Home , , , , , � Kolombia-Indonesia makin ''bersahabat berkat'' M.Nazaruddin

Kolombia-Indonesia makin ''bersahabat berkat'' M.Nazaruddin


Ditahan di Bogota, Nazaruddin Tidak Nafsu Makan


Ditahan di Bogota, Nazaruddin Tidak Nafsu Makan
Sumber: Kedubes RI
Jakarta - Pemulangan Muhammad Nazaruddin dari Kolombia ke Indonesia masih dalam proses. Kini tersangka kasus suap wisma atlet itu masih ditahan ke markas kepolisian di Bogota.

"Masih ditahanan polisi, di sel," kata minister counselor Kedubes RI di Bogota, Made Subagia, saat dihubungi detikcom, Rabu (10/8/2011).

Meski kondisinya tampak sehat, di tahanan Nazaruddin juga menjalani pemeriksaan oleh dokter. "Kita tidak mau lalai soal kesehatannya," ujar Made.

Dia menceritakan, Nazaruddin juga menjalani ibadah puasa di dalam tahanan. Namun, saat berbuka ia terlihat tidak nafsu makan.

"Mungkin karena terbiasa makan enak kali ya. Ya namanya sebagai orang yang ditahan, makanan seadanya," kata orang kedua di Kedubes RI Bogota ini.

Nazaruddin saat ini berada di tangan polisi Kolombia di Bogota setelah diciduk di kota wisata di Cartagena, hari Minggu (7/8) pukul 02.00 waktu setempat.
(lrn/mpr/Laurencius Simanjuntak - detikNews/Rabu, 10/08/2011 04:38 WIB)


Situs Kepolisian Kolombia: Nazaruddin Masuk dari Washington


Situs Kepolisian Kolombia: Nazaruddin Masuk dari Washington
Foto: www.policia.gov
Jakarta - Kepolisian Nasional Kolombia (DIJIN) mengungkapkan data baru seputar penangkapan Muhammad Nazaruddin. Sebelum masuk Kolombia, buronan KPK untuk kasus suap wisma atlet itu disebutkan berada di Washington, Amerika Serikat.

Seperti dikutip dari situs resmi Kepolisian Nasional Kolombia www.policia.gov.co, Rabu (10/8/2011), Nazaruddin diketahui masuk Kolumbia menggunakan pesawat sewaan dari Washington, AS.

Dituliskan di situs berbahasa Spanyol itu, Nazaruddin ditangkap saat berencana terbang dari Bandara Internasional Rafael Nunez di kota Cartagena menuju ibukota Kolombia, Bogota, untuk menonton pertandingan sepak bola FIFA U-20.

Setelah mendapat informasi dari Interpol mengenai penerbitan red notice atas nama M Nazaruddin, DIJIN langsung mengecek sidik jari dan foto mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut. Saat ini DIJIN sedang menunggu surat penahanan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Nasional RI untuk pemulangan Nazaruddin ke Indonesia.
(mpr/lrn/Mega Putra Ratya - detikNews/Rabu, 10/08/2011 05:50 WIB)


Tim Tiba di Kolombia, Targetkan Pulangkan Nazaruddin Pekan Ini


Tim Tiba di Kolombia, Targetkan Pulangkan Nazaruddin Pekan  Ini
Sumber: Kedubes RI

Jakarta - Tim gabungan Polri yang diutus untuk menjemput Muhammad Nazaruddin sudah tiba di Bogota, Kolombia, Senin malam waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Esok harinya, tim yang dipimpin oleh Brigjen Anas Yusuf itu langsung bekerja memproses kepulangan Nazaruddin.

"Pagi tadi kita langsung bekerja," kata minister counselor Kedubes RI di Bogota, I Made Subagia, saat dihubungi detikcom, Rabu (10/8/2011).

Made mengatakan, Kedubes RI di Bogota dan tim Polri berusaha memulangkan Nazaruddin secepatnya. Dia akan mengusahakan pemulangan buronan KPK itu selambat-lambatnya pada pekan ini.

"Kita usahakan jangan sampai minggu depan," kata Made.

Nazaruddin kini masih mendekam di tahanan kepolisian di Bogota. Nazaruddin diketahui lemas dan tidak nafsu makan. Namun pemeriksaan tim dokter di tahanan menyatakan eks bendahara umum Partai Demokrat itu dalam keadaan sehat.

Seperti diberitakan, Nazaruddin diciduk di kota wisata di Cartagena, hari Minggu (7/8) pukul 02.00 waktu setempat.
(lrn/mpr/Laurencius Simanjuntak - detikNews/Rabu, 10/08/2011 06:11 WIB)


KBRI Dengar Kabar Istri Nazaruddin di Kolombia


KBRI Dengar Kabar Istri Nazaruddin di Kolombia

Jakarta - Saat suaminya tertangkap, Neneng Sri Wahyuni, istri Muhammad Nazaruddin, tidak jelas rimbanya. Kedubes RI di Kolombia, negara tempat Nazaruddin tertangkap, mengetahui kabar Neneng berada di ibukota Bogota.

"Saya dengar ada istrinya (di Bogota), tapi tidak lihat," kata minister counselor Kedubes RI di Bogota, I Made Subagia, saat dihubungi detikcom, Rabu (10/8/2011).

Made juga tidak bisa memastikan apakah Neneng berada bersama suaminya di tahanan kepolisian di Bogota. "Nggak tahu di mananya," katanya.

Sebelumnya, Mabes Polri mengeluarkan pernyataan yang simpang siur mengenai keberadaan Neneng. Jika Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam menyebut Neneng bersama Nazar, di Cartagena, Kolombia, maka tidak demikian keterangan pejabat Polri yang lain.

"Nggak ada. Kalau istrinya di mana, ya Nazaruddin sendiri yang tahu. Istrinya tidak terkait penugasan kita," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar saat dihubungi detikcom, Selasa kemarin.
(lrn/mpr/Laurencius Simanjuntak - detikNews/Rabu, 10/08/2011 06:23 WIB)


Nazaruddin Selalu Dijaga Ketat Polisi, Tidak Mudah Ditemui


Nazaruddin Selalu Dijaga Ketat Polisi, Tidak Mudah Ditemui
Markas Interpol

Jakarta - Sudah dua hari ini, mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat (PD) Muhammad Nazaruddin menjalani hidupnya di tahanan di Bogota, Kolombia. Dia selalu dijaga ketat polisi dan tidak mudah ditemui.

Nazaruddin diterbangkan dari Cartagena menuju Bogota pada Minggu (7/8/2011) malam. Saat menuju bandara Cartagena, dia dikawal ketat polisi. Tangan Nazaruddin diborgol. Saat di bandara, dia juga dikawal polisi dan petugas di Imigrasi.

Nazaruddin yang terlihat sehat itu diterbangkan dengan pesawat khusus. Di dalam pesawat, polisi Kolombia juga menjaga Nazaruddin dengan ketat. Penerbangan dari Cartagena menuju Bogota selama satu jam.

Setiba di Bogota, Nazaruddin kemudian digiring ke Markas Interpol Kolombia. Di markas interpol nan megah dan berdinding warna biru dan bertuliskan 'INTERPOL La Policia Nacional De Colombia' itu, Nazaruddin sempat ditahan.

"Begitu tiba di Bogota, Pak Nazaruddin sempat ditahan di markas interpol. Tapi untuk sementara," kata salah seorang staf di KBRI Bogota saat berbincang-bincang dengan detikcom, Rabu (10/8/2011) pukul 05.00 WIB atau Selasa (9/8/2011) sore.

Di markas interpol itu, Nazaruddin juga sempat menjalani pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, kesehatan mantan orang penting di Partai Demokrat itu masih bagus.

Pada Senin (8/8/2011) sore, Nazaruddin digiring ke Markas Polisi Bogota. Di markas polisi inilah, kini Nazaruddin ditahan. Dia disel di ruangan khusus.

Penjagaan Nazaruddin di Markas Polisi Bogota sangat ketat. "Dia selalu dikawal polisi, tidak mudah ditemui," ujar staf KBRI itu.

Tidak sembarang orang bisa menemui Nazaruddin. Pihak KBRI pun harus mendapat izin khusus untuk menengok Nazaruddin. "Untuk menemui Nazaruddin, harus ada izin dari kejaksaan atau Fiscalia," kata dia.

Di tahanan, Nazaruddin tetap menunaikan ibadah puasa Ramadan. Pengacara Nazaruddin, OC Kaligis, kini sudah berada di Bogota. Namun, kabarnya OC Kaligis juga belum bisa menemui Nazaruddin.

Nazaruddin menjadi buron interpol setelah beberapa kali mangkir saat dipanggil KPK. Dia menjadi tersangka kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet. Dia juga terlibat dalam banyak kasus tender proyek di beberapa kementerian.
(asy/lrn/Arifin Asydhad - detikNews/Rabu, 10/08/2011 06:30 WIB)


Mubarok: Kehadiran Nazaruddin Bisa Membongkar Mafia Anggaran


Mubarok: Kehadiran Nazaruddin Bisa Membongkar Mafia  Anggaran
Foto: www.policia.gov.co

Jakarta - Partai Demokrat (PD) sangat bersyukur dengan tertangkapnya Nazaruddin di Cartagena, Kolombia oleh interpol. PD menilai kehadiran Nazaruddin penting untuk mengungkap kasus mafia anggaran.

"Jadi Nazaruddin bisa jadi pemicu membongkar mafia anggaran. Yang kalau Demokrat kecil," ujar anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok di acara buka puasa Gerakan Lanjutkan SBY, Jl Cikajang, Jaksel, Selasa (9/8/2011).

Mubarok mengatakan, sebagai partai baru PD wajar terus berbenah. Termasuk bagaimana menghindari dan bebas dari prilaku korup.

"Partai baru kan kecil. Belum pengalaman, pengalaman korupsi kecil udah ketahuan, ha-ha-ha," celetuknya.

Menurut Mubarok, PD berharap Nazaruddin bisa bicara blak-blakan terkait siapapun kader yang terkait kasus. Sehingga segala tuduhan tidak berujung fitnah.

"Demokrat mengucapkan alhamdulillah. Sangat senang, kalau Nazar ke sini dia bisa mengungkap kebenaran. Kebenaran terungkap fitnah akan terhenti. Kebenaran itu sebaik apapun akan membawa kebaikan negara kebaikan partai. Sementara fitnah seindah selogis apapun hanya akan membawa bencana. Karena itu partai mendukung KPK untuk melakukan tindakan hukum, apapun hasilnya partai akan menerima," tambahnya.

Sementara itu anggota Dewan Pembina PD lainnya, Marzuki Alie enggan mengomentari soal Nazaruddin. "Soal Nazaruddin selesai," kilah Ketua DPR ini.
(ape/lrn/Aprizal Rahmatullah - detikNews/Rabu, 10/08/2011 06:37 WIB)


Wow! Nazaruddin Ditangkap Saat Mau Nonton Sepakbola di Bogota


Wow! Nazaruddin Ditangkap Saat Mau Nonton Sepakbola di  Bogota
Nazaruddin digelandang (www.cmi.com.co)

Jakarta - Kepolisian Nasional Kolombia menangkap buronan KPK Muhammad Nazaruddin di Bandara Internasional Rafael Nunez di kota Cartagena. Nazaruddin berencana terbang ke ibukota Kolombia, Bogota, untuk menonton pertandingan sepakbola FIFA U-20.

Seperti dikutip dari situs resmi Kepolisian Nasional Kolumbia (DIJIN), www.policia.gov.co, Rabu (10/8/2011), Nazaruddin diketahui masuk Kolombia menggunakan pesawat sewaan dari Washington, AS.

Setelah mendapat informasi dari Interpol mengenai penerbitan red notice atas nama M Nazaruddin, DIJIN langsung mengecek sidik jari dan foto mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut. Saat ini DIJIN sedang menunggu surat penahanan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Nasional RI untuk pemulangan Nazaruddin ke Indonesia.
(mpr/lrn/Mega Putra Ratya - detikNews/Rabu, 10/08/2011 07:02 WIB)



OC Kaligis Belum Ada Izin Temui Nazaruddin


OC Kaligis Belum Ada Izin Temui Nazaruddin
Sumber: KBRI

Jakarta - Pengacara Muhammad Nazaruddin, OC Kaligis saat ini tengah berada di Bogota, Kolombia untuk menemui kliennya yang ditahan di sana. Namun, sejauh ini pengacara kondang tersebut belum mendapat izin bersua tersangka kasus suap wisma atlet itu.

"Sejauh ini belum ada izin," kata minister counselor Kedubes RI di Bogota, I Made Subagia, saat dihubungi detikcom, Rabu (10/8/2011).

Made mengatakan, di Kolombia, untuk bisa menemui tahanan di markas kepolisian, seseorang harus meminta izin dari kejaksaan lebih dulu. "Jadi harus seizin kejaksaan," ujarnya.

Salah seorang staf KBRI di Bogota mengatakan, penjagaan Nazaruddin di Markas Polisi Bogota sangat ketat. Nazaruddin selalu dikawal ketat dan tidak mudah ditemui.

Di dalam tahanan, Nazaruddin diketahui lemas dan tidak nafsu makan. Namun pemeriksaan tim dokter di tahanan menyatakan eks bendahara umum Partai Demokrat itu dalam keadaan sehat.

Seperti diberitakan, Nazaruddin diciduk di kota wisata di Cartagena, hari Minggu (7/8) pukul 02.00 waktu setempat.
(lrn/mpr/Laurencius Simanjuntak - detikNews/Rabu, 10/08/2011 07:28 WIB)


Ditangkap, Nazaruddin Diborgol dan Tertunduk Lesu


Ditangkap, Nazaruddin Diborgol dan Tertunduk Lesu
Nazaruddin digelandang (www.cmi.com.co)

Jakarta - Muhammad Nazaruddin ditangkap oleh Kepolisian Nasional Kolombia di Cartegena, Kolombia. Saat digiring dari kota wisata itu ke ibukota Bogota, buronan Interpol tersebut diborgol dan tampak tertunduk lesu.

Seperti ditayangkan salah satu stasiun televisi di Kolombia, teleSUR, Rabu (10/8/2011), Nazaruddin turun dari pesawat kecil yang membawanya dari Cartagena dengan dikawal dua orang petugas dari BIJIN (Bareskrim Kepolisian Kolombia).

Berkaos warna gelap, Nazaruddin turun dari pesawat pada dini hari dengan tangan diborgol ke depan. Penutup kepala tidak dikenakan padanya.

Selanjutnya, dalam video yang diupload di www.video.latam.msn.com itu, Nazaruddin digiring ke ruang di markas kepolisian untuk menandatangi sebuah surat (penahanan). Di kantor polisi itu, Nazaruddin, yang sudah berbalut jaket, itu juga terlihat lesu dan terus tertunduk dengan tangan masih di borgol.

Nazaruddin kini masih mendekam di tahanan kepolisian di Bogota. Nazaruddin diketahui lemas dan tidak nafsu makan. Namun pemeriksaan tim dokter di tahanan menyatakan eks bendahara umum Partai Demokrat itu dalam keadaan sehat.

Seperti diberitakan, Nazaruddin diciduk di kota wisata di Cartagena, hari Minggu (7/8) pukul 02.00 waktu setempat.
(lrn/mpr/Laurencius Simanjuntak - detikNews/Rabu, 10/08/2011 08:05 WIB)


Penangkapan Nazaruddin Bisa Jadi Berkah atau Petaka Bagi SBY


Penangkapan Nazaruddin Bisa Jadi Berkah atau Petaka Bagi  SBYJakarta - Petualangan M Nazaruddin, buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya berakhir ketika polisi Kolombia menangkapnya di Cartagena, Kolombia. Apa implikasi penangkapan Nazaruddin bagi Demokrat dan pemerintahan SBY ?

"Penangkapan Nazaruddin bisa menjadi berkah atau petaka bagi pemerintahan SBY dan Demokrat. Berkahnya adalah pemerintah akan menggunakan kesempatan ini untuk menepis keraguan publik terhadap komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi," ujar analis komunikasi politik Charta Politika Indonesia Arya Fernandes kepada detikcom, Selasa (9/8/2011).

"Selain itu, tertangkapnya Nazaruddin juga dapat menjadi pintu masuk bagi pemerintah untuk memperbaiki kinerjanya yang mulai mengalami penurunan," imbuh Arya.

Menurut Arya, pemerintah akan menggunakan penangkapan Nazaruddin untuk memulihkan kepercayaan publik yang terus merosot. Bagi publik, kebijakan pemerintah tentang pemberantasan korupsi adalah salah satu indikator untuk menilai kesuksesan dan kepuasan terhadap pemerintah.

"Tak heran bila kemudian pemerintah akan gunakan momentum penangkapan Nazaruddin untuk pulihkan citra," tambah Arya.

Arya menambahkan, kontroversi Nazaruddin tidak serta merta berakhir setelah ia tertangkap. Karena, menurutnya, Nazaruddin masih menyimpan sejumlah kartu truf yang sewaktu-waktu dapat mengancam posisi politik sejumlah petinggi Demokrat.

"Secara politik, bisa saja penangkapan ini menjadi ronde kedua gempa politik di Demokrat. Nazaruddin bisa jadi masih menyimpan sejumlah rahasia besar partai. Karena posisinya yang strategis di Demokrat memungkinkannya untuk mengakses informasi-informasi penting di lingkaran inti Partai Demokrat," ujarnya.

"Dan tidak tertutup kemungkinan Nazaruddin akan kembali berkicau lagi setiba di Indonesia. Dan pada tahap inilah, deal-deal dan kompromi-kompromi politik bisa terjadi," tandas Arya.

Menurut Arya, jeda waktu antara proses pemulangan Nazaruddin ke Indonesia dari Kolombia ke Indonesia adalah waktu yang sangat genting dan menentukan arah kasus Nazaruddin. Dalam beberapa hari ini menjelang pemulangan Nazaruddin dari Kolombia ke Indonesia adalah waktu yang sangat genting dan dapat mempengaruhi ke mana arah kasus Nazaruddin setelah ia tertangkap.

"Karena dalam jeda waktu yang sangat singkat tersebut segala kemungkinan dan negosiasi bisa saja terjadi," tutup Arya.
(mpr/lrn/Mega Putra Ratya - detikNews/Rabu, 10/08/2011 08:39 WIB)

0 comments to "Kolombia-Indonesia makin ''bersahabat berkat'' M.Nazaruddin"

Leave a comment