Home , , , , , , , , � Barat, Norwegia,Zionis, Al-Qaeda, pemerintah Amerika Serikat + Arab Saudi bersatu demi ISRAEL..!!!! Nah Ya am....

Barat, Norwegia,Zionis, Al-Qaeda, pemerintah Amerika Serikat + Arab Saudi bersatu demi ISRAEL..!!!! Nah Ya am....

Pengacara: Tiga Tahanan AS di Iran Akan Dibebaskan

Pengacara tiga warga AS yang ditahan di Iran atas tuduhan spionase, menyatakan bahwa ketiga tahanan AS akan segera dibebaskan.

Sesi sidang keempat dan terakhir untuk mengatasi tuduhan terhadap Shane Bauer, Yosua Fattal dan Sarah Shourd digelar pada hari Ahad (31/7/2011) di Pengadilan Revolusi Tehran.

Dalam sebuah wawancara telepon dengan PressTV pada Hari Ahad (31/7/2011), Masoud Shafiee, pengacara ketiga tahanan AS itu, berharap bahwa ketiga tahanan AS dapat dibebaskan dalam waktu dekat ini

"Menurut hukum, pengadilan harus mengeluarkan putusan dalam waktu sepekan," kata Shafiee.

Dia menambahkan bahwa ia diberi waktu yang cukup untuk membela kliennya. Bauer, Fattal dan Shourd ditangkap pada Juli 2009 setelah secara ilegal melintasi perbatasan Iran dari pegunungan wilayah Kurdistan Irak utara.

Iran membebaskan Sarah Shourd pada tanggal 14 September 2010 dengan uang jaminan sebesar 500.000 USD. Para pejabat Iran menilai pembebasan Sarah Shourd menunjukkan itikad baik dan keputusan yang ditentukan atas dasar nilai kemanusiaan.
Shourd tidak hadir pada sesi sebelumnya persidangan, namun pengacaranya mengajukan pernyataan atas nama dirinya. (IRIB/PressTV/AR/1/8/2011)

Demo dan Ketidakpuasan Warga Zionis Makin Merajalela

Protes anti-rezim Zionis semakin meluas akibat krisis ekonomi dan kemarin malam (Sabtu, 30/7) lebih dari 60 ribu warga Zionis berdemo di Tel Aviv dan 150 ribu lainnya di 11 kota Israel.

Media massa Israel mengkonfirmasikan demonstrasi di 11 kota Palestina pendudukan. Jumlah para demonstran mencapai 150 ribu orang. Mereka berdemo guna menuntut keadilan sosial.

Terkait hal ini, koran Haaretz melaporkan, lebih dari 100 ribu orang turun ke jalan-jalan kota Israel dan berdemo di 11 kota.

Demonstrasi terbesar terjadi di Tel Aviv, Baitul Maqdis, Beer Sheba, dan Haifa. Para demonstran meneriakkan slogan "kami menuntut keadialan sosial."

Dengan memuat judul "Revolusi, di sini", koran Yediot Aharonot menulis, "Para pemimpin demonstrasi dan oposisi memperingatkan pemerintahan PM Benyamin Netanyahu soal kenaikan harga dan eskalasi protes."

Menyinggung tuntutan reformasi dan keadilan sosial oleh para demonstran, Yediot juga melaporkan bahwa jumlah para pendemo mencapai sekitar 150 ribu orang.

Demontrasi terbesar digelar di Tel Aviv dengan jumlah pendemo lebih dari 60 ribu orang. Sementara di kota Baitul Maqdis demonstrasi digelar di depan kantor Perdana Menteri, Benyamin Netanyahu dan menentang program swastanisasi serta para investor, dan peningkatan pengeluaran pokok termasuk properti.

Aksi demo massif warga Zionis ini belum pernah terjadi sebelumnya sejak Israel dibentuk secara ilegal 60 tahun lalu.

Namun media massa Israel tidak menyebutkan jumlah demonstran yang ditangkap polisi.

Aksi protes, mogok, dan demo menentang kebijakan Tel Aviv khususnya di bidang ekonomi telah dimulai tiga minggu lalu.

Para pemerhati berpendapat bahwa demonstrasi itu akan terus meluas mengingat memburuknya krisis properti, kenaikan harga, dan ketidakmampuan Benyamin Netanyahu dalam mengontrol dan menjawab tuntutan para demonstran.
(IRIB/RA/MZ/31/7/2011)

Ahmadinejad: Prioritas Barat Selamatkan Zionis

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyatakan bahwa dunia berubah dan sistem yang berlaku di dunia ini akan berakhir. Ahmadinejad menambahkan, berbagai upaya ditempuh untuk mempertahankan keberadaan sistem yang berlaku di dunia ini.

Ahmadinejad, hari Sabtu (30/7/2011) mengatakan, Barat sejak 20 tahun lalu menyadari bahwa kapitalisme berada di ujung jalan.

"Barat sengaja memunculkan sosok seperti George W. Bush dan menciptakan Peristiwa 11 September untuk menyerang wilayah kita," kata Ahmadinejad yang juga dikutip Kantor Berita Fars.

Ahmadinejad menambahkan, kekuatan global mempunyai dua tujuan. Tujuan pertama adalah merehabilitasi ekonomi dan memperkuat dominasi mereka, sedangkan tujuan kedua adalah mencoba menyelamatkan Israel.

"Prioritas utama Barat adalah untuk menyelamatkan rezim Zionis. Sebab, dominasi Barat dapat dikembalikan dengan bertahannya rezim Zionis Israel, " tegas Ahmadinejad.

Presiden Republik Islam Iran menyebut kebangkitan rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara serta sejumlah negara lainnya merupakan dampak dari Revolusi Islam Iran pada tahun 1979.

"Karena Revolusi Islam Iran, nilai-nilai kemanusiaan dan kebangkitan Islam hidup kembali di negara-negara. Revolusi Islam Iran juga menyebabkan berubahnya perspektif bangsa untuk menuntut kebebasan, kedaulatan nasional, keadilan dan martabat," kata Ahmadinejad. (PressTV/IRIB/AR/31/7/2011)

Proses Kehancuran Organisasi Teroris Dukungan Barat

Kamp Ashraf Irak

Revolusi Islam Iran telah melewati lebih dari tiga dekade umur penuh berkahnya. Selama itu pula Iran telah berhasil melewati masa-masa sulit dan segala bahaya yang setiap kasusnya mampu menumbangkan sebuah pemerintah. Ada sejumlah revolusi yang terjadi di dunia, namun dalam perjalanan sejarahnya satu persatu mengalami penyimpangan akibat ancaman ini. Segala bentuk ancaman ini telah membuat revolusi-revolusi ini gagal merealisasikan tujuan yang dicanangkan sejak awal.

Dalam sejarah penuh gejolak Revolusi Islam Iran, ancaman-ancaman yang ingin menjegal Revolusi Islam senantiasa gagal berkat kewaspadaan Imam Khomeini ra dan kesadaran rakyat. Tidak hanya menggagalkan tapi juga berhasil mengubah segala ancaman itu menjadi kesempatan untuk memperkokoh fondasi Revolusi Islam Iran. Sebagai contoh, Perang Pertahanan Suci yang dipaksakan rezim Saddam Husein terhadap Iran selama delapan tahun merupakan serbuan militer untuk menumbangkan Republik Islam Iran yang baru saja berdiri. Dalam perang delapan tahun itu, Saddam tidak sendiri, tapi lebih tepat dikatakan ia mewakili Amerika dan Barat untuk menyerang Iran. Rezim Saddam mendapat dukungan mutlak politik, intelijen, militer, finansial dari blok Barat dan Timur.

Perang delapan tahun yang dipaksakan Saddam terhadap Iran tidak stagnan tapi mengalami fluktuasi. Resistensi yang ditunjukkan oleh para pemuda Iran menghadapi serangan brutal militer Saddam memberikan pesan penting kepada para pendukung Saddam. Pesan itu membuktikan militer Saddam yang diperlengkapi secara modern oleh Barat dan Timur tidak akan mampu melewati pertahanan kokoh dan penuh semangat para pemuda yang lebih bersandarkan pada keimanan kepada Allah Swt. Kegigihan ini memaksa para pendukung Barat dan Arab Saddam untuk memaksakan perdamaian tidak adil lewat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun kemenangan besar para pejuang Islam di medan perang memaksa negara-negara pendukung Saddam untuk tunduk pada sebagian besar tuntutan Republik Islam Iran dalam kondisi yang lebih adil terkait resolusi 589.

Irak dan negara-negara pendukungnya membayangkan sikap Iran menerima resolusi PBB itu berasal dari kelemahan dan ketidakmampuan negara itu untuk melanjutkan peperangan. Untuk itu mereka mulai melakukan serangan luas hampir di seluruh garis perbatasan Iran dengan Irak. Sepekan setelah penerimaan resolusi damai itu, ribuan orang anggota Kelompok Mujahidin Khalq (MKO) lewat dukungan Saddam diterjunkan lewat jalur perbatasan Barat Iran. Sekalipun mereka menamakan dirinya sebagai kelompok Mujahidin Khalq, tapi akibat pengkhianatan yang mereka lakukan terhadap bangsa Iran, maka kelompok ini akhirnya lebih dikenal dengan kelompok munafikin. Pada awal-awal dekade 80-an, mereka pergi ke Irak saat Iran diserang militer Saddam Husein dan membantu rezim ini.

Pasca penerimaan resolusi DK-PBB bernomor 589, para anggota kelompok teroris MKO membayangkan dapat kembali ke Iran dengan mudah setelah melakukan pengkhianatan terhadap bangsa Iran. Mereka berharap dapat diterima oleh rakyat Iran dan dari dalam berusaha lagi untuk menumbangkan Revolusi Islam dan mengambil alih kekuasaan. Guna memuluskan rencananya, kelompok teroris MKO kemudian memanggil seluruh anggotanya yang berada di Eropa dan Amerika untuk berkumpul di Irak. Dari Irak menyusun operasi militer bernama "Forough Javidan" (Cahaya Abadi) untuk menumbangkan Republik Islam Iran.

Namun para pemuda Iran yang berani dan penuh keimanan menyusun operasi militer bernama Mersad untuk menghadapi rencana MKO itu. Dalam operasinya, para pemuda Iran berhasil menewaskan dan melukai kebanyakan anggota MKO hanya dalam jangka tiga hari. Sebagian dari anggota kelompok teroris MKO berhasil lari dan kembali ke Irak. Operasi Mersad berhasil menggagalkan tujuan MKO untuk menguasai Tehran, ibukota Iran. Pasca operasi Mersad, kelompok MKO menjadi sangat lemah dan akhirnya menjadi boneka Saddam Husein dan Amerika.

Kelompok teroris MKO membantu rezim Saddam untuk membantai warga Syiah Irak yang berada di selatan Irak pada dekade 90-an. Anggota kelompok teroris ini kemudian memainkan peran sebagai antek-antek rezim Zionis Israel dan Amerika untuk melakukan teror terhadap para ilmuwan nuklir Iran. Kelompok yang pada awal berdirinya menyebut dirinya sebagai kelompok mujahidin, ternyata hanya menjadi alat negara-negara lain. Anggota MKO kini tinggal di kamp Ashraf, Irak dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Sementara pemerintah Irak juga telah memberikan ultimatum agar mereka segera keluar dari Irak. Sebenarnya kebanyakan dari anggota kelompok teroris MKO ini berusaha lari dan keluar dari lingkaran organisasi ini. Orang-orang yang berhasil kabur menceritakan perilaku tidak manusiawi dan buas para loyalis MKO terhadap mereka.

Untuk mengenal lebih jauh organisasi teroris yang dikenal dengan nama Mujahidin Khalq (MKO) ini ada baiknya bila kita merunut ke belakang pada dekade 1970-an. Tahun-tahun dimana Mohammad Reza Pahlevi, Syah Iran menerapkan kebijakan keras dan menindas rakyat demi mempertahankan kekuasaannya. Di masa penuh ketakutan seperti itu, sejumlah mahasiswa dengan motif ingin melakukan revolusi mendirikan sebuah organisasi bernama Mujahidin Khalq. Pada mulanya organisasi ini bertujuan untuk berjuang melawan pemerintah despotik Syah. Namun tidak berapa lama telah terjadi perpecahan di kelompok ini. Masoud Rajavi, merupakan seorang pemimpin kelompok ini yang menyimpang dari garis kebijakan organisasi. Ia punya kecenderungan terhadap Marxisme dan sejumlah halusinasi yang ada dalam kepalanya.

Ketika kebangkitan Imam Khomeini ra mulai terbentuk dan Revolusi Islam yang diperjuangkan beliau meraih kemenangan, organisasi Mujahidin Khalq menunjukkan dirinya bersama-sama dengan Revolusi Islam. Namun identitas dan pemikiran menyimpang serta permusuhannya terhadap rakyat tidak dapat disembunyikan dalam waktu lama. Kedok organisasi ini segera terungkap bagi rakyat Iran yang revolusioner. Dengan demikian, tidak berapa lama pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, Masoud Rajavi dan pengikutnya memisahkan diri dari revolusi. Tidak hanya memisahkan diri, tapi kini justru memusuhi Revolusi Islam.

Para pemimpin organisasi Mujahidin Khalq kemudian lari ke Perancis dan negara-negara Eropa lainnya. Dengan dukungan negara-negara yang mengaku sebagai pembela hak asasi manusia, mereka kemudian mengatur banyak aksi teror di Iran. Sejak awal kemenangan Revolusi Islam Iran hingga kini, sekitar 1200 orang tewas oleh aksi teror kelompok ini. Sementara lebih dari 75 persen korban berasal dari rakyat sipil. Daftar teror organisasi tidak berisikan pengecualian. Semua orang mulai dari pejabat tinggi negara, militer hingga rakyat yang membela revolusi menjadi korbannya. Mereka juga tidak punya rasa belas kasihan terhadap wanita dan anak-anak.

Lain lagi dengan negara-negara Eropa yang mengaku pembela HAM. Sekalipun mereka tahu betapa merusaknya pemikiran organisasi Mujahidin Khalq, namun tetap saja mereka membela organisasi teroris ini. Karena semuanya kembali pada permusuhan mereka terhadap Republik Islam Iran. Bahkan pemerintah Amerika dan sebagian negara Eropa masih melanjutkan bantuan keuangan kepada organisasi teroris ini. Organisasi MKO di pertengahan dekade 1980-an memindahkan sebagian aktivitasnya dari Perancis ke Irak dengan bantuan Dinas Rahasia Amerika (CIA). Pemindahan ini dilakukan agar mereka dapat bekerjasama dengan rezim Saddam Husein di Irak untuk melakukan operasi militer Forough Javidan terhadap Iran.

Tapi semuanya menjadi gagal pasca operasi Mersad yang dilakukan oleh para pemuda Iran. Operasi Mersad boleh dikata menjadi kilas balik bagi kehancuran kelompok teroris Mujahidin Khalq. Demi mencegah keluarnya anggota mereka, para pemimpin MKO menerapkan aturan ketat dan mereka yang keluar sama dengan mati! Kini MKO tengah menghampiri kematiannya. Mereka yang masih berada di Kamp Ashraf juga harus memikirkan kehidupannya pasca ultimatum pemerintah Irak. Pengusiran mereka dari Irak pada hakikatnya kehancuran mereka. (IRIB/SL/NA/31/7/2011)

Sheikh al-Azhar: Mubarak Biang Pengkafiran Syiah di Mesir

Ahmad tayyib

Sheikh al-Azhar, Ahmad Tayyib mengatakan, Hosni Mubarak, mantan diktator Mesir berperan besar dalam pentakfiran Syiah.

Seperti dilaporkan situs SAMA dari Kairo, Ahmad Tayyib, Sheikh al-Azhar Ahad (24/7),mengatakan langkah provokatif Mubarak yang menggerakkan ulama Mesir untuk mengkafirkan Syiah kejahatan lain diktator ini.

Sheikh al-Azhar menandaskan, diktator Mesir berulangkali meminta dirinya merilis fatwa anti Syiah dan Hizbullah, namun ia menolak permintaan Mubarak. Tokoh agama Mesir ini menambahkan, sejumlah orang dekat dan pendukung Mubarak senantiasa menekan dirinya baik itu secara langsung atau tidak untuk merilis fatwa anti Syiah. Hal ini dimaksudkan Mubarak untuk menciptakan keraguan masyarakat terhadap kebenaran mazhab Syiah.

Sebelum kebangkitan rakyat Mesir dan tumbangnya Mubarak, Ahmad Tayyib menyatakan bahwa fatwa anti Syiah hanya untuk kepentingan politik dan menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam.

Akibat pernyataannya tersebut, Ahmad Tayyib mendapat tekanan keras dari rezim Mubarak saat itu. (IRIB/MF/25/7/2011)

Mobil Militer Zionis Lindas Seorang Warga Palestina

Sebuah mobil jeep milik militer rezim Zionis melindas seorang warga Palestina berusia 51 tahun di selatan Masjid al-Aqsha. Insiden itu menyulut bentrokan antara para pemuda Palestina dengan tentara Israel.

Farsnews melaporkan, insiden terjadi Sabtu (30/7) ketika Ahmad al-Malihi sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di wilayah al-Faruq.

Pasca insiden, tentara Zionis mencegah warga mendekati lokasi kejadian. Para pemuda Palestina yang geram akhirnya bentrok dengan tentara Israel. Para serdadu Zionis menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan para pemuda.

Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa tentara Zionis memukuli empat pemuda bersaudara.

Di tempat lain, dua polisi Israel cedera terkena lemparan batu para pemuda dan pedagang Palestina di dekat Bab al-Amud di Baitul Maqdis.

Para saksi mata menyatakan bahwa, polisi Israel menyita barang-barang dagangan para pedagang Palestina dan hal itu menyulut kemarahan warga dan bentrokan.
(IRIB/MZ/PH/31/7/2011)

Wow, Para Pejabat AS Disogok untuk Dukung MKO!!!

Kelompok munafikin yang disebut dengan istilah Organisasi Mujahidin Khalq (MKO) membayar puluhan ribu dolar dengan tujuan menghapus nama kelompok ini dari daftar teroris.

The Financial Times, hari Jumat (29/7/2011) melaporkan, "Dalam sebuah kampanye mendukung MKO, puluhan mantan pejabat politik telah dibayar puluhan ribu dolar untuk berbicara mencabut nama MKO dari daftar teroris dalam acara yang diselenggarakan oleh pendukung organisasi teroris di AS."

Sejumlah tokoh terkemuka di AS seperti John Bolton, George W. Bush, Howard Dean, Rudy Giuliani, Jim Jones, Wesley Clark, Tom Ridge disebut-sebut sebagai pihak-pihak yang berbicara pada acara tersebut.

Mantan Ketua Komite Hubungan Luar Negeri DPR dari Demokrat, Lee Hamilton, dan Jaksa Agung di masa pemerintahan Bush, Michael Mukasey, mengungkapkan bahwa mereka telah dibayar untuk berbicara pada acara tersebut.

Kepala Staf Gabungan di masa pemerintahan Clinton, Jenderal Hugh Shelton, , juga menegaskan bahwa ia bersama para pejabat lainnya, termasuk Louis Freeh, mantan direktur Badan Intelijen AS (CIA), dan Jenderal James Conway, Mantan Komandan Korps Marinir, dibayar untuk berbicara pada sebuah konferensi terkait MKO di Washington.

Menurut laporan tersebut, MKO menawarkan uang sogokan berkisar, 20 ribu USD hingga 100 ribu per pidato. Dana itu belum termasuk biaya perjalanan.

Mantan Gubernur Pennsylvania Ed Rendell, menyatakan bahwa dirinya menerima 20 ribu USD untuk pidato yang berdurasi 11 menit, sementara seorang pejabat AS lainnya mengatakan, ia ditawari 30 ribu Usd untuk hadir acara tersebut. Dilaporkan pula, MKO juga menyewa jasa-jasa lobi seperti Akin, Gump, Strauss, Hauer & Feld untuk membujuk anggota Kongres AS supaya mendukung organisasi teroris ini.

MKO terdaftar sebagai organisasi teroris. Organisasi ini juga bertanggung jawab atas tindakan teror dan kekerasan terhadap warga sipil Iran dan para pejabat negara ini. Pada tahun 1997, Amerika Serikat menyatakan MKO sebagai sebuah organisasi teroris asing. (IRIB/PressTV/AR/31/7/2011)

Al-Qaeda, Musuh atau Teman AS

Bersamaan dengan klaim anti Iran petinggi Amerika Serikat yang menuding Tehran mendukung milisi al-Qaeda, kelompok ini mengirim pesan video yang menentang pemerintah Suriah. Tindakan mereka ini tak berbeda dengan AS dan Rezim Zionis Israel. "Jika memungkinkan kami akan berperang melawan Suriah," ungkap al-Qaeda.

Ayman al-Zawahiri, pemimpin al-Qaeda dalam pesannya yang dipublikasikan Jum'at (30/7) sependapat dengan AS yang menentang kekuasaan Bashar Assad di Suriah.

Beberapa waktu lalu AS bersama Israel dan sejumlah negara Barat lainnya menyatakan dukungannya kepada para perusuh dan kubu anti Assad. Selain meningkatkan boikotnya terhadap Suriah, mereka juga memprediksikan kemungkinan opsi militer di Damaskus. Opsi tersebut mendapat penentangan keras dari masyarakat internasional khususnya negara Islam, Rusia dan Cina.

Tak puas mengggoyang pemerintahan Bashar Assad, AS juga menuding Iran bekerjasama dengan al-Qaeda, padahal Damaskus adalah sekutu Tehran. Anehnya lagi al-Qaeda yang disebut-sebut bekerjasama dengan Iran malah bergabung dengan Gedung Putih memusuhi Suriah.

Sikap al-Qaeda memusuhi Suriah seperti AS dan Israel menunjukkan dalamnya kerjasama kelompok teroris ini dengan Barat, khususnya AS. Untuk menutupi kerjasama antara al-Qaeda dan CIA, AS mengkambinghitamkan Tehran dan menudingnya bekerjasama dengan kelompok teroris ini. Padahal al-Qaeda terbukti sangat memusuhi Iran serta terlibat dalam aksi teror terhadap diplomat Iran dan wartawan IRNA di Kabul.

Berdasarkan bukti dan data terpercaya, AS merupakan pelindung al-Qaeda dan memberikan suplai data intelijen serta persenjataan melalui CIA. (IRIB/ IRNA/MF/30/7/2011)

Media Barat Sembunyikan Ikatan “Penjagal Norwegia” dengan Zionis

Anders Behring Breivik

Media massa Barat memperkenalkan teroris Norwegia sebagai seorang fundamentalis ekstrim Kristen untuk mengalihkan perhatian publik dari hubungannya dengan jaringan Zionis.

Hal itu dikemukakan seorang pengamat Timur Tengah Peter Eyre kepada Press TV hari ini (Sabtu, 30/7). Dikatakannya, "Tidak diragukan lagi bahwa Breivik adalah seorang pendukung loyal Kristen-Zionis yang memiliki hubungan kuat dengan Israel, dan bahkan dia telah berulangkali berkunjung ke Palestina pendudukan."

Eyre menjelaskan bahwa media massa Barat menggunakan "taktik pengalihan" menyebut Breivik sebagai seorang Kristen fundamentalis daripada memfokuskan pada hubungan teroris itu dengan Zionisme global.

Pada 22 Juli lalu, sebuah bom mengguncang kantor pemerintah di ibukota Norwegia, Oslo, menewaskan delapan orang dan mencederai sejumlah lainnya.

Pada hari yang sama, 68 pemuda anggota kader muda Partai Buruh Norwegia, terbunuh dalam aksi penembakan brutal di Pulau Utoeya di dekat Oslo.

Anders Behring Breivik mengaku bertanggung jawab atas dua serangan tersebut.

"Ada pelaku Zionis di balik insiden tersebut," kata Eyre seraya menilai bahwa pembantaian massal itu menunjukkan indikasi adanya keterlibatan "orang dalam" dengan interferensi Zionis.

Breivik yang memiliki pandangan anti-Islam sangat kuat, menyatakan telah beberapa kali berdiskusi dengan sejumlah anggota English Defense League, sebuah kelompok anti-Muslim yang berbasis di Inggris.

Polisi Norwegia menyatakan akan menginterogasi Breivik untuk kedua kalinya dalam pekan ini. Namun mereka tidak memberikan keterangan soal masalah apa yang akan dikorek dari mulut Breivik. Breivik diinterogasi selama tujuh jam sehari setelah serangan.
(IRIB/MZ/PH/30/7/2011)

Jazayeri: Barat Persenjatai Saudi
Demi Menguras Sumber Energi Kawasan

Wakil Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Massoud Jazayeri menyatakan, Barat tengah mempersenjatai Arab Saudi dengan tujuan untuk mencuri sumber energi di Teluk Persia.

Sebagaimana dilaporkan Press TV, Brigjen Jazayeri hari ini (31/7) mengatakan, "Upaya untuk mempersenjatai Arab Saudi dan sejumlah negara Teluk Persia dengan persenjataan moderen, sejalan dengan perlindungan terhadap kepentngan sstem hegemoni global dan keserakahan mereka dalam mengeruk sumber energi di kawasan."

Barat berupaya menebar Iranophobia di antara negara-negara Teluk Persia dengan tujuan untuk menjual pesenjataan ke negara tersebut. Melalui cara itu Barat dapat menyelamatkan perekonomiannya yang sedang bangkrut.

Majalah Der Spiegel terbitan Jerman pada tanggal 2 Juli lalu, menyebutkan bahwa Berlin menyetujui penjualan 200 unit tank Leopard-2s yang merupakan tank tempur utama Jerman kepada Arab Saudi.

Laporan itu mengemuka di saat kelompok oposisi Jerman dan bahkan Kanselir Angela Merkel, mengkritik kesepakatan tersebut. Apalagi kontrak itu terjadi di saat negara-negara di Timur Tengah sedang menghadapi kebangkitan rakyat.

Jazayeri menjelaskan bahwa Arab Saudi mengkhawatirkan kebangkitan rakyatnya dan Riyadh memerlukan sebuah persenjataan untuk menumpas seluruh potensi gerakan anti-rezim. Namun para pejabat Arab Saudi mengklaim bahwa persenjataan itu dimaksudkan untuk menghadapi ancaman asing.
(IRIB/MZ/NA/31/7/2011)

0 comments to "Barat, Norwegia,Zionis, Al-Qaeda, pemerintah Amerika Serikat + Arab Saudi bersatu demi ISRAEL..!!!! Nah Ya am...."

Leave a comment