Home , , , , , , , , , � Rahbar: Sistem Kapitalisme Membentur Jalan Buntu menghadapi "Ekonomi Islam"

Rahbar: Sistem Kapitalisme Membentur Jalan Buntu menghadapi "Ekonomi Islam"


Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu pagi, (12/10) dalam pertemuan akbar warga di lapangan olahraga Azadi kota Kermanshah menyatakan bahwa pemerintahan Republik Islam memandang rakyat dan partisipasinya sebagai parameter utama dan paling berpengaruh dalam menghadapi tantangan dan ancaman serta penggerak bagi kemajuan ilmu, ekonomi, industri dan pertanian di negara ini.

Seraya menyinggung cita-cita tinggi pemerintahan Republik Islam dan kebijakannya yang menentang sistem arogansi dan ketidakadilan di kancah internasional, Pemimpin Besar Revolusi Islam menandaskan, untuk bertahan dan melangkah maju, pemerintahan seperti ini memerlukan kekuatan dan potensi besar rakyat. Dengan kearifannya, Imam Khomeini telah melibatkan rakyat sebagaimana yang diajarkan oleh Islam.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut rakyat sebagai tonggak utama bagi pemerintahan Islam ini dalam mengatasi semua masalah yang dihadapinya. Salah satu contohnya adalah peran besar rakyat dalam perang yang dipaksakan selama delapan tahun.

Embargo ekonomi yang dijatuhkan atas Iran sejak awal kemenangan revolusi Islam beliau sebut sebagai contoh lain dari tantangan yang dihadapi pemerintahan Islam. Sanksi, kata beliau, bukan hal yang baru bagi rakyat Iran. Sebab, pemerintahan Islam berkat kesabaran dan kearifan rakyatnya, terlebih generasi muda, berhasil mengubah keterbatasan menjadi peluang untuk berinovasi, berkreasi dan meraih keberhasilan besar.

Tantangan lain yang diangkat oleh Rahbar dalam pembicaraan ini adalah skenario fitnah 18 Tir 1378 (9 Juli 1999) dan fitnah pasca pemilu tahun 2009 di Tehran yang bertujuan merongrong sistem pemerintahan Islam. "Kedua fitnah yang sudah dirancang sedemikian rupa itu berhasil dipatahkan berkat partisipasi rakyat," kata beliau.

Dalam pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan dua hal penting yaitu peran dan kekuatan rakyat yang sudah dipahami oleh musuh, dan kedua, imbauan kepada para pejabat negara untuk memanfaatkan potensi besar yang ada pada rakyat.

Kepada musuh dan kubu arogansi dunia, beliau mengatakan, "Jangan bertindak salah dengan menganggap Iran seperti sebagian negara yang lain. Sebab, di Iran yang Islami ini, rakyat dengan tekad dan kemauannya yang kuat memainkan peran kunci. Merekalah pemilik revolusi ini."

Menyinggung transformasi terkini di kawasan dan lahirnya gerakan anti Wall Street di Amerika Serikat (AS), Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, dampak utama yang dihasilkan oleh gerakan akhir-akhir ini di Mesir, Tunisia, Libya, Bahrain, Yaman dan negara-negara lainnya adalah kekandasan kebijakan AS di kawasan.

"Tentunya AS akan terus berusaha untuk mengendalikan transformasi di kawasan ini. Akan tetapi, rakyat sudah terjaga dan kebijakan kubu arogansi tak akan membuahkan hasil," tegas beliau.

Menurut beliau, rakyat Iran memikul tanggung jawab besar terhadap perkembangan di kawasan. Sebagai bangsa yang mengilhami kebangkitan di kawasan, kemajuan, keamanan, partisipasi umum, kepercayaan diri bangsa dan persatuan nasional rakyat Iran akan sangat berpengaruh bagi bangsa-bangsa di kawasan.

Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut menyinggung gerakan anti Wall Street di AS dan menyebutnya sebagai fenomena yang signifikan.

"Pada awalnya, para petinggi AS berusaha mengecilkan dampak dari fenomena ini. Tapi kini mereka terpaksa mengakui dampaknya yang besar. Mereka menunjukkan wajah asli dalam menghadapi kebebasan berekspresi, hak asasi manusia dan kebebasan menggelar perkumpulan dalam sistem kapitalisme dan liberal demokrasi," tambah beliau.

Rahbar menyinggung pula penangkapan ribuan demonstran di AS dan mengatakan, "Rakyat AS menentang hegemoni satu persen atas 99 persen warga. Mereka menentang penggunaan pajak dan uang rakyat untuk menggelar perang di Afghanistan dan Irak serta untuk mendukung rezim Zionis Israel."

Beliau menjelaskan, realita yang sekarang terjadi di negara-negara kapitalis adalah pelajaran berharga bagi mereka yang menghendaki penerapan sistem kapitalisme Barat.

"Sistem kapitalisme membentur jalan buntu dan Barat sudah berhadapan dengan krisis," tanda beliau.

Ayatollah al-Udzma Khamenei lebih lanjut mengatakan, "Dunia sedang melewati era yang menentukan dan bersejarah. Bangsa Iran dan bangsa-bangsa Muslim lainya bisa memainkan peran mereka, dan sistem pemerintahan Islam di Iran dapat membuktikan diri sebagai contoh yang benar."
(IRIB/Khamenei.ir/MZ/13/10/2011)

0 comments to "Rahbar: Sistem Kapitalisme Membentur Jalan Buntu menghadapi "Ekonomi Islam""

Leave a comment