Home , , , , , , , , � Jangan lalaikan Sholat...!!!!!

Jangan lalaikan Sholat...!!!!!



PC Game Sarana Baru Latihan Militer AS


Game baik online maupun tidak dewasa ini sepertinya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia khususnya generasi muda. Intertaimen ini dari satu sisi memiliki nilai komersial yang tinggi, namun dari sisi lain juga memiliki dampak negatif bagi generasi muda apalagi anak-anak.

Permainan komputer atau PC Game merupakan salah satu fenomena teknologi baru yang berkembang dan mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Awalnya permainan ini diciptakan untuk menghibur dan pelepas lelah bagi manusia serta sarana untuk mendapatkan keuntungan besar-besaran bagi produsennya. Namun secara berkala dalam beberapa tahun terakhir bertepatan dengan eskalasi arogansi Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel, permainan ini berubah menjadi media untuk menyebarkan nilai, budaya, politik dan tujuan militer para pembuat permainan tersebut. Kondisi ini dengan jelas dapat disaksikan di setiap PC Game yang diproduksi Barat khususnya Amerika Serikat.

Kini PC Game memiliki fungsi lain bagi serdadu AS. Permainan ini dimanfaatkan sebagai sarana latihan bagi para serdadu AS guna mempersiapkan mereka untuk mengintervensi negara lain. Mereka juga mendapat pelatihan melalui PC Game untuk menghadapi perlawanan penduduk lokal dan pasukan negara yang mereka duduki.

Sejarah singkat Amerika Serikat dipenuhi dengan lembaran hitam berupa peperangan baik perang saudara maupun di negara lain. Terkadang peperangan tersebut berujung pada pendudukan sebuah negara. Di antara raport merah Amerika Serikat adalah keterlibatan mereka di perang Vietnam dan Korea, mengobarkan berbagai kudeta, intervensi militer di Amerika Latin, pendudukan Afghanistan dan Irak serta pembangunan sejumlah pangkalan militer di berbagai negara.

Intervensi militer AS di negara lain semakin santer di saat Washington mengklaim sebagai pembela Hak Asasi Manusia (HAM) serta kebebasan. AS juga merasa dirinya lebih mulia dari bangsa dan negara lain. Elit politik AS ramai-ramai mengecam aksi terorisme, namun mereka sendiri mendukung secara transparan terorisme dunia. Sementara itu, ideologi terorisme semakin kentara budaya dan media negara ini. Di sisi lain, media massa Amerika seperti televisi, cinema, musik dan permainan komputer yang diproduksi di negara ini menjadi sarana penyebaran ideologi terorisme, bahkan tragisnya media massa AS seolah-olah menjadi instruktur aksi terorisme.

Permainan komputer sebuah media yang kuat, yang dimainkan baik secara individu atau berkelompok. Bahkan PC Game kini dapat dimainkan secara online oleh seluruh manusia dari berbagai bangsa dunia. Meski demikian masih terdapat orang-orang yang masih menganggap permainan komputer sebagai sarana pelepas lelah dan murni permainan, bukannya sarana untuk meraih keuntungan besar-besaran. Namun demikian ini merupakan sebagian kecil dari gamer.

Fungsi utama permainan komputer saat ini menjadi alat latihan bagi para serdadu AS dan mempersiapkan mereka untuk mengagresi negara lain. Tujuan utama produksi genre PC Game seperti ini adalah untuk meminimalisasi korban tewas di pihak tentara Amerika. Sementara itu, para komandan militer AS pun mulai berfikir untuk melatih anak buahnya melalui permainan komputer.

Di sisi lain, jika kita perhatikan dengan seksama produk PC Game yang diproduksi dalam beberapa tahun belakangan terkait perang Afghanistan maka kita dengan mudah dapat memahami trik-trik komandan militer AS memanfaatkan jenis permainan ini. Di antara game komputer di kategori ini adalah Heavy Fire: Afghanistan, Medal of Honor Medal of Honor: Operation Anaconda, Call of Duty: Modern Warfare 2, Army of Two dan America's Army: Rise of a Soldier.

Permainan tersebut diproduksi dari tahun 2005 hingga kini dan memberikan informasi serta latihan bagi para pengguna soal strategi perang baik saat menghadapi serdadu ataupun rakyat sipil Afghanistan. Misalnya saja game komputer Heavy Fire: Afghanistan berperan sebagai tentara AS di operasi militer di Afghanistan. Misi para gamer di permainan ini dapat disimpulkan dengan sebuah kalimat, game ini memiliki 24 misi di mana kita harus mensukseskan misi tersebut dengan berbagai medan sulit mulai dari operasi dengan berjalan kaki, mengendarai kendaraan, pesawat bahkan helikopter. Sementara itu, dikulitnya game ini seakan-akan membawa kita untuk membebaskan para sandera.

Brutalitas pembuat game semakin tak terbendung dengan memaksa gamer memerankan anggota Taliban dan merekonstruksi ulang aksi terorisme yang dilakukan mereka. Game ini bukan hanya menuai kritik dari para pakar dan guru, bahkan para desainer game sendiri juga mengajukan protes atas permainan ini dan menyebutnya sebagai hal yang sangat memalukan. Pembantaian massal rakyat sipil yang ditayangkan game ini selama operasi yang harus dituntaskan seorang gamer menjadikan permainan ini menjadi media kekerasan dan tidak layak untuk dikonsumsi umum. Namun realitanya adalah permainan tersebut dijual bebas di pasar tanpa ada pembatasan dan para pengguna biasanya terjebak ke dalam permainan ini saat membeli tanpa informasi cukup soal game itu sendiri.

Jika kita berfikir bahwa permainan jenis ini hanya sebagai sarana justifikasi bagi kehadiran militer Amerika Serikat di negara lain maka anda salah besar. Dewasa ini PC Game menjadi sarana latihan bagi para serdadu AS dan efektifitas game jenis ini membuat para komandan militer AS memandang serius permainan ini untuk melancarkan latihan bagi anak buahnya. Beberapa waktu lalu, staf pelatihan dan instruktur angkatan darat AS meminta bantuan pakar dari Universitas Texas untuk mendoktrin taruna AS soal sensitifitas budaya dengan membikin game First-person shooter. Lokasi yang diambil untuk game 3 D ini adalah di Irak dan Afghanistan. Di game ini gamer memerankan serdadu AS yang diceritakan berusaha mendekati rakyat Irak dan Afghanistan.

Universitas Texas memerlukan waktu tiga tahun melakukan riset dan uji coba game ini. Mereka memanfaatkan seluruh informasi yang diberikan serdadu AS. Misi permainan ini adalah perjalanan menuju sebuah desa dan mengenal struktur sosial serta berbagai masalah yang berkaitan dengannya. Misi selanjutnya adalah mendekati penduduk desa demi mensukseskan misi operasi militer AS. Reaksi dari penduduk desa terhadap militer AS di permainan ini akan mendapat beragam respon dari serdadu Amerika. Produsen game ini berusaha mengenalkan serdadu AS soal budaya rakyat Irak dan Afghanistan serta mekanisme interaksi dengan mereka. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pendudukan Amerika Serikat di negara lain.

Simulasi sebuah negara sebelum pengiriman tentara ke negara tersebut memaksa Pentagon mengeluarkan anggaran sangat besar. Hingga kini AS telah mengeluarkan dana jutaan dolar untuk membuat maket pedesaan Irak di dalam negeri serta menyewa warga Arab untuk memberi kursus bahasa Arab kepada serdadu mereka. Kini Pentagon menitikberatkan pelatihan sebelum pemberangkatan militernya ke negara lain dan mulai melirik permainan komputer untuk mempersiapkan serdadunya. Perusahaan Lois Jensen yang bergerak di permainan komputer tak segan-segan memborong game berbahasa Perancis dan digunakan untuk mengajar budaya rakyat Afrika Utara. Game ini khusus bagi pasukan AS yang akan ditugaskan di wilayah tersebut.

Desainer game ini menyatakan bahwa permainan tersebut mengambil seting negara Chad serta mengajar cara berinteraksi dengan penduduk lokal. Game ini juga dirilis dengan bahasa Pashtu untuk mempersiapkan pasukan serta marinir AS yang diberangkatkan ke Afghanistan. Perusahaan game ini mendapat izin pemasaran produknya di negara mitra AS baik di Asia atau anggota NATO. Dengan demikian pemerintah Barat, khususnya AS memanfaatkan permainan komputer untuk melatih pasukannya untuk menghindari reaksi keras yang pernah mereka terima di Irak dan Afghanistan. Dan juga Barat berharap dapat mengurangi korban jiwa di pasukannya serta lebih leluasa menduduki negara lain.

Ini merupakan sebagian kecil program terarah pemerintah AS dalam memanfaatkan permainan komputer di bidang militer. Masih banyak lagi kepentingan Washington di genre lain game komputer yang dapat kita saksikan baik di bidang ekonomi, budaya maupun gaya hidup. Permainan seperti ini dapat merusak sebuah generasi. Masih banyak terdapat dampak negatif lain dari permainan komputer produksi Barat mulai menebar Islamphobia, menyebarkan ideologi humanisme mereka, melegendakan sosok amoral dan menebar kekerasan di masyarakat.(IRIB Indonesia/21/11/2011)


Sebelum Mengganggu Orang Lain, Pendengki Telah Menyiksa Dirinya Sendiri


Dikisahkan pada masa lalu, hidup putra seorang kolonel yang terkenal dengan kecerdikan dan kepintarannya dan memiliki berbagai keahlian dan keterampilan. Raja juga mendengar tentang kecerdikan dan kebolehan pemuda tersebut. Oleh karena itu, raja memberinya jabatan penting di pemerintahan.

Selain bersifat mulia dan berbudi luhur, pemuda itu juga telah membuktikan bahwa ia selalu berhasil dalam menjalankan segala tugas. Sang raja dan juga para pejabat lainnya telah memperkirakan bahwa pemuda itu akan memiliki masa depan yang cerah. Ia sangat disukai banyak orang karena sikapnya yang menghormati siapapun, baik tua maupun muda. Namun selalu saja ada orang-orang yang iri dan dengki terhadap pemuda tersebut. Dan sebagian di antara orang-orang tersebut adalah rekan kerja pemuda itu.

Mereka berpikir keras dan berbagi ide untuk mencari cara bagaimana agar mereka dapat menjatuhkan citra pemuda itu di hadapan sang raja. Sedemikian keras mereka berupaya sehingga direncanakan pemuda itu pada akhirnya harus mati.

Setelah beberapa waktu akhirnya mereka menemukan jalan dan mereka menuding pemuda tersebut telah melakukan pengkhianatan besar. Namun di sisi lain, mereka lupa bahwa pemuda tersebut sangat disukai oleh raja dan tuduhan mereka tidak akan mempengaruhi sang raja dan justru akan merugikan diri mereka sendiri.

Mereka pun berulangkali menghadap raja untuk menjelek-jelekkan, menuding, memfitnah, merusak citra pemuda tersebut, namun sang raja tidak menggubris omongan mereka. Setelah sekian lama berlalu dan tudingan terus berlanjut, sang raja menyadari bahwa orang-orang pendengki itu tidak akan mengakhiri permusuhan mereka dengan pemuda berhati budiman tersebut. Akhirnya sang raja memutuskan untuk memanggil pemuda itu dan menanyakan mengapa orang-orang itu memusuhinya dan juga tentang pengkhianatan yang dituduhkan kepadanya.

Raja bertanya, "Apa sebenarnya sebab permusuhan mereka denganmu?"

Pemuda itu diam sejenak dan kemudian berkata, "Wahai raja, dengan orang-orang sekitarku dan dengan orang-orang yang bekerja denganku, aku telah berbuat baik dan aku selalu berusaha agar mereka semua selalu menyukaiku. Orang yang bijak tentu akan mengetahui bahwa tuduhan-tuduhan itu semata-mata bohong. Dengan keahlian, kepintaran, dan pengetahuanku, aku mampu merangkul semua orang kecuali para penghasut. Karena mereka tidak akan pernah puas selama aku belum hancur dan mati. Mengingat setiap hari aku semakin meningkat dan berhasil menggapai posisi yang lebih tinggi, mereka berupaya keras untuk mencegahku."

Pemuda itu melanjutkan ucapannya, "Wahai raja, sebagian orang iri karena mereka kehilangan posisi dan jabatan mereka. Namun sebagian lainnya terlampau mendengki sehingga mereka telah berubah menjadi musuhku. Mereka inilah yang menginginkan kematianku. Aku tidak tahu harus berbuat apa dengan mereka? Aku berpikir bahwa aku dapat melakukan apapun kecuali menyadarkan para penghasut dan membersihkan noda kedengkian dari hati mereka."

Mendengar hal itu raja berkata, "Benar sekali tuturmu, tidak ada yang dapat dilakukan untuk para pendengki. Orang bijak berkata bahwa para pendengki sebelum mereka mengganggu orang lain, pada hakikatnya mereka telah menyiksa diri sendiri." (IRIB Indonesia/19/11/2011)


Cinta Kasih Allah Kepada Mereka yang Tidak Melalaikan Shalat


Shalat adalah ungkapan syahdu yang kenikmatannya hanya dirasakan para pendiri shalat. Pada pagi hari buta, para pendiri shalat dengan rasa rindu bersedia bangkit dari tidurnnya dan menjauhkan kelalaiannya dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Mereka memulai aktivitas mereka di pagi hari dengan menyingkirkan segala was-was yang meliputi dirinya dengan mendirikan shalat dan meraih ketenangan spritual di balik ibadah kepada Allah Swt. Ibadah semacam inilah yang akan mempersembahkan kekuatan dan hasil bagi manusia serta menghasilkan kematangan dan kearifan diri.

Seorang sejarawan tersohor asal Amerika, Will Durant mengkaji sejarah peradaban Islam dan memuji spritual ummat Islam, khususnya dalam ibadah shalat. Ia sangat mengagumi barisan rapi dan kekompakan luar biasa ummat Islam dalam menegakkan shalat, dan mengatakan, "Sungguh mulia dan kokoh seruan shalat ini yang membangkitkan manusia dari tidurnya sebelum terbit matahari . Sungguh mulia panggilan shalat di siang hari yang dapat menghentikan manusia di tengah kerja untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Sungguh agung suara azan yang terdengar di telinga muslim dan non muslim dari ribuan menara masjid. Panggilan azan itu menyerukan jiwa-jiwa yang terpenjara untuk mendekatkan diri kepada Allah yang menciptakan akal dan kehidupan."

Pernah disinggung mengenai pahala para pendiri shalat yang dijanjikan oleh Allah Swt. Shalat dan ibadah merupakan sarana penting untuk menjauhkan jiwa manusia dari karakter buruk dan mencapai kebahagiaan sejati. Dalam surat al-Araaf ayat 170, Allah Swt berfirman,"Dan orang-orang berpegang teguh dengan Al-Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat. (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan."

Cinta kasih Allah Swt kepada para hamba dan petunjuk-Nya ke jalan yang lurus adalah di antara pahala orang-orang yang tidak melalaikan shalat. Dengan ungkapan lain, seseorang dengan mendirikan shalat, dapat meraih ketenangan dan kecintaan kepada Allah Swt. Allah Yang Maha Pengasih kepada salah satu utusan-Nya berfirman, "Di tengah hamba-hamba-Ku ada yang mencintai-Ku dan Aku mencintai mereka. Mereka merindukan-Ku dan Akupun merindukan mereka. Mereka mengingat-Ku dan Aku mengingat mereka. Mereka menaruh perhatian pada-Ku dan Akupun menaruh perhatian kepada mereka."

Utusan Allah itu bertanya, "Ya Allah, apakah ciri-ciri mereka? Allah Swt berfirman, "...mereka menanti penghujung hari. Ketika matahari tenggelam, mereka benar-benar merasakan kerinduan bak burung-burung yang kembali ke sarang. Ketika malam sudah tiba, tembikar dibentangkan dan para pecinta pun berkhalwat dengan kekasihnya. Mereka berdiri di sisi-Ku dan menghadap kepada-Ku dengan bersujud, ruku dan bermunajat, bahkan terkadang meratap dan menangis... mereka sepanjang malam selalu berada dalam duduk, berdiri, ruku atau sujud..."

Ibnu Masud kepada Rasulullah Saw bertanya, "Apakah pekerjaan termulia di samping Allah Swt? Rasulullah menjawab, "Shalat pada waktunya." Untuk itu, setiap hamba sepatutnya melakukan shalat di awal waktu. Para pakar agama mempunyai perumpamaan tepat terkait shalat pada waktunya. Jika seseorang sakit dan kemudian berobat, dokter akan memberikan obat sesuai dengan takaran dan waktu yang ditentukan. Berdasarkan anjuran dokter, pasien harus mengkonsumsi obat itu tapat waktu. Tanpa waktu yang tepat, obat yang diberikan dokter tidak akan bekerja dengan baik. Shalat pun dapat diibaratkan dengan obat dokter yang harus dikonsumsi tepat waktu. Jika tidak dikerjakan tepat waktu, khasiat shalat kurang dirasakan. Rasulullah Saw memberikan kabar gembira bahwa para pendiri shalat mempunyai wajah bercahaya di hari akhir kelak. Rasulullah bersabda, "Ya Allah, berikanlah cahaya bagi orang-orang yang mengerjakan shalat wajib setiap malam di masjid-masjid."

Dalam ayat lain al-Quran, para pendiri shalat akan mendapatkan posisi terpuji dan kenikmatan luar biasa ilahi. Surat al-Maarij ayat 19 hingga 23 menyebutkan, "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir keculai orang-orang yang mengerjakaan shalat yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya."

Allah Swt menciptakan naluri dan kekuatan pada diri manusia yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan sejati. Akan tetapi bila kekuatan itu menyimpang dari jalur yang semestinya, akan menyebabkan kehancuran bagi manusia. Pada dasarnya, ayat-ayat surat al-Maarij tersebut menjelaskan bahwa manusia dengan berkat shalat, dapat mengalahkan hawa nafsu yang merupakan biang kerakusan dan kesesatan bagi manusia. Kerakusan adalah sebuah kekuatan yang mendorong manusia selalu tidak puas. Jika kekuatan rakus itu diarahkan ke jalan yang benar seperti menuntut ilmu dan berbuat baik kepada orang lain, tak diragukan lagi manusia dengan kekuatan itu, akan meraih kesempurnaan. Namun jika tidak dikontrol, kekuatan rakus akan mengarah pada hal-hal negatif seperti kikir dan dengki yang tentunya akan menghancurkan kepribadian manusia."

Al-Quran tidak memasukkan kelompok pendiri shalat dari orang-orang yang teruji. Sebab, shalat berperan luar biasa dalam memberangus kemunkaran dan karakter tercela seperti rakus pada hal-hal yang buruk. Pada intinya, menjaga shalat sama halnya dengan mencegah penyimpangan kekuatan internal ke sifat-sifat buruk dan tercela. Para pendiri shalat mempunyai naluri ilahi dalam menjalani kehidupan ini. Dengan demikian, orang-orang yang kontinyu mengerjakan shalat, akan terjaga dari kerakusan negatif dan terjamin masuk surga. (IRIB Indonesia/22/11/2011)

0 comments to "Jangan lalaikan Sholat...!!!!!"

Leave a comment