Luar biasa, para muallaf asal negeri tirai bambu yang tergabung dalam PITI (Persatuan Islam Thionghua Indonesia Kal-Sel bertekad terus meningkatkan peran serta dalam mengembangkan dakwah maupun syiar Islam di Bumi Lambung Mangkurat.
Ketua Umum PITI Kal-Sel H.Winardi Sethiono bahkan menghimbau agar seluruh umat muslim dapat mendukung setiap kegiatan keagamaan yang bertujuan menyebar luaskan Islam.
'' Tolong juga kalau ada saudara atau tetangga yang baru masuk Islam (muallaf) yang ingin menggali pengetahuan agama, bergabung ke PITI. Dan kalau dulu PITI identik dengan warga Thionghua, sekarang kita terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung,'' ujar pria yang bernama Thinghua Thio Gwan Win dihadapan jamaah Buka Puasa Bersama Keluarga Besar PITI, PT. Wahana Inti Sejati, dan relasi kemaren (16/8/2011/buka bersama koran Media Kalimantan).
'' Di PITI sekarang sudah lintas etnis dan suku, ada Thionghua, Batak, ambon, Banjar dan lain-lain,'' imbuhnya.

Ditegaskan Win - sapaan Winanrdi Sethiono bahwa PITI sebagaimana visinya ''Mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil 'allamin'', akan terus berupaya merangkul dan mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki untuk meningkatkan eksistensi organisasi ini ditengah-ditengah heteregon nya kehidupan sosial kemasyarakatan dewasa ini.

'' Kita juga gencar menjalin kerjasama dengan rekan-rekan PITI daerah lain dan pemerintah daerah untuk mewujudkan berdirinya Masjid Cheng Ho sebagai wadah perjuangan kejayaan Islam di masa yang akan datang, '' cetusnya.

Catatan tertinggal : Team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com- Dari pantauan team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com telah beredar kabar bahwa rencana pembangunan Masjid Cheng Ho yang sedianya akan di bangun di Jalan Veteran Banjarmasin bakal ''Gagal'' dilaksanakan, dan sebagai gantinya direncanakan akan dibangun di areal Siring Jalan Jendral
Sudirman atau tepatnya di Jalan Sungai Mesa dan akan menggantikan Langgar / Mushola Al- Hinduan yang keberadaanya sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, menurut warga dulu Rapat Nasional ormas N.U pernah menggelar acara nya di mushola Al-Hinduan tersebut dan merupakan Rapat atau Kongres pertama yang dilaksanakan diluar Pulau Jawa (jadi merupakan situs sejarah yang mesti dipertahankan kata warga tersebut yang tidak mau disebutkan namanya tersebut, namun para habaib dan warga sekitar menolaknya..., tapi menurut salah satu sumber dari PITI warga sekitar sudah setuju.....bahkan rencananya peletakkan batu pertamanya direncanakan habis Lebaran nanti....Nah..Ya..am...Mana yang bujur neh......