Home , , , , , , , , , , , , � Suriah, Bahrain, Yaman negara yg akan di ''Zionis''kan Barat dan Wahabi..This is Right ???!!!

Suriah, Bahrain, Yaman negara yg akan di ''Zionis''kan Barat dan Wahabi..This is Right ???!!!


Mengikuti Jejak Barat, OKI pun Kini Ikut Menyudutkan Suriah

Ekmeleddin Ihsanoglu

Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI), Ekmeleddin Ihsanoglu, juga mengikuti langkah negara-negara Barat dan Arab Saudi dalam menentang Suriah. Tanpa menyinggung pembunuhan dan kejahatan sadis kelompok-kelompok bersenjata terhadap warga sipil dan aparat keamanan, Sekjen OKI mengecam aksi kekerasan militer Suriah.

Farsnews melaporkan, Sekjen OKI menilai perundingan dan dialog sebagi solusi terbaik dalam menyelesaikan krisis Suriah dan menyatakan bahwa pihaknya siap berperan aktif dalam rangka menjauhkan pemerintah Suriah dari ancaman keruntuhan.

Kantor berita United Press melaporkan, Ekmeleddin Ihsanoglu, Sabtu (13/8) menyatakan kekhawatirannya atas aksi kekerasan bersenjata militer Suriah namun pada saat yang sama, Ihsanoglu tidak menyinggung kejahatan yang dilakukan geng-geng bersenjata terhadap aparat keamanan dan bahkan warga sipil.

Menurut para pejabat Suriah, penembak jitu dan orang-orang bersenjata beraksi di Suriah sejak bulan Maret lalu berkat kerjasama dengan sejumlah negara Barat dan regional. Aksi geng-geng bersenjata itu telah menewaskan lebih dari 500 personil militer dan keamanan Suirah

Ihsanoglu mengklaim, "Ketidakefektifan cara yang diberlakukan selama beberapa bulan dalam mereaksi tuntutan rakyat telah terbukti. Selain merenggut korban lebih banyak, juga membuat kondisi semakin rumit, yang akan berdampak buruk pada negara-negara regional dan trans-regional."

OKI yang beranggotakan 57 negara dan bermarkas di Riyadh, Arab Saudi, hingga kini tidak berkomentar apapun tentang krisis Suriah. Namun, tak lama setelah Arab Saudi menunjukkan sikapnya dalam hal ini, dan menyusul sikap Kuwait, Mesir, Bahrain, Dewan Kerjasama Teluk Persia, dan Liga Arab, kini OKI pun ikut berkomentar negatif tentang kinerja pemerintah Suriah.

Sama yang dilakukan para pejabat Barat, Ihsanoglu tidak menyinggung kejahatan dan brutalitas geng-geng bersenjata itu terhadap aparat keamanan dan warga sipil dan hanya mengecam aksi-aksi militer Suriah.

Beberapa waktu lalu, radio Osten Norwegia, mengutip keterangan seorang diplomat Barat menyebutkan bahwa makar Amerika-Israel anti-Suriah, kini telah sampai pada tahap di mana negara dan lembaga-lembaga Arab dan islami harus dengan cepat mengambil kebijakan anti-Suriah.

Menurut laporan tersebut, kecaman terhadap Suriah harus sedemikian gencar sehingga terbuka pintu bagi masuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa yang juga akan menjadi tahap awal intervensi militer ke negeri itu.

Radio Norwegia itu menambahkan, "Akan tetapi mengingat Presiden Suriah Bashar Assad mampu mengontrol dengan baik kota-kota di negaranya, maka makar dan rencana Barat gagal satu-persatu.
(IRIB/MZ/SL/14/8/2011)

Lima Lagi Tewas, Geng Bersenjata Tembaki Warga Suriah Sembarangan

arsip foto

Sedikitnya lima orang tewas Jumat (12/8), termasuk tiga aparat, dalam bentrokan antara pasukan militer Suriah dan para anggota geng bersenjata di sejumlah kota Suriah.

Para anggota geng bersenjata menembaki warga secara sembarangan dengan menggunakan senapan sniper, di wilayah Douma di Propinsi Aleppo, dan di Areha di Popinsi Idlib. Demikian dilaporkan kantor Suriah (SANA).

Pasukan keamanan juga menembak mati empat anggota geng bersenjata dan menangkap sejumlah lainnya.

Pada hari yang sama, terjadi demonstrasi dalam skala kecil di utara Propinsi Idlib, di wilayah tengah Propinsi Homs, dan di timur kota al-Boukmal. Namun demo itu dapat segera dibubarkan.

Suriah menjadi ajang demonstrasi baik dari pihak penentang maupun pro-pemerintah.

Ratusan orang termasuk aparat keamanan terbunuh dalam berbagai bentrokan yang terjadi sejak kerusuhan dimulai pada pertengahan Maret lalu.

Kelompok oposisi Suriah menuding pasukan keamanan berada di balik aksi pembunuhan tersebut namun pemerintah menyalahan geng-geng bersenjata yang didukung oleh pihak asing.

Pemerintah Damaskus menyatakan bahwa instabilitas di dalam negeri didalangi oleh pihak-pihak asing. Pemerintah juga telah menginstruksikan aparat keamanan untuk tidak mengusik warga sipil.

Televisi nasional Suriah juga menayangkan berbagai laporan serta gambar-gambar senjata-senjata selundupan beserta pengakuan para oknum teroris yang menjelaskan bagaimana mereka mendapatkan suplai senjata dari luar negeri.
(IRIB/MZ/SL/13/8/2011)

Teroris Bunuh Warga Sipil Suriah
Kelompok teroris bersenjata membunuh seorang warga sipil Suriah dan mencederai tiga lainnya di kota Deir al-Zour, di timur laut Suriah.

Kantor berita Suriah SANA (11/8) melaporkan, para korban cedera diserang oleh sekelompok orang bersenjata ketika melintasi wilayah ar-Raqqah.

Insiden itu menyusul berbagai laporan mengenai masuknya geng-geng bersenjata ke wilayah tersebut.

Suriah menjadi ajang demonstrasi baik dari pihak penentang maupun pro-pemerintah.

Ratusan orang termasuk aparat keamanan terbunuh dalam berbagai bentrokan yang terjadi sejak kerusuhan dimulai pada pertengahan Maret lalu.

Keompok oposisi Suriah menuding pasukan keamanan berada di balik aksi pembunuhan tersebut namun pemerintah menyalahan geng-geng bersenjata yang didukung oleh pihak asing.
Pemerintah Damaskus menyatakan bahwa instabilitas di dalam negeri didalangi oleh pihak-pihak asing. Pemerintah juga telah menginstruksikan aparat keamanan untuk tidak mengusik warga sipil.

Televisi nasional Suriah juga menayangkan berbagai laporan serta gambar-gambar senjata-senjata selundupan beserta pengakuan para oknum teroris yang menjelaskan bagaimana mereka mendapatkan suplai senjata dari luar negeri.
(IRIB/MZ/12/8/2011)

Akhirnya, Jumblatt Angkat Suara Soal Suriah
Ketua Partai Sosialis Progresif dari kelompok Druze, Walid Jumblatt, hari Rabu (10/8/2011) berkunjung ke Suriah. Sekembali dari Suriah, Jumblatt mulai berbicara soal kerusuhan di Damaskus.

Jumblatt dalam kunjungan singkatnya ke Suriah yang ditemani Menteri Tenaga Kerja Lebanon, Ghazi Al Aridi, bertemu dan berdialog dengan Asisten Wakil Presiden Suriah, Mohammad Nassif.

Sekembalinya dari Suriah, Jumblatt dalam jumpa persnya mulai angkat bicara dan mengambil sikap jelas soal kondisi negara ini. Padahal sebelumnya, Jumblatt tak pernah mengeluarkan statemen soal kondisi Suriah. Bahkan, Jumblatt sempat diberitakan akan bertemu dengan Ketua Al Mustaqbal, Saad Hariri yang juga kelompok 14 Maret.

Jumblatt mengatakan, "Kunjungan ini benar-benar dapat menenangkan diri. Saya baru sadar bahwa kondisi Suriah mulai pulih kembali." Dikatakannya, "Tidak ada kekhawatiran atas Suriah, saya merasa pemimpin negara ini telah melewati masa-masa sulit. Saya juga menyampaikan hal ini dalam pertemuan saya dengan Menteri Luar Negeri Turki."

Kantor Berita Farsnews dari Lebanon melaporkan, "Bersamaan dengan kembalinya Jumblatt dari Suriah, media-media yang berafiliasi dengan Partai Sosialis Progresif menepis pemberitaan kunjungan Walid Jumblatt ke Arab Saudi dan Perancis untuk bertemu dengan Saad Hariri."

Sebelumnya, Walid Jumblatt termasuk salah satu anggota berpengaruh kelompok 14 Maret. Setelah itu, Jumblatt menyatakan keluar dari kelompok itu dan bergabung bersama dengan kelompok 8 Maret dan Hizbullah Lebanon. Sikap tegas Jumblatt terkait Suriah menjadi pukulan telak terhadap kelompok 14 Maret yang didukung penuh oleh Barat. (IRIB/Farsnews/RA/AR/11/8/2011)

Sekembali dari Suriah, Menlu Turki Nyatakan Puas
Menteri Luar Negeri Turki, Ahmed Davutoglu, hari Rabu (10/8/2011) berkunjung ke Suriah. Sekembalinya dari Suriah, Davutoglu menyatakan puas atas hasil kunjungan dan pertemuaannya dengan para pejabat Damaskus, khususnya dengan Presiden Suriah, Bashar Assad.

Kunjungan Menlu Turki ini dilakukan pasca peringatan pedas dan statemen anti-Suriah yang dilakuan oleh Perdana Menteri Turki Erdogan. Dalam statemennya, Erdogan menyatakan bahwa Turki sudah kehilangan kesabarannya terhadap perubahan di Suriah. Dikatakannya pula, problema internal Damaskus sama seperti problema dalam negeri Ankara sendiri.

Menyusul pernyataaan pedas Erdogan, Ankara mengirim Menlu Turki ke Damaskus untuk membawa pesan-pesan Turki ke Suriah. Sikap selanjutnya Turki terhadap Suriah berdasarkan hasil kunjungan tersebut.

Sebelumnya, Penasihat Politik Presiden Bashar Assad dalam mereaksi pernyaatan intervensif Erdogan ke Suriah mengatakan, "Jika Menlu Turki menyampaikan pesan-pesan keras anti-Suriah, Damaskus akan menjawabnya lebih keras dan tegas."

Sekembalinya dari Suriah, Davutoglu dalam jumpa persnya mengatakan, "Setelah pertemuannya dengan para pejabat Suriah, tank-tank militer negara ini ditarik mundur dari kota Hama. Hal itu diperkuat dengan laporan kunjungan Dubes Turki di Damaskus yang melihat lansung kondisi kota tersebut."

Dalam pertemuannya dengan Assad, Davutoglu menhendaki adanya perubahan di Suriah. Menurut Menlu Turki, penarikan tank-tank militer dari kota Hama merupakan perubahan positif dan penting yang tentunya berpengaruh kepada kondisi dalam negeri Suriah.

Davutoglu juga menegaskan akan menghubungi sejumlah menlu negara Barat dan melaporkan hasil pertemuannya dengan para pejabat Suriah. (IRIB/PressTV/RA/AR/11/8/2011)

Iran Peringatkan Turki Soal Suriah
Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di Parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi mengatakan, Iran mendukung upaya dunia Islam dan regional untuk membantu menyelesaikan krisis di Suriah.

Iran menyambut jalan reformasi yang ditempuh Damaskus karena langkah ini akan mengarah pada pembentukan partai politik, bukan sistem partai tunggal. Selain itu, reformasi itu mengarah ke pembebasan tahanan dan dialog nasional di antara berbagai kelompok Suriah. Demikian disampaikan Boroujerdi kepada Kantor Berita IRNA, hari ini (Kamis, 11/8/2011).

Lebih lanjut Baroujerdi menjelaskan, bahwa kepentingan Islam mengharuskan membantu Suriah untuk mencapai kemajuan dan menjaga stabilitas di negara ini.
Boroujerdi menyinggung sambutan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Nabil al-Arabi, yang menyatakan pentingnya "dialog serius" di Suriah. Dikatakannya, dialog adalah solusi terbaik untuk krisis di negara Timur Tengah.

Pada hari Senin, Liga Arab berharap bahwa Suriah mampu mengatasi krisis dengan cara damai dengan mengadakan sebuah dialog yang serius. Boroujerdi juga mengatakan, Iran menekankan solusi damai untuk mengakhiri ketegangan dan trend reformasi di negara ini.

Lebih lanjut Baroujerdi mengatakan, AS menyadari telah kehilangan Mesir sebagai basis regional yang penting. Setelah Revolusi Rakyat Mesir, tatanan baru di kawasan ini telah menyebabkan kegagalan Washington dan Tel Aviv dalam mengendalikan Timur Tengah.

"Washington melakukan upaya maksimal untuk menyudutkan pemerintah Suriah, " kata Baroujerdi

Dalam kesempatan itu, Boroujerdi mengkritik Turki yang menghentikan dukungannya terhadap Iran, Suriah dan Hizbullah. Terkait Suriah, Boroujerdi memperingatkan para pejabat Turki harus mengambil "waspada" atas peristiwa yang sedang berlangsung di Suriah. Dikatakannya pula, "nada mengancam" tidak akan menyelesaikan krisis di negara Timur Tengah.

Pada hari Rabu, Boroujerdi melakukan pertemuan dengan Sekjen Liga Arab, Nabil Al Arabi. Dalam pertemuan itu, Boroujerdi mengatakan, Suriah harus dipertahankan dan diamankan dari campur tangan AS. (IRIB/PressTV/AR/11/8/2011)

Ayatullah Makarem Shirazi: Jangan Biarkan AS dan Israel Obok-obok Suriah!
Marja Syiah Iran Ayatullah Nasser Makarem Shirazi menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk berhati-hati dalam menyikapi plot AS dan Israel yang berupaya menciptakan destabilisasi di Suriah.

Ayatullah Makarem Ahad (14/8) mengatakan Suriah memiliki dua fitur penting di kawasan. Sebagai negara yang berdiri di barisan depan melawan Israel, sekaligus mencegah AS, Inggris, dan Prancis mewujudkan ambisinya di kawasan.

"Oleh karena itu, kekuatan arogan, Israel dan sayangnya beberapa negara Arab berusaha merusak stabilitas Suriah," tegasnya.

Marja syiah terkemuka itu menunjukkan bahwa AS dan Israel sekarang berusaha mencari basis di Suriah, setelah mereka kehilangan pijakan di Mesir, Yaman, dan Tunisia.

Ayatullah Nasser Makarem Shirazi mengajak umat Islam untuk memahami situasi di Suriah dan mencoba untuk menghentikan plot yang akan menyulut perang saudara dan menyebabkan kehancuran di negara Arab itu. Meski demikian, Ayatullah Makarem mendesak supaya pemerintah Suriah segera memenuhi komitmennya melakukan reformasi.

Suriah dilanda kerusuhan dalam beberapa bulan terakhir. Ratusan orang, termasuk pasukan keamanan tewas dan sejumlah lainnya cidera sejak pertengahan Maret lalu.

Oposisi mengklaim pasukan keamanan Suriah berada di belakang aksi pembunuhan, namun pemerintah menyalahkan kekerasan mematikan yang dilakukan gerombolan bersenjata yang memdapat dukungan asing.

Sementara itu, analis politik mengatakan keputusan terbaru Bahrain, Arab Saudi, dan Kuwait menarik duta besarnya dari Damaskus bisa ditafsirkan sebagai awal dari intervensi asing di Suriah.(IRIB/PH/14/8/2011)

Iran Tangkap Gembong Teroris PKK

Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Republik Islam Iran membenarkan berita hangat yang dimuat sejumlah media massa Turki mengenai tertangkapnya gembong milisi teroris PKK oleh pihak keamanan Iran.

Alaeddin Boroujerdi mengatakan, pasukan intelejen Iran berhasil menunaikan tugas yang sangat penting.

Saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai tertangkapnya gembong PKK oleh dinas intelejen Iran, Boroujerdi mengatakan, "Berita itu benar. Pasdaran Iran berhasil menangkap orang kedua PKK."

Di bagian lain statemennya, Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran mengungkapkan, Pasdaran juga berhasil menumpas kelompok teroris PJAK di perbatasan Iran dan Kurdistan Irak.(IRIB/PH/14/8/2011)

Ahmadinejad: Balasan Iran Akan Membuat Mereka Menyesal
Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad memperingatkan Israel dan Amerika Serikat dalam menyulut perang dengan Iran seraya mengatakan bahwa Tehran akan memberikan balasan tegas terhadap segala bentuk serangan.

"Mereka berharap melakukannya, mereka ingin melancarkannya, namun mereka mengetahui kekuatan kami. Mereka mengetahui bahwa kami akan memberi mereka balasan tegas," kata Ahmadinejad dalam wawancaranya dengan jaringan pemberitaan Russia Today Sabtu malam (13/8).

"Ada pepatah dalam bahasa kami: Jika seseorang melempar batu kecil (ke arahmu), maka Anda harus membalasnya dengan batu yang lebih besar. Kami akan mempertahankan diri kami dengan seluruh kemampuan yang kami miliki," tambahnya.

Meski demikian, Presiden Iran berharap agar hari tersebut tidak pernah tiba mengingat tidak ada alasan apapun untuk melancarkan serangan anti-Iran.

Ahmadinejad menegaskan bahwa rezim Zionis Israel dibentuk dalam rangka menciptakan ancaman dan melancarkan agresi serta mengamankan kepentingan Barat.

Menurutnya, seluruh eksistensi rezim Zionis berlandaskan pada teror, pendudukan, penjajahan, dan agresi.

Menyusul eskalasi friksi terkait program nuklir Tehran, Tel Aviv dan Washington berulangkali mengancam Republik Islam Iran dengan ancaman serangan dengan alasan bahwa program nuklir Tehran digunakan untuk kepentingan militer.

Sementara para pejabat Iran menegaskan bahwa program nuklir Iran sepenuhnya bersifat damai dan dalam koridor Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Iran juga penandatangan NPT dan berhak mendayagunakan teknologi nuklir untuk kepentingan damai.

Para pejabat Tehran juga memperingatkan bahwa segala bentuk serangan oleh Amerika Serikat dan Israel akan dibalas dengan tegas dan berpotensi menyulut perang yang akan menyebar bahkan ke kawasan di luar Timur Tengah.

Juni lalu, mantan ketua Dinas Rahasia Israel (Mossad) Meir Dagan memperingatkan bahwa segala bentuk serangan ke Iran oleh Tel Aviv akan menyulut perang regional.

Dagan mengatakan, "Sangat penting untuk mengetahui apa hasil dari serangan ke Iran dan apa yang akan terjadi di hari berikutnya serta bagaimana situasi yang dihadapi Israel di kancah internasional."

"Sebuah serangan ke Iran berarti perang regional," tegas Dagan seraya mendesak para pejabat Israel untuk mempertimbangkan seluruh opsi dan tidak langsung menuju pada opsi perang.
(IRIB/MZ/SL/14/8/2011)

Angka Bunuh Diri Tentara AS kian Mengkhawatirkan
Tingkat bunuh diri di kalangan tentara AS. Pada bulan Juli saja tercatat dua puluh dua personil tentara yang aktif bertugas dan sepuluh veteran mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Situs antiwar melaporkan, angka ini semakin menunjukkan tingginya angka bunuh diri di kalangan tentara AS sejak Washington mulai merilis jumlah bunuh diri bulanan pada tahun 2009.

Dinas militer AS telah mengumumkan bahwa tes sedang dilakukan untuk mengkonfirmasi penyebab pasti pemicu kematian akibat bunuh diri.

Tingginya jumlah kasus bunuh diri adalah kekalahan besar bagi tentara AS yang telah mengembangkan program yang luas untuk mengurangi angka bunuh diri selama bertahun-tahun.

Program pencegahan bunuh diri yang dilakukan AS saat ini dengan mempekerjakan ratusan konselor kesehatan mental dan penyalahgunaan zat aditif, serta melibatkan Institut Kesehatan Mental Nasional AS selama lima tahun yang telah menyedot dana sebesar $ 50 juta.

Tahun ini, sekitar 160 aktif-tugas dan veteran telah bunuh diri. Setiap hari, rata-rata 18 veteran melakukan percobaan bunuh diri, dan lima dari mereka sudah mendapatkan perawatan di Departemen Urusan Veteran AS.

Sejak awal perang di Afghanistan dan Irak, lebih dari 1.100 tentara telah mengakhiri kehidupan mereka sendiri dengan jalan bunuh diri, dengan jumlah itu terus meningkat setiap tahun, selama enam tahun terakhir.(IRIB/PH/14/8/2011

Ahmadinejad: Islam Menolak Senjata Nuklir !!
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam sebuah wawancara ekslusif dengan televisi Rusia Today Sabtu malam (13/8) menjelaskan pandangan Iran terkait sejumlah masalah penting regional dan internasional. Ketika ditanya oleh presenter Rusia Today bahwa apa jawaban Iran terkait kekhawatiran masyarakat Barat melihat program nuklir Iran, Ahmadinejad balik bertanya, "Sebenarnya yang khawatir itu masyarakat atau para politikus Barat?

Sekaitan dengan program nuklir sipil Iran, Presiden Ahmadinejad mengatakan, "Pada kenyataannya, bila niat sebenarnya adalah menolak senjata nuklir, maka harus diketahui bahwa Iran juga sama menolak siapapun di dunia ini yang memiliki senjata nuklir. Karena hari ini, sejumlah besar bom nuklir yang disimpan di Amerika, Rusia dan sejumlah negara Eropa telah mengancam nyawa manusia. Namun tidak ada yang mereaksi kenyataan ini."

Presiden Ahmadinejad secara transparan mengingatkan satu poin penting bahwa Iran tidak akan pernah berusaha mengarah pada persenjataan nuklir dalam program nuklir sipilnya. Ditegaskannya, bangsa Iran menolak senjata nuklir dengan dua alasan; pertama, senjata nuklir anti kemanusiaan dan itu bertentangan dengan keyakinan dan ajaran Islam. Kedua, alasan bangsa Iran menolak senjata nuklir karena tidak berguna. Ahmadinejad mengatakan, "Saya punya keyakinan bahwa mereka yang memiliki senjata nuklir pada dasarnya telah memusnahkan modal dan sumber kekayaan negaranya dan kedua, senjata nuklir yang dimilikinya justru membahayakan rakyatnya sendiri."

Menurut para pengamat politik, program nuklir sipil Iran bukan masalah utama Barat, tapi tujuan dari isu ini hanya ingin menjadikannya isu kontroversi. Karena Iran merupakan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan penandatangan Traktat Non-Prolilferasi Nuklir (NPT). Selama ini Iran konsisten dengan aturan NPT. Tuduhan bohong Barat dalam masalah nuklir sipil Iran menunjukkan Amerika dan sebagian negara-negara Eropa punya tujuan politik. Hal ini dapat ditelusuri pada tuntutan ilegal Dewan Keamanan PBB yang jelas-jelas telah didikte Amerika.

Apa yang dilakukan oleh Barat bertujuan mencegah Iran menjadi contoh negara independen yang mampu meraih teknologi nuklir. Sebab kemajuan Iran berarti menyoal monopoli Barat di bidang teknologi nuklir. Dari sini, Amerika melempar isu dan tuduhan bahwa Iran tengah berusaha membuat senjata nuklir. Dengan alasan itu, Amerika berharap dapat menarik perhatian negara-negara di dunia untuk melanjutkan tekanannya terhadap Iran. Padahal, menurut laporan-laporan resmi Dirjen IAEA tidak ditemukan dokumen yang menyebutkan telah terjadi penyimpangan dalam program nuklir sipil Iran. Sementara bila melihat sejarah, Amerika merupakan satu-satunya negara di dunia ini yang menggunakan senjata nuklir dan membunuh ratusan ribu rakyat Jepang. (IRIB/SL/NA/14/8/2011)

Gelombang Kedua Bantuan Kemanusiaan Iran Diterima Somalia
Gelombang kedua bantuan kemanusiaan dari Bulan Sabit Merah Republik Islam Iran telah dibagikan kepada para pengungsi kelaparan Somalia.

Bantuan kemanusiaan 40 ton dari Iran itu dibagikan kepada para pengungsi Somalia pada Sabtu (13/8). Demikian dilaporkan IRNA.

Bantuan itu termasuk beras, kacang-kacangan, makanan kalengan, gula, dan obat-obatan, yang dikirim melalui pesawat dan diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Somalia pada Kamis (11/8).

Bulan Sabit Merah Iran akan segera mengirim gelombang ketiga bantuan kemanusiaannya untuk Somalia.

Sebelumnya, Ketua Organisasi Bantuan Kemanusiaan Imam Khomeini, Saeed Sattari mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan pertama dari lembaga ini akan dikirim hingga akhir bulan Ramadhan ke Somalia.
(IRIB/MZ/SL/14/8/2011)

AS Siapkan Sanksi Baru Anti-Iran, Tehran Siaga
Seorang anggota parlemen Iran mengatakan Republik Islam Iran telah menjadi negara mandiri selama tiga dekade terakhir dengan mengubah sanksi yang direkayasa Amerika Serikat menjadi peluang.

Anggota parlemen dari Komisi Hukum dan Kehakiman Mousa Ghazanfarabadi mengatakan, "Bangsa Iran dengan kecerdikan dan kreativitasnya berhasil mengubah ancaman menjadi peluang."

Komentar ini mengemuka menanggapi usulan sanksi anti-Iran terbaru di senat AS, yang mendesak Presiden AS Barack Obama untuk menerapkan sanksi ampuh untuk melumpuhkan sistem keuangan Iran.

"Tiba waktunya untuk menjatuhkan sanksi yang bakal melumpuhkan sistem keuangan Iran dengan menggunting peran Bank Sentral Iran (CBI)," tegas para senator Amerika.

Ghazanfarabadi meremehkan dampak dari sanksi yang akan diterapkan terhadap CBI, seraya menegaskan, "Presiden Amerika itu lebih baik mencari solusi yang layak untuk berbagai masalah akut di negaranya sendiri, daripada mencampuri urusan internal negara lain."

Anggota parlemen Iran itu menyebut sia-sianya embargo masa lalu terhadap ekonomi dan sektor energi Iran.

Barat menuduh Iran mengejar program nuklir militer. Tehran, membantah tuduhan itu dan menyatakan bahwa Iran sebagai penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) berhak menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.(IRIB/PH/13/8/2011)

Hamas-Fatah makin Mesra
Gerakan perlawanan Hamas menyerukan supaya aktivis Fatah kembali ke Jalur Gaza, setelah terjadi keretakan antara dua faksi Palestina itu empat tahun lalu.

"Semua warga Palestina menyambut kembali kedatangan aktivis Fatah di Gaza," kata jurubicara Hamas Mushir al-Masri sebagaimana dilaporkan Press TV, Sabtu (13/8).

Ribuan anggota Fatah meninggalkan Jalur Gaza pasca bentrokan antara Hamas dan Fatah pada Juni 2007.

Juru bicara Hamas mengatakan ada isu yang belum tuntas antara kedua pihak mengenai pembentukan pemerintah persatuan nasional.

"Satu-satunya hambatan utama yang masih mengganjal pembentukan pemerintah nasional adalah pengangkatan Salam Fayyad sebagai perdana menteri oleh Mahmoud Abbas. Gerakan Hamas tidak menghendaki Salam Fayyad. Sebagian besar orang Palestina tidak ingin dia naik, "tambah al-Masri.

Keluarga anggota Fatah yang berbasis di Gaza juga meminta kedua faksi Palestina untuk mempercepat pelaksanaan kesepakatan terbaru.

"Saya memohon kepada Tuhan semua yang terbaik untuk rakyat Palestina, dan saya berharap bahwa mereka akan segera bersatu. Saya hanya berdoa kepada Allah agar semua ibu yang dipisahkan dari anak-anak mereka segera bersatu. Dan saya cemas menanti pertemuan dengan putra saya, "kata ibu dari salah seorang anggota Fatah.

Pejabat Fatah di Gaza optimis tentang pertemuan terakhir dengan Hamas di Mesir Kairo ibukota pada hari Minggu.

Amal Hammad, seorang anggota senior Fatah, mengatakan kembalinya aktivis Fatah memberikan optimisme kepada rakyat Palestina.

Hamas dan Fatah berselisih sejak Hamas memenangkan pemilu legislatif Palestina pada Januari 2006 lalu.

Menyusul kemenangan pemilu Hamas, Fatah mendirikan pusat pemerintahan di Tepi Barat yang diduduki Israel.(IRIB/PH/13/8/2011)

Sheikh Naim Qasim: Israel, Musuh Hizbullah dan Lebanon!
Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassim dalam pertemuan dengan tim pendukung Muqawama menyinggung sikap tegas pemerintah Beirut menyikapi resolusi yang dikeluarkan DK PBB terhadap Suriah, dan menilainya sebagai sebuah sikap yang tepat.

Sheikh Qassim mengungkapkan peristiwa terbaru di Suriah sangat berbahaya bagi Suriah sendiri dan negara-negara kawasan. Untuk itu, PBB harus menyerahkan urusan dalam negeri Suriah kepada pemerintah dan rakyatnya sendiri. "Biarlah mereka yang melakukan reformasi. Namun tekanan asing berupaya merusak Suriah dari luar, dan hendak melemahkan muqawama di negara itu,"Ungkap Wakil Sekjen Hizbullah.

Seraya menyinggung sikap sejumlah kubu internal Lebanon yang mengekor kepentingan rezim Zionis, Wakil Sekjen Hizbullah menegaskan, "Muqawama Islam tidak memiliki musuh selain Israel. Hizbullah tidak memiliki musuh internal, yang ada saat ini hanyalah perbedaan dengan kelompok lain dari sisi kebijakan politiknya saja."

Di bagian lainnya statemennya Sheikh Qassim mengatakan,"Muqawama bukan hanya sebuah pasukan bersenjata yang ingin dimusnahkan oleh sebagian kubu. Namun lebih dari itu, Hizbullah adalah perlawanan Islam yang meliputi laki-laki, perempuan, anak-anak, tua, muda, air dan tanah, kehidupan dan kehormatan, serta masa depan dan tanah air."

Kini muqawama dihadapkan dua opsi, yaitu membebaskan wilayah yang diduduki rezim Zionis dan menjaga wilayah Lebanon dari serangan Israel.

Bagi orang-orang yang merasa tidak memerlukan muqawama, Sheikh Qassim menegaskan,"Bagaimana mungkin kalian bisa membebaskan wilayah yang diduduki Zionis dan mencegah serangan Israel ke wilayah Lebanon!"(IRIB/PH/13/8/2011)

PBB Protes Pembangunan 1600 unit di Palestina Pendudukan
PBB mengutuk persetujuan Tel Aviv atas pembangunan 1.600 unit ilegal di wilayah-wilayah yang diduduki. Menurut PBB, langkah Tel Aviv itu adalah "tindakan provokatif."

Robert Serry, koordinator PBB untuk Timur Tengah mengatakan, pembangunan 1.600 unit itu tidak dapat diterima oleh masyarakat internasional. Demikian Kantor Berita DPA melaporkannya pada hari Kamis.

Rezim Israel menyetujui pembangunan 1.600 unit ilegal di lingkungan Shlomo Ramat di Baitul Maqdis Timur pada hari Kamis (11/8/2011)

Berdasarkan laporan tersebut, Tel Aviv juga berencana mengizinkan pembangunan permukiman baru yang berjumlah 2.700 unit di Palestina pendudukan. Menurut keterangan pejabat Zionis Israel, pembangunan permukiman baru itu akan diputuskan dalam beberapa hari terakhir ini.

Sebelumnya, Departemen Dalam Negeri Israel menyetujui pembangunan 900 rumah baru di wilayah selatan Baitul Maqdis timur yang diduduki Tel Aviv dalam perang enam hari tahun 1967.

PBB berulangkali mengingatkan Tel Aviv terkait pembangunan ilegal. Bahkan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, terkait pembangunan permukiman ilegal yang berjumlah 900 unit, mengatakan, "Aktivitas pembangunan distrik Zionis di Tepi Barat termasuk Baitul Maqdis timur bertentangan dengan konvensi internasional."

Pesetujuan Tel Aviv itu diputuskan saat warga Israel memprotes kenaikan harga rumah dan kesenjangan sosial sejak pertengahan Juli. Para pengunjuk rasa menuntut sistem perpajakan baru, pendidikan gratis dan perawatan anak, serta diakhirinya privatisasi BUMN dan investasi di perumahan sosial dan transportasi umum. (IRIB/PressTV/AR/SL/12/8/2011)

Al-Awa: Israel Ingin Kuasai Kembali Sinai
Muhammad Salim al-Awa, kandidat pilpres Mesir memperingatkan ambisi Rezim Zionis Israel untuk kembali menduduki Semenanjung Sinai.

Seperti dilaporkan televisi al-Alam Juma't (12/8), al-Awa, kandidat pilpres Mesir mengatakan, fenomena terbaru di Sinai sejatinya menunjukkan upaya Israel untuk mencari restu Dewan Keamanan PBB bahwa wilayah Semenanjung Sinai merupakan ancaman bagi Tel Aviv. Ini adalah dalih yang dimanfaatkan Amerika Serikat dan Israel untuk mencaplok sebagian besar wilayah Baitul Maqdis dan Arab.

Al-Awa menambahkan, terbongkarnya sejumlah senjata dan peralatan militer Israel di Sinai dan bantuan kepada kelompok takfiri serta pengiriman senjata tersebut kepada kelompok ini merupakan dalih lain terkait upaya Israel untuk merusak stabilitas kawasan Sinai. (IRIB/al-Alam/MF/13/8/2011)

Demo di Israel Kian Meluas

Demo massif warga Israel di Be'er Sheva

Puluhan ribu warga Israel terus melanjutkan aksi demo mereka. Kini aksi demo ini tidak hanya terbatas di Tel Aviv, namun telah merambah ke kota-kota lainnya.

AFP melaporkan, berdasarkan pengamatan polisi Rezim Zionis Israel, sekitar 70 ribu orang terlibat aksi demo Sabtu malam (13/8) di seluruh wilayah Palestina pendudukan.

Sebelumnya muncul seruan kepada para demonstran untuk keluar dari Tel Aviv dan Baitul Maqdis pada hari Sabtu guna melanjutkan aksi demo mereka di kota-kota lain.

Israel sejak pertengahan Juli menghadapi aksi demo dan mogok. Para demonstran menuntut penuruhan sejumlah biaya hidup termasuk biaya sekolah dan kesehatan. Jumlah demonstran terbanyak yang turun ke jalan berada di kota Haifa. Warga menuntut diterapkannya keadilan sosial.

Sabtu lalu juga terjadi aksi demo sekitar 300 ribu orang di kota Tel Aviv memprotes kebijakan Israel.

Berdasarkan jajak pendapat di Palestina pendudukan, lebih dari 85 persen warga mendukung gerakan ini. (IRIB/AFP/MF/14/8/2011)

Ingat! 20 September, Deklarasi Kemerdekaan Palestina
Pemerintah Otorita Ramallah akan mengajukan deklarasi kemerdekaan bangsa Palestina ke PBB pada tanggal 20 September mendatang.

Farsnews mengutip laporan AFP menyebutkan, Menteri Luar Negeri Otorita Palestina, Riyadh al-Maliki menyatakan, "Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas, akan mengajukan deklarasi kemerdekaan Palestina kepada PBB pada tanggal 20 September."

Dikatakannya, Mahmoud Abbas secara pribadi akan mengumumkan kemerdekaan Palestina pada pembukaan sidang Majelis Umum PBB ke-66 dan menyerahkan tuntutan pengakuan kemerdekaan Palestina itu kepada Sekjen PBB, Ban Ki-moon.

Terkait pemilihan bulan September sebagai bulan deklarasi kemerdekaan Palestina, al-Maliki mengatakan, "Karena pada bulan September, Lebanon akan menjadi ketua periodik Dewan Keamanan PBB, dan kami yakin di masa kepemimpin Lebanon, maka Beirut memiliki posisi kuat dalam membantu merealisasikan cita-cita bangsa Palestina."
(IRIB/MZ/SL/14/8/2011)

Warga Zionis Harus Gandeng Rakyat Arab Jika Ingin Berhasil
Ralph Schoenman, penulis dan analis asal AS menilai koalisi antara gerakan protes Israel dan bangsa Arab mampu mempercepat kemenangan kubu ini.

"Kelompok protes Israel harus bergabung dengan cita-cita bangsa Palestina jika ingin maju serta berkoalisi dengan rakyat Arab," ungkap Ralph Schoenman Ahad (14/8) saat diwawancarai Press TV.

Ia menambahkan, sejumlah konglomerat Zionis (sekitar 10 keluarga) adalah pemilik sejati Israel dan menganggap Palestina sebagai jajahan mereka. Sejatinya keluarga kaya ini menjadi pelaku utama penindasan dan eksploitasi populasi besar di wilayah pendudukan.

Schoenman memprediksikan bahwa ketimpangan sosial, diskriminasi, penumpasan dan eksploitasi warga Zionis di Israel meningkat drastis, karena rezim ilegal Tel Aviv tidak mempedulikan tuntutan para demonstran.

Dalam beberapa bulan ini, Israel dilanda aksi protes luas menentang kemiskinan, korupsi, krisis ekonomi dan sosial. (IRIB/Press TV/MF/15/8/2011)

Demo Tuntut Al Khalifa Lengser makin Membuncah
Ribuan pengunjuk rasa Bahrain turun ke jalan menuntut jatuhnya rezim Al Khalifa, di tengah meningkatnya aksi pemberangusan terhadap demonstran oleh militer Bahrain.

Para demonstran tumpah ke jalan-jalan di desa Sitra, A'ali, Sanabis dan beberapa lokasi lainnya. Petugas keamanan Bahrain yang didukung tentara Saudi menggunakan kekerasan untuk membubarkan demonstrasi anti-pemerintah. Para pengunjuk rasa menuntut supaya Raja Hamad Bin Isa Al Khalifa mundur dan mengakhiri kekuasaan tiraninya.

Ribuan pengunjuk rasa anti pemerintah melancarkan aksi protes di Bahrain sejak pertengahan Februari lalu, menuntut berakhirnya dinasti Al Khalifa yang telah memerintah negara itu selama lebih dari 40 tahun.

Puluhan orang tewas dan ratusan lainnya ditangkap dalam aksi demonstrasi damai yang dibalas dengan kekerasan oleh rezim Manama.

Organisasi Hak Asasi Manusia Bahrain mengungkapkan saat ini terdapat lebih dari 1.000 tahanan politik di dalam negeri.

Sementara itu, kantor Hak Asasi Manusia PBB mengkritik rezim Bahrain atas pelanggaran hukum internasional terhadap para aktivis dan staf medis negara Arab di pesisir Teluk Persia itu.(IRIB/PH/14/8/2011)

More articles :

» Al-Wefaq Biokot Pemilu Legislatif di Bahrain

Kubu al-Wefaq, kelompok terbesar Syiah anti rezim al-Khalifa Bahrain memboikot pemilu parlemen negara ini."Partai al-Wefaq tidak akan ambil bagian dalam pemilu perlemen ilegal negara ini," demikian ungkap Khalil Marzuk, petinggi al-Wefaq hari Jum'at...

» 147 Tahanan Politik Bahrain Mulai Dibebaskan

» Karim al-Mahrus: Arab Saudi Cegah Kemenangan Rakyat Bahrain

» Cara Washington Selamatkan Rezim Al Khalifa

» Kebijakan AS di Kawasan Bertentangan Dengan Negara Timur Tengah

Yaman Terancam Anarkis
Penjabat Sementara Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi memperingatkan ancaman terjadinya anarki, jika oposisi masih melanjutkan konfrontasi bersenjata dengan pemerintah Sanaa.

"Konsekuensi serius akan mempengaruhi Yaman jika oposisi menyeret negara ke dalam anarki atau mengadopsi setiap tindakan bersenjata nekat dan agresif terhadap pasukan pemerintah," kata Hadi dalam pertemuan dengan Diplomat Kedutaan Besar Inggris untuk Yaman Fiona Gibb pada hari Sabtu, sebagaimana dikutip Xinhua Jumat (13/8).

Sejak pemberontakan meletus pada bulan Januari lalu, ratusan ribu warga Yaman mengambil bagian dalam aksi protes di kota-kota besar di seluruh negeri menuntut diakhirinya korupsi yang merajalela dan pengangguran yang tinggi di negara itu. Demonstran juga bersikeras menuntut lengsernya diktator Abdullah Saleh yang telah memerintah selama hampir 33 tahun.

Para diplomat Inggris memuji upaya pemerintah Sanaa dalam memulihkan stabilitas negara, seraya mengatakan "Pemerintah Inggris dari dekat memantau situasi di Yaman."

Sementara itu, oposisi menyerukan supaya dewan transisi segera mengangkat seorang tokoh nasionalis yang layak untuk membentuk sebuah pemerintahan sipil.

Pihak oposisi juga menuntut pembubaran parlemen dan dewan konsultasi negara serta pembentukan komite untuk menyusun konstitusi baru dan menetapkan tanggal penentuan referendum konstitusi serta pemilihan umum.

Pada hari Jumat (13/8), jutaan orang turun ke jalan di Yaman, menyerukan supaya Saleh dan antek-anteknya diadili. Para pengunjuk rasa juga menyatakan dukungan terhadap pembentukan dewan nasional untuk memimpin negara.

Ratusan pengunjuk rasa tewas dan terluka akibat aksi represif rezim Sanaa terhadap unjuk rasa rakyatnya sendiri.(IRIB/PH/14/8/2011)

More articles :

» Al-Amudi: Jika Kembali ke Yaman, Saleh Berarti Siap Diadili

Adel al-Amudi, aktivis Yaman mengatakan, kembalinya Ali Abdullah Saleh, presiden Yaman ke negara ini bukan untuk melanjutkan kekuasannya, namun untuk menghadiri proses pengadilan bagi dirinya."Bangsa Yaman baik pemuda maupun revolusioner bertekad...

» Gagal Pertahankan Abdullah Saleh, Saudi Melirik Wahabi Yaman

» Riyadh Gelar Sidang Darurat Membahas Solusi Yaman

» Arab Saudi Dituding Terlibat Pembantaian Rakyat Yaman

» Takut Senasib Mubarak, Saleh Tak Mau Kembali ke Yaman




0 comments to "Suriah, Bahrain, Yaman negara yg akan di ''Zionis''kan Barat dan Wahabi..This is Right ???!!!"

Leave a comment