Home , , , , , � '' Mesjid Cheng Ho '' Banjarmasin di '' GUGAT '', Walikota Banjarmasin pun ''NGOTOT"

'' Mesjid Cheng Ho '' Banjarmasin di '' GUGAT '', Walikota Banjarmasin pun ''NGOTOT"

Team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com- Menurut pantauan team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com dapatkan, tadi malam atau tepatnya Jum'at malam tanggal 16 September 2011 / Malam Sabtu, telah digelar Rapat Rencana Pemugaran Pembuatan Mushola atau Langgar al Hinduan yang terletak di Jalan Sei Mesa atau tepatnya berada pada siring Jalan Piere Tendean. Ternyata rapat tersebut juga dihadiri para Habaib se Banjarmasin dan penduduk Sei Mesa beserta para tokoh masyarakat Sei Mesa dan anak-anak Pendiri ''Langgar Batu'' atau Mushola / Langgar al Hinduan, diantaranya dihadiri Tetuha masyarakat yang biasa di panggil Kai Zhali oleh penduduk sekitar atau nama lengkap beliau adalah Ghazali Abul Hasan yang merupakan Penasehat Pengurus Mushola/Langgar al Hinduan.

Ghazali A.H.



Menurut keterangan Ghazali A.H, bahwa rapat itu dilaksanakan, mengingat ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan Langgar / Mushola al Hinduan diganti menjadi Mesjid Cheng Ho yang merupakan rencana Pemko Banjarmasin dan PITI ( Persatuan Islam Thionghua Indonesia / Persatuan Iman Tauhid Indonesia ) Banjarmasin.

Ketika di konfirmasi ke Pihak PITI, bahwa memang dibenarkan dan bahkan sudah disetujui oleh masyarakat sekitar serta Walikota Banjarmasin, untuk pembangunan Mesjid Cheng Ho tersebut. Namun kata pihak PITI yang enggan disebut namanya tersebut dikatakan bahwa rencana itu sudah dirapatkan, namun untuk pembiayaan nya adalah dari Pihak ketiga bukan murni dari PITI semua, namun ketika ditanyakan lebih lanjut Pihak Ketiga itu siapa, Pihak PITI inipun kurang atau bahkan belum mengetahuinya, apalagi kata Pihak PITI tersebut, Pimpinan PITI Banjarmasin pun tidak terlalu merisaukan atau bahkan ingin mempercepat pembangunan tersebut, karena juga mesti menunggu dana dari Pihak Ketiga tersebut.



pemandangan disamping Langgar / Mushola al Hinduan


Berdasarkan penuturan Ghazali A.H. yang merupakan Penasehat Pengurus Mushola / Langgar al Hinduan tersebut, musola ini dibangun atas swadaya masyarakat yang merupakan kumpulan orang terpandang dan cukup kaya serta cukup berpengaruh di daerah Sei Mesa tersebut, baik dari kalangan Habib mapun Jaba (orang bukan Habib / Keturunan Rasulullah Muhammad SAW). Selain itu di tahun 1936, Langgar atau Mushola ini juga merupakan tempat Muktamar / Kongres PBNU Pertama diluar Pulau Jawa, artinya merupakan tempat yang mempunyai nilai sejarah juga.


Inti atau kesimpulan dari rapat di Mushola al Hinduan tadi malam tersebut ujar Ghazali mengeaskan bahwa '' Kami Warga Sei Mesa dan Habaib Se Kalimantan Selatan Keberatan atas akan didirikannya Mesjid Chengho di Lokasi tanah Langgar al Hinduan ". dan mengharapkan Walikota Banjarmasin atau Pihak yang terkait untuk menindak lanjutinya.

Sedangkan ketika team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com tanyakan tentang status tanah dari Langgar / Mushola al Hinduan, Ghazali mengatakan bahwa statusnya adalah Sertifikat berstatus ''WAQAF", namun kata beliau sertifikat itu sudah diserahkan untuk diamanatkan ke Pihak PBNU Taufiqurrahaman, namun ketika dikonfiramasi Ghazali kepada Taufiq, ternyata sudah di serahkan ke Habib Faisal, namun masih belum diserahkan ke Ghazali A.H.

Yang jelas ujar Ghazali, selain Kami kerberatan atas pembangunan Masjid Chengho, juga para Habaib yang kumpul tadi malam akan segera mengkonfirmasi kepada Habib Faisal beserta Taufiqurrahman dari PBNU mengenai keberadaan Sertifikat Waqaf Mushola Al Hinduan tersebut. (KNY/17/9/2011/team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com)



(KNY/17/9/2011/team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com)

Sabtu, 1 Oktober 2011

Masjid Cheng Ho di Samping Langgar Al Hinduan



BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin Muhidin menyatakan akan tetap membangun Masjid Cheng Ho. Muhidin mengatakan, lokasi lahan untuk mendirikan masjid bernuansa Tionghoa tersebut tepat hanya beberapa meter di samping Langgar (musala) Al Hinduan. “Awalnya kami memang ingin membangun Masjid Cheng Ho tersebut di lahan yang kini berdiri Langgar Al Hinduan. Namun, karena Langgar Al Hinduan tersebut punya nilai historis, maka kami alihkan pembangunan Masjid Cheng Ho ke lahan yang lain. Tidak jauh kok, hanya hanya beberapa meter saja di samping Langgar Al Hinduan,” ungkap Muhidin kepada Radar Banjarmasin.
Dijelaskan Muhidin, tidak ada pelarangan mendirikan sebuah masjid yang berdekatan dengan langgar atau musala. Namun, Muhidin mengimbau kepada Rabithah Awaliah yang kini menjadi pengurus Langgar Al Hinduan supaya memakmurkan Langgar Al Hinduan.
“Kalau bisa langgar tersebut direnovasi supaya tampilannya menjadi lebih baik. Jadi walaupun nanti di sampingnya ada Masjid Cheng Ho, Langgar Al Hinduan tetap ramai dengan aktivitas ibadah warga,” katanya.
Muhidin menuturkan, pembangunan Masjid Cheng Ho tidak dimaksudkan untuk kepentingan sebuah golongan tertentu. “Masjid tersebut tetap untuk kepentingan umat Muslim secara umum. Desainnya saja yang bernuansa Tionghoa, sehingga nanti bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi juga berfungsi sebagai salah satu ikon pariwisata di Banjarmasin,” ucapnya.
Muhidin menyatakan akan melibatkan PITI (Persatuan Iman Tauhid Islam) Kalsel sebagai sebuah organisasi muslim Tionghoa untuk merancang desain Masjdi Cheng Ho tersebut. “Yang jelas, nanti atapnya akan menyerupai pagoda di Cina. Selain itu juga ada ukiran naganya. Ukiran naga tersebut memang identik dengan budaya Tionghoa, tapi dalam budaya Banjar kan juga identik dengan naga,” tambahnya.
Ketua Harian PITI Kalsel Muhammad Anthony Subiyakto menyatakan bersyukur dengan kebijakan Muhidin tersebut. “Kami tidak mempersoalkan di manapun lahan pembangunan Masjid Cheng Ho tersebut. Para pengusaha Tionghoa muslim juga sangat berterima kasih kepada walikota dan siap mendukung pembangunan Masjid Cheng Ho tersebut,” katanya.(oza/Radarbanjarmasinpostonline)

0 comments to "'' Mesjid Cheng Ho '' Banjarmasin di '' GUGAT '', Walikota Banjarmasin pun ''NGOTOT""

Leave a comment