Home , , , , , , , , , , � Ayo Dukung Hak-hak Rakyat Amerika (bukan Pemerintahnya) Israel ( Gilad Shalit ) Malah Puji Hamas (Palestina)

Ayo Dukung Hak-hak Rakyat Amerika (bukan Pemerintahnya) Israel ( Gilad Shalit ) Malah Puji Hamas (Palestina)

Gilad Shalit, tawanan Israel yang ditahan pejuang Palestina, hari Selasa (18/10/2011) tiba di Palestina pendudukan melalui Mesir. Shalit dalam wawancaranya dengan televisi Mesir mengatakan, "Saya berada dalam kondisi selamat. Hamas berinteraksi dengan baik selama saya ditahan." Dalam kesempatan itu, Shalit mengkritik Zionis Israel yang terlambat membebaskan dirinya.
Ketika ditanya apakah bersedia menyerukan pembebasan lima ribu tahanan Palestina di penjara Israel, Shalit menjawab, "Saya akan senang bila semua tahanan Palestina dapat kembali ke rumah mereka dan berada di samping keluarga masing-masing." (IRIB/Al Alam/AR/19/10/2011)

Tony Blair Desak Israel-Palestina Berunding

Fars News melaporkan pekan depan para wakil kwartet perdamaian Timur Tengah akan berunding secara terpisah dengan para wakil Israel dan Palestina di Palestina pendudukan.

Radio rezim Zionis Israel melaporkan, para wakil kwartet perdamaian Timur Tengah dalam upayanya untuk melanjutkan perundingan damai, pekan depan akan berunding secara terpisah dengan para wakil Israel dan Palestina di Quds pendudukan.

Penanggung jawab kwartet Timur Tengah, Tony Blair mengatakan bahwa ia menginginkan dua kubu, Israel dan Palestina dalam tiga bulan ini, untuk memaparkan usulan-usulan mereka berkaitan dengan masalah gambaran batas dan keamanan.

Pada saat yang sama sebagian sumber Israel menyatakan bahwa Tel Aviv menginginkan dilanjutkannya perudingan tanpa prasyarat dan masalah politik dibahas di meja perundingan.

Perdana Menteri Pemerintahan Otorita Ramallah, Salam Fayadh, mengatakan bahwa Palestina tidak bersedia melanjutkan perundingan dengan Tel Aviv dengan syarat-syarat yang diajukan kwartet Timur Tengah.

Kelompok kwartet Timur Tengah dalam pertemuan di Brussels mendesak Palestina dan Israel untuk kembali berunding langsung.

Namun dalam pernyataan mereka, kelompok tersebut tidak menyinggung soal mundurnya Israel hingga perbatasan tahun 1967 dan penghentian terhadap pembangunan pemukiman baru Zionis.(IRIB/RA/PH/20/10/2011)

Rahbar: Banjir Konspirasi Anti Tehran, Bukti Kemajuan Iran

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatollah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menegaskan bahwa terus berlanjutnya konspirasi musuh anti-Iran menunjukkan gerak maju negara ini.

Kamis (20/10) merupakan hari kesembilan dan hari terakhir kunjungan Rahbar ke provinsi Kermanshah, Iran bagian barat.

Kepada para pejabat, pemimpin, dan para pegawai di berbagai instansi provinsi tersebut, Rahbar menegaskan bahwa terus berlanjutnya banjir propaganda politik, ekonomi dan keamanan kekuatan arogan merupakan bukti nyata akan pesatnya gerakan rakyat Iran demi mencapai tujuan-tujuan agung.

Seraya menyinggung kebangkitan Islam di kawasan, Rahbar menilai bahwa rakyat di kawasan yang menyambut ucapan rakyat Iran yaitu ucapan Islam dan mengikuti syariat, menunjukkan perhatian rakyat kepada Republik Islam Iran dan menjadikannya sebagai teladan.

Beliau mengingatkan, dalam kondisi yang sensitif saat ini, kita harus menjaga supaya wajah Iran lebih menawan di benak rakyat kawasan. Dengan begitu usaha tak kenal henti musuh untuk merusak wajah bangsa Iran menjadi sia-sia.

Rahbar juga menilai pengabdian secara benar dan ikhlas dalam sistem Islam merupakan taufik Ilahi dan menyebabkan keridhaan Allah SWT serta membantu masyarakat dan sekaligus memperkuat negara Islam.

Rahbar menekankan, kesiapan terus menerus rakyat Iran guna berpartisipasi di semua sektor yang diperlukan revolusi Islam Iran sangat mengagumkan.

Beliau menilai, kesungguhan rakyat provinsi Kermanshah yang tak kenal lelah, pengorbanan mereka terhadap Islam dan revolusi serta pengungkapan rasa cinta mendalam mereka, menyebabkan semakin beratnya tanggung jawab para pejabat Iran.

Rahbar kepada para pejabat nasional dan pejabat setempat mengatakan, "Dimanapun anda berada, laksanakanlah peran anda sebaik mungkin demi melayani rakyat."(IRIB/RA/PH/20/10/2011)

Saudi Bantah Tuduhan AS Atas Iran

Duta Besar Arab Saudi untuk Tehran, Osama bin Ahmad Al-Sanosi menepis laporan media Barat, yang menyatakan bahwa Riyadh telah menerima tuduhan Washington terhadap Tehran. Dikatakannya, "Kami tidak akan membiarkan musuh untuk menyalahgunakan kesempatan itu."

Sanosi membuat pernyataan dalam pertemuan dengan wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian di Tehran, di mana dia menggarisbawahi antusiasme negaranya untuk pengembangan lebih lanjut hubungan dengan Iran.

Ia menyebut sikap resmi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi tentang masalah itu, dan mengatakan, "Berdasarkan sikap itu, tidak ada negara telah dituduh dan posisi resmi Riyadh akan diumumkan setelah selesainya investigasi.

Pada kesempatan itu, Sanosi juga mengumumkan kesiapan Saudi untuk menjadi tuan rumah para jemaah haji Iran di musim haji. Ditegaskannya, "Kami tidak mengizinkan musuh menyalahgunakan situasi tersebut."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi membantah tuduhan itu, dan mengatakan, "Iran menikmati hubungan bilateral yang baik dengan Saudi dan jika ada perbedaan, itu adalah isu-isu internasional."

Dia menggarisbawahi siapa pun yang akrab dengan isu-isu politik akan memahami bahwa tuduhan itu didasarkan pada skenario AS-Israel, karena mereka ingin menuduh Iran di satu sisi, dan membawa Arab Saudi dan Israel di sisi lain. (IRIB/RM/NA/14/10/2011)

Saudi Peringatkan Jamaah Haji Iran

Arab Saudi menilai pernyataan bara'at terhadap kaum musrikin yang merupakan sunnah di musim haji menciderai keamanan para jamaah. Pemerintah Riyadh juga memperingatkan akan menindak tegas setiap sikap dan aksi yang mengancam keamanan dan keselamatan jamaah haji.

Fars News melaporkan, menyusul terus berlanjutnya kebijakan seirama Amerika dan Arab Saudi dan tuduhan kedua negara tersebut kepada Iran, khususnya rencana aksi teror terhadap Duta Besar Riyadh di Washington, Adel al-Jubeir, pemerintah Riyadh memperingatkan soal keamanan para penziarah dan pengunjung Ka`bah.

Koran al-Watan Arab Saudi melaporkan, Pemimpin Wilayah Mekkah dan Ketua Komite Pusat Haji, Khalid al-Faisal dalam jumpa persnya mengatakan, "Setiap tahun kami mendengar adannya orang-orang yang mengklaim ingin menggelar demonstrasi pada saat menunaikan haji, dan hal itu sering terulang. Negara ini (Arab Saudi) terus berusaha menciptakan ketenangan, ketertiban, kemakmuran dan keamanan bagi jamaah haji, dan tidak mengijinkan sedikitpun mengganggu ketenangan mereka atau membuat kerusuhan."

Sementara itu pusat pemberitaan Aljazeera menyatakan bahwa peringatan pemerintah Riyadh itu dikeluarkan karena ketegangan akhir antara Riyadh dan Tehran. Berkaitan berita tersebut, Aljazeera dengan mengisyaratkan sikap para penziarah dan jamaah haji Iran yang mengumumkan bara'at dari kaum musrikin, menulis, para pejabat Riyadh menentang sikap tersebut.

Hingga kini peristiwa pembunuhan terhadap para jamaah haji Iran pada tanggal 6 Dzulhijjah1366 belum hilang dari ingatan, namun pemerintah Saudi secara tersirat memperingatkan para jamaah haji Iran.

Pemimpin wilayah Mekkah dan sekaligus ketua pengawasan bidang haji mengatakan, "Berkaitan dengan tantangan keamanan haji, sebelumnya dan saat ini, saya mendengar dari Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa menjaga keamanan, kesejahteraan dan ketenangan jamaah haji adalah tugas paling penting para pejabat negara. Sebelumnya, Arab Saudi telah menghadapi tantangan tersebut dan pemerintah selalu mampu mengatasinya."

Hingga kini, lebih dari setengah juta penziarah Ka`bah datang ke Arab Saudi guna menunaikan ibadah haji. Setiap tahunnya lebih dari tiga juta penziarah datang ke Arab Saudi guna menunaikan ibadah tersebut. (IRIB/RA/SL/16/10/2011)

Sekjen PBNU: Tudingan Atas Iran Bukti Kekalahan AS

Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Iqbal Sullam mengatakan, negara-negara Islam perlu waspada terhadap konspirasi busuk di dunia. Ditambahkannya, skenario dan tudingan baru Amerika Serikat pada dasarnya mengindikasikan kekalahan Gedung Putih dalam kompetisi politik dengan Iran di kawasan.

Iqbal Sullam, Sabtu (15/10) kepada IRNA, menyatakan bahwa tidak ada negara independen yang percaya dengan tuduhan Washington terhadap Tehran. Ditegaskannya, tudingan atas Iran untuk menciptakan perpecahan di tengah umat Islam dan negara-negara Islam jangan sampai terjebak lagi dalam konspirasi tersebut.

"Islam adalah penyeru persatuan dan persahabatan antar seluruh bangsa, suku dan agama dan sama sekali tidak mendukung terorisme. Kinerja Iran hingga kini juga menunjukkan bahwa negara itu selain tidak mendukung terorisme, tapi justru menjadi salah satu korban utama terorisme di kawasan dan dunia," jelas pemikir Indonesia ini.

Seraya menyinggung posisi Iran dalam transformasi regional dan internasional dan supremasi sistem Republik Islam, Iqbal Sullam menuturkan, AS sepertinya sengaja menyusun skenario itu karena kalah dalam pertarungan politik dengan Iran. Ditegaskannya, Iran sebagai negara yang senantiasa menunjukkan sikap rasional dan logis sepanjang 30 tahun perkembangan regional dan dunia, tentu tidak masuk akal dan tak berdasar serta menggelikan jika berencana meneror Duta Besar Arab Saudi di AS.

"Iran punya sikap prinsipil dan rasional, khususnya dalam peristiwa satu dekade lalu di kawasan dan dalam invasi AS ke Afghanistan dan Irak. Negara itu dalam kondisi apapun, tidak pernah berusaha menggunakan cara-cara yang dilarang oleh Islam," jelas Iqbal Sullam.

Lebih lanjut, cendekiawan Indonesia ini menandaskan, teror Dubes Saudi di Washington selain tidak menguntungkan Iran, juga merupakan kesempatan bagi musuh-musuh negara itu. Ditambahkannya, dengan menggulirkan tudingan tersebut, musuh akan menekan Iran dan para pejabat Tehran tentu saja sepenuhnya memahami masalah ini.

Menurutnya, skenario itu bertujuan membenturkan Iran pada masalah di kancah internasional dan merusak citra negara itu sebagai pembela hak-hak Muslim. Ditambahkannya, mempromosikan Iran sebagai negara radikal dan pendukung terorisme di tengah opini publik, merupakan kelanjutan proyek Iranophobia. (IRIB/RM/MZ/15/10/2011)

Israel Kembali Ancam Serang Iran

Kantor berita Fars News melaporkan, Menteri Luar Negeri Rezim Zionis Israel, Avigdor Lieberman dalam wawancaranya dengan Interfax Rusia mengancam akan menyerang Iran. Lieberman mengklaim adanya kemungkinan serangan militer Tel Aviv terhadap Tehran.

Menlu rezim Zionis yang terkenal dengan sikap yang congkak dan ekstrim, dengan mengulang kebijakan akan Iranphobia, mengklaim bahwa Iran membahayakan negara-negara Teluk Persia dan Timur Tengah. Ia menambahkan bahwa Iran tidak hanya bermasalah bagi Israel tapi juga bermasalah bagi semua dunia kebebasan.

Seraya menuntut sanksi baru bagi Tehran, Lieberman mengatakan, "Masyarakat internasional harus mendahulukan untuk mengembargo penuh Iran sebelum urusan yang lainnya, dan tidak cukup sanksi yang telah diberlakukan hingga saat ini. Yang paling utama adalah mengembargo penuh Bank Sentral Iran."

Lieberman juga mengklaim bahwa pada kelanjutannya, segala bentuk transaksi perdagangan yang berhubungan dengan Bank Sentral Iran harus dihentikann. Begitu juga embargo terhadap pabrik minyak Iran serta tidak membeli minyak dan gas negara itu. Lieberman menambahkan pula, segala impor peralatan kilang minyak Iran harus dihentikan. (IRIB/RA/SL/17/10/2011)

Harga Per Kepala Tahanan Palestina yang Dibebaskan, 100 Ribu Dolar

Gerakan Perjuangan Islam Palestina (Hamas) berhasil melakukan pertukaran satu tawanan Israel, Gilad Shalit, dengan 1027 tahanan Palestina. Secara kasat mata, Palestina dalam transaksi ini terbukti menjadi pemenang telak atas Zionis Israel. Setelah pertukaran itu tersebar pesan pendek atau short message service (SMS) dengan tujuan mencari pembunuh bayaran.

Dalam pesan pendek itu tertulis, "Siapapun yang dapat membunuh seorang tahanan yang dibebaskan yang terlibat dalam pembunuhan seorang tentara Israel, akan mendapatkan hadiah uang kontan sebesar 100 ribu dolar."

Menurut sumber yang sama, sehari sebelum pertukaran tawanan Israel dengan para tahanan Palestina, ada sebuah pertemuan di kota pendudukan, Al Khalil, Tepi Barat Sungai Jordan, untuk meneror Mustafa Musalmani, seorang tahanan Palestina yang baru dibebaskan

Mustafa Musalmani adalah komando Brigade Muqawamah Nasional Palestina, sayap militer Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina. Ia ditangkap dengan tudingan membunuh Rabi Meir Kahane dan putranya yang bernama Benyamin. Mustafa Musalmani termasuk tahanan Palestina yang berhasil dibebaskan dalam pertukaran satu tawanan Israel dengan 1027 tahanan Palestina pada hari Selasa (18/10/2011).

Dalam pertemuan yang digelar kalangan radikal Yahudi Zionis disepakati akan memberikan hadiah sebesar 100 ribu dolar bagi pihak yang berhasil membunuh Musalmani. Pesan pendek itu diduga dikoordinasi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam rapat itu. Dalam pesan pendek lainnya dengan redaksi yang berbeda, disebutkan, "Keluarga Israel: Siapapun yang berhasil membunuh para pembunuh tentara Israel (tahanan Palestina yang dibebaskan) akan mendapat hadiah uang tunai sebesar 100 ribu dolar." (IRIB/ Al Alam/AR/20/10/2011)

Parlemen Iran: Dukung Hak-hak Rakyat Amerika!

Ketua Komite HAM Parlemen Republik Islam Iran mengajak masyarakat dunia untuk membela hak-hak para demonstran di Amerika yang ditumpas pemerintah.

Kantor berita Fars melaporkan, Anggota Komisi Keamanan Nasional dan Ketua Komite HAM Parlemen Iran, Zohreh Elahian mengatakan, "Rakyat Amerika telah bertahun-tahun dibawah tekanan dan perlakuan keras pemerintah. Bahkan mereka tidak mampu menggelar aksi damai untuk meluapkan protes terhadap kebijakan para pemimpin Gedung Putih."

Elahian menambahkan, "Kebijakan-kebijakan permusuhan pada tahun-tahun terakhir para pemimpin Gedung Putih, yang berlanjut dengan invansi Afghanistan, Irak dan intervensi urusan dalam negeri negara-negara lain, tidak hanya menyebabkan hilangnya kesabaran rakyat negara-negara yang ditindas, namun juga menyebabkan kebangkitan rakyat Amerika sendiri dalam menentang kebijakan-kebijakan rezim penguasa."

Elahian juga menegaskan bahwa Komite HAM Parlemen Iran menyerukan supaya masyarakat dunia dan lembaga-lembaga internasional untuk tidak tinggal diam menyikapi kebijakan-kebijakan permusuhan para pemimpin Gedung Putih yang menangkap dan menumpas para demonstran Wall Street. Parlemen Iran juga mengajak masyarakat internasional untuk mendukung hak-hak dasar rakyat Amerika.

Elahian mengatakan, "Berdasarkan undang-undang HAM, pemerintah Amerika tidak mempunyai hak memberangus para demonstran dengan kekerasan dan penindasan."(IRIB/RA/PH/20/10/2011)

Rahbar: Hollywood Punya Andil Besar Memerosotkan Manusia

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei pada hari ketujuh kunjungannya ke provinsi Kermanshah, tepatnya hari Selasa (18/10/2011) melakukan pertemuan dengan para tokoh dan elit masyarakat dari kalangan keilmuan, budaya, sastra, seni, olahraga, sosial dan ekonomi.

Di hadapan para tokoh masyarakat, Rahbar menjelaskan sepak terjang kaum arogan dan pemilik kekayaan di dunia yang menyalahgunakan ilmu dan seni. Dikatakannya, "Sebagai contoh, pusat sinema dunia, Hollywood, mempunyai andil besar dalam kemorosotan umat manusia. Sementara bagian yang diperoleh rakyat Afghanistan dan Irak dari sains Barat hanya berupa bom dan senjata-senjata kimia."

Beliau menyinggung kerja keras jaringan media sistem kediktatoran internasional dalam menyebarkan model-model yang menyimpang dan bodoh. Beliau menyebut fenomena ini sebagai target berbahaya yang sudah dicanangkan dalam protokol zionisme. "Pengenalan model-model itu dilakukan secara sistematis dan terprogram dengan jelas," kata beliau.

Di bagian lain pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan sepak terjang imperialisme dalam melecehkan rakyat Iran dan mengesankan ketidakmampuan bangsa ini.

"Sepanjang 32 tahun ini, para pemuda dan elit masyarakat Iran membuktikan ketidakbenaran kebijakan anti Iran ini lewat prestasi-prestasi keilmuan dan teknologi mengagumkan," tegas beliau.

Rahbar menyatakan bahwa potensi bangsa Iran ada di atas rata-rata dunia. Seraya mengingatkan kekayaan budaya dan kegemilangan sejarah Iran masa lalu, beliau mengatakan, "Dulu saat dunia Barat berada dalam kegelapan keilmuan yang mutlak, Iran justru berada di puncak keilmuan."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyinggung laporan resmi pusat-pusat sains dunia yang mengakui perkembangan pesat sains di Iran yang beberapa kali lebih cepat dibanding kemajuan rata-rata dunia. Beliau menambahkan, "Dengan mengandalkan rasa percaya diri para pemuda, Iran menunjukkan kemampuannya, dan dengan mempertahankan gerak laju yang membanggakan ini, bangsa ini berhasil mencapai batas-batas keilmuan seperti saat ini. Kita akan melewati batas ini untuk membuka cakrawala keilmuan baru bagi umat manusia."

Meski demikian beliau menggarisbawahi ilmu dan seni sebagai anugerah Ilahi. Bangsa Iran dan pemeritahan Republik Islam akan memanfaatkan anugerah Ilahi ini untuk mengabdi kepada Islam, spiritualitas dan kesempurnaan manusia. (IRIB/Khamenei.ir/AR/19/10/2011)

2 comments to "Ayo Dukung Hak-hak Rakyat Amerika (bukan Pemerintahnya) Israel ( Gilad Shalit ) Malah Puji Hamas (Palestina)"

  1. ass...tempat klik like atau menshare artikelnya apa gk ada...

  2. ADMIN says:

    wass. wr.wb....Silahkan Copy paste dengan memberikan link http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2011/10/ayo-dukung-hak-hak-rakyat-amerika-bukan.html?showComment=1319167178736#comment-c3694756222233691915
    terimaksih telah mampir ke blog kami
    dari team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com

Leave a comment