Situasi Iran Saat Ini, Laporan Update dari Tehran, Iran
Mungkin dalam bayangan anda, situasi Iran saat ini berbahaya, mencekam, menakutkan, mengkhawatirkan, karena perang ‘diramalkan’ sudah semakin dekat, juga embargo yang sudah kesekian kalinya dijatuhkan, pasti membuat negeri yang mayoritas Islam Syiah ini porak poranda tak menentu.
Tetapi Kenyataannya seperti apakah…?
Ternyata jauh dari bayangan anda, semakin ramai berita tentang negara ini, baik itu tentang nuklirnya, pembunuhan ahli nuklirnya, embargo yang semakin menjadi jadi, juga persiapan perang yang telah dipersiapkan oleh kedua belah pihak yang berseteru, tidak membuat masyarakat dunia termasuk masyarakat Indonesia takut untuk pergi ke Iran.
Percaya atau tidak, dalam dua bulan terakhir ini, saya kedatangan banyak tamu dari Indonesia yang notabene; Dosen saya, teman saya, temannya teman saya, termasuk teman yang baru saya kenal, karena membaca tulisan saya di Kompasiana (Top Banget deh Kompasiana..). Semua datang kesini dengan bermacam tujuan, kebanyakan dari mereka datang dengan tujuan menghadiri seminar internasional, short course, bisnis, dan satu lagi karena ingin menjadi “hero” dengan mengunjungi negara negara “berbahaya atau rawan konflik” seperti Iran dan Afghanistan. Dan tahukah anda, teman saya yang datang dengan tujuan terakhir ini, merasa gagal menjadi “hero”, karena ternyata negara yang dalam ‘benaknya’ berbahaya dan rawan konflik itu bohong belakaaaa… dia sudah termakan berita berita yang tidak benar, yang sengaja terus digencarkan oleh sang penguasa jagad ini.. (tahu kan siapa?). dalam “testimoni” nya tentang Iran dia menulis: sungguh Iran negara yang cantik, negara maju, punya Metro (Kereta bawah tanah), Indonesia kapan ya punya Metro?, Jalanannya bersih, kok mirip Eropa ya? Negara empat musim, Bersalju pula… so Nice Country. Lanjutnya, pantesan saja negara adi kuasa dan konconya itu tidak terima Iran menjadi Negara Maju, sampai diembargo berapa kali, tetap saja masih bisa hidup. Terakhir opsi perang itu sudah ke berapa kali nya diperingatkan, Tetapi sampai sekarang mereka ga berani tuh… selorohnya..
Iran Makin Gencar Mengadakan Acara acara bertaraf Internasional
Beberapa orang dosen saya yang datang ke Iran dalam rangka mengikuti Short Course atau Kursus Pendek, tentang Filsafat (Iran, negara yang terkenal dengan para pemikir Filsafat dan Irfan nya, dan diakui oleh seluruh dunia. Maka wajar, short courseini diikuti oleh berbagai negara, termasuk Amerika, Inggris, Jepang, Rusia, etc..). Kursus ini memakan waktu sebulan, dan seluruh peserta Kursus adalah Ilmuwan atau pemikir Filsafat pilihan dari negara masing masing, yang sengaja diundang oleh Iran, dengan fasilitas yang menurut saya istimewa, semua serba gratis. Memang nikmat ya menjadi orang pinter dan berilmu pengetahuan itu. Seperti contohnya, Bapak Husein Heriyanto, wakil dari Indonesia, beliau adalah Dosen Filsafat Universitas Indonesia, yang juga notabene guru saya.
Selain itu, ada juga Short Course Ekonomi Islam. Di Iran, Ekonomi Islam, termasuk didalamnya Perbankan Islam, ternyata tidak “seheboh” di Indonesia. Disini tidak ada istilah Ekonomi Syariah atau pun Bank Syariah. Mungkin karena negaranya sudah Negara Islam ya, jadi semua memang sudah syariah. Tetapi yang menarik, seperti yang dituturkan Dosen Hukum Universitas Indonesia, Dr. Gemala Dewi, LL.M. yang menjadi salah satu peserta kursus yang memakan waktu sebulan itu menyebutkan, bahwa Bank di Iran seperti halnya Bank konvensional di Indonesia, memakai sistem bunga, dan dibolehkan, dengan alasan, bunga tersebut dipakai untuk keperluan kesejahteraan negara. Dan perlu diketahui sekarang ini bunga bank semakin naik, termasuk bunga deposito yang mencapai 20 % (ayo siapa yang mau mendepositokan uangnya disini, bisa melalui saya..)
Belum genap sebulan saya didatangi dosen dosen tersebut diatas, saya sudah ditelp dari Jakarta oleh dosen saya selanjutnya yang notabene Pemimpin Redaksi sekaligusOwner dari Majalah Alo Indonesia (Majalah berbahasa Arab Pertama di Indonesia), Prof. Dr. Nabilah Lubis. Beliau akan menghadiri The International Festival of Muslim Women’s Print Media pada tanggal 7 – 12 Januari 2012 kemarin. Berbeda dengan acara short course, pada Festival ini saya ikut berpartisipasi langsung, karena saya didaulat menemani dosen saya tersebut, yang usianya sudah hampir 70 tahun, tetapi semangat dan pemikiran serta idenya patut diacungi empat jempol. Selain dosen saya tersebut, perwakilan dari Indonesia juga diwakili oleh Pemimpin Redaksi MajalahParas, Indriyani Permatasari, yang notabene teman dekat saya dulu di kampus UIN Jakarta, ketika sama sama menjadi wartawan kampus sepuluh tahun yang lalu. Dalam Festival ini, saya banyak sekali mendapatkan ilmu tentang jurnalistik atau pun media, terutama media khusus perempuan. Dihadiri oleh lebih dari sepuluh negara, dan hasil dari pertemuan ini diantaranya adalah perlunya dibentuk wadah atau media khusus untuk perempuan muslim di seluruh dunia, yang nantinya akan menampung seluruh aspirasi perempuan dimana pun berada, terlepas dari agama, suku, bangsa dan ras nya.
Belum genap seminggu pula dari kepulangan Prof. Nabilah Lubis dan sahabat saya tersebut ke Indonesia. Prof. Nabilah mengirimkan sms kepada saya, bahwa puteranya, Ustadz Sabri Lubis, sebentar lagi akan ke Tehran menghadiri Kongres Pemuda Islam seluruh dunia. Woww surprise….
Dan benar saja, pada tanggal 28 – 29 Januari 2012 di Tehran dilaksanakanInternational Islamic Awakening and Youths Conference yang dihadiri oleh seluruh pemuda Islam dari 72 negara. Tetapi sayang, Ustadz Sabri Lubis tidak jadi ikut acara ini, karena sesuatu hal. Tetapi tetap Indonesia mengirimkan pesertanya, diantaranya Ustadz Hasan Daliel.
Tidak berhenti disini, kembali Tehran mengadakan acara internasional selanjutnya, yaitu Congress on Islamic Awakening Literature pada tanggal 5 Februari 2012 kemarin selama dua hari.
Juga tanggal 16 Februari 2012, Iran menjadi penyelenggara sekaligus tuan rumah untuk “Tournament Badminton Iran Challenge” yang akan dihadiri oleh 24 negara.
Note: Sekarang seluruh pelatih Tim Nasional Badminton Iran yang semuanya berkewarganegaraan Indonesia (Mereka semua adalah pahlawan, yang mengharumkan nama INDONESIA di kancah dunia internasional, melalui olahraga Badminton), sedang sibuk sibuknya melatih dan menyeleksi anak buahnya yang akan bertanding pada liga tersebut. Oh ya, diantara pelatih Badminton kita yang disini merupakan kompasianer juga lho… , silahkan tebak, siapakah dia?
Kamis, tanggal 2 Februari 2012 kemarin, saya mendapat berita bahwa KBRI di Tehran menerima tamu dari Bio Farma Indonesia, juga Tim Nasional Futsal kita, yang akan bertanding di Tehran. Sayang sampai berita kekalahan Tim Futsal kita yang saya lihat di Televisi, tidak ada pemberitahuan resmi atau undangan nonton bersama, atau kumpul bersama, layaknya Tim Nasional Sepak Bola yang bertanding melawan Timnas Iran, September 2011 lalu. Padahal kalau ada undangan nonton bersama, apapun yang terjadi, saya akan menjadi penonton setia Timnas Futsal kita. Dan saya akan kabarkan ke seluruh dunia, apapun itu hasilnya.
Terakhir tamu saya di Iran adalah teman nya teman baik saya, datang ke Iran karena bisnis alias urusan pekerjaan.
Tidak hanya disini saja, nanti ada beberapa teman dan guru saya yang berencana datang ke Iran, antara bulan Maret sampai Agustus 2012, dari sekarang mereka sudah mendaulat saya untuk menjadi “Guide” buat mereka, dan saya sanggupi dengan senang hati.
Senangnya ditengokin oleh saudara saudara setanah air. Inilah yang membuat adik saya yang sedang kuliah di Moscow Rusia iri, karena jarang sekali ditengokin…
Kesan dan Pesan Tamu tamu saya tentang Iran
Rakyat Iran, meyakini seratus persen bahwa perang sama sekali tidak akan terjadi. Dan menganggap sepele semua masalah yang sekarang sedang panas diperbincangkan di bagian dunia sana. Jadi kita yang notabene “orang asing” disini santai juga menyikapinya dan perasaan pun lebih tenang. Itu pun yang dirasakan oleh dosen dan teman teman saya yang datang kesini, mereka takjub, heran, ternyata Iran tidak seperti yang mereka bayangkan sebelumnya, tidak menyangka bahwa Iran adalah negara yang aman, tidak terlihat penjagaan ketat dimana mana, baik itu tentara atau tank tank nya yang siap memuntahkan pelurunya, kotanya bersih, dan mempunyai empat musim pula (Musim Semi, Musim Panas, Musim Gugur, Musim Dingin), karena kebanyakan dari mereka mengira bahwa Iran sama dengan negara Arab yang panas dan gersang, kenyataannya di jalan jalan utama Iran, kita dengan mudahnya menemukan pohon pohon besar yang umurnya sudah tahunan, akarnya didalam sungai sungai kecil yang mengalir sepanjang jalan utama kota Tehran. Apalagi bulan Januari Februari ini adalah masih musim dingin, saat salju turun dengan indahnya bak kapas kapas putih bersih beterbangan bebas dari angkasa ke bumi Tuhan semesta alam yang fana, tetapi kita dibuat terlena dengan ke’fana’annya.
Kapan saya Kuliahnya, kok mendampingi tamu terus..?
Kuliah saya hanya dua hari dalam seminggu, meskipun tugas tugasnya selangit, ditambah hari libur resmi disini banyak sekali, bahkan lebih banyak daripada di Indonesia. Pandainya kita berbagi waktu saja, sehingga kita tidak terlena dengan waktu bebas yang ada. Sebab itu pula lah saya sering punya banyak waktu untuk menemani para tamu saya terhormat dari Indonesia yang datang kesini.
Untuk libur di Iran, Saya beri contoh, semester yang lalu saya masuk awal Oktober 2011 (pasca liburan musim panas, 3 bulan) Pertengahan Bulan Januari selesailah kuliah semester pertama, setelah libur beberapa minggu, awal Februari ini masuk kuliah semester dua, akhir Maret nanti sudah akan libur lagi selama tiga minggu, menyambut Tahun Baru Iran, Sekaligus menandakan awal musim Semi. Akhir April kembali masuk kuliah sampai akhir Juni, libur lagi 3 bulan… Musim Panas. Dan seterusnya demikian.
Liburan yang saya sebutkan semua diatas, termasuk “Great Holiday”, belum libur tanggal merah yang cuma sehari dua hari, seperti Hari Kemenangan Revolusi Islam Iran, Hari lahir dan wafatnya serta Isra Mikrajnya Nabi Muhammad Saw, Hari lahir dan wafatnya sebagian para Imam maksumin, dan lain lain. Coba bayangkan, apa tidak banyak liburan kita disini? Hehehe…
Shalat Jumat bersama Pemimpin Tertinggi Iran
Jumat kemarin tanggal 3 Februari 2012, seperti biasa Shalat Jumat di Universitas Tehran, tepatnya di sebuah bangunan besar beratap tetapi tanpa dinding, yang sudah berpuluh puluh tahun dipakai untuk Shalat Jumat.
Kali ini Shalat Jumatnya luar biasa, istimewa, karena diimami oleh Rahbar (Pemimpin tertinggi Negara Republik Islam Iran. Kedudukan Presiden Ahmadinejad adalah dibawahnya beliau. Inilah salah satu ciri dari sistem pemerintahan Islam Iran yang terkenal dengan nama Wilayah al Faqih nya, dimana kedudukan Ulama lebih tinggi daripada Presiden) Ayatullah Khamenei. Banyak sekali masyarakat Tehran dan sekitarnya, juga masyarakat luar Tehran, perempuan laki laki, tua muda, datang ke kampus Universitas Tehran (untuk masuk ke dalam kampus pun ketat sekali, tidak diperbolehkan membawa HP atau alat elektronik lainnya. yang “ngantri” ribuan. bagi mereka yang sudah tidak sabar, maka mereka gelar sendiri sajadah di pinggir bahkan di tengah jalan raya, sehingga penuhlah jalan dengan orang orang yang shalat berjamaah) . Karena banyaknya yang datang, kampus tidak bisa lagi menampung jamaah shalat jumat yang berjumlah ribuan itu, akhirnya mereka shalat di luar kampus, di jalan jalan raya sampai di taman (Park e Laleh) yang dekat dengan lingkungan kampus, penuuuh sesak oleh jamaah, mereka membawa koran, sajadah atau alas tikar lainnya. Memang, kedatangan Rahbar selalu dinanti nanti oleh kebanyakan rakyat Iran. Tak heran keamanan pun diperketat, Polisi polisi sudah berjaga jaga sejak pukul 9 pagi di jalan jalan utama menuju kampus Universitas Tehran, Busway yang biasa lewat didepan kampus, jam 10 pagi sudah ditutup. Alhasil, jalanan lengang, kosong, taksi atau mobil pribadi jalurnya dipindah ke jalur yang lain. Helikopter pun telah menari nari dan terus menari nari sampai acara shalat jumat selesai, sekitar pukul tiga sore.
Rakyat dibuat melek politik
Khotbah jumat dimulai sekitar pukul 11. waktu Tehran, jeda waktu dari khotbah ke pelaksanaan Shalat Jumat sekitar satu jam lebih. anda bisa bayangkan, bagaimana dinginnya (sekarang di Iran musim dingin, sampai nanti akhir Maret), waktu itu suhu diluar sekitar minus 5, dingiiin sekali, tetapi tidak mengurangi kekhusyuan para jamaah.
Pemimpin agama di Iran atau di Indonesia sering disebut dengan Ustadz, tidak hanya mengerti agama an sich tetapi mengerti juga politik, inilah yang disebut dengan negara Islam, dimana tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Termasuk dalam Khotbah Jumat Rahbar kemarin yang menyinggung masalah politik dalam negeri dan politik luar negeri negara negara yang sedang berkecamuk, seperti Bahrain, Yaman dan Mesir. Tidak lupa, Rahbar pun menyinggung musuh musuh Iran seperti Amerika, Israel, Inggris dan sekutunya, di tengah tengah khotbah beliau, sering sekali jamaah shalat jumat dengan serempak tanpa ada komando berteriak; Margh bar Zedde Velayati Faqih..!! Margh bar Omriko..!! Margh bar engilis..!! Margh bar Monafiqina Koffar..!! Margh bar Israel..!! yang artinya: Mampuslah orang yang benci sistem Velayat Faqih..!!, Mampuslah Amerika..!! Mampuslah Inggris..!! Mampuslah orang orang Munafik dan Kafir..!! Mampuslah Israel..!!.
Bulu kuduk saya merinding, menyaksikan fenomena seperti ini, sudah dua kali saya menghadiri shalat jumat bersama Rahbar di tempat yang sama pula, dan tidak ada bedanya dengan yang lalu, tetap penuh semangat dengan musuh dan yel yel yang tetap sama pula, tidak berubah. Seperti biasa, saya mulai membayangkan kalau kejadian seperti ini, terjadi di negara saya tercinta, dimana rakyat dan pemimpinnya bersatu padu, melawan musuh yang nyata nyata akan merusak serta menghina kedaulatan negaranya. Pertolongan Allah Swt pasti lah akan datang, dan musuh pun tentunya akan ketakutan. Lihatlah seperti yang sekarang terjadi di Republik Islam Iran ini.(HL | 08 February 2012 | 01:17/
http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/02/08/situasi-iran-saat-ini-laporan-update-dari-tehran-iran/
Perempuan asli Cianjur Jawa Barat Indonesia yang sedang kuliah di University of Tehran, Iran, Jurusan Politik Iran. Sebelumnya kuliah di UI jurusan Politik Timur Tengah, sebelumnya lagi kuliah di UIN Jakarta jurusan Theologi... Bercita cita ingin membahagiakan Ummi tercinta... Wish me Luck yaaaaa
0 comments to "Wanita Islam di negara ISLAM..wowww..!!!!!"