Home , , , , , , � '' Pahlawan Bangsa '' atau '' Pengkhianat Bangsa ''

'' Pahlawan Bangsa '' atau '' Pengkhianat Bangsa ''



Demokrat Minta Nazaruddin Tidak Neko-neko Jalani Pemeriksaan


Demokrat Minta Nazaruddin Tidak Neko-neko Jalani Pemeriksaan
Jakarta - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) Muhammad Nazaruddin akan menjalani pemeriksaan substansi perkara pertama oleh KPK hari ini. PD meminta Nazaruddin tidak neko-neko dalam menjalani proses hukum.

"Kami mau dia bicara terang di depan penegak hukum. Cukuplah diikutinya benar-benar proses hukum. Nggak usah neko-neko," kata Wasekjen DPP PD, Ramadhan Pohan, kepada detikcom, Kamis (18/8/2011).

Hal itu, kata Ramadhan, agar proses hukum bisa berjalan lancar. "Supaya nggak makin ribet. Supaya clear semuanya," ujar anggota Komisi I DPR ini.

Ramadhan meyakini semua pihak ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi di balik 'nyayian' Nazaruddin yang menghantam ke mana-mana. Menurutnya, 'nyanyian' Nazaruddin itu tidak jelas mana yang fitnah, fakta, opini dan ilusi.

"Terus terang, kami di Partai Demokrat, sangat tak happy atas serangan yang bersangkutan lewat media-media. Partai kami serasa dihantam badai serangan dia, tapi dia sendiri buron. Syukur alhamdulillah sudah ditangkap," ujar Ramadhan.

Hari ini KPK akan memeriksa Nazaruddin untuk kasus suap wisma atlet SEA Games di Palembang. Ketua KPK Busyro Muqoddas pernah mengungkapkan ada puluhan kasus yang ditangani KPK terkait Nazaruddin. Total nilai proyek yang menyangkut kasus itu Rp 6,037 triliun!

(lrn/mei/Laurencius Simanjuntak - detikNews/Kamis, 18/08/2011 08:10 WIB )

Cengkerama Nazaruddin, Mulai dari Ngangon Sapi Hingga Voli


Cengkerama Nazaruddin, Mulai dari Ngangon Sapi Hingga Voli Jakarta - Nazaruddin pintar menghidupkan suasana. Dia pun memiliki banyak cerita. Dia mengaku saat kecil kala tinggal di Bangun, Sumatera Utara dia pernah mengangon sapi.

Dalam video pemeriksaan yang dilihat detikcom, mantan bendahara umum Partai Demokrat pada pemeriksaan Sabtu (13/8) di Lantai 7 Gedung KPK, Nazaruddin dengan santai mengisi biodata. Meski mengaku capek dan masih mengalami jetlag dia sempat bercerita mengenai sedikit perjalanan hidupnya.

"Saya waktu kecil ngangon sapi," kata Nazaruddin kepada 3 penyidik KPK yang menemaninya satu meja di ruang 3x3 meter.

Dia mengaku bersekolah di SD di Bangun tempat kelahirannya. Kemudian dia juga disekolahkan di pesantren oleh orang tuanya. "Saya nyuci sendiri di sana," terang Nazaruddin.

Penyidik KPK yang menemani juga menimpali obrolan Nazaruddin itu. Sesekali Nazaruddin diingatkan agar membaca baik-baik kolom biodata tersebut.

Kembali sambil mengisi biodata Nazaruddin juga bercerita mengenai aktivitasnya di masa muda. "Saya suka voli dan sepakbola," kata Nazaruddin.

Bahkan, dia mengaku pernah menjadi ketua sebuah perkumpulan voli. Nah, terkait sepakbola, Nazaruddin sempat disinggung penyidik terkait kepergiannya ke Kolombia. Kebetulan di sana sedang ada Piala Dunia U-20.

"Saya belum beli tiket pertandingan, saya di Kolombia ada bisnis," kilah Nazaruddin.

Nazaruddin juga mengaku saat ditangkap dia sebenarnya hendak pulang ke Singapura. Namun berbeda dengan cerita selama ini, bahwa dia bepergian naik pesawat carteran, dia mengaku membeli tiket pesawat komersil.

"Saya sudah beli tiket untuk pulang ke Singapura," imbuhnya dalam obrolan dengan penyidik KPK.

Dia juga bercerita mengenai keluarganya. Istrinya Neneng Sri Wahyuni adalah ibu rumah tangga. Nazaruddin juga memiliki 3 anak, yang tertua berumur 5 tahun, yang kedua 3,5 tahun, dan anak ketiga bayi perempuan berumur 1 tahun 7 bulan.

Nazaruddin juga bercerita mengenai karir politiknya. Mulai dari bergabung di PPP hingga akhirnya merapat ke Partai Demokrat menjadi bendahara umum.
(gah/lrn/Gagah Wijoseno - detikNews/Kamis, 18/08/2011 07:02 WIB )

Nazaruddin: Saya Akan Sampaikan Apa Adanya

Nazaruddin: Saya Akan Sampaikan Apa Adanya
Jakarta - Nazaruddin tampak rileks. Satu kotak nasi Padang dilahapnya cepat. Dia mengaku sudah lama tidak menikmati rendang khas masakan padang. Kebetulan rendang adalah makanan favoritnya.

Malam itu Sabtu (13/8) Nazaruddin baru saja tiba dari perjalanan 40 jam dari Bogota, Kolombia ke Jakarta. Pesawat sempat mendarat di beberapa tempat sebelum akhirnya tiba di bandara Halim Perdanakusumah.

"Saya akan sampaikan apa adanya," kata Nazaruddin yang memakai jaket coklat usai menyantap suguhan nasi padang.

detikcom yang melihat video pemeriksaan Nazaruddin di ruangan di lantai 7 Gedung KPK, tidak melihat ada tekanan atau upaya pemaksaan pada Nazaruddin. Di ruangan 3x3 meter, Nazaruddin didampingi 3 penyidik di dalam satu meja.

"Silakan Pak Nazar sampaikan saja semuanya, ini momen penting," kata seorang penyidik yang memakai kaus berkerah yang duduk di sebelah Nazaruddin.

Nazaruddin dengan santai siap kooperatif. Dia pun siap buka-bukaan kepada KPK terkait informasi yang dia miliki. "Saya akan sampaikan yang saya tahu," tegas Nazaruddin.

Bahkan dalam pemeriksaan untuk mengisi data diri itu, Nazaruddin tidak tampak canggung atau ketakutan. Dia malah sempat menanyakan kepada penyidik terkait bukti yang dimiliki penyidik sehingga menetapkan dia menjadi tersangka.

"Belum tentu Pak Nazar bersalah, kan masih ada upaya hukum," kata seorang penyidik kepada Nazaruddin.

"Kalau ada bukti benar saya akan akui. Saya akan sampaikan yang sebatas saya tahu," terang Nazaruddin.

Pemeriksaan terkait data diri Nazaruddin itu berakhir sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu (14/8). Nazaruddin kemudian dibawa pergi ke Mako Brimob, setelah sebelumnya ditemui seorang pengacara dari tim OC Kaligis, Alfian Bonjol.
(gah/lrn/Gagah Wijoseno - detikNews/Kamis, 18/08/2011 06:31 WIB )


Nazaruddin: Saya Tak Ditekan KPK, Malah Diberi Nasi Padang

Gagah Wijoseno - detikNews

Jakarta - Tudingan adanya cuci otak atau tekanan selama Nazaruddin di Kolombia, hingga di dalam pesawat menuju Indonesia, terbantahkan. Dalam pemeriksaan setelah serah terima dari Interpol ke KPK, mantan bendahara umum Partai Demokrat (PD) itu tampak santai. 3 Penyidik mendampingi mantan bendahara Partai Demokrat itu.

Meski tampak lelah, pada Sabtu (13/8) malam Nazaruddin yang memakai jaket coklat dengan lancar mengikuti proses pemeriksaan awal memenuhi kelengkapan administrasi. Sesekali Nazaruddin dan penyidik saling melempar lelucon.

detikcom yang melihat video pemeriksaan pun tidak melihat adanya tekanan pada Nazaruddin. "Saya agak bau nih enggak mandi 3 hari," kata Nazaruddin yang memakai jaket coklat membuka percakapan.

Nazaruddin sebelumnya ditawari kopi, namun dia menolak dan memilih air putih.

Seorang penyidik duduk di sebelahnya, sedang 2 yang lain di depannya sambil menulis di sebuah laptop. Mereka duduk di dalam satu meja. Di dalam ruangan 3x3 meter dengan cat putih, saat itu jam elektronik di dinding menunjukkan pukul 23.30 WIB

"Kita makan dulu ya. Pak Nazaruddin mau nasi Padang?" seru seorang penyidik yang memakai kemeja putih lengan panjang.

Nazaruddin yang buron 2,5 bulan sejak Juni lalu tidak menampik. Dia mengiyakan tawaran itu. Tidak lama seorang petugas KPK membawa nasi kotak untuk Nazaruddin.

"Sudah lama saya enggak makan nasi Padang," ucap Nazaruddin santai sambil melempar senyum ke arah penyidik.

Dengan lahap Nazaruddin memakan nasi kotak dengan lauk rendang itu. Seorang penyidik yang memakai jaket kulit hitam yang duduk di seberang Nazaruddin ikut menemani makan.

"Saya masih jetlag," ucap Nazaruddin.

"Ini hanya mengisi biodata saja. Nanti Pak Nazaruddin istirahat, biar lebih tenang," jawab seorang penyidik.

Selesai melahap satu kotak nasi padang, Nazaruddin menenggak 2 kemasan air mineral. Dia mengaku tidak merokok, saat ditanya penyidik apakah dia ingin merokok.

Sejumlah berkas disodorkan, Nazaruddin segera mengisi data-data pribadi. "Pak Nazar harap dibaca dulu, karena ini penting," ujar seorang penyidik.

Nazaruddin sesekali bertanya mengenai cara mengisi biodata. Nazaruddin juga berbincang berbagai hal. Mulai dari aktivitas saat kecil hingga anak-anaknya. Nada bicara Nazaruddin tampak lembut. Seringkali dia bertanya mengenai kerja KPK, bahkan dia menceritakan tugasnya di Komisi III DPR.

"Saya belum ada surat pemecatan dari DPR," ujar Nazaruddin sambil mengisi kolom pekerjaan.

Selesai mengisi biodata pribadi, seorang penyidik memberitahu. Bahwa pemeriksaan yang dilakukan hanya terkait biodata. Setelah biodata dicek, Nazaruddin pun ditanya apakah dirinya mengalami tekanan selama proses pengisian biodata hingga selesai.

"Bukan dipaksa atau ditekan, yang ada dikasih nasi Padang. Saya diberi pelayanan baik," ujar Nazaruddin dengan derai tawa.

Pemeriksaan terkait data diri Nazaruddin itu berakhir sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu (14/8). Nazaruddin kemudian dibawa pergi ke Mako Brimob, setelah sebelumnya ditemui seorang pengacara dari tim OC Kaligis, Alfian Bonjol.
(gah/lrn)

0 comments to "'' Pahlawan Bangsa '' atau '' Pengkhianat Bangsa ''"

Leave a comment