid Hasan Nasrullah orang nomor satu Hizbullah dalam pembukaan salah satu pidatonya menekankan bahwa pemerintahan Libanon itu mandiri tidak ada sedikit campur tangan pun dari pihak-pihak asing.

Pemerintahan Miqati adalah pemerintahan 100% pemerintahan Libanon yang bersih dari campur tangan asing. Nasrullah menambahkan “Di Libanon telah terbentuk sebuah pemerintahan 100% ditangani oleh warga Libanon tanpa ada sedikitpun campur tangan asing. Salah satu alasan adanya keterlambatan pembentukan pemerintahan ini adalah karena adanya alasan-alasan khusus selain itu juga karena adanya berbagai tekanan oleh pihak pihak asing. Karena alasan inilah mengapa pembentukan pemerintahan Libanon cukup terlambat. Hal ini adalah suatu hal yang alami bagi suatu Negara. Tuduhan pada Iran dan Suria terkait peran besar pembentukan pemerintahan ini tidak memiliki alasan mendasar.

Setelah itu dia mengisyaratkan pada tudingan yang ditujukan pada Iran dan Suria sekaitan dengan campur tangan dalam urusan pembentukan pemerintahan Miqati.

” Semua tuduhan ini tidak memiliki asas dan dalil sama sekali, tidak ada dalil dan bukti satu pun yang menyinggung hal itu. Hal ini memberikan gambaran permusuhan para musuh Negara Libanon karena alasan ini mereka menunduh pemerintah Iran dan Suria dikarenakan dua Negara inilah yang menginginkan berdirinya Pemerintahan kerakyatan di Libanon."

Hizbullah dalam pemerintahan ini memiliki dua orang wakil dan pernyataan pengambilan hak ini hanyalah isapan jempol semata.

Pimpinan utama Hizbullah ini kembali mengisyaratkan pada apa yang tampak sebagaimana kesepakatan 14 Maret yang didasarkan pada kelemahan Miqati dan kelompoknya dalam membentuk pemerintahan yang berdampak pada kekalahan telak mereka. Dikatakan bahwa kelompok 14 Maret memuji-muji kebijakan ini mereka berkata pada Dunia Internasional bahwa pemerintahan yang akan memerintah Libanon adalah pemerintahan Hizbullah, padahal jika dilihat pada kenyataanya hanya ada dua wakil dari Hizbullah yang turut serta dalam sistem pemerintahan tersebut.

Pemerintahan Miqati adalah pemerintahan yang diinginkan masyarakat.

Sayid Hasan Nasrullah dengan mengisyaratkan pada hal ini menekankan, “Pemerintahan baru Libanon terdiri dari berbagai warna yang berbeda dan semua memiliki andil besar dalam pendirian pemerintahan ini. Mereka bekerja untuk kepentingan Libanon dan tidak ada perbedaan antara yang mayoritas dan minoritas.”

Tujuan tindakan itu adalah untuk membuat isu domestik.

Sayid Hasan Nasrullah menjelaskan bahwa tujuan dari kelompok 14 Maret dengan pernyataannya

“Pemerintahan Libanon sebagai pemerintahan Hizbullah adalah untuk menciptakan perselisihan dalam Negeri, mereka bersikukuh mengatakan pemerintahan Libanon sebagai pemerintahan Hizbullah dan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Mereka juga menekankan bahwa Hizbullah adalah kelompok Syiah. Mereka menilai bahwa kelompok ini sebagai kelompok yang memiliki kekuatan mandiri, dengan ini mereka berusaha menarik perhatian kelompok-kelompok yang lain. Dengan hal yang sama PBB dan kelompok yang berlawanan juga memanfaatkan hal ini untuk menarik berbagai kelompok hingga turut bersitegang satu dengan yang lain. Namun sebenarnya mereka tidak mengetahui akibat yang ditimbulkan dari tindakan mereka itu untuk luar maupun dalam Negeri Libanon."

Sayid Hasan Nasrullah dengan menyinggung bahwa tidak ada keuntungan apapun bagi Hizbullah dari sisi pandang Dunia Internasional berkata,” Kelompok ini tidak mengetahui bahwa dengan tindakan mereka itu dampak apa yang dihadapi Libanon dimata Internasional. Sebab untuk Hizbullah tidak ada manfaat apapun yang didapatkan dengan semua itu. Jadi tidak ada keraguan sedikitpun bahwa tindakan semacam ini tidak ada manfaatnya untuk kepentingan luar dan dalam Negeri Libanon."

Nasrullah juga menyinggung bahwa gerakan 14 Maret bukan sebagai bagian dari aktifitas politik maupun demokrasi, dia mengatakan bahwa jika ini sebagai gerakan politik demokrasi maka tidak pernah akan menyetujui berbagai bentuk peperangan dalam Negeri di Libanon dan sebaliknya hanya memberikan kemanfaatan untuk Libanon. Karena alasan itu dia mengatakan jangan sampai kita lakukan suatu tindakan apapun yang menyebabkan semakin bertambahnya berbagai perselisihan dan perpecahan didalam Negara.

Nasrullah meyakini bahwa pemerintahan Miqati akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Dia berkata, “Dalam hal ini tidak terlihat suatu masalah, masalah ini akan dibahas selama sepuluh hari dan pemerintah akan mendapatkan persetujuan dari masyarakat, selain itu juga akan mampu menyingkirkan halangan-halangan yang ada.”

Pimpinan tertinggi Hizbullah tersebut menjelaskan bahwa tujuan utama pemerintahan ini adalah untuk memajukan Libanon secara menyeluruh.

Dia menekankan pada semua elemen untuk berusaha maksimal bersama-sama memajukan Libanon. Pemilihan seorang wakil dalam pemberian suara memiliki nilai yang begitu besar dimata Negara. Hal ini harus dipersiapkan hingga mempermudah pembentukan pemerintahan dan kami bekerja sama dengan Sulaiman dan Miqati sehingga Negara Libanon sampai pada puncak kesuksesan.

Pada kesempatan ini sayid Hasan Nasrullah juga menyampaikan keberhasilan yang sudah dicapai. Diantaranya adalah berhasilnya penangkapan mata-mata yang dikirimkan Israel di kawasan-kawasan Hizbullah.

Sejak tiga tahun sebelumnya kami sudah menyatakan bahwa kawasan Hizbullah itu bersih dari mata-mata. Kami memiliki piranti khusus anti mata-mata dikawasan yang berada dibawah daerah kami. Sebelumnya ada tiga orang saudara ahlu sunnah yang dituduh telah bekerja sebagai mata-mata Israel tapi setelah kami lakukan penelitian ternyata mereka bukan termasuk mata-mata Israel.

Dalam penjelasannya baru-baru ini telah ditangkap tiga orang mata-mata dimana dua darinya adalah mata-mata utusan CIA dan orang ketiga masih dalam upaya penyelidikan apakah benar ada hubungannya dengan Mosad atau tidak.

Nasrullah menolak berita bahwa ada ratusan mata-mata yang telah masuk kedalam tubuh Hizbullah.

Nasrullah menyampaikan bahwa sebagian media masa Arab yang menyiarkan bahwa telah ada 100 orang mata-mata yang masuk kedalam tubuh Hizbullah adalah bohong semata. Dalam siaranya juga dikatakan bahwa salah satu mata-mata itu adalah seorang Ruhaniawan juga tidak sesuai dengan kenyataan. Mereka juga tidak memiliki informasi yang bisa memukul kekuatan utama Hizbullah. Tidak ada satupun dari mereka yang memiliki hubungan dengan pusat pertahanan Hizbullah sebagaimana digembar-gemborkan. Mereka tidak memiliki hubungan dengan terror yang menimpa Imad Ghaniyah.

Dengan lantang Nasrullah mengatakan bahwa Israel sampai sekarang masih begitu lemah dihadapan Hizbullah.

Alasannya karena Israel dalam usahanya sampai-sampai meminta pertolongan pada CIA. Mata-mata itu sudah mampu dikenali dengan analisa yang memakan waktu hanya sekitar 5 tahun. Penangkapan mata-mata merupakan bentuk riil kinerja dan kekuatan Hizbullah diharapan musuh-musuhnya Dalam kurun waktu tiga tahun ini mereka juga mendapatkan pukulan-pukulan telak dari Hizbullah.

Pada bagian lain dari ceramahnya sayid Hasan Nasrullah menyatakan bahwa Libanon sudah masuk ke titik baru sejarah bangsanya. Libanon harus menghadapi peperangan informasi dengan Amerika dan Israel, musuh-musuh rezim dari bangsa Arab sendiri pun juga patut di waspadai. Menghadapi ini Libanon tidak boleh sampai terlupa untuk menangani mata-mata yang sengaja disebarkan oleh Amerika dan rezim Zionis serta sekutu-sekutunya.

Peperangan ini melibatkan media-media masa yang disebarkan oleh Amerika dan zionis. Tujuan dari media-media itu adalah untuk melunturkan semangat perjuangan dan perlawanan penduduk pada pihak-pihak penjajah.(*)

mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=251150

0 comments to "Acara Pembukaan MTQ Internasional ke XXVIII Ditutup Qari Kehormatan Indonesia"

Leave a comment