Home , , , , , , � Umat Islam Tidak Boleh Lalai dari Konspirasi Musuh

Umat Islam Tidak Boleh Lalai dari Konspirasi Musuh

Bangkitnya kesadaran umat-umat beragama terutama umat Islam diberbagai belahan dunia (seperti penuntut keadilan dan anti kezaliman) yang telah memberikan pembelaan dan dukungan terhadap rakyat yang terzalimi di Bahrain dan Pakistan dalam menghadapi keangkuhan Fir'aun-Fir'aun zaman ini merupakan hal yang sangat menggembirakan bagi hamba-hamba Allah.



Umat Islam Tidak Boleh Lalai dari Konspirasi Musuh

Menurut Kantor Berita ABNA, menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan yang merupakan bulan jamuan Tuhan bagi tamu-tamu-Nya, Ayatullah Makarim Syirazi salah seorang ulama marja taqlid di Qom menyampaikan pesan kepada seluruh kaum muslimin untuk mengingatkan agar tidak melupakan penegakan keadilan di Negara-negara mayoritas Islam terutama di Bahrain yang sampai saat ini masih terus bergejolak.

Teks pesan Ayatullah Makarim Syirasi yang diterima redaksi Kantor Berita ABNA adalah sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirahim

Bulan Ramadhan al-mubarak adalah bulan rahmat, bulan pengampunan dan pemulihan jasmani dan ruhani tiap individu dan umat manusia. Janganlah pernah menyangka bahwa Ramadhan hanyalah sebuah bulan yang hanya diisi dengan ibadah puasa semata-mata, namun yang lebih terpenting adalah pengendalian diri khususnya memerangi nafsu amarah.

Dalam beberapa hari belakangan ini, pihak musuh telah bertekad untuk saling bekerjasama dan bersatu demi melancarkan propaganda, perancangan, penyerangan kepentingan budaya dan terhadap sistem kaum muslimin di seluruh dunia agar Islam dapat dimusnahkan baik dari dalam ataupun dari luar, khususnya di Palestina, Afghanistan, Pakistan, Lebanon, Libya, Yaman dan warga Bahrain yang berani. Hendaklah kita peka dan berusaha mencegah masuknya pengaruh syaitan di dalam pemikiran masyarakat umum kaum muslimin. Oleh karena itu dengan lakukanlah bimbingan kepada orang-orang yang masih bergelut dalam kejahilan, ber amar ma'ruf dan nahi mungkarlah, yang disertai dengan niat yang ikhlas, dan dengan menggunakan berbagai karunia Allah berupa keberkahan material dan maknawi dari setiap nikmat-nikmat Ilahi, demi terbebasnya umat manusia dari kenistaan rohani dan jasmani, laksanakanlah tanggungjawab kemanusiaan anda.

Bangkitnya kesadaran umat-umat beragama terutama umat Islam diberbagai belahan dunia (seperti penuntut keadilan dan anti kezaliman) yang telah memberikan pembelaan dan dukungan terhadap rakyat yang terzalimi di Bahrain dan Pakistan dalam menghadapi keangkuhan Fir'aun-Fir'aun zaman ini merupakan hal yang sangat menggembirakan bagi hamba-hamba Allah.

Begitu juga hari Al-Quds di dalam bulan Ramadhan nanti yang merupakan hari persatuan umat Islam dan kaum mukminin menentang kezaliman dan penindasan golongan kuffar, munafiqin dan kuasa angkuh dunia. Umat Islam hendaklah peka dan semoga Allah menjaga persatuan kita agar tidak terjerumus dari upaya-upaya mengejar kesenangan di dunia semata yang membuat kita menjadi bulan-bulanan bangsa Timur dan Barat. Kita harus sentiasa berlindung di bawah naungan ajaran yang menyelamatkan, yaitu Al-Quranul Karim (kitab universal dan piagam yang abadi Ilahi) demi kebahagiaan dunia dan akhirat serta masyarakat Islam kita.

Muballigh, ulama dan cendekiawan Islam hendaklah berdiri untuk mengajar dan menyucikan diri sendiri. Mereka hendaklah bangkit mengahadapi orang yang mengaku kononnya membela hak asasi manusia melalui permainan politik dan tipu daya, dan tidak boleh berdiam diri untuk menceritakan hal yang sesungguhnya mengenai adanya konspirasi untuk menguasai dan merebut kiblat awal umat Islam di al Quds. Mereka hendaklah mengetahui bahawa pembebasan umat Islam (secara kemanusiaan umumnya) berada di jalan persaingan ilmu, daya usaha, perpaduan, integrasi dan tawakkal kepada Allah.

Nasir Makarim Syirazi

5 Murdad 1390 HS

mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=256429

Serangan Teroris Merenggut 3 Nyawa

Dalam upaya persatuan umat Islam yang sedang digalakkan di Pakistan, masih saja ada pihak-pihak yang berusaha merusaknya.


Serangan Teroris Merenggut 3 Nyawa

Menurut Kantor Berita ABNA, Sayyid Mukhtar Husain Bukhari salah seorang tokoh Syiah Sabtu (23/7) akibat serangan peluru tajam dari kelompok teroris harus rela kehilangan nyawanya. Beliau saat dalam perjalanan pulang menuju rumahnya dari kantor pengadilan Karachi diserang kelompok bersenjata yang kemudian berhasil melarikan diri.

Bukhari adalah salah seorang wakil kepala kehakiman di kantor pengadilan Karachi yang sering gigih menuntut diadilinya secara adil para pelaku pembunuhan terhadap warga Syiah. Ia senantiasa menuntut keras agar para pelaku tindakan-tindakan terorisme segera ditangkap dan diberi hukuman seberat-beratnya.

Pada malam sebelumnya, juga terjadi penyerangan oleh kelompok bertopeng memasuki museum Ali Bagh dan kemudian melarikan diri. Akibat dari serangan tersebut salah seorang dari 3 saudara kandung meninggal dan dua lainnya dilarikan ke rumah sakit dan sayangnya satu dari keduanya juga harus kehilangan nyawa. Nama kedua korban teror tersebut Ali Akbar dan Muhammad Husain keduanya anak dari Abbas dan usia keduanya 17 dan 19 tahun.

Hujjatul Islam Rajah Nashir Husain Ja'fari ketua Majelis Persatuan Umat Islam Pakistan mengutuk keras penyerangan yang menimbulkan korban jiwa tersebut dan menuntut agar pelakunya segera ditangkap dan diberi hukuman seberat-beratnya. Peristiwa tersebut menurutnya merusak usaha-usaha persatuan di kalangan umat Islam di Pakistan yang sementara digalakkan.mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=256428


Rahbar: Jalan Keselamatan Adalah Dengan Berpegangan Pada Tali Allah


Seraya menekankan keharusan untuk menjaga kewaspadaan dalam menghadapi rongrongan musuh yang berusaha melemahkan kekuatan bangsa, Rahbar menyeru seluruh elemen bangsa, khususnya para pejabat negara, faksi-faksi dan kelompok politik serta seluruh ras dan suku di Iran untuk mempertahankan persatuan dan menghindari segala bentuk perselisihan dan perpecahan.



Rahbar: Jalan Keselamatan Adalah Dengan Berpegangan Pada Tali Allah

Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Sabtu malam dalam pertemuan dengan ribuan personil Angkatan Laut Garda Revolusi Islam (Sepah-e Pasdaran Enqelab-e Islami) dan Tentara Republik Islam Iran serta keluarga mereka di Bandar Abbas menyebut eksistensi Angkatan Laut dengan kekuatan penuh di lepas pantai Teluk Persia dan Laut Oman serta perairan bebas sebagai isyarat akan harga diri bangsa Iran dan kekuatan pemerintahan Republik Islam sekaligus membawa pesan kehormatan bagi bangsa-bangsa lain.

Seraya menekankan keharusan untuk menjaga kewaspadaan dalam menghadapi rongrongan musuh yang berusaha melemahkan kekuatan bangsa, beliau menyeru seluruh elemen bangsa, khususnya para pejabat negara, faksi-faksi dan kelompok politik serta seluruh ras dan suku di Iran untuk mempertahankan persatuan dan menghindari segala bentuk perselisihan dan perpecahan.

Ayatollah al-Udzma Khamenei dalam pertemuan yang diselenggarakan di markas komando Angkatan Laut Korps Pasukan Pasdaran menyatakan gembira dapat bertatap muka dengan para personil angkatan laut dan keluarga mereka. Beliau juga menyampaikan penghargaan kepada para personil angkata laut atas kinerja dan usaha keras mereka. "Kehadiran angkatan laut Pasdaran dan Tentara beserta keluarga mereka dengan penuh kepedulian dan kekuatan di kawasan yang membentang dari titik paling timur Laut Oman hingga titik paling barat di lepas pantai Teluk Persia menunjukkan tekad kuat untuk menjaga kehormatan dan kekuatan bangsa dan negeri ini," tegas beliau.

Menjelaskan peran strategis Angkatan laut Tentara dan Pasdaran, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, kehadiran Angkatan Laut dengan penuh kekuatan di perairan internasional membawa pesan kehormatan bagi bangsa-bangsa lain. Sebab, dalam menghadapi front musuh yang sangat besar Iran tampil sendirian. Akan tetapi berkat tawakkal kepada Allah Swt dan percaya diri, Iran berhasil mencapai kemajuan dan kemampuan yang tinggi.

Beliau menambahkan, kehadiran strategis di perairan internasional ini yang merupakan buah dari usaha dan kerja keras para komandan dan personil angkatan laut Tentara dan Pasdaran serta pengorbanan keluarga mereka, ditujukan untuk mengabdi kepada kemanusiaan.

Rahbar menandaskan, dengan resistensi dan kegigihannya dalam mempertahankan prinsip dan melanjutkan langkahnya tanpa menyimpang dari jalur yang benar, bangsa Iran telah membuktikan bahwa jalan tekad kebangsaan dan kemerdekaan nasional setiap bangsa tidak pernah buntu. Jika berkehendak, semua bangsa bisa menjadi seperti Iran yang berhasil meraih kemuliaan, kekuatan dan kekayaan.

Menyinggung berbagai modus musuh dalam menebar keputusasaan dan kekecewaan di tengah bangsa-bangsa di dunia, beliau menyatakan bahwa modus musuh itu antara adalah dengan melemahkan tekad kebangsaan, menyebarkan candu dan narkotika untuk tujuan politik, dan menyulut api perselisihan internal. "Menebar isu perselisihan antar etnis dan madzhab, antara kubu-kubu politik, serta antara instansi dan lembaga adalah contoh-contoh modus musuh dalam melemahkan tekad suatu bangsa. Akan tetapi bangsa Iran berhasil menundukkan semua tipu daya musuh. Penyelenggaraan pertemuan yang dihadiri personil angkatan laut dari Korps Tentara dan Pasdaran serta keluarga mereka adalah salah satu contoh dari kekompakan dan keakraban bangsa Iran."

Lebih lanjut Ayatollah al-Udzma Khamenei membawakan ayat suci al-Qur'an;

واعتصموا بحبل الله جمیعاً و لاتفرقوا
"Dan berpegang teguhlah kalian pada tali Allah bersama-sama dan janganlah kalian bercerai-berai."

Beliau mengatakan, seluruh elemen bangsa Iran khususnya para pejabat negara, berbagai kelompok politik, etnis dan madzhab di Iran menjadi sasaran kata-kata Ilahi ini. Semua harus berpegang teguh pada tali Allah dan menghindari perselisihan dan memandang masalah ini sebagai tugas dan kewajiban nasional dan agama mereka.

Rahbar menambahkan, daya tarik dunia, syahwat, hawa nafsu, kedengkian, kekikiran, buruk sangka, kebusukan hati, kejelekan dan ambisi, semua itu ibarat lumpur air dan satu-satunya jalan keselamatan dari kehancuran ini adalah dengan berpegang teguh pada tali Allah bersama-sama.

Beliau menyinggung revolusi besar bangsa Iran dan berbagai dimensinya yang luas dan belum terungkap secara sempurna seraya mengatakan, selama 33 tahun ini, meski menghadapi berbagai tekanan, intimidasi dan tipu daya arogansi dunia dan kaki tangannya, bangsa Iran tetap solid melangkah maju dengan keimanan, persatuan dan kearifannya, dan meninggalkan musuh-musuh di belakangnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan untuk tetap mempertahankan semangat dan tidak menyimpang dari jalur revolusi Islam, seraya menegaskan, satu-satunya jalan keselamatan bagi setiap bangsa di kawasan adalah melangkah di jalur ini, dan kesan dari gerakan ini secara perlahan mulai terungkap.

Mengenai propaganda miring lawan-lawan bangsa Iran dan Islam serta upaya mereka dalam mendistorsi fatka, beliau menjelaskan, contoh dari propaganda Barat terlihat nyata dalam tindak kejahatan yang baru saja terjadi di Eropa utara. Sejak awal kejadian itu, tudingan sudah diarahkan kepada umat Islam, dan hal ini menunjukkan kejahatan dan kebohongan propaganda Barat.

Namun demikian, imbuh beliau, propaganda dan tudingan semacam ini tak akan pernah bisa mempengaruhi tekad dan kehendak bangsa Iran dan bangsa-bangsa Muslim lainnya.

Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, "Kami meyakini bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat hanya akan diperoleh bangsa Iran dalam lingkup ajaran Islam. Dan sampai saat inipun gerakan maju pemerintahan Islam ini telah berhasil menghidupkan kembali Islam dan tekad bangsa-bangsa di kawasan."

Beliau menyebut kerja keras tanpa henti sebagai salah satu faktor penting dalam kelanjutan gerak maju bangsa Iran menuju ke arah kemajuan, seraya menandaskan, dalam konfrontasi antara front kebenaran dan kebatilan, jika selain amal dan kerja keras, tujuan tidak terlupakan dan kehadiran terlaksana di tengah medan dengan rasa percaya diri yang kuat, maka kemenangan front kebenaran adalah hal yang pasti.

Rahbar mengingatkan kembali kondisi sulit yang dialami bangsa Iran di era Perang Pertahanan Suci khususnya di hari-hari pertama terjadinya perang, seraya menegaskan, di awal perang sebagian kalangan melantunkan suara keputusasaan sementara Imam Khomeini (ra) yang dirinya tersambung dengan sumber agung Nur Ilahi dengan kokoh berdiri dan resisten dengan mengatakan bahwa kita mampu. Nyatanya terbukti bahwa kita memang mampu.

Beliau menambahkan, hari ini kondisi bangsa Iran jauh berbeda dengan kondisi di masa Perang yang dipaksakan. Sekarang bangsa ini telah berhasil mencapai kemajuan-kemajuan besar dan sumber daya manusia yang berlimpah. Melangkah terus ke arah kemajuan hanya bisa terlaksana dengan semangat ini.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut para pemuda sebagai khazanah dan harga karun yang tak ternilai bagi bangsa Iran. "Harta karun ini harus ditarik keluar dengan tekad dan kerja keras para pejabat negara dan bangsa Iran sehingga arus revolusi Islam ini semakin membesar dan penuh gelora. Tentunya, impian ini akan terwujud tak lama lagi," kata beliau.

Di awal pertemuan, Brigadir Jenderal Fadavi, Komandan Angkatan Laut Pasdaran dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata Ayatollah al-Udzma Khamenei seraya mengatakan, kehadiran angkatan laut Pasdaran di sisi Angkatan Laut Tentara Republik Islam dan keluarga di sepanjang lepas pantai Teluk Persia menunjukkan tekad kuat dan kesiapan pasukan ini dalam menghadapi segala ancaman. mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=255753

0 comments to "Umat Islam Tidak Boleh Lalai dari Konspirasi Musuh"

Leave a comment