Menurut Kantor Berita ABNA, ulama Marja Taqlid, Ayatullah Al-Uzma Nasir Makarim Syirazi dalam kuliahnya di Haram Ma'sumah pada hari Selasa (24/7) menyatakan, "Wahabi sampai saat ini tidak juga menghentikan tebaran fitnahnya bahwa Syiah meyakini adanya tahrif (perubahan) pada al-Quran. Itu hanyalah tuduhan dan dusta belaka, sebab pengikut mazhab Syiah tidak pernah meyakini hal demikian. Ini disebabkan Allah yang menurunkannya dan memeliharanya."
Ulama tafsir tersebut lebih lanjut menyatakan, "Al-Quran adalah mukjizat abadi Nabi saww, karenanya, menjadi kelaziman mukjizat tersebut terpelihara dari berbagai bentuk penyimpangan dan perubahan dan inilah akidah jumhur ulama Syiah."
Ayatullah Makarim Syirazi menganggap bahwa menjadi pengikut mazhab Syiah adalah sebuah kebanggaan dengan berkata, "Nabi Muhammad saww meninggalkan dua perkara berharga kepada umatnya yaitu al-Quran dan Ahlul Bait yang menjadi kebanggaan pengikut mazhab Syiah. Yang dengan itu Syiah senantiasa menetapi jalan yang benar."
Mengenai kuliahnya tentang surah Al-Ahzab, beliau berkata, "Pembacaan surah ini sangat baik untuk terhindarnya seseorang dari azab kubur, hendaklah kita sendiri yang membacanya dan mengajarnya kepada keluarga sehingga dapat bertadabbur dengannya."
Beliau menerangkan salah satu cara bertadabbur adalah dengan menganggap ayat-ayat al-Quran sedang berbicara kepada kita. (http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=331540)
Ulama tafsir tersebut lebih lanjut menyatakan, "Al-Quran adalah mukjizat abadi Nabi saww, karenanya, menjadi kelaziman mukjizat tersebut terpelihara dari berbagai bentuk penyimpangan dan perubahan dan inilah akidah jumhur ulama Syiah."
Ayatullah Makarim Syirazi menganggap bahwa menjadi pengikut mazhab Syiah adalah sebuah kebanggaan dengan berkata, "Nabi Muhammad saww meninggalkan dua perkara berharga kepada umatnya yaitu al-Quran dan Ahlul Bait yang menjadi kebanggaan pengikut mazhab Syiah. Yang dengan itu Syiah senantiasa menetapi jalan yang benar."
Mengenai kuliahnya tentang surah Al-Ahzab, beliau berkata, "Pembacaan surah ini sangat baik untuk terhindarnya seseorang dari azab kubur, hendaklah kita sendiri yang membacanya dan mengajarnya kepada keluarga sehingga dapat bertadabbur dengannya."
Beliau menerangkan salah satu cara bertadabbur adalah dengan menganggap ayat-ayat al-Quran sedang berbicara kepada kita. (http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=331540)
Ledakan Beruntun Tewaskan Puluhan Warga
|
Menurut Kantor Berita ABNA, sejumlah media setempat menurunkan berita terbaru mengenai terjadinya ledakan bom beruntun yang menewaskan 39 orang dan menyebabkan 118 lainnya luka-luka pada hari senin (23/7) di Irak.
Ledakan pertama terjadi di kota Al Maqdiyah di provinsi Diyalah yang menyebabkan 15 warga sipil tewas.
Zaid Ibrahim salah seorang pejabat pemerintahan kota al Maqdiyah menyebutkan 3 pengendara motor melemparkan bahan peledak di jalan-jalan utama kota tersebut, di saat keadaan jalan sedang dipadati banyak orang yang beraktivitas.
Zaid Ibrahim selanjutnya mengatakan jumlah korban jiwa diperkirakan akan bertambah mengingat tidak sedikit korban yang terkena ledakan bom tersebut mengalami luka yang cukup parah.
Sementara itu pihak kepolisian Irak juga mengumumkan telah terjadi ledakan di hari yang sama di kota Karkuuk yang menewaskan sekurang-kurangnya 5 orang dan melukai 19 orang lainnya.
Kepolisian setempat menyatakan ledakan berasal dari dua mobil pribadi yang masing-masing terparkir dekat kantor pemadam kebakaran dan kantor polisi di kota tersebut. Ledakan lain juga di saat yang bersamaan terjadi di jalan al Quds, di pusat kota tersebut. Dalam ledakan tersebut, pihak kepolisian melaporkan sejumlah orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan signifikan sejumlah rumah, toko dan beberapa kendaraan.(http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=331537)
Ledakan pertama terjadi di kota Al Maqdiyah di provinsi Diyalah yang menyebabkan 15 warga sipil tewas.
Zaid Ibrahim salah seorang pejabat pemerintahan kota al Maqdiyah menyebutkan 3 pengendara motor melemparkan bahan peledak di jalan-jalan utama kota tersebut, di saat keadaan jalan sedang dipadati banyak orang yang beraktivitas.
Zaid Ibrahim selanjutnya mengatakan jumlah korban jiwa diperkirakan akan bertambah mengingat tidak sedikit korban yang terkena ledakan bom tersebut mengalami luka yang cukup parah.
Sementara itu pihak kepolisian Irak juga mengumumkan telah terjadi ledakan di hari yang sama di kota Karkuuk yang menewaskan sekurang-kurangnya 5 orang dan melukai 19 orang lainnya.
Kepolisian setempat menyatakan ledakan berasal dari dua mobil pribadi yang masing-masing terparkir dekat kantor pemadam kebakaran dan kantor polisi di kota tersebut. Ledakan lain juga di saat yang bersamaan terjadi di jalan al Quds, di pusat kota tersebut. Dalam ledakan tersebut, pihak kepolisian melaporkan sejumlah orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan signifikan sejumlah rumah, toko dan beberapa kendaraan.(http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=331537)
Pembunuhan Massal di Myanmar Menembus
20 Ribu Korban Jiwa
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Lembaga Amnesti Internasional dalam pernyataan resminya menyatakan pembunuhan massal terhadap warga muslim yang terjadi di Myanmar mencapai angka 20 ribu korban jiwa.
Dalam lanjutan pernyataan resminya disebutkan bahwa warga muslim Myanmar yang bermukim di bagian barat Myanmar khususnya di kawasan Rakhin dalam beberapa pekan terakhir mengalami penindasan dan pembunuhan terbuka. Berkenaan dengan peristiwa tersebut lembaga Internasional tersebut menyatakan bahwa telah terjadi pelanggaran HAM secara terang-terangan di Myanmar dan dunia internasional bungkam atas pelanggaran kemanusiaan tersebut.
Lembaga amnesti tersebut juga menuntut dihentikannya tindakan kekerasan yang dilakukan pihak militer dan komunitas Budha radikal Myanmar yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang tidak berdosa.(http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=331139)
Dalam lanjutan pernyataan resminya disebutkan bahwa warga muslim Myanmar yang bermukim di bagian barat Myanmar khususnya di kawasan Rakhin dalam beberapa pekan terakhir mengalami penindasan dan pembunuhan terbuka. Berkenaan dengan peristiwa tersebut lembaga Internasional tersebut menyatakan bahwa telah terjadi pelanggaran HAM secara terang-terangan di Myanmar dan dunia internasional bungkam atas pelanggaran kemanusiaan tersebut.
Lembaga amnesti tersebut juga menuntut dihentikannya tindakan kekerasan yang dilakukan pihak militer dan komunitas Budha radikal Myanmar yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang tidak berdosa.(http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=331139)
Kaum Muslimin Jangan Sampai Lalai dengan
Tragedi di Myanmar
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Hadhrat Ayatullah al Uzhma Nashir Makarim Syirazi salah seorang ulama marja taklid, sabtu (21/7) pada hari pertama pelajaran tafsir yang diasuhnya dihadapan jama'ah shalat di Haram Muthahar Hadhrat Fatimah Ma'sumah mengingatkan kepada kaum muslimin untuk tidak lalai dari peristiwa yang sedang dialami muslim Myanmar.
Hadhrat Ayatullah Makarim Syirazi meminta kepada kaum muslimin sedunia khususnya yang berada di negeri-negeri muslim untuk mengecam dan mengutuk keras tindakan biadab militer Myanmar terhadap muslim Rohingya Myanmar. "Hal tersebut tidak bisa dibiarkan dan didiamkan begitu saja. Lembaga-lembaga maupun negara-negara muslim harus menyatakan protesnya secara serentak, nyawa dan kehormatan kaum muslimin harus dijaga." Tegas ulama mufassir tersebut.
Pada bagian lain ceramahnya, Ayatullah Makarim Syirazi juga mengingatkan bahwa bulan Ramadhan adalah kesempatan yang paling baik untuk melakukan ibadah dan amal-amal saleh, khususnya tilawat dan tadabbur al Qur'an. "Membaca al-Qur'an pada hari-hari Ramadhan pahalanya dilipat gandakan oleh Allah SWT." Ungkapnya.
"Rasulullah saww, berkali-kali menekankan akan keutamaan bulan suci ini. Dan dalam berbagai kesempatan menekankan untuk memperbanyak amal ibadah di bulan ini." Lanjutnya. (http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=330720)
Hadhrat Ayatullah Makarim Syirazi meminta kepada kaum muslimin sedunia khususnya yang berada di negeri-negeri muslim untuk mengecam dan mengutuk keras tindakan biadab militer Myanmar terhadap muslim Rohingya Myanmar. "Hal tersebut tidak bisa dibiarkan dan didiamkan begitu saja. Lembaga-lembaga maupun negara-negara muslim harus menyatakan protesnya secara serentak, nyawa dan kehormatan kaum muslimin harus dijaga." Tegas ulama mufassir tersebut.
Pada bagian lain ceramahnya, Ayatullah Makarim Syirazi juga mengingatkan bahwa bulan Ramadhan adalah kesempatan yang paling baik untuk melakukan ibadah dan amal-amal saleh, khususnya tilawat dan tadabbur al Qur'an. "Membaca al-Qur'an pada hari-hari Ramadhan pahalanya dilipat gandakan oleh Allah SWT." Ungkapnya.
"Rasulullah saww, berkali-kali menekankan akan keutamaan bulan suci ini. Dan dalam berbagai kesempatan menekankan untuk memperbanyak amal ibadah di bulan ini." Lanjutnya. (http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=330720)
Acara Keakraban dengan Al-Quran Digelar Serentak
di 500 Masjid Tehran
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Penasehat Walikota Tehran dan Ketua Pusat Aktivitas Keagamaan Tehran, Hujjatul Islam Nasehi mengkonfirmasikan pelaksanaan acara Keakraban dengan Al-Quran di lebih dari 500 masjid di Tehran.
Fars News (21/7) melaporkan, Hujjatul Islam Nasehi di depan para ruhaniwan dan imam shalat jemaah di Tehran mengatakan, "Bulan Ramadan adalah bulan jamuan dari Allah Swt, tuan rumah dan pengundang jamuan ini adalah Allah Swt. Para hamba duduk di jamuan nikmat dan rahmat ilahi."
Ditambahkannya, "Bulan Ramadan adalah bulan jamuan bagi jiwa hamba-hamba Allah yang saleh. Mereka yang memahami dengan benar makna sejati dari jamuan ini."
Menyinggung pelaksanaan acara Keakraban dengan Al-Quran, Hujjatul Islam Nasehi mengatakan, "Seperti yang dikatakan oleh Rahbar (Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran), seorang mukmin harus senantiasa mengkoreksi diri dan bulan Ramadan adalah kesempatan terbaik untuk itu. Oleh karena itu, beramal dan beribadah serta membaca al-Quran dengan merenungi maknanya, di bulan Ramadan, akan membimbing manusia dalam membina diri serta menuju kesempurnaan.
Fars News (21/7) melaporkan, Hujjatul Islam Nasehi di depan para ruhaniwan dan imam shalat jemaah di Tehran mengatakan, "Bulan Ramadan adalah bulan jamuan dari Allah Swt, tuan rumah dan pengundang jamuan ini adalah Allah Swt. Para hamba duduk di jamuan nikmat dan rahmat ilahi."
Ditambahkannya, "Bulan Ramadan adalah bulan jamuan bagi jiwa hamba-hamba Allah yang saleh. Mereka yang memahami dengan benar makna sejati dari jamuan ini."
Menyinggung pelaksanaan acara Keakraban dengan Al-Quran, Hujjatul Islam Nasehi mengatakan, "Seperti yang dikatakan oleh Rahbar (Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran), seorang mukmin harus senantiasa mengkoreksi diri dan bulan Ramadan adalah kesempatan terbaik untuk itu. Oleh karena itu, beramal dan beribadah serta membaca al-Quran dengan merenungi maknanya, di bulan Ramadan, akan membimbing manusia dalam membina diri serta menuju kesempurnaan.
Demi "Uang" Penjualan senjata, pemerintah Amerika RELA : Warga Colorado Ramai-ramai Serbu Toko Senjata
Langkah pertama menuju pembelian pistol di Colorado meningkat 43 persen setelah terjadinya penembakan di Aurora, yang menewaskan 14 orang dan melukai 50 lainnya Jumat lalu, The Denver Post melaporkan.
Instruktur senjata api juga mencatat meningkatnya minat dalam pelatihan yang dibutuhkan untuk memperoleh izin membawa senjata.
"Ini gila," kata Jake Meyers, seorang karyawan di toko penjualan senjata dan amunisi, Rocky Mountain di Parker.
Brandon Baker, pemilik toko tersebut, mengatakan bisnis senjata berkembang cepat sejak insiden berdarah di Aurora. Ditambahkannya, "Penjualan senjata kami sudah naik, tapi kami juga menerima banyak permintaan untuk pelatihan."
Seraya menjelaskan bahwa sebagian besar orang yang ingin membeli senjata api atau mendapatkan pelatihan adalah wanita, Baker menambahkan pelatihan termasuk kesadaran situasional selain kemampuan senjata api.
Biro Investigasi Colorado mengatakan, pemeriksaan latar belakang 2.887 orang yang tertarik untuk membeli senjata api antara Jumat dan Senin, meningkat 43 persen dibandingkan periode yang sama minggu sebelumnya.
Arizona mengalami lonjakan yang sama dalam penjualan senjata setelah penembakan massal di Tucson pada Januari 2011, yang menewaskan enam orang dan melukai 12 lainnya, termasuk anggota Kongres Gabrielle Giffords.
Bloomberg melaporkan bahwa menurut data Biro Investigasi Federal (FBI), penjualan pistol di Arizona pada hari Senin setelah penembakan akhir pekan, melonjak 60 persen dibanding hari yang sama tahun sebelumnya. (IRIB Indonesia/RM)
Menjajaki Perundingan Tingkat Ahli Antara Iran dan Kelompok 5+1
Babak kedua perundingan tingkat ahli antara Iran dan Kelompok 5+1 digelar di Istanbul, Turki Selasa (24/7). Pertemuan tingkat ahli terbaru antara Iran dan Kelompok 5+1 diselenggarakan pada tanggal 3 Juli di Istanbul. Iran dan Kelompok 5+1 - Inggris, Cina, Perancis, Rusia dan Amerika Serikat ditambah Jerman - sepakat untuk menggelar perundingan tingkat ahli pada perundingan, Moskow, Rusia Juni lalu. Perundingan di Moskow merupakan pertemuan lanjutan dari perundingan sebelumnya di Baghdad pada bulan Mei dan di Istanbul Turki pada pertengahan April.
Di perundingan tingkat ahli yang pertama, Iran diwakili oleh Deputi Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran (SNSC) Ali Baqeri dan Kelompok 5+1 diwakilo oleh Helga Schmid, seorang anggota senior tim Ashton. Perundingan ini ditujukan untuk mengurangi friksi dan mengkaji berbagai usulan demi memajukan perundingan.
Jika hasil perundingan tingkat ahli ini positif maka kedua pihak dapat menentukan agenda bagi perundingan selanjutnya. Kemudian Saeed Jalili, juru runding Iran dan Catherine Ashton, wakil dari Kelompok 5+1 menentukan waktu dan tempat perundingan utama.
Juru bicara Catherine Ashton, Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa
mengatakan,"Tujuan dari perundingan tersebut ... adalah untuk meninjau lebih jauh bagaimana kesenjangan dalam sikap yang ada saat ini dapat dipersempit dan bagaimana proses tersebut dapat progresif."
Babak kedua perundingan tingkat ahli ini digelar dalam kondisi di mana Iran tengah menghadapi sanksi dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan berlanjutnya kebijakan irrasional Barat yang akan mendorong perundingan antara Iran dan Kelompok 5+1 ke arah kebuntuan.
Sejumlah pengamat menilai sikap Barat ini mengindikasikan upaya AS dan sekutunya untuk lari dari perundingan. Barat pun menjadikan sikapnya tersebut sebagai bagian dari strateginya menekan Iran di samping sanksi. Di sisi lain, eskalasi sanksi terhadap Republik Islam menunjukkan bahwa pihak Barat tidak menginginkan perundingan yang konstruktif. Berlanjutnya sanksi ini dapat merusak perundingan antara Iran dan Kelompok 5+1.
Meski demikian sejumlah pengamat menilai ketidakpastian di perundingan ini sebagai hal yang wajar mengingat sensitifitas dan kerumitan isu yang dibahas. Kondisi ini ditambah dengan sikap Barat yang hanya mengejar tujuan politiknya ketimbang mencari pokok permasalahan.
Sementara itu, usulan Iran sejatinya membuktikan bahwa Tehran menolak senjata pemusnah massal dan di sisi lain, Iran mengharapkan hak legalnya dalam memanfaatkan energi nuklir diakui. Dua hal ini yang sampai saat ini masih tidak diterima oleh Barat baik itu disengaja atau tidak. Oleh karena itu, harapan dari perundingan tingkat ahli untuk memuluskan perundingan utama sangat besar. (IRIB Indonesia/MF)
MUI kutuk kekerasan terhadap muslim Rohingya
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk kekerasan dan pembiaran yang dilakukan Pemerintah Myanmar terhadap pembantaian umat muslim Rohingya di negara bagian Arakan (Rakhine), Myanmar.
"Pemerintah Junta Militer dan umat mayoritas di Myanmar telah melakukan pelanggaran HAM terhadap Muslim Rohingya," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin di Gedung Pusat MUI, Jakarta, Rabu.
Ma'ruf mengatakan umat Islam Rohingya yang dibunuh di Arakan sudah mencapai enam ribu orang. Ini merupakan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM yang sangat berat.
Ia pun menyesalkan pernyataan Presiden Myanmar Thein Sein yang menganggap etnis Rohingya bukan orang asli Myanmar melainkan imigran gelap.
"Hal itu sangat bertentangan dengan sejarah karena muslim Rohingya sudah tinggal di Arakan bahkan sebelum Burma yang sekarang jadi Myanmar merdeka dari Inggris pada 1948," katanya.
Oleh karena itu, Ma`ruf menyerukan kepada umat Islam di Indonesia merespon kejadian tersebut dengan mendesak Pemerintah Indonesia agar segera mengambil langkah-langkah strategis guna menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.
MUI juga meminta Pemerintah Indonesia untuk mendesak PBB melakukan langkah konkret menindaklanjuti peristiwa kekerasan dan pelanggaran HAM yang dialami muslim Rohingya.
"Sangat disesalkan hingga saat ini Dewan Keamanan PBB belum mengirimkan pasukan perdamaian untuk melindungi etnis Rohingya di Myanmar," katanya.
Kekerasan komunal pecah di wilayah Arakan antara etnis Rakhine yang beragama Buddha dan Rohingya yang mayoritas Islam pada Mei lalu.
Hingga kini, kekerasan terhadap minoritas muslim Rohingya di Arakan, Myanmar, masih terus terjadi dan tercatat enam ribu umat Islam tewas dibunuh.
Myanmar berpenduduk 75 juta jiwa dan menurut PBB muslim Rohingya yang berjumlah 800.000 orang merupakan salah satu kaum minoritas paling tertindas di dunia. (IRIB Indonesia / Antara / SL)
Rugi Besar Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel
KH. Muhyiddin Junaidi, MA
(Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional MUI)
Perjanjian Perdamaian antara Mesir, Yordania dan Palestina (Fatah) dengan negara Zionis Israel ternyata merugikan ketiga negara Arab tersebut. Paling tidak kedaulatan mereka telah dirampas Israel dan AS, sehingga ketiganya sangat tergantung pada AS. Sementara AS sendiri tidak mampu mengendalikan Israel yang sering berbuat zalim terhadap rakyat Palestina di Gaza (Hamas) yang mengalami blokade selama 5 tahun ini.
Seharusnya itu menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja pejabat Indonesia yang ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel, termasuk hubungan perdagangan dan militer. Jika sampai terjadi, umat Islam Indonesia pasti akan bangkit menentang hubungan gelap atau hubungan haram antara Indonesia dengan negara penjajah tanah suci Palestina tersebut.
Berikut ini wawancara Tabloid Suara Islam dengan KH. Muhyiddin Junaidi, MA, Ketua Kerjasama dan Hubungan Internasional Majelis Ulama Indonesia, seputar rencana pemerintah yang akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, sementara hubungan perdagangan dan militer sudah terjalin sejak zaman Orde Baru.
Suara Islam: Apakah hubungan gelap Indonesia dengan Israel memang sudah lama terjalin ?
KH. Muhyidin: Kalau kita lihat sejarah, maka akan kita temukan dalam banyak literatur, sesungguhnya Zionis internasional sudah masuk ke Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Kalau baca buku Steaven, yang menjelaskan secara rinci betapa Zionis masuk ke Indonesia dengan menggunakan berbagai macam payung walau pun tidak begitu kentara.
Sebelum atau setelah Reformasi, hubungan Indonesia dan Israel dalam sektor perdagangan dan militer memang ada, walau pun tidak begitu jelas dan kentara. Seperti ketika Mayjen TNI Prabowo Subianto menumpas OPM di Papua yang menculik sejumlah turis asing. Waktu itu Indonesia membeli pesawat tanpa awak dari Israel dengan berbagai macam alasan. Kita bisa menyimpulkan, memang Israel dengan berbagai macam cara ingin masuk ke Indonesia, karena sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia.
Suara Islam: Apa tujuan didirikannya Organisasi Yahudi Internasional seperti Free Masonry dan Iluminati ?
KH. Muhyidin: Didirikannya Organisasi Yahudi Internasional seperti Free Masonry dan Iluminati di belakangnya, mereka memiliki lima garapan dan ini yang baru diketahui masyarakat internasional.
Pertama, mereka ingin menghancurkan aqidah setiap agama terutama Islam dengan berbagai macam cara, sehingga tidak akan ada aqidah dan iman. Jadi umat Islam hidup tanpa aqidah dan iman. Pada akhirnya nanti Free Masonry dan Iluminati menjadikan penduduk dunia hidup di awang-awang. Padahal tanpa Islam, maka manusia akan mengalami kekeringan hidup.
Kedua, pada sektor politik, ini digarap secara detail dan teliti agar ada sebuah new world order (tatanan dunia baru) yang diinginkan oleh mereka, bukan masyarakat internasiaonal, dan yang sesuai dengan konsep mereka. Bagi kita umat Islam, ini merupakan new world disorder (kesemrawutan tatanan dunia).
Ketiga, Freemasonry memang memiliki gagasan besar, ingin menguasai ekonomi dunia. Mereka menginginkan ekonomi ribawi dimana pelaku ekonomi tergantung kepada riba atau bunga bank atau sistem ribawi, padahal Islam menginginkan sistim ekonomi syariah. Menggunakan sistem riba akan merusak dan sekarang sudah terbukti. Sistem ekonomi kapilatis liberal mereka paksakan kepada dunia, mereka menganggap ini paling baik untuk menyelamatkan ekonomi dunia, tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Ini sudah terjadi di Amerika Latin, Afrika, Eropa, Asia termasuk Indonesia setelah bersedia menerima bantuan IMF.
Padahal sekarang kita memasuki era Reformasi dengan ekonomi syariah. Sementara demi mempertahankan sistem ekonomi ribawi, mereka menggelontorkan dana secara besar-besaran, sehingga sistem ekonomi syariah yang baru saja muncul belum mampu bersaing dengan sistem ekonomi ribawi. Mereka masuk melalui Multi National Corporation (MNC) yang menjadikan ekonomi ditangan mereka.
Keempat, bidang sosial budaya sekarang hancur-hancuran. Dalam bidang sosial, berbagai bentuk kekerasan tersebar luas, mereka menginginkan life style yang sama di dunia, dimana makanan dipaksakan sama, pola minum juga sama dan tampaknya mereka berhasil. Bahkan rencana Lady Gaga datang ke Indonesia pada awal Juni nanti didukung, padahal dia dikenal sebagai penyembah setan. Apakah kita sudah kehilangan qudwah (suri tauladan), dimana anak-anak muda sama mengidolakan penyanyi kafir dan musyrik, dimana mereka merusak akhlak para pemuda Islam.
Kelima, dalam bidang pendidikan, mereka menggarap sistem pendidikan agar dipisahkan antara pendidikan agama dan umum. Kita dipisah dengan akar budaya local wisdom kita sendiri, semuanya karena salah pendidikan. Akhirnya hasilnya menjadi kelompok hedonis, materialis dan individualis. Kalau menjadi pejabat atau anggota DPR menjadi hedonis dan materialis. Maka timbullah generasi pemenuh syahwat, ini sangat berbahaya.
Suara Islam: Dalam sejarah, Bung Karno justru berusaha menekan kelompok Zionis Yahudi di Indonesia ?
KH. Muhyidin: Karena Bung Karno seorang pemimpin yang rajin membaca sehingga pemahamannya cukup luas, berilmu secara otodidak dan memiliki kapasitas untuk berdebat. Bung Karno mengetahui bahayanya gerakan Zionis, sebab kalau kita sudah dirasuki pola hidup Zionis maka akan sangat berbahaya. Zionis internasional terus menerus mencari titik lemah umat Islam.
Zionis tahu kalau Indonesia tidak akan mengakui kedaulatan Israel sampai negara Yahudi itu mengakui kedaulatan negara Palestina. Tetapi nantinya akan ada yang berkata, kalau ingin aktif membantu Palestina, maka perlu dibuka hubungan diplomatik dengan Israel. Pendapat seperti itu jelas menjerumuskan, karena kita tidak memiliki bargaining position yang kuat, ekonomi dan militer kita lemah.
Adapun yang kaya dan kuat seperti AS, menekan Israel tidak berhasil, apalagi Indonesia. Kita memiliki tendensi ketergantungan ekonomi, bagaimana akan menekan Israel. Bahkan kita akan beli pesawat tanpa awak dari Israel, apa itu tidak gila! Pada saat emosi bangsa Indonesia anti Israel, mengapa para petinggi negara malah menyarankan beli pesawat dari Israel, itu keterlaluan! Kalau beli pesawat jelas uangnya dari rakyat yang membayar pajak dan mayoritas mereka adalah umat Islam.
Suara Islam: Apakah negara Zionis Israel akan terus memperluas wilayahnya ?
KH. Muhyidin: Pendudukan Israel tidak akan berhenti sampai di Gaza dan Tepi Barat, mereka sudah mempunyai map the great Israel, yang mencakup wilayah Yordania, Suriah, sebagian Mesir dan Arab Saudi. Selama ini Israel selalu menakut-nakuti Arab Saudi melalui AS, katanya Iran akan memiliki senjata nuklir. Akhirnya kita pun terkena dampaknya, dimana membeli minyak dengan harga mahal. Ini jelas permainan Yahudi Internasional.
Suara Islam: Jadi sebenarnya dunia sedang diperbudak Zionis Israel ?
KH. Muhyidin: Ya, memang begitu kenyataannya. Jumlah Yahudi di seluruh dunia tidak sampai 20 juta orang, tetapi mereka menguasai dunia. Kalau masyarakat internasional berhasil merobohkan tembok Berlin sebagai simbol robohnya Komunisme, tetapi rezim Zionis Israel justru membangun tembok baru, mengapa PBB dan bangsa Arab diam saja ? Mengapa Indonesia tidak bisa bersuara, dikarenakan ketergantungannya kepada AS sebagai sekutu Israel.
Suara Islam: Kalau ada mantan tokoh mahasiswa Islam yang menghadiri HUT Israel atas undangan Dubes Israel di Singapura, apa bukan pengkhianatan terhadap bangsa sendiri ?
KH. Muhyidin: Dengan menggunakan akal sehat, itu berarti melanggar UUD 1945 dan Muqoddimahnya, karena kita tidak mengakui penjajah. Israel adalah penjajah tanah suci Palestina dan kita menentang setiap bentuk penjajahan dimuka bumi ini. Israel menganeksasi wilayah Palestina, dimana rakyat Palestina diusir, rumahnya dihancurkan, masjidnya dirobohkan, yang melawan dibunuh dan dipenjarakan tanpa adanya proses pengadilan. Apa ini bukan penjajahan!. Mereka yang menghadiri HUT Israel adalah pengkhianat double standard. Itu melanggar konstitusi dan menyakiti perasaan umat Islam Indonesia. Mengapa mereka harus pergi ke Israel, jangan-jangan mereka antek Yahudi. Kelompok yang mendukung kemerdekaan Israel adalah kaki tangan Yahudi.
Suara Islam: Bagaimana dengan Kadin Indonesia yang membuka hubungan dagang dengan Israel ?
KH. Muhyidin: Perdagangan di dunia memang tidak mengenal batas. Seperti Qatar yang menjadi pendukung utama Arab Springs, ternyata memberikan kebebasan kepada Israel untuk berdagang. Bagi saya, membuka hubungan dagang dengan Israel lebih banyak ruginya daripada untungnya, lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya.
Penduduk Israel hanya 6 juta orang dan komoditas yang mereka butuhkan dari Indonesia tidak ada. Mereka lebih banyak membutuhkan dari negara tetangganya. Lebih baik kita membuka hubungan dagang dengan negara-negara Islam seperti Iran yang berpenduduk 75 juta orang, Mesir 80 juta orang dan Arab Saudi 20 juta orang. Mereka kaya raya dan kita memiliki hubungan emosional dengan mereka. Kalau hubungan dengan Israel, saya kira itu hanya trik saja yang dilakukan kaki tangan Yahudi Internasional agar kita terlena dan bertekuk lutut. Kalau kita ingin berkontribusi dan berpartisipasi dengan Israel, itu semua bohong dan tidak ada gunanya.
Suara Islam: Kalau berkunjung ke Israel niatnya berziarah ke Masjidil Aqsho di Baitul Maqdis, bagaimana ?
KH. Muhyidin: Kalau berziarah ke Al Quds As Syarif, masih sah-sah saja, karena kita di sunnahkan untuk berziarah kesana. Tetapi kalau berziarah ke Israel, saya yakin lebih banyak mudhorotnya, sebab dengan berkunjung kesana berarti kita menjustifikasi negara Israel. Berkunjung ke Al Aqsho jelas berbeda dengan berkunjung ke Tel Aviv atas undangan pemerintah Israel. Janganlah melukai perasaan mayoritas rakyat Indonesia dengan berkunjung ke Israel.
Suara Islam: Mengapa kita harus anti Israel, apa alasannya ?
KH. Muhyidin: Pertama, Israel pelanggar HAM nomor wahid di dunia. Kedua, Israel tidak memiliki rasa kemanusiaan. Ketiga, Israel mencaplok wilayah negara Arab. Keempat, Israel merusak tempat suci umat Islam. Kelima, Israel melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina. Apakah itu tidak cukup untuk alasan kita anti Israel? Makanya di dalam Al Qur’an dikatakan kita harus bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, dan lemah lembut terhadap orang-orang Islam. Jadi kita jangan sampai membuka hubungan diplomatik dan hubungan dagang dengan Israel, pasti akan rugi.
Suara Islam: Kalau berdamai dengan Israel seperti dilakukan Presiden Anwar Sadat, Raja Husain dan Yasser Arafat, bagaimana ?
KH. Muhyidin: Mereka itu dalam keadaan terpojok, sebetulnya itu salah. Kita tahu siapa istri Arafat, siapa Anwar Sadat. Israel itu licik, Mesir berhubungan dengan Israel melalui AS. Setiap tahun Mesir dibantu USD 3 miliar oleh AS, sehingga tidak mungkin bisa lepas dari AS. Militer Mesir hanya pura-pura mengertak Israel, tetapi mereka sesungguhnya bermain mata.
Siapa yang menutup perbatasan Gaza! Seharusnya sesama bangsa Arab dan umat Islam, pemerintah Mesir mendukung saudaranya yang di zalimi di Gaza oleh Israel. Mengapa tidak ada RS Mesir di Gaza, tidak ada trade centre Mesir di Gaza. Malah sekarang sedang dibangun RS Indonesia di Gaza. Justru Indonesia dan Iran yang berbuat untuk Palestina, bukan berarti saya mendukung Syiah. Memang dalam konteks hubungan internasional, Iran berani secara terang-terangan menghadapi Israel dan AS. Bahkan para pejuang Hamas dan Fatah dibantunya untuk menghancurkan Israel.
Suara Islam: Kalau ada yang mengatakan, permusuhan antara Iran dan Israel sebenarnya hanya pura-pura, bagaimana komentar pak Kyai ?
KH. Muhyidin: Saya tidak berpendapat seperti itu. Permusuhan kedua negara itu sudah pasti. Siapa yang paling ngotot untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, padahal Israel satu-satunya negara nuklir di Timur Tengah. Mengapa Israel tidak mau menyerang fasilitas nuklir Pakistan, karena Pakistan sama sekutu AS. Saya melihat teman-teman yang terlalu negatif thinking terhadap Iran, lihat dulu. Sekarang di Iran ada 60.000 orang Yahudi dan mereka akan dibayar USD 150.000 per orang jika bersedia pindah ke Israel. Tetapi kenyataannya mereka tidak mau pindah ke Israel. Jadi kita jangan membuat pernyataan yang terlalu gegabah seperti itu, kenyataannya memang begitu.
Siapa yang membunuh para ahli nuklir Iran, mengapa terjadi perang antara Hizbullah dan Israel tahun 2006 lalu. Apakah orang yang anti rezim Arab Saudi dan berdemo, apa demonya hanya pura-pura, jelas tidak ! Bacalah literatur, jangan sampai kebencian kita pada suatu kelompok, membuat kita tidak berbuat adil, seperti disebutkan dalam Al Qur’an. Janganlah karena kita anti Syiah, terus apa yang dilakukan Syiah tidak ada yang benar. Syiah ada yang benar dan ada yang tidak benar. Apa yang dilakukan Arab Saudi banyak yang benar tetapi ada juga yang tidak benar. Ada Syiah yang sesat tetapi ada juga yang sama dengan kita, demikian pula dengan Sunni. Apakah Rabithah Alam Islami mengeluarkan fatwa tentang Syiah sesat? Apakah Majmaut Buhuts mengeluarkan fatwa tentang Syiah sesat? Apakah Organisasi Konferensi Islam mengeluarkan fatwa tentang Syiah sesat ? kan tidak !
Suara Islam: Pemerintah SBY kelihatan masih malu-malu berhubungan dengan Israel, meski dibelakang lain lagi ?
KH. Muhyidin: Saya berharap pemerintah jangan bermain dengan api. Sudah jelas, negara Arab yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel semuanya rugi. Mesir kedaulatannya dijual, sementara Qatar tidak mempunyai kedaulatan lagi, semuanya ditekan AS. Kita tidak ingin pura-pura seperti negara Arab, dengan dalih secara geostrategis dekat dengan Israel sedangkan kita yang jauh kok tidak menjalin hubungan diplomatik. Jelas itu berkaitan dengan aqidah dan konstitusi, sehingga tidak ada untungnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Saya berharap kepada pemerintah Indonesia siapa pun presidennya, silahkan kalau ingin mengakui Israel. Lihat dulu apakah negara Palestina merdeka sudah terwujud dan sudah diakui sebagai anggota PBB, baru nanti kita melakukan langkah-langkah berikutnya dan didiskusikan dengan wakil rakyat. Memang pemerintah sekarang sudah terbiasa dengan keragu-raguan.
Suara Islam: Apakah wilayah negara Palestina merdeka termasuk Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur ?
KH. Muhyidin: Wilayah negara Palestina merdeka adalah tanah Palestina sebelum perang tahun 1967 termasuk Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Juga seluruh wilayah yang diduduki dan dianeksasi seperti Dataran Tinggi Golan harus dikembalikan ke Suriah.
Suara Islam: Mengapa Israel mengincar Indonesia, apa karena penduduk muslimnya terbesar di dunia ?
KH. Muhyidin: Secara politik suara kita masih diperhitungkan, secara ekonomi kita diantara negara G-20 yang besar ekonominya dan mengalahkan negara maju, itu merupakan dua modal penting. Israel amat berkepentingan kita ingin dijadikan kelinci percobaan dalam melakukan demokrasi ala Yahudi seperti demokrasi liberal. Begitu demokrasi tegak, kenyataannya yang berkuasa adalah orang yang pinjam duit dari penguasa dan pengusaha. Kalau ada pengusaha sukses pasti akan mudah jadi penguasa karena bisa membayar. Apakah kondisi ekonomi sekarang semakin baik. Memang kita perlu demokrasi, tetapi jangan kebablasan.
Suara Islam: Apa untungnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel ?
KH. Muhyidin: Tidak ada untungnya sama sekali membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Dampak negatif dan kerugiannya akan jauh lebih besar daripada keuntungannya. Saya berharap para pemimpin bangsa jangan melukai perasaan rakyat Indonesia dengan berbagai macam dalih untuk membuka hubungan dengan Israel. Berfikirlah secara murni, tanyakanlah pada hati nurani dan bertaqwalah serta mintalah kepada Allah SWT. Belajarlah sejarah, karena sejarah akan terulang kembali.
Suara Islam: AS sebagai sekutu utama Israel mendirikan pangkalan militer di Darwin Australia. Apakah itu bermakna campur tangan AS semakin dalam di Indonesia ?
KH. Muhyidin: Jarak Darwin dan Indonesia hanya kurang lebih 800 km. Mengapa tidak mendapat reaksi apa-apa dari pejabat Indonesia, itu sebuah keanehan. Kenapa kita diam saja, kabarnya sebelumnya sudah dikasih USD 800 juta oleh AS. Sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun: “Orang yang kalah selalu mengikuti perilaku orang yang menang. Pola pikirnya, pakaiannya, budayanya dan sebagainya.”
Kita sekarang sudah inferior compleks, dimana izzah kita. Apalagi jarak dari PT Freeport tidak jauh, padahal itu merupakan kandungan emas terbesar di dunia. Saya sangat prihatin dengan kebijakan Luar Negeri AS yang membuka pangkalan militernya di Darwin, karena justru akan menimbulkan instabilitas di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Kalau ingin mengimbangi kekuatan China silahkan, kita kan sudah punya spirit of Asean.
Suara Islam: Apa karena di negara ini banyak bercokol antek Israel di pemerintahan SBY ?
KH. Muhyidin: Saya kira kolaborator Israel banyak, karena tujuan mereka adalah perut dan bisnis. Masak segala sesuatunya harus diukur dengan bisnis, keterlaluan! Padahal prinsip kita bersikap keras terhadap orang kafir dan lunak terhadap sesama kaum muslimin.
(Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional MUI)
Perjanjian Perdamaian antara Mesir, Yordania dan Palestina (Fatah) dengan negara Zionis Israel ternyata merugikan ketiga negara Arab tersebut. Paling tidak kedaulatan mereka telah dirampas Israel dan AS, sehingga ketiganya sangat tergantung pada AS. Sementara AS sendiri tidak mampu mengendalikan Israel yang sering berbuat zalim terhadap rakyat Palestina di Gaza (Hamas) yang mengalami blokade selama 5 tahun ini.
Seharusnya itu menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja pejabat Indonesia yang ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel, termasuk hubungan perdagangan dan militer. Jika sampai terjadi, umat Islam Indonesia pasti akan bangkit menentang hubungan gelap atau hubungan haram antara Indonesia dengan negara penjajah tanah suci Palestina tersebut.
Berikut ini wawancara Tabloid Suara Islam dengan KH. Muhyiddin Junaidi, MA, Ketua Kerjasama dan Hubungan Internasional Majelis Ulama Indonesia, seputar rencana pemerintah yang akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, sementara hubungan perdagangan dan militer sudah terjalin sejak zaman Orde Baru.
Suara Islam: Apakah hubungan gelap Indonesia dengan Israel memang sudah lama terjalin ?
KH. Muhyidin: Kalau kita lihat sejarah, maka akan kita temukan dalam banyak literatur, sesungguhnya Zionis internasional sudah masuk ke Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Kalau baca buku Steaven, yang menjelaskan secara rinci betapa Zionis masuk ke Indonesia dengan menggunakan berbagai macam payung walau pun tidak begitu kentara.
Sebelum atau setelah Reformasi, hubungan Indonesia dan Israel dalam sektor perdagangan dan militer memang ada, walau pun tidak begitu jelas dan kentara. Seperti ketika Mayjen TNI Prabowo Subianto menumpas OPM di Papua yang menculik sejumlah turis asing. Waktu itu Indonesia membeli pesawat tanpa awak dari Israel dengan berbagai macam alasan. Kita bisa menyimpulkan, memang Israel dengan berbagai macam cara ingin masuk ke Indonesia, karena sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia.
Suara Islam: Apa tujuan didirikannya Organisasi Yahudi Internasional seperti Free Masonry dan Iluminati ?
KH. Muhyidin: Didirikannya Organisasi Yahudi Internasional seperti Free Masonry dan Iluminati di belakangnya, mereka memiliki lima garapan dan ini yang baru diketahui masyarakat internasional.
Pertama, mereka ingin menghancurkan aqidah setiap agama terutama Islam dengan berbagai macam cara, sehingga tidak akan ada aqidah dan iman. Jadi umat Islam hidup tanpa aqidah dan iman. Pada akhirnya nanti Free Masonry dan Iluminati menjadikan penduduk dunia hidup di awang-awang. Padahal tanpa Islam, maka manusia akan mengalami kekeringan hidup.
Kedua, pada sektor politik, ini digarap secara detail dan teliti agar ada sebuah new world order (tatanan dunia baru) yang diinginkan oleh mereka, bukan masyarakat internasiaonal, dan yang sesuai dengan konsep mereka. Bagi kita umat Islam, ini merupakan new world disorder (kesemrawutan tatanan dunia).
Ketiga, Freemasonry memang memiliki gagasan besar, ingin menguasai ekonomi dunia. Mereka menginginkan ekonomi ribawi dimana pelaku ekonomi tergantung kepada riba atau bunga bank atau sistem ribawi, padahal Islam menginginkan sistim ekonomi syariah. Menggunakan sistem riba akan merusak dan sekarang sudah terbukti. Sistem ekonomi kapilatis liberal mereka paksakan kepada dunia, mereka menganggap ini paling baik untuk menyelamatkan ekonomi dunia, tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Ini sudah terjadi di Amerika Latin, Afrika, Eropa, Asia termasuk Indonesia setelah bersedia menerima bantuan IMF.
Padahal sekarang kita memasuki era Reformasi dengan ekonomi syariah. Sementara demi mempertahankan sistem ekonomi ribawi, mereka menggelontorkan dana secara besar-besaran, sehingga sistem ekonomi syariah yang baru saja muncul belum mampu bersaing dengan sistem ekonomi ribawi. Mereka masuk melalui Multi National Corporation (MNC) yang menjadikan ekonomi ditangan mereka.
Keempat, bidang sosial budaya sekarang hancur-hancuran. Dalam bidang sosial, berbagai bentuk kekerasan tersebar luas, mereka menginginkan life style yang sama di dunia, dimana makanan dipaksakan sama, pola minum juga sama dan tampaknya mereka berhasil. Bahkan rencana Lady Gaga datang ke Indonesia pada awal Juni nanti didukung, padahal dia dikenal sebagai penyembah setan. Apakah kita sudah kehilangan qudwah (suri tauladan), dimana anak-anak muda sama mengidolakan penyanyi kafir dan musyrik, dimana mereka merusak akhlak para pemuda Islam.
Kelima, dalam bidang pendidikan, mereka menggarap sistem pendidikan agar dipisahkan antara pendidikan agama dan umum. Kita dipisah dengan akar budaya local wisdom kita sendiri, semuanya karena salah pendidikan. Akhirnya hasilnya menjadi kelompok hedonis, materialis dan individualis. Kalau menjadi pejabat atau anggota DPR menjadi hedonis dan materialis. Maka timbullah generasi pemenuh syahwat, ini sangat berbahaya.
Suara Islam: Dalam sejarah, Bung Karno justru berusaha menekan kelompok Zionis Yahudi di Indonesia ?
KH. Muhyidin: Karena Bung Karno seorang pemimpin yang rajin membaca sehingga pemahamannya cukup luas, berilmu secara otodidak dan memiliki kapasitas untuk berdebat. Bung Karno mengetahui bahayanya gerakan Zionis, sebab kalau kita sudah dirasuki pola hidup Zionis maka akan sangat berbahaya. Zionis internasional terus menerus mencari titik lemah umat Islam.
Zionis tahu kalau Indonesia tidak akan mengakui kedaulatan Israel sampai negara Yahudi itu mengakui kedaulatan negara Palestina. Tetapi nantinya akan ada yang berkata, kalau ingin aktif membantu Palestina, maka perlu dibuka hubungan diplomatik dengan Israel. Pendapat seperti itu jelas menjerumuskan, karena kita tidak memiliki bargaining position yang kuat, ekonomi dan militer kita lemah.
Adapun yang kaya dan kuat seperti AS, menekan Israel tidak berhasil, apalagi Indonesia. Kita memiliki tendensi ketergantungan ekonomi, bagaimana akan menekan Israel. Bahkan kita akan beli pesawat tanpa awak dari Israel, apa itu tidak gila! Pada saat emosi bangsa Indonesia anti Israel, mengapa para petinggi negara malah menyarankan beli pesawat dari Israel, itu keterlaluan! Kalau beli pesawat jelas uangnya dari rakyat yang membayar pajak dan mayoritas mereka adalah umat Islam.
Suara Islam: Apakah negara Zionis Israel akan terus memperluas wilayahnya ?
KH. Muhyidin: Pendudukan Israel tidak akan berhenti sampai di Gaza dan Tepi Barat, mereka sudah mempunyai map the great Israel, yang mencakup wilayah Yordania, Suriah, sebagian Mesir dan Arab Saudi. Selama ini Israel selalu menakut-nakuti Arab Saudi melalui AS, katanya Iran akan memiliki senjata nuklir. Akhirnya kita pun terkena dampaknya, dimana membeli minyak dengan harga mahal. Ini jelas permainan Yahudi Internasional.
Suara Islam: Jadi sebenarnya dunia sedang diperbudak Zionis Israel ?
KH. Muhyidin: Ya, memang begitu kenyataannya. Jumlah Yahudi di seluruh dunia tidak sampai 20 juta orang, tetapi mereka menguasai dunia. Kalau masyarakat internasional berhasil merobohkan tembok Berlin sebagai simbol robohnya Komunisme, tetapi rezim Zionis Israel justru membangun tembok baru, mengapa PBB dan bangsa Arab diam saja ? Mengapa Indonesia tidak bisa bersuara, dikarenakan ketergantungannya kepada AS sebagai sekutu Israel.
Suara Islam: Kalau ada mantan tokoh mahasiswa Islam yang menghadiri HUT Israel atas undangan Dubes Israel di Singapura, apa bukan pengkhianatan terhadap bangsa sendiri ?
KH. Muhyidin: Dengan menggunakan akal sehat, itu berarti melanggar UUD 1945 dan Muqoddimahnya, karena kita tidak mengakui penjajah. Israel adalah penjajah tanah suci Palestina dan kita menentang setiap bentuk penjajahan dimuka bumi ini. Israel menganeksasi wilayah Palestina, dimana rakyat Palestina diusir, rumahnya dihancurkan, masjidnya dirobohkan, yang melawan dibunuh dan dipenjarakan tanpa adanya proses pengadilan. Apa ini bukan penjajahan!. Mereka yang menghadiri HUT Israel adalah pengkhianat double standard. Itu melanggar konstitusi dan menyakiti perasaan umat Islam Indonesia. Mengapa mereka harus pergi ke Israel, jangan-jangan mereka antek Yahudi. Kelompok yang mendukung kemerdekaan Israel adalah kaki tangan Yahudi.
Suara Islam: Bagaimana dengan Kadin Indonesia yang membuka hubungan dagang dengan Israel ?
KH. Muhyidin: Perdagangan di dunia memang tidak mengenal batas. Seperti Qatar yang menjadi pendukung utama Arab Springs, ternyata memberikan kebebasan kepada Israel untuk berdagang. Bagi saya, membuka hubungan dagang dengan Israel lebih banyak ruginya daripada untungnya, lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya.
Penduduk Israel hanya 6 juta orang dan komoditas yang mereka butuhkan dari Indonesia tidak ada. Mereka lebih banyak membutuhkan dari negara tetangganya. Lebih baik kita membuka hubungan dagang dengan negara-negara Islam seperti Iran yang berpenduduk 75 juta orang, Mesir 80 juta orang dan Arab Saudi 20 juta orang. Mereka kaya raya dan kita memiliki hubungan emosional dengan mereka. Kalau hubungan dengan Israel, saya kira itu hanya trik saja yang dilakukan kaki tangan Yahudi Internasional agar kita terlena dan bertekuk lutut. Kalau kita ingin berkontribusi dan berpartisipasi dengan Israel, itu semua bohong dan tidak ada gunanya.
Suara Islam: Kalau berkunjung ke Israel niatnya berziarah ke Masjidil Aqsho di Baitul Maqdis, bagaimana ?
KH. Muhyidin: Kalau berziarah ke Al Quds As Syarif, masih sah-sah saja, karena kita di sunnahkan untuk berziarah kesana. Tetapi kalau berziarah ke Israel, saya yakin lebih banyak mudhorotnya, sebab dengan berkunjung kesana berarti kita menjustifikasi negara Israel. Berkunjung ke Al Aqsho jelas berbeda dengan berkunjung ke Tel Aviv atas undangan pemerintah Israel. Janganlah melukai perasaan mayoritas rakyat Indonesia dengan berkunjung ke Israel.
Suara Islam: Mengapa kita harus anti Israel, apa alasannya ?
KH. Muhyidin: Pertama, Israel pelanggar HAM nomor wahid di dunia. Kedua, Israel tidak memiliki rasa kemanusiaan. Ketiga, Israel mencaplok wilayah negara Arab. Keempat, Israel merusak tempat suci umat Islam. Kelima, Israel melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina. Apakah itu tidak cukup untuk alasan kita anti Israel? Makanya di dalam Al Qur’an dikatakan kita harus bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, dan lemah lembut terhadap orang-orang Islam. Jadi kita jangan sampai membuka hubungan diplomatik dan hubungan dagang dengan Israel, pasti akan rugi.
Suara Islam: Kalau berdamai dengan Israel seperti dilakukan Presiden Anwar Sadat, Raja Husain dan Yasser Arafat, bagaimana ?
KH. Muhyidin: Mereka itu dalam keadaan terpojok, sebetulnya itu salah. Kita tahu siapa istri Arafat, siapa Anwar Sadat. Israel itu licik, Mesir berhubungan dengan Israel melalui AS. Setiap tahun Mesir dibantu USD 3 miliar oleh AS, sehingga tidak mungkin bisa lepas dari AS. Militer Mesir hanya pura-pura mengertak Israel, tetapi mereka sesungguhnya bermain mata.
Siapa yang menutup perbatasan Gaza! Seharusnya sesama bangsa Arab dan umat Islam, pemerintah Mesir mendukung saudaranya yang di zalimi di Gaza oleh Israel. Mengapa tidak ada RS Mesir di Gaza, tidak ada trade centre Mesir di Gaza. Malah sekarang sedang dibangun RS Indonesia di Gaza. Justru Indonesia dan Iran yang berbuat untuk Palestina, bukan berarti saya mendukung Syiah. Memang dalam konteks hubungan internasional, Iran berani secara terang-terangan menghadapi Israel dan AS. Bahkan para pejuang Hamas dan Fatah dibantunya untuk menghancurkan Israel.
Suara Islam: Kalau ada yang mengatakan, permusuhan antara Iran dan Israel sebenarnya hanya pura-pura, bagaimana komentar pak Kyai ?
KH. Muhyidin: Saya tidak berpendapat seperti itu. Permusuhan kedua negara itu sudah pasti. Siapa yang paling ngotot untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, padahal Israel satu-satunya negara nuklir di Timur Tengah. Mengapa Israel tidak mau menyerang fasilitas nuklir Pakistan, karena Pakistan sama sekutu AS. Saya melihat teman-teman yang terlalu negatif thinking terhadap Iran, lihat dulu. Sekarang di Iran ada 60.000 orang Yahudi dan mereka akan dibayar USD 150.000 per orang jika bersedia pindah ke Israel. Tetapi kenyataannya mereka tidak mau pindah ke Israel. Jadi kita jangan membuat pernyataan yang terlalu gegabah seperti itu, kenyataannya memang begitu.
Siapa yang membunuh para ahli nuklir Iran, mengapa terjadi perang antara Hizbullah dan Israel tahun 2006 lalu. Apakah orang yang anti rezim Arab Saudi dan berdemo, apa demonya hanya pura-pura, jelas tidak ! Bacalah literatur, jangan sampai kebencian kita pada suatu kelompok, membuat kita tidak berbuat adil, seperti disebutkan dalam Al Qur’an. Janganlah karena kita anti Syiah, terus apa yang dilakukan Syiah tidak ada yang benar. Syiah ada yang benar dan ada yang tidak benar. Apa yang dilakukan Arab Saudi banyak yang benar tetapi ada juga yang tidak benar. Ada Syiah yang sesat tetapi ada juga yang sama dengan kita, demikian pula dengan Sunni. Apakah Rabithah Alam Islami mengeluarkan fatwa tentang Syiah sesat? Apakah Majmaut Buhuts mengeluarkan fatwa tentang Syiah sesat? Apakah Organisasi Konferensi Islam mengeluarkan fatwa tentang Syiah sesat ? kan tidak !
Suara Islam: Pemerintah SBY kelihatan masih malu-malu berhubungan dengan Israel, meski dibelakang lain lagi ?
KH. Muhyidin: Saya berharap pemerintah jangan bermain dengan api. Sudah jelas, negara Arab yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel semuanya rugi. Mesir kedaulatannya dijual, sementara Qatar tidak mempunyai kedaulatan lagi, semuanya ditekan AS. Kita tidak ingin pura-pura seperti negara Arab, dengan dalih secara geostrategis dekat dengan Israel sedangkan kita yang jauh kok tidak menjalin hubungan diplomatik. Jelas itu berkaitan dengan aqidah dan konstitusi, sehingga tidak ada untungnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Saya berharap kepada pemerintah Indonesia siapa pun presidennya, silahkan kalau ingin mengakui Israel. Lihat dulu apakah negara Palestina merdeka sudah terwujud dan sudah diakui sebagai anggota PBB, baru nanti kita melakukan langkah-langkah berikutnya dan didiskusikan dengan wakil rakyat. Memang pemerintah sekarang sudah terbiasa dengan keragu-raguan.
Suara Islam: Apakah wilayah negara Palestina merdeka termasuk Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur ?
KH. Muhyidin: Wilayah negara Palestina merdeka adalah tanah Palestina sebelum perang tahun 1967 termasuk Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Juga seluruh wilayah yang diduduki dan dianeksasi seperti Dataran Tinggi Golan harus dikembalikan ke Suriah.
Suara Islam: Mengapa Israel mengincar Indonesia, apa karena penduduk muslimnya terbesar di dunia ?
KH. Muhyidin: Secara politik suara kita masih diperhitungkan, secara ekonomi kita diantara negara G-20 yang besar ekonominya dan mengalahkan negara maju, itu merupakan dua modal penting. Israel amat berkepentingan kita ingin dijadikan kelinci percobaan dalam melakukan demokrasi ala Yahudi seperti demokrasi liberal. Begitu demokrasi tegak, kenyataannya yang berkuasa adalah orang yang pinjam duit dari penguasa dan pengusaha. Kalau ada pengusaha sukses pasti akan mudah jadi penguasa karena bisa membayar. Apakah kondisi ekonomi sekarang semakin baik. Memang kita perlu demokrasi, tetapi jangan kebablasan.
Suara Islam: Apa untungnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel ?
KH. Muhyidin: Tidak ada untungnya sama sekali membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Dampak negatif dan kerugiannya akan jauh lebih besar daripada keuntungannya. Saya berharap para pemimpin bangsa jangan melukai perasaan rakyat Indonesia dengan berbagai macam dalih untuk membuka hubungan dengan Israel. Berfikirlah secara murni, tanyakanlah pada hati nurani dan bertaqwalah serta mintalah kepada Allah SWT. Belajarlah sejarah, karena sejarah akan terulang kembali.
Suara Islam: AS sebagai sekutu utama Israel mendirikan pangkalan militer di Darwin Australia. Apakah itu bermakna campur tangan AS semakin dalam di Indonesia ?
KH. Muhyidin: Jarak Darwin dan Indonesia hanya kurang lebih 800 km. Mengapa tidak mendapat reaksi apa-apa dari pejabat Indonesia, itu sebuah keanehan. Kenapa kita diam saja, kabarnya sebelumnya sudah dikasih USD 800 juta oleh AS. Sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun: “Orang yang kalah selalu mengikuti perilaku orang yang menang. Pola pikirnya, pakaiannya, budayanya dan sebagainya.”
Kita sekarang sudah inferior compleks, dimana izzah kita. Apalagi jarak dari PT Freeport tidak jauh, padahal itu merupakan kandungan emas terbesar di dunia. Saya sangat prihatin dengan kebijakan Luar Negeri AS yang membuka pangkalan militernya di Darwin, karena justru akan menimbulkan instabilitas di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Kalau ingin mengimbangi kekuatan China silahkan, kita kan sudah punya spirit of Asean.
Suara Islam: Apa karena di negara ini banyak bercokol antek Israel di pemerintahan SBY ?
KH. Muhyidin: Saya kira kolaborator Israel banyak, karena tujuan mereka adalah perut dan bisnis. Masak segala sesuatunya harus diukur dengan bisnis, keterlaluan! Padahal prinsip kita bersikap keras terhadap orang kafir dan lunak terhadap sesama kaum muslimin.
(Abdul Halim)
Biografi:
Nama: KH Muhyiddin Junaidi MA
Tempat Tgl lahir: Jakarta, 5 Mei 1954
Nama Orang Tua: KH Junaidi bin Asnawi (Ayah) dan Hj Siti Muhaya (Ibu)
Pendidikan: Universitas Islam Tripoli Libia (Strata-1)
South Pasific University, Suva, Fiji (Strata-2)
Jabatan: Koordinator Lembaga Dakwah Islam Libia di Indonesia.
Ketua Kerjasama dan Hubungan Internasional MUI
Penguasaan Bahasa Asing: Arab, Inggris dan Perancis.
Biografi:
Nama: KH Muhyiddin Junaidi MA
Tempat Tgl lahir: Jakarta, 5 Mei 1954
Nama Orang Tua: KH Junaidi bin Asnawi (Ayah) dan Hj Siti Muhaya (Ibu)
Pendidikan: Universitas Islam Tripoli Libia (Strata-1)
South Pasific University, Suva, Fiji (Strata-2)
Jabatan: Koordinator Lembaga Dakwah Islam Libia di Indonesia.
Ketua Kerjasama dan Hubungan Internasional MUI
Penguasaan Bahasa Asing: Arab, Inggris dan Perancis.
HASIL DIALOG AYATULLAH SYAFRUDIN AL MUSAWI MELANDASI KELUARNYA FATWA SYALTUTH TENTANG SYI’AH
Perlu anda ketahui, hasil dialog yang ditulis dalam kitab Muraja’at (Dalam versi Indonesia berjudul “Dialog Sunni Syi’ah”) telah mendorong dikeluarkanya Fatwa resmi dari Majelis Universitas al Azhar, yang ditandatangani oleh rektor Universitas Al Azhar Syekh Muhammad Syalthut berikut kami petrikan pernyataannya.
KANTOR PUSAT UNIERSITAS al AZHAR
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Teks dari Fatwa yang dikeluarkan oelh yang mulia Syaikh al-Akbar
Kepala Universitas al Azhar,
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Teks dari Fatwa yang dikeluarkan oelh yang mulia Syaikh al-Akbar
Kepala Universitas al Azhar,
TENTANG KEBOLEHAN MENGIKUTI SYI’AH IMAMIYAH
Yang Mulia ditanya :
Sebagian percaya bahwa seorang Muslim untuk beramal ibadah dan bermuamalah dengan benar, adalah penting untuk mengikuti satu dari empat Mahzab terkenal (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) sedangkan Syi’ah Imamiyyah tidaklah termasuk dari empat Mahzab tersebut ataupun Syi’ah Zaydiyah. Apakah Yang Mulia setuju dengan pendapat ini dan melarang mengikuti Mazhab Syi’ah Imamiyyah Itsna Asy’ariyyah misalnya ?
Sebagian percaya bahwa seorang Muslim untuk beramal ibadah dan bermuamalah dengan benar, adalah penting untuk mengikuti satu dari empat Mahzab terkenal (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) sedangkan Syi’ah Imamiyyah tidaklah termasuk dari empat Mahzab tersebut ataupun Syi’ah Zaydiyah. Apakah Yang Mulia setuju dengan pendapat ini dan melarang mengikuti Mazhab Syi’ah Imamiyyah Itsna Asy’ariyyah misalnya ?
Yang Mulia Menjawab :
1). Islam tidak menuntut seorang Muslim untuk mengikuti Mazhab tertentu. sebaliknya, Kami katakan : setiap muslim mempunyai hak untuk mengikuti salahsatu dari mazhab yang disampaikan secara benar dan fatwa-fatwanya telah disusun dalam kitab-kitabnya. Dan setiap orang yang mengikuti mazhab tersebut bisa berpindah ke mazhab lain, dan tidaj ada kesalahan pada dirinya untuk melakukan demikian.
1). Islam tidak menuntut seorang Muslim untuk mengikuti Mazhab tertentu. sebaliknya, Kami katakan : setiap muslim mempunyai hak untuk mengikuti salahsatu dari mazhab yang disampaikan secara benar dan fatwa-fatwanya telah disusun dalam kitab-kitabnya. Dan setiap orang yang mengikuti mazhab tersebut bisa berpindah ke mazhab lain, dan tidaj ada kesalahan pada dirinya untuk melakukan demikian.
2) Mazhab Ja’fari, yang juga dikenal sebagai syi’ah imamiyah Itsna Asy’ariyyah (yakni Syi’ah Imamiyah Dua belas Imam) adalah sebuah mazhab yang secara agama sah untuk diikuti dalam hal ibadah sebagaimana mazhab sunni lainya
Kaum Muslim harus mengetahui hal ini dan seyogyanya mencegah diri dari prasangka tidak adil kepada mazhab tertentu apapun, karena agama Allah dan hukum suci-Nya (syari’ah) tidak pernah dibatasi oleh mazhab tertentu. para mujtahid mereka (mujtahidun) diakuio oleh Allah Yang Maha Kuasa, dan dibolehkan bago orang yang “bukan al-Mujtahid” untuk mengikuti mereka dan mengamalkan ajaran mereka entah dalam ibadah maupun muamalah
Tertanda,
Mahmud Syaltut
Fatwa tersebut dilansir pada tgl 6 juli 1956 dari dewan Universitas Al azhar, dan selanjutnya dikirimkan ke berbagai mediam masa ditimur tengah diantaranya Asy Sya’ab (mesir) edisi 7 juli 1959 dan surat kabar al Kifah (lebanon) edisi 8 juli 1959.
Mahmud syaltut kemudian menjalin kerjasama dengan ayatullah Muhammad Khalisi dan Ayatullah Muhammad Hussein Kasyif al Ghita. Yang diwujudkan dengan diterbitkanya Wasa’il as Syi’ah dan majma’ al bayan untuk kemudian dijadikan bahwan pembelajaran tentang syi’ah di Al azhar.
HASIL DIALOG AYATULLAH SYAFRUDIN AL MUSAWWI MELANDASI TERBENTUKNYA LEMBAGA PENDEKATAN ANTAR MAZHAB
Hasil Dialog pendekatan antara Sunni dan syi’ah berlanjut dengan didirikanya DAR TAQRIB aL MADZHAHIB, yang kemudian ketuanya diserahkan kepada Muhammad Taqi Qummi. Lembaga ini menjadi forum bagi ulama Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, Syi’ah Imamiyah dan syi’ah zaidiyah. Mereka duduk disana membicarakan pencapaian sastra (yang wahabbi bid’ahkan); sufisme (yang wahabbi bid’ahkan), dan yurisprudensi, dalam suasana yang penuh semangat persaudaraan, rasa kasih sayang, cinta dan kesetiakawanan.
Hasil Dialog pendekatan antara Sunni dan syi’ah berlanjut dengan didirikanya DAR TAQRIB aL MADZHAHIB, yang kemudian ketuanya diserahkan kepada Muhammad Taqi Qummi. Lembaga ini menjadi forum bagi ulama Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, Syi’ah Imamiyah dan syi’ah zaidiyah. Mereka duduk disana membicarakan pencapaian sastra (yang wahabbi bid’ahkan); sufisme (yang wahabbi bid’ahkan), dan yurisprudensi, dalam suasana yang penuh semangat persaudaraan, rasa kasih sayang, cinta dan kesetiakawanan.
DAR TAQRIB al MADZAHIB terus membesar dan Namanyapun berganti menjadi Majma’ Al-Taqrib Bainal-Mazahib Al-Islamiyah pada tanggal 15 Agustus 1995 saat konfrensi di Teheran, lalu semakin banyak ulama ahlu sunnah yang terlibat disana (sayangnya wahabbi tidak mau terlibat dan nanti akan kita lihat bagaimana pengkhianatan dilapangan)
Pada saat pergantian Nama tersebut hadir perwakilan sunni dan syi’ah dari berbagai penjuru dunia (kecuali wahabbi yang tetap sibuk mengkafirkan sebagian ulama sunni dan Syi’ah dan yang hadir dalam konfrensi ini termasuk yang di sesatkan wahabbi).
Perubahan DAR TAQRIB al MADZHAHIB menjadi MAJMA’ AL TAQRIB BAINAL MAZAHIN AL ISLAMIYAH terjadi dalam tajuk KONFRENSI PERSATUAN ISLAM, hadir disana :
Mufti Besar Suriah ; anggota teras Parlemen Lebanon dan salah seorang Ketua Partai Islam Al-Jamaah Al-Islamiyah Al-Lubnaniyah, Dr. Fathi Yakan ; Dr. Mustafa Ar-Rafii, pemikir Islam terkenal Timur Tengah asal Lebanon ; Ayatullah Sayyid Muhammad Baqir Al-Hakim, Pimpinan Tertinggi Masyarakat Syi’ah Irak ; Ayatullah Ja’far Subhani , pemikir dan penulis sangat produktif, yang buku-bukunya banyak diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia ; Dr. Muhammad Al-Ashi, Imam Jum’at Masjid Washington AS ; Dr Muhammad Faruq An-Nabhan, Ketua Lembaga Darul-Hadits Al-Hasaniyah, yang didirikan Raja Maroko, Hasan Al-Tsani ; Maulana Maulawi Ishak, Pemimpin Tertinggi Penganut Mazhab Sunni di Iran, yang sekaligus sebagai Wakil Presiden Rafsanjani dalam urusan kaum Sunni Iran ; Dr. Abdul-Wahab Sirrul-Khatam, Ketua Jurusan Falsafah Universitas Khartoum, Sudan ; Maulana Bir Ashif Jailani, Ketua Jam’iyyah Persatuan Islam Pakistan ; Dr. Jamal al-Hammad, pemikir Islam asal Mesir yang sekarang mukim di London ; Sekjen Petsatuan Da’wah dan lrsyad Guinea ; Kamil Al-Dhaif, Ketua Partai Jamaah Islamiyah India ; Timbalan Ketua Partai Islam Malaysia, Ustaz Datuk Hadi Awang ; dan banyak lagi. Hadir dari Indonesia antara lain Prof. Ali Hasymi, Ketua Majlis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Aceh.
PERNYATAAN ULAMA-ULAMA SUNNI DALAM KONFRENSI MAJMA’ AL TAQRIB BAINAL MAZAHIN AL ISLAMIYAH TERSEBUT
Allamah Sayyid Murtadha al-Askari, pemikir terkemuka dan ahli sejarah Islam terkenal : “Dunia Islam sekarang ini sedang menghadapi tekanan dan intimidasi dari lawan, yang belum pernah dialaminya sepanjang sejarahnya yang panjang. Dahulu, peperangan kita dengan musuh lebih banyak bersifat fisik. Tapi sekarang, mencakup seluruh aspek kehidupan. Musuh bermaksud menghancurkan kita dari akar-akamya. Maka tidak ada jalan lain bagi kita kecuali bersatu menghadapi mereka. Persatuan dalam semua bidang. Termasuk dalam bidang fiqh.”
Ayatullah Syekh Ja’far Subhani, Guru Besar Hauzah Ilmiah Qum, dan pemikir besar yang sangat produktif : “Republik Islam Iran telah mengerahkan segenap kemampuannya, dan selalu siap mengupayakan terwujudnya persatuan kaum Muslimin. Maka adalah kewajiban kita semua, terutama kaum ulama dan pemikir Islam, mendukung usaha yang sangat mulia ini. Kini, kesempatan untuk itu lebih terbuka ketimbang masa-masa sebelumnya.”
Dr. Fathi Yakan, anggota Parlemen Lebanon dan Ketua Partai Al-Jamaah Al-Islamiyah Al-Lubnaniyah : “Kita patut bersyukur kepada Allah atas usaha yang sungguh-sungguh, yang telah ditunjukkan Republik Islam Iran untuk mewujudkan persatuan umat Islam seluruh dunia. Sekalipun untuk itu Iran harus menanggung resiko yang amat berat dari kekuatan-kekuatan kafir yang dikepalai Amerika. Maka untuk merealisir cita-cita persatuan ini, kita harus menyatukan pandangan kita pada empat pokok, yang merupakan pilar-pilar utama persatuan. Yaitu kesepakatan mengenai batasan persatuan itu sendiri. Hal-hal yang dapat mengantar pada persatuan, unsur-unsur persatuan, dan hal-hal yang dapat merusak persatuan.”
Syekh Maulawi Ishak Madani, ulama terkemuka golongan Sunni-Iran dan penasehat Presiden Rafsanjani dalam urusan kaum Sunni : “Adalah kewajiban seluruh kaum Muslimin taat pada Pemerintahan Islam. Karena itu ulama dan seluruh penganut mazhab Sunnah, bahu membahu bersama ulama dan masyarakat Syi’ah berjuang, membela, dan menegakkan kebesaran Islam.”
Maulana Biir Ashif Jailani, ulama terkenal dan Ketua Jam’iyyah Persatuan Islam Pakistan : ” Masalah persatuan Islam merupakan masalah yang paling mendasar bagi dunia Islam dewasa ini. Kita tidak boleh menganggapnya ringan. Karena keberadaan dan kemusnahan kita saat ini justeru terletak pada masalah yang amat urgen ini. Dalam hal ini, kita patut berbangga dan sekaligus mencontoh wujud persatuan yang telah ditunjukkan oleh kaum Muslimin Iran, terutama antara golongan Syi’ah dan Sunnahnya, sekalipun usaha memecah belah oleh musuh-musuh Islam tidak pernah berhenti.”
Dr. Mustafa Ali, anggota teras Partai Islam PAS Malaysia : “Pada dasarnya semua kelompok Islam sepakat pada masalah-masalah yang prinsipil. Kalau toh ada perbedaan, hanya terletak pada masalah-masalah yang sekunder. Karena itu, kita tidak perlu membicarakan hal-hal yang sifatnya juz’i ini. Menjadikan masalah-masalah yang sekunder sebagai persoalan prinsip, inilah yang membuat umat Islam pecah.”
IMPLEMENTASI MAJMA’ AL TAQRIB BAINAL MAZAHIN AL ISLAMIYAH DALAM MASALAH SOLIDARITAS PALESTINA.
MAJMA’ AL TAQRIB BAINAL MAZAHIN AL ISLAMIYAH telah membentuk semacam tim ad hoc DALAM KONFRENSI SOLIDARITAS PALESTINA, dan pada tanggal 16 April 2006, disaat HAMAS tengah diembargo ISRAEL mereka berkumpul di Teheran, membicarakan bagaimana mensuport perjuangan Rakyat Paletina, hadir disana Dr Hidayat Nurwahid (dari Ikhwanul Muslimin Indonesia/PKS), hadir juga ketua Umum PBNU KH Hazim Muzadi. Sesampai ditanah air PKS dan NU menyerukan gerakan pengumpulan uang untuk rakyat palestina. Dan uang tersebut diselundupkan oleh tim khusus ke Palestina, Iran mengirimkan satuan khususnya Pasdaran untuk menyelundupkan senjata bagi pejuang INTIFADAH/ HAMAS.
ALLAHUAKBAR !!! ALLAHUAKBAR !!! ALLAHUAKBAR
MOSLUM MANY VESKH STRAN SOYUDUNYAITEBS
MOSLUM MANY VESKH STRAN SOYUDUNYAITEBS
Lihatlah dalam krisis lebanon saat Israel merengsek kesana, seluruh ulama ahlu sunnah mengeluarkan fatwa DUKUNG HIZBULLAH kecuali Paderi Salafy/Wahabbi yang berteriak JANGAN DUKUNG HIZBULLAH paginya parlemen Israel bertepuk tangan sambil berdiri dan mengucapkan terimakasih atas pernyataan ulama-ulama wahabbi.
Beberapa jam kemudian agen salafy/wahabbi pro israel ini membuka tema-tema diskusi tentang hizbullah yang kafir , tentang kesesatan Ikhwanul Muslimin, tentang kemu’tazilahaan hizbut tahrir.
Nah inilah sekedar bukti bagi anda bahwa di dunia maya ini bertebaran agaen-agen salafy-wahabbi yang hendak merusak persatuan umat Islam (sunni dan syi’ah) namun kita tidak takut, ALLAH bersama kita.(Posted on Desember 11, 2011 by syiahali/http://syiahali.wordpress.com/2011/12/11/hasil-dialog-ayatullah-syafrudin-al-musawi-melandasi-keluarnya-fatwa-syaltuth-tentang-syiah/)
Melacak Jejak AS dan Arab Saudi di Aksi Teror di Irak
Setelah mencicipi kondisi yang cukup stabil, Irak kembali dilanda berbagai aksi teror yang merenggut korban warga sipil. Pemboman dan serangkaian serangan teroris yang melanda Irak sejak Senin pagi (23/7) mengakibatkan ratusan orang tewas dan terluka. Menurut laporan televisi al-Alam, sumber pejabat Irak mengatakan bahwa pemboman dan serangan teroris pada Senin pagi menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai 74 lainnya.
Serangan teroris terhadap pangkalan militer Irak menewaskan tujuh tentara dan serangan di al-Taji menewaskan 18 warga sipil. Sementara serangan terpisah dekat Baqubah menewaskan dua tentara dan seorang polisi dan tujuh orang tewas dalam serangan di kota Kirkuk serta ledakan di wilayah al-Husainiyah tewaskan dua orang.
Sebelumnya terjadi juga serangan teror yang meminta sejumlah korban. Sedikitnya 20 orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam serangkaian serangan bom di Irak. Pejabat keamanan Irak melaporkan, ledakan paling mematikan terjadi di Mahmudiyah, 30 kilometer (18 mil) selatan ibu kota Baghdad. Dua serangan bom mobil itu setidaknya menewaskan 10 orang dan 36 lainnya luka-luka. Ledakan lain melanda kota Madain, Ramadi, Mosul, dan Najaf.
Ledakan bom yang terjadi pada hari Ahad (22/7) menargetkan kompleks pemakaman suci Imam Ali. "Para teroris mencoba untuk menempatkan mobil di dekat tempat suci, tetapi petugas keamanan berhasil mencegah mereka ke sana, sehingga mereka meledakkannya di luar target," kata kepala polisi provinsi Najaf, Mayjen Abdulkarim Al-Amiri. Setiap tahun, makam Imam Ali diziarahi ratusan ribu Muslim dari Irak, Iran, dan negara-negara lain.
Di bulan Juni, sedikitnya 200 orang tewas di seluruh Irak. Pada 13 Juni menandai hari paling mematikan ketika serangkaian serangan dilancarkan teroris al-Qaeda yang menewaskan lebih 70 orang di seluruh negeri. Kekerasan meningkat di Irak sejak Desember 2011 ketika pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan mantan Wakil Presiden Tariq al-Hashemi yang kini buron. Ia didakwa terlibat dalam rangkaian aksi teror mematikan yang menargetkan para pejabat dan rakyat Irak.
Milisi al-Qaeda, kelompok takfiri dan anasir asing seperti dinas rahasia sejumlah negara Arab serta Amerika disebut-sebut sebagai dalang dibalik berbagai aksi teror di Irak.
Arab Saudi juga tercatat sebagai negara Arab yang memiliki kedekatan dengan kelompok teroris yang aktif di Irak. Berbagai bukti dan dokumen menunjukkan bahwa mayoritas aksi teror yang terjadi di Irak terdapat gejala keterlibatan Riyadh. Permusuhan Riyadh dengan pemerintah Baghdad dan ketidakpuasan Arab Saudi atas struktur pemerintahan Irak menjadi faktor utama intervensi petinggi Riyadh di urusan internal Irak.
Adapun Amerika Serikat tengah mencari posisi khusus di Irak serta peluang bagi kembalinya sejumlah pasukannya ke Baghdad. Washington pun tak segan-segan mendukung teroris untuk mencitrakan ketidakmampuan pemerintah Irak melawan terorisme serta mengendalikan stabilitas nasional.
Namun di kondisi saat ini baik di tingkat regional atau internasional muncul isu baru terkait krisis Suriah. Seperti sejumlah negara kawasan yang sejalan dengan AS berusaha memerangi negara Arab yang tidak sehaluan dengan front gabungan Arab-Barat anti Suriah. Oleh karena itu, tak jauh jika kita katakan bahwa instabilitas terbaru di Irak disebabkan dukungan Baghdad terhadap Damaskus. (IRIB Indonesia/MF/NA)
Upaya Israel Keluar dari Krisis Internal, Iran Jadi Kambing Hitam
Perdana Menteri Rezim Zionis Israel, Benyamin Netanyahu masih terus menebarkan propaganda palsu anti Republik Islam Iran. Di klaim terbarunya, Netanyahu menuding Iran dan sekutunya dari Lebanon, Hizbullah dalam dua tahun terakhir merancang serangan ke 20 negara. Saat sidang kabinet Ahad (22/7), Netanyahu menuding Iran terlibat dalam serangan teroris terhadap bus wisata Israel di Bulgaria.
Seperti dilaporkan sebelumnya, sedikitnya tujuh orang tewas dan lebih dari 30 lainnya terluka akibat ledakan di sebuah bus yang mengangkut turis Israel di kota Burgas, Bulgaria timur. Ledakan itu terjadi Rabu (18/7) di Bandara Internasional Burgas di Pantai Laut Hitam Bulgaria, di 400 kilometer (250 mil) arah timur ibukota Sofia.
"Ada enam jenazah di tempat kejadian, satu menderita luka parah dan meninggal di rumah sakit. Dua orang luka parah dan dalam perawatan intensif. Sementara 30 lainnya sedang dirawat," demikian disebutkan dalam statemen Kementerian Luar Negeri Israel. Menurut pejabat Bulgaria, korban tewas diperkirakan akan meningkat karena lebih dari 40 orang lain berada di dalam bus saat kejadian.
Menyusul insiden tersebut, Netanyahu langsung menuding Iran sebagai pelaku serangan teroris di Bulgaria tersebut dan mengancam akan memberikan reaksi keras terhadap Tehran.
Beberapa hari lalu juga muncul statemen dari Kantor Perdana Menteri Israel yang mengulang klaim tersebut. Padahal hari ini (Senin 23/7) Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman dijadwalkan melawat Brussel dan bertemu dengan menteri luar negeri Inggris serta sembilan negara Uni Eropa. Liberman dalam pertemuan tersebut akan meminta negara Eropa meningkatkan penjagaan di bandara udaranya serta tempat tinggal Yahudi dan warga Israel.
Menurut laporan sejumlah media, Lieberman juga menuntut dicantumkannya Hizbullah ke dalam list kelompok teroris di Uni Eropa. Israel saat ini tengah mengalami krisis internal yang sangat parah dan dalam beberapa hari ini Israel juga terkenang dengan kekalahan memalukan mereka di perang 33 hari di Lebanon enam tahun lalu. Oleh karena itu, propaganda dan agitasi Israel ini tak luput dari krisis internal yang mereka hadapi.
Menebar tudingan palsu tanpa bukti sejatinya merupakan bagian dari strategi pemimpin Rezim Zionis Israel. Sementara itu, Republik Islam Iran selama ini menjadi korban terbesar terorisme. Tehran menilai membantai warga tak berdosa merupakan kebijakan yang sangat keliru.
Sejumlah pengamat meyakini bahwa Israel dalam kondisi saat ini tengah berupaya menciptakan krisis dan perang di kawasan, karena rezim ini merasa semakin membutuhkan untuk menebar tudingan palsu dan terus maju.
Berbagai bukti menunjukkan bahwa Dinas Intelijen Israel (Mossad) telah membuat program terencana untuk menyukseskan tujuan tersebut. Agen-agen Israel hingga kini telah banyak melakukan teror dan mereka pun mengaku bertanggung jawab atas aksinya. Israel yang muncul dari terorisme ini juga memiliki andil langsung di aksi teror terhadap para ilmuwan nuklir Iran. Dengan rapor seperti ini Israel dengan berani mengorbankan warganya baik di wilayah Palestina pendudukan atau di luar negeri demi menjalankan skenario politiknya tersebut.
Saat ini terdapat dua tujuan yang ingin diraih para pemimpin Israel. Pertama merusak gerakan muqawama anti Israel, salah satunya merongrong wibawa Hizbullah Lebanon dan menumbangkan pemerintahan Suriah. Tel Aviv dengan mengikuti kebijakan Amerika Serikat memanfaatkan kondisi kawasan saat ini dan dengan menggandeng Turki, Arab Saudi dan Qatar serta mendukung kelompok bersenjata berusaha keras menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad.
Namun tujuan kedua Israel adalah perang urat syaraf dan menempatkan Iran di bawah represi dunia internasional dengan menebar tudingan palsu seputar dukungan Tehran terhadap terorisme dan pencitraan ancaman program nuklir damai Iran bagi keamanan regional dan global.
Pernyataan terbaru Netanyahu sangat jelas mengindikasikan gerakan Israel ini, namun masih terdapat keraguan besar apakah strategi tersebut akan dapat membantu Tel Aviv keluar dari kebuntuan saat ini yang mereka hadapi. Mayoritas pengamat menyakini bahwa dengan terkuaknya petualangan baru Israel dan kegagalan konspirasi mereka, rezim ilegal Tel Aviv akan menghadapi kesulitan baru baik di tingkat regional atau internasional. (IRIB Indonesia/MF/NA)
Persatuan Umat Islam dalam Pandangan Imam Khomeini
|
Persatuan, adalah hal yang mudah difahami namun selalu saja ada halangan dan kendala bagi umat Islam untuk mewujudkannya; entah kendalanya karena memang mereka tidak mampu mewujudkan persatuan tersebut, atau karena mereka tidak mau. Salah satu bukti nyatanya adalah: sudah 150 tahun lamanya tokoh-tokoh Islam dunia berbicara tentang persatuan, namun sampai saat ini juga Muslimin tetap berpecah belah di hadapan musuh-musuh mereka dan problema terbesar umat masih saja masalah perpecahan. Yang jelas maksud kami dari kata Muslimin adalah adalah umat Islam secara umumnya, mencakup para cendikiawan, politikus, ulama, dan seterusnya sampai masyarakat awam yang hidup bersama dalam satu komunitas dan setiap orang dari mereka adalah anggota keutuhan ini. Tentunya dalam setiap lapisan masyarakat pasti ada orang-orang yang benar-benar memahami pentingnya persatuan dan mereka pun berusaha keras untuk mewujudkannya; namun jika kita perhatikan satu per satu, hasil upaya mereka masih jauh berada di bawah tingkat ideal.
Oleh karena itu, saat ini di satu sisi musibah terbesar yang menimpa umat Islam adalah perpecahan, dan di sisi yang lin musuh-musuh Islam memanfaatkan fenomena perpecahan ini untuk menghantamkan pukulan keras ke dada Muslimin lalu melancarkan aksi-aksinya, seperti mengeruk kekayaan materi dan spiritual negara-negara Islami, menjajah, setiap saat berusaha melunturkan budaya-budaya Islami, dan mengkontrol gerak gerik-politik negara-negara yang telah dikuasainya.
Kalau kita menengok perkataan-perkataan Imam Khumaini, sikap-sikap politik dan sosialnya, kita akan mendapati bahwa dalam persepsinya persatuan bukan hanya sekedar saran yang hanya perlu didengarkan saja, bahkan perlu diwujudkan dan merupakan solusi terbesar bagi umat Islam untuk mengumpulkan kekuatan guna menghadapi musuh-musuh mereka yang zalim. Karena itu juga musuh-musuh Islam selama ratusan tahun menjadikan perpecahan Muslimin sebagai solusi terbaik untuk menguasai dan memperpanjang umur kekuasaan mereka di negara-negara Islami. Dengan jalan ini juga mereka mencapai tujuan-tujuan penjajahan dan permusuhannya.
Sungguh menakjubkan selama ratusan tahun Muslimin tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini dan Muslimin tetap berpecah belah di depan semua ancaman-ancaman musuh mereka. Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa musuh-musuh kita lebih berhasil dalam menjalankan misi-misinya daripada kita. Bukti nyata yang paling jelas saat ini juga adalah berkuasanya musuh-musuh atas negara-negara Islam sedang Muslimin tetap dalam perpecahannya. Singkatnya, perpecahan kita sama dengan kemenangan musuh. Selama kita tetap dalam perpecahan ini, selama itu juga musuh menang. Kita dapat berbangga diri ketika kita bersatu dan musuh kalah karena persatuan ini.
Terkadang keberhasilan musuh dalam mewujudkan perpecahan, tidak hanya terlihat melalu adanya ikhtilaf antar satu umat Islam yang berada dalam satu negara saja, bahkan antara satu negara Islam dengan negara lainnya! Inilah hasil kerja keras musuh-musuh kita yang ditujang denga pasokan dana luar biasa hanya karena mereka tidak mau kita umat Islam memperoleh kembali kekuatan dan kejayaan yang pernah diraih sebelumnya. Kita tidak bisa hanya diam berharap mereka berhenti menjalankan siasat perpecahan umat Islam ini; karena semua keuntungan mereka benar-benar bergantung pada perpecahan kita. Kita juga tidak bisa diam saja dengan berharap kaki tangan mereka yang kini menyamar sebagai “musuh dalam selimut” berhenti menjalankan misinya; karena keuntungan-keuntungan duniawi mereka bergantung penuh pada pekerjaan ini. Mereka akan tetap mengulang-ulang perkataan musuh-musuh kita, mewujudkan impian-impian mereka, menyamarkan siapakah musuh yang sebenarnya, dan memprovokasi perpecahan dalam satu kaum dan umat Islam. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali “musuh dalam selimut” di negara kita yang bekerja untuk mereka; mereka adalah pengkhianat yang menjual tanah air dan budaya bangsa sendiri untuk kepentingan-kepentingan duniawi. Mereka adalah orang-orang munafik yang mengenakan pakaian pejabat, cendikiawan, ulama, mufti, dan lain sebagainya; dengan cara ini mereka dapat beraksi dengan mudah dari dalam tubuh sebuah bangsa. Kita juga tidak bisa mengharap negara-negara yang benar-benar telah tunduk pada musuh kita untuk mewujudkan persatuan umat Islam ini.
Oleh karena itu, yang dapat kita harapkan untuk diajak bekerjasama mewujudkan impian ini adalah mereka yang benar-benar menyadari siapa musuh dan tidak bergantung sama sekali kepada mereka. Mereka adalah segenap umat Islam yang bebas dan tidak bergantung kepada musuh-musuh Islam; dengan syarat mereka harus benar-benar memahami arti persatuan ini, dan kedua mereka juga harus memiliki jiwa yang tulus dan ikhlas di jalan ini. Karena setiap orang yang menyadari kebenaran sesuatu, maka ia pasti membenarkannya dan melakukan segala usaha untuk menegakkannya. Yang terpenting adalah ketulusan dan kesucian jiwa. Orang yang jiwanya tulus, ikhlas dan suci, senantiasa terlepaskan dari belenggu keinginan-keinginan duniawi dan pribadi; orang-orang seperti ini yang dapat mewujudkan persatuan dan mengabaikan provokasi perpecahan; orang seperti ini yang mampu membedakan antara bisikan-bisikan rahmani (bisikan kebaikan) dengan bisikan-bisikan syaitani (bisikan setan).
Imam Khumaini berkeyakinan bahwa kepemilikan ma’rifat dan jiwa yang tulus adalah kunci keselamatan hidup di tengah-tengah provokator perpecahan. Ia berkata: Kita harus mengejar kekuatan dan persatuan kita. Pemerintah dan masyarakat tidak boleh menganggap ini adalah pemerintah dan ini adalah masyarakat (memisah-misahkan keduanya), karena kita semua adalah sekumpulan rombongan yang berjalan bersama menuju alam akhirat; kita harus menaati Tuhan dan kita harus selalu bersama-sama. Jika kita seperti itu, maka kemenangan adalah milik kita, dan kemenangan itu adalah hadiah Ilahi dan pertolongan-Nya untuk kita. Namun jika tidak demikian, jika kemenangan itu adalah hasil dari kekerasan dan paksaan, maka itu bukan kemenangan dan hakikatnya adalah kekalahan besar. Oleh karena itu kita harus bersama-sama. Kita harus menaati Tuhan dengan cara tidak berikhtilaf dan selalu menjaga persatuan. Kita harus menggalang persatuan umat ini, dan jika memang kita telah bersatu, maka kita harus menjaganya dengan baik. Kita harus melanjutkan perjalanan ini dan kita tidak boleh mendengarkan ucapan pihak-pihak yang ingin memecah belah tubuh umat ini… jika kita bersatu, tidak ada satu pun yang bisa mengusik kita; kita harus bersatu dalam menaati Allah. (Shahife e Emam, jilid 19, halaman 206 – 207)
Ia juga berkata: Kita harus memiliki kesatuan dan kita harus menjaganya. Kita tidak boleh mendengar omongan orang-orang yang menginginkan perpecahan di antara kita. Mereka yang bertentangan dengan persatuan adalah orang-orang yang membuat kerusakan. Jadi kita tidak boleh mendengarkan ucapan orang-orang yang berbuat kerusakan seperti mereka. Jika kalian tidak ingin terpengaruh dengan ucapan-ucapan mereka, maka kalian harus memiliki makrifat, maknawiah dan jiwa yang tulus nan ikhlas. Ucapan-ucapan mereka hanya berpengaruh pada hati orang-orang yang lemah makrifat dan jiwanya.
Ucapan beliau yang lainnya: Sekitar sejak 150 tahun yang lalu tokoh-tokoh dunia Islam berbicara tentang persatuan Islami di hadapan bahaya para penjajah-penjajah Barat dan menyatakan bahwa perpecahan adalah problema umat Islam yang terbesar; namun problema ini sampai sekarang juga tetap berada di tempatnya. Ini menunjukkan bahwa umat Islam belum menempuh jalan yang seharusnya ditempuh untuk mewujudkan persatuan ini. Sedangkan musuh-musuh Islam yang menganggap perpecahan umat ini sebagai solusi untuk meraih kepentingan-kepentingan mereka, dengan baik mereka menjalankan usaha-usahanya hingga saat ini.
Beliau juga berkata: Perpecahan di dunia Islam adalah jaminan keberhasilan musuh-musuh Islam dalam menguasai kita. Selama kita tidak merubah kenyataan ini, dunia Islam tidak akan bisa keluar dari kekuasaan musuh. Oleh karena itu seharusnya umat Islam memikirkan cara terbaik untuk keluar dari lingkaran ini daripada sibuk berselisih.
Dan juga beliau berkata: Banyak sekali kaki tangan musuh kita yang menyelinap di dalam tubuh umat Islam, mereka menyamar sebagai cendikiawan, politikus, ulama yang fanatik, mufti, dan lain sebagainya; dan kita tidak bisa mengharapkan mereka untuk mewujudkan persatuan umat. Karena mereka semua bekerja untuk kepentingan musuh-musuh dan para penjajah. Oleh karenanya hanya Muslimin sejati yang harus memikirkan jalan menuju persatuan tanpa mendengarkan kata-kata kaum munafik yang ingin memecah belah umat.(http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=327800)
Oleh karena itu, saat ini di satu sisi musibah terbesar yang menimpa umat Islam adalah perpecahan, dan di sisi yang lin musuh-musuh Islam memanfaatkan fenomena perpecahan ini untuk menghantamkan pukulan keras ke dada Muslimin lalu melancarkan aksi-aksinya, seperti mengeruk kekayaan materi dan spiritual negara-negara Islami, menjajah, setiap saat berusaha melunturkan budaya-budaya Islami, dan mengkontrol gerak gerik-politik negara-negara yang telah dikuasainya.
Kalau kita menengok perkataan-perkataan Imam Khumaini, sikap-sikap politik dan sosialnya, kita akan mendapati bahwa dalam persepsinya persatuan bukan hanya sekedar saran yang hanya perlu didengarkan saja, bahkan perlu diwujudkan dan merupakan solusi terbesar bagi umat Islam untuk mengumpulkan kekuatan guna menghadapi musuh-musuh mereka yang zalim. Karena itu juga musuh-musuh Islam selama ratusan tahun menjadikan perpecahan Muslimin sebagai solusi terbaik untuk menguasai dan memperpanjang umur kekuasaan mereka di negara-negara Islami. Dengan jalan ini juga mereka mencapai tujuan-tujuan penjajahan dan permusuhannya.
Sungguh menakjubkan selama ratusan tahun Muslimin tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini dan Muslimin tetap berpecah belah di depan semua ancaman-ancaman musuh mereka. Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa musuh-musuh kita lebih berhasil dalam menjalankan misi-misinya daripada kita. Bukti nyata yang paling jelas saat ini juga adalah berkuasanya musuh-musuh atas negara-negara Islam sedang Muslimin tetap dalam perpecahannya. Singkatnya, perpecahan kita sama dengan kemenangan musuh. Selama kita tetap dalam perpecahan ini, selama itu juga musuh menang. Kita dapat berbangga diri ketika kita bersatu dan musuh kalah karena persatuan ini.
Terkadang keberhasilan musuh dalam mewujudkan perpecahan, tidak hanya terlihat melalu adanya ikhtilaf antar satu umat Islam yang berada dalam satu negara saja, bahkan antara satu negara Islam dengan negara lainnya! Inilah hasil kerja keras musuh-musuh kita yang ditujang denga pasokan dana luar biasa hanya karena mereka tidak mau kita umat Islam memperoleh kembali kekuatan dan kejayaan yang pernah diraih sebelumnya. Kita tidak bisa hanya diam berharap mereka berhenti menjalankan siasat perpecahan umat Islam ini; karena semua keuntungan mereka benar-benar bergantung pada perpecahan kita. Kita juga tidak bisa diam saja dengan berharap kaki tangan mereka yang kini menyamar sebagai “musuh dalam selimut” berhenti menjalankan misinya; karena keuntungan-keuntungan duniawi mereka bergantung penuh pada pekerjaan ini. Mereka akan tetap mengulang-ulang perkataan musuh-musuh kita, mewujudkan impian-impian mereka, menyamarkan siapakah musuh yang sebenarnya, dan memprovokasi perpecahan dalam satu kaum dan umat Islam. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali “musuh dalam selimut” di negara kita yang bekerja untuk mereka; mereka adalah pengkhianat yang menjual tanah air dan budaya bangsa sendiri untuk kepentingan-kepentingan duniawi. Mereka adalah orang-orang munafik yang mengenakan pakaian pejabat, cendikiawan, ulama, mufti, dan lain sebagainya; dengan cara ini mereka dapat beraksi dengan mudah dari dalam tubuh sebuah bangsa. Kita juga tidak bisa mengharap negara-negara yang benar-benar telah tunduk pada musuh kita untuk mewujudkan persatuan umat Islam ini.
Oleh karena itu, yang dapat kita harapkan untuk diajak bekerjasama mewujudkan impian ini adalah mereka yang benar-benar menyadari siapa musuh dan tidak bergantung sama sekali kepada mereka. Mereka adalah segenap umat Islam yang bebas dan tidak bergantung kepada musuh-musuh Islam; dengan syarat mereka harus benar-benar memahami arti persatuan ini, dan kedua mereka juga harus memiliki jiwa yang tulus dan ikhlas di jalan ini. Karena setiap orang yang menyadari kebenaran sesuatu, maka ia pasti membenarkannya dan melakukan segala usaha untuk menegakkannya. Yang terpenting adalah ketulusan dan kesucian jiwa. Orang yang jiwanya tulus, ikhlas dan suci, senantiasa terlepaskan dari belenggu keinginan-keinginan duniawi dan pribadi; orang-orang seperti ini yang dapat mewujudkan persatuan dan mengabaikan provokasi perpecahan; orang seperti ini yang mampu membedakan antara bisikan-bisikan rahmani (bisikan kebaikan) dengan bisikan-bisikan syaitani (bisikan setan).
Imam Khumaini berkeyakinan bahwa kepemilikan ma’rifat dan jiwa yang tulus adalah kunci keselamatan hidup di tengah-tengah provokator perpecahan. Ia berkata: Kita harus mengejar kekuatan dan persatuan kita. Pemerintah dan masyarakat tidak boleh menganggap ini adalah pemerintah dan ini adalah masyarakat (memisah-misahkan keduanya), karena kita semua adalah sekumpulan rombongan yang berjalan bersama menuju alam akhirat; kita harus menaati Tuhan dan kita harus selalu bersama-sama. Jika kita seperti itu, maka kemenangan adalah milik kita, dan kemenangan itu adalah hadiah Ilahi dan pertolongan-Nya untuk kita. Namun jika tidak demikian, jika kemenangan itu adalah hasil dari kekerasan dan paksaan, maka itu bukan kemenangan dan hakikatnya adalah kekalahan besar. Oleh karena itu kita harus bersama-sama. Kita harus menaati Tuhan dengan cara tidak berikhtilaf dan selalu menjaga persatuan. Kita harus menggalang persatuan umat ini, dan jika memang kita telah bersatu, maka kita harus menjaganya dengan baik. Kita harus melanjutkan perjalanan ini dan kita tidak boleh mendengarkan ucapan pihak-pihak yang ingin memecah belah tubuh umat ini… jika kita bersatu, tidak ada satu pun yang bisa mengusik kita; kita harus bersatu dalam menaati Allah. (Shahife e Emam, jilid 19, halaman 206 – 207)
Ia juga berkata: Kita harus memiliki kesatuan dan kita harus menjaganya. Kita tidak boleh mendengar omongan orang-orang yang menginginkan perpecahan di antara kita. Mereka yang bertentangan dengan persatuan adalah orang-orang yang membuat kerusakan. Jadi kita tidak boleh mendengarkan ucapan orang-orang yang berbuat kerusakan seperti mereka. Jika kalian tidak ingin terpengaruh dengan ucapan-ucapan mereka, maka kalian harus memiliki makrifat, maknawiah dan jiwa yang tulus nan ikhlas. Ucapan-ucapan mereka hanya berpengaruh pada hati orang-orang yang lemah makrifat dan jiwanya.
Ucapan beliau yang lainnya: Sekitar sejak 150 tahun yang lalu tokoh-tokoh dunia Islam berbicara tentang persatuan Islami di hadapan bahaya para penjajah-penjajah Barat dan menyatakan bahwa perpecahan adalah problema umat Islam yang terbesar; namun problema ini sampai sekarang juga tetap berada di tempatnya. Ini menunjukkan bahwa umat Islam belum menempuh jalan yang seharusnya ditempuh untuk mewujudkan persatuan ini. Sedangkan musuh-musuh Islam yang menganggap perpecahan umat ini sebagai solusi untuk meraih kepentingan-kepentingan mereka, dengan baik mereka menjalankan usaha-usahanya hingga saat ini.
Beliau juga berkata: Perpecahan di dunia Islam adalah jaminan keberhasilan musuh-musuh Islam dalam menguasai kita. Selama kita tidak merubah kenyataan ini, dunia Islam tidak akan bisa keluar dari kekuasaan musuh. Oleh karena itu seharusnya umat Islam memikirkan cara terbaik untuk keluar dari lingkaran ini daripada sibuk berselisih.
Dan juga beliau berkata: Banyak sekali kaki tangan musuh kita yang menyelinap di dalam tubuh umat Islam, mereka menyamar sebagai cendikiawan, politikus, ulama yang fanatik, mufti, dan lain sebagainya; dan kita tidak bisa mengharapkan mereka untuk mewujudkan persatuan umat. Karena mereka semua bekerja untuk kepentingan musuh-musuh dan para penjajah. Oleh karenanya hanya Muslimin sejati yang harus memikirkan jalan menuju persatuan tanpa mendengarkan kata-kata kaum munafik yang ingin memecah belah umat.(http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=327800)
Resistensi dan Persatuan; Kunci Kemenangan
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Senin (18/6) pada acara peringatan Hari Raya Bi'tsah atau Hari Kenabian Rasulullah Saw yang dihadiri oleh para pejabat tinggi negara dan perwakilan negara-negara Islam serta keluarga para syuhada, mengatakan, "Di antara sekian banyak percikan cahaya kenabian, umat manusia saat ini sangat memerlukan dua hal yaitu, membangkitkan pemikiran dan menempa akhlak."
Seraya menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Iran dan umat Islam atas tibanya hari besar pengangkatan Rasulullah Muhammad Saw sebagai Nabi, Rahbar menandaskan, kecenderungan berbagai bangsa Muslim yang dengan penuh semangat mengikuti ajaran Nabi Muhammad Saw menunjukkan bahwa bangsa-bangsa yang sudah mengenyam banyak pendidikan ini menyadari, tidak ada satu pun ideologi materialis Barat dan Timur yang bisa memenuhi tuntutan dan kebutuhan hakiki umat manusia. Tak ada yang bisa membawa umat manusia kepada kesejahteraan dan kemajuan hakiki kecuali ajaran kenabian.
Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa faktor yang melahirkan berbagai masalah di tengah umat manusia adalah keterasingan mereka dari dua hal utama yang diajarkan oleh nabi. Dua hal itu adalah pemikiran dan penyucian jiwa. Rahbar menambahkan, keterbebasan manusia dari seluruh belenggu dan kelemahan akhlak adalah tujuan dan misi agung para nabi. Dengan terwujudnya dua hal itu, maka pintu bagi teratasinya kesulitan utama umat manusia akan terbuka lebar.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan bahwa salah satu misi utama kenabian adalah menghidupkan kekuatan logika dan pemikiran. Rahbar mengatakan, "Umat manusia hari ini sangat memerlukan pemikiran, logika, nalar, dan pencarian solusi untuk menyelesaikan masalah dan kesulitan yang mengepung bangsa-bangsa di dunia dari segala penjuru."
Menyinggung sepak terjang kekuatan adidaya dunia dalam menebar maut dan kezaliman secara terang-terangan di sejumlah negara kawasan Timur Tengah, Rahbar mengungkapkan, "Dalam perspektif kaum arogan dunia, tak ada tempat bagi manusia. Masyarakat dunia juga sudah menyaksikan bagaimana negara-negara Barat menyelesaikan krisis ekonomi yang menerpa mereka. Kekuatan adidaya dunia hanya berpikir menyelesaikan masalah dan kesulitan sistem perbankan, kartel-kartel ekonomi dan para pemilik modal, bukan mengatasi kesulitan rakyat."
Ayatullah Khamenei kembali menyeru bangsa-bangsa di dunia untuk merenungkan dan memikirkan fenomena yang tampak di depan mata ini. Beliau mengingatkan, akar dari semua masalah ini adalah kekuasaan sistem hegemoni di dunia dan keberadaan dua kutub, majikan dan budak. Jalan penyelesaiannya adalah dengan mengeluarkan bangsa-bangsa ini dari hegemoni atau kekuasaan pihak lain.
Mengenai revolusi bangsa-bangsa di kawasan dan upaya tiada henti dari kubu adidaya untuk mengendalikan dan menyimpangkan gerakan rakyat ini, Ayatullah Khamenei menegaskan, bangsa-bangsa ini hendaknya tetap resisten dengan mengandalkan kekuatan pikiran dan logika pemberian Allah Swt serta percaya akan kebenaran janji pertolongan Ilahi. Dengan terus melanjutkan perjuangan yang gigih melawan kubu hegemoni, mereka akan mengukir kemenangan.
Rahbar menyebut harga diri dan kebesaran bangsa Iran sebagai hasil dari resistensi dan perjuangan bangsa ini. Menyinggung kebersamaan kubu arogansi dalam melawan Republik Islam Iran, Rahbar menambahkan, "Dalam 33 tahun ini, bangsa Iran selalu menjadi sasaran konspirasi dan tipu daya kubu arogansi dunia. Dengan cara itu, mereka berusaha mencegah bangsa Iran menjadi teladan resistensi dan kemajuan bagi bangsa-bangsa lain. Berkat inayah Allah Swt, kali ini pun semua upaya musuh untuk mengeluarkan bangsa Iran dari arena juga akan gagal."
Menurut Rahbar, janji Allah Swt hanya akan didapat lewat usaha, tindakan dan kesiapan menerjang bahaya. Dengan menyebutkan sejumlah ayat al-Quran, Ayatullah Khamenei mengatakan, "Menjadi mukmin saja tidak meniscayakan terlaksananya janji Allah Swt. Karena itu, diperlukan perjuangan dan kesabaran." Mengenai musuh-musuh Republik Islam, Rahbar menegaskan, "Mereka semestinya mengambil pelajaran dari kegagalan-kegagalan masa lalu dalam menghadapi bangsa Iran. Mereka harus sadar bahwa kesombongan, keangkuhan, dan ambisi yang tidak pada tempatnya tidak akan membuat mereka unggul dalam menghadapi bangsa yang memperoleh ajaran resistensi dan persatuan dari al-Quran dan sudah mengenal dirinya."
Menyinggung upaya tanpa henti kaum arogan dunia untuk menunggangi dan mendistorsi revolusi bangsa-bangsa di kawasan, Rahbar menegaskan, "Dengan berbekal khazanah yang dianugerahkan oleh Allah Swt, akal dan pikiran, itikad baik, serta janji pertolongan dari Allah Swt, bangsa-bangsa dapat mandiri dan menentukan masa depan mereka dengan resistensi melawan para penjajah."
Berbicara tentang skenario musuh-musuh Islam dalam mengadu domba antara Sunni dan Syiah, Ayatullah Khamenei menyebut persatuan Islam sebagai kebutuhan mendesak Dunia Islam saat ini. Seraya mengkritik keras sejumlah kalangan yang terus menerus menebar perpecahan, Rahbar menandaskan, "Orang-orang yang tidak menerima Islam dan sama sekali tidak tahu menahu soal Syiah dan Sunni, justru bertindak memenuhi keinginan dinas-dinas intelijen kubu hegemoni dengan mengaku khawatir akan penyebaran Syiah. Dengan cara itu, mereka menyulut api perselisihan."
Di bagian akhir pembicaraannya, Rahbar mengimbau bangsa-bangsa Muslim untuk menggunakan nalar dan logika yang benar serta memupuk persatuan dan resistensi. Beliau menyatakan bahwa dengan inayah Allah Swt, umat Islam akan mengalahkan musuh-musuhnya dan akan berhasil mewujudkan misi dari pengutusan Nabi Saw.
Di awal pertemuan yang dihadiri oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad, ketua parlemen, ketua Badan Yudikatif dan ketua Dewan Penentu Kebijaksanaan Negara itu, Ahmadinejad dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas tibanya peringatan Hari Raya Bi'tsah Nabi Muhammad Saw dan mengatakan, "Hari ini kebutuhan umat manusia kepada ajaran Ilahi dan pesan kenabian Rasulullah Saw semakin terasa."
Pada kesempatan itu, Ahmadinejad menyinggung ketidakmampuan kekuatan-kekuatan materi dalam menjawab tuntutan umat manusia. Dia menambahkan, "Berdasarkan janji Ilahi dan berkat kebijakan dan perjuangan bangsa-bangsa di dunia, kekuasaan kubu arogansi dan Zionis pasti akan berakhir dan jalan untuk mewujudkan perdamaian, kedamaian, kebahagiaan dan kemajuan umat manusia akan terbuka lebar."(IRIB Indonesia)
0 comments to "Senjata Wahabi adalah "Fitnah dan Kebohongan", TRAGEDI Iraq, Mynmar, Syria,Bahrain, Yaman, warga Amerika hingga Yahudi Israel : PERSATUAN ISLAM membawa kedamaian UMMAT Manusia...."