Home , , , , , , , , , , , , , , , , , , , � Amalan Umum & Khusus Lailatul Qodr (Malam 19, 21, 23 )

Amalan Umum & Khusus Lailatul Qodr (Malam 19, 21, 23 )








Amalan Umum Lailatul Qodr (Malam 19, 21, 23 )


Malam ini adalah malam pertamaLailatul Qadr. Malam Lailatul Qadradalah sebuah malam yang tidak satu malam pun dalam setahun yang memiliki keutamaan seperti keutamaannya. Amalan pada malam itu adalah lebih baik dari amalan yang dikerjakan selama seribu bulan. Pada malam itu semua taqdir dalam setahun akan ditentukan. Para malaikat dan Ruh akan turun ke bumi dengan izin Allah untuk berjumpa dengan Imam Zaman as guna melaporkan kepada beliau setiap ketentuan yang dimiliki oleh setiap hamba.
Amalan pada malam Lailatul Qadr terklasifikasi dalam dua bagian: amalan umum yang dilakukan pada setiap malam Lailatul Qadr, dan amalan khusus untuk setiap malam Lailatul Qadr.
1. Amalan Umum
Amalan pada malam-malam ini adalah sebagai berikut:
Pertama, mandi. Menurut Allamah al-Majlisi, lebih baiknya mandi ini dilakukan bersamaan dengan terbenamnya matahari sehingga kita mengerjakan shalat Maghrib dan Isya` dengan mandi tersebut.
Kedua, mengerjakan shalat sebanyak dua rakaat. Pada setiap rakaatnya, setelah membaca surah al-Fâtihah, kita membaca surah at-Tauhid sebanyak tujuh kali, dan setelah selesai mengerjakan shalat, kita membaca astaughfirullôh wa atûbu ilaihsebanyak tujuh puluh kali.
Dalam sebuah hadis Nabi disebutkan bahwa yang mengerjakan shalat ini tidak akan bangun dari tempat duduknya kecuali Allah SWT telah mengampuninya dan kedua orang tuanya.
Ketiga, bukalah al-Quran dan letakkanlah di hadapan Anda seraya berkata,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِكِتَابِكَ الْمُنْزَلِ وَ مَا فِيْهِ وَ فِيْهِ اسْمُكَ الْأَكْبَرُ

وَ أَسْمَاؤُكَ الْحُسْنَى وَ مَا يُخَافُ وَ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi Kitab-Mu yang telah diturunkan dan seluruh isinya, sedangkan di dalamnya terdapat asmâ-Mu yang teresar, asmâ-asmâ-Mu yang baik, segala yang ditakuti dan

يُرْجَى أَنْ تَجْعَلَنِيْ مِنْ عُتَقَائِكَ مِنَ النَّارِ

diharapkan agar Kau jadikan aku di antara orang-orang yang terbebaskan dari api neraka.
Kemudian, mintalah segala hajat yang Anda inginkan.
Keempat, ambillah al-Quran itu dan letakkan di atas kepala Anda. Lalu, bacalah:

اَللَّهُمَّ بِحَقِّ هَذَا الْقُرْآنِ وَ بِحَقِّ مَنْ أَرْسَلْتَهُ بِهِ وَ بِحَقِّ كُلِّ مُؤْمِنٍ

مَدَحْتَهُ فِيْهِ وَ بِحَقِّكَ عَلَيْهِمْ، فَلاَ أَحَدَ

Ya Allah, demi hak al-Quran ini, demi hak orang yang telah Kau utus dengannya, demi hak setiap Mukmin yang telah Kau puji di dalamnya, dan demi hak-Mu atas mereka. Tiada seorang pun

أَعْرَفُ بِحَقِّكَ مِنْكَ

yang lebih mengetahui hak-Mu dari pada-Mu.
Lalu, bacalah bacaan berikut ini masing-masing sebanyak sepuluh kali.

بِكَ يَا اَللهُ

بِمُحَمَّدٍ

بِعَلِيٍّ

بِفَاطِمَةَ

بِالْحَسَنِ

بِالْحُسَيْنِ

بِعَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ

بِمُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ

بِجَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ

بِمُوسَى بْنِ جَعْفَرٍ

بِعَلِيِّ بْنِ مُوسَى

بِمُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ

بِعَلِيِّ بْنِ مُحَمَّدٍ

بِالْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ بِالْحُجَّةِ

Kelima, berziarah kepada Imam Husain as. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa ketika malam Lailatul Qadr tiba, seorang penyeru di langit ke tujuh dari dalam ‘Arsy berseru, “Allah telah mengampuni orang yang berziarah ke kuburan Husain as”.
Keenam, menghidupkan malam Lailatl Qadr Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa barangsiapa menghidupkan malam Lailatl Qadr, dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak bintang-gumintang di langit, seberat gunung-gunung, dan seluas lautan.
Ketujuh, membaca (doa berikut ini).

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَمْسَيْتُ لَكَ عَبْدًا دَاخِرًا، لاَ أَمْلِكُ لِنَفْسِيْ نَفْعًا وَ لاَ ضَرًّا

وَ لاَ أَصْرِفُ عَنْهَا سُوْءًا، أَشْهَدُ

Ya Allah, aku telah memasuki soreku ini sebagai hamba yang hina. Aku tidak memiliki manfaat dan mara bahaya bagi diriku sendiri dan aku tidak menolak keburukan darinya. Aku bersaksi

بِذَلِكَ عَلَى نَفْسِيْ وَ أَعْتَرِفُ لَكَ بِضَعْفِ قُوَّتِيْ وَ قِلَّةِ حِيْلَتِيْ،

فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْجِزْ

dengan hal itu terhadap diriku dan mengaku dengan kelemahan kekuatanku dan sedikitnya tipu-dayaku. Maka, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, wujudkanlah

لِيْ مَا وَعَدْتَنِيْ وَ جَمِيْعَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ مِنَ الْمَغْفِرَةِ

فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَ أَتْمِمْ عَلَيَّ مَا آتَيْتَنِيْ،

bagiku ampunan pada malam ini yang telah Kau janjikan kepadaku dan kepada seluruh Mukminin dan Mukminat, dan sempurnakanlah apa yang telah Kau anugrahkan pada kami.
فَإِنِّيْ عَبْدُكَ الْمِسْكِيْنُ الْمُسْتَكِيْنُ الضَّعِيْفُ الْفَقِيْرُ الْمَهِيْنُ، اَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْنِيْ نَاسِيًا لِذِكْرِكَ فِيْمَا أَوْلَيْتَنِيْ وَ
Karena aku adalah hamba-Mu yang miksin, rendah, lemah, fakir, dan hina. Ya Allah, jangan Kau jadikan aku lalai untuk mengingat-Mu terhadap apa yang telah Kau anugrahkan padaku,

لاَ (غَافِلاَ) لِإِحْسَانِكَ فِيْمَا أَعْطَيْتَنِيْ وَ لاَ آيِسًا مِنْ إِجَابَتِكَ

وَ إِنْ أَبْطَأَتْ عَنِّيْ فِيْ سَرَّاءَ (كُنْتُ) أَوْ

lupa akan kebaikan-Mu terhadap apa yang telah Kau karuniakan padaku, dan putus asa akan pengabulan-Mu meskipun hal itu lambat datang kepadaku, baik aku dalam kebahagiaan,

ضَرَّاءَ أَوْ شِدَّةٍ أَوْ رَخَاءٍ أَوْ عَافِيَةٍ أَوْ بَلاَءٍ أَوْ بُؤْسٍ أَوْ نَعْمَاءَ،

إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

kesusahan, kesulitan, ketentraman, kesehatan, malapetaka, kesengsaraan, maupun kenikmatan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.
sumber: Mafatihul Jinan

Amalan Khusus Malam Lailatul Qodr

Malam Kesembilan Belas
Amalan khusus untuk malam kesembilan belas adalah sebagai berikut:
Pertama, membacaastaughfirullôh robbî wa atûbu ilaih sebanyak seratus kali.
Kedua, mengucapkanAllôhummal-‘an qotalata Amiril Mukminin sebanyak seratus kali.
Ketiga, membaca (doa berikut ini).

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ وَ فِيْمَا تَفْرُقُ

مِنَ الْأَمْرِ الْحَكِيْمِ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ فِي

Ya Allah, tentukanlah di antara keputusan pasti yang akan Kau tentukan dan di antara keputusan-keputusan bijaksana yang akan Kau bedakan di malam Lailatul Qadr, serta di antara

الْقَضَاءِ الَّذِيْ لاَ يُرَدُّ وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ

الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ

qadhâ` yang tidak dapat ditolak dan dirubah supaya Engkau menulisku di antara para jamaah haji (yang berkunjung ke) rumah-Mu yang suci yang mabrur haji mereka, yang disyukuri usaha mereka,

الْمَغْفُوْرِ ذُنُوْبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ وَ اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ

وَ تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيْلَ عُمْرِيْ وَ تُوَسِّعَ عَلَيَّ

yang diampuni dosa-dosa mereka, yang ditebus kejelekan-kejelekan mereka, dan tentukanlah di antara qadhâ` dan qadar-Mu supaya Engkau memanjangkan umurku dan melapangkan untukku

فِيْ رِزْقِيْ وَ تَفْعَلَ بِيْ كَذَا وَ كَذَا

rezekiku dan memperlakukanku dengan …. (sebagai ganti dari titik-titik ini, sebutkanlah hajat dan keinginan Anda).

Malam Kedua Puluh Satu
  1. Melakukan amalan umum lailatul Qodr
  2. Membaca doa hari sepuluh akhir-akhir ramadhan

أَعُوْذُ بِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ أَنْ يَنْقَضِيَ عَنِّيْ شَهْرُ رَمَضَانَ

أَوْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ مِنْ لَيْلَتِيْ هَذِهِ وَ لَكَ قِبَلِيْ

Aku berlindung kepada keagungan Dzat-Mu Yang Maha Mulia agar jangan sampai bulan Ramadhan ini berlalu dariku atau fajar malamku ini menyingsing sedangkan aku masih memiliki

ذَنْبٌ أَوْ تَبِعَةٌ تُعَذِّبُنِيْ عَلَيْهِ

                                                                                                      : Kemudian membaca doa

        اَللَّهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ شَهْرُ رَمَضَانَ

الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ

Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam Kitab-Mu yang telah diturunkan, “Bulan Ramadhan adalah bulan yang al-Quran telah diturunkan di dalamnya sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelas

الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ، فَعَظَّمْتَ حُرْمَةَ شَهْرِ رَمَضَانَ بِمَا أَنْزَلْتَ فِيْهِ

مِنَ الْقُرْآنِ وَ خَصَصْتَهُ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ

(jalan) petunjuk dan pemisah (antara kebenaran dan kebatilan)”. Dengan demikian Engkau telah mengagungkan kesucian bulan Ramadhan dengan al-Quran yang telah Kau turunkan di dalamnya dan Kau mengistimewakannya dengan malam Lailatul Qadr,

جَعَلْتَهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، اَللَّهُمَّ وَ هَذِهِ أَيَّامُ شَهْرِ رَمَضَانَ قَدِ انْقَضَتْ

وَ لَيَالِيْهِ قَدْ تَصَرَّمَتْ وَ قَدْ

lalu Kau jadikannya lebih baik dari seribu bulan. Ya Allah, hari-hari bulan Ramadhan ini telah berlalu dan malam-malamnya telah terputus, sedangkan

صِرْتُ يَا إِلَهِيْ مِنْهُ إِلَى مَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ وَ أَحْصَى لِعَدَدِهِ

مِنَ الْخَلْقِ أَجْمَعِيْنَ، فَأَسْأَلُكَ بِمَا سَأَلَكَ

aku ya Ilahi telah berada dalam sebuah kondisi yang Engkau lebih tahu dari padaku dan lebih mampu menghitung jumlahnya dari pada seluruh makhluk. Maka, aku memohon kepada-Mu dengan suatu perantara yang dengannya telah memohon kepada-Mu

بِهِ مَلاَئِكَتُكَ الْمُقَرَّبُوْنَ وَ أَنْبِيَاؤُكَ الْمُرْسَلُوْنَ وَ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ

أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ

para malaikat-Mu yang telah didekatkan (ke haribaan-Mu), para nabi-Mu yang telah diutus, dan para hamba-Mu yang salih agar Kau curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad,

وَ أَنْ تَفُكَّ رَقَبَتِيْ مِنَ النَّارِ وَ تُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِكَ

وَ أَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيَّ بِعَفْوِكَ وَ كَرَمِكَ وَ تَتَقَبَّلَ

membebaskan diriku dari api neraka, memasukkanku ke dalam dalam surga dengan rahmat-Mu, memberikan karunia padaku dengan maaf dan kemurahan-Mu, menerima

تَقَرُّبِيْ وَ تَسْتَجِيْبَ دُعَائِيْ وَ تَمُنَّ عَلَيَّ بِالْأَمْنِ يَوْمَ الْخَوْفِ

مِنْ كُلِّ هَوْلٍ أَعْدَدْتَهُ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ، إِلَهِيْ وَ

taqarrubku, mengabulkan doaku, dan memberikan karunia keamanan kepadaku para hari ketakutan terhadap kedahsyatan yang telah Kau persiapkan untuk hari Kiamat. Ya Ilahi,

أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ بِجَلاَلِكَ الْعَظِيْمِ أَنْ يَنْقَضِيَ أَيَّامُ شَهْرِ رَمَضَانَ

وَ لَيَالِيْهِ وَ لَكَ قِبَلِيْ تَبِعَةٌ أَوْ

aku berlindung kepada-Mu demi Dzat-Mu Yang Mulia dan kebesaran-Mu Yang Agung supaya jangan sampai hari-hari bulan Ramadhan dan malam-malamnya berlalu sedangkan aku masih memiliki tanggungjawab kepada-Mu atau

ذَنْبٌ تُؤَاخِذُنِيْ بِهِ أَوْ خَطِيْئَةٌ تُرِيْدُ أَنْ تَقْتَصَّهَا مِنِّيْ لَمْ تَغْفِرْهَا لِيْ

سَيِّدِيْ سَيِّدِيْ سَيِّدِيْ، أَسْأَلُكَ يَا لاَ

dosa yang dengannya Engkau akan menyiksaku atau kesalahan yang (karenanya) Engkau akan membalasku (dan) Engkau tidak akan mengampuninya, Tuanku, Tuanku, Tuanku. Aku memohon kepada-Mu wahai Yang tiada

إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ إِذْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ إِنْ كُنْتَ رَضِيْتَ عَنِّيْ فِيْ هَذَا الشَّهْرِ

فَازْدَدْ عَنِّيْ رِضًا، وَ إِنْ لَمْ تَكُنْ

Tuhan (sejati) selain Engkau ketika tiada Tuhan (sejati) selain Engkau, jika Engkau ridha terhadapku pada bulan ini, maka tambahkanlah keridhaan-Mu kepadaku, dan jika

رَضِيْتَ عَنِّيْ فَمِنَ الْآنَ فَارْضَ عَنِّيْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، يَا اَللهُ يَا أَحَدُ

يَا صَمَدُ يَا مَنْ لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ

Engkau tidak ridha kepadaku, maka dari sekarang ridhalah kepadaku, wahai Yang Lebig Pengasih dari para pengasih, ya Allah, wahai Yang Maha Esa, wahai Tempat Bergantung, wahai Yang tidak beranak dan tidak
يُوْلَدْ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
diperanakkan, dan tak seorang pun yang sejajar dengan-Nya.
Lalu, bacalah berulang-ulang:

يَا مُلَيِّنَ الْحَدِيْدِ لِدَاوُوْدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، يَا كَاشِفَ الضُّرِّ

وَ الْكُرَبِ الْعِظَامِ عَنْ أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، أَيْ

Wahai Pelunak besi bagi Dawud as, wahai Penyingkap kesengsaraan dan kegundahan bagi Ayyub as, wahai

مُفَرِّجَ هَمِّ يَعْقُوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، أَيْ مُنَفِّسَ غَمِّ يُوْسُفَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ،

صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا

Penyirna kesusahan Ya’qub as, wahai Pelapang kesedihan Yusuf as, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana
أَنْتَ أَهْلُهُ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ وَ افْعَلْ بِيْ مَا أَنْتَ أَهْلُهُ وَ لاَ تَفْعَلْ بِيْ مَا أَنَا أَهْلُهُ‏
Engkau layak untuk mencurahkan shalawat atas mereka semua, perlakukanlah aku sesuai dengan yang layak bagi-Mu, dan jangan perlakukan aku sesuai yang layak bagiku.
  1. Membaca doa malam 21

يَا مُوْلِجَ اللَّيْلِ فِي النَّهَارِ وَ مُوْلِجَ النَّهَارِ فِي اللَّيْلِ وَ مُخْرِجَ الْحَيِّ

مِنَ الْمَيِّتِ وَ مُخْرِجَ الْمَيِّتِ مِنَ

Wahai Yang memasukkan malam ke dalam siang, Yang memasukkan siang ke dalam malam, Yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan Yang mengeluarkan yang mati dari

الْحَيِّ، يَا رَازِقَ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ، يَا اَللهُ يَا رَحْمَانُ، يَا اَللهُ يَا رَحِيْمُ،

يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، لَكَ

yang hidup, wahai Pemberi Rezeki kepada yang dikehendaki tanpa perhitungan, ya Allah, ya Rahmân, ya Allah, ya Rahîm, ya Allah, ya Allah, ya Allah, hanya bagi-Mulah

الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاَءُ، أَسْأَلُكَ

أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ

asmâ-asmâ yang baik, perumpamaan-perumpamaan yang tinggi, kebesaran, dan segala nikmat. Aku mohon kepada-Mu agar Kau curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad,
أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ فِي السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ
menjadikan namaku pada malam ini di antara orang-orang yang berbahagia, ruhku bersama para syahid, kebaikanku berada di surga ‘Illiyyîn, dan kejelekanku

مَغْفُوْرَةً وَ أَنْ تَهَبَ لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا يُذْهِبُ الشَّكَّ

عَنِّيْ وَ تُرْضِيَنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِيْ، وَ

terampuni, menganugrahkan padaku keyakinan yang dengannya Kau awasi kalbuku dan keimanan yang dapat menyirnakan keraguan dariku, dan merelakanku terhadap apa yang telah Kau tuntukankan untukku.

آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ الْحَرِيْقِ،

وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ

Anugrahkanlah kepada kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat, lindungilah kami dari siksa neraka yang membakar, dan anugrahkanlah padaku pada malam ini untuk mengingat-Mu, besyukur kepada-Mu,

وَ الرَّغْبَةَ إِلَيْكَ وَ الْإِنَابَةَ وَ التَّوْفِيْقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدًا

وَ آلَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ

merindukan-Mu, kembali kepada-Mu, dan taufik (untuk menggapai) apa yang (telah digapai oleh) Muhammad dan keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
Doa Malam Kedua Puluh Tiga
  1. Melkukan amalan umum lailatul Qodr
  2. Membaca doa malam 23

يَا رَبَّ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ جَاعِلَهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ وَ رَبَّ اللَّيْلِ

وَ النَّهَارِ وَ الْجِبَالِ وَ الْبِحَارِ وَ الظُّلَمِ وَ

Wahai Tuhan malam Lailatul Qadr dan Yang menjadikannya lebih baik dari pada seribu bulan, wahai Tuhan malam, siang, gunung-gunung, lautan, kegelapan,

الْأَنْوَارِ وَ الْأَرْضِ وَ السَّمَاءِ، يَا بَارِئُ يَا مُصَوِّرُ يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ،

يَا اَللهُ يَا رَحْمَانُ، يَا اَللهُ يَا قَيُّوْمُ،

cahaya, bumi, dan langit, Wahai Dzat Maha Pencipta, wahai Dzat Maha Pembentuk, wahai Dzat Maha Belas-asih, ya Allah wahai Yang Maha Pengasih, ya Allah wahai Yang Maha Berdiri Sendiri,

يَا اَللهُ يَا بَدِيْعُ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، لَكَ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى

وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاَءُ، أَسْأَلُكَ

ya Allah wahai Yang Maha Pencipta (tanpa contoh sebelumnya), ya Allah, ya Allah, ya Allah, hanya bagi-Mu seluruh asmâ yang baik, seluruh perumpamaan yang tinggi, kebesaran, dan nikmat. Aku mohon kepada-Mu

أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ فِي

السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ

agar Kau limpahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, menjadikan namaku pada malam di antara orang-orang yang berbahagia, ruhku bersama
الشُّهَدَاءِ وَ إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ مَغْفُوْرَةً وَ أَنْ تَهَبَ لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا يُذْهِبُ
para syahid, kebaikanku di surga ‘Illiyîn, dan kejelekanku terampuni, menganugrahkan padaku keyakinan yang dengannya Kau awasi kalbuku dan keimanan yang dapat menyirnakan

الشَّكَّ عَنِّيْ وَ تُرْضِيَنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِيْ وَ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً

وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

keraguan dariku, merelakanku terhadap apa yang telah Kau bagikan untukku. Anugrahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, lindungilah aku dari siksa api neraka

الْحَرِيْقِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ وَ الرَّغْبَةَ إِلَيْكَ

وَ الْإِنَابَةَ وَ التَّوْبَةَ وَ التَّوْفِيْقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ

yang membakar, dan anugrahkanlah padaku pada malam ini untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, merindukan-Mu, dan taufik (untuk menggapai) apa yang (telah digapai oleh)
مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ‏
Muhammad dan keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
Muhammad bin Isa dengan sanadnya telah meriwayatkan sebua hadis dari para imam ma’shûm as. Mereka berkata, “Bacalah doa (berikut) ini berulang-ulang pada malam kedua puluh tiga Ramadhan, baik dalam sujud, berdiri, maupun ruku’, dan bagaimana pun posisimu di bulan-bulan yang lain. (Bacalah juga) kapan pun ada kesempatan dan kapan pun engkau mengingatnya sepanjang umurmu. Setelah memuji Allah dengan (menyebutkan) keagungan-Nya dan mengirimkan shalawat kepada Rasulullah SAWW, bacalah:

اَللَّهُمَّ كُنْ لِوَلِيِّكَ الْحُجَّةِ بْنِ الْحَسَنِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ عَلَى آبَائِهِ

فِيْ هَذِهِ السَّاعَةِ وَ فِيْ كُلِّ سَاعَةٍ وَلِيًّا

Ya Allah, jadilah Engkau bagi Wali-Mu al-Hujjah bin Hasan al-‘Askari—shalawat-Mu atasnya dan atas nenek-moyangnya—pada saat ini dan pada setiap saat sebagai wali,

وَ حَافِظًا وَ قَائِدًا وَ نَاصِرًا وَ دَلِيْلاً وَ عَيْنًا حَتَّى تُسْكِنَهُ أَرْضَكَ طَوْعًا

وَ تُمَتِّعَهُ فِيْهَا طَوِيْلاً

pemelihara, pemimpin, penolong, penunjuk (jalan), dan pemantau hingga Engkau menetapkannya di atas bumi-Mu dengan tunduk dan mempertahankan ia hidup di atasnya selama mungkin.
Dan bacalah juga:

يَا مُدَبِّرَ الْأَمُوْرِ يَا بَاعِثَ مَنْ فِي الْقُبُوْرِ، يَا مُجْرِيَ الْبُحُوْرِ،

يَا مُلَيِّنَ الْحَدِيْدِ لِدَاوُوْدَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ

Wahai Pengatur segala urusan, wahai Pembangkit semua yang berada di dalam kubur, wahai Pengalir lautan, wahai Pelunak besi bagi Dawud as, curahkanlah shalawat atas Muhammad

وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ افْعَلْ بِيْ كَذَا وَ كَذَا اللَّيْلَةَ اللَّيْلَةَ

dan keluarga Muhammad dan perlakukanlah aku ….. (sebagai ganti dari titik-titik itu, sebutkanlah hajat dan keinginan Anda) malam ini juga, malam ini juga.
Dan angkatlah tanganmu tinggi-tingg. Bacalah doa itu dalam kondisi ruku’, sujud, berdiri, dan duduk, dan bacalah berulang-ulang. Bacalah juga doa itu pada malam terakhir bulan Ramadhan”.
sumber: Mafathul Jinan

Lailatul Qadar Bersama IRIB: Imam Khamenei; Malam Ini Kesempatan untuk Meminta Ampun!


Lailatul Qadar merupakan kesempatan untuk meminta ampun dan maaf. Mintalah ampun kepada Allah Swt! Ketika Allah memberikan kesempatan kepada saya dan kalian untuk kembali kepada-Nya, maka sudah sepatutnya kita meminta ampun kepada-Nya. Kita harus melakukan hal ini. Bila kita tidak melakukannya, maka akan datang suatu hari di mana Allah berkata kepada para pendosa "Laa Yu'dzan Lahum Faya'tadziruunna" (mereka tidak diberi izin untuk meminta ampun). Semoga di Hari Kiamat tidak terjadi yang demikian. Allah tidak memberikan kita kesempatan untuk meminta ampun. Allah tidak akan memberikan izin kepada para pendosa untuk membuka lisannya meminta ampun. Karena di sana bukan tempatnya untuk meminta pengampunan dosa.

Saat ini ada kesempatan. Saat ini ada izin. Di sinilah permintaan ampun dapat meningkatkan derajat kalian. Dosa-dosa dihapuskan dan kalian menjadi suci dan bercahaya. Oleh karenanya, mintalah ampun kepada Allah Swt. Saat inilah kesempatan itu. Berusahalah agar Allah memperhatikan kalian dan keutamaan dan pandangan cinta ilahi melihat kalian. "Fadzkuruuni Adzkurkum", ingatlah Aku agar Aku mengingat kalian.

Jangan lewatkan Lailatul Qadar. Berdoalah untuk masalah yang dihadapi negara, diri kalian, Muslimin dan masalah yang dihadapi negara-negara Islam!

Hari ini Allah Swt memberi kesempatan untuk menangis dan tunduk. Ulurkan tangkan kalian ke atas untuk berdoa! Sampaikan cinta kalian kepada-Nya! Alirkan air mata cinta kalian dari hati menuju mata. Muliakan kesempatan ini! Bila tidak kalian lakukan, akan datang suatu hari ketika Allah Swt berkata kepada para pendosa, "Laa Tujaaru al-Yaum", pergilah! Bila kalian tidak terisak-isak dan khusyu, maka tidak ada faidahnya. "Innakum Minna Laa Tanshuruun". Ini adalah kesempatan. Sebuah kesempatan hidup yang diberikan kepada saya dan kalian untuk kembali kepada Allah. Ini adalah kesempatan terbaik dari hari-hari dalam setahun. Bulan Ramadhan adalah yang terbaik dan di antara hari-hari bulan Ramadhan adalah Lailatul Qadar!

Lailatul Qadar berada di antara tiga malam. Sesuai dengan riwayat yang dinukil oleh Almarhum Muhaddis Qummi, ada yang bertanya, "Dari tiga malam ini atau dua malam; 21 dan 23 ini, mana yang termasuk Lailatul Qadar?" Dalam jawabnya disebutkan, "Betapa mudahnya manusia bila hanya memperhatikan dua atau tiga malam sebagai Lailatul Qadaar. Apa pentingnya ada pilihan antara tiga malam. Apakah ketiga malam itu adalah Lailatul Qadar? Sebelumnya ada orang-orang yang menghitung awal Ramadahan hingga akhirnya adalah Lailatul Qadar dan mengamalkan segala amalan Lailatul Qadar!" Jangan lewatkan hari-hari ini!

Muliakanlah malam-malam Lailatul Qadar. Al-Quran secara transparan mengatakan, "Khairun Min Alfi Syahrin". Satu malam yang lebih mulia dari seribu bulan! Ini sangat bernilai! Malam dimana para malaikat turun. Malam dimana ruh turun. Malam yang dinilai Allah sebagai Salam. Ungkapan salam ini bisa bermakna salam dari Allah kepada manusia dan bisa juga berarti keselamatan, perdamaian dan ketenangan di antara masyarakat bagi hati, jiwa, badan dan masyarakat. Lailatul Qadar dari sisi maknawi digambarkan seperti malam yang seperti ini! Oleh karenanya, muliakanlah Lailatul Qadar dan berdoalah bagi masalah negara, kalian, Muslimin dan masalah negara-negara Islam.

Muliakanlah malam ini. Malam yang sangat penting. Malam yang sangat mulia. Berikan perhatian kepada Imam Mahdi af, jiwa kita sebagai penebusnya. Pergilah ke rumah-rumah Allah (masjid). Mintalah keinginan kalian lewat Imam Mahdi af. Saya meminta doa dari kalian.

Lihatlah betapa negara-negara Islam menghadapi banyak masalah. Pintalah kepada Allah agar menyelesaikan masalah yang dihadapi. Berdoalah untuk semua manusia. Berdoalah kepada Allah untuk hidayah manusia, kalian,kehidupan kalian, tanggung jawab yang diemban, negara kalian, mereka yang telah meninggal dan apa saja yang kalian inginkan. Kalian harus memuliakan saat-saat ini. Saya juga memohon doa dari kalian di malam Lailatul Qadar yang penuh berkah ini! (Pidato Rahbar di khutbah Jumat Tehran, bulan Dey 1376) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Kelayakan Mendapat Hidayah; Pesan Doa Hari Kesembilan Belas Bulan Ramadhan



Di hari kesembilan belas bulan Ramadhan kita membaca:

اللَّهُمَّ وَفِّرْ فِيهِ حَظِّي مِنْ بَرَكَاتِهِ وَ سَهِّلْ سَبِيلِي إِلَى خَيْرَاتِهِ وَ لا تَحْرِمْنِي قَبُولَ حَسَنَاتِهِ يَا هَادِيا إِلَى الْحَقِّ الْمُبِينِ

Allahumma Waffir Fiihi Hazzhi Min Barakaatihi Wa Sahhil Sabiili Ila Khairaatihi Wa Laa Tahrimni Qabuula Hasanaatihi Yaa Hadiyan Ilal Haqqil Mubiina

Ya Allah...
Penuhilah bagianku dengan berkah-berkahnya. Mudahkanlah jalanku menuju kebaikan-kebaikannya. Janganlah Kau jauhkan aku dari menerima kebaikan-kebaikannya. Wahai Pemberi Petunjuk kepada kebenaran yang terang. (klik file suara di sini)

Dalam doa hari kesembilan belas bulan Ramadhan ada empat tema penting; pengertian berkah, berkah bulan Ramadhan, melaksanakan perbuatan baik dan tolok ukur perbuatan yang diterima Allah. Doa hari kesembilan belas ini menekankan siapa saja yang layak mendapat hidayah.

Orang yang layak mendapat hidayah

1. Mukmin

Allah Swt berfirman, "...barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya..." (QS. 64: 11)

2. Orang yang bertaubat

Allah Swt berfirman, "...menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya." (Qs. 13: 27)

3. Orang yang berpegangan teguh kepada Allah

Allah Swt berfirman, "...Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (QS. 3: 101)

4. Mujahidin

Allah Swt berfirman, "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami..." QS. 29L 69)

5. Orang yang bertakwa

Imam Ali as berkata, "Diberi hidayah orang yang merasa dalam hatinya ada takwa." (Ghurar al-Hikam, tentang hidayah)

6. Orang yang sabar

Imam Ali as berkata, "Mendapat hidayah barangsiapa yang memakai pakaian sabar dan yakin." (Ghurar al-Hikam, tentang hidayah)

7. Mukhlisin

Imam Ali as berkata, "Diberi hidayah orang yang mengikhlaskan imannya." (Ghurar al-Hikam, tentang hidayah)

Wasilah terbaik untuk mendapat hidayah

1. Al-Quran

Allah Swt berfirman, "Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus..." (QS. 17: 9)

2. Ahlul Bait

Rasulullah Saw bersabda, "Aku telah meninggalkan dua pusaka untuk kalian. Selama kalian berpegangan kepada keduanya, maka kalian tidak akan tersesat. Keduanya adalah Kitabullah dan Itrah (Ahlul Bait). (Ma'alim al-Madrasatain, hal 48) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Lailatur Qadar Bersama IRIB: Amalan Umum Malam Lailatul Qadar



Malam-malam Lailatul Qadar adalah malam 19, 21, dan 23 Ramadhan. Malam Lailatul Qadar tidak di ragukan lagi akan kemuliannya. Amal ibadah pada malam itu lebih baik dari seribu bulan. Amal tersebut akan mencatat segala takdir yang akan terjadi selama setahun. Di saat itu akan turun para malaikat dan ruh yang mulia dengan izin Allah. Pada malam itu akan hadir juga Imam Mahdi as dan akan dilihatkan kepadanya buku amalan dan akan di tanda tangani (disahkan).

Dalam tafsir Burhan dari Syeikh Thusi dari Abi Dzar mengatakan, "Saya bertanya kepada Rasulullah Saw tentang Lailatul Qadar. Bukankah Lailatul Qadar adalah pada saat para nabi mendapat perintah (al-Amr) dan bila selesai maka ia diangkat (selesai). Nabi Saw menjawab, "Tidak. bahkan ia (Lailatul Qadar) akan ada sampai Hari Kiamat". (Tafsir al-Mizan, Juz 30, hal, 382)

Dalam tafsir Majma' al-Bayan dari Hammad bin Usman dari Hasan bin Ali berkata, "Aku bertanya pada Aba Abdillah as tentang Lailatul Qadar. Beliau menjawab, "Carilah ia pada malam 19, 21, dan 23."

Dalam al-Kafi dengan sanad dari Zurarah berkata,  "Abu Abdillah berkata, "at-Taqdir atau takdir dicatat dan ditetapkan pada malam 19, al-Ibram atau penegasan dikomfirmasi pada malam 21, dan pada malam 23 al-Imdha atau pengesahan ditandatangani."

Dalam beberapa hadis Ahlul Bait disebutkan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam ke 19, 21, dan 23. Dalam riwayat yang lain disebutkan terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

Amalan malam-malam Lailatul Qadar ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Amalan yang bersifat umum dilakukan pada malam ke 19, 21 dan 23. Yang bersifat khusus dilakukan secara khusus pada tiga malam tersebut. Amalan yang bersifat umum sebagai berikut:

Pertama: Mandi sunnah, yang paling utama ketika matahari terbenam.

Kedua: Shalat dua rakaat, setiap rakaat setelah surat al-Fatihah membaca surat al-Ikhlash (7 kali). Dan setelah shalat membaca (70 kali):

اَسْتَغْفِرُ اللهَ واَتُوبُ اِلَيْهِ

Astaghfirullah wa atuubu ilah

Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya

Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang melakukan shalat ini, Allah akan mengampuni dosanya dan orang tuanya.

Ketiga: Membaca doa tawassul dengan al-Quran. Kemudian membaca doa tawassul dengan 14 manusia suci. Kemudian menyampaikan hajat kepada Allah Swt.

Kelima: Ziarah, membaca doa ziarah kepada Imam Husein as.

Keenam: Menghidupkan 3 malam ini dengan ibadah, zikir, doa dan munajat.

Dalam hadis dikatakan, "Barangsiapa yang menghidupkan Lailatul Qadar, ia akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak bintang di langit dan seberat gunung."

Ketujuh: Shalat 100 rakaat, yang lebih utama, setiap rakaat setelah surat al-Fatihah membaca surat al-Ikhlash (10 kali).

Kedelapan: Disunnahkan membaca doa Jausyan Kabir.

Doa Tawassul dengan Al-Quran

Mengambil mushhaf al-Quran dan meletakkan di depannya, lalu berdoa:

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللَّهُمَّ اِنّي اَسْاَلُكَ بِكِتابِكَ الْمُنْزَلِ وَما فيهِ وَفيهِ اسْمُكَ الاَكْبَرُ وَاَسْماؤُكَ الْحُسْنى، وَما يُخافُ وَيُرْجى اَنْ تَجْعَلَني مِنْ عُتَقائِكَ مِنَ النَّارِ

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad

Allaahumma innii as-aluka bikitaabikal munzal, wa maa fiihi wa fîhismukal akbar wa asmaaukal husnaa, wa maa yukhaafu wa yurjaa an taj'ala min ‘utaqaaika minan naar.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kitab-Mu yang Engkau turunkan kepada Rasulullah Saw, dengan semua kandungan al-Quran, dengan nama-Mu yang paling agung dan Asmaul Husna yang terdapat di dalamnya, dengan segala yang ditakutkan dan diharapkan. Dengan semua itu, jadikan aku tergolong pada hamba-hamba-Mu yang diselamatkan dari neraka.

Kemudian angkat al-Quran itu ke atas kepala lalu bacalah doa ini:

اَللَّهُمَّ بِحَقِّ هَذَا الْقُرْآنِ، وَبِحَقِّ مَنْ اَرْسَلْتَهُ بِهِ، وَبِحَقِّ كُلِّ مُؤْمِنٍ مَدَحْتَهُ فِيْهِ، وَبِحَقِّكَ عَلَيْهِمْ، فَلاَ اَحَدَ اَعْرَفُ بِحَقِّكَ مِنْكَ.

Allaahumma bihaqqi haadzal Quraan, wa bihaqqi man arsaltahu bihi, wa bihaqqi kulli mu'minin madahtahu fiihi, wa bihaqqika ‘alayhim, falaa ahada a'rafu bihaqqika minka.

Ya Allah, dengan hak al-Quran ini, dengan hak Rasulullah Saw yang Kau utus membawa al-Quran ini, dengan hak setiap orang mukmin yang Kau puji di dalamnya, dan dengan hak-Mu atas mereka yang tidak ada seorang pun lebih mengetahui dari-Mu.

Kemudian lanjutkan membaca doa tawassul dengan 14 manusia suci.

Doa tawassul dengan 14 Manusia Suci. Doa ini masing-masing dibaca (10 kali)

بِكَ يااَللهُ

Bika Yaa Allah

Dengan-Mu ya Allah

بِمُحَمَّد

Bi-Muhammadin

Dengan muhammad

بِعَليٍّ

Bi-‘Aliyyin

Dengan Ali

بِفاطِمَةَ

Bi-Faathimah

Dengan Fatimah

بِالْحَسَنِ

Bil-Hasani

Dengan Al-Hasan

بِالْحُسَيْنِ

Bil-Husayn

Dengan Al-Husein

بِعَلِي بْنِ الْحُسَيْنِ

Bi-‘Aliyyibnil Husayn

Dengan Ali bin Husein

بُمَحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ

Bi-Muhammadibni ‘Aliyyin

Dengan Muhammad bin Ali

بِجَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّد

Bi-Ja'faribni Muhammad

Dengan Ja'far bin Muhammad

بِمُوسَى بْنِ جَعْفَر

Bi-Muusabni Ja'far

Dengan Musa bin Ja'far

بِعَلِيِّ بْنِ مُوسى

Bi-‘Aliyyibni Muusa

Dengan Ali bin Musa

بِمُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ

Bi-Muhammadibni ‘Aliyyin

Dengan Muhammad bin Ali

بِعَلِيِّ بْنِ مُحَمَّد

Bi-‘Aliyyibni Muhammad

Dengan Ali bin Muhammad

بِالْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ

Bil-Hasanibni ‘Aliyyin

Dengan Hasan bin Ali

بِالْحُجَّةِ

Bil-Hujjah

Dengan Al-Hujjah

(Kemudian sampaikan hajat kita kepada Allah Swt. Insya Allah akan terkabul )

Doa di malam Lailatul Qadar (Doa Pengakuan)

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَمْسَيْتُ لَكَ عَبْداً دَاخِراً

Allaahumma innii amsaytu laka ‘abdan daakhiran,

Ya Allah, malam ini aku datang kepada-Mu sebagai hamba yang hina

لاَ اَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً، وَلاَ اَصْرِفُ عَنْهَا سُوْءاً،

laa amliku linafsii naf'an wa laa dharran, wa laa ashrifu ‘anhaa suuan,

Yang secara pribadi tak punya kemampuan untuk memberi manfaat dan mudharrat
dan tak mampu menyingkirkan keburukan dari diriku

اَشْهَدُ بِذَلِكَ عَلَى نَفْسِي، وَاَعْتَرِفُ لَكَ بِضَعْفِ قُوَّتِي، وَقِلَّةِ حِيْلَتِي،

Asyhadu bidzaalika ‘alaa nafsii, wa a'tarifu laka bidha'fi quwwatii wa qillati hiilatii

Dengan semua itu aku bersaksi atas diriku, aku mengakui di hadapan-Mu tentang kelemahanku dan ketidakberdayaanku,

فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ،

Fashalli ‘alaa Muhammadin wa Aali Muhammad

Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,

وَاَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي وَجَمِيْعَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنَ الْمَغْفِرَةِ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ،

wa anjizlii maa wa'adtanii wa jamii'al mu'miniina wal mu'minaat minal maghfirati fii haadzihil laylah

Karuniakan padaku malam ini ampunan dari-Mu sebagaimana telah Kau janjikan padaku, pada kaum mukminin dan mukminat

وَاَتْمِمْ عَلَيَّ مَا آتَيْتَنِي

Wa atmim ‘alayya maa ataytanii

Sempurnakan padaku apa yang telah Kau karuniakan padaku

فَاِنِّي عَبْدُكَ الْمِسْكِيْنُ الْمُسْتَكِيْنُ الضَّعِيْفُ الْفَقِيْرُ الْمَهِيْنُ.

fainnii ‘abdukal miskiinul mustakiin, adhdha'iiful faqiirul mahiin

Karena aku adalah hamba-Mu yang miskin dan papa, lemah, fakir dan hina.

اَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْنِي نَاسِياً لِذِكْرِكَ فِيْمَا اَوْلَيْتَنِي،

Allaahumma laa taj'alnii naasiyan lidzikrika fiimaa awlaytanii

Ya Allah, jangan lalaikan aku untuk mengingat-Mu, dalam pertolongan yang telah Kau berikan,

وَلاَ لاِحْسَانِكَ فِيْمَا اَعْطَيْتَنِي،

wa laa li-ihsaanika fiimaa a'thaytanii

Dan kebaikan yang telah Kau anugerahkan.

وَلاَ آيِسًا مِنْ اِجَابَتِكَ وَاِنْ اَبْطَأَتَ عَنِّي،

wa laa Aayisan min ijaabatika wa in abtha'ta ‘anni

Jangan jadikan aku orang yang putus asa dari ijabah-Mu walaupun Kau menundanya

فِي سَرَّاءَ اَوْ ضَرَّاءَ، اَوْ شِدَّةٍ اَوْ رَخَاءٍ،

fii sarra' aw dharra' aw syiddatin aw rakhaa'

Dalam suka atau duka, bahagia atau derita,

اَوْ عَافِيَةٍ اَوْ بَلاَءٍ، اَوْ بُؤْسٍ اَوْ نَعْمَاءَ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ

aw ‘aafiyatin aw bala', aw bu'sin aw na'maa', innaka samii'ud du'aa'.

Dalam keselamatan atau bencana, sengsara atau kenikmatan sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar doa

Doa Ziarah kepada Imam al-Husein as di Malam Al-Qadar

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا بْنَ رَسُولِ اللهِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا بْنَ اَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا بْنَ الصِّدِيْقَةِ الطَّاهِرَةِ فَاطِمَةَ سَيِّدَةِ نِسَاءِ الْعَالَمِيْنَ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مَوْلاَيَ اَبَا عَبْدِاللهِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad

Assalaamu'alayka yabna rasuulillaah
Assalaamu'alayka yabna amiiril mu'miniin
Assalaamu'alayka yabnash shiddiiqatith thaahirah Faathimah sayyidati nisaail ‘aalamiin
Assalaamu'alayka yaa mawlaaya, yaa abaa ‘Abdillaah, warahmatullaahi wa barakaatuh.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Salam atasmu wahai Putera Rasulullah
Salam atasmu wahai Putera Amirul Mukminin
Salam atasmu wahai Putera yang benar dan suci Fatimah Penghulu perempuan semesta alam
Salam atasmu wahai junjunganku, wahai Aba Abdillah ( semoga rahmat dan keberkahan Allah tercurahkan padamu).

اَشْهَدُ اَنَّكَ قَدْ اَقَمْتَ الصَّلاَةَ وَآتَيْتَ الزَّكَاةَ وَاَمَرْتَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَيْتَ عَنِ الْمُنْكَرِ، وَتَلَوْتَ الْكِتَابَ حَقَّ تِلاَوَتِهِ، وَجَاهَدْتَ فِي اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ، وَصَبَرْتَ عَلَى اْلاَذَى فِي جَنْبِهِ مُحْتَسِبًا حَتَّى اَتَاكَ الْيَقِيْنُ،

Asyhadu annaka qad aqamtash shalaah, wa-ataytaz zakaah, wa-amarta bilma'ruufi wa nahayta ‘anil munkar, wa talawtal kitaaba haqqa tilaawatih, wa jaahadta fillaahi haqqa jihaadih, wa shabarta ‘alal adzaa fii janbih, muhtasiban hattaa atakal yaqiin.

Aku bersaksi, engkau telah melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, menegakkan amar ma'ruf dan nahi munkar, membaca Al-Quran dengan bacaan yang benar, berjuang di jalan Allah dengan perjuangan yang sebenarnya, bersabar terhadap semua yang menyakitkan sehingga engkau dipanggil hadirat-Nya.

اَشْهَدُ اَنَّ الَّذِيْنَ خَالَفُوكَ وَحَارَبُوكَ وَالَّذِينَ خَذَلُوكَ وَالَّذِينَ قَتَلُوكَ مَلْعُونُونَ عَلَى لِسَانِ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى، لَعَنَ اللهُ الظَّالِمِيْنَ لَكُمْ مِنَ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلاَخِرِيْنَ وَضَاعَفَ عَلَيْهِمُ الْعَذَابَ اْلاَلِيْمَ.

Asyhadu annal ladziina khalafuuka wa harabuuka, walladziina khadzaluuka walladziina qataluuka, mal'uunuuna ‘alaa lisaanin nabiyyil ummiy, wa qad khaaba maniftaraa. La'anallaahuzh zhalimiina lakum minal awwalina wal-akhirin, Wa dha'afa ‘alayhimul ‘adzaabal ‘aliim.

Aku bersaksi bahwa orang-orang yang menentang dan memerangimu, yang menghina dan membunuhmu, mereka itu terlaknat berdusta atas lisan Nabi yang ummi. Sungguh sia-sialah orang yang berdusta,sSemoga Allah melaknat mereka yang menzalimu minal awwalina wal-akhirin, semoga Allah melipatgandakan siksa yang pedih kepada mereka.

اَتَيْتُكَ يَا مَوْلاَيَ يَا بْنَ رَسُولِ اللهِ زَائِراً عَارِفاً بِحَقِّكَ مُوَالِياً لاَِوْلِيَائِكَ مُعَادِياً لاَعْدَائِكَ، مُسْتَبْصِراً بِالْهُدَى الَّذِي أَنْتَ عَلَيْهِ، عَارِفاً بِضَلاَلَةِ مَنْ خَالَفَكَ، فَاشْفَعْ لِي عِنْدَ رَبِّكَ.

Ataytuka yaa mawlaaya, yabna Rasuulillaah, zaairan ‘aarifan bihaqqika, muwaaliyan liawliyaaika, mu'aadiyan lia'daaika, mustabshiran bilhudalladzii anta ‘alayh(i), ‘aarifan bidhalaalati man khaalafak(a), fasyfa'lii ‘inda Rabbik(a).

Aku datang kepadamu duhai junjunganku, duhai putera Rasulullah, sebagai orang yang ingin berziarah kepadamu, yang mengenal kebenaranmu, yang berwilayah kepada para kekasihmu, yang menentang musuh-musuhmu, yang melihat petunjuk yang engkau perjuangkan, yang mengenal kesesatan orang yang menentangmu; maka berilah aku syafaat di sisi Tuhanmu.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حُجَّةَ اللهِ فِي اَرْضِهِ وَسَمَائِهِ، صَلَّى اللهُ عَلَى رُوحِكَ الطَّيِّبِ وَجَسَدِكَ الطَّاهِرِ، وَعَلَيْكَ السَّلاَمُ يَا مَوْلاَيَ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مَوْلاَيَ وَابْنَ مَوْلاَيَ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، لَعَنَ اللهُ مَنْ ظَلَمَكَ، وَلَعَنَ اللهُ مَنْ قَتَلَكَ، وَضَاعَفَ عَلَيْهِمُ الْعَذَابَ اْلاَلِيْمَ.

Assalaamu'alayka yaa hujjatallahi ‘alaa ardhihi wa samaaih shallallaahu ‘alaa ruhikath thayyib(i) wa jasadikath thaahir(i) wa 'alaykas salaamu yaa mawlaaya wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu'alayka yaa mawlaaya wabna mawlaaya wa rahmatullaahi wa barakaatuh. La'anallaahu man zhalamaka, wa la'alallaahu man qatalaka, wa dha'afa ‘alayhimul ‘adzaabal ‘aliim.

Salam atasmu duhai Hujjah Allah di bumi dan di langit-Nya. Semoga Allah mencurahkan kesejahteraan pada ruhmu yang baik dan pada jasadmu yang suci. Salam atasmu duhai junjunganku, semoga Allah melimpahkan rahmat dan keberkahan-Nya padamu.

Salam atasmu duhai junjunganku putera junjunganku. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan keberkahan-Nya padamu. Semoga Allah melaknat orang yang mezalimimu, semoga Allah melaknat orang yang membunuhmu, semoga Allah melipatgandakan siksaan yang berat pada mereka. (IRIB Indonesia)


Referensi:
1. Kitab Puasa & Amalan menggapai Laylatul Qodar (Muhammad Taufiq Ali Yahya)
2. Amalan Lengkap Bulan Ramadhan (Yayasan Al-Jawad Bandung)
3. Mafatih al-Jinan (bab Amalan Romadhon)
4. Artikel Ust. Syamsuri Rifai (Amalan Ramadhan)

Lailatul Qadar Bersama IRIB: Amalan Khusus Malam Kesembilan Belas Ramadhan

Diriwayatkan dari Nabi Saw, " Barangsiapa yang shalat pada malam kesembilan belas Ramadhan sebanyak 50 rakaat, usai membaca al-Fatihah, membaca surat al-Zilzal sebanyak  50 kali, maka ia akan diberi pahala seakan berhaji dan berumrah sebanyak 100 kali dan Allah Swt akan menerima semua amalnya."

Berikut ini amalan khusus di malam kesembilan belas:

Pertama: Membaca istighfar (100 kali)

اَسْتَغْفِرُ اللهَ واَتُوبُ اِلَيْهِ.

Astaghfirullaaha wa atuubu ilayh

Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya

Kedua: Membaca doa berikut (100 kali)

اَللّهُمَّ الْعَنْ قَتَلَةَ اَميرِ الْمُؤمِنينَ.

Allaahummal'an qatalata amiiril mu'miniin

Ya Allah, laknatlah orang yang membunuh Amirul mukmin.

Ketiga: Membaca doa

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد

يَا ذَا الَّذِي كَانَ قَبْلَ كُلِّ شَيْءٍ، ثُمَّ خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ، ثُمَّ يَبْقَى وَيَفْنَى كُلُّ شَيْءٍ، يَا ذَا الَّذِي لَيْسَ كَمِثْلِهِ شيْءٌ، وَيَا ذَا الَّذِي لَيْسَ فِي السَّمَاوَاتِ الْعُلَى، وَلاَ فِى اْلاَرَضِيْنَ السُّفْلَى، وَلاَ فَوقَهُنَّ وَلاَ تَحْتَهُنَّ، وَلاَ بَيْنَهُنَّ اِلَهٌ يُعْبَدُ غَيْرُهُ. لَكَ الْحَمْدُ حَمْداً لاَ يَقْوَى عَلَى اِحْصَائِهِ إلاَّ اَنْتَ، اَللَّهُمَّ رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِي اَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ، وَافْتَرَضْتَ عَلَى عِبَادِكَ فِيْهِ الصِّيَامَ، وَارْزُقْنِي حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ فِي هَذَا الْعَامِ وَفِي كُلِّ عَامٍ، وَاغْفِرْ لِيَ الذُّنُوبَ الْعِظَامَ فَاِنَّهُ لاَ يَغْفِرُهَا غَيْرُكَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ . فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمِّدٍ صَلاَةً لاَ يَقْوَى عَلَى اِحْصَائِهَا إلاَّ اَنْتَ

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad

Yaa Dzal ladzii kaana qabla kulli syaiy', tsumma khalaqa kulla syaiy', tsumma yabqaa wa yafnaa kullu syaiy'. Yaa Dzal ladzii laysa kamitslihi syaiy', wa yaa Dzal ladzii laysa fis samaawaatil ulaa wa laa fil araadhiinas sulfaa, wa laa fawqahunna wa laa tahtahunna, wa laa baynahunna ilaahun yu'badu ghayruhu. Lakal hamdu hamdan laa yaqwaa ‘alaa ihshaaihi illaa Anta. Allaahumma Rabba syahri ramadhaan alladzii anzalta fiihil quraan, waftaradhta ‘alaa ‘ibaadika fiihish shiyaam, warzuqnii hajja baytikal haraam fii haadzal ‘aam wa fii kulli ‘aam, waghfirliyadz dzunuubal ‘izhaam, fainnahuu laa yaghfiruhaa ghayruka yaa Dzal jalaali wal ikraam. Fashalli ‘alaa Muhammadin wa aali Muhammad shalaatan laa laqwaa ‘alaa ihshaaihaa illaa Anta.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Wahai Yang Ada sebelum segala sesuatu, kemudian menciptakan segala sesuatu, Yang Kekal dan setelah musnah segala sesuatu. Wahai Yang Tak Terserupakan oleh segala sesuatu. Wahai Yang Tidak Berada di langit yang tinggi dan di bumi yang rendah, di atasnya dan di bawahnya, Tidak ada Tuhan selain-Nya di antara semua itu. Bagi-Mu segala puja dan puji yang tak akan ada yang mampu menghitungnya kecuali Engkau.

Ya Allah, Tuhannya bulan Ramadhan, yang di dalamnya Kau turunkan Al-Quran, dan Kau wajibkan pada hamba-hamba-Mu berpuasa di dalamnya. Karuniakan padaku haji ke rumah-Mu yang mulia tahun ini dan setiap tahun. Ampuni dosa-dosaku yang besar. Sesungguhnya tak akan ada yang dapat mengampuninya selain-Mu. Wahai Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, shalawat yang tak mampu menghitungnya kecuali Engkau.

Keempat: Membaca doa

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد

اَللَّهُمَّ اْجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِي وَتُقَدِّرُ مِنَ اْلاَمْرِ الَمَحْتُومِ، وَفِيْمَا تَفْرُقُ مِنَ اْلاَمْرِ الْحَكِيْمِ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَفِي الْقَضَاءِ الَّذِي لاَ يُرَدُّ وَلاَ يُبَدَّلْ، اَنْ تَكْتُبَنِي مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ، الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمُ، الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمُ، الْمَغْفُوْرِ ذُنُوبُهُمُ، الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ، وَاجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِي وَتُقَدِّرُ اَنْ تُطِيْلَ عُمْرِي وَتُوَسِّعَ عَلَيَّ فِي رِزْقِي.

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad

Allaahummaj'al fiimaa taqdhii wa tuqaddiru minal amril mahtuum, wa fiimaa tafruqu minal amril hakim fii laylatil qadri, wa fil qadhaail ladzii laa yuraddu wa laa yubaddal, an taktubanii min hujjaaji baytikal haraam, al-mabruuri hajjuhum, al-maghfuuri dzunuubuhum, al-mukaffari ‘anhum sayyiaatuhum, waj'al iiîmaa taqdhii wa tuqaddiru an tuthiila ‘umrii wa tuwassi'a ‘alayya fii rizqii.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, jadikan dalam ketetapan dan takdir-Mu yang pasti, yang Kau tetapkan pada malam Lailatul Qadar, dan dalam perkara yang bijaksana yang Kau jelaskan pada malam Lailatul Qadar, dan dalam ketetapan-Mu yang tak tertolakkan dan tak tergantikan, agar Engkau mencatatku tergolong pada mereka yang melakukan haji ke rumah-Mu yang mulia, yang diterima haji mereka, yang diridhai sa'i mereka, yang diampuni dosa-dosa mereka, yang ditutupi kesalahan-kesalahan mereka. Jadikan juga dalam ketetapan dan takdir-Mu itu, agar Engkau panjangkan umurku, dan Kau luaskan rizkiku.

(Kemudian sampaikan hajat kita kepada Allah Swt. Insya Allah di ijabah)

Arti al-Qadr

1. Al-Qadr berarti al-hukmu yakni "penetapan" . Sehingga Lailatul Qadar adalah malam penetapan Allah atas perjalan hidup makhluk selama setahun, seperti penetapan rezeki bagi manusia, umurnya dan lain-lain. Sebagaimana disebutkan dalam surah ad-Dukhan ayat 3-4, "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang di berkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberikan peringatan. Pada malam itu di jelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul." (Qs.44:3-5)

2. Al-Qadr berarti "pengaturan". Yakni, pada malam turunya al-Quran Allah Swt mengatur strategi bagi Nabi-Nya Muhammad Saw guna mengajak manusia kepada agama yang benar, demi menyelamatkan mereka.

3. Al-Qadr berarti "kemuliaan". Dengan demikian, ayat pertama surat ini berarti bahwa sesungguhnya Allah telah menurunkan al-Quran pada malam yang mulia. Malam tersebut mulia dan menjadi lebih mulia karena kemuliaan al-Quran. Ada juga yang memahami kemuliaan tersebut dalam kaitannya dengan ibadah dalam arti bahwa ibadah pada malam tersebut mempunyai nilai tambah berupa kemuliaan dan ganjaran tersendiri, berbeda dengan malam-malam yang lain. Ada juga yang berpendapat bahwa orang-orang yang tadinya tidak memiliki kedudukan yang tinggi, akan mendapatkan kemuliaan apabila pada malam tersebut mereka dengan khusyuk dan tunduk kepada Allah, menyadari dosa-dosanya serta bertekad untuk tidak melakukannya lagi.

4. Al-Qadr berarti "sempit". Al-Khalil, seorang ulama pakar bahasa mengemukakan pendapat ini dan menyatakan bahwa pada malam turunya al-Quran, malaikat begitu banyak yang turun ke bumi. Karena banyaknya maka bumi menjadi penuh sesak dan menjadi sempit.

Ya Allah…Bukakanlah bagi kami pintu rahmat-Mu malam, ini sehingga kami sanggup untuk menjalankan ini semua, sehingga di setiap detiknya malam ini kami bisa merasakan sentuhan Lailatul Qadar-Mu….jadikan kami tamu-Mu di malam-malam tersebut. (IRIB Indonesia)

Referensi:
1. Kitab Puasa & Amalan menggapai Laylatul Qodar (Muhammad Taufiq Ali Yahya)
2. Amalan Lengkap Bulan Ramadhan (Yayasan Al-Jawad Bandung)
3. Mafatih Al-Jinan (bab Amalan Romadhon)
4. Artikel Ust. Syamsuri Rifai (Amalan Ramadhan)

19 Ramadhan, Pukulan Pedang Terhadap Imam Ali as






0 comments to "Amalan Umum & Khusus Lailatul Qodr (Malam 19, 21, 23 )"

Leave a comment