Home , , , , , , , , , , , , , , , , , � Ahmadinejad dipuja para kaum Tertindas dan dilaknat para agen Zionis Internasional : TIPU-TIPU ala "Edit Video & Foto" di Suriah...!!!???!!! : Suriah dan Turki "Berperang"..yang ketawa "Antek Zionis Internasional"..Koq GAMPANG ya diadu domba?!?!?

Ahmadinejad dipuja para kaum Tertindas dan dilaknat para agen Zionis Internasional : TIPU-TIPU ala "Edit Video & Foto" di Suriah...!!!???!!! : Suriah dan Turki "Berperang"..yang ketawa "Antek Zionis Internasional"..Koq GAMPANG ya diadu domba?!?!?
















The Bob-and-Weave Style of Ahmadinejad


Oleh: Dina Y. Sulaeman*

David Ignatius, seorang kolumnis di Washington Post menyebut gaya  bicara Ahmadinejad saat diwawancarai media AS sebagai gaya bob-and-weave. Saya coba mencari tahu apa itu, ternyata terkait dengan tinju. Seorang petinju yang bergaya bob-and-weave akan bergerak dari sisi ke sisi, dari belakang ke depan, untuk menghindari pukulan lawannya dan membuat lawannya kehilangan keseimbangan. Benar saja, dengan gayanya ini Ahmadinejad berhasil membuat host sekelas Piers Morgan tampak seperti badut karena ditertawakan oleh penonton; setidaknya, oleh saya yang memang berkali-kali tertawa saat menyaksikan rekaman wawancara Ahmadinejad di CNN tanggal 24 September lalu.

Sejak awal, Ahmadinejad sudah memperlihatkan ‘kelas'-nya. Begitu wawancara dimulai, Morgan langsung mengajukan pertanyaan intimidatif, "Banyak orang AS yang melihat Anda sebagai musuh publik no 1. Bagaimana perasaan Anda atas hal ini?"

Ahmadinejad sama sekali tidak terintimidasi, bahkan terlihat menahan senyum. Dia menjawab tenang dengan diawali basmalah dan doa, "Bismillahirrahmaanirrahim. Allahumma ajjil liwaliyyikal faraj... Selamat pagi. Saya menyampaikan salam kepada semua rakyat AS yang mengagumkan dan seluruh orang yang menyaksikan program Anda. Kalaupun Anda punya kebencian terhadap saya, jangan tularkan kepada orang lain di AS. Kami mencintai seluruh rakyat AS and rakyat Iran mendoakan kedamaian dan stabilitas bagi seluruh dunia."

Selanjutnya, Morgan mengajukan pertanyaan yang tidak penting; tapi berhasil dijawab dengan kalimat yang bermakna dalam (penting) bagi manusia.

Morgan bertanya, "Anda datang untuk berpidato di PBB. Banyak yang menilai bahwa ini adalah pidato terpenting dalam hidup Anda. Apa pendapat Anda?"

Ahmadinejad menjawab, "Tidak, ini tidaklah pidato terpenting dalam hidup saya. Tapi saya berpendapat bahwa seluruh momen hidup manusia itu penting bagi si manusia itu, karena waktu yang berlalu tidak akan bisa kembali. Semua momen dalam hidup manusia itu penting..."

Morgan lalu berusaha menjebak dengan pertanyaan, "Saat ini sedang terjadi gelombang protes di Timteng atas video yang menghina Nabi Muhammad. Sebagai hasilnya, terjadi penyerangan terhadap kedubes-kedubes AS, termasuk pembunuhan terhadap Dubes AS di Libya. Apa Anda mengutuk penyerangan yang menjadi penyebab pembunuhan ini?"

Dengan cerdas Ahmadinejad membalikkan sudut pandang terhadap topik ini, "Pertama, kami mengutuk segala bentuk aksi provokatif yang menyinggung pemikiran dan perasaan relijius rakyat  sebagaimana kami juga menutuk segala bentuk ekstrimisme. Tentu saja, apa yang sudah terjadi adalah buruk; menghina Nabi Suci adalah sangat buruk. Ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara. Ini adalah bukti dari penyelewengan kebebasan dan di banyak tempat ini termasuk sebagai kriminalitas; hal ini tidak seharusnya terjadi... Tapi kami juga berpendapat bahwa masalah ini harus diselesaikan dalam atmosfer kemanusiaan dan tidak sampai melenyapkan nyawa manusia..."

Morgan masih terus mengejar, "Para demonstran di Timteng mengancam para staf kedutaan AS, Mereka mengancam membunuh [staff kedutaan itu]. Apa Anda pikir seharusnya mereka menghentikan [perilaku] hal ini?"

Ahmadinejad menjawab, "Saya tidak bisa mengatur apa yang harus dilakukan rakyat dari negara lain. Tapi saya percaya bahwa ekstrimisme akan melahirkan ekstrimisme lainnya. Mungkin jika politisi Barat mengambil posisi yang tepat dalam menangani kasus ini, saya pikir kondisi akan membaik. Tetapi sebagian besar bangsa-bangsa tidaklah menginginkan ketegangan dan konflik."

Soal Syria, Morgan kembali berusaha menjebak, kurang lebih kalimatnya begini, "Anda ini katanya pendukung perdamaian, Anda juga mendukung hak untuk protes. Apakah Anda mengutuk Bashar Assad yang telah membantai ribuan rakyatnya? Apa Anda sudah sampaikan kepada Assad bahwa dia harus hentikan semua ini?"

Ahmadinejad tak terpancing. Dengan nada tetap tenang dia menjawab dengan cara membalikkan lagi sudut pandang bahwa sumber kisruh bukanlah Assad, tapi campur tangan asing. Bahwa yang terjadi adalah pertempuran antara dua pihak yang bersenjata lengkap,  bukan antara rezim keji versus rakyat tak berdosa.

Ahmadinejad berkata, "Saya sebelumnya sudah mengungkapkan posisi saya secara jelas. Saya tidak bisa ikut campur dalam urusan internal Syria; tetapi saya bisa mengumumkan pendapat saya. Sebagian pihak telah bekerja keras menyuplai senjata kepada oposisi Syria. Pemerintah Syria juga memiliki perlengkapan untuk masuk ke dalam konflik ini. Dan sebagian pihak berusaha melakukan campur tangan secara militer dalam konflik ini; kami menolak hal ini. Kami percaya bahwa konflik ini harus diselesaikan melalui dialog tanpa campur tangan asing. Banyak pihak yang mendorong terjadinya konflik ini. Saya sebagai presiden sudah menyampaikan ke berbagai negara secara langsung, ‘Anda sudah mendorong terjadinya konflik ini.' Pemerintahan Syria adalah pemerintahan yang independen dan pasti akan mempertahankan pemerintahan mereka. Ketika terjadi pertempuran, maka  tidak ada ampun; jika satu pihak membunuh, pihak lain akan membalas, dan tidak akan berhenti."

Morgan sempat terjebak oleh pertanyaan dan sikapnya sendiri ketika membahas Holocaust. Morgan berkata, "Apa Anda percaya bahwa Holocaust terjadi? Banyak orang Yahudi yang menilai Anda sebagai orang yang menganggap  tragedi ini tidak pernah terjadi."

Ahmadinejad malah menjawab dengan pertanyaan lagi, "Ada dua pertanyaan yang selama ini sudah saya ajukan terkait Holocaust tapi tidak ada yang memberikan jawaban kepada saya.  Pertama, mengapa di Eropa ada larangan untuk melakukan penelitian terhadap Holocaust, bahkan peneliti Holocaust dipenjarakan?"

Morgan memotong kalimat Ahmadinejad.  Ahmadinejad dan Morgan sempat beberapa detik bicara bersamaan, tapi Ahmadinejad kemudian memilih diam sampai Morgan selesai bicara. Morgan berkata, "Sudah sangat banyak penelitian terkait Holocaust. Ini adalah kejadian yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Ada 6 juta Yahudi yang tewas dalam kejadian itu. Apa Anda meragukan fakta ini?"

Ahmadinejad  balik bertanya, "Apa Anda percaya pada kebebasan berpikir dan kebebasan ide?" Morgan menjawab, "Saya percaya pada data."

Ahmadinejad mengejar, seolah kini dialah yang jadi host, "Apa Anda percaya pada kebebasan untuk meneliti?"

Morgan menjawab lagi dan mereka berdua saling bertabrakan bicara. Ahmadinejad berusaha terus mengejar Morgan dengan pertanyaan soal kebebasan untuk melakukan penelitian, sementara Morgan berkali-kali bertanya, "Apa Anda percaya ada 6 juta Yahudi tewas akibat Holocaust?"

Morgan terus-terang berkata bahwa ia ingin jawaban "yes or no" . Tentu saja, bukan Ahmadinejad namanya kalau ia terpancing dan menjawab sesuai keinginan Morgan. Terakhir, Ahmadinejad dengan senyum dikulum malah menasehati Morgan, bahwa etika menjadi host adalah menunggu sampai  orang yang diwawancarai selesai menjawab, bukannya terus-menerus menyela demi mendapatkan jawaban yes or no. Morgan terlihat malu dan meminta maaf atas ‘impertinence' [kekurangajaran] yang dilakukannya dan mempersilahkan Ahmadinejad menjawab sesuai keinginan. Sebelum menjawab panjang lebar, Ahmadinejad melanjutkan nasehatnya sambil terus tersenyum, "Tapi Anda tidak bisa memaksa saya menjawab dengan jawaban yang Anda anggap sebagai jawaban yang tepat" 

Soal homoseksualitas, lagi-lagi Morgan kena batunya. Awalnya Morgan menyindir, "Anda bicara soal kebebasan. Tapi di Iran homoseksualitas dilarang, anak gadis dilarang main ski. Kebebasan macam apa ini?"

Ahmadinejad menjawab, "Anda mencampuradukkan beberapa hal sekaligus. Anak gadis dilarang main ski di Iran? Siapa yang bilang itu pada Anda? Saya malah mendengarnya dari Anda." (Ahmadinejad tertawa di akhir kalimatnya)

Ketika dikejar soal homoseksualitas (Morgan menanyakan, ‘Anda percaya bahwa ada manusia yang terlahir sebagai homoseks?'), Ahmadinejad menjawab, "Masalah di dunia ini jauh lebih besar daripada masalah apakah seorang gadis boleh main ski atau tidak...[lalu bercerita tentang kemiskinan di AS, penjajahan, dll]

Morgan terus mengejar, Ahmadinejad tak jua terpancing, dan akhirnya host CNN itu  bertanya, "Kalau anak Anda ternyata homoseks apa yang akan Anda lakukan?"

Tanpa terpancing emosi, Ahmadinejad bicara soal perlunya pendidikan yang tepat dan sistem politik yang harus direformasi [demi mengatasi masalah homoseksualitas]. Dan skak mat, "Tapi meskipun Anda atau sebuah kelompok menganggap sebuah perilaku buruk itu sebagai sesuatu yang baik, Anda tidak bisa memaksa negara-negara lain atau kelompok lain untuk memberikan pengakuan yang sama. "

Terakhir, Morgan bertanya, "Berapa kali dalam hidup Anda, Anda jatuh cinta?"

Ahmadinejad menjawab sambil tertawa, "Saya mencintai semua manusia. Tentu saja yang paling saya cintai adalah keluarga saya."

Morgan yang sepanjang wawancara terlihat tegang, kali ini tertawa lebar dan menyebut jawaban Ahmadinejad sebagai ‘best answer'.

Tak heran bila David Ignatius juga menyebut Ahmadinejad sebagai sosok yang punya kepercayaan diri tanpa henti (unrelenting self-confidence) dan menurutnya, inilah penyebab Ahmadinejad selama ini mampu bertahan di tengah konstelasi politik dalam dan luar negerinya. (IRIB Indonesia) untuk liat videonya silahkan klik  http://www.youtube.com/watch?v=53ldtzriCMs

*magister Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, research associate Global Future Institute

TV Asing, Parah Juga!


Omong-omong, mutu siaran televisi sedang ramai-ramainya diprotes orang sekarang ini. Beberapa artikel di Kompasiana telah mengulas betapa ‘bajingan’-nya pertelevisian kita, sampai-sampai layak disebut sumber kebodohan. Masuk akal, memang. Pada akhirnya saya pun terpanggil  ikut-ikutan ‘menohok’. Mudah-mudahan dengan banyaknya ‘tohokan’ mereka sadar. Namun saya akan mengkritisi media internasional saja, karena bolak-balik mengomeli TV dalam negeri tak ada kemajuan namanya.( TV One hampir tiap malam memberitakan serangan pemerintah Suriah Bashar Asad kepada rakyatnya, tetapi tidak pernah / jarang memberitakan gerakan para teroris yang dibiayai agen Zionis Internasional yang menyebabkan rakyat Suriah terbunuh, berita rakyat Bahrain yang protes untuk melengserkan pemerintah dan pemimpin Bahrain pun "tidak pernah" / "tidak segencar" berita Suriah???? Apakah karena Bahrain dan Suriah pro Republik Islam Iran yang merupakan negara Islam Syi'ah lalu mereka ingin mengadu domba Islam Sunni dan Islam Syi'ah sehingga tercapailah keinginan Zionis Internasional??? Berita tentang Republik Islam Iran "GENCAR" dikatakan sedang Mengalami KRISIS, padahal dunia mengetahui bersama Republik Islam Iran sudah di embargo lebih dari 32 tahun, kok berita Krisis Ekonomi baru saja diberitakan??? yang artinya Republik Islam Iran SANGGUP bertahan ditengah KRISIS, bahkan mampu mengejutkan dunia dengan keberhasilannya dibidang TEKHNOLOGI...!!!!! Suka tidak suka negara Islam Sunni tebesar adalah Republik Indonesia dan suka tidak suka negara Islam Syi'ah terbesar adalah Republik Islam Iran, 2 duanya bukan negara ARAB dan kalau 2 negara ini bersatu dan bekerjasama, Musuh Islam pun / Zionis Internasional menjadi "Ketakutan", by team www.banjarkuumaibungasnya.blogspot.com )

1. Red Star TV, ini adalah TV brengsek pertama yang berpusat entah dimana, mungkin di Belanda atau Cheko. Acaranya tidak pernah jauh dari seks dan kuis. Siang malam hanya itulah pekerjaannya. Dikabarkan bahwa penyiar-penyiarnya membacakan berita sambil tidur-tiduran tanpa baju. Brengsek sekali!

2. CNN Live, ini adalah TV berita raksasa milik pengusaha AS, entah siapa namanya. Reputasi fenomenalnya adalah menyiarkan secara langsung perang Irak - AS, seperti siaran langsung sepakbola saja. Namun dalam beberapa kasus TV ini sangat jelas tidak berimbang, selalu membela kepentingan AS dalam pemberitaannya.

3. TV Al-Jazeera, ini TV berdiri di tanah Arab dengan nama Arab, mungkin berkantor di Aljazair atau Abudhabi. Tetapi sepertinya pemiliknya bukan orang Arab karena pemberitaannya selalu merugikan Bangsa Arab.

4. NHK Jepang. Televisi NHK dan suratkabar Asahi Shimbun merupakan media tersohor di Jepang. Namun bagi saya kedua media ini sama saja ada atau tak ada di muka bumi karena saya tak mengerti bahasanya. Bahkan saya belum bisa membedakan antara tulisan Jepang dan tulisan China.

5. Thai Box TV. Ini TV yang dipancarkan dari negara tetangga, dapat dimonitor di Indonesia dengan parabola. Isinya tinju melulu, tak ada selain tinju. Mana tinjunya semacam gelut, segala cara bisa dimainkan, sehingga TV ini tidak layak ditonton anak kecil….

6. Sunday Morning News, atau apalah namanya di London sana. Pemimpin media ini pernah dimaki-maki dan dilempari botol bekas di depan Parlemen Inggeris karena suatu kebodohan. Entah apa yang dilakukan ‘si tua’ sehingga ia begitu dibenci oleh orang-orang. Maaf, nonton beritanya cuma sepotong!

Beberapa uraian di atas membuktikan bahwa televisi ‘sontoloyo’ itu bukan hanya ada di Indonesia. Di seluruh dunia ini media massa adalah tukang gossip. Tentu saja Surya Paloh selalu berkata “Hak masyarakat untuk mendapatlan informasi..” karena itulah bisnisnya. Makin banyak penonton makin kencang harga iklannya.

Begitulah sikap muka-dua media massa. Tanpa malu-malu berkata “Okay, tonton terus acara ini, jangan kemana-mana karena kami akan segera kembali…..” Sampai pagi dan sampai bokong Anda jamuran di depan TV.

Ayo, matikan TV,sekarang!(http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2012/02/03/tv-asing-parah-juga/)



Sekali lagi, media Inggris tertangkap basah dalam upayanya untuk mendukung serangan NATO ke Suriah, dengan cara menggunakan foto lama anak-anak Irak untuk menggambarkan korban serangan pemerintah di kota Houla.
Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan berjam-jam setelah pembantaian itu, BBC menggunakan sebuah foto yang pertama kali dipublikasikan sembilan tahun lalu yang diambil di daerah Al-Mussayyib, Irak. Gambar tersebut menunjukkan seorang anak yang melompati ratusan jenazah anak-anak Irak yang telah dipindahkan dari sebuah kuburan massal untuk diidentifikasi.
Judul yang digunakan BBC untuk menjelaskan gambar tersebut ialah bahwa gambar tersebut disediakan oleh seorang aktivis yang “diyakini sebagai jenazah anak-anak Houla yang menunggu untuk dimakamkan”. Setelah “kesalahan” itu tersebar luas, BBC mengganti artikel asli namun tidak mengeluarkan pencabutan atas berita tersebut.
Fotografer yang mengambil gambar asli tersebut, Marco Di Lauro, memuatnya di halaman Facebook, “Seseorang telah menggunakan karya saya sebagai alat propaganda melawan pemerintahan Suriah untuk membuktikan pembantaian.” Di Lauro mengatakan kepada the London Telegraph bahwa dia “terkejut” karena BBC telah gagal memeriksa keaslian gambar tersebut.
“Apa yang membuat saya takjub ialah sebuah organisasi berita seperti BBC tidak memeriksa sumber dan bersedia mempublikasikan gambar yang dikirim oleh siapa saja: aktivis, citizen journalist atau siapapun. Itu saja,” ungkap Di Lauro.
Sebagaimana yang Tony Cartalucci tulis, “Mengapa pemerintah Suriah ingin membunuh anak-anak Suriah? Andaipun karena beberapa alasan mereka melakukannya—mengapa mereka melakukan hal yang justru menjamin kecaman internasional dan undangan untuk intervensi? Dengan kata lain, cui bono‘ (apa manfaatnya)?
Catatan: Paul Joseph Watson adalah editor dan penulis di Prison Planet.com. Dia penulis Order Out Of Chaos. Watson juga pengisi rutin bagi The Alex Jones Show dan Infowars Nightly News. Selengkapnya di Infowars.com

Negara-negara pengobar krisis di Suriah mulai berfikir dua kali untuk melakukan intervensi militer ke Damaskus. Intervensi militer di negara ini akan berakibat perang yang tak dapat diprediksikan di seluruh wilayah Timur Tengah dan Asia Kecil.

Perjudian yang tak jelas akhirnya oleh Amerika Serikat dan sekutunya seperti Rezim Zionis Israel di Suriah kian membangkitkan rekasi terhadap intervensi militer asing. Turki yang menyediakan wilayahnya bagi para teroris yang beroperasi di Suriah menghadapi aksi demonstrasi luas, bukan saja parlemen yang menuntut pemanggilan menteri luar negeri, namun 80 persen rakyat negara ini menentang kebijakan pemerintahnya terkait Damaskus dan dukungannya terhadap kelompok teroris.

Negara-negara yang mengintervensi di Suriah ketika menyaksikan kemampuan militer negara ini membersihkan berbagai kota dari anasir kelompok bersenjata dukungan mereka mulai berfikir dua kali untuk melakukan intervensi militer. Faktor yang membuat mereka berfikir dua kali adalah dukungan penuh rakyat dan komandan militer Suriah terhadap pemerntah. Selain itu, segala bentuk petualangan militer di Suriah akan mengobarkan perang di Timur Tengah.

Iron Fist Militer Suriah
Al-Quds al-Arabi, koran cetakan London menulis, Profesor Eyal Zisser, guru besar di Universitas Tel Aviv dan kepala Moshe Dayan Center for Middle Eastern and African Studies mengatakan, Barat mulai ketakutan untuk menyerang Suriah. Ia menilai ketakutan ini disebabkan dukungan penuh rakyat terhadap Bashar al-Assad.

"Sangat jelas bahwa militer Suriah memiliki kemampuan cukup dan mampu membendung serangan militer asing dengan Iron Fist yang dimilikinya," ungkap Profesor Eyal Zisser.

Pengamat Israil ini meyakini bahwa Barat berani mendukung kubu oposisi Damaskus secara rahasia untuk merusak pemerintah Suriah. Menurutnya, kasus Suriah kembali membuktikan bahwa di sistem internasional mereka yang berjalan di atas kebenaran tidak akan didukung dan hanya kelompok yang berani menginjak-injak moral yang mendapat dukungan. Saat ini yang menjadi patokan negara-negara dunia untuk bergerak adalah kepentingan. Barat tak terkecuali, mereka melakukan tindakan tertentu untuk mejamin kepentingannya dandalam hal ini Suriah serta rakyat negara ini menjadi sasaran mereka.

Terkait pembelotan komandan di jajaran militer Suriah, Zisser menandaskan, "Sampai saat ini para komandan militer masih berada di samping Bashar al-Assad dan mendukung penuh presiden mereka. Selain itu, Rusia pun di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih konsisten mendukung Damaskus."

Menyikapi bantuan Qatar, Arab Saudi dan Turki terhadap anasir bersenjata dan kubu oposisi, Zisser mengatakan, jika tidak ada bantuan ini maka kelompok anti Suriah tidak akan mampu bertahan lama.

Intervensi Militer di Suriah, Kendala Baru Bagi Keamanan Regional
Koran al-Emarat al-Youm menulis, Sekjen PBB, Ban Ki moon dan Nabil el-Arabi, sekjen Liga Arab serta Lakhdar Brahimi, utusan khusus PBB untuk Suriah terlihat sangat khawatir menyaksikan kondisi Suriah dan berharap kondisi di Damaskus tidak akan berujung pada perang di Timur Tengah. Ketiga tokoh ini menekankan bahwa PBB harus mendukung penuh misi Brahimi sehingga ia mampu mengakhiri krisis di Suriah.

Laman Syria-news.com menulis, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, intervensi militer di Suriah akan mengancam keamanan dan stabilitas Timur Tengah. Tak diragukan lagi bahwa opsi militer memiliki dampak berbahaya serta dampaknya pun tak dapat diprediksi.

Dimensi Krisis Suriah
Koran al-Sahifa cetakan Arab Saudi melaporkan, salah satu komandan pasukan anti Damaskus menilai intervensi militer asing di Suriah merugikan rakyat negara ini. komandan pasukan oposisi Suriah ini menyebut tujuan intervensi asing di Damaskus demi kelanggengan Rezim Zionis Israel.

Ahmad al-Asrawi, anggota Dewan Pusat Koordinasi Nasional kubu anti Damaskus menandaskan bahwa internvesi asing di urusan internal Suriah tidak bermanfaat. Ditambahkannya, krisis di Suriah memiliki dua dimensi. Di dalam diupayakan perubahan di pemerintahan Suriah dan dari luar, rakyat serta pemerintah Damaskus menjadi target dikarenakan letak geografi Suriah yang bertetangga dengan Palestina serta senantiasa mendukung penuh front muqawama. Sikap Damaskus ini telah menyiksa Tel Aviv selama ini.

Menurutnya seluruh pihak di kawasan dan internasional yang berjajar melawan Suriah berusaha untuk menjaga eksistensi Rezim Zionis Israel.

Intervensi Asing di Suriah Tak Efektif
Kantor Berita resmi Suriah (SANA) menulis, Menteri Penerangan Suriah, Imran al-Zaabi mengatakan, pemerintah Damaskus mampu menunjukkan ketegarannya dalam menghadapi krisis meski krisis ini memakan waktu lama. "Suriah senantiasa akan mampu meredam setiap konspirasi dan intervensi asing tidak akan dapat meruntuhkan pemerintahan Bashar al-Assad," tandas al-Zaabi.

Beberapa hari terakhir beredar isu santer soal upaya Qatar dan Arab Saudi untuk membuka pintu masuk intervensi negara asing di Suriah. Jend. Martin Dempsey, kepala Staf Gabungan Militer AS pernah memperingatkan intervensi asing di Suriah. Di PBB pun dalam beberapa hari terakhir disibukkan dengan friksi dalam menanggapi krisis Suriah. Uni Eropa, Liga Arab dan Amerika Serikat berusaha menekan pemerintah Suriah. Sementara Rusia, salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB meyakini apa yang terjadi di Suriah murni urusan internal negara ini dan krisis ini harus diselesaikan melalui Dialog Nasional. Moskow secara transparan juga menyatakan penentangannya atas intervensi asing di krisis Suriah. (IRIB Indonesia/MF)

Kerjasama Iran-Irak Patahkan Konspirasi Asing



Lawatan Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi ke Irak menandai hubungan baru di bidang keamanan kedua negara tetangga itu. Ini adalah kunjungan pertama Menteri Pertahanan Iran ke Irak sejak kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979.

Dalam lawatan tersebut ditandatangani nota kesepakatan kerjasama keamanan  Baghdad-Tehran. Vahidi dalam pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Irak Faleh al-Fayad, Rabu (3/10) menyatakan Republik Islam siap membantu Angkatan Bersenjata Irak untuk meningkatkan kemampuannya.

Pada pertemuan dengan presiden, perdana menteri, ketua parlemen, menteri pertahanan, kepala staf angkatan bersenjata, tokoh politik dan agama Irak, Menhan Iran membahas peningkatan hubungan bilateral kedua negara, terutama di sektor keamanan dan pertahanan. Vahidi menegaskan kebijakan luar negeri Iran yang bertumpu pada peningkatan hubungan kerjasama dengan negara-negara kawasan terutama negara tetangga.

Seiring dinamika regional yang semakin kompleks, peningkatan kerjasama negara-negara kawasan saat ini sangat penting melebihi sebelumnya. Kerjasama tersebut selain mewujudkan stabilitas kawasan juga menjadi tameng untuk menghalau konspirasi asing.

Menteri Pertahanan Irak Saadoun al-Dulaimi mengungkapkan bahwa keamanan regional hanya dapat diciptakan dengan partisipasi negara kawasan, dan pihak asing tidak dapat mengambil alih peran tersebut.

Vahidi menilai penarikan pasukan asing dari Irak sebagai kemenangan besar bagi pemerintah dan rakyat negeri Kisah 1001 Malam itu. Bagi Baghdad, keputusan untuk memutuskan nasib sendiri adalah hasil dari pengorbanan ribuan warga Irak yang kehilangan nyawa mereka untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan.

Tampaknya, hubungan Baghdad-Tehran yang semakin mesra secara signifikan berhasil mematahkan konspirasi negara-negara yang berupaya menyulut konflik di kawasan.

Peningkatan hubungan bilateral itu jelas bermanfaat kedua negara masing-masing yang sedang giat-giatnya membangun. Lebih dari itu hubungan tersebut mengokohkan stabilitas keamanan regional dari ancaman konspirasi asing.

Sejatinya, lawatan menhan Iran berlangsung di saat AS dan Israel dan sekutunya tidak menghendaki Iran dan Irak harmonis dan menjadi kekuatan besar untuk mewujudkan stabilitas regional. Untuk itu, Washington dan Tel Aviv melakukan berbagai upaya untuk menyulut friksi antara kedua negara tetangga itu, namun berakhir dengan kegagalan.(IRIB Indonesia/PH)

Aksi Balas Tembakan Artileri Turki-Suriah Berlanjut



Konflik di perbatasan Suriah-Turki terus berlanjut dengan aksi saling tembak peluru artileri dari kedua pihak.

Sumber-sumbe di Turki Ahad (7/10) mengklaim bahwa kemarin (Sabtu, 6/10) wilayah Turki menjadi sasaran tiga kali serangan peluru artileri militer Suriah yang langsung dibalas oleh militer Turki.

Menurut media massa Turki, militer Suriah menembakkan peluru artileri tiga kali ke wilayah Turki di Propinsi Hatay.

Menyusul eskalasi pertikaian di kawasan perbatasan Turki-Suriah yang dimulai dari penembakan peluru mortir yang hingga kini masih tidak jelas pelakunya, pemerintah Turki memperkokoh pasukan keamanannya di perbatasan dengan Suriah. Sebelum insiden penembakan artileri tersebut, Ankara telah menempatkan satuan artilerinya di perbatasan Suriah.(IRIB Indonesia/MZ)

Menteri Pertahanan Suriah: Militer Membulatkan Tekad Menumpas Kelompok Teroris



Menteri Pertahanan Suriah Letnan Jenderal Fahd al-Freij menyatakan bahwa pasukan militer negaranya telah membulatkan tekad untuk menumpas kelompok pemberontak dukungan asing dan mengembalikan stabiltias ke negara-negara Arab. 

"Pasukan kami sekarang lebih membulatkan tekad mereka untuk memulihkan keamanan dan stabiltias di Suriah dan memotong tangan pihak-pihak yang ingin merusaknya, serta akan melumat sisa-sisa dari kelompok teroris di mana pun mereka berada," demikian dilaporkan SANA News mengutip al-Freij (6/10).

Dikatakannya bahwa instabilitas di Suriah akan segera berakhir dan bahwa militer Suriah sedang menghadapi perang global dalam menjaga tanah air, keamanan dan nilai-nilai sosialnya.

"Bagian paling berbahaya dari konspirasi tersebut telah terlampaui dan aksi pembunuhan [oleh kelompok teroris] sedang diberantas," tambahnya.

Menteri Pertahanan Suriah juga menawarkan pengambunan kepada para teroris yang bertobat. "Karena jika tidak militer Suriah akan tergilas kaki-kaki pasukan kami."

"Pintu tanah air ini tetap terbuka untuk putra-putranya, termasuk bagi mereka yang telah menyimpang dan ingin untuk kembali bernaung di bawah payung negara setelah tekad besar militer dan rakyat Suriah untuk menunjukkan bahwa tidak masa depan bagi mereka yang mengangkat senjata melawan negara," tegasnya.(IRIB Indonesia/MZ)

Panetta: Konflik Suriah-Turki Semakin Mengkhawatirkan


Leon Panetta, Menteri Pertahanan Amerika Serikat mengkhawatirkan perluasan konflik antara Suriah dan Turki, serta peluasan api instabiltias ke negara-negara tetangga.

Fars News (7/10) mengutip Associated Press melaporkan, Menteri Pertahanan Amerika Serikat juga memperingatkan bahaya perluasan konflik antara Turki dan Suriah yang menurutnya dengan cepat akan menyebar ke seluruh kawasan.

Penetta mengatakan, Amerika Serikat mengerahkan seluruh kanal diplomatiknya untuk meredam kekhawatiran yang muncul saat ini dan diharapkan konflik tersebut tidak meluas.

Perbatasan Turki dan Suriah dalam beberapa hari terakhir semakin memanas dan kedua pihak melanjutkan penembakan peluru-peluru artileri dan mortir.

Sebelumnya, parlemen Turki menyetujui usulan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah lebih di Suriah, pasca penembakan mortir dari Suriah ke sebuah kota perbatasan di Turki yang menewaskan lima warga Turki.

Setelah mendapat restu dari parlemen, Perdana Menteri Turki Recep Tayyib Erdogan mengatakan bahwa kemungkinan perang dengan Suriah semakin besar.

Di bagian lain, Menteri Pertahanan Amerika Serikat dalam konferensi persnya dengan sejawatnya asal Peru, Pedro Cateriano, menyinggung masalah nuklir Iran dan memperingatkan bahwa AS siap menggulirkan sanksi-sanski baru anti-Tehran.

Menurut Panetta, Iran harus menunjukkan interaksi lebih serius dengan "masyarakat internasional" dalam menyelesaikan berbagai masalah yang tersisa dalam berkas nuklirnya, karena jika tidak sanksi-sanksi akan berlanjut.(IRIB Indonesia/MZ)

Tujuh Warga Iran yang Disandera di Libya Dibebaskan



Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Ali Akbar Salehi mengkonfirmasikan pembebasan para warga Iran yang disandera di Libya.

IRNA (7/10) melaporkan, hal itu dikemukakan Salehi dalam wawancara singkatnya denagn para wartawan. Salehi menyinggung berbagai upaya pemerintah selama dua bulan untuk membebaskan para sandera.

"Menyusul kontak dan perundingan singkat yang telah dilakukan dengan instansi-instansi terkait di Libya dan juga para pejabat lokal di kota Benghazi, hari ini (Ahad, 7/10), tujuh warga Iran yang disandera di Libya akhirnya telah dibebaskan dan diserahkan kepada Kedutaan Besar Iran di Tripoli, setelah 65 hari mereka ditawan," tegasnya.

Menlu Iran menegaskan, "Mereka semua dalam kondisi sehat dan kepulangan mereka sedang disiapkan."

Ketujuh warga Iran itu adalah pejabat dari Bulan Sabit Merah Iran yang datang ke Libya atas undang resmi bulan sabit negara itu. Namun pada tanggal 31 Juli, mereka diculik oleh sekelompok orang tak dikenal dan direlokasi ke tempat yang tidak diketahui.

Selama masa penyanderaan itu, para pejabat kedubes dan politik Iran berunding dengan sejawat mereka di Libya.(IRIB Indonesia/MZ)

AS dan Eropa Desak Lebanon Mendukung Kelompok Teroris Suriah


Para pejabat Amerika Serikat dan Uni Eropa menekan para politisi Lebanon untuk menawarkan bantuan kepada pasukan pemberontak anti-pemerintah Suriah. Demikian dilaporkan Press TV (7/10).

Koran al-Akhbar terbitan Lebanon menulis, para pejabat tinggi Eropa dan Amerika Serikat mendesak para politisi Lebanon untuk mengambil langkah-langkah suportif terhadap Pasukan Bebas Suriah (FSA) dan memfasilitasi anggotanya.

Laporan tersebut menambahkan bahwa para pejabat Lebanon sedang kebingungan dan cemas menyusul tuntutan tersebut dan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan jika situasi di Suriah semakin memburuk.

Sementara iru, Presiden Lebanon Michel Sleiman dan sejumlah pejabat tinggi Lebanon telah menekankan solusi diplomatik dalam krisis Suriah.

Hal itu dikemukakan Sleiman 4 Oktober lalu, pasca pertemuannya dengan Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kircherner di Buenos Aires. Sleiman menegaskan pentingnya membiarkan bangsa-bangsa Arab menggapai tujuan mereka termasuk reformasi, kebebasan dan demokrasi, tanpa intervensi militer asing.

Presien Lebanon juga menambahkan bahwa konflik di Suriah harus segera diselesaikan melalui dialog dan dalam koridor upaya masyarakat internasional serta misi PBB-Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi.

Suriah telah menghadapi kekerasan sejak Maret 2011. Instabilitas tersebut telah menewaskan banyak orang termasuk warga sipil dan pasukan keamanan.

Damaskus menuding para penjahat dan teroris bertanggung jawab atas instabilitas yang berkecamuk di negara ini, sementara kelompok oposisi dan teroris menuding pemerintah Suriah telah membunuh para penentangnya. Selain itu, pemerintah Suriah juga menyatakan bahwa instabilitas di dalam negerinya disetir oleh pihak-pihak asing.

Sebagian besar teroris yang beraktivitas di Suriah adalah warga asing yang umumnya berasal dari Libya, Mesir, Aljazair, Arab Saudi, Yordania, dan Afghanistan.(IRIB Indonesia/MZ)

Riwayat Qaraati: Seperti Angin



Seperti Angin

Ketika akan melempar jumrah dalam amalan haji, setiap calon haji diwajibkan untuk melempar dengan tujuh kerikil. Waktu itu saya telah melempar untuk yang keenam kalinya dan saya sudah tidak punya kerikil lagi untuk melempar. Sementara orang begitu ramai dan saling berdesak-desakan. Saya merasa sulit bernapas dan pada saat yang sama saya memerlukan sebuah kerikil.

Kepada setiap orang yang ada di sekeliling saya katakan, "Hai Pak! Saya adalah Qaraati. Apakah anda sudi memberikan sebuah kerikil kepadaku?"

Waktu itu saya sendiri sulit untuk bergerak. Tidak ada orang yang membantu saya.

Akhirnya saya kembali ke tenda dengan tangan hampa setelah berupaya sedemikian keras. Tapi buat saya peristiwa itu sangat indah untuk dikenang. Karena saya merasa seperti angin yang telah diatur bergerak kesana dan kemari lewat banyaknya orang yang berada di sana.

Saya Baru Memahami Kiamat Ketika Di Mina

Ketika berada di Mina, tali sepatuku putus, sementara udara begitu panas. Aspal jalanan sangat panas. Akhirnya saya berjalan tanpa alas kaki. Saya berjalan sambil melompat-lompat menghindari panasnya aspal jalanan.

Para calon jamaah haji dari Iran melihat apa yang sedang kulakukan. Kemudian mereka berkata kepadaku, "Assalamualaikum! Pak Qaraati!

Sayangnya mereka hanya mengucapkan salam dan tidak seorangpun yang memberikan atau meminjamkan sandal kepadaku.

Warga Nomaden di Medan Tempur

Di kawasan Kurdistan, Iran saya bertanya kepada seorang pemuda," Apa pekerjaan ayahmu?"

Ia menjawab, "Ayahku buta dan tidak punya pekerjaan. Ia tinggal di rumah."

Saya bertanya, "Apa pekerjaan saudara laki-lakimu?"

Ia menjawab, "Ia tertawan oleh rezim Baath Irak sudah 6 tahun."

Saya bertanya lagi, "Lalu ibumu?

Katanya, "Ibuku sakit."

"Lalu engkau sendiri? Untuk apa engkau harus pergi ke medan perang?" tanyaku.

"Saya pergi ke medan perang untuk melindungi agama dan kedaulatan negara Islamku," ujarnya tenang.

Jujur saja! Betapa kita berutang kepada para pemuda seperti ini. (IRIB Indonesia / SL)

Majelis Doa Kumayl di Masjid Nabawi Dibawah Pengawalan Kepolisian Saudi

Ribuan muslim Syiah menyelenggarakan pembacaan do'a Kumayl di areal Masjid Nabawi di Madinah al Munawarah dengan pengawalan ketat pihak kepolisian Arab Saudi. 
 Majelis Doa Kumayl di Masjid Nabawi Dibawah Pengawalan Kepolisian Saudi
Menurut Kantor Berita ABNA, saat ini sekitar 22 ribu peziarah Iran berada di kota suci Madinah al Munawarah, dan hampir semuanya malam jum'at kemarin (4/10) bersama dengan muslim syiah lainnya dari berbagai Negara mengadakan majelis pembacaan do'a Kumayl di areal Masjid Nabawi di bawah pengawalan kepolisian Arab Saudi. Majelis tersebut berlangsung sejak pukul 21:30 waktu setempat selama satu jam.
Pihak kepolisian Arab Saudi sejam sebelum penyelenggaraan majelis do'a khas Syiah tersebut dimulai telah meningkatkan pengamanan dan menyerukan toko-toko yang berada dekat majelis untuk ditutup. Pihak kepolisian awalnya bahkan hendak mengosongkan masjid Nabawi dari berbagai aktivitas namun kemudian mengurungkan rencana tersebut sebab para peziarah tetap membludak hendak beribadah di dalam masjid Nabawi. Karena tidak bisa mencegah tuntutan peziarah Syiah dari berbagai Negara termasuk dari Arab Saudi sendiri yang juga berada di lokasi majelis mendesak untuk turut bergabung, pihak kepolisian akhirnya memberi izin kepada warga Syiah lainnya untuk menyertai majelis yang awalnya hanya dikhususkan untuk peziarah Iran tersebut. Pihak kepolisian hanya mampu mencegah beberapa peziarah Sunni yang hendak turut bergabung meskipun peziarah tersebut berkewarganegaraan Iran dan memberi alasan ukhuwah Islamiyah. Dengan berdalih, pihak kepolisian bertanggungjawab atas keamanan warga Iran dan Syiah dan kelancaran majelis, akhirnya peziarah Sunni tidak bisa bergabung dan hanya turut berdo'a di luar pagar yang dijaga ketat beberapa kesatuan kepolisian Arab Saudi tersebut.  
Dalam majelis do'a tersebut para pezirah Syiah membaca zikir dan munajat secara berjama'ah dan membaca doa Nabi Khidir as yang diajarkan Imam Ali as kepada sahabatnya Kumayl bin Ziad sehingga masyhur disebut dengan do'a Kumayl. Meskipun hanya berlangsung selama sejam, para peziarah Syiah mengucapkan suka citanya mampu menyelenggarakan secara berjama'ah dan terbuka majelis do'a khas Syiah tersebut di areal masjid Nabawi dan disisi makam Rasulullah Saw. Pada tahun-tahun sebelumnya, peziarah Syiah tidak bisa menampakkan terang-terangan ritual khas Syiah yang dinilai pihak kepolisian syariat Arab Saudi sebagai amalan syirik dan bid'ah. Sebelumnya ditetapkan larangan keras bagi muslim Syiah untuk sekedar membawa buku do'a memasuki areal masjid Nabawi, pemakaman Baqi dan kawasan suci Ka'bah.
Sejarah Do'a Kumayl
Doa Kumayl diajarkan Imam ali Menurut seorang alim besar, Sayyid Ibn Thawuus, dalam buku Iqbal, riwayat ini disampaikan Kumayl, "Pada suatu hari, saya duduk di Masjid Basrah bersama Maulana Amirul Mukminin (Imam Ali) membicarakan hal Nisfu Sya'ban. Ketika ditanya tentang ayat "Fiiha yufroqu kullu amrin hakimin" QS 44:4), Imam Ali mengatakan ayat ini mengenai Nisfu Sya'ban; orang yang beribadat di malam itu, tidak tidur dan membaca Doa Hidhir, akan diterima doanya oleh Alah SWT."
Ketika Imam Ali pulang kerumahnya, dimalam itu, saya menyusul beliau. Melihat saya, imam bertanya, apakah keperluan anda kemari? Jawab saya, "Saya kemari untuk mendapatkan doa Hadhrat Hidir, Imam mempersilahkan saya duduk, seraya mengatakan: "Ya Kumayl apabila anda menghafal doa ini dan membacanya setiap malam jum'at cukuplah itu untuk melepaskan anda dari kejahatan, anda akan ditolong Allah diberi rizki dan doa ini akan makbul. Ya Kumayl, lamanya persahabatan dan kekhidmatan anda, menyebabkan anda dikarunia nikmat dan kemuliaan untuk belajar (Doa Kumayl)".
Dalam Mafatihul Jinan, Muhaddits besar Al-Qummi, yang dikutip dalam Mishbah-ul-Mutahajjid, disebutkan bahwa doa ini adalah doa terbaik dan termasyur sebagai Doa Hadhart Khidr dan bahwa Imam Ali mengatakan kepada Kumayl, salah seorang sahabat beliau, untuk membacanya dimalam Nisfu Sya'ban dan setiap malam Jum'at. Dikatakan bahwa doa ini memperluas pintu rezeki dan melawan niat jahat musuh dan meluputkan dari dosa.[]    

Ribuan Hadiri Pemakaman 3 Warga Syiah yang Dibunuh Militer

Menyusul meninggalnya tiga warga Syiah dalam sebuah aksi brutal pihak keamanan yang hendak membubarkan para pengunjuk rasa beberapa hari sebelumnya, ribuan warga Saudi di kota Awamiyah di provinsi timur Arab Saudi menghadiri prosesi pemakaman para korban. Para pelayat mengungkapkan kemarahannya dengan meneriakkan slogan-slogan mencela Keluarga Saud atas penumpasan brutal tersebut.



 

 Ribuan Hadiri Pemakaman 3 Warga Syiah yang Dibunuh Militer
Menurut Kantor Berita ABNA, menyusul meninggalnya tiga warga Syiah dalam sebuah aksi brutal pihak keamanan yang hendak membubarkan para pengunjuk rasa beberapa hari sebelumnya, ribuan warga Saudi di kota Awamiyah di provinsi timur Arab Saudi menghadiri prosesi pemakaman para korban. Para pelayat mengungkapkan kemarahannya dengan meneriakkan slogan-slogan mencela Keluarga Saud atas penumpasan brutal tersebut.
Kematian terbaru tersebut menjadikan jumlah pengunjuk rasa yang tewas menjadi lima belas sejak demonstrasi anti-rezim meletus di Provinsi Timur tahun lalu. 
Sejak Februari 2011, pengunjuk rasa telah mengadakan demonstrasi serentak di beberapa titik di Arab Saudi, terutama di Qatif dan Awamiyah di Provinsi Timur, menyerukan pembebasan semua tahanan politik, kebebasan berekspresi dan berkumpul, dan mengakhiri diskriminasi yang meluas terhadap warga Syiah. 
Para aktivis mengatakan ada lebih dari 30.000 tahanan politik di Arab Saudi. Kebanyakan dari mereka ditahan tanpa dakwaan. Kelompok hak asasi manusia telah menuduh Keluarga Saud memenjarakan para pembangkang politik tanpa pengadilan. 
Menurut Human Rights Watch, rezim Saudi "secara rutin merepresi ekspresi kritis terhadap pemerintah." 

Pada tanggal 13 Agustus, Menteri Pertahanan Swedia, Karin Enstrom mengkritik pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi, menggambarkan kerajaan sebagai "rezim otoriter dan monarki absolut, di mana kejahatan hak asasi manusia yang serius terjadi." [IT]
 

Pejabat Negara Harus Bekerjasama Mengurangi Beban Ekonomi Rakyat!

"Satu-satunya solusi masalah ekonomi adalah interaksi para pejabat pemerintah dengan masyarakat. Tiga lembaga negara harus bersama-sama mengurangi beban yang dipikul masyarakat Iran."
 

Pejabat Negara Harus Bekerjasama Mengurangi Beban Ekonomi Rakyat!
Menurut Kantor Berita ABNA, Khatib shalat Jum'at Tehran, Ayatullah Ahmad Khatami menyatakan, "Satu-satunya solusi masalah ekonomi adalah interaksi para pejabat pemerintah dengan masyarakat. Tiga lembaga negarauas dari musuh, namun dengan pertolongan Allah Swt, kita akan mampu melalui masa-masa sulit ini," katanya.

Ayatullah Khatami juga meminta lembaga-lembaga keamanan dan intelijen untuk menindak tegas para pengacau ekonomi di dalam negeri.

Di bagian lain pernyataannya, Ayatullah Khatami menyinggung pencoretan nama kelompok teroris Organisasi Mujahidin-e Khalq (MKO) dari daftam hitam kelompok teroris di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dan menyatakan, "Tujuan Amerika mencoret nama kelompok teroris MKO adalah untuk mengesankan bahwa mereka [AS] telah bertekad melancarkan perang penghabisan dengan Revolusi Islam Iran. Sekarang Amerika menjadi komisi perlawanan Revolusi Islam."

Lebih lanjut dijelaskannya, "Kelompok teroris MKO itu sejak awal adalah pro-Amerika. Pada awalnya mereka menyerukan slogan anti-imperialisme, namun sebenarnya sejak awal mereka adalan antek-antek AS dan rezim Zionis."








0 comments to "Ahmadinejad dipuja para kaum Tertindas dan dilaknat para agen Zionis Internasional : TIPU-TIPU ala "Edit Video & Foto" di Suriah...!!!???!!! : Suriah dan Turki "Berperang"..yang ketawa "Antek Zionis Internasional"..Koq GAMPANG ya diadu domba?!?!?"

Leave a comment