Home , , , , , , , , , , � Rumah sampai Nikah diperhatikan dan dibiayai Pemerintah Negara Islam...WOWWW..

Rumah sampai Nikah diperhatikan dan dibiayai Pemerintah Negara Islam...WOWWW..

















Ahmadinejad Resmikan Ribuan Rumah Keluarga Berpendapatan Rendah
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, meresmikan proyek perumahan yang menyediakan ribuan rumah bagi keluarga berpendapatan rendah di Iran selatan.

Press TV melaporkan, sebanyak 17.645 unit perumahan di Iran selatan Provinsi Fars diresmikan pada hari Senin (15/8/2011) yang dihadiri oleh Presiden Iran.

Di antara agenda besar pemerintah Iran adalah pembangunan perumahan-perumahan yang disebut dengan Proyek Mehr yang disebar di berbagai penjuru negara. Proyek Mehr berencana membangun jutaan unit perumahan yang juga berusaha menstabilkan harga perumahan.

Bulan lalu, Ahmadinejad juga menghadiri acara peresmian untuk pembangunan 16.000 unit rumah di Provinsi Azarbaijan Timur.

Ahmadinejad terus menarget realisasi Proyek Perumahan Mehr. Dikatakannya, proyek ini harus bergerak cepat untuk dapat memenuhi permintaan perumahan di seluruh negeri.

"Sejumlah besar warga Iran menunggu bertahun-tahun untuk memiliki rumah," tandas Ahmadinejad dalam acara peresmian hari ini di Provinisi Fars. (IRIB/PresTV/AR/NA/15/8/2011)

Ahmadinejad: Islam Menolak Senjata Nuklir !!
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam sebuah wawancara ekslusif dengan televisi Rusia Today Sabtu malam (13/8) menjelaskan pandangan Iran terkait sejumlah masalah penting regional dan internasional. Ketika ditanya oleh presenter Rusia Today bahwa apa jawaban Iran terkait kekhawatiran masyarakat Barat melihat program nuklir Iran, Ahmadinejad balik bertanya, "Sebenarnya yang khawatir itu masyarakat atau para politikus Barat?

Sekaitan dengan program nuklir sipil Iran, Presiden Ahmadinejad mengatakan, "Pada kenyataannya, bila niat sebenarnya adalah menolak senjata nuklir, maka harus diketahui bahwa Iran juga sama menolak siapapun di dunia ini yang memiliki senjata nuklir. Karena hari ini, sejumlah besar bom nuklir yang disimpan di Amerika, Rusia dan sejumlah negara Eropa telah mengancam nyawa manusia. Namun tidak ada yang mereaksi kenyataan ini."

Presiden Ahmadinejad secara transparan mengingatkan satu poin penting bahwa Iran tidak akan pernah berusaha mengarah pada persenjataan nuklir dalam program nuklir sipilnya. Ditegaskannya, bangsa Iran menolak senjata nuklir dengan dua alasan; pertama, senjata nuklir anti kemanusiaan dan itu bertentangan dengan keyakinan dan ajaran Islam. Kedua, alasan bangsa Iran menolak senjata nuklir karena tidak berguna. Ahmadinejad mengatakan, "Saya punya keyakinan bahwa mereka yang memiliki senjata nuklir pada dasarnya telah memusnahkan modal dan sumber kekayaan negaranya dan kedua, senjata nuklir yang dimilikinya justru membahayakan rakyatnya sendiri."

Menurut para pengamat politik, program nuklir sipil Iran bukan masalah utama Barat, tapi tujuan dari isu ini hanya ingin menjadikannya isu kontroversi. Karena Iran merupakan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan penandatangan Traktat Non-Prolilferasi Nuklir (NPT). Selama ini Iran konsisten dengan aturan NPT. Tuduhan bohong Barat dalam masalah nuklir sipil Iran menunjukkan Amerika dan sebagian negara-negara Eropa punya tujuan politik. Hal ini dapat ditelusuri pada tuntutan ilegal Dewan Keamanan PBB yang jelas-jelas telah didikte Amerika.

Apa yang dilakukan oleh Barat bertujuan mencegah Iran menjadi contoh negara independen yang mampu meraih teknologi nuklir. Sebab kemajuan Iran berarti menyoal monopoli Barat di bidang teknologi nuklir. Dari sini, Amerika melempar isu dan tuduhan bahwa Iran tengah berusaha membuat senjata nuklir. Dengan alasan itu, Amerika berharap dapat menarik perhatian negara-negara di dunia untuk melanjutkan tekanannya terhadap Iran. Padahal, menurut laporan-laporan resmi Dirjen IAEA tidak ditemukan dokumen yang menyebutkan telah terjadi penyimpangan dalam program nuklir sipil Iran. Sementara bila melihat sejarah, Amerika merupakan satu-satunya negara di dunia ini yang menggunakan senjata nuklir dan membunuh ratusan ribu rakyat Jepang. (IRIB/SL/NA/14/8/2011)

Ahmadinejad: Bekerjalah di Jalan Allah, Maka Semua Kesulitan Tidak Bermakna
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, bekerja di jalan Allah Swt, mencintai dan menyayangi sesama, serta memperhatikan Imam Mahdi as merupakan salah satu pelajaran dari bulan Ramadhan.

IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan Ahmadinejad kemarin (10/8) sebelum acara berbuka puasa di kantor presiden. Dikatakannya, "Bulan Ramadhan adalah anugerah terbesar untuk seluruh dunia yang di dalamnya terbuka kesempatan untuk menerima rahmat dan hidayah dari Allah Swt secara sempurna bagi seluruh umat manusia."

Ahmadinejad menilai para pegawai kantor presiden termasuk tenaga yang paling banyak berkhidmat di negara. Seraya menyampaikan terima kasih atas seluruh upaya dan kerja keras mereka, Ahmadinejad menambahkan, "Dalam enam tahun terakhir, sebanyak 30 juta warga telah merujuk ke kantor ini untuk mengadukan permasalahan mereka, dan ini menunjukkan tingkat kerja yang tinggi kantor ini."

Lebih lanjut dijelaskannya, "Kita harus menggunakan kesempatan untuk berkhidmat kepada rakyat dengan sebaik-baiknya dan menyadari betapa pentingnya tugas ini."

Menyinggung keutamaan bulan Ramadhan, Ahmadinejad menegaskan, "Ketulusan dan bekerja di jalan Allah Swt merupakan pelajaran yang dapat diambil dari bulan ini. Masalah umat manusia adalah tidak berjalan di jalan Allah, karena jika semua urusan manusiawi dilakukan di jalan Allah Swt, maka tidak akan ada lagi diskriminasi, kezaliman, pengkhianatan, dan dendam di muka bumi."

Terkait kelesuan dan keputusasaan umat manusia, Presiden Iran mengatakan, "Sebabnya adalah tidak bekerja dan melakukan semua urusan di jalan Allah. Jika berupaya demi keridhoan Allah swt, maka kekuatan-kekuatan lain akan memudar dan kesulitan tidak akan ada maknanya lagi."
(IRIB/MZ/11/8/2011)

Ahmadinejad: Harga Minyak Dunia Ditentukan Imperialis
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam acara pengenalan Rostam Ghasemi, Menteri Perminyakan yang baru mengatakan, "Pekan lalu Rostam Ghasemi mendapat mosi kepercayaan dari parlemen untuk memimpin Departemen Perminyakan. Dan tujuan kita saat ini adalah menyempurnakan siklus nasionalisasi industri perminyakan Iran."

Ahmadinejad dalam pidatonya mengritik kebijakan imperialis sebagian negara dan meminta negara-negara itu mengambil kebijakan yang benar terkait industri perminyakan. Karena hal ini dapat menjadi mekanisme yang mampu mengubah konstelasi politik dan ekonomi dunia yang salah. Untuk itu harus dimulai dengan menjawab pertanyaan berikut. Apakah harga minyak benar-benar ditentukan berdasarkan model permintaan dan penawaran di pasar-pasar dunia?

Apa yang dipertanyakan Ahmadinejad sangat tepat. Karena harga minyak ditentukan oleh politik dan bukan pasar lewat teori permintaan dan penawaran. Tekanan politik kerap menjadi penentu harga minyak di pasar-pasar internasional. Hal ini yang menyebabkan minyak selalu punya jarak yang jauh dengan harga aslinya.

Oleh karenanya, negara-negara produsen minyak seharusnya berusaha sebisa mungkin untuk keluar dari dominasi ekonomi dan finansial negara-negara imperialis. Bila hal ini terjadi, perimbangan tidak adil yang terjadi selama ini bakal runtuh. Sementara Iran juga harus mengubah seluruh aktivitas perminyakan termasuk eksplorasi, pengeboran dan produksi menjadi sebuah prinsip jihad. Tapi pada saat yang sama Ahmadinejad menekankan perlunya aksi ini ditopang oleh diplomasi pemerintah. Karena untuk menentukan harga realistis minyak, lembaga diplomasi Iran juga harus ikut campur.

Bertahun-tahun pasca kemenangan Revolusi Islam, industri perminyakan Iran bergantung penuh pada asing. Hampir seluruh suku cadang harus diimpor dari luar negeri. Belum lagi penerapan sanksi oleh Amerika membuat industri perminyakan Iran sangat tertekan. Namun ternyata sanksi ini justru menciptakan motivasi untuk mematahkan monopoli industri ini, sekaligus menjadi ajang untuk menutupi segala kelemahan yang ada. Saat ini industri perminyakan telah menggunakan teknologi tinggi dan berubah menjadi industri yang dinamis dan beragam.

Iran memiliki cadangan minyak bumi sedikitnya 155 milyar barel. Sementara di sektor gas, dengan memiliki cadangan 33 milyar kubik dan berada di urutan kedua dunia. Namun yang terjadi saat ini, bagian terbesar dari produksi bahan olahan minyak tidak terjadi di Iran. Apa yang ditegaskan oleh Presiden Ahmadinejad, siklus produksi dan penjualan minyak saat ini bermakna, bila harga minyak di pasar-pasar internasional naik lima dolar, maka pada saat yang sama akan ada penambahan 50 dolar pada harga dan barang-barang konsumsi lainnya. (IRIB/SL/NA/9/8/2011)

Ahmadinejad: Eropa Jangan Mau Diperbudak AS!
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad memperingatkan bahwa hubungan negara-negara Eropa dengan Iran seharusnya tidak terpengaruh oleh AS.

"Era hegemoni, perbudakan dan Perang Dunia II telah berakhir. Semua negara dan bangsa saat ini harus bekerja sama untuk membantu pembangunan dunia yang lebih baik," kata Presiden Ahmadinejad dalam sebuah wawancara dengan Televisi Euronews pada hari Rabu (3/8/2011).

Ahmadinejad menambahkan bahwa Republik Islam tertarik menjalin hubungan yang ramah dan konstruktif dengan negara-negara Eropa. Dikatakannya, "Urusan dunia ekonomi dan politik dapat dikelola dalam cara yang lebih baik."

Lebih lanjut Ahmadinejad menekankan pentingnya persatuan memperkuat untuk mengelola dunia dengan baik sehingga manusia dapat menikmati hak yang sama. Ahmadinejad menyinggung kondisi di Afghanistan, dan mengatakan, "Problema negara dapat diselesaikan hanya melalui penghormatan terhadap hak-hak rakyat Afghanistan. Untuk itu, Iran dan Uni Eropa dapat melakukan kerjasama konstruktif dalam hal ini. "

Ahmadinejad menuturkan, negara-negara Eropa melawan bangsa Iran tanpa alasan. Dikatakannya pula, "Kita dapat menjalin hubungan politik dan ekonomi yang tepat sesuai dengan kepentingan antarbangsa."

Ahmadinejad mengatakan bahwa Iran dan Eropa dapat menjalin kerjasama yang luas, baik di bidang politik dan budaya. Ditegaskannya pula, "Bangsa Iran tidak pernah mengakibatkan kerusakan di Eropa."

"Meskipun negara-negara Eropa tertentu mengakibatkan kerusakan berat pada bangsa Iran, tapi dirinya tetap mempunyai tatapan mata ke masa depan," pungkasnya. (IRIB/PressTV/AR/6/8/2011)

Ahmadinejad Salut atas Pengorbanan Ameneh Bahrami
Presiden Republik Islam Iran. Mahmoud Ahmadinejad mengapresiasi pengorbanan luar biasa Ameneh Bahrami, perempuan Iran yang buta dan cacat fisik permanen setelah ulah pria yang menyiram cairan asam ke wajahnya. Ahmadinejad menyebut apa yang dilakukan Bahrami sebagai langkah besar dan mulia.

"Pengorbanan ini merupakan kebanggaan bagi kami dan bangsa Iran. Banyak pihak yang mengambil pelajaran dari peristiwa ini dan berubah, " tandas Ahmadinejad dalam pertemuannya dengan Bahrami, Rabu malam (3/8/2011).

Ahmadinejad dalam pertemuan itu juga berharap bahwa pengorbanan yang dilakukan Bahrami dapat berpengaruh pada semua pihak, sehingga peristiwa buruk yang pernah dialami Bahrami tak terulang kembali. Ahmadinejad menambahkan, "Semua kebaikan yang bertahan di dunia ini adalah hasil dari pengorbanan diri. Setiap orang yang mengorbankan diri dan keluarganya akan dikenang di dunia ini."

Lebih lanjut Ahmadinejad mengatakan, "Semua pihak harus memetik pelajaran untuk saling mencintai. Mengapa permusuhan dan rasa dendam yang disebabkan hegemoni syetan atas manusia, harus dipertahankan?!"

Ahmadinejad juga menjelaskan bahwa bangsa Iran adalah bangsa terbaik di dunia. Dikatakannya, "Musuh dan syetan geram atas spirit pengorbanan bangsa Iran. Ini menunjukkan bahwa bangsa Iran saling mencintai."

Ameneh Bahrami bersama keluarganya dalam kesempatan tersebut menjelaskan proses penyembuhan atas tubuhnya setelah disiram cairan asam. Bahrami kepada Ahmadinejad, juga menyampaikan motivasi individu dan sosial yang bersedia memaafkan pelaku yang menyiram cairan asam ke mukanya.

Akhir bulan Juli lalu, Ameneh Bahrami, perempuan cacat itu, menyaksikan penyerangnya, Majid Movahedi, di sebuah ruangan operasi rumah sakit ketika seorang dokter bersiap untuk meneteskan cairan asam ke salah satu mata lelaki itu sesuai dengan putusan pengadilan. Namun sesaat sebelum hukuman qisas diterapkan, Amineh Bahrami tiba-tiba memaafkan si pelaku tersebut.

Movahedi menyerang Bahrami pada 2004 hanya karena perempuan itu menolak ajakan nikahnya. Akibat serangan tersebut, Bahrami kehilangan matanya dan menderita luka bakar parah di wajah, kulit kepala, dan tubuhnya.

Pada tahun 2008, pengadilan memutuskan bahwa kemudian Movahedi 27-tahun harus dibutakan dengan asam sesuai dengan 'mata ganti mata'. Dia juga dijatuhi hukuman penjara dan diperintahkan untuk membayar kompensasi kepada Bahrami.

Hukum qisas hingga kini diterapkan di Republik Islam Iran. Dalam kasus Bahrami ini, qisas yang diterapkan adalah mata dibalas mata. Beberapa tahun lalu, peristiwa pemaafan serupa juga pernah terjadi sebelum penerapan hukum qisas. Peristiwa itu juga terjadi menjelang bulan Ramadhan yang merupakan bulan kasih sayang Allah Swt. Saat itu, seorang ayah tiba-tiba memaafkan pembunuh anaknya yang sudah berdiri depan tiang gantungan. Pemaafan itu spontan mendapat penghormatan luar biasa dari para tokoh dan pejabat Iran, termasuk Presiden Iran saat itu. (IRIB/IRNA/AR/4/8/2011)

0 comments to "Rumah sampai Nikah diperhatikan dan dibiayai Pemerintah Negara Islam...WOWWW.."

Leave a comment